Anda di halaman 1dari 24

TUGAS RESUME BAB 6

“ Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran ”


Dosen Pengampu: Zulkifli Nurul H,SM.,M.SM

Disusun oleh :
Anggota Kelompok
1. M Yudha Kapri ( E2A021073 )
2. Zulfa Septina ( E2A021075 )
3. Laurena Widya Astuti ( E2A021087 )
4. Agustian Ridho Aji ( E2A021090 )
5. Windy Cindiyana ( E2A021093 )
6. Bisma Nurhafizh Akram ( E2A021096 )
7. Keysha Alea Az Zahra ( E2A021103 )
8. Raihan Rachman Tsabata ( E2A021113 )

Kelompok : 4

S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2
Statement of Authorship
“Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas
terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan
orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini belum pernah digunakan sebagai bahan untuk makalah pada mata
ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan
menggunakannya.

Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”
Nama Mahasiswa/Kelompok: 1. M Yudha Kapri ( E2A021073 )
2. Zulfa Septina ( E2A021075 )
3. Laurena Widya Astuti ( E2A021087 )
4. Agustian Ridho Aji ( E2A021090 )
5. Windy Cindiyana ( E2A021093 )
6. Bisma Nurhafizh Akram ( E2A021096 )
7. Keysha Alea Az Zahra ( E2A021103 )
8. Raihan Rachman Tsabata ( E2A021113 )

Mata Kuliah : Teori Ekonomi Mikro


Judul Makalah/Tugas : Aplikasi Teori permintaan dan Penawaran
Tanggal : 11 Oktober 2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan Rangkuman ini dengan tepat pada
waktunya. Adapun judul dari rangkuman ini adalah “APLIKASI TEORI
PERMINTAAN DAN PENAWARAN”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada dosen mata kuliah Teori Ekonomi Mikro yang telah memberikan tugas
terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari sempurna.Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu,keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka
kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga rangkuman
ini dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan
pada umumnya.

Semarang, 04 Oktober 2021

Tertanda

Penyusun

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Aplikasi teori permintaan dan penawaran adalah penerapan tentang


teori-teori permintaan dan penawaran dalam realitas sehari-hari.
Pembahasan dalam aplikasi teori permintaan dan penawaran dalam sastra
karangan Sadono Sukirno (dalam Mikro ekonomi) lebih terhadap efek dari
teori permintaan dan penawaran dalam sektor pertanian yang dibandingkan
dengan sektor Industri. Pertanian punya peran yang sangat penting dalam
produksi nasional di negara dengan perekonomian belum berkembang dan
semakin maju suatu negara peran pertanian dalam perekonomiaan semakin
sedikit.

Permaslahan di sektor pertanian sangat kompleks jadi perlu adanyan


penyelesaian. Masalah di sektor pertanian ada yang masalah dalam jangka
panjang dan masalah dalam jangka pendek. setiap permasalahan punya
solusi tersendiri. Proses penyelesaian permasalahan perlu campur tangan
pemerintah dengan penerapan kebijakan yang baik. Pembuatan makalah
oleh penulis ditujukan untuk pemaparan aplikasi teori permintaan direktur
pertanian beserta beberapa penyelesaian dalam pengetasan permasalahan
di bidang pertanian.
B. Rumusan Masalah
1. apa yang menjadi masalah jangka panjang sektor pertanian ?
2. apa yang menjadi masalah jangka pendek sektor pertanian ?
3. Bagaimana cara terkenal harga dan pendapatan pertanian ?
4. apa dampak dari kebijakan harga maksimum dan Minimum?
5. apa efek dari subsidi pemerintah ?

iii
C. Tujuan Penulisan
1. untuk mengetahui masalah jangka panjang sektor pertanian.
2. untuk mengetahui masalah jangka pendek sektor pertanian.
3. untuk mengetahui cara menstabilkan harga dan pendapatan pertanian.
4. untuk mengetahui dampak dari kebijakan maksimum dan minimum.
5. untuk mengetahui efek dari subsidi pemerintah

iv
DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................................... iii

PENDAHULUAN........................................................................................................iii

