PRODUKSI TANAMAN
Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas limpahan berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah tentang Konsep Pertumuhan Pohon.
Pertumbuhan pohon merupakan suatu proses bertambahnya ukuran, tinggi,
diameter dan berat dari organ tanaman akibat dari adanya aktivitas metabolism
dalam tanaman yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali). Pertumbuhan
dipicu oleh suatu jaringan yang ada pada tumbuhan yang disebut jaringan
meristem. Jaringan meristem merupakan jaringan yang sel-sel terus menerus
mengalami pembelahan.
Dalam kesempatan kali ini penulis berusahan menyampaikan proses
pertumbuhan yang terjadi dalam pohon khusunya berserta faktor-faktor yang
mempengaruhi. Pertumbuhan pohon indentik dengan pertumbuhan diameter
batang dimana termasuk pertumbuhan sekunder yang berasal dari meristem lateral
dan pertumbuhan diameter/tinggi pohon dapat pula disebut riap. Penulisan
makalah ini merupakan tugas untuk memenuhi mata kuliah produksi tanaman.
Penulis menyadari karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun karya
tulis ini menjadi lebih baik lagi. Penulis berharap karya tulis yang telah dibuat ini
bisa bermanfaat serta menambah pengetahuan bagi mahasiswa kehutanan pada
khususnya dan pihak lain pada umumnya.
Malang, 1 Juni 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................1
1.1 Latar belakang ......................................................................1
1.2 Rumusan masalah ................................................................2
1.3 Tujuan ..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................3
2.1 Pertumbuhan pohon .............................................................3
2.2 Jenis pertumbuhan ...............................................................6
2.3 Organ pertumbuhan .............................................................8
2.4 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
....................................................................................................
13
2.5 Riap
....................................................................................................
14
BAB III PENUTUP
...................................................................................
18
3.1 Kesimpulan
....................................................................................................
18
3.2 Saran
....................................................................................................
19
DAFTAR PUSTAKA
...................................................................................
20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
dapat
berupa
perubahan
ukuran
meliputi
akar.
Pertumbuhan
pohon
diawali
dari
tahap
pertumbuhan
tanaman,
apabila
faktor
keadaan
saja
yang
pertumbuhan tanaman?
4. Apa itu riap pohon
dapat
dan
pertumbuhan
dalam
mempengaruhi
proses
faktor
apa
saja
yang
mempengaruhi?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka diperoleh tujuan penelitian
sebagai berikut.
1. Menjelaskan tentang pertumbuhan tanaman
2. Menjelaskan tentang proses terjadinya pertumbuhan dalam
tanaman
3. Menjelaskan Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
proses pertumbuhan tanaman
4. Menjelasakan riap pohon dan faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan riap.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pertumbuhan pohon
Pertumbuhan
makhluk
fundamental dari
seluruh
tahapan
pertumbuhan
mencakup
aktivitas
biokimiawi.
Sintesis protein merupakan bagian penting, karena hal ini berarti pesan-pesan
dari DNA diekspresikan dalam sintesis enzim oleh sel. Enzim-enzim
mengontrol aktivitas sel. Perubahan-perubahan pada tingkat sel membawa
perubahan dalam keseluruhan bentuk dan struktur, baik pada tingkat organorgan tersendiri maupun organisme secara keseluruhan, dan proses ini dikenal
sebagai morfogenesis.
Definisi pertumbuhan sebaiknya memenuhi kriteria peningkatan dalam
ukuran yang terjadi pada seluruh organisme bersel tunggal sampai hewan dan
tumbuhan tingkat tinggi, yang mencerminkan aktivitas metabolisme berasosiasi
dengan pertumbuhan. Pertumbuhan dapat
peningkatan
dalam
berat
kering
didefinisikan
protoplasma
sebagai
suatu
melebihi
anabolisme.
Sebagai
contoh,
dalam
peristiwa
untuk
organ
tumbuhan
tertentu,
seperti
daun
dan
bunga,
bergantung pada
letak
meristem.
