Disusun Oleh :
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 3
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 4
BAB II..................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 5
B. Pasar Efisien................................................................................................................................ 7
PENUTUP ............................................................................................................................................ 16
Kesimpulan ....................................................................................................................................... 16
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar dapat dikatakan efisien secara ekonomi Ketika para pemilik tanah menyadari dan
menanggapi perubahan kondisi pasar. Perubahan kondisi pasar meliputi perubahan nilai
property, perubahan harga yaitu biaya peluang dari property yang mereka miliki. Tetapi ada
kalanya pemilik tanah dan properti mungkin hanya tidak sepenuhnya menyadari perubahan
nilai properti mereka. Biasanya mereka akan menyadari bahwa harga sedang naik, atau bahwa
harga sedang turun, arah perubahannya, tetapi tidak sejauh mana perubahannya, dan tanggapan
mereka terhadap perubahan nilai property tersebut akan lambat. Jika mereka sepenuhnya sadar,
dan merespons dengan cepat, maka pasar dapat dikatakan efisien secara ekonomi. Tetapi jika
mereka tidak sepenuhnya sadar, dan tidak merespon dengan cepat, maka pasar secara ekonomi
tidak efisien
Dalam model pasar persaingan sempurna ada banyak pembeli dan banyak penjual, ada
barang homogen yang dijual disana memiliki informasi penuh mengenai produk yang dijual.
Dalam model ini, jadwal permintaan barang dapat diwakili dalam diagram dengan garis miring
ke bawah, kurva permintaan, dan kuantitas barang yang dipasok pada harga yang berbeda,
jadwal penawaran, dapat diwakili oleh garis miring ke atas, kurva penawaran. Keseimbangan
di pasar terjadi pada harga di mana kuantitas yang diminta sama dengan kuantitas yang dipasok,
dan baik harga maupun kuantitas ditentukan di pasar. Akibatnya, para partisipan di pasar, baik
pembeli maupun penjual, tidak memiliki kendali atas harga yang dianggap diberikan kepada
mereka. Harga tersebut mencerminkan informasi yang tersedia bagi para partisipan, dan yang
dengan sendirinya tercermin dalam jadwal permintaan dan penawaran mereka, sehingga pasar
menjadi efisien. Namun, model ini biasanya tidak sepenuhnya berlaku untuk pasar real estat.
Hal ini karena, dengan tanah dan properti, karena mereka tetap di lokasi, hampir selalu benar
bahwa apa yang tampaknya diperdagangkan adalah satu hal, tanah, tetapi apa yang sebenarnya
diperdagangkan adalah beberapa karakteristik dari sebidang tanah itu.
Indonesia sempat mengalami pelambatan ekonomi berturut – turut pada kuartal II, III
dan IV tahun 2020 akibat pandemik Covid-19. Pelambatan tersebut berdampak negatif ke
berbagai sektor di Indonesia, tak terkecuali sektor properti. Sebagian besar harga properti
seperti rumah, apartemen, hingga kendaraan bermotor mengalami penurunan yang cukup
tajam. Hal ini dikarenakan adanya penurunan permintaan terhadap properti seiring dengan
meningkatnya kehati–hatian masyarakat dalam melakukan pengeluaran di tengah pandemi.
Namun adanya penurunan harga properti, tidak selalu berdampak buruk. Adanya penurunan
harga properti dapat menguntungkan bagi sebagian masyarakat yang tetap membutuhkan
properti sebagai kebutuhan primer. Terlebih banyaknya penawaran penurunan suku bunga dan
kemudahan transaksi, cukup banyak menarik minat masyarakat untuk bertransaksi properti.
Selain kebutuhan primer masyarakat, properti merupakan produk investasi yang cukup
menjanjikan, khususnya jenis properti real estate seperti rumah, tanah dan bangunan lainnya.