A. Latar belakang....................................................................................................iii

B. Rumusan Masalah..............................................................................................iii

C. Tujuan Penulisan...............................................................................................iv

BAB II......................................................................................................................... 1

PEMBAHASAN.......................................................................................................... 1

MASALAH JANGKA PANJANG SEKTOR PERTANIAN.........................................1

MASALAH JANGKA PENDEK DALAM SEKTOR PERTANIAN..............................2

MENSTABILKAN HARGA DAN PENDAPATAN PERTANIAN................................3

KEBIJAKAN HARGA MAKSIMUM..........................................................................5

PENGARUH PAJAK PENJUALAN..........................................................................5

EFEK SUBSIDI PEMERINTAH...............................................................................8

Pertanyaan dan Jawaban........................................................................................9

Pilihan Ganda.......................................................................................................... 9

Esai......................................................................................................................... 9

v
BAB II

PEMBAHASAN

Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran


MASALAH JANGKA PANJANG SEKTOR PERTANIAN

Kemunduran sektor pertanian perekonomian yang sudah mencapai


tingkat kemajuan yang tinggi ditimbulkan oleh dua faktor,yaitu : permintaan
terhadap hasil pertanian yang semakin lambat perkembangannya dan kemajuan
teknologi di sektor pertanian.

PERTAMBAHAN PERMINTAAN BARANG PERTANIAN LAMBAT

Kenaikan pendapatan akan menaikkan konsumsi dalam berbagai jenis


barang, baik itu barang industri maupun barang pertanian. Kenaikkan tersebut
tidak dapat berbanding lurus dengan kenaikan pendapat. Permintaan terhadap
hasil-hasil dari pertanian bertambah lebih lambat daripada pertambahan kenaikan
pendapatan, berarti elastisitas permintaan pendapatannya yang rendah.
KEMAJUAN TEKNOLOGI YANG PESAT

Keadaan seperti itu telah menimbulkan dua implikasi penting di sektor


pertanian di negara-negara maju. Pertama, mendorong pada perpindahan tenang
kerja. Kedua, kemajuan teknologi yang cepat telah menimbulkan masalah.
Jumlah yang dapat diproduksi oleh para petani sudah melebihi yang diperlukan
oleh masyarakat. Keadaan tersebut menyebabkan harga barang pertanian tetap
berada ditingkat yang sangat rendah.

1
MASALAH JANGKA PANJANG PERTANIAN DALAM GRAFIK

Masalah pada jangka panjang disektor pertanian juga diterangkan dengan


menggunakan perubahan terhadap kurva permintaan dan penawaran.
Ditunjukkan pada gambar 6.1. Awalnya, pada perekonomian yang belum
berkembang , permintaan pada barang pertanian, yaitu ditunjukkan oleh kurva
DD dan penawarannya adalah seperti yang sudah ditunjukkan oleh kurva SS.
Maka harga barang pertanian adalah P lalu jumlah hasil dari pertanian yang telah
diperjualbelikan adalah Q.

MASALAH JANGKA PENDEK DALAM SEKTOR PERTANIAN

Faktor yang menimbulkan ketidakstabilan harga pertanian dalam jangka


pendek yaitu sebagai berikut: (i)naik turunya permintaan dan (ii) naik turunnya
penawaran.
KETIDAKSTABILAN YANG BERSUMBER DARI PERUBAHAN PENAWARAN

Hal hal yang mempengaruhi perubahan musim yaitu cuaca,iklim,dan faktor-faktor


alamiah yang lain seperti banjir, hujan dan kemarau. Selain itu hama tanaman
dan juga binatang pengganggu seperti tikus dan burung dapat menimbulkan
pengaruh yang penting pada produksi petani. Faktor tersebut menyebabkan
tingkat produksi perenian cenderung mengalami perubahan yang relatif besar
kalau dibandingkan dengan perubahan produksi barang-barang industri.

Dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang permintaan


terhadap barang pertanian bersifat tidak elastis. Artinya karena elastisitas

2
permintaan pendapatan barang pertanian adalah rendah, yaitu kenaikan dalam
pendapatan hanya menyebabkan kenaikan yang kecil saja terhadap permintaan.

