Anda di halaman 1dari 34

DAMPAK ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.

0 TERHADAP SEKTOR AKUNTANSI


DAN UPAYA AKUNTAN DALAM MENGHADAPI TANTANGAN DI ERA
REVOLUSI INDUSTRI 4.0

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena rahmat
dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan paper yang berjudul “Dampak Dari Era
Revolusi Industri 4.0 Terhadap Sektor Akuntansi Dan Upaya Akuntan Dalam Menghadapi
Tantangan Di Era Revolusi Industri 4.0”. Paper ini penulis susun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Dasar-dasar Akuntansi, paper ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi penulis serta pembaca.

Paper ini penulis susun dengan maksimal dan penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Drs. Ec. I Ketut Suandi, M.Pd.,Ak.,CA., selaku pembimbing dan dosen
pengampu mata kuliah Dasar-dasar Akuntansi dan semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan paper ini.

Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan paper
ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan semoga paper ini bisa memberikan
manfaat bagi pembaca.

Badung, 12 Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1

1.3 Tujuan Penyusunan..........................................................................................................3

1.4 Manfaat Penyusunan........................................................................................................3

BAB II TEORI DAN PEMBAHASAN..............................................................................5

2.1 Teori ...…...………………………………..…………………………………………….5

2.2 Pembahasan......................................................................................................................9

BAB III PENUTUP............................................................................................................16

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................16

3.2 Saran...............................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Revolusi industri berkembang sangat cepat mengikuti perkembangan jaman.


Revolusi industri saat ini berinovasi dengan memanfaatkan teknologi dan mesin terobosan
terbaru. Banyak kemungkinan untuk pemberdayaan individu dan masyarakat ditemukan,
menciptakan peluang sosial dan ekonomi baru. Namun, Industri 4.0, karena penggunaan
mesin dan teknologi, cenderung mempertahankan beragam kelompok masyarakat yang
belum siap bersaing dalam situasi yang berbeda. Situasi ini dapat melemahkan manfaat
sosial, menciptakan ketimpangan sosial dan risiko keamanan, serta memperlemah
hubungan antarpribadi.

Istilah Revolusi Industri Keempat pertama kali di dengar saat Hannover Fair yang
dihunakan oleh pemerintah Jerman. Revolusi Industri 4.0 merupakan kombinasi dari
beberapa teknologi dan tiga disiplin ilmu: fisika, digital dan biologi (Annas, 2020). Inti
dari Revolusi Industri 4.0 adalah digitalisasi hampir setiap proses bisnis (ekonomi digital,
kecerdasan buatan, data besar, robotika) dan kebutuhan akan persyaratan bakat dan
kualifikasi. Revolusi Industri 4.0 tidak bisa dihindari, apalagi tidak bisa dihindari. Efek
positif yang dapat kita capai adalah efisiensi, efektivitas, dan penyederhanaan proses
bisnis, yang tidak terkecuali di hampir semua sektor industri. (Sumarna, 2020)

Revolusi industri 4.0 berdampak signifikan terhadap sektor akuntansi akuntansi,


pada awalnya akuntansi melakukan pengumpulan hingga penyajian data yang serba
manual, kini akuntansi beralih ke sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi.
Dampak era revolusi industri 4.0 ini lebih menitik beratkan pada profesi akuntansi yaitu
akuntan. Kemajuan terkait yang harus diperhatikan oleh para akuntan adalah Industri 4.0,
atau Internet of Things, atau Revolusi Industri Keempat. Industri 4.0 saat ini masih dalam
masa pertumbuhan tetapi akan mengubah cara profesional dan organisasi melakukan dan
mengelola sebuah bisnis. Bagi profesi akuntansi, ini merupakan tantangan tetapi juga
peluang bagi mereka yang mau menerimanya. Akuntan dapat mempersiapkan era baru
dengan membangun kesadaran dan pengetahuan melalui pengembangan karir dan
melanjutkan pendidikan, mendorong pendatang baru untuk mengembangkan keterampilan
mereka, dan bekerja dengan para ahli lainnya. Dengan demikian, di dunia Industri 4.0,

1
akuntan memiliki kesempatan untuk fokus pada strategi holistik seperti efisiensi sumber
daya daripada proses otomatis.

