Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

INDUSTRI 4.0
(Pembahasan Kasus Terkait “AirBnB”)
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Digital
Dosen Pengampu :
Hasnidar, S.E., M.Si.

Disusun Oleh Kelompok 3:

1. Nur Mardiyah (B1C123035)


2. Putri Revalina Ashari (B1C123038)
3. Risma Nisfiani (B1C123042)
4. Rizky Dian Fadhillah (B1C123043)
5. Serli Noviansa (B1C123044)
6. Sufiani (B1C123049)
7. Wa Ode Herlina (B1C123051)
8. Wa ode Indah Citra Lestari (B1C123052)
9. Wa Ode Nurwulan (B1C123053)
10. Wa Ode Sarlina (B1C123054)
11. Windi Meilani (B1C123054)
12. Maura Angel Sophiyan Baso Sao-Sao (B1C123056)
13. Ade Sastyawati (B1C123057)
14. Muh.Syahrul Ramadhan (B1C123097)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas petunjuk, rahmat, dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “INDUSTRI 4.0” ini tanpa
halangan apapun dan sesuai waktu yang telah ditentukan. Makalah ini dibuat dalam rangka
memenuhi tugas dari mata kuliah Pengantar Ekonomi Digital.
Motivasi kami dalam menyelesaikan makalah ini adalah karena rasa tanggung Jawab
sebagai mahasiswa yaitu sebagai bukti kepercayaan Dosen kepada kami ,oleh sebab itu kami
akan menggunakan kesempatan ini bukan untuk menjadi yang terbaik, tetapi ingin berusaha
lebih baik lagi kedepannya.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa adanya
bantuan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, pada kesempatan ini tidak lupa kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama
melakukan kegiatan perkuliahan maupun dalam menyusun makalah ini.
Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
Saran yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata Kami
mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini banyak kesalahan. Semoga bermanfaat
bagi kami dan bagi pembaca. Aamin.

Kendari,01 Maret 2024

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................................... iii
BAB I ............................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN............................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................................ 1
BAB II .............................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 2
2.1 Pengertian dan Sejarah Perkembagan Revolusi industry ..................................................... 2
2.1.1 Pengertian Revolusi industry ...................................................................................... 2
2.1.2 Sejarah perkembangan revolusi industry ..................................................................... 2
2.2 Peran Revolusi Industri 4.0 Dalam Dunia Ekonomi ............................................................ 4
2.3 Konsep Industri 4.0 ............................................................................................................ 5
2.4 Processes Reengineering .................................................................................................... 9
2.5 Pengaruh Revolusi Industri Dan Processes Rengineering Pada Bisnis AirBnB .................. 11
(Judul Studi Kasus: Airbnb Mengoptimalkan Penggunaan dan Biaya dengan Menggunakan
Savings Plans dan Data Biaya yang Dapat Ditindak lanjuti di AWS Airbnb.) ........................... 11
I. Gambaran Umum ............................................................................................................. 12
II. Peluang | Merancang Efisiensi Biaya untuk Tumbuh Berkelanjutan .................................. 12
III. Solusi | Mendorong Efisiensi Biaya Menggunakan Solusi Wawasan dan Harga ................ 13
IV. Hasil | Pematangan Operasi dan Pemberdayaan Tim......................................................... 14
V. Layanan AWS yang Digunakan ........................................................................................ 14
BAB III ........................................................................................................................................... 16
PENUTUP ...................................................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 16
3.1 Saran................................................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era revolusi industri 4.0 merupakan era perekmbangan internet dan teknologi yang
sangat masif membuat segala hal menjadi tanpa batas dan data yang ada tidak terbatas,hal
ini menjadi tulang punggung dari pergerakan dan konektivitas mesin dan manusia
(Risdianto,2019).Revolusi industri 4.0 mulai diterapakan di Indonesia dilakukan untuk
mengejar ketertinggalan Indonesia dari pada negara lain.Sejalan dengan penerapan
revolusi industri 4.0 di Indonesia, pemerintah Indonesia tengah melaksanakan langkah-
langkah yang di beri nama peta jalan Making Indonesia 4.0. Dan peningkatan kualitas,
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu yang diprioritaskan. Sumber daya
manusia merupakan hal penting dalam penerapan era revolusi industri 4.0.Hartanto
(Risdianto 2019). menyebutkan untuk meningkatkan sekolah kejuruan serta untuk
memperbaiki mobilitas tenaga kerja global agar mampu memanfaatkan ketersediaan
SDM dalam mempercepat transfer kemampuan, maka Indonesia akan bekerja sama
dengan pelaku industri dan pemerintah asing. Dengan diterapkannya revolusi industri 4.0
di Indonesia memberikan dampak serta tantangan yang luas untuk Indonesia dalam
meningkatkan kualitas SDM yang ada. Peningkatan kualitas SDM yang ada di Indonesia
dapat dilakukan melalui perbaikan sistem pendidikan yang ada. Penerapan sistem
pendidikan yang ada pada abad ke 21 saat ini meliputi kreatif (Creativity) , berpikir kritis
(Critical thingking).
Era Industri 4.0 ini ini menuntut digitalisasi dalam segala bidang. Digitalisasi menjadi
salah satu ciri terjadinya perubahan lingkungan pada era globalisasi yang ditandai dengan
kemajuan teknologi dan informasi, adanya ketergantungan dan batas-batas negara
menjadi samar (borderless). (Scholte, 2000).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang di maksud dengan revolusi industri dan bagaimana sejarah perkembangan
revolusi industri?
2. Bagaiamana peran revolusi industri dalam dunia ekonomi?
3. Bagaimana konsep Industri 4.0?
4. Apa yang di maksud Processes Reengineering?
5. Bagaimana pengaruh revolusi industri dan processes reengineering terhadap
perkembangan bisnis AirBnB ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk menjelaskan definsi dan sejarah revolusi industry
2. Untuk mengetahui bagaimana peran revolusi industri dalam dunia ekonomi.
3. Untuk mendefinisikan konsep industri 4.0.
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Processes Reengineering.
5. Untuk mengetahui pengaruh revolusi industry dan processes reengineering terhadap
perkembangan bisnis AirBnB

