ANALISIS BEP
Pengertian
Studi kelayakan (feasible study) metode penjajagan ide suatu proyek mengenai
kemungkinan layak/ tidaknya, untung/ tidaknya untuk dilaksanakan
Berfungsi sebagai pedoman/ landasan pelaksanaan suatu pekerjaan, dibuat berdasarkan
data-data dari berbagai sumber yang dianalisis dari banyak aspek, dari aspek operasional
sampai keuangannya
Penemuan gagasan
Penelitian lapangan
Perencanaan pelaksanaan
Pelaksanaan pekerjaan
Tahap 1 : Penemuan Gagasan
Kriteria gagasan:
1. Sesuai dengan visi misi organisasi
2. Dapat menguntungkan organisasi
3. Sesuai dengan kemampuan sumber daya yang dimiliki organisasi
4. Tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku
5. Aman untuk jangka panjang
Tahap 2: Penelitian Data Lapangan
Kelengkapan barang:
Jumlah kelas terapi yang dipilih
Jenis kategori dan merk yang dipilih sesuai dengan kebutuhan pasar
Tahap 3: Evaluasi Data Lapangan
Sumber pendanaan
Dari mana sumber biaya investasi diperoleh?
Berapa besar tingkat efisiensinya dibanding sumber lain?
Jenis pinjamannya, jangka pendek/ panjang?
Aliran kas
Bagaimana gambaran rencana aliran kas selama periode investasi, positif/ negatif?
Langkah apa saja yang dilakukan agar aliran kas selama investasi sesuai dengan rencana
Tahap 4: Rencana Pelaksanaan
Setelah usulan proyek disetujui, kemudian menetapkan waku, anggaran biaya dan
pelaksanaan untuk memulai pekerjaan sesuai dengan skala prioritas:
(1) Menyediakan dana biaya investasi dan modal kerja
(2) Mengurus izin
(3) Membangun, rehablitasi gedung
(4) Rekrut karyawan
(5) Menyiapkan barang dagangan dan saran perlengkapan apotek
(6) Memulai operasional
Tahap 5: Pelaksanaan
Dalam melaksanakan setiap jenis pekerjaan, dibuatkan suatu format yang berisi mengenai:
(1) Jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan
(2) Mencatat setiap penyimpangan yang terjadi
(3) Membuat evaluasi dan solusi penyelesaian
Aspek Penilaian Studi Kelayakan
Analisis manajemen
Analisis pasar
Analisis teknis
Analisis keuangan
Penilaian Aspek Manajemen
1) Strategi Manajemen
Untuk memberikan gambaan mengenai kegiatan yang merubah kondisi saat ini (current condition)
menjadi kondisi yang akan datang (future condition) dalam suatu waktu periode tertentu
Strategi tersebut antara lain mengenai ketentuan:
a. Visi: cita-cita yang akan dicapai oleh pendiri/ pemiliknya
b. Misi: beban tugas utamanya
c. Kebijakan yang diberlakukan pada tiap fungsi kegiatan
d. Strategi untuk mencapai tujuan
e. Program kerja, sasaran, dan
f. Standar prosedur operasional setiap fungsi kegiatan untuk melaksanakan tugas, wewenang dan
tanggungjawab
Penilaian Aspek Manajemen
2) Bentuk dan tata letak bangunan
Dalam menentukannya, beberapa hal yang harus diperhatikan
a. Bentuk bangunan dapat menggambarkan
Identity company, image, untuk membentuk opini konsumen
Nuansa (ohysical evident) interior dan eksterior sesuai target konsumen
Kemudahan untuk dikembangkan
b. Tata letak dapat memberi
Kemudahan dalam melakukan pengawasan dan pengendalian
Kemudahan untuk konsumen memperolehnya, terutama barang OTC
c. Estetika, rapih, tersusun dengan baik
d. Kesesuaian dengan peraturan yang berlaku dan sifat barang (sesuai peraturan perundang
undangan yang berlaku dan sifat obat)
Penilaian Aspek Manajemen
A. BENTUK PASAR
Dapat digunakan untuk memberikan gambaran mengenai bentuk pasar apotek yang ada di
sekitar lokasi yang dipilih
Ciri-ciri bentuk pasar berupa
1. Persaingan sempurna
Jumlah penjual dan konsumennya tidak terbatas
Harga ditentukan oleh jumlah penawaran (supply) dan permintaan (demand)
Tidak ada hambatan masuk (entry barrier)
Contoh: pasar industri sembako, buah
2. Persaingan monopolistis
Jumlah penjual dan konsumennya banyak
Harga ditentukan oleh promosi
Tidak ada entry barrier