Dalam jangka pendek, hal itu tidak elastis disebabkan banyak hasil-hasil
pertanian yang berupa barang kebutuhan pokok harian.
KETIDAKSTABILAN YANG DITIMBULKAN OLEH PERUBAHAN
PERMINTAAN

Sifat perubahan disebabkan karena penawaran terhadap barang-barang


pertanian, seperti juga dengan sifat permintaannya, adalah tidak elastis. Faktor
yang menyebabkan penawaran terhadap barang pertanian bersifat tidak elastis
yaitu pertama, barang-barang pertanian dihasilkan secara bermusim. Kedua yaitu
kapasitas memproduksi sektor pertanian cenderung untuk mencapai tingkat yang
tinggi dan tidak terpengaruh oleh perubahan permintaaan. Ketiga, beberapa jenis
tanaman memerlukan waktu bertahun-tahun sebelum hanya dapat diperoleh.
PERMINTAAN, PENDAPATAN DAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA

Dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan pertanian perubahan


permintaan lebih mempengaruhi pendapatan dari pada kesempatan kerja.
Pengurangan produksi pada kegiatan menghasilkan barang industri biasanya
diikuti oleh memberhentikan pekerja. Dari penjelasan ini dapat disimpulkan
bahwa dalam kegiatan industri perubahan permintaan lebih mempengaruhi
kesempatan kerja sedangkan pendapatan (terutama pendapatan tiap pekerja)
tidak mengalami perubahan sebesar pada sector pertanian.
MENSTABILKAN HARGA DAN PENDAPATAN PERTANIAN

Untuk menstabilkan harga dan pendapatan produsen hasil pertanian berbagai


Negara melakukan campur tangan dalam penentuan produksi dan harga.
Campur tangan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara. Dari tiga cara ini
adalah yang terpenting :
1. Membatasi (menentukan kuota) tingkat produksi yang dapat dilakukan tiap-
tiap produsen,
2. Melakukan pembelian-pembelian barang yang ingin distabilkan harganya di
pasaran bebas

3
3. Memberikan subsidi kepada para produsen apabila harga pasar adalah lebih
rendah dari pada harga yang dianggap sesuai oleh pemerintah

MEMBATASI JUMLAH PRODUKSI

Untuk menjaga agar produksi tidak mencapai tingkat yang berlebihan,


sehingga menimbulkan masalah-masalah yang menyebabkan kemerosotan
pendapatan produsen hasil pertanian, pemerintah dapat membatasi jumlah
produksi yang di benarkan dicapai para produsen.
CAMPUR TANGAN DALAM JUAL BELI
Cara lain yang dapat dilaksanakan pemerintah untuk menstabilkan harga
dan menjaga agar petani menerima harga yang wajar adalah dengan melakukan
jual beli hasil pertanian yang harganya akan distabilkan.
Dalam persoalan ini akan dianalisis dua keadaan berikut:
- Pemerintah menstabilkan harga pada tingkat yang ditentukan oleh pasar
bebas
- Pemerintah menstabilkan harga pada tingkat yang lebih tinggi dari harga
keseimbangan pasar bebas

Menstabilkan Harga pada Keseimbangan Pasar Bebas


Dalam kebijakan ini yang diusahakan pemerintah adalah dalam jangka
panjang tingkat harga adalah sama dengan harga keseimbangan yang ditentukan
dalam pasar bebas. Jadi pada hakikatnya pemerintah berpendapat bahwa harga
yang ditentukan oleh pasar bebas sudah cukup wajar dan tidak perlu.diubah.Yang
diusahakan pemerintah adalah agar dalam jangka panjang harga tetap dapat
dipertahankan.
Kebijakan ini hanya menstabilkan harga sedangkan pendapatan petani
menjadi sangat tidak stabil. Pada waktu produksi tinggi, pendapatan petani juga
tinggi dan pada waktu produksi rendah, pendapatan petani juga rendah
Untuk menstabilkan pendapatan petani maka kebijakan jual beli pemerintah
haruslah membuat perubahan terhadap tingkat harga pada persentasi yang sama
dengan perubahan produksi.