Nilai aset yang terus meningkat, fluktuasi harga yang jarang terjadi, ditambah risiko yang relatif
rendah menjadikan properti salah satu produk investasi yang didam- idamkan masyarakat. Di
sisi lain, para pengembang properti juga merespons positif adanya subsidi bunga Kredit
Pemilikan Rumah (KPR) melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 138/2020 tentang
Tata Cara Pemberian Subsidi Bunga/Subsidi Margin Dalam Rangka Mendukung Pelaksanaan
Program Pemulihan Ekonomi Nasional. Dimana, berdasarkan Pasal 7 PMK 138/2020, subsidi
bunga KPR diberikan kepada debitur perbankan atau perusahaan pembiayaan sampai dengan
tipe 70. Terhambatnya pertumbuhan penjualan properti residensial disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain kenaikan harga bahan bangunan, masalah perizinan/ birokrasi, proporsi uang
muka yang tinggi dalam pengajuan KPR dan perpajakan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka pokok permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti
adalah :
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjawab rumusan masalah yang telah
ditentukan :
PEMBAHASAN
A. Konsep Efisiensi Ekonomi
Efisiensi pasar menjadi topik penelitian yang sudah mulai dilakukan sejak 30
tahun yang lalu dalam menganalisis dan mengeksplorasi efisiensi pasar saham. Maka
ketika membahas tentang konsep efisiensi pasar apapun itu, tak bisa dilepaskan dari
konteks efisiensi pasar saham yang menjadi dasar dari konsep ini sendiri. Efisiensi
sendiri menurut KBBI berarti mampu menjalaskan tugas dengan tepat, cermat, berdaya
guna, dan bertepat guna. Sementara menurut ekonomi sendiri, konsep dasar dari
efisiensi pasar sendiri membahas tentang bagaimana pasar merespon informasi yang
masuk dan tersebar di masyarakat, dan bagaimana informasi tersebut mempengaruhi
pergerakan harga menuju keseimbangan yang baru. Dalam studi kasus tentang pasar
saham, pasar sendiri bisa dikatakan sebagai pasar yang efisien apabila semua informasi
tentang apa yang dikapitalisasi oleh perusahaan dan harga objek yang diperdagangkan
telah tercakup di dalamnya. Kemudian pada prakteknya harga ditentukan oleh pasar
melalui aktivitas pembeli dan penjual yang sebagian atau semua mengetahui tentang
informasi barang dan beraktivitas berdasarkan respon atas informasi tersebut. Namun,
definisi ini bisa dikatakan statis karena mengacu pada penentuan harga pada suatu titik
waktu, hal ini berimplikasi pada perubahan dari waktu ke waktu, yang membuat harga
bisa naik atau turun sewaktu-waktu berdasarkan informasi yang beredar dan dipahami
oleh penjual maupun pembeli.
Sementara menurut Fama (1970) pasar efisien memiliki tiga tingkatan
berdasarkan pengaruhnya terhadap informasi, yaitu pasar efisien bentuk lemah, pasar
efisien bentuk semi kuat, dan pasar efisien bentuk kuat. Dalam hal informasi ini Haugen
(2001) membagi informasi menjadi tiga kelompok yaitu, information in past stock
prices (Informasi harga saham pada masa lalu), all public information (semua informasi
public), dan all available information including inside or private information (semua
informasi yang ada termasuk informasi orang dalam). Dalam hal keterkaitan informasi
dengan pasar yang efisien sendiri telah dijelaskan dengan bagan tingkat efisiensi oleh
Levy (1996)
Sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 1, berdasarkan pada tingkatannya,
informasi dapat dibedakan menjadi lima kelompok. Sedangkan berdasarkan pada
tingkat efisiensinya, pasar dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok, dimana
kelompok pasar dengan efisiensi terendah disebut pasar tidak efisien, sedangkan yang
tertinggi tingkatannya adalah pasar efisien sempurna. Bila dikaitkan hubungan antara
tingkat informasi dan tingkat efisiensi pasar, nampak jelas bahwa kelima kelompok
pada masing-masing bagian saling berkorespondensi. Misalnya, pasar dikatakan tidak
efisien bilamana semua informasi yang ada dan tersedia dapat dimanfaatkan untuk
memperoleh abnormal return di pasar. Dikatakan pasar efisien sempurna bilamana
tidak sebuah informasi pun yang dapat dimanfaatkan untuk memperoleh abnormal
return di pasar.
Berbeda dengan Fama (1970) yang membagi jenis pasar efisien menjadi tiga
berdasarkan pada kekuatan data yang ada, West (1975) membagi pasar efisien menjadi
dua macam, yaitu pasar efisien secara operasional atau internal (operationally or
internally efficient market) dan pasar efisien secara eksternal atau harga (price or
externally efficient market). Dikatakan pasar efisien secara operasional bilamana
investor dikenai jasa transaksi semurah mungkin berkaitan dengan biaya-biaya atas
terjadinya suatu transaksi. Contoh biaya-biaya transaksi di pasar modal (uang) adalah
biaya komisi broker (brokerage commission), biaya eksekusi (execution fees),
biayabiaya lain, dan biaya peluang (opportunity loss) (Fabozzi dan Modligiani 1996:
155). Adapun yang dimaksud dengan pasar efisien secara eksternal atau harga adalah
suatu kondisi bilamana harga setiap saat benar-benar mencerminkan informasi yang
tersedia (available information). Informasi yang tersedia tersebut merupakan informasi
yang relevan untuk dipergunakan dalam penilaian sekuritas. Informasi relevan dalam
hal ini adalah informasi yang dengan segera tercermin pada harga sekuritas.
