Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

DESAIN PENELITIAN
ACARA III
ANALISIS REGESI

Disusun Oleh:

Nama : Jidhan Humaid

NIM : 21/477605/KT/09545

Kelompok : Gaharu

Co.Ass : Duta Cahya Alam

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN BIOMETRIKA HUTAN


DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2023
ACARA III

ANALISIS REGESI

I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah mampu memahami prinsip penerapan
analisis regresi dalam bidang penelitiam kehutanan serta dapat Menyusun
persamaan regresi.
II. LANGKAH PENGERJAAN
1. Data yang berada dibuku petunjuk praktikum diolah di Excel dengan
ditambah NIF sebesar 0,45, tetapi hanya nilai biomassa aja yang
ditambahkan. Seperti ini:
2. aplikasi SPSS dibuka, kemudian pilih menu Variable View dan masukkan
data yang sudah ditulis di Microsoft Excel, dimana pada kolom nama
dimasukkan variabel “Diameter, Panjang, Volume, dan Biomassa”. Lalu
pada kolom measure diganti semua dengan scale.

3. Pada menu Data View dipilih dan masukkan data dari tabel Excel tadi,
selanjutnya pilih Analyze kemudian Regression dan Curve Estimation.

4. Setelah itu pada Curve Estimation masukkan Diameter pada kolom


independent variabel dan Panjang pada kolom dependent variabel. Pada
bagian model checklist beberapa alternative persamaan yaitu Linear,
Logarithmic, Power, Sigmoid, dan Exponential. Kemudian checklist juga
Display ANOVA table nya. Selanjutnya pilih OK untuk menampilkan
hasilnya.

5. Langkah terakhir yaitu klik OK untuk memunculkan hasil analisis


regresinya.

6. Ulangi langkah-langkah di atas untuk mengetahui hubungan antara


- Diameter dengan Volume
- Diameter dengan biomassa
III.PEMBAHASAN

Berdasarkan pertanyaan di buku paktikum yaitu seorang peneliti ingin


mengetahui hubungan diameter dengan potensi kayu yang dapat dihasilkan.
Peneliti tersebut kemudian menebang beberapa pohon dan pada praktikum ini
data ditambah dengan NIF yaitu sebesar 0.45, kemudian diuji beberapa bentuk
model meliputi linear, logarithmic, power, sigmoid, dan exponential.
Dihasilkan analisis data pada hasil uji analisis regresi tersebut yaitu:

a. Tabel 1. Data Tebangan beberapa pohon

Tabel 2. Data Diameter + NIF


Diameter/D Panjang/L Volume/V Biomassa/B
(cm) (m) (m3) (ton)
20.5 20.9 0.37 0.73
17.2 18.7 0.28 0.58
14.8 13.8 0.16 0.52
13.7 5.9 0.08 0.49
9.2 5.4 0.03 0.48
10.2 5.1 0.04 0.47
18.4 20 0.32 0.6
14.3 15.7 0.17 0.53
16.3 17.5 0.23 0.57
16.2 17.5 0.23 0.58
13.6 12.4 0.12 0.52
18.7 19.9 0.33 0.58
20.5 21.4 0.4 0.64
10.6 4.1 0.03 0.47
14.2 14.1 0.14 0.86
9.4 4.4 0.03 0.47
20.5 22.7 0.42 0.66
12.8 8.9 0.08 0.49
16.8 17 0.22 0.55

b. Dengan hipotesis penelitian yaitu:

H0: F Hitung ≤ F Tabe l, maka mode l tidak layak digunakan

Ha: F Hitung ≥ F Tabe l, maka mode l regres i layak digunakan

c. Hasil Analisis Regresi Beberapa Model


- Tabel 2. Rekapitulasi
Uji Anova Uji Coefficients
Model Persamaan Regresi R^2 SSE
F Sig. a Sig. b Sig.
B: Biomassa Pohon; D: Diameter Pohon
Linear B = 0.316 + 0.017D 0.372 0.082 10.080 0.006 0.316 0.001 0.017 0.006
Power B = 0.177D^0.428 0.462 0.122 14.578 0.001 0.177 0.004 0.428 0.001
Logarithmic B = -0.068 In (D)+0.237 0.369 0.082 9.924 0.006 -0.068 0.740 0.237 0.006
S B = EXP (-0.180+(-5.672/D) 0.445 0.124 13.636 0.002 -0.180 0.124 -5.672 0.002
Exponential B = 0.355e^0.030D 0.466 0.122 14.832 0.001 0.355 0.000 0.030 0.001
V: Volume; D: Diameter Pohon
Linear V =- 0.335 + 0.035D 0.956 0.028 371.569 0.000 -0.355 0.000 0.035 0.000
Power V = 1.124D^3.511 0.966 0.174 485.491 0.000 1.124 0.033 3.511 0.000
Logarithmic V = -1.110 In (D)0.485 0.906 0.041 163.951 0.000 -1.110 0.000 0.485 0.000
S V = EXP(1.364+(-47.309/D) 0.962 0.194 435.221 0.000 1.364 0.000 -47.309 0.000
Exponential V = 0.004e^0.242D 0.939 0.234 260.839 0.000 0.004 0.001 0.242 0.000
P=panjang; D= Diameter Pohon
Linear L = -11.262 + 1.665D .908 2.103 166.810 0.000 -11.262 .000 1.665 0.000
Power L = 0.037D^2.126 0.87 0.222 113.414 0.000 0.037 0.085 2.16 0.000
Logarithmic L = 23.782 In (D)-49.958 0.907 2.015 166.391 0.000 -49.958 0.000 23.782 0.000
Sigmoid L = EXP(4.548+(-29.222/D) 0.873 0.218 117.292 0.000 4.548 0.000 -29.222 0.000
Exponential L = 1.284e ^ 0.148D 0.836 0.249 86.459 0.000 1.284 0.001 0.148 0.000
- Gambar Grafik

Gambar 1. Hubungan Antara Panjang dan Diameter dalam beberapa model


regresi.