4
MENSTABILKAN PENDAPATAN DENGAN SUBSIDI
Masalah stok kelebihan produksi yang terus-menerus bertambah akibat dari
pembelian pemerintah di atas harga keseimbangan dapat dihindari dengan cara
memberi subsidi pendapatan kepada para petani. Dalam kebijakan ini,  pemerintah
tidak menentukan harga pasar tetapi menetapkan harga jaminan yang akan diterima
petani untuk setiap produksi.  adalah lebih tinggi dari harga keseimbangan yang
dicapai di pasar.

KEBIJAKAN HARGA MAKSIMUM


Adakalanya timbul keadaan dimana penawaran terbatas sedangkan
permintaan jauh lebih besar. dalam pasar bebas keadaan seperti itu akan
menyebabkan harga keseimbangan mencapai tingkat yang jauh lebih tinggi dari
harga yang wajar. kebijakan harga maksimum bertujuan untuk mengendalikan harga
pada tingkat yang lebih rendah daripada harga keseimbangan dalam pasar bebas.

Ciri-ciri kebijakan harga maksimum


Adakalanya pemerintah merasa bahwa harga yang ditetapkan oleh pasar
bebas itu terlalu tinggi dan menimbulkan implikasi yang buruk pada kegiatan
ekonomi secara keseluruhan, Misalnya dapat menjadi Sumber berlakunya inflasi
atau sangat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. 
Tanpa adanya campur tangan pemerintah keseimbangan akan  tercapai
pada E  , dimana harga dalam pasar bebas adalah sebesar P  dan barang yang
diperjualbelikan sebanyak Q. harga sebesar P dianggap pemerintah terlalu tinggi
dan mendorong pemerintah menjalankan kebijakan harga maksimum. Misalkan
harga maksimum tersebut ditetapkan pada Pm dan Pada harga tersebut jumlah
yang ditawarkan para penjual adalah Q2  Sedangkan jumlah yang diminta para
pembeli adalah Q1. dengan demikian kebijakan harga maksimum menimbulkan
kelebihan permintaan sebanyak Q2Q1.

5
IMPLIKASI KEBIJAKAN HARGA MAKSIMUM
Karena kebijakan harga maksimum menyebabkan wujudnya kelebihan
permintaan maka kebijakan seperti itu berkecenderungan untuk menciptakan pasar
gelap pasar gelap yaitu kegiatan jual beli yang dilakukan tidak secara terbuka dan
bertentangan dengan kebijakan harga maksimum yang dilaksanakan.

PENGARUH PAJAK PENJUALAN


Pajak penjualan adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah dan dibayar
pada waktu jual-beli  terhadap  barang-barang yang dikenakan pajak penjualan itu.
pada umumnya pajak penjualan dikenakan dalam bentuk suatu persentase tertentu
Dari hasil penjualan, Misalnya pajak penjualan adalah 10% dari harga atau hasil
penjualan .Besarnya proporsi pajak penjualan yang dipwetanggungjawabkan oleh
penjual dan pembeli menganalisis insiden :
 Akibat elastisitas permintaan yang berbeda ke atas beban pajak yang
ditanggung pembeli dan penjual
 Akibat elastisitas penawaran yang berbeda ke atas beban pajak yang
ditanggung pembeli dan penjual

INSIDEN PAJAK DAN ELASTISITAS PERMINTAAN


Untuk mengetahui bagaimana elastisitas permintaan dapat
mempengaruhi insiden pajak akan di misalkan bahwa penawaran merupakan
sama sifatnya dalam kedua keadaan yang dibandingkan. Pemisalan selanjutnya
akan dibandingkan dengan keadaan yang di mana permintaan adalah elastis
dengan permintaan adalah tidak keadaan seperti itu ditunjukkan dalam gambar
6.9 yaitu bagian (i) menggambarkan insiden pajak apabila permintaan elastis dan
bagian (ii) menggambarkan situasi apabila permintaan tidak elastis.