Definisi pasar efisien juga dapat ditinjau berdasarkan pada distribusi informasi.
Beaver (1986:130) mencoba untuk melihat pasar efisien dari sudut pandang distribusi
informasi dengan mengatakan bahwa “a security market is said to be efficient respect
to an information system if and only if the prices act as if everyone observes the signals
from that information system”. Menurut definisi ini, harga merupakan cermin dari
adanya pemahaman menyeluruh (universal) atas suatu informasi, sehingga jika harga
memiliki kandungan informasi, maka dikatakan bahwa harga yang terbentuk
‘sepenuhnya mencerminkan’ sistem informasi.
Terkait dengan definisi menurut Beaver (1986), pertanyaannya yang perlu
dijawab sekarang adalah informasi apa yang dikatakan sebagai ‘mencerminkan
sepenuhnya’ tadi. Tidak dapat disangkal bahwa informasi yang diyakini dapat
mencerminkan harga akan menjadi sorotan banyak pihak yang berkepentingan di pasar
modal. Pihak-pihak dimaksud antara lain adalah pembuat kebijakan (pemerintah, badan
pengawas pasar modal atau asosiasi penentu kebijakan akuntansi), manajemen
perusahaan sebagai pembuat laporan keuangan, akuntan (auditor) sebagai pihak yang
memberikan sertifikasi, dan perantara informasi, seperti pelanggan dan pesaing, serta
investor.
Kunci dari pemahaman terkait efisiensi dari pasar ini terletak pada pergerakan
harga dari waktu ke waktu. Namun hal yang masih menjadi ambiguitas disini adalah,
apakah harga mengantisipasi atau merespon dengan segera atas informasi yang beredar,
atau apakah harga bereaksi dengan jeda waktu yang signifikan selama periode waktu
tertentu.
B. Pasar Efisien
Dalam istilah ekonomi, ini adalah model pasar eksplisit. Pasar digambarkan sebagai
'eksplisit' karena barang itu sendiri secara eksplisit diperdagangkan. Namun, model ini biasanya
tidak sepenuhnya berlaku untuk pasar real estat. Hal ini karena, dengan tanah dan properti,
karena mereka tetap di lokasi, hampir selalu benar bahwa apa yang tampaknya diperdagangkan
adalah satu hal, tanah, tetapi apa yang sebenarnya diperdagangkan adalah beberapa karakter
istik dari sebidang tanah itu. yang diperdagangkan adalah tanah, tetapi yang sebenarnya
diperdagangkan adalah beberapa karakter dari sebidang tanah itu. Dalam kesuburan tanahlah
yang menentukan harga yang dibayarkan untuk tanah itu, semakin subur tanah semakin tinggi
sewa yang dibayarkan. Ada juga karena factor lokasi yang menyebabkan harga sewa bervariasi,
semakin dekat ke pusat pasar tanah tersebut, semakin tinggi harga sewa yang dibayarkan. Jadi
harga yang dibayarkan untuk tanah dapat dinyatakan sebagai sewa per hektar, tetapi harga
bervariasi dengan karakteristik tanah, dengan kesuburannya atau dengan lokasinya, sehingga
pasar tanah, pada kenyataannya, merupakan pasar implisit untuk karakteristik ini.
Secara umum efisiensi pasar (market efficient) didefinisikan sebagai hubungan antara
harga-harga sekuritas dengan informasi. Secara detail, efisiensi pasar dapat didefinisikan dalam
beberapa macam definisi yaitu:
1) Definisi Efisiensi Pasar Berdasarkan nilai Intrinsik Sekuritas Efisiensi pasar diukur dari
seberapa jauh harga-harga sekuritas menyimpang dari nilai intrinsiknya. Dengan
demikian suatu pasar yang efisien menurut konsep ini dapat didefinisikan sebagai pasar
yang nilai-nilai sekuritasnya tidak menyimpang dari nilai-nilai intrinsiknya
2) Berdasarkan Akurasi dari Harga Pasar dianggap efisien bila harga sekuritas
mencerminkan secara penuh informasi yang tersedia. Disini ada 2 aspek yang
ditekankan yaitu pertama “fully reflect” yang menunjukkan bahwa harga sekuritas
secara akurat mencerminkan informasi yang ada. Kedua adalah “information available”
artinya dengan menggunakan informasi yang tersedia, investor secara akurat dapat
mengekspektasikan harga sekuritas yang bersangkutan.
3) Berdasarkan Distribusi Informasi Definisi ini secara implisit mengatakan bahwa setiap
orang mengamati suatu sistem informasi yang tersedia di pasar maka setiap orang
dianggap mendapatkan informasi yang sama. Pasar dikatakan efisien terhadap suatu
sistem informasi, jika dan hanya jika harga-harga sekuritas bertindak seakan-akan
setiap orang mengamati sistem informasi tersebut.
