Anda di halaman 1dari 15

EVALUASI INVESTASI

Kompetensi
• Mampu mengevaluasi kelayakan ekonomis suatu rencana
kegiatan teknik khususnya kegiatan dalam lingkup teknik.

Sup Kompetensi
• Mengerti dan memahami konsep dan berbagai metode
evaluasi investasi
• Mengetahui dan mampu melakukan evaluasi investasi dengan
metode Annual Equivalent (AE)
• Mengetahui dan mampu melakukan evaluasi investasi dengan
metode Benevit Coast Ratio (BCR)
EVALUASI INVESTASI
c. Metode benefit cost ratio (BCR)
BCR adalah salah satu metode yg
sering digunakan dlm tahap-tahap
evaluasi awal perencanaan
investasi atau sbg analisis
tambahan dlm rangka menvalidasi
hasil evaluasi yg telah dilakukan dg
metode lainnya. Menurut M
Giatman.
• Menurut M Faisal Ibrahim dan Mira Rinienta bahwa BCR merupakan salah
satu metode analisis evaluasi investasi yang juga sering digunakan.
• Pada metode ini, perhitungan ditekankan kepada manfaat (benefit) yang
didapatkan dan pengorbanan (cost) yang dikeluarkan dalam investasi.
• Secara umum BCR adalah ukuran yang menggambarkan, apakah investasi
yang dilakukan menguntungkan atau tidak, dengan cara membandingkan
antara pemasukan dan pengeluaran.
• Manfaat(Benefit) perlu ditekankan, karena pada kondisi tertentu, manfaat
bukan hanya diukur dari keuntungan yang terlihat.
Contoh :
• Pada proyek perluasan kawasan industri, manfaat bukan hanya diukur dari
hasil produksi berbagai industri dalam kawasan tersebut.
• Manfaat juga dapat diukur dari perkembangan ekonomi tertentu, ruang
lingkup aspek benefit dan cost bisa menjadi sangat luas.
• Walaupun inti perhitungan BCR adalah membagi Benefit dengan Cost,
tetapi nilai benefit dan cost harus diekuivalensi terlebih dahulu, agar
memiliki nilai yang ekuivalen atau sama.
• Sebelumnya telah dijelaskan bahwa analisis evaluasi investasi dengan NPV dan
AE
• Jika analisis dilakukan terhadap nilai present, nilai
BCR didapat dengan menggunakan perhitungan
PWB dibagi dengan PWC

Future Benefit (Fb)


PWB
Future (F)
Annual Benefit (Ab)

0 1 2 3 4 5
BCR=PWB/PWC

Annual Cost (Ac)


Future Cost (Fc)
Rate (i)
PWC

Gambar 1. Analisis BCR terhadap nilai Present


• Jika analisis dilakukan terhadap nilai Annual, nilai
BCR didapat dengan menggunakan perhitungan
Equivalent Uniform Annual of Benefit dibagi
dengan Equivalens Uniform Annual of Cost.
Future Benefit (Fb)
Future (F)
EUAB

0 1 2 3 4 5
BCR=EUAB - EUAC

EUAC

Future Cost (Fc)


Rate (i)
Investasi (1)
Gambar 2. Analisis BCR terhadap nilai Annual
• Proses Perhitungan BCR secara umum dapat dilihat pada gambar 1,
dimana awalnya seluruh komponen Benefit dan Cost di ekuivalensi ke
nilai Present atau Annual.
• Kemudian membagi Benefit dengan Cost.
• Kriteria keputusan yang digunakan pada analisis evaluasi dengan BCR
adalah sbb :
• BCR > 1, investasi tersebut layak untuk dilakukan (menguntungkan)
• BCR < 1, investasi tersebut tidak layak untuk dilakukan (merugikan)
• BCR = 1, investasi tersebut tidak menguntungkan dan merugikan.