6
Kasus permintaan elastis
Dalam kasus 6.9 (i) dimisalkan sebelum adanya pajak penjualan kurva
permintaan penawaran berturut-turut adalah DD dan SS maka keseimbangan
adalah pada titik E dan keseimbangan ini menunjukkan bahwa harga adalah P
dan jumlah barang yang diperjualbelikan adalah Q. lalu dimisalkan pemerintah
mengenakan pajak penjualan sebanyak T. Akibatnya pajak penjualan ini kurva
penawaran akan berubah dari SS menjadi S1S1, yang selanjutnya dapat
menyebabkan perubahan keseimbangan dari E kepada E1 dapat dilihat bahwa
harga akan naik menjadi P1 dan jumlah barang yang diperjualbelikan hanya
mencapai jumlah Q1

Kasus permintaan tidak elastis


1. Semakin elastis kurva permintaan semakin sedikit beban pajak yang akan
ditanggung oleh pembeli dan sebaliknya kurva permintaan adalah elastis
sempurna maka seluruh pajak penjualan dibayar oleh penjual apabila kurva
permintaan tidak elastis sempurna maka seluruh pajak penjualan ditanggung
pembeli
2. Semakin elastis kurva permintaan semakin banyak penurunan jumlah barang
yang diperjualbelikan sebagai akibat dari pemungutan pajak penjualan oleh
pemerintah
INSIDEN PAJAK DAN ELASTISITAS PENAWARAN
Efek elastisitas penawaran kepada insiden pajak dapat dibandingkan

7
dengan dua keadaan yaitu keseimbangan permintaan dan penawaran pada
keadaan yang pertama kurva penawaran adalah elastis dan pada keadaan kedua
kurva permintaan adalah tidak elastis dalam kedua keadaan itu dimisalkan kurva
permintaan tetap sama insiden pajak yang ditunjukkan dalam gambar 6.10 dibuat
berdasarkan permisalan ini.

Kasus penawaran elastis


Perhatikan keadaan gambar 6.10 (i)yaitu untuk melihat corak insiden
pajak apabila kurva penawaran bersifat elastis. Sebelum ada pajak penjualan
kurva penawaran adalah SS kurva permintaan adalah DD dan besarkan kedua
kurva tersebut keseimbangan dicapai di titik E yang menunjukkan harga adalah P
dan jumlah yang diperjualbelikan adalah Q. selanjutnya di misalkan pemerintah
mengenakan pajak penjualan iyang dapat mengakibatkan kurva penawaran
bergeser dari SS menjadi S1 S1 dan sekarang keseimbangan dicapai di E harga
naik menjadi P1 dan jumlah barang yang diperjualbelikan berkurang menjadi Q1
dengan ini pajak penjualan sejumlah T yang dibayar pembeli adalah PP1
sedangkan selebihnya yaitu T-PP1=PA ditanggung penjual.

Kasus penawaran tidak elastis


1. Semakin elastis kurva penawaran, semakin banyak beban pajak penjualan
yang akan ditanggung pembeli. Apabila seluruh beban pajak ditanggung
pembeli kurva penawaran bersifat elastis sempurna. Sebaliknya jika beban
pajak akan ditanggung penjual apabila kurva penawaran bersifat tidak elastis
sempurna
2. Pajak penjualan akan mengurangi jumlah barang yang dijual berarti kalau
kurva penawaran semakin elastis akan semakin banyak pengurangan jumlah
barang yang dijual

EFEK SUBSIDI PEMERINTAH


Subsidi adalah pemberian pemerintah kepada produsen untuk
mengurangi biaya produksi yang ditanggung produsen.

8
SUBSIDI DAN ELASTISITAS PEMERINTAH
Yang dapat dibuat mengenai subsidi adalah:
1. Bila permintaan semakin elastis, maka semakin besar subsidi yang akan
diperoleh kepada penjual
2. Dan juga bila permintaan semakin elastis, semakin banyak jumlah barang
yang akan diperjualbelikan atau dipasarkan

SUBSIDI DAN ELASTISITAS PENAWARAN


1. Jika penawaran semakin elastis maka semakin kecil bagian dari subsidi yang
akan didapat oleh penjual.
2. Dan juga penawaran jika semakin malas maka semakin banyak jumlah
barang yang akan dipasarkan atau diperjualbelikan.