Merangkul teknologi modern memiliki manfaat yang signifikan bagi perusahaan


akuntansi, apakah itu menemukan cara kerja baru yang lebih efisien atau memberikan
layanan yang lebih baik kepada pemilik usaha kecil. Teknologi memungkinkan akuntan
mengerjakan pekerjaan yang banyak dengan tenaga yang lebih sedikit. Perluasan perangkat
lunak akuntansi atau sistem informasi dapat dengan mudah dilihat di sini, tetapi
tantangannya adalah untuk menentukan dampak ekspansi terhadap profesi akuntansi.
Seorang akuntan yang dimaksud adalah orang yang bergerak dalam penyediaan jasa
akuntansi dalam suatu organisasi. Tentunya, seorang akuntan harus memiliki latar
belakang pendidikan akuntansi. Namun penggunaan software akuntansi dapat mengurangi
kebutuhan pelatihan akuntansi bagi para akuntan karena sistem program yang
terkomputerisasi. Dengan merangkul teknologi akuntansi, perusahaan akuntansi dapat
memeberi manfaat yang signifikan dan mendapatkan keunggulan kompetitif, menjadikan
transformasi digital sebagai salah satu kekuatan pendorong untuk pertumbuhan karir
akuntan.

Pada era ini akuntan harus mampu mengenali dan beradaptasi terhadap perubahan
karena akan banyak tantangan yang akan dihadapi para akuntan pada era ini, akuntan harus
daoat beradaptasi dengan perubahan dengan melihat dan memanfaatkan peluang yang ada.
Apalagi di era revolusi industri 4.0, jika peran seorang akuntan tidak terlalu mumpuni dan
mampu menguasai teknologi informasi, kemungkinan besar teknologi akan menggantikan
fungsi akuntansi.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menyusun paper mengenai adaptasi
sektor akuntansi di era revolusi industri 4.0 khususnya pada upaya akuntan dalam
mengahadapi tantangan yang terdapat pada era revolusi industri 4.0 ini. Maka dari itu
penulis tertarik untuk mengangkat judul “DAMPAK ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
TERHADAP SEKTOR AKUNTANSI DAN UPAYA AKUNTAN DALAM
MENGHADAPI TANTANGAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang telah dijabarkan diatas, maka
dapat dirumuskan pokok permasalahan yaitu:

2
1) Bagaimana sektor akuntansi di era yang akan datang?
2) Apakah tantangan akuntan dalam menanggapi kemajuan teknologi dalam revolusi
industri 4.0?

3) Bagaimana profesi akuntansi di era yang akan datang?

4) Apakah dampak dari teknologi dalam era revolusi industri 4.0 terhadap akuntan?

5) Apakah kesempatan dan tantangan yang akan dihadapi akuntan profesional di era
revolusi industri 4.0?

6) Apakah Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggapi tantangan revolusi industri
4.0?

7) Apakah kemajuan tekonologi di Era Revolusi Industri 4.0 dapat menggantikan peranan
akuntan sepenuhnya atau tidak?

1.3 Tujuan Penyusunan

1) Untuk mengetahui bagai sektor akuntansi di era yang akan datang


2) Untuk mengetahui tantangan akuntan dalam menanggapi kemajuan teknologi dalam
revolusi industri 4.0
3) Untuk mengetahui bagaimana profesi akuntansi di era yang akan datang
4) Untuk mengetahui dampak dari teknologi dalam era revolusi industri 4.0 terhadap
akuntan
5) Untuk mengetahui kesempatan dan tantangan yang akan dihadapi akuntan profesional
di era revolusi industri 4.0
6) Untuk mengetahui Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggapi tantangan revolusi
industri 4.0
7) Untuk mengetahui apakah kemajuan tekonologi di Era Revolusi Industri 4.0 dapat
menggantikan peranan akuntan sepenuhnya atau tidak

1.4 Manfaat Penyusunan

1. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini dilakukan guna menerapkan teori-teori atau ilmu yang didapat selama
masa perkuliahan. Dengan bekal ilmu yang dimiliki, sehingga dapat membandingkan

3
antara teori diperkuliahan dengan kenyataan yang ada di lingkungan sekitar mengenai
bidang akuntansi.