4) Berdasarkan Proses Dinamik
5) Definisi efisiensi pasar yang didasarkan pada proses dinamik mempertimbangkan
distribusi informasi yang tidak simetris dan menjelaskan bagaimana harga-harga akan
menyesuaikan karena informasi tidak simetris tersebut. Definisi yang mendasarkan
pada proses yang dinamik ini menekankan pada kecepatan penyebaran informasi yang
tidak simetris. Pasar dikatakan efisien jika penyebaran informasi ini dilakukan secara
cepat sehingga informasi menjadi simetris, yaitu setiap orang memiliki informasi ini.
Informasi yang tidak simestris atau asimetrik informasi (information asymmetric)
adalah informasi privat yang hanya dimiliki oleh investor-investor yang mendapat
informasi saja (information investors). Asimetrik informasi dapat terjadi di pasar modal
atau di pasar yang lain.
Istilah tentang pasar yang efisien bisa diartikan secara berbeda untuk tujuan yang
berbeda pula. Untuk bidang keuangan, konsep pasar yang efisien lebih ditekankan pada aspek
informasi, artinya pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang
diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Dalam hal ini, informasi
yang tersedia bisa meliputi semua informasi yang tersedia baik informasi dimasa lalu (misalkan
laba perusahaan tahun lalu), maupun informasi saat ini (misalkan rencana kenaikan deviden
tahun ini), serta informasi yang bersifat sebagai pendapat/opini rasional yang beredar di pasar
yang menuju harga sekuritas bisa mempengaruhi perubahan harga. Konsep tersebut
menyiratkan adanya suatu proses penyesuaian harga sekuritas menuju harga keseimbangan
yang baru, sebagai respon atas informasi baru yang masuk ke pasar.
Ada beberapa kondisi yang harus terpenuhi untuk tercapainya pasar yang efisien, yaitu:
1) Ada banyak investor yang rasional dan berusaha untuk memaksimalkan profit. Investor
tersebut secara aktif berpartisipasi di pasar dengan menganalisis, menilai dan
melakukan perdagangan saham. Di samping itu, mereka juga merupakan price taker,
sehingga tindakan dari satu investor saja tidak akan mampu mempengaruhi harga dari
sekuritas.
2) Semua pelaku pasar dapat memperoleh informasi pada saat yang sama dengan cara
yang murah dan mudah.
3) Informasi yang terjadi bersifat random.
4) Investor bereaksi secara cepat terhadap informasi baru, sehingga harga sekuritas akan
berubah sesuai dengan perubahan nilai sebenarnya akibat informasi tersebut.
5) Jika kondisi-kondisi tersebut terpenuhi maka akan terbentuk pasar di mana investor-
investor dengan cepat bisa bereaksi melakukan penyesuaian harga sekuritas ketika
terdapat informasi baru di pasar.
PENUTUP
Kesimpulan
Dilihat dari pembahasan dapat disimpulkan Pasar dapat dikatakan efisien secara
ekonomi Ketika para pemilik tanah menyadari dan menanggapi perubahan kondisi
pasar. Tetapi jika mereka tidak sepenuhnya sadar, dan tidak merespon dengan cepat,
maka pasar secara ekonomi tidak efisien. Dalam model pasar persaingan sempurna ini
biasanya tidak sepenuhnya berlaku untuk pasar real estat. Hal ini karena, dengan tanah
dan properti, karena mereka tetap di lokasi, hampir selalu benar bahwa apa yang
tampaknya diperdagangkan adalah satu hal, tanah, tetapi apa yang sebenarnya
diperdagangkan adalah beberapa karakteristik dari sebidang tanah itu. Ada beberapa
kondisi yang harus terpenuhi untuk tercapainya pasar yang efisien, yaitu: Ada banyak
investor yang rasional dan berusaha untuk memaksimalkan profit, semua pelaku pasar
dapat memperoleh informasi pada saat yang sama dengan cara yang murah dan mudah,
informasi yang terjadi bersifat random dan nvestor bereaksi secara cepat terhadap
informasi baru,
Gumanti, Tatang Ari. & Utami, Elok Sri. (2002). Bentuk Pasar Efisiensi Dan Pengujiannya.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 4(1).
Universitas Negeri Yogyakarta. Efisiensi Pasar. Diakses pada 30 Oktober 2022, dari
http://staffnew.uny.ac.id/upload/199203122018032001/pendidikan/Week%2015%20
EFISIENSI%20PASAR.pdf
Bank Indonesia. (2022). Survey Harga Properti Residensial di Pasar Primer – Triwulan II
2022. Diakses pada 31 Oktober 2022, dari
https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/Pages/SHPR_Tw_II_2022.aspx