Pertanyaan dan Jawaban


Pilihan Ganda
1. Apakah ciri-ciri perkembangan sektor pertanian dalam jangka panjang?
D. Kemajuan teknologi dapat menaikkan produksi pertanian dengan pesat.
2. Kebijakan menstabilkan harga barang pertanian pada suatu tingkat harga
tertentu akan menyebabkan
A. Pendapatan pertanian secara keseluruhannya menjadi lebih stabil
3. Yang manakah dari keadaan yang yang berikut akan berlaku apabila
pemerintah menjalankan kebijakan harga maksimum
A. Inflasi akan berlaku
4. Akibat yang manakah akan berlaku apabila pemerintah mengenakan pajak
penjualan ke atas sesuatu barang?
B harga barang naik dan jumlah barang yang diperjualbelikan berkurang.

Esai
1. Dengan menggunakan grafik terangkan masalah jangka panjang sektor

9
pertanian di negara negara yang mengalami perkembangan pesat di sektor
pertaniannya
Jawab:
Grafik Kecenderungan Harga Hasil Pertanian dalam Jangka Panjang Kenaikan
pendapatan dan pertambahan penduduk dalam jangka panjang akan menambah
permintaan. Tetapi, karena elastisitas permintaan pendapatan untuk barang
pertanian adalah rendah, maka pertambahan permintaan terhadap hasil
pertanian tidak begitu besar.

2. Terangkan faktor-faktor yang menimbulkan ketidakstabilan harga barang


pertanian dalam jangka pendek. Apakah akibat ketidakstabilan harga barang
pertanian kepada (a) pendapatan petani dan (b) penggunaan tenaga kerja di
sektor pertanian?
Jawab:
Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakstabilan harga barang pertanian dalam
jangka pendek dibedakan kepada dua sumber berikut : (i) naik turunnya
permintaan dan (ii) naik turunnya penawaran. Selain itu ada faktor alamiah yang
mempengaruhi produksi pertanian yaitu keadaan cuaca, iklim dan banjir serta
serangan hama tanaman dan binatang pengganggu lainnya.
Pendapatan produsen barang pertanian mengalami pengurangan yang besar
sebagai akibat dari harga yang sangat merosot dan bukan karena produksi yang
sangat besar penurunannya serta permintaan yang merosot.
Sedangkan apabila produksi tidak banyak berubah maka tenaga kerja yang
digunakan juga tidak banyak berubah. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa dalam kegiatan pertanian, perubahan permintaan lebih mempengaruhi
pendapatan daripada kesempatan kerja.

3. Bahaslah cara-cara yang dapat dijalankan oleh pemerintah untuk


menstabilkan harga barang pertanian. Apakah implikasi dari tiap-tiap cara
tersebut kepada pendapat para petani? buat tinjauan mengenai sampai di mana
kesesuaian berbagai jenis kebijakan harga tersebut kalau dipraktekkan di negara

10
kita.
Jawab:
Cara-cara yang dapat dijalankan oleh pemerintah untuk menstabilkan harga
barang pertanian yaitu diantaranya :
1. Membatasi tingkat produksi yang dapat dilakukan tiap-tiap produsen.
2. Melakukan pembelian- pembelian barang yang ingin distabilkan harganya di
pasar bebas.
3. Memberikan subsidi kepada para produsen apabila harga pasar adalah lebih
rendah daripada harga yang dianggap sesuai oleh pemerintah.
4. Pemerintah perlu mendirikan badan yang akan melakukan jual beli barang
dan menyimpan stok barang yang akan diperjualbelikan.
5. Pemerintah menstabilkan harga pada tingkat yang ditentukan oleh pasar
bebas.
6. Pemerintah menstabilkan harga pada tingkat yang lebih tinggi dari harga
keseimbangan pasar bebas.