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Sejarah Perkembagan Revolusi industry

2.1.1 Pengertian Revolusi industry


Perkembangan industri di dunia ini sejalan dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan, meningkatnya tarap hidup dan pencapaian jenjang Pendidikan di
Masyarakat. Semua segi kehidupan, dimulai dari kehidupan sehari hari, transfortasi,
perkantoran, komunikasi maupun industry itu sendiri, telah mengadopsi teknologi terkini
yang dikenal dengan revolusi industry.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), revolusi industry adalah


perubahan radikal dalam usaha mencapai produksi dengan menggunakan mesin mesin,
baik untuk tenaga penggerak maupun tenaga pemroses. Revolusi industri adalah
transformasi besar pada manufaktur dengan mengubah sistem produksi dari cara
tradisional menggunakan tangan, lalu digantikan oleh mesin. Proses transisi ini
memberikan dampak yang meluas pada kehidupan ekonomi, politik, dan sosial-budaya.

Masa revolusi industri adalah masa dimana pekerjaan manusia di berbagai bidang
mulai digantikan oleh mesin. Selama dua abad setelah Revolusi Industri, rata-rata
pendapatan perkapita negara-negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat.
Seperti yang dinyatakan oleh pemenang Hadiah Nobel, Robert Emerson Lucas, bahwa:
"Untuk pertama kalinya dalam sejarah, standar hidup rakyat biasa mengalami
pertumbuhan yang berkelanjutan. Perilaku ekonomi yang seperti ini tidak pernah terjadi
sebelumnya". Inggris memberikan landasan hukum dan budaya yang memungkinkan
para pengusaha untuk merintis terjadinya Revolusi Industri.
Faktor kunci yang turut mendukung terjadinya Revolusi Industri antara lain: (1)
Masa perdamaian dan stabilitas yang diikuti dengan penyatuan Inggris dan Skotlandia,
(2) tidak ada hambatan dalam perdagangan antara Inggris dan Skotlandia, (3) aturan
hukum (menghormati kesucian kontrak), (4) sistem hukum yang sederhana yang
memungkinkan pembentukan saham gabungan perusahaan (korporasi), dan (5) adanya
pasar bebas (kapitalisme).

2.1.2 Sejarah perkembangan revolusi industry


Revolusi Industri terjadi pada periode antara tahun 1760-1850, di mana terjadinya
peralihan dalam penggunaan tenaga kerja di Inggris yang sebelumnya menggunakan
tenaga hewan dan manusia, yang kemudian digantikan oleh penggunaan mesin yang
berbasis menufaktur. Periode awal dimulai dengan dilakukannya mekanisasi terhadap
industri tekstil, pengembangan teknik pembuatan besi dan peningkatan penggunaan
batubara. Ekspansi perdagangan turut dikembangkan dengan dibangunnya terusan,
perbaikan jalan raya dan rel kereta api. Adanya peralihan dari perekonomian yang
berbasis pertanian ke perekonomian yang berbasis manufaktur menyebabkan terjadinya
perpindahan penduduk besar-besaran dari desa ke kota, dan pada akhirnya menyebabkan
membengkaknya populasi di kota-kota besar di Inggris. Revolusi ini menyebabkan

2
terjadinya perkembangan besar-besaran yang terjadi pada semua aspek kehidupan
manusia.

Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh
Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan menyebar ke seluruh dunia. Revolusi Industri
menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir setiap aspek kehidupan
sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri, khususnya dalam hal peningkatan
pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum pernah
terjadi sebelumnya.

