Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK 1

Tri Kuntoro (20217270165)

Asep Saiful Rohman (20217270028)

Lulus Juharman (20217270139)

Anggi Novita Sari (20217270027)

Nurlela Tuti S. Siregar (20217270025)

Silvia Kusumaningrum (20217270040)

 
EVALUASI PENDIDIKAN SAINS
“MENULIS TES ESAI DAN
ANALISIS TES ESAI”
DEFENISI TES BENTUK
ESSAY
Tes bentuk essay adalah butir soal yang
mengandung pertanyaan atau tugas
yang
jawaban atau pengerjaan soal tersebut
harus dilakukan dengan cara
mengekspresikan pikiran peserta tes
(Widoyoko, 2009)
PEMBAGIAN TES ESSAY

1. Essay terbatas (restricted respons items)


Pada tes essay terbatas (restricted respons items) peserta
dapat dengan bebas mengemukakan pendapat mereka,
namun harus ada pokok penting yang terkandung dalam
jawabannya sesuai dengan batas-batas yang telah
ditentukan dan dikehendaki dalam soal
2. Essay bebas (extended respons items)
Pada tes essay bebas (extended respons items) peserta
dapat mengemukakan pendapat sesuai dengan
kemampuan mereka tanpa ada batasan-batasan dari
pembuat soal, sehingga jawaban setiap peserta akan
berbeda satu sama lain
Contoh:
Jelaskan bagaimana cara mencangkok tanaman!
Depdikbud sering menyebutkan bentuk-bentuk tes essay
dengan sebutan lain, yaitu : Bentuk Essay Objektif (BOU)
dan Bentuk Essay Non Objektif (BUNO). BOU dan BUNO
merupakan bagian dari bentuk tes essay terbatas.
Penggelompokkan yang dilakukan oleh Depdikbud
berdasarkan pada pendekatan atau cara pemberian skor.
Pada BOU rumusan jawabannya lebih pasti sehingga dapat
dilakukan penskoran secara objektif. Jawaban yang benar
dapat diberi skor 1 dan yang salah atau tidak dijawab
mendapat skor 0. Pada satu rumusan jawaban terdapat
beberapa kata kunci sehingga nilai maksimar skor dapat
lebih dari satu. Kata kunci dapat berupa apa saja seperti
kalimat, kata, gambar, dan angka
 Tuliskan kata kunci atau kemungkinan jawaban benar
secara jelas untuk setiap soal

 Beri skor 1 untuk jawaban yang benar sempurna dan tidak


ada pemberian skor setengah untuk jawaban yang kurang
sempurna

 Apabila pertanyaan terdiri dari beberapa sub pertanyaan,


perincilah kata kunci dari setiap jawaban soal tersebut
menjadi beberapa kata kunci sub jawaban dan buatkan
skornya

 Jumlahkan skor dari semua kata kunci yang telah


ditetapkan pada soal tersebut
Contoh:
Indikator :
Mendeskripsikan akibat kepunahan hewan terhadap
keseimbangan lingkungan
Menjelaskan cara melestarikan hewan dari
kepunahan
Soal :
Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan
kepunahan hewan dan cara-cara pencegahannya!
Langkah penskoran :
Faktor-faktor penyebab kepunahan : (skor = 4)
• Jumlah makanan
• Habitat/tempat tinggal
• Peristiwa alam
•Perburuan hewan
Manfaat : (skor = 2)
• Perlindungan hewan dengan
mendirikan suaka margasatwa dan cagar
alam
• Membudidayakan jenis hewan langka
Skor maksimum : 6
Langkah-langkah penskoran bentuk essay non
objektif sebagai berikut :

 Menuliskan garis besar jawaban sebagai


kriteria jawaban untuk dijadikan pegangan
dalam pemberian skor.
 Menetapkan skor untuk setiap
rentangjawaban.
kriteria
 Pemberian skor tergantung pada
kualitas jawaban yang diberikan oleh peserta
 Jumlahkan skor yang diperoleh dari
setiap kriteria jawaban.
 Periksalah soal setiap nomor sebelum beralih
kenomor yang lain untuk menghindari pemberian
skor berbeda untuk jawaban yang sama

 Setelah semua butir soal mendapatkan skor


hitunglah skor yang diperoleh peserta, kemudian
hitung nilai dengan rumus

Nilai tiap soal = skor perolehan peserta didik x bobot


soal skor maksimum tiap butir soal

 Jumlahkan nilai semua soal. Jumlah nilai ini disebut


nilai akhir suatu perangkat tes yang diberikan.
Prinsip-Prinsip Pembuatan Tes Essay

 Butir soal hendaknya meliputi ide-ide pokok dari materi


yang diujikan, dan jika mungkin disusun soal yang
bersifat komprehensif yang mampu mewakili materi
pokok dalam mata pelajaran yang diujikan

 Sebaiknya butir soal tidak mengambil kalimat-kalimat


yang disalin langsung dari buku atau catatan.
Penyusunan butir soal yang menyalin langsung dari buku
atau catatan cenderung mendorong siswa hanya
menghafalkan materi ujian saja. Apabila hal ini terjadi,
butir soal tes essay hanya mengungkap aspek
kemampuan kognitif tingkatan yang paling rendah, yaitu
ingatan.
 Pada menyusun butir soal hendaknya sudah
waktu
dilengkapi dengan kunci jawaban serta pedoman
penskorannya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
reliabilitas butir soal. Dengan adanya pedoman tersebut
diharapkan ketidakkonsistenan penilai (rater
unreliability) dapat dikurangi