• Jika nilai BCR lebih dari 1 (satu), investasi tersebut menguntungkan dan
layak untuk dilakukan.
• Kebalikannya,
• Jika Nialai BCR kurang dari 1 (satu), investasi tersebut merugikan dan
tidak layak untuk dilakukan.
• Saat Nilai BCR sama dengan 1(satu), investasi tersebut tidak
menguntungkan dan merugikan.
• Pada kenyataannya, terdapat pertimbangan
lain yang mungkin tidak dapat digambarkan
dalam Cash Flow, sehingga keputusan akhir
yang diambil mungkin saja tidak sesuai
rekomendasi perhitungan BCR, tetapi dengan
alasan yang logis.
Contoh 1 analisis kelayakan investasi dengan metode BCR
• Perusahaan ingin mengubah proses pengemasan yang sebelumnya
dilakukan manual oleh manusia menjadi otomatis oleh robot.
• Dengan begitu, perusahaan tersebut harus melakukan INVESTASI
PACKING MACHINE dengan harga 750 juta rupiah.
• Packing Machine tersebut juga memerlukan biaya MAINTENANCE
sebesar 15 juta setiap tiga tahun sekali.
• Dengan mengubah sistem pengemasan menjadi AUTOMASI dengan
mesin, perusahaan dapat menghemat biaya tenaga kerja sebesar 124
juta rupiah per tahun.
• Mesin ini diperkirakan bertahan hingga 10 tahun sebelum akhirnya
harus diganti dengan teknologi baru.
• Pada akhir tahun ke-10 PACKING MACHINE diperkirakan dapat dijual
dengan harga 250 juta.
• Jika tingkat bunga sebesar 10%, lakukan analisis NPV yang dapat
memberikan keputusan, apakah layak perusahaan melakukan
perubahan sistem pengemasan atau tidak ?
Penyelesaian 750 jt
• Langkah 1 : Gambar Cash Flow

124 jt 124 jt 124 jt 124 jt 124 jt 124 jt


124 jt 124 jt 124 jt 124 jt

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

15 jt 15 jt 15 jt
750 jt
i=10%
• Langkah 2 : Menghitung PWB & PWC Langkah 4 : Kesimpulan
• Jika karena Nilai BCR > 1, dapat
PWB= - 124 jt (P/F. 10%, 10) + 250 jt. (P/F,10%, 10)
disimpulkan perusahaan layak
= - 124 jt (6.145) + 250 jt. (0,385) untuk melakukan perubahan
= 858,23 jt rupiah sistem pengemasan dari manual
menjadi otomatis.
PWC = 750 jt +15 jt. (P/F. 10%, 3) + 15 jt. (P/F,10%, 6)+15 jt(P/A.10%.9 )
= 750 jt +15 jt. (0,751) + 15 jt. (0,564)+15 jt(0,424 )
= 776,08 jt rupiah

PWB 858,23
• Langkah 3 : Menghitung BCR
BCR= ------------- = ------------ = 1.10
PWC 776,08
Contoh 2, analisi kelayakan investasi dengan BCR

• Suatu perusahaan ingin melakukan investasi mesin


penggiling dengan kapasitas yang lebih besar seharga
80 juta rupiah. Investasi mesin baru tersebut akan
meningkatkan kapasitas produksi sekaligus
meningkatkan pendapatan perbulan menjadi 10 juta
rupiah. Diperkirakan mesin baru tersebut dapat
digunakan selama 5 (lima) tahun ke depan sebelum
akhirnya harus diganti dengan mesin yang baru. Pada
akhirnya tahun ke 5 (lima) diperkirakan mesin
tersebut masih dapat dijual dengan harga 35 juta
rupiah. Berapa nilai NPV rencana investasi tersebut
jika analisis dilakukan dengan tingkat bunga 10%?
penyelesaian 35 jt
• Langkah 1. Gambar Cash Flow