Menurut catatan sejarah, revolusi industry telah melalui serangkaian proses yang
pajang sebanyak empat kali. Saat ini, manusia sedang mengalami yang keempat alias
revolusi industry 4.0 dan akan menuju revolusi industry 5.0.
1 Revolusi industry 1.0
ada kisaran tahun 1750 -1850 (abad ke 18) di benua eropa (Inggris)
ditemukannya Mesin Uap oleh James Watt. Mulai dari sinilah, terjadi
perubahan besar besaran dalam cara proses produksi di bidang Pertanian,
manufaktur, pertambangan, transfortasi dan Teknologi. Dampak di temukan
mesin uap ini, tenaga mesin menjadi alat produksi yang menggantikan tenaga
manusia, manusia dipaksa diajak bekerja lebih modern dengan menggunakan
mesin

2 Revolusi Industri 2.0


Terjadi di awal abad 20, ditandai ditemukannya tenaga listrik dan Ban
Berjalan. Tenaga uap diganti dengan tenaga listrik, dan industry menggunakan
ban berjalan (Conveyor belt) di akhir 1800-an, mobil, tank, pesawat, senjata
mulai diproduksi secara masal. Perubahan dari masyarakat agraris menjadi
masyarakat industry.
Di abad ini, terjadi kemajuan pesat dalam pengembangan mesin mesin.
Penemuan-penemuan tersebut merubah wajah dunia secara nyata, terutama
semakin mempermudah aksesibilitas manusia.

3 Revolusi Industri 3.0


Terjadi di akhir abad 20, ditemukannya Komputer dan Robot. Komputer
pertama Colossus, kemudian ditemukan semikonduktor, transistor, dan
Integrated chip (IC) menjadi computer berukuran kecil dan ringan. Komputer
dan robot mulai menggantikan fungsi manusia di industry industry sebagai
operator dan pengendali lini produksi.

4 Revolusi Industri 4.0


Terjadi di awal abad 21, Era menggabungkan teknologi otomatis dengan
teknologi siber. Hal tersebut menyangkut system siber-fisik, Internet of thinks
(IoT), Cloud computing, dan cognitive computing. Revolusi industry 4.0

3
menanamkan teknologi cerdas yang dapat terhubung dengan berbagai bidang
kehidupan manusia.
Revolusi industry 4.0 merupakan tahap perkembangan perubahan besar-
besaran di segala aspek kehidupan manusia. Terjadinya ledakan besar-besaran
di bidang teknologi, merubah cara manusia hidup maupun bekerja.

5 Revolusi Industri 5.0


Revolusi industry 5.0 masih dalam konsep perkembangan, karena beberapa
negara masih beradaptasi dengan revolusi industry 4.0. Konsep revolusi
industry 5.0 terfokus pada penggabungan antara teknologi dan manusia, serta
kebutuhan untuk mengembangkan system yang lebih adaptif dan responsive
terhadap perubahan lingkungan produksi. di negara Jepang, para petani sudah
mendirikan Society 5.0 yaitu upaya untuk memberikan pemahaman
masyarakat untuk memanfaatkan teknologi pintar.

2.2 Peran Revolusi Industri 4.0 Dalam Dunia Ekonomi


Revolusi industri adalah era baru dalam perkembangan teknologi digital yang
memberikan dampak besar pada banyak aspek kehidupan manusia, termasuk di
dalamnya adalah dunia ekonomi. Dalam hal ini, revolusi industri membawa perubahan
yang signifikan dalam cara kita bekerja, berinteraksi, dan berkomunikasi
Revolusi industri 4.0 ditandai dengan penggunaan teknologi canggih seperti
kecerdasan buatan, Internet of Things (IoT), robotika, big data, dan teknologi blockchain.
Teknologi-teknologi tersebut memiliki potensi besar untuk mengubah dunia bisnis dan
ekonomi, terutama di negara-negara berkembang.

Salah satu dampak positif revolusi industri 4.0 adalah mempercepat laju
pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan efisiensi dan produktivitas di sektor industri.
Teknologi-teknologi canggih tersebut dapat membantu meningkatkan produktivita s
melalui otomatisasi dan penghematan biaya produksi. Sebagai contoh, dengan
penggunaan robotika, suatu perusahaan dapat mengurangi biaya produksi, meningkatkan
kualitas produk, dan mengurangi risiko kesalahan manusia.

Selain itu, teknologi-teknologi canggih juga dapat membuka peluang baru bagi
industri-industri kreatif dan usaha kecil dan menengah (UKM) di negara-negara
berkembang. Dengan teknologi digital, UKM dapat memanfaatkan platform e-commerce
dan pasar global untuk memperluas jangkauan produk dan jasa mereka. Selain itu,
kecerdasan buatan dan big data juga dapat membantu UKM untuk meningkatkan
efisiensi operasional.
Oleh karena itu, penting bagi negara-negara berkembang untuk mengambil tindakan
dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh revolusi
industri 4.0. Salah satu tindakan yang dapat diambil adalah dengan meningkatkan
investasi dalam infrastruktur digital dan teknologi. Hal ini dapat membantu negara -
negara berkembang untuk meningkatkan akses terhadap teknologi canggih dan