Implikasi yang mungkin terjadi dari kebijakan-kebijakan pemerintah misalnya


kebijakan harga maksimun. Kebijakan ini bisa menimbulkan terciptanya pasar
gelap yang dapat merugikan para pembeli/konsumen dan dapat mempengaruhi
kesejahteraan masyarakat.
Kesesuaian berbagai jenis kebijakan harga sampai di tangan para pembeli dan
penjual baik dari kalangan masyarakat bawah maupun menengah ke atas.
Dengan adanya kebijakan yang di buat oleh pemerintah dapat membantu para
pembeli dalam meringankan beban biaya yang dikeluarkan begitu pula dengan
penjual.

4.Apakah sifat-sifat kebijakan harga maksimum? Apakah akibat-akibat yang


mungkin timbul dalam kebijakan seperti itu? Dan dalam keadaan yang
bagaimanakah kebijakan itu tidak praktis lagi untuk dijalankan?
Jawab:
Sifat-sifat dari kebijakan harga maksimum adalah diberlakukan pada saat harga

11
pasar yang ada tidak mengalami kenaikan yang cenderung berarti dalam kurun
waktu yang singkat sedangkan suatu permintaan pasar terhadap produk
meningkat serta stok yang harus dijual pemerintah untuk menutupi kelebihan
permintaan.
Akibat-akibat yang mungkin timbul dari kebijakan harga maksimun adalah
cenderung terciptanya pasar gelap yaitu kegiatan jual beli yang dilakukan tidak
secara terbuka dan bertentangan dengan kebijakan harga maksimum yang
dilaksanakan.
Keadaan yang mempengaruhi kebijakan itu tidak praktis lagi ketika pasar gelap
semakin merebak luas dan jurang antara harga pasar gelap dan harga
maksimum yang ditetapkan menjadi semakin besar. Akhirnya timbul keburukan-
keburukan oleh pasar gelap lebih besar daripada kebaikan yang diperoleh dari
kebijakan harga maksimum.

5. Definisikan istilah “insiden pajak”. Terangkan bagaimana elastisitas permintaan


mempengaruhi insiden pajak. Bagaimanakah pengaruh elastisitas penawaran
kepada insiden pajak?
Jawab:
Insiden pajak atau tax incidence adalah pembagian beban pajak di antara
pembeli dan penjual. Beban insiden pajak ditentukan oleh elastisitas pemintaan
dan penawaran.
Untuk melihat bagaimana elastisitas permintaan dapat mempengaruhi insiden
pajak akan dimisalkan bahwa penawaran adalah sama sifatnya pada kedua
keadaan yang dibandingkan. Dengan pemisalan ini selanjutnya akan
dibandingkan keadaan di mana permintaan adalah elastis dengan permintaan
tidak elastis. Insiden pajak dan elastisitas permintaan terdiri dari 2 kasus: kasus
permintaan elastis dan kasus permintaan tidak elastis. Kesimpulannya :
 Semakin elastis kurva permintaan semakin sedikit beban pajak yang akan
ditanggung oleh para pembeli. Apabila kurva permintaan adalah elastis

12
sempurna maka seluruh pajak penjualan dibayar oleh penjual. Apabila kurva
permintaan tidak elastis sempurna maka seluruh pajak penjualan ditanggung
pembeli.
 Semakin elastis kurva permintaan semakin banyak penurunan jumlah barang
yang diperjualbelikan sebagai akibat dari pemungutan pajak penjualan oleh
pemerintah.
 Insiden pajak dan elastisitas penawaran terdiri ada 2 kasus juga yakni kasus
penawaran elastis dan kasus penawaran tidak elastis. Kesimpulannya :
 Semakin elastis kurva penawaran, semakin banyak beban pajak penjualan
yang akan ditanggung pembeli.
 Pajak penjualan akan mengurangi jumlah barang yang diperjualbelikan.
Semakin elastis kurva penawaran, semakin banyak pengurangan jumlah
barang yang diperjualbelikan.

6.Sampai di manakah subsidi pemerintah menguntungkan para pembeli?


