b. Manfaat
Komsumen membeli suatu produk untuk dapat dimanfaatkan dengan
semestinya. Misalkah pada atribut harga yang mahal, dapat memberikan
manfaat emosional kepada konsumen seperti “dengan memiliki mobil ini
maka dapat meningkatkan gengsi dan prestiseku”. Adanya atribut tahan
lama memberikan manfaat fungsional kepada konsumen seperti “mobil
ini awet, jadi tidak perlu membeli mobil baru setiap beberapa tahun
sebelum mobil ini tidak dapat digunakan kembali”.
c. Nilai-nilai
Adanya merek dapat memberikan nilai-nilai dari produsennya. Sebagai
contoh adalah Mercedez yang memberikan arti adanya kinerja yang
tinggi, terjaminnya keamanan, prestise, dan lain sebagainya.
d. Budaya
Merek dapat mencerminkan budaya tertentu yang tertuang dalam
perencanaan pembuatan produk. Misalnya Mercedez, telah mencerminkan
budaya negara Jerman, yaitu efisien, rapi, dan kualitas tinggi.
e. Kepribadian
Merek dapat memproyeksikan kepribadian tertentu yang tertuang dalam
sebuah produk. Misalkan Mercedez, telah memberikan kesan seperti
pemimpin yang baik (orang), singa sebagai penguasa (binatang), atau
istana yang megah dan mengagumkan (obyek)
f. Pemakai
Merek memberikan kesan terhadap konsumen yang membeli
ataupun yang menggunakan sebuah produk tertentu. Misalnya, mungkin
kita akan merasa heran dengan seseorang yang masih berusia muda
mengendarai mobil Mercedez. Mengapa demikian? Karena kita akan
menganggap bahwa orang muda tersebut belumlah pantas untuk
mengendarainya dan yang dianggap pantas adalah seorang pemimpin
yang telah berusia paruh baya.
David A. Aaker seorang pakar merek dari Universitas California
(Amerika Serikat) telah mengembangkan konsep ekuitas merek (brand
equity). Konsep yang dikembangkannya menerangkan bahwa sebuah
merek bisa memiliki posisi yang sangat kuat dan menjadi modal (ekuitas)
apabila merek tersebut telah memenuhi 4 faktor utama, yaitu:
1) Brand awareness (telah dikenal oleh konsumen)
2) Strong brand association (memiliki asosiasi merek yang baik)
3) Perceived quality (konsumen memiliki persepsi sebagai produk
yang berkualitas)
4) Brand loyalty (memiliki pelanggan yang loyal/setia)
j. Jaminan (Garansi)
Jaminan merupakan janji yang harus ditepati oleh produsen yang
berkaitan dengan produk yang dibeli konsumen dengan memberikan ganti
rugi atas produk yang tidak sesuai dengan harapan maupun perjanjian.
Jaminan ini berbentuk pertukaran produk baru, service, uang kembali, dan
lain sebagainya. Pada saat ini, munculnya jaminan merupakan suatu alat
yang dapat digunakan sebagai alat promosi terutama untuk produk tahan
lama.
Gambar 16. Contoh Kartu Garansi Produk
Sumber:http://pusatmebel.weebly.com/uploads/3/8/2/5/38257913/8
387418_orig.jpg