4
memperkuat infrastruktur teknologi, sehingga mereka dapat mengikuti perkembangan
industri 4.0.
Selain itu, negara-negara berkembang juga perlu fokus pada pengembangan sumber
daya manusia yang memiliki keterampilan digital dan teknologi yang memadai. Hal ini
dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan yang berfokus pada keterampilan
digital dan teknologi. Dengan meningkatkan keterampilan tenaga kerja, negara -negara
berkembang dapat memenuhi kebutuhan industri yang semakin berkembang dan
meningkatkan daya saing mereka di pasar global.
Pemerintah juga perlu berperan dalam menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif
bagi perkembangan industri 4.0. Hal ini dapat dilakukan melalui kebijakan yang
mendukung inovasi dan pengembangan teknologi, memberikan insentif bagi perusahaan
yang berinvestasi dalam teknologi canggih, dan menciptakan regulasi yang jelas dan adil
bagi penggunaan teknologi canggih. Selain itu, negara-negara berkembang juga perlu
memperkuat kerja sama regional dan internasional dalam menghadapi tantangan dan
memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh revolusi industri 4.0. Kerja sama regional
dan internasional dapat membantu negara-negara berkembang untuk memperkuat
infrastruktur teknologi, meningkatkan akses terhadap teknologi canggih, dan memperluas
pasar global bagi produk dan jasa mereka.
Revolusi industri 4.0 memiliki potensi besar dalam meningkatkan pertumbuhan
ekonomi di negara-negara berkembang, namun juga membawa tantangan yang
signifikan. Untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan
oleh revolusi industri 4.0, negara-negara berkembang perlu mengambil tindakan dalam
meningkatkan investasi infrastruktur digital dan teknologi, mengembangkan sumber
daya manusia yang memiliki keterampilan digital dan teknologi, menciptakan
lingkungan bisnis yang kondusif bagi perkembangan industri 4.0, dan memperkuat kerja
sama regional dan internasional. Dengan tindakan yang tepat, negara-negara berkembang
dapat memanfaatkan potensi revolusi industri 4.0 untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi mereka dan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Revolusi industri juga menjadi perubahan besar dan mendasar yang ikut
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari ekonomi, sosial, hingga
budaya. Karena itu, melalui revolusi ini kita diajarkan untuk bekerja secara efektif dan
modern dengan memanfaatkan teknologi.

2.3 Konsep Industri 4.0


Perkembangan teknologi pada era globalisasi melaju begitu pesat. Hal ini membuat
berbagai inovasi teknologi mulai bermunculan. Misalnya saja jenis teknologi yang
mengandalkan Intelegensi atau kecerdasan buatan yang hampir menguasai seluruh aspek
kehidupan manusia.
Saat ini kita telah memasuki sebuah peradaban baru yang dinamakan revolusi
Industri 4.0 atau “Cyber Physical System”. Revolusi Industri 4.0 adalah sebuah konsep

5
yang menyatukan antara teknologi siber dengan teknologi otomatis. Singkatnya konsep
ini berhasil mengubah sistem kerja yang awalnya mengandalkan tenaga manusia kini
beralih menjadi tenaga mesin.
Konsep ini sendiri pertama kali muncul pada abad ke-21, dicetuskan oleh Profesor
Klaus Scwab yang merupakan seorang ahli ekonomi terkenal asal Jerman. Revolusi
Industri 4.0 ditandai dengan adanya penggabungan antara informasi serta teknologi
komunikasi ke dalam bidang industri.Revolusi Industri 4.0 merupakan tahapan ke-4 dari
perjalanan revolusi industri.
Dikutip dari laman detik finance istilah Industri 4.0 pertama kali diperkenalkan
pada kegiatan Hannover Fair, 4-8 April 2011. Istilah ini digunakan oleh pemerintah
Jerman untuk memajukan bidang industri ke tingkat selanjutnya, dengan bantuan
teknologi.

Dengan adanya Revolusi industri 4.0 membawa perubahan pada segala sektor,
baik sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan lainnya. Dalam perkembangannya
terdapat beberapa jenis teknologi di dalam Revolusi Industri 4.0, diantaranya:
1. Internet of Things atau IoT

Internet of Things atau IoT merupakan sebuah konsep dimana sebuah objek yang
memiliki kemampuan mentransfer data melalui jaringan tanpa diperlukannya
interaksi antar manusia.

2. Big Data

Big data adalah kumpulan data yang bervolume besar, yang bersifat kompleks dan
akan terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Baik data yang terstruktur
maupun yang tidak terstruktur dan data tersebut dihasilkan dari aktivitas internet yang
sering dilakukan.

6
3. Augmented Reality

Dikutip dari laman Solmet, Augmented Reality atau AR adalah teknologi yang
menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah
lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut secara realitas
dalam waktu nyata.

4. Cyber Security

Menurut CISCO, “Cyber Security adalah praktik melindungi sistem, jaringan, dan
program dari serangan digital. Cyber Security biasanya ditujukan untuk mengakses,
mengubah, atau menghancurkan informasi sensitif, memeras uang dari pengguna, atau
mengganggu operasional proses bisnis”.

5. Artificial Intelligence atau AI

Menurut John McCarthy teknologi Artificial Intelligence memiliki definisi sebagai


kegiatan atau teknologi memodelkan suatu proses berpikir manusia dan mendesain
suatu mesin supaya bisa menirukan perilaku dari manusia tersebut.

