1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Oleh
Dosen:
Triwik Sri Mulati, M.Mid.
Anggota kelompok kebidanan reguler:
Anjayani Sri Utami
(P. 27224011038)
Hana Dewi Astuti
(P. 27224011048)
Luluk Fauziah
(P. 27224011053)
Miranti
(P. 27224011057)
Nani Eko Sulistiawati
(P. 27224011060)
Nasiatul Farida
(P. 27224011061)
Nina Handayani
(P. 27224011065)
Ratna Yulianti
(P. 27224011066)
Tri Wulandari
(P. 27224011072)
Wening Suci S
(P. 27224011073)
1.
2.
3.
4.
Mengakibatkan konstipasi
Konstipasi atau susah buang air besar adalah salah indikator awal terjadinya
kehamilan. Peningkatan jumlah hormon progesteron menyebabkan proses
pencernaan berjalan lambat, sehingga makanan lebih lambat bisa masuk ke saluran
pencernaan, yang bisa menyebabkan terjadinya konstipasi.
2 . Sistem Ekskresi
Mengakibatkan konstipasi
Konstipasi atau susah buang air besar adalah salah indikator awal terjadinya
kehamilan. Peningkatan jumlah hormon progesteron menyebabkan proses
pencernaan berjalan lambat, sehingga makanan lebih lambat bisa masuk ke saluran
pencernaan, yang bisa menyebabkan terjadinya konstipasi.
Suhu basal naik.
Suhu basal tubuh anda adalah temperatur yang diambil secara oral pada saat anda
pertama kali bangun di pagi Hari. Temperatur ini akan sedikit meningkat setelah
masa ovulasi Dan menetap pada level tersebut sampai anda mendapatkan haid
berikutnya. Apabila anda sering mencatat suhu basal tubuh anda untuk
menentukan kapan anda mengalami ovulasi, anda akan melihat bahwa peningkatan
selama leibh dari dua minggu berarti anda mengalami kehamilan. Pada
kenyataannya, suhu basal tubuh akan tetap tinggi selama masa kehamilan .
3. Sistem perkemihan
Penekanan kandung kemih oleh besarnya uterus mengakibatkan sering BAK
Perempuan hamil sering buang air kecil sepanjang waktu, karena jumlah darah dan
cairan selama hamil meningkat sehingga mengakibatkan adanya cairan tambahan
yang diproses oleh ginjal dan kandung kemih.
4. Sistem Pernafasan
Frekuensi
nafas lebih
banyak (nafas
pendek)
untuk
meningkatkan
O2. Peningkatan 30-40% volume tidal atau jumlah udara yang dihirup dan
dihembuskan.Peningkatan sekitar 10% konsumsi oksigen.
5 . Sistem Reproduksi
Timbul flek darah pada hari ke 11-12 setelah berhubungan
Pendarahan ini disebabkan oleh sel telur yang dibuahi memasuki lapisan rahim.
Pendarahan yang terjadi sangat ringan seperti muncul sebagai bercak darah, merah
muda atau hanya bercak noda berwarna coklat kemerahan.
Hipervaskularisasi vagina
Selama proses kehamilan, peningkatan valkularisasi dan hyperemia timbuld i k u l i t
dan
otot-otot
perineum
serta
vulva
dan
terdapat
p e l u n a k a n jaringan ikat yang normalnya banyak terdapat pada struktur struktur
ini. Getah dalam vagina besarnya bertambah dalam kehamilan reaksinya asam pH
3,5-6,0 yang disebabkan oleh terbentuknya audum lakhtum sebagai hasil
penghancuran glikogen yang berada dalam sel-sel epitel vagina oleh b a c i l - b a c i l
d o d e r l i e n . S i f a t a s a m i n i m e m p u n y a i s i f a t b a k t e r i s i d a . Vagina &
vulva juga mengalami hipervaskularisasi makanya keliatan merah dan kebiruan
(disebut tanda Chadwick) yang disebabkan pengaruh hormon estrogen.
