Nama Kelompok :
Ade ummatul :(10012004) Tia apriliantami :(10012041) Yoke oktavianto :(10012045) Devi restu ryalita :(12012102)
feasibility study : suatu metode penjajagan gagasan (ide) terhadap suatu proyek, apakah layak atau tidak untuk dilaksanakan.
Apakah pendirian suatu apotik yang didahului dengan SK, dapat menjamin keberhasilannya ?
Belum tentu, karena SK hanya berfungsi sebagai pedoman atau landasan pelaksanaan pekerjaan, karena dibuat berdasarkan data dari berbagai sumber yg dianalisis dari banyak aspek. Tingkat keberhasilan SK dipengaruhi 2 faktor :
1.Kemampuan sumber daya internal (kecakapan manajemen, kualitas pelayanan, produk yang dijual, kualitas karyawan) 2.Lingkungan eksternal yang tidak dapat dipastikan (pertumbuhan pasar, pesaing, pemasok, perubahan peraturan).
TAHAPAN PEMBUATAN SK : 1. Penemuan suatu gagasan 2. Penelitian lapangan 3. Evaluasi data 4. Pembuatan Rencana Pelaksanaan 5. Pelaksanaan rencana kerja
2. Penelitian lapangan
Data yg dibutuhkan : a. Data ilmiah : melalui analisis data-data bisnis mengenai kondisi lingkungan eksternal yg ada di sekitar lokasi yg ditetapkan, seperti : Nilai strategis sebuah lokasi Data kelas konsumen Peraturan yang berlaku di daerah tersebut Tingkat persaingan b. Non ilmiah : melalui instuisi atau feeling yg diperoleh setelah melihat lokasi dan kondisi lingkungan di sekitarnya.
3. Evaluasi data
Evaluasi terhadap data hasil penelitian di lapangan, dapat dilakukan dgn cara : a. Memperhatikan beberapa faktor yg berpengaruh : ( ) Data lingkungan di sekitar lokasi (external factor) : apakah hasil analisis terhadap data eksternal yg ada saat ini baik atau tidak bagi apotik di masa mendatang, seperti : Tipe konsumen yang akan dilayani (pemukiman, perkantoran) Tingkat keuntungan yang akan diperoleh, kondisi keamanan Peraturan tentang pengembangan tata kota (pelebaran jalan) di lokasi Kondisi keamanan di sekitar lokasi
Lanjutan ..
b.Membuat usulan proyek (project appraisal) yg meliputi : (i) Pendahuluan, mengenai : Latar belakang munculnya gagasan Tujuan, merupakan sesuatu yg akan dicapai dari rencana pelaksanaan suatu gagasan. Contoh : dgn menambah jumlah apotik di wilayah ttt maka diharapkan akan dapat melayani konsumen lebih dekat & lebih banyak, sehingga penjualan & laba bertambah besar.
(iv) Analisis Manajemen, mengenai : Bentuk badan usaha apotik : PT, CV, koperasi Struktur organisasi : berdiri sendiri atau menjadi bagian apotik yg sudah ada Jumlah kebutuhan tenaga kerja : berapa jumlah karyawan yg dibutuhkan untuk omzet tertentu ? Jenis karyawan bagaimana yg dibutuhkan? Program kerja : langkah penting apa yg menjadi prioritas untuk dikerjakan?, Kapan program tersebut dilaksanakan?
(v) Analisis Keuangan,mengenai : Jumlah biaya investasi & modal kerja : Berapa jumlah biaya investasi yang dibutuhkan dan digunakan untuk keperluan apa saja ? Berapa lama waktu pengembalian (payback period) ? Berapa besar tingkat pengembalian internal yang aman (internal rate of return) ? Sumber pendanaan : Dari mana sumber biaya investasi diperoleh ? Berapa besar tingkat efisiensinya dibanding sumber lain ? Jenis pinjamannya jangka pendek atau panjang ? Aliran Kas : Bagaimana situasi aliran kasnya selama periode investasi apakah negatif atau positif ? Langkah apa saja yang dilakukan bila aliran kasnya selama periode investasi negatif ?