7
6. Additive Manufacturing

Additive Manufacturing merupakan sebuah terobosan baru yang ada di bidang


industri manufaktur dan sering dikenal menggunakan printer 3D. Dengan adanya
teknologi tersebut membuat desain ataupun gambar terasa lebih nyata.

7. Simulation

Simulation yang merupakan bentuk perwakilan dari operasi waktu ke waktu.


Simulation seringkali digunakan untuk berbagai konteks, seperti dalam simulasi
teknologi yang digunakan untuk optimalisasi kinerja, teknik keselamatan,
pengujian, serta pelatihan.

8. System Integration
System integration atau sistem integrasi yang merupakan sebuah rangkaian proses
untuk menghubungkan beberapa sistem komputer dan software baik secara fisik
maupun fungsional.

8
9. Cloud computing

Menurut Laudon dan Loudon (2015) “Cloud Computing adalah sebuah model
komputasi dimana objek tersebut berdiri. penyimpanan, perangkat lunak dan layanan
lainnya disediakan layaknya sumber virtual terpadu pada suatu jaringan yang
umumnya adalah internet. Sumber daya komputasi dari komputasi awan yang tersebar
dan dapat diakses berdasarkan kebutuhan dari perangkat apapun dan terhubung”.

2.4 Processes Reengineering


Processes reengineering merupakan evaluasi suatu bisnis secara keseluran baik dari
segi produk atau jasa, layanan, sumber daya perusahaan sampai pada kinerja perusahaan
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Processes reengineering atau Business process reengineering (reka ulang proses


bisnis) juga dapat dikatakan sebagai manajemen bisnis yang memiliki fokus pada analisa
dan mendesain alur kerja maupun proses bisnis agar suatu bisnis dapat terus
meningkatkan kinerjanya. rekayasa ulang proses bisnis (reka ulang proses bisnis) bersifa t
high risk dan high return. Saat ini perbaikan proses bisnis penting dilakukan terus –
menerus apabila suatu bisnis masih mau bertahan dan bersaing dipasar. Perusahaan yang
menerapkan perbaikan terus – menerus dapat disebut Continuous Improvement Model .

Pada model perbaikan ini memahami proses atau alur bisnis saat ini dan melakukan
perbaikan sesuai dengan pemahaman dan pengukurannya.Perbaikan terus – menerus
penting dilakukan mengingat pelanggan yang juga terus – menerus menghendaki produk
atau layanan yang semakin baik.

Langkah – langkah besar dalam rekayasa ulang proses bisnis (reka ulang proses bisnis):
1. Posisikan diri dalam perubahan

Pada langkah ini tentukan mengapa bisnis harus melakukan perubahan, perubahan
seperti apa yang akan dilakukan, fokuskan, kembangkan perubahan untuk di
implementasikan.

2. Melakukan analisis pada proses kerja dan alur bisnis saat ini

9
Pahamin desain proses dan alur bisnis saat ini, apabila perubahan ini didasarkan
atas pemenuhan kebutuhan dan pemuasan pelanggan maka akan terbentuk desain
baru mengenai proses dan alur nya.
3. Mendesain proses kerja dan alur bisnis baru

Tentukan strategi efektif yang akan dilakukan untuk pemenuhan dan kepuasan
pelanggan. Pada langkah ini cari masukan dari pejabat ataupun tenaga ahli, untuk
kemudian dapat dijadikan visi perusahaan.

4. Transisi pada desain baru

Implementasikan strategi efektif yang telah direncanakan, pantau terus proses dan
alur bisnis baru untuk menilai kinerja serta memperlihatkan bahwa ada konsep
baru yang berlaku dalam sebuah bisnis.
Business process reengineering (reka ulang proses bisnis) akan berjalan jika semua
pihak mulai dari pimpinan paling atas sampai pimpinan teras ikut serta dalam prosesnya.
Reengineering harus dicetuskan dari pimpinan paling atas, karena dalam reengineering
kebijakan dapat dirumah sewaktu – waktu dan tidak ada yang aneh dalam hal ini.

Dalam reengineering diperlukan beberapa kepala yang nantikan dapat menjadi


pembetuk opini dan penyebar opini keseluruh staff perusahaan. Beberapa kepala ini yang
nantinya akan menjadi kepala kunci yang akan membentuk opini para staff agar dapat
mengimplementasikan reengineering.

Manfaat business process reengineering (reka ulang proses bisnis) business process
reengineering (reka ulang proses bisnis) memiliki pengaruh besar untuk kehidup bisnis :

1. Perbaikan proses kerja dan alur bisnis.


2. Mengurangi biaya secara drastis, karena secara langsung reengineering dapat
mengeliminasi prosedur dan proses non-esensial atau berlebihan yang
kemungkinan dapat memakan banyak biaya.
3. Meningkatkan performa bisnis.