Pembesaran uterus
Untuk mengakomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar disebabkan olehotot
polos
rahim
hipertrofik
dan
hiperplasma.
Serabut-serabut
kolagennyam e n j a d i h i g r o s k o p i k . E n d o m e t r i u m m e n j a d i d e s i d u a .
Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama daerah ismus
.Pada minggu minggu pertama ismus uteri mengalami hipertrofi seperti korpus
uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama mengakibatkan ismus menjadi
panjang dan lebih lunak. Sehingga kalau kita letakkan 2 jari dalam fornix posterior
dan tangan satunya pada dinding perut di atas simpisis , maka ismus ini tidak
teraba seolah-olah korpus uteri sama sekali terpisah dari uterus.
Goodell Sign
Di luar kehamilan konsistensi serviks keras, kerasnya seperti kita merasa ujung
hidung, dalam kehamilan serviks menjadi lunak pada perabaan selunak vivir atau
ujung bawah daun telinga.
6. Sistem Integumen
Pigmentasi kulit
Pigmentasi kulit terjadi karena hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang
melanofor dan kulit. Pigmentasi dapat meliputi daerah sekitar pipi (penghitaman
pada daerah dahi, hidung dan pipi), dan daerah sekitar leher.
8.
SistemKardiovaskuler
Jantung memompa lebih cepat
Peningkatan sekitar 30-50% cardiac output
Peningkatan denyut jantung sekitar 16% atau 6 kali/menit
Penurunan tekanan darah sekitar 9 %
Efek dari perubahan diatas dapat menyebabkan anemia , edema ,pusing , varises
Pembesaran jantung menambah plasma lebh banyak dari sel darah merah .
9. Sistem Indera
Penciuman lebih peka yang menyebabkan rasa mual . Banyak wanita yang
merasakan indra penciumannya lebih sensitif pada bau di masa awal kehamilan.
10. Sistem Regulasi
Akibat jantung memompa lebih cepat , peredaran darah juga lebih cepat .
Darah dalam kehamilan volume darah ibu bertambah secara fisiologi karena
adanya p e n c a i r a n d a r a h y a n g d i s e b u t h i d r a e m i a . Vol u m e d a r a h
a k a n b e r t a m b a h banyak kira-kira 25% dengan puncaknya pada
kehamilan 32 minggu diikutidengan cardiac output yang meninggi sebanyak
30%.Vol u m e
eritrosit
yang
mengalami
peningkatan
secara
keseluruhan tetapi penambahan volume plasma juga jauh lebih
b e s a r h i n g g a k o n s e n t r a s i H b dalam darah menjadi lebih rendah.
Hormon kehamilan HCG, hanya dapat ditemukan pada wanita hamil karena
pertumbuhan jaringan plasenta. Dampak kadar HCG tinggi dalam darah
menyebabkan mual-mual
Hormon kehamilan relaxin, dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta yang
berfungsi untuk melembutkan leher rahim.
Tidak haid adalah gejala pertama yang dirasakan oleh seorang wanita yang
menyadari kalau dirinya sedang hamil. Penting untuk dicatat tanggal hari
pertama haid terakhir guna menentukan usia kehamilan dan memperkirakan
tanggal kelahiran. Rumus sederhana menentukan tanggal kelahiran yaitu
tanggal ditambah 7 sedangkan bulan dikurangi 3, dihitung dari tanggal
pertama haid terakhir.
Mual dengan diikuti muntah ataupun tidak sering terjadi pada bulan bulan
pertama kehamilan.
Mengidam atau menginginkan sesuatu baik itu makanan, minuman atau hal
hal yang lain.
Kadang kadang wanita hamil bisa pingsan di keramaian terutama pada bulan
bulan awal kehamilan.
Tidak ada nafsu makan, mungkin ada hubungannya dengan mual mual
diatas.
