Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR
Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT, hanya karena berkat dan
rahmat-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dari Mata
Kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan yang berjudul “Identifikasi Komponen
Pendidikan” dengan baik dan tepat waktu.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih terhadap semua pihak yang
turut membantu dan berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini. Dengan penuh
kesadaran, kami memahami bahwa makalah ini masih belum sempurna. Karena
keterbatasan kami, maka kritik dan saran yang membangun terhadap penulisan
maupun materi makalah akan kami terima sebagai masukan agar lebih baik
kedepannya lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR............................................................................................................... iii
BAB 2. PEMBAHASAN........................................................................................3
iii
BAB 1. PENDAHULUAN
Pendidikan yang baik akan mencetak generasi bangsa yang baik pula.
Pendidikan mengantarkan seseorang terhadap pencarian jati dirinya sebagai siapa
dan untuk apa dirinya hadir ditengah-tengah masyarakat. Bangsa yang maju
tergantung kepada generasinya yang terbentuk, jika generasi bangsa tidak didukung
dengan pendidikan yang baik, maka ketertinggalan dan kebodohan yang akan
mendominasi bangsa tersebut.
1
tersebut? Dalam makalah ini akan dipaparkan lebih lanjut mengenai komponen-
komponen pendidikan serta fungsi dan tujuan dari pendidikan.
2
BAB 2. PEMBAHASAN
Komponen Pendidikan adalah bagian dari suatu yang memiliki peran dalam
keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem.
Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses pendidikan, yang
menentukan berhasil dan tidaknya atau ada dan tidaknya proses pendidikan bahkan
dapat dikatakan bahwa untuk berlangsungnya proses kerja pendidikan diperlukan
keberadaan komponen-komponen tersebut.
3
a. Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang
dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama;
b. Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya;
c. Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya
tidak mampu membiayai pendidikannya;
d. Mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya
tidak mampu membiayai pendidikannya;
e. Pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain
yang setara;
f. Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar
masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu
yang ditetapkan.
(2) Setiap Peserta Didik berkewajiban :
a. Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan
proses dan keberhasilan pendidikan;
b. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi
peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Warga negara asing dapat menjadi peserta didik pada satuan pendidikan
yang diselenggarakan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(4) Ketentuan mengenai hak dan kewajiban peserta didik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan
peraturan pemerintah.
4
terpisah dari suatu tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Dalam Pembukaan
Undang-undang Dasar 1945, jelas tertulis tujuan bangsa Indonesia yaitu:
”Mencerdaskan Kehidupan bangsa…”. Kalimat tersebut merupakan suatu
ungkapan yang memiliki makna dan keinginan bangsa Indonesia dalam
memajukan negaranya, yaitu dengan mencerdaskan kehidupan bangsanya.
Dalam undang-undang Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional, dirumuskan bahwa tujuan pendidikan nasional
adalah:
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
dan bertanggungjawab.
Tujuan pendidikan sebagaimana yang dimaksudkan dalam
Undangundang Sistem Pendidikan Nasional, kemudian menjadi acuan bagi
penjabaran tujuan pendidikan yang ada pada tingkat selanjutnya, hingga
mencapai level tujuan paling bawah. Macam-macam dari tujuan
Pendidikan :
a. Tujuan Umum, yaitu tujuan yang bersifat universal/umum dan
cakupannya terhadap hal yang luas secara hakikat kemanusiaan.
b. Tujuan Khusus, yaitu tujuan yang lebih detail lagi dibandingkan
dari rumusan tujuan umum. Biasanya, hal ini dikarenakan atau
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain sehingga tujuannya bersifat
khusus.
a. Tujuan Nasional
Menurut Hasbullah, tujuan nasional mencakup rumusan
kualifikasi umum yang diharapkan dimiliki oleh setiap Warga
negara setelah mengikuti dan menyelesaikan program
5
Pendidikan nasional tertentu. Rumusan tujuan pendidikan
Nasional umumnya dirumuskan dan ditetapkan dalam suatu
Undang-undang, yang sekarang dikenal dengan Undang-undang
Nomor 20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional.
b. Tujuan Institusional
Tujuan institusional merupakan penjabaran dari tujuan
Pendidikan nasional pada tingkat institusi atau lembaga. Oleh
karena itu, rumusan tujuan institusional menyesuaikan dengan
karakteristik tujuan lembaga di mana pendidikan itu
berlangsung.
c. Tujuan Kurikuler
Tujuan kurikuler adalah penjabaran dari tujuan institusional,
yang berisi tentang muatan-muatan tujuan yang akan dicapai
setelah suatu program pengajaran selesai dilaksanakan dalam
suatu bidang pelajaran tertentu.
d. Tujuan Instruksional
Tujuan instruksional, merupakan tujuan yang harus dicapai
dalam setiap proses pembelajaran setelah selesai dilaksanakan.