 Hendaknya diusahakan pertanyaannya bervariasi antara


“jelaskan”, “mengapa”, “bagaimana”, “uraikan”,
“bandingkan”, agar dapat diketahui lebih jauh tingkat
penguasaan siswa terhadap bahan ujian

 Hendaknya rumusan butir soal disusun sedemikian rupa


sehingga mudah dipahami oleh peserta tes. Hindari
penggunaan istilah atau kata-kata yang memiliki makna
ganda.
Penulisan Item
 Soal sesuai dengan indicator.
 Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai.
 Materi yang ditanyakan sesuai dengan tujuan pengukuran.
 Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis pendidikan
atau tingkat kelas.
 Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut
jawaban uraian.
 Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.
 Ada pedoman penskorannya serta tabel, gambar, grafik, peta, atau
yang sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca.
 Rumusan kalimat soal komunikatif dan butir soal
menggunakan bahasa yang baku
 Tidak menggunakan kata/ungkapan yang menimbulkan
penafsiran
ganda atau salah pengertian.
 Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu
 Rumusan soal tidak mengandung kata/ungkapan yang
Penggunaan Tes Essay
 Jumlah peserta tes relatif sedikit, misalnya kurang
dari 100 orang. Bila peserta ujian terlalu banyak,
misalnya lebih dari 100 orang, penggunaan tes
essay akan menyita waktu guru dalam memeriksa
lembar jawaban, sehingga kurang efisien lagi

 Waktu yang dimiliki guru untuk mempersiapkan


soal sangat terbatas, sedangkan ia mempunyai
waktu yang cukup untuk memeriksa hasil ujian.
 Tujuan yang ingin dicapai adalah
pembelajaran
kemampuan mengekspresikan pikiran dalam
bentuk tulisan, menguji kemampuan menulis
dengan baik atau kemampuan penggunaan bahasa
tulis.
 Ingin memperoleh informasi yang tidak tertulis
secara langsung di dalam soal ujian, tetapi dapat
disimpulkan dari tulisan peserta tes, seperti sikap,
nilai, atau pendapat.
 Untuk memperoleh hasil pengalaman belajar siswa,
maka tes essay merupakan salah satu bentuk yang
paling tepat untuk mengukur pengalaman belajar
tersebut.
Metode Pengoreksian Soal Essay
1. Metode per nomor ( Whole method)
Guru mengoreksi hasil jawaban setiap nomor dari peserta didik,
misalnya guru mengoreksi nomor 1 terlebih dahulu dari jawaban
seluruh peserta didik, kemudian dilanjutkan ke nomor 2, dan
seterusnya

2. Metode per lembar (Separated method)


Guru mengoreksi satu lembar jawaban peserta didik mulai dari
nomor 1 hingga nomor terakhir, kemudian setelah selesai
mengoreksi satu lembar jawaban dari peserta didik yang satu, guru
mengoreksi lembar jawab peserta didik yang lain, begitu seterusnya.

3. Metode Bersilang (Cross method)


Guru mengoreksi jawaban peserta didik dengan cara menukarkan
hasil koreksi dari seorang korektor kepada korektor yang lain.
Dengan kata lain, lembar jawab yang telah dikoreksi oleh seorang
korektor, kemudian dikoreksi kembali oleh korektor lain.
ANALISIS TES
1. Teknik analisis Kesukaran Item Soal
Bermutu atau tidanya butir-butir soal, pertama-
tama dapat diketahui dari derajat kesukaran atau
taraf kesulitan yang dimiliki oleh masing-masing
butir item tersebut. Butir-butir tersebut
dapat dinyatakan sebagai butir-butir item yang
apabila
baik, butir-butir item tersebut tidak terlalu sukar
dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain
derajat kesukaran item itu adalah sedang atau
cukup
2. Teknik Analisis Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal
untuk membedakan antara siswa yang pandai
(berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh
(berkemampuan rendah). Angka yang
menunjukkan besarnya daya pembeda disebut
indeks diskriminasi, disingkat D (d besar). Seperti
halnya indeks kesukaran, indeks diskriminasi (daya
pembeda) ini berkisar antara 0,00 sampai 1,00.
Daya pembeda suatu butir menyatakan seberapa
jauh kemampuan butir tersebut mampu
membedakan antara kelompok testi (siswa) pandai
dengan kelompok testi (siswa) lemah
3. Analisis Fungsi Distraktor (Pengecoh)
Analisis butir juga dilakukan dengan memerhatikan pengecoh.
Pengecoh (distractor) yang juga dikenal dengan istilah penyesat atau
penggoda adalah pilihan jawaban yang bukan merupakan kunci
jawaban. Pengecoh bukan sekedar pelengkap pilihan. Pengecoh
diadakan untuk menyesatkan siswa agar idak mememilih kunci
jawaban pengecoh menggoda siswa yang kurang begitu memahami
materi pelajaran untuk memilihnya. Agar dapat melakukan fungsinya
untuk mengecoh maka pengecoh harus dibuat semirip mungkin
dengan kunci jawaban.
Pengecoh dikatakan berfungsi efektif apabila paling tidak ada siwa
yang terkecoh memilih.Pengecoh yang sama sekali tidak dipilih tidak
dapat melakukan fungsinya sebagai pengecoh karena terlalu
mencolok dan dimengerti oleh semua siswa sebagai penggecoh soal.
Pengecoh yang berdasarkan hasil uji coba tidak efektif
direkomendasikan untuk diganti denganpengecoh yang lebih
menarik.

Anda mungkin juga menyukai