Perubahan warna kulit menjadi lebih gelap dari sebelumnya yang kira kira
terjadi diatas minggu ke 12 kehamilan.
Pada perabaan di bagian perut dirasakan adanya janin serta gerak janin.
Trimester
ketiga
:
berkaitan
dengan
bayangan
resiko kehamilan dan proses persalinansehingga wanita
hamil sangat emosional dalam upaya mempersiapkan atau mewaspadai
segala sesuatu yang mungkin akan dihadapi.
Kehamilan bagi keluarga dan khususnya seorang wanita merupakan peristiwa yang
penting, meskipun demikian kehamilan juga merupakan saat saat krisis
bagi keluarga di mana terjadiperubahan identitas dan peran ibu, ayah, serta
anggota keluarga lainnya.
PERUBAHAN PSIKOLOGI PADA IBU
1.
PERUBAHAN PADA TRIMESTER I
a.
Perubahan pada ibu hamil
Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian terhadap
kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Sebagian besar wanita merasa sedih dan
ambivalen tentang kenyataan bahwa ia hamil.
Perasaan ambivalen ini biasanya berakhir dengan sendirinya seiring ia menerima
kehamilannya, sementara itu, beberapa ketidaknyamanan pada trimester pertama,
seperti mual , kelemahan, perubahan nafsu makan, kepekaan emosional, semua ini
dapat mencerminkan konflik dan defresi yang ia alami dan pada saat bersamaan
hal-hal tersebut menjadi pengingat tentang kehamilannya.
Trimester pertama sering menjadi waktu yang menyenangkan untuk melihat
apakah kehamilan akan dapat berkembang dengan baik. Hal ini akan terlihat jelas
terutama pada wanita yang telah beberapa kali mengalami keguguran dan bagi
para tenaga kesehatan profesional wanita yang cemas akan kemungkinan terjadi
keguguran kembali atau teratoma. Berat badan sangat bermakna bagi wanita hamil
selama trimester pertama. Berat badan dapat menjadi salah satu uji realitas
tentang keadaannya karena tubuhnya menjadi bukti nyata bahwa dirinya hamil.
Pembuktian kehamilan dilakukan berulang-ulang saat wanita mulai memeriksa
dengan cermat setiap perubahan tubuh, yang merupakan bukti adanya kehamilan.
Bukti yang paling kuat adalah terhentinya menstruasi.
Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara wanita yang satu
dan yang lain. Meski beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat seksual,
tetapi secara umum trimester pertama merupakan waktu terjadinya penurunan
libido dan hal ini memerlukan komunikasi yang jujur dan terbuka terhadap
pasangan 4 masing-masing. Banyak wanita merasakan kebutuhan kasih sayang yang
besar dan cinta kasih tanpa seks. Libido secara umum sangat dipengaruhi oleh
keletihan, nausea, depresi, payudara yang membesar dan nyeri, kecemasan,
kekhawatiran, dan masalah-masalah lain merupakan hal yang sangat normal terjadi
pada trimester pertama.
Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya.
Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya sedang hamil.
Mengalami gairah seks yang lebih tinggi tapi libido turun.
Khawatir kehilangan bentuk tubuh.
Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga.
Ketidakstabilan emosi dan suasana hati.
Mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya hamil
Hasrat untuk melakukan hubungan seks pada trimester pertama berbeda2,
kebanyakan wanita hamil mengalami penurunan pada periode ini
Pada trimester I atau bulan-bulan pertama ibu akan merasa tidak berdaya dan
merasa minder karena ibu merasakan perubahan pada dirinya. Segera setalah
konsepsi kadar hormon estrogen dan progesterone meningkat, menyebabkan mual
dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan pembesaran payudara
2.
PERUBAHAN TRIMESTER II
a.
Perubahan pada ibu hamil
Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni periode
ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal
dialami saat hamil. Namun, trimester kedua juga merupakan fase ketika wanita
menelusur ke dalam dan paling banyak mengalami kemunduran.