Untuk memahami manfaat rekayasa ulang proses bisnis, Ada beberapa contoh waktu
nyata dari berbagai industri di mana BPR telah berhasil meningkatkan proses
bisnis,yakni:

Contoh 1: Peningkatan Kualitas

Joe bekerja sebagai kepala pengiriman di sebuah restoran cepat saji. Ia ingin
memperkenalkan metode pengiriman yang membuat proses pengiriman lebih
cepat. Dalam hal ini, Joe menjelaskan bahwa jika dia membuat dua tim
menggabungkan makanan yang dipesan, maka proses pengiriman akan lebih
cepat. Jadi, rekayasa ulang proses bisnis telah membantunya untuk
mendapatkan umpan balik positif dari kliennya. Selain itu, proses bisnis yang

10
lebih baik juga meningkatkan profitabilitas restorannya dengan menyiapkan
makanan dengan cepat.
Contoh 2: Peningkatan Teknologi

Di bidang pendidikan, guru kesulitan membaca tulisan tangan siswa. Kasus


yang sama juga dialami Jennifer yang kesulitan membaca tulisan tangan
beberapa muridnya. Setiap kali dia mengikuti tes, dia perlu berhenti sejenak
untuk memahami kata-katanya. Itu mempengaruhi kemampuan penilaiannya.
Untuk menambah transparansi penilaian, Jennifer memutuskan untuk
mengalihkan tes manual ke platform digital. Setelah menerapkan proses
rekayasa ulang ini, Jennifer dan rekan-rekannya mengurangi waktu mereka
untuk memeriksa tes. Jadi, menerapkan rekayasa ulang bisnis dapat
menghemat waktu guru dan membantu mereka untuk fokus pada metode
pengajaran mereka.

Contoh 3: Perampingan Karyawan

Alexander adalah seorang manajer di sebuah perusahaan transportasi, dan


CEO-nya memerintahkan dia untuk berhemat jumlah karyawan untuk
mengurangi biaya. Untuk mengimplementasikan rencana tersebut, Alexander
membuat diagram alur dari alur kerja bisnis untuk memeriksa karyawan yang
melakukan tugas yang sama. Setelah analisis proses, dia mengetahui bahwa
satu pekerjaan berhubungan dengan penagihan untuk penjualan mobil, dan
pekerjaan lain mengelola penagihan untuk membeli mobil. Untuk mengurangi
biaya proses bisnis, ia memutuskan untuk menerapkan rekayasa ulang proses
bisnis dan menggabungkan pekerjaan serupa ini. Setelah menerapkan proses
rekayasa ulang, dia memberi tahu CEO-nya untuk memutuskan
penghapusan pekerjaan.

2.5 Pengaruh Revolusi Industri Dan Processes Rengineering Pada Bisnis


AirBnB
(Judul Studi Kasus: Airbnb Mengoptimalkan Penggunaan dan Biaya dengan Menggunakan
Savings Plans dan Data Biaya yang Dapat Ditindak lanjuti di AWS Airbnb.)

Berdiri pada tahun 2008, Airbnb yang berbasis di San Francisco merupakan
marketplace komunitas yang memiliki lebih dari 7 juta akomodasi dan lebih dari 40.000
Pengalaman unik bagi pelanggan untuk melakukan pemesanan di situs web perusahaan
atau melalui aplikasi iOS dan Android-nya.

Visibilitas biaya yang didukung Airbnb menggunakan AWS Cost & Usage Report,
mengoptimalkan biaya menggunakan Amazon S3 Intelligent-Tiering dan Savings Plans,
serta memperoleh wawasan yang membantunya tumbuh secara berkelanjutan.

11
27% 60% Hemat Biaya Biaya Mengoptimalkan
Mengurangi Mengurangi Budaya Yang Dan Alur Data Pengeluaran
Biaya Biaya Amazon Difasilitasi Penggunaan Komputasi
Penyimpanan OpenSearch Kustom Menggunakan
Service Saving Plans

I. Gambaran Umum
Untuk membantu mencapai tujuannya, Airbnb mengandalkan Amazon Web Services
(AWS), penyedia cloud-nya, untuk solusi data dan infrastruktur. Dengan menggunakan
dukungan dari AWS dan beberapa layanan AWS, Airbnb mengembangkan strategi untuk
mengelola kapasitas, mengoptimalkan kapasitas penyimpanan dan komputasi, serta
membangun alat biaya dan data penggunaan kustom. Solusi tersebut membantu Airbnb
mengurangi biaya, memberikan

II. Peluang | Merancang Efisiensi Biaya untuk Tumbuh Berkelanjutan


Perjalanan Airbnb untuk memfasilitasi koneksi dan komunitas melalui perjalanan
dimulai pada tahun 2007 saat dua tuan rumah pertama-yang juga merupakan pendirinya-
menyambut tiga orang tamu ke rumah mereka di San Francisco. Sejak saat itu, para tuan
rumah perusahaan tersebut telah menyambut lebih dari satu miliar total tamu menginap,
dengan tempat tinggal di lebih dari 220 negara dan wilayah.
Sejak awal berdiri sebagai sebuah perusahaan, Airbnb telah memberdayakan
bisnisnya menggunakan layanan cloud dari AWS-sebuah strategi yang mendukung beban
kerjanya yang berkembang pesat serta kebutuhannya akan solusi komputasi dan
penyimpanan yang tangkas. Perusahaan tersebut memutuskan untuk berinvestasi dalam
mengubah data dan strategi penggunaannya di AWS. Karena operasi Airbnb melibatkan
ratusan layanan dan budaya teknis yang tangkas, perusahaan tersebut membutuhkan
pendekatan yang strategis, terpusat, dan relatif tanpa hambatan untuk pembelian yang
lebih ramping.