Meristerm apikal, berada pada ujung akar dan pada pucuk tunas, menghasilkan
sel-sel bagi tumbuhan untuk tumbuh memanjang. Pemanjangan ini disebut
pertumbuhan primer, memungkinkan akar membuat jalinan di dalam tanah
dan tunas untuk meningkatkan pemaparannya terhadap cahaya matahari dan
karbon dioksida. Pertumbuhan primer menghasilkan apa yang disebut tubuh
primer tumbuhan, yang terdiri dari tiga sistem jaringan: jaringan dermal,
yaitu adanya
aktivitas penebalan secara progresif pada akar dan tunas yang terbentuk
sebelumnya
oleh
pertumbuhan
primer.
Pertumbuhan
sekunder
adalah
paling
besar
akar).
Pertumbuhan hanya berlangsung di sekitar titik
b. Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan kea rah samping menyebabkan
membentuk
jaringan
menyebabkan
tubuh
tumbuhan
semakin
sekundernya.
melakukan
Peran
aktivitas
kambium
tersebut
meristematinya
pada
b. Kambium vaskuler
terus
berlangsung
Selama
tumbuhan
tersebut
melakukan pertumbuhan.
c. Kambium gabus
Selama
pertumbuhan
sekunder,
epidermis
dari
sebagai
penghalang
yang
melindungi
batang
dari
tumbuhan
sekunder
yang
menggantikan
f. Meristem
Meristem adalah sel yang terus menerus melakukan
pembelahan sehingga tubuh tumbuhan dapat tumbuh
menjadi lebih besar. Meristem tumbuhan terletak pada dua
tempat, yaitu meristem ujung (apikal) dan meristem
10
sedangkan
meristem
lateral
terdiri
dari
salah
satu
g. Xylem
Xylem
adalah
pembuluh
angkut
bersambung
membentuk
pembuluh
inilah
berfungsi
yang
sebagai
dan
pengangkut air
garam
mineral.
h. Floem
11
i. Akar
Akar merupakan organ pertumbuhan yang berfungsi untuk
menyerap berbagai unsur hara dan mineral dalam tanah
yang dibutuhkan tumbuhan untuk melakukan kegiatan
metabolisme yang mengarah pada pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
Pertumbuhan terjadi secara simultan dan bebas dari
bagian-bagian
pohon
dan
dapat
diukur
dengan
berbagai
1987).
Pola
pertumbuhan
tegakan
antara
lain
12
tahap
pertumbuhan
mendekati
linear
dan
pertumbuhan asimpotis.
13
Pertumbuhan
diameter
berlangsung
apabila
pembentukan
dedaunan
yang
sangat
sensitive
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan
tinggi
yaitu
sangat
ditentukan
oleh
interaksi
tiga
faktor
yaitu
2.3 Riap
Riap menurut Arief (2001) didefinisikan sebagai pertambahan volume
pohon atau tegakan per satuan waktu tertentu, tetapi ada kalanya juga dipakai
untuk menyatakan pertambahan nilai tegakan atau pertambahan diameter atau
tinggi pohon setiap tahun.
Riap tegakan dibentuk oleh pohon-pohon yang masih hidup di dalam
tegakan, tetapi penjumlahan dari riap pohon ini tidak akan sama dengan riap
tegakannya, karena dalam periode tertentu beberapa pohon dalam tegakan dapat
saja mati, busuk atau beberapa lainnya mungkin ditebang. Sebagian besar
pepohonan pada inventarisasi awal tumbuh naik ke kelas diameter berikutnya
yang lebih besar (upgrowth). Pada kelas diameter kecil, penambahan pohon pada
inventarisasi berikutnya berasal dari ingrowth yang tidak terhitung pada
inventarisasi awal. Jumlah pohon dalam tegakan berkurang akibat kematian yang
terjadi pada keseluruhan diameter, dimana laju kematian terbesar terjadi pada
kelas diameter terkecil (Davis and Jhonson, 1987).
Ingrowth merupakan jumlah pohon baru yang masuk ke kelas pengukuran
terkecil selama periode pengukuran. Kematian (mortality) adalah jumlah pohon
pada setiap kelas pengukuran yang mati selama periode pengukuran, sedangkan
pemanenan merupakan volume penebangan kayu selama periode pengukuran.