Trimester kedua sebenarnya terbagi atas dua fase: pra-quickening dan pascaquickening. Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah,
yang menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologis
utamannya pada trimester kedua, yakni mengembangkan identitas sebagai ibu bagi
dirinya sendiri, yang berbeda dari ibunya.
Pada trimester kedua, mulai terjadi perubahan pada tubuh. Orang akan mengenali
Anda sedang hamil . Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama trimester
kedua, kurang labih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan
seksual mereka dibanding pada trimester pertama dan sebelum hamil. Trimester
kedua relatif terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, dan ukuran perut wanita
belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina semakin banyak pada masa ini,
kecemasan, kekhawatiran dan masalah-masalah yang sebelumnya menimbulkan
ambivalensi pada wanita tersebut mereda .
Selain itu tanda-tanda lain adalah :
Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai bisa menerima kehamilannya.
Mulai merasakan gerakan bayi dan merasakan kehadiran bayi sebagai seseorang
di luar dirinya.
Ibu merasakan adanya perubahan pada bentuk tubuh yang semakin membesar
sehingga ibu merasa tidak menarik lagi dan merasa suami tidak memperhatikan
lagi
Biasanya ibu lebih bisa menyesuaikan diri dengan kehamilan selama trisemester
ini dan ibu mulai merasakan gerakan janinnya pertama kali.
3.
PERUBAHAN TRIMESTER III
a.
Perubahan pada ibu hamil
Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan.
Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk yang
terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Ada
perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapanpun. Hal ini membuatnya
berjaga-jaga sementara ia memperhatikan dan menunggu tanda dan gejala
persalinan muncul.
Trimester ketiga merupakan waktu, persiapan yang aktif terlihat dalam menanti
kelahiran bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian utama wanita terfokus
pada bayi yang akan segera dilahirkan. Pergerakan janin dan pembesaran uterus,
keduanya menjadi hal yang terus menerus mengingatkan tentang keberadaan bayi.
Wanita tersebut lebih protektif terhadap bayinya. Sebagian besar pemikiran
difokuskan pada perawatan bayi. Ada banyak spekulasi mengenai jenis kelamin dan
wajah bayi itu kelak. Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ketiga. Wanita
mungkin merasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri. Seperti:
apakah nanti bayinya akan lhir abnormal, terkait persalinan dan pelahiran (nyeri,
kehilangan kendali, hal-hal lain yang tidak diketahui), apakah ia akan menyadari
bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena perutnya sudah
luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan mengalami cedera akibat
tendangan bayi.
Ia juga mengalami proses duka lain ketika ia mengantisipasi hilangnya perhatian
dan hak istimewa khusus lain selama kehamilan, perpisahan antara ia dan bayinya
yang tidak dapat dihindari, dan perasaan kehilangan karena uterusnya yang penuh
secara tiba-tiba akan mengempis dan ruang tersebut menjadi kosong. Depresi
ringan merupakan hal yang umum terjadi dan wanita dapat menjadi lebih
bergantung pada orang lain lebih lanjut dan lebih menutup diri karena perasaan
rentannya.
Mulai memikirkan dan merencanakan masa depan calon buah hatinya dengan
mempersiapkan segala sesutau kebutuhan .
Ada sebagian suami yang merasa dirinya belum siap dan mantab untuk berubah
peran menjadi seorang ayah , jadi ada perasaan takut .
Jadi kesimpulannya, perubahan psikologis pada ibu hamil maupun suaminya
berbeda-beda dan relative tergantung tiap individu tersebut menyikapi dan
menerimanya . Ada berbagai factor yang mempengaruhi misalnya kehadiran bayi
yang diinginkan maupun tidak , sugesti dari orang lain maupun dari diri sendiri ,
dan pengaruh orang tua terhadap kebudayaan di lingkungan sekitarnya . Mental
setiap pasangan dalam menghadapi dan menyikapi kehamilan berbeda-beda .