Gambar 2. Hubungan Diameter dengan Volume beberapa model regresi.

Gambar 3. Hubungan Diameter dengan Biomassa dalam beberapa model


regresi.
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa pada hubungan antara panjang
pohon rebah dengan diameter pohon pada beberapa model persamaan yaitu
pada Linear, Power, Logarithmic, Sigmoid dan Exponential dipilih satu model
yang terbaik. Dipilih model Sigmoid karena dilihat dari memiliki nilai standar
nilai eror yang terendah sebesar 0.218 yang artinya apabila regresi model
Sigmoid digunakan maka akan memiliki tingkat error yang terendah walaupun
memiliki nilai koefisien korelasi bukan yang tertinggi yaitu sebesar 0.873 dan
memiliki uji Anova dan uji Coefficient yang signifikan yang artinya
persamaan regresi dan koefisiennya pada model Sigmoid layak dan dapat
digunakan.

Untuk hubungan antara Volume dengan Diameter Pohon pada ke lima


model tersebut model Linear yang paling terbaik diantara yang lain. Dipilih
model Linear karena, dilihat dari memiliki nilai koefisien determinasi paling
tinggi sebesar 0.956, memiliki standar nilai error yang paling kecil yaitu
sebesr 0.028 sehingga dapat mendeskripsikan tingkat eror yang rendah dan
memiliki uji Anova dan Uji Coefficient yang signifikan. Sehingga dapat
dilihat dari hasil yang signifikan pada uji anova artinya persamaam regresi
pada model Linear layak dipakai dan berdasarkan uji Coefficient dapat
diketahui koefisien dari persamaan regresi model Linear dapat digunakan.

Sedangkan pada hubungan antara Biomassa Batang dengan Diameter


Pohon pada kelima model persamaan tersebut dipilih model Exponential.
Dipilih model Exponential dilihat dari memiliki nilai standar nilai error
terendah sebesar 0.122 yang artinya tingkat eror yang dihasilkan rendah dan
nilai koefisien korelasi yang tertinggi yaitu sebesar 0.466 dan memiliki uji
Anova dan Uji Coefficient yang signifikan. Sehingga koefisien dari
persamaam regresi model Linear dapat digunakan.
d. Berdasarkan Analisis Uji Regresi tersebut dapat disimpulkan berikut:

Tabel 3. Kesimpulan

Uji Anova Uji Coefficients


Model Persamaan Regresi R^2 SSE
F Sig. a Sig. b Sig.
B: Biomassa Pohon; D: Diameter Pohon
Exponential B = 0.355e^0.030D 0.466 0.122 14.832 0.001 0.355 0.000 0.030 0.001
V: Volume; D: Diameter Pohon
Linear V =- 0.335 + 0.035D 0.956 0.028 371.569 0.000 -0.355 0.000 0.035 0.000
P=panjang; D= Diameter Pohon
Sigmoid L = EXP(4.548+(-29.222/D) 0.873 0.218 117.292 0.000 4.548 0.000 -29.222 0.000

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa, berdasarkan uji anova dan
uji koefisien, diperoleh F Hitung > F Tabel. Maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Serta dari hasil analisis regresi dengan variabel dependent (panjang, volume
dan biomassa batang) dan variabel independent (diameter). Maka diperoleh
model regresi yang terbaik yaitu model Sigmoid pada hubungan antara
diameter dengan panjang, model Linear pada hubungan anatara diameter dan
volume, serta model Exponential pada hubungan antara diameter dengan
biomassa.

IV. KESIMPULAN

Adapun prinsip penerapan analisis regresi dalam bidang penelitian


kehutanan adalah memahami keberadaan dan sifat dari variabel-variabel yang
akan digunakan, mampu menganalisis korelasi dan determinasi pada regresi
diperoleh dan mampu melakukan uji anova dan uji koefisien. Penyusunan
persamaan regresi diperoleh dengan menggunakan software SPSS dan Ms.
Excel dengan membuat rangkuman model tersendiri yang berprinsip pada
bentuk umum setiap bentuk model. Adapun beberapa kriteia yang harus
dipenuhi untuk pemilihan model yang akan digunakan diantaranya adalah
nilai koefisien determinasi (R2) yang paling tinggi; Nilai SSE yang plaing
rendah; hasil uji anova signifikan; dan hasil uji koefisien signifikan. Dari hasil
yang disajikan dalam Tabel 3 dapat disimpulkan bahwa diperoleh model
regresi yang terbaik yaitu model Sigmoid pada hubungan antara diameter
dengan panjang, model Linear pada hubungan anatara diameter dan volume,
serta model Linear pada hubungan antara diameter dengan biomassa.

Anda mungkin juga menyukai