Bagaimana pulakah keuntungan yang diterima penjual ?
Jawab:
Dengan adanya subsidi dari pemerintah maka harga-harga barang akan menjadi
turun, sehingga dapat menguntungkan para pembeli. Dengan adanya subsidi,
besarnya keuntungan yang diperoleh pembeli adalah bergantung kepada
besarnya penurunan harga yang akan berlaku.
Sedangkan keuntungan yang diterima oleh penjual yaitu menambah kuantitas
barang yang dijual. Kenaikan harga akan ditanggung bersama yaitu oleh penjual
maupun pembeli. Subsidi akan menurunkan harga dan menambah kuantitas
barang yang dijual. Sehingga subsidi akan dinikmati bersama yaitu penjual dan
pembeli.

Kuantitatif

1. Dalam suatu barang perkaitan antara harga dan jumlah barang yang dibeli
adalah seperti yang ditunjukkan dalam fabel berikut.

13
a. Berapakah harga keseimbangan?berapakah jumlah barang yang
diperjualbelikan?
Jawab : harga keseimbangan diatas adalah Rp.5000 dan jumlah yang
diperjualbelikan adalah 1500 unit

b. Misalkan pemerintah mengenakan pajak penjualan sebanyak rp. 1000


i. Perubahan bagaimanakah akan berlaku dalam fabel diatas?
ii. Lukisan grafik keseimbangan pasaran barang tersebut pada sebelum dan
sesudah pajak penjualan dipungut pemerintah.

Jawab :
i. (P-3000)/1000=(Q-2500)/(-500)
-500P + 1. 500.000 = 1000Q – 2.500.000
P= (1000Q-4.000 .000)/(-500)
Pd=-2Q+8.000
(P-3000)/(1000)= (Q-900)/300
300P-900.000=1000Q-900.000
300P=1000Q Ps=10/3 Q
Pajak rp.1000
Pd=Ps + tax
-2Q + 8000= 10/3Q+1000
Q= (-7000)x (-3/16)
Qet= 1312,5
Sesudah pajak :
Pet = -2Q+ 8000
= -2 X (1312,5)+8000

14
Pet = Rp. 5375
ii.

2. Jumlah permintaan dan penawaran sesuatu barang pertnian pada berbagai


tingkat harga adalah seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut:

a. Tanpa campur tangan pemerintah berapakah keseimbangan? Nyatakan jumlah


barang yang diperjualbelikan dipasar.
Jawab : tanpa campur tangan pemerintah, harga keseimbangan sesuai dengan
tabel di atas adalah Rp.6.000 dan jumlah harga yang diperjualbelikan adalah
1600 unit.
b. Misalkan pemerintah menjalankan kebijakan harga minimum dan harga yang
ditetapkan adalalah harga Rp.8000
i. keadaan yang bagaimanakah yang wujud dipasar?
ii. Bagaimanakah Pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk membeli
kelebihan penawaran? Hitunglah pendapatan para produsen

Jawab:

i. jika pemerintah menetapkan harga minimum yaitu rp. 8000, maka jumlah
barang yang ditawarkan akan meningkat.
ii. Pengeluaran pemerintah yang digunaka untuk kelebihan penawaran :

15
400 x Rp8.000= Rp. Rp3.200.000

Pendapatan para produsen:

200 x Rp 8000= Rp1.600.000

c. Apakah yang akan terjadi apabila pemerintah menetapkan harga maksimum


barang Rp.4.000? Nyatakan langkah-langkah yang dapat dijalankan pemerintah
untuk mengatasi masalah tersebut.

Jawab : yang akan terjadi apabila pemerintah menetapkan harga maksimum


sebanyak Rp4.000 adalah permintaan akan meningkat dan penawaran akan
menurun. produsen Akan merugikan penawaran yang dilakukan dan
permintaan dari konsumen akan naik sehingga menyebabkan excess
demand.

Langkah-langkah yang dapat dijalankan pemerintah untuk mengatasi masalah


tersebut adalah:
1. Pemerintah sebaiknya mendorong harga agar kembali kepada titik ekuilibrium
yaitu jumlah permintaan = jumlah penawaran
2. Pemerintah dapat melakukan subsidi terhadap barang tersebut.

16
DAFTAR PUSTAKA
Sadono Sukirno. (2019). Mikroekonomi: Teori Pengantar, Edisi Ketiga Cetakan
ke-32. PT RajaGrafindo Persada, Depok. (Kode:SS)

17

Anda mungkin juga menyukai