Contohnya: pasar industri restoran, salon
3. Monopoli, yaitu:
Hanya ada satu penjual, tidak ada pesaing
Mempunyai posisi tawar yang dominan, sehingga dapat bertindak sebagai penentu harga
(price maker)
Entry barrier nya tinggi
Contoh: PLN dan Telkom
4. Oligopoli, yaitu:
Penjualnya sedikit
Harga ditentukan oleh kualitas, service, promosi
Entry barriernya tinggi
Contoh: pasar industri otomotif, hand phone
Penilaian Aspek Pasar
B. POTENSI PASAR
Adalah sejumlah pembeli di suatu wilayah yang memiliki uang dan keinginan untuk
membelanjakannya
Cara mengukur potensi pasar (Q) dengan mengalikan jumlah pembeli (n) dan harga rata-
rata barang (P)
Q= n x P
Penilaian Aspek Pasar
C. TARGET PASAR
Adalah jenis konsumen tertentu yang akan dilayani/ akan menjadi sasaran pemasaran
Berdasarkan kelompok penggunaanya dibagi menjadi 3 golongan
(1) Pasar individu (untuk keperluan perorangan), umumnya tunai, jumlah pembeli kecil,
seperti anggota masyarakat
(2) Pasar korporasi (untuk keperluan karyawan di suatu perusahaan) umumnya kredit, jumlah
pembeliannya besar, seperti PLN dan Telkom
(3) Pasar reseller; pasar yang membeli barang/ jasa untuk dijual kembali kepada konsumen
akhir, seperti rumah sakit, klinik
Dalam studi kelayakan, pemilihan pasar target akan mempengaruhi penyiapan pemilihan
produk, pemilihan lokasi apotek, desain interior dan eksterior gedung, performa karyawan dan
kualitas pelayanan
PENILAIAN ASPEK TEKNIS
Lokasi
• Dekat dengan supplier
• Prospek pasarnya besar
• Mudah dikembangkan
strategis • Aman dan nyaman
PENILAIAN ASPEK TEKNIS
Struktur organisasi
Memberikan gambaran mengenai :
(1) Jumlah jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan
(2) Fungsi-tugas dan wewenang-tanggungjawab setiap pekerjaan
(3) Persyaratan jabatan pada tiap jenis pekerjaan
(4) Hirarkhi dalam pengambilan keputusan
1. Kegunaannya
Dana untuk kebutuhan membeli aktiva tetap, seperti tanahm bangunan, peralatan apotek dan sistem informasi
Dana untuk kebutuhan modal kerja (untuk aktiva lancar yaitu kas, rekening Bank, membeli barang dagangan)
2. Sumber Dana
Pertimbangan memilih sumber dana adalah biaya paling murah (efisien) dengan masa tenggang
pengembalian yang lebih lama dibandingkan payback period proyeknya.
Sumber dana yang dapat digunakan:
a. Modal pemilik perusahaan
b. Bank
c. Investor
d. Lembaga non bank atau leasing
Penilaian Analisis Keuangan
Pengukuran periode yang diperlukan dalam menutup kembali biaya investasi (initial cash
investment) dengan menggunakan aliran kas (laba bersih) yang akan diterima
Indikatornya adalah:
Bila PP yang diperoleh waktunya < dari maksimal PP yang ditetapkan, maka proyek layak
dilaksanakan
Bila PP yang diperoleh waktunya > lama dari maksimal PP yang ditetapkan, maka proyek tidak
layak dilaksanakan
Bila PP yang diperoleh waktunya= maksimal PP yang ditetapkan maka proyek boleh
dilaksanakan/ tidak
Metode Analisis Return on Investment (ROI)
Adalah pengukuran besaran tingkat retrn (%) yang akan diperoleh selama periode investasi
dengan cara membandingkan nilai laba bersih per tahun dengan nilai investasi
Indikatornya adalah:
Bila ROI yang diperoleh > dari bunga pinjaman, maka proyek layak dilakukan
Bila ROI yang diperoleh < dari bunga pinjaman, maka proyek tidak layak dilakukan
Bila ROI yang diperoleh = bunga pinjaman, maka proyek boleh dilaksanakan/ tidak
Metode Analisis NPV
Adalah analisis untuk mengetahui nilai arus kas yang akan diterima selama periode
investasi (NPV2) apakah lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan nilai investasi
yang dikeluarkan pada saat sekarang (NPV1)
Indikatornya adalah:
Bila hasil positif, maka proyek layak dilaksanakan
Bila hasil negatif, maka proyek tidak layak dilaksanakan
Bila hasil , maka proyek dapat dilaksanakan/ tidak