Di awal perjalanannya, Airbnb menggunakan mesin visualisasi alokasi biaya, AWS


Cost Explorer, yang memiliki antarmuka yang mudah digunakan, sehingga membantu
pelanggan memvisualisasikan, memahami, serta mengelola biaya dan penggunaan AWS
mereka dari waktu ke waktu. Kemudian, untuk memanfaatkan infrastruktur data internal
dan memperluas kemampuan visualisasi biaya tumpukan gudang datanya, Airbnb
memanfaatkan data dari AWS Cost & Usage Report. AWS Cost & Usage Report berisi
serangkaian data biaya dan penggunaan AWS yang lengkap, serta tersedia pada tingkat
perincian per jam, harian, atau bulanan, juga pada tingkat akun manajemen atau anggota.

“ Menggunakan Savings Plans merupakan perkembangan yang signifikan pada


proses manajemen cloud Airbnb. Hal itu telah membantu mengurangi beban kerja
operasional kami, sekaligus mendorong penghematan biaya yang berarti bagi bisnis
kami.”

Ari Siegel Manajer Keuangan Senior (Senior Finance Manager), Airbnb

12
III. Solusi | Mendorong Efisiensi Biaya Menggunakan Solusi Wawasan dan Harga
Dengan mengandalkan gudang datanya, Airbnb menggunakan AWS Cost & Usage
Report untuk menjalankan alur kustom yang menghasilkan tampilan dinamis dari data
biaya Airbnb dan memfasilitasi analitik. Pipeline Airbnb menyerap file biaya dan
penggunaan dari Amazon Simple Storage Service (Amazon S3), yang menawarkan
skalabilitas, ketersediaan data, keamanan, dan performa yang terdepan di industri. Untuk
memproses file, Airbnb menggunakan Amazon EMR, sebuah lingkungan cloud big data
untuk memproses data dalam jumlah besar menggunakan peralatan sumber terbuka,
sehingga memungkinkan developer untuk menjalankan aplikasi big data dan analitik data
berskala petabita dengan lebih cepat. Airbnb menggunakan pipeline untuk mendiskon
dan mengamortisasi data, kemudian menyesuaikannya lebih lanjut untuk mendukung
analitik dan menghasilkan wawasan serta metrik yang dapat ditindaklanjuti.

Untuk menghemat penggunaan Amazon Elastic Compute Cloud (Amazon EC2),


yang menyediakan kapasitas komputasi yang aman dan dapat diubah ukurannya di cloud,
Airbnb menjadi pengadopsi awal Savings Plans, sebuah model harga fleksibel awal
Savings Plans, sebuah model harga fleksibel yang menawarkan harga lebih rendah
dibandingkan dengan Instans Sesuai Permintaan Amazon EC2 untuk ditukarkan dengan
komitmen penggunaan spesifik. Airbnb memigrasikan Instans Terpesan Amazon EC2 ke
Savings Plans dan menghentikan penggunaan Instans Sesuai Permintaan, yang
menghasilkan penghematan biaya. "Menggunakan Savings Plans merupakan
perkembangan yang signifikan pada proses manajemen cloud Airbnb. Hal itu membantu
mengurangi beban kerja operasional kami, sekaligus mendorong penghematan biaya
yang berarti bagi bisnis kami," kata Ari Siegel, manajer keuangan senior (senior finance
manager) di Airbnb.

Airbnb juga mengelola dan menghemat biaya penyimpanan menggunakan Amazon


S3 Intelligent- Tiering (S3 Intelligent-Tiering), sebuah kelas penyimpanan cloud yang
memberikan penghematan biaya otomatis dengan cara memindahkan objek di antara
empat tingkatan akses saat pola akses berubah. Dengan menggunakan S3 Intelligent-
Tiering untuk mengelola lokasi penyimpanan objek yang digunakan oleh gudang data
Airbnb, perusahaan tersebut mengurangi biaya penyimpanan sekitar 27 persen. Selain
itu, untuk data replika yang disimpan sebagai cadangan, perusahaan itu menggunakan
kelas penyimpanan Amazon S3 Glacier-berbagai kelas penyimpanan yang dapat dipilih
pengguna berdasarkan akses data, ketahanan, dan persyaratan biaya beban kerja mereka.
Airbnb mengandalkan AWS Cost & Usage Report untuk wawasan per jam tentang
pengeluaran penyimpanan data di Amazon S3.

Airbnb juga mengelola biaya dalam infrastruktur pencatatannya menggunakan


Amazon OpenSearch Service, yang memudahkan untuk melakukan analitik log
interaktif, pemantauan aplikasi yang mendekati waktu nyata, pencarian situs web, dan
lainnya. Untuk membantu menurunkan biaya, Airbnb menggunakan penyimpanan
UltraWarm untuk Amazon OpenSearch Service, yang menyediakan cara hemat biaya
untuk menyimpan data hanya-baca dalam jumlah besar di Amazon OpenSearch Service.