2. Bagi Politeknik Negeri Bali

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan untuk


penelitian lebih lanjut dan menjadi bahan bacaan tentang dampak dari era revolusi industri
4.0 terhadap sektor akuntansi dan upaya akuntan dalam menghadapi tantangan di era
revolusi industri 4.0.

4
BAB II

TEORI DAN PEMBAHASAN


BAB II TEORI DAN PEMBAHASAN

2.1 Teori

2.1.1 Sejarah Akuntansi

1) Sejarah Akuntansi Dunia

Pada Tahun 1494 seorang ilmuan yaitu Luca Pacioli yang dikenal juga sebagai Friar
(Romo) Luca dal Borgio menerbitkan dan mempublikasikan buku dengan judul Summa De
Aritmatica, Geometrica Proortioni et propotionallia. Di dalam buku tersebut terdapat
subjudul “Tractus de Computies et Scriptoris” yang mengajarkan tentang sistem
pembukuan berpasangan. Subjudul tersebutlah yang menjadi cikal bakal adanya akuntansi
karena setelah 1 tahun buku tersebut dipublikasikan akuntansi mulai diterapkan di Italia.
Karena itulah Luca Pacioli dijuluki sebagai Bapak Akuntansi.

Setelah selesai Perang Dunia ke-II tahun 1945 akuntansi semakin popular dan
dibutuhkan dalam dunia barat. Akuntansi disetiap negara akan berbeda-beda. Karena
dipengaruhi oleh regulasi, seprofesional dan hukum yang berlaku dimasing-masing negara.

Selain itu sistem akuntansi diberi nama sesuai dengan masing-masing orang yang
mengembangkannya atau nama negara masing-masing. Contohnya seperti sistem Anglo
Saxon yang berasal dari Inggris dan Amerika Serikat beserta sistem Kontinetal dari
Belanda. Namun yang paling banyak digunakan adalah sistem Anglo Axon sampai saat ini
karena dirasa dapat mencatat berbagai transaksi dengan mudah dan efisien.

Dan buku berbahasa inggris pertama kali dipublikasikan oleh John Gouge atau
Gough pada tahun 1543. Dari sinilah asal muasal ilmu akuntansi mendunia dan banyak
diterapkan dibeberapa negara di seluruh dunia.

Kemudian, pada awal abad ke-18 Direktur perusahaan South Sea Company
menggunakan jasa akuntan yang berpusat di London untuk memperdagangkan bursa
perusahaannya. Laporannya pun diuraikan dalam buku Sawbridge and Company oleh
Charles Snell yang kemudian memuat tentang konsep dan tujuan dari akuntansi.

5
2) Sejarah Akuntansi Indonesia

Akuntansi masuk ke Indonesia dibawa oleh pemerintahan Belanda pada waktu


Belanda mulai menjajah bumi pertiwi pada abad ke-16. Namun pada tahun 1747 di Jakarta
ditemukan praktik pembukuan akuntansi oleh Amphioen Societeit.

Dimasa penjajahan Belanda sistem akuntansi yang digunakan adalah Sistem


Kontinetal. Namun pada akhirnya berubah menjadi sistem Anglo Saxon. Perubahan ini
disebabkan oleh berberapa hal dan salah satunya adalah adanya konfrontasi di Irian Barat
pada tahun 1957 yang mengakibatkan semua pelajar Indonesia di Belanda ditarik dan
dipindahkan kebeberapa negara lainnya, dan salah satunya ke Amerika Serikat. Disanalah
pelajar Indonesia mempelajari sistem akuntansi Anglo Saxon.

