Anda di halaman 1dari 22

EKONOMI TEKNIK

04
Modul ke:

Net Present Worth / Net Present Value

Bakri Rio Rahayu, S.Si, S.Pd, M.Si


Fakultas
Teknik

Program Studi
Teknik Mesin
Pendahuluan
• Salah satu manfaat dari ekonomi teknik adalah
mengevaluasi beberapa alternatif investasi 
pemilihan investasi
• Metode evaluasi investasi :
1. Net Present Value (NPV)
2. Annual Equivalent (AE)
3. Internal Rate of Return (IRR)
4. Benefit-Cost Ratio (BCR)
5. Payback Period (PBP)
NPV ( Net Present Value )

• NPV = Melihat nilai bersih (net) pada waktu


sekarang, dari sebuah cashflow investasi.
Disebut juga NPW (Net Present Worth)
• PWB (Present Worth Benefit) = Nilai sekarang
dari pendapatan/keuntungan dalam cashflow.
• PWC (Present Worth Cost) = Nilai sekarang
dari biaya/pengeluaran dalam cashflow.
Nilai Sekarang (Present Worth)
• adalah nilai ekivalen pada waktu 0 (sekarang)
dari serangkaian arus kas.
Nilai Sekarang (Present Worth) digunakan apabila :
• Mengatur (menentukan) harga pembelian atau
penjualan suatu alternatif ekonomi (Penilaian,
PW)
• Mengevaluasi alternatif ekonomi (memutuskan
apakah baik atau buruk) dimana harga diketahui
(Evaluasi, NPW)
• Menghitung nilai ekivalen untuk urutan arus kas
(PW)
PWB (Present Worth Benefit)
• Contoh : Dua buah mesin sama-sama berharga 170 juta,
masa pakai 5 tahun. Mesin A memberikan keuntungan
tahunan 300 juta, mesin B memberikan keuntungan di
tahun pertama 400 juta namun menurun 50 juta tiap
tahun berikutnya. Manakah mesin yang dipilih ? (i = 7%)
Ab = 300 juta 400 jt Mesin B
Mesin A 350 jt
300 jt
250 jt
200 jt
0 1 2 3 4 5
0 1 2 3 4 5
I = 170 jt
I = 170 jt
• Secara sederhana  Mesin A dan B sama-sama memberikan untung 1.500 juta dalam 5 tahun
Perlu dilihat nilai PWB-nya :
Mesin A  PWB = A (P/A; 7%, 5) = 300 juta . 4,100 = Rp 1.230 juta
Mesin B  PWB = A (P/A; 7%; 5) – G(P/G; 7%; 5) = 400 . 4,100 – 50 . 7,647 = Rp 1.257,65
juta
Karena nilai PWB Mesin B > nilai PWB Mesin A  Pilih mesin B
PWC (Present Worth Cost)
Contoh : Dari soal sebelumnya, bila Mesin A membutuhkan
biaya perawatan 2 juta per tahun, dan Mesin B 3 juta pada
tahun pertama dengan penurunan 0,5 juta per tahun. Mana
mesin yang dipilih ? 0 1 2 3 4 5
0 1 2 3 4 5 1 jt
Mesin A I = 170 jt 1,5 jt
2 jt Mesin B
I = 170 jt Ac = 2 juta 2,5 jt
3 jt
Secara sederhana  Mesin A dan B sama-sama
membutuhkan biaya 180 juta
Perlu dilihat nilai PWC-nya :
• A  PWC = I + A (P/A; 7%, 5) = 170 juta + 2 juta . 4,100 = Rp 178,2 juta
B  PWC = I + A (P/A; 7%; 5) – G(P/G; 7%; 5) = 170 + 3 . 4,100 – 0,5 . 7,647= Rp
178,48 juta
Karena nilai PWC Mesin A < nilai PWC biaya Mesin B  Pilih mesin A
NPV/NPW
• Menurut nilai PWB : pilih Mesin B, menurut nilai
PWC : pilih Mesin A  pilih dasar yang mana ? 
dibutuhkan analisis NPV/NPW
NPW = Present worth of benefit (PWB) – Present worth of cost (PWC)

• Dari soal sebelumnya :


NPW Mesin A = PWBA – PWCA = Rp 1.230 juta – Rp
178,2 juta = Rp 1.051,8 juta
NPW Mesin B = PWBB – PWCB = Rp 1.257,65 juta – Rp
178,48 juta = Rp 1.079,2 juta