10 jt 10 jt 10 jt 10 jt 10 jt

0 1 2 3 4 5

i=10%

80 jt
• Langkah 2. Menghitung EUAB & EUAC
Langkah 4. Kesimpulan
EUAB = 10 jt. + 35 jt (A/F. 10%, 5)
• Jadi karena nilai BCR < 1, dapat
= 10 jt. + 35 jt (0,164)
= 15,74 jt rupiah disimpulkan investasi mesin
penggiling baru tersebut tidak
EUAC = 80 jt (A/P. 10%, 5)
layak untuk dilakukan
= 80 jt (0,264)
= 21,12 jt rupiah
PWB 15,74
• Langkah 3 : Menghitung BCR
BCR= ------------- = ------------ = 0,74
PWC 21,12
Contoh Analisis kelayakan investasi dengan BCR dan tentukan
alternatif terbaliknya
• Perusahaan A yang bergerak di bidang distribusi air mineral dalam kemasan
akan membeli 1 (satu) unit mobil bor baru untuk melakukan pengantaran
produk ke daerah yang belum dapat dijangkau kendaraan yang ada.
• Mobil bor tersebut memungkinkan untuk dibeli dengan berbagai alternatif
pembayaran.
• Alternatif pertama adalah CASH seharga 146 Jt.
• Alternatif kedua KREDIT dengan uang muka 15 juta dan angsuran 3,5 jt per
bulan selama 5 tahun.
• Biaya service bulanan mobil bor tersebut sebesar 0,5 jt.
• Pada akhir tahun ke-5 (lima) kendaraan akan dijual dengan perkiraaan nilai
sisa sebesar 90 juta.
• Dengan adanya mobil bor baru, diperkirakan pasar akan meluas dan mampu
meningkatkan pendapatan sebesar 7 jut per bulan.
• Jika tingkat bunga 8%, tentukan alternatif yang paling menguntungkan bagi
perusahaan.
penyelesaian 90 jt 90 jt
• Langkah 1. Gambar Cash Flow

7 jt 7 jt 7 jt 7 jt 7 jt 7 jt 7 jt 7 jt 7 jt 7 jt

0 1 2 3 4... 6 0 1 2 3 4... 60
0

0,5 jt 0,5 jt 0,5 jt 0,5 jt 0,5 jt 4 jt 4 jt 4 jt 4 jt 4 jt


i=8% i=8%
146 jt 15 jt
• Alternatif 1 • Alternatif 2
• Langkah 2. Menghitung PBW, PWC, dan BCR
PWB dan PWC, Alternatif 1
PWB 1 = 7jt. (P/A. 8%,60) + 90 jt. (P/F, 8%, 60
= 7jt. (12,23) + 90 jt. (0,02)
= 87,41 jt rupiah

PWC 1 = 146 jt.+ 0,5 jt (P/A. 8%,60)


= 146 jt.+ 0,5 jt (12,23)
= 152.11 jt rupiah
PWB 87,41
BCR1 = ------------- = ------------ = 0,57
PWC 152,11

• Langkah 2. Menghitung PBW, PWC, dan BCR


PWB dan PWC, Alternatif 2
PWB 2 = 7jt. (P/A. 8%,60) + 90 jt. (P/F, 8%, 60) PWC 2 = 15 jt.+ 4 jt (P/A. 8%,60)
= 7jt. (12,23) + 90 jt. (0,02) = 15 jt.+ 4 jt (12,23)
= 87,41 jt rupiah = 63,92 jt rupiah
PWB 87,41
BCR1 = ------------- = ------------ = 1,38
PWC 63,92
Langkah 3. Kesimpulan
• Jadi karena nilai BCR alternatif 1 < 1 dan NPV alternatif 2 > 1, dapat disimpulkan
bahwa pembayaran dengan alternatif 2 lebih layak untuk dilakukan.
• Analisis evaluasi investasi dengan BCR umumnya dilakukan sebagai analisis
tambahan.
• BCR sering digunakan untuk menganalisis proyek-proyek yang berhubungan
dengan banyak orang.
Metode Payback Period (PBP)

Anda mungkin juga menyukai