Pembelajaran masa kini mengikuti trend yang menghendaki
agar setiap siswa ketika suatu sesi pembelajaran selesai, maka
mereka mencapai suatu kompetensi yang bersifat kontekstual
(berkaitan dengan kehidupan sehari-hari). Dengan demikian,
tujuan Instruksional, lebih bersifat operasional dapat diukur dan
dinilai secara autentik.
2.2.3 Pendidik
6
peserta didik (Umar Tirta Raharja dan La Sulo 1994). Pendidik adalah orang yang
dengan sengaja membantu orang lain untuk mencapai kedewasaan (Langeveld).
Jadi pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan , serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat terutama bagi pendidik pada pendidikan tinggi.
Syarat seorang pendidik menurut Dirto Hadi Susanto, Suryati Sidharto, dan
Dwi Siswoyo (1995) antara lain:
7
Kompetensi sosial. Guru bisa menunjukkan kemampuan berkomunikasi
dengan baik terhadap peserta didik sesama guru, pemimpinnya dan
masyarakat luas.
8
dijenjang pendidikan prasekolah, dasar, dan menengah yang menentukan
pengaturan, pengendalian, dan penilaian siswa.
Menurut Raka Joni (cony R. Semiawan dan Soedijarto, 1991 dalam Ilmu
Pendidikan karya Dwi Siswoyo, dkk, 2007:123), hakikat tugas Pendidik umumnya
berhubungan dengan pengembangan SDM yang menentukan kelestarian dan
kejayaan bangsa, atau tugas guru membangun dasar-dasar corak kehidupan manusia
dimasa datang.
Dalam UU No 14 th 2005, tentang Guru dan Dosen pasal 20, tugas guru
adalah:
a. Tanggungjawab moral
b. Tanggungjawab dalam bidang pendidikan
c. Tanggungjawab kemasyarakatan
d. Tanggungjawab dibidang keilmuan
1. Profesionalisme
9
Berasal dari kata profesi. Mc Cully (Sunaryo Kartadinata dan Nyoman
dalam suatuàDantes, 1997), profesi adalah “a vocation in wich…….” pekerjaan
profesional selalu digunakan teknik serta prosedur yang bertumpu pada landasan
intelektual yang sengaja harus dipelajari dan secara langsung dapat diabdikan bagi
kemaslahatan orang lain.
2. Prinsip-prinsipnya
a. Merupakan profesi yang berdasar bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealism
b. Menuntut komitmen tinggi terhadap peningkatan mutu pendidikan, imtaq
dan akhlak mulia
c. Adanya kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan yang relevan
d. Memiliki kompetensi yang relevan dengan tugasnya di sekolah
e. Menuntut tanggung jawab tinggi atas tugas profesinya demi kemajuan
bangsa.
10
a. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk
manusia pembangunan yang berpancasila.
b. Guru menciptakan suasana kehidupan suasana sekolah dan memelihara
hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya untuk kepentingan murid
Alat Pendidikan adalah Sebuah alat penggerak yang sengaja dibuat dan
digerakkan unuk mencapai suatu tujuan pendidikan.
11
2.2.4.3 Alat Pendidikan
2.2.4.4 Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan alat pendidikan adalah
penggunaan alat tersebut
12
c. Ketenangan artinya menanamkan kebiasaan untuk ikut menjaga
keharmonisan keluarga, sehingga dapat hidup tenang
d. Pembiasaan, artinya memberi kesempatan kepada anak akan kesibukan
dalam lapangan indra dan motorik.
13
2.2.5 Lingkungan Pendidikan
Menurut Startain seorang ahli psikologi asal Amerika Serikat dalam buku
Ngalim Purwanto menjelaskan bahwa lingkungan ialah meliputi semua kondisi,
kondisi dalam dunia ini yang dalam cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita,
pertumbuhan dan perkembangan atau life process kita. Kecuali gen, bahkan gen
dapat pula dipandang bagi menyiapkan lingkungan bagi gen yang lain.
14
secara formal maupun informal yang berjalan terus menerus untuk mencapai
kebahagiaan dan nilai yang tinggi baik nilai insaniyah maupun ilahiyah.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
lingkungan pendidikan adalah semua aspek baik aspek akan maupun berbagai aspek
sosial yang dapat memberikan penjelasan serta mempengaruhi tindakan, tumbuh
kembang peserta didik agar menjadi manusia yang berpengetahuan, mempunyai
akhlak yang baik dan bernilai tinggi dan dalam prosesnya baik formal maupun
informal sebagai interaksi manusia dan penalarannya dengan lingkungan sebagai
proses belajar.
15
dengan pendidikan di lingkungan sekolah dan sosialisasi dengan teman sebaya,
kemudian pergaulan lebih luas di dalam lingkungan masyarakat.