Maka dipilih mesin B, karena NPWB > NPWA


NPV Satu Investasi
• NPV/NPW juga dapat digunakan untuk menghitung kelayakan
suatu investasi.
• Contoh (soal sebelumnya) = Jika Mesin A memberikan nilai sisa di
akhir investasi Rp 12.000.000,00, layakkah Mesin A diinvestasikan ?
I = 170 juta Ac = 2 juta
n = 5 tahun S = 12 juta
Ab = 300 juta i = 7%
• NPW = PWB – PWC
= Ab(P/A; 7%, 5) + S(P/F; 7%, 5) – I – AC(P/A; 7%; 5)
= 300.4,100 + 12.0,7130 – 170 – 2.4,100 = Rp 1.060,356 juta
• Karena nilai NPW > 0 maka Mesin A layak diinvestasikan. Jika hasil
perhitungan NPW < 0 maka tidak layak untuk diinvestasikan.
Jika NPW > 0 , investasi layak (feasible)
Jika NPW < 0 , investasi tidak layak
NPV (Net PresentValue).….
• NPV merupakan selisih antara present value
dari benefit (keuntungan) dengan present
value dari cost (biaya).
NPV = PVbenefit – PVcost

• Apabila proyek yang dinilai mempunyai pola


cashflow yang konvensional (cash out flow
atau aliran uang keluar diikuti serangkaian
cash in flow atau aliran uang masuk) maka
PVcost adalah sebesar modal yang
diinvestasikan
NPV (Net PresentValue).….
• Apabila cashflow dari suatu proyek mempunyai
pola non konvensional maka adalah
keseluruhan dari biaya. Misalnya: investasi awal,
biaya pemelliharaan, biaya produksi dan biaya
perawatan.
• Apabila PVbenefit (cash in flow) berbentuk
annually maka present value dapat langsung
dihitung dengan mengalikan terhadap
Present Worth of Annually factor (P/A).
• Apabila PVBenefit (cash in flow) tidak
berbentuk annually (berubah dari tahunke
tahun) maka present value harus dicari satu
per satu dengan mengalikan dengan discount
factor (P/F).
 Keputusan tentang diterima atau ditolaknya suatu proyek
akan sangat bergantung pada hasil NPV dari proyek tsb.
 NPV > 0; proyek diterima karena menguntungkan
 NPV = 0; tidak untung dan tidak rugi
 NPV < 0; proyek ditolak karena merugikan
Penganggaran Modal
• Analisis proyek potensial
• Keputusan jangka panjang
• Pengeluaran besar
• Kesulitan / tidak mungkin kembali
• Penentuan arah strategis perusahaan
Kriteria Pengambilan Keputusan Yang Baik

• Mempertimbangkan seluruh cash flows?


• Mempertimbangkan TVM (Time Value of Money)?
• Perkiraan risiko?
• Kemampuan merangking proyek?
• Indikasi pertambahan nilai bagi
perusahaan?
Net Present Value (NPV)
• Berapa nilai yang dibuat dalam
menjalankan sebuah investasi?
• Langkah 1: Perkirakan cash flow yang akan
datang
• Langkah 2: Perkirakan required return untuk
proyek pada tingkat risiko tertentu.
• Langkah 3: Tentukan present value dari cash flows
dan kurangkan dengan investasi awal untuk
mendapatkan Net Present Value.
Net Present Value Jumlah PVs dari seluruh cash flows
NPV – Aturan Pengambilan Keputusan
• Bila NPV positif, terima proyek
• NPV > 0 berarti:
– Proyek diharapkan menambah nilai bagi
perusahaan
– Akan meningkatkan nilai perusahaan
• NPV langsung mengukur bagaimana
tercapainya tujuan proyek (meningkatkan
nilai perusahaan).
Contoh Data Proyek
• Anda diminta untuk melihat proyek dan telah
memperkirakan data cash flows (CF), net income
(NI) dan book value sebagai berikut (dalam US$):
– Tahun 0: CF = -165.000
- Tahun 1: CF =63.120 NI = 13.620
– Tahun 2: CF =70.800 NI = 3.300
– Tahun 3: CF =91.080 NI = 29.100
– Average book value = $72.000
• Required return assets pada resiko yang
diperkirakan adalah 12%.
Penghitungan NPV Suatu Proyek
• Dengan rumus
• NPV = -165.000/(1,12)0 + 63.120/(1,12)1 + 70.800/(1,12)2 +
91.080/(1,12)3 = 12.627,41
Penghitungan NPVs dengan Excel
• Fungsi NPV : =NPV(rate,CF01:CFnn)
– Paarameter pertama = required return ditulis sebagai desimal (5% = 0,05)
– Parameter kedua = kisaran cash flows mulai pada tahun pertama
• Setelah menghitung NPV, kurangkan dengan investasi awal (CF0)
Net Present Value
Jumlah PVs dari semua cash flows
Rasional Metode NPV

• NPV = PV inflows – Cost


•NPV=0 → Inflows proyek mempunyai
nilai “cukup untuk membayar kembali
investasi modal dan memberikan
required rate of return”
• NPV = hasil bersih dari kekayaan
pemegang saham
• Rule: Proyek diterima bila NPV > 0
Terima Kasih
Bakri Rio Rahayu, S.Si, S.Pd, M.Si

Anda mungkin juga menyukai