13
Solusi tersebut berkontribusi pada 60 persen pengurangan biaya Amazon OpenSearch
Service Airbnb.

IV. Hasil | Pematangan Operasi dan Pemberdayaan Tim


Tim keuangan dan teknologi Airbnb menggunakan berbagai sumber daya AWS
untuk membangun efisiensi cloud dan mengoptimalkan operasi. Untuk mengupayakan
pembelian berbasis data, tim tersebut juga memperluas konsultasi dan keterlibatan
mereka menggunakan AWS. Selain itu, dengan memberikan peningkatan proses dan
visibilitas, perusahaan tersebut membantu memberdayakan para individu dan tim untuk
mengadopsi tujuan manajemen biaya.

V. Layanan AWS yang Digunakan


1. AWS Cost & Usage Report
AWS Cost & Usage Report berisi kumpulan data biaya dan penggunaan AWS
yang paling komprehensif, termasuk metadata tambahan tentang layanan, harga,
kredit, tarif, pajak, diskon, kategori biaya, Instans Terpesan, dan Savings Plans
AWS.

2. Amazon Simple Storage Service (Amazon S3)


Amazon S3 adalah layanan penyimpanan objek yang menawarkan skalabilitas,
ketersediaan data, keamanan, dan performa terdepan di industri.

3. Amazon Elastic Compute Cloud (Amazon EC2)


Amazon EC2 adalah layanan web yang memberikan kapasitas komputasi yang
aman dengan ukuran fleksibel di cloud. Amazon EC2 dirancang untuk membuat
komputasi <i>cloud</i> berskala web lebih mudah bagi developer.

14
4. Saving Plans
Savings Plans adalah model harga fleksibel yang menawarkan harga lebih rendah
dibandingkan model harga Sesuai Permintaan, untuk ditukarkan dengan komitmen
penggunaan spesifik (yang diukur dalam $/jam) selama periode satu atau tiga
tahun.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Era revolusi industri 4.0 merupakan era perekmbangan internet dan teknologi yang
sangat masif membuat segala hal menjadi tanpa batas dan data yang ada tidak terbatas.
revolusi industri adalah masa pekerjaan manusia di berbagai bidang mulai digantikan oleh
mesin.
Perkembangan teknologi pada era globalisasi melaju begitu pesat. Hal ini membuat
berbagai inovasi teknologi mulai bermunculan. Misalnya saja jenis teknologi yang
mengandalkan Intelegensi atau kecerdasan buatan yang hampir menguasai seluruh aspek
kehidupan manusia. Seperti Internet of Things,Big data, Augmented Reality, Cyber
Security, Artificial Intelligence, Additive Manufacturing, Simulation, System Integration,
Cloud computing.
Selama dua abad setelah Revolusi Industri, rata-rata pendapatan perkapita negara-
negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat. revolusi industri 4.0 memiliki
potensi besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang,
namun juga membawa tantangan yang signifikan.
Revolusi indostri juga memungkinankan processes reginering berjalan dengan baik.
Processes reengineering atau Business process reengineering (reka ulang proses bisnis)
juga dapat dikatakan sebagai manajemen bisnis yang memiliki fokus pada analisa dan
mendesain alur kerja maupun proses bisnis agar suatu bisnis dapat terus meningkatkan
kinerjanya. Cara meningkatkan proses bisnis dapat dilakukan dengan Peningkatan
Kualitas ,Peningkatan Teknologi dan Perampingan Karyawan.

3.1 Saran
Sudah selayaknya kita dapat memahami peran,konsep revolusi industry 4.0 juga
dapat mengimplementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Selain itu processes
reengineering tak kalah pentingnya untuk di pahami terutama para pebisnis. Dengan
adanya makalah ini diharapakan para pembaca dapat memahami serta menerapkan
peran,konsep revolusi industry 4.0. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua.

16
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (2019) Statistik Telekomunikasi Indonesia 2019,


https://www.bps.go.id/publication/2020/12/02/be999725b7aeee62d84c6660/statistik-
telekomunikasi-indonesia-2019.html.

Tempo ,Edisi 12-18 Nov 2018 ; Revolusi 4.0 Adalah Kunci” Astrid Savitri , Revolusi Industri
4.0 ,Mengubah Tantangan Menjadi Peluang di Era Disrupsi 4.0, Genesis,
Yogyakarta, 2019. Ocbc. /https://www.ocbc.id/id/article/2021/11/29/revolusi-industri-
adalah

FTMM/https://ftmm.unair.ac.id/pemanfaatandatadalamkonsepindustri40/#:~:text=Industri%
204.0%20adalah%20revolusi%20industri,mengoptimalkan%20efisiensi%20dan%20p
roduktivitas%20industri.

Kominfo/https://aptika.kominfo.go.id/2020/01/revolusi-industri-4-0/

Horeka/2021/air bnb mengoptimalkan penggunaan biaya dengan menggunakana saving


plans-/https://aws.amazon.com./id/soluctions/case-studies/innovators/airbnb/

17

Anda mungkin juga menyukai