Berdasarkan Tri Pusat Pendidikan yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara
klasifikasi lingkungan pendidikan dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Lingkungan keluarga
Mengutip dari situs kompas.com Keluarga merupakan unit sosial
terkecil dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial, sebagai unit
pertama dan utama keluarga memegang peranan dalam pembentukan
pribadi setiap individu. Karena disitulah tahap awal proses sosialisasi.
Keluarga adalah masyarakat alamiah yang pergaulannya bersifat
khas dan intim. Dilingkungan ini terletak dasar-dasar pendidikan yang
berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan pergaulan yang
berlaku di dalamnya.
Di dalam lingkungan keluarga, terjadi proses sosialisasi pendidikan
diantara lain regulasi peranan hak dan kewajiban setiap anggota keluarga
baik internal maupun eksternal dalam lingkup sosial.
Pembiasan akhlak/perangai adab serta kebiasaan baik dalam
keluarga serta penanaman Nilai-nilai keteladanan dari orang tua kepada
anak anaknya.
b. Lingkungan sekolah
Pendidikan dasar pada lingkungan keluarga harus diimbangi dengan
pendidikan berbasis sekolah untuk melengkapi proses pendidikan yang
lebih kompleks dan terfokus pada perkembangan akhlak dan akademik serta
menjadi fungsi sebagai pusat pendidikan untuk menyebut pribadi anak.
Menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
16
Sekolah hadir untuk memfasilitasi setiap warga negara mendapat
pendidikan yang merata sesuai dengan minat dan bakat. Dalam proses
pendidikan di sekolah tidak selalu berhubungan dengan nilai akademis saja,
banyak pelajaran yang dapat diambil, dalam perkembangan fisik, psikologi
dan emosional anak akan mendapatkan pengalaman baru dalam lingkup
sosialnya dengan anak-anak yang lain yang berbeda status dan latar
belakang. Lambat laun anak akan membebaskan diri dari ikatan rumah
tangga untuk mencapai kedewasaan dalam hubungannya dengan
masyarakat luas.
c. Lingkungan Masyarakat
Masyarakat dengan ruang lingkup yang luas bisa menjadi media
belajar bagi seorang anak diluar lingkungan keluarga dan sekolah.
Dalam ruang lingkup yang kompleks ini setiap individu dituntut
untuk mematuhi norma yang berlaku dan nilai-nilai dalam masyarakat itu
sendiri yang akan menjadikan individu menjadi tertib sesuai norma sosial
yang berlaku.
Sistem atau "systema" yang diambil dari bahasa Yunani berarti kumpulan
bagian atau komponen yang saling terhubung secara teratur dan menyeluruh.
17
2.2.6.3 Sistem Pendidikan Nasional
Sistem yang dirancang secara teratur dan terpadu demi terciptanya tujuan
pendidikan sebagaimana mestinya. Tujuan pendidikan nasional seperti yang
tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi "mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia" secara utuh dijelaskan bahwasanya
pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan setiap warga negara Indonesia
dan memiliki Budi yang luhur. Unsur-unsur penting pendidikan nasional yaitu
Pendidikan Nasional sebagai suatu sistem merupakan satuan kegiatan antara alat
dan tujuan yang sangat penting untuk mencapai tujuan cita cita nasional.
18
masukan, usaha/proses, dan hasil usaha. Demi terciptanya tujuan pendidikan yang
maksimal, masing-masing komponen harus sejalan dan berkesinambungan.
Masukkan berupa peserta didik dengan minat bakatnya, proses merupakan
serangkaian transfer pengetahuan dan usaha memaksimalkan potensi serta hasil
akhir berupa sikap dan keterampilan yang dimiliki.
19
e. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b,
c, dan d perlu dibentuk Undang-undang tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Mengingat bahwa pada Pasal 20, pasal 21, Pasal 28 C (ayat 1), pasal 31, dan
pasal 32 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dengan
persetujuan bersama DPR maka presiden Republik Indonesia memutuskan UU
Pasal 1 Tentang Pendidikan Nasional. Dalam Undang-undang dimaksud dengan :
20
7) Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk
mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai
dengan tujuan pendidikan.
8) Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan
tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang dicapai serta kemampuan
yang dikembangkan.
9) Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan
pendidikan di suatu satuan pendidikan.
10) Suatu pendidikan adalah sekelompok layanan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, informal, dan nonformal
pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
21
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Peserta didik
b. Tujuan Pendidikan
c. Pendidik
d. Alat Pendidikan
e. Lingkungan Pendidikan
f. Pendidikan Sebagai Sistem
22
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Munir. 2018. Pengantar Ilmu Pendidikan. Palopo: Lembaga Penerbit Kampus IAIN
PALOPO
Siregar, Nurul Fithri Almaududi dkk. 2019. “Penerapan Sistem Pendidikan Pada
Pembelajaran PAI di Sekolah Luar Biasa ABC Taman Pendidikan Islam”: Jurnal
At-Tazakki Volume 3 Nomor 1 (hlm. 61-68). Medan: UIN Sumatera Utara
23