Dalam menetapkan bentuk & tata letak bangunan, terdapat beberapa hal yg perlu diperhatikan :
1. Bentuk bangunan, dapat menggambarkan : Identity company image, untuk membentuk opini konsumen Nuansa (physical evident) baik interior maupun exterior, sesuai dengan target konsumen Kemudahan untuk dikembangkan 2. Sistem tata letak (lay out), dapat memberi : Kemudahan melakukan pengawasan & pengendalian mutasi barang Kemudahan bagi konsumen memperolehnya (untuk OTC)
3. Estetika, rapih, teratur dan tersusun dengan baik 4. Keseuaian dengan peraturan yg berlaku dan sifat barang, karena dalam pengelolaan sediaan farmasi di apotik telah diatur oleh UU dan adanya sifat obat yg mudah terpengaruh oleh berbagai macam keadaan. c. Jenis Produk yang akan dijual, berkaitan dengan hal : Target konsumen, bila target konsumennya menengah ke atas, maka barang yg dijual juga barang menengah ke atas.
(i) Persaingan sempurna Jumlah penjual & konsumennya tidak terbatas Harga ditentukan oleh jumlah penawaran (supply) & jumlah permintaan (demand) Tidak ada hambatan masuk (entry barrier) Contoh : pasar industri sembako, buah
(ii) Pasar Monoposlitis Jumlah penjual dan konsumennya banyak Harga ditentukan oleh promosi Tidak ada entry barrier Contoh : pasar industri restoran, salon
(iii) Pasar monopoli : Hanya ada satu penjual, tidak ada pesaing Mempunyai posisi tawar yg dominan, sehingga dapat bertindak sebagai penentu harga (price maker) Entry barriernya tinggi Contoh : PLN, Telkom (iv) Pasar Oligopoli Penjualnya sedikit Harga ditentukan oleh kualitas produk, servis, promosi Entry barriernya tinggi Contoh : pasar industri otomotif, handphone.
2. Potensi Pasar (Potential Market) Potensi pasar adalah sejumlah pembeli di suatu wilayah yg memiliki uang dan keinginan untuk membelanjakannya (dikuantumkan dalam suatu mata uang). Cara mengukur potensi pasar (Q) dilakukan dengan mengalikan jumlah pembeli (n) dan harga rata-rata barang (P). Q=n x P
3.Target Pasar Adalah jenis konsumen tertentu yg akan dilayani atau yg akan menjadi sasaran pemasaran. Target pasar dapat dibagi menjadi 3 golongan : Pasar Individu (untuk keperluan perorangan), umumnya tunai, jumlah pembelinya kecil. Pasar Korporasi (untuk keperluan karyawan di suatu instansi), umumnya kredit, jumlah pembeliannya besar, contoh : PLN Pasar Reseller (penjual) : pasar yg membeli barang atau jasa untuk dijual kembali, seperti grosir, dokter dispensing.
LOKASI STRATEGIS
Dekat dgn konsumen Dekat dengan supplier Prospek pasar bebas Mudah dikembangkan Aman dan nyaman
b. Sumber Dana : Pertimbangan dalam memilih sumber dana adalah biaya yg paling rendah (efisien) dengan masa tenggang pengembalian yang lebih lama dibandingkan payback periode berikutnya. Beberapa sumber dana yg dapat digunakan yaitu : Modal milik perusahaan (modal disetor) Bank (kreditor) Investor, dari hasil penerbitan saham atau obligasi Lembaga non-bank atau leasing (dana pensiun)
(ii) Penilaian Analisis Keuangan a. Metode Analisis Payback Period (PP) Adalah pengukuran periode yg diperlukan dalam menutup kembali biaya investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas (laba bersih) yg akan diterima.
Jumlah Nilai Investasi
Payback Period =
Indikatornya adalah Bila PP yg diperoleh waktunya < dari maksimum PP yg ditetapkan, maka proyek tersebut layak dilaksanakan. Bila PP yg diperoleh waktunya > lama dari maksimum PP yg ditetapkan, maka proyek tersebut tidak layak dilaksanakan. Bila PP yg diperoleh waktunya = maksimum PP yg ditetapkan, maka proyek tersebut dikatakan boleh dilaksanakan & juga boleh tidak.
b. Metode Analisis Return On Invesment (ROI) Adalah pengukuran besaran tingkat return (%) yang akan diperoleh selama periode investasi dgn cara membandingkan jumlah nilai laba bersih per tahun dgn nilai investasi. Nilai Laba Bersih ROI = Nilai Investasi x 100 %
Indikatornya adalah : Bila ROI yg diperoleh > bunga pinjaman, maka proyek dikatakan layak dilaksanakan Bila ROI yg diperoleh < bunga pinjaman, maka proyek dikatakan tidak layak dilaksanakan Bila ROI yg diperoleh = bunga pinjaman, maka proyek dikatakan boleh dilaksanakan dan boleh juga tidak.
Smoga hasil persentasi ini bermanfaat buat teman2 untuk kedepannya .. ^_^