Berdasarkan
komponen
pertumbuhan
ini,
lima
pengukuran
riap
16
volume suatu pohon dapat dilihat dari kecepatan tumbuh diameter, yang setiap
jenis mempunyai laju (rate) yang berbeda-beda. Untuk semua jenis pada waktu
muda umumnya mempunyai kecepatan tumbuh diameter yang tinggi, kemudian
semakin tua semakin menurun sampai akhirnya berhenti. Untuk hutan tanaman
biasanya pertumbuhan diameter huruf S karena pada mulanya tumbuh agak
lambat, kemudian cepat lalu menurun. Lambatnya pertumbuhan diameter pada
waktu muda disebabkan tanaman hutan ditanam rapat untuk menghindari
percabangan yang berlebihan dan penjarangan yang belum memberi hasil
(tending thinnings) (Simon, 1996).
Pohon tua dalam hutan alam mempunyai riap yang lebih rendah daripada
pohon muda. Dalam sebuah penelitian diuraikan bahwa pertumbuhan diameter
dipengaruhi oleh kerapatan tegakan baik pada umur tua maupun pada umur muda.
Diameter rata-rata suatu tegakan akan bertambah dengan bertambahnya jarak
tanam. Pertambahan jarak tanam berarti kerapatan lebih rendah yang
mengakibatkan diameter rata-rata lebih besar ( Butar-Butar dan Sembiring, 1991).
Menurut Lal (1960) faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya riap suatu
tegakan adalah sebagai berikut:
1. Tindakan Silvikultur
Di dalam hal ini tindakan silvikultur yang diutamakan adalah
penjarangan.Hal ini mengingat tindakan penjarangan merupakan tindakan
silvikultur yang sangat penting dalam pemeliharaan hutan. Dari penjarangan akan
diperoleh dua keuntungan yaitu hasil kayu penjarangan dan hasil tegakan akhir
yang baik.
Penjarangan adalah penebangan pada tegakan yang belum dewasa untuk
menstimulir pertumbuhan pohon-pohon yang ditinggalkan dan menambah hasil
keseluruhan dari material yang berharga dari tegakan (Hawley and Smith, 1960).
Menurut Society of America Forester (1950) dalam Manan (1976) tujuan dari
penjarangan adalah untuk menaikkan kecepatan tumbuh pohon yang ditinggalkan,
memperbaiki susunan, kesehatan, penghancuran serasah, dan menambah jumlah
hasil. Sedangkan menurut Manan (1976) tujuan penjarangan
terutama
17
itu dalam penjarangan dilihat kepada hasil langsung yang akan dikeluarkan tetapi
merupakan keharusan tindakan silvikultur. Masalah silvikultur ini akan
berhubungan dengan produksi kemudian hari.
2. Jenis
Setiap jenis pohon mempunyai sifat pertumbuhan yang berbeda-beda.
Sebagian pohon mempunyai kecepatan tumbuh yang besar dan sebagian lagi
cukup kecil. Pohon yang tumbuh lebih cepat akan mempunyai riap yang lebih
besar dibandingkan dengan pohon-pohon yang mempunyai kecepatan tumbuh
yang lebih kecil.
3. Kualitas Tempat Tumbuh
Kualitas tempat tumbuh adalah ukuran tingkat kesuburan tanah untuk dapat
menunjukkan produksi tanah, guna menghasilkan volume kayu jenis tertentu.
Kualita tempat tumbuh akan mempengaruhi pertumbuhan pohon. Pohon-pohon
yang tumbuh pada tanah yang subur akan memberikan hasil yang lebih besar
dibandingkan dengan pohon yang tumbuh di tanah yang kurang subur.
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagai
18
berikut.
1. Pertumbuhan
makhluk
fundamental dari
seluruh
fotosintesis
untuk
respirasi,
penggantian
daun,
tegakan,
faktor
iklim
(Temperatur,
presipitasi,
19
DAFTAR PUSTAKA
20
21