Dan faktor lainnya adalah adanya PMA (Penanaman Modal Asing) ini tentunya
memberikan dampak yang positif bagi perkembangan akuntansi di Indonesia. Dan untuk
saat ini akuntansi di Indonesia berpedoman pada Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Ini
adalah salah satu upaya penyesuaian terhadap kondisi global, peningkatan transparasi
laporan keuangan dan peningkatan kualitas laporan keuangan di Indoneisa.

2.1.2 Pengertian Akuntansi

Pada tahun 1494, Luca Pacioli memublikasikan buku yang berjudul Summa de


Aritmatica, Geometrica Proortioni et Propotionallia. Dalam buku tersebut, terdapat
subjudul “Tractus de Computies et Scriptoris” yang mengajarkan sistem pembukuan
berpasangan. Subjudul inilah yang menjadi cikal bakal munculnya akuntansi. Setahun
setelah buku tersebut dipublikasi, akuntansi mulai diterapkan di Italia.

Pada zaman penjajahan Belanda, perusahaan di Indonesia menggunakan sistem


Kontinental atau tata buku yang digagas oleh Luca Pacioli. Meskipun sama-sama berasal
dari pembukuan berpasangan, tetapi akuntansi berbeda dengan tata buku. Setelah tahun
1960, akuntansi cara Amerika (Anglo Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Seiring
berjalannya waktu, akhirnya sistem pembukuan di Indonesia pun berganti dari Kontinental
menjadi Anglo Saxon.

Akuntansi merupakan salah satu komponen penting yang berperan sebagai sumber
informasi keuangan perusahaan yang dapat membantu dan memudahkan suatu perusahaan

6
dalam mengambil suatu keputusan. Terdapat berbagai teori dari para ahli untuk
menjelaskan makna dari akuntansi.

Menurut (Waren dkk, 2014) akuntansi merupakan sistem informasi yang


menyediakan laporan untuk pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi
dan kondisi perusahaan. Menurut (Bahri, 2016) akuntansi adalah seni pencatatan,
penggolongan, dan pelaporan atas suatu transaksi dengan cara sedemikian rupa, sistematis
dari segi isi, dan berdasarkan standar yang diakui umum. Menurut (Harrison dkk, 2012)
Akuntansi merupakan suatu sistem informasi, yang mengukur aktivitas bisnis, memproses
data menjadi laporan dan menyajikan hasilnya kepada pengambil keputusan yang akan
membuat keputusan yang dapat mempengaruhi aktivitas bisnis. Menurut (Winarno, 2007)
akuntansi merupakan proses mencatat dan mengolah data transaksi dan menyajikan
informasi kepada pihak-pihak yang berhak dan berkepentingan.

Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan


seni mencatat, mengolahan dan menyajikan data transaksi kepada pihak yang
berkepentingan untuk membuat keputusan yang dapat mempengaruhi aktivitas perusahaan.

Akuntansi mengalami perkembangan yang pesat dalam dunia usaha, tetapi tidaklah
berarti akuntansi hanya tertutup dalam ruang lingkup perusahaan. Menurut Abdullah
Shahab (1998:2) dalam buku Accounting Principles bahwa : “Fungsi akuntansi pada
hakekatnya diterapkan oleh setiap unit dalam kegiatan masyarakat.”

Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari
laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang
terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang.
Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer /
manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

2.1.3 Pengertian Revolusi Industri 4.0

Istilah revolusi industri 4.0 merupakan istilah dari suatu ide yang didasari adanya
revolusi industri yang ke empat kalinya. Istilah industri ini muncul di Negara Jerman tahun
2011 ketika diadakannya Hannover Fair. Dimana negara Jerman tersebut berkepentingan
besar terhadap hal ini. Dengan hal tersebut Jerman bertujuan untuk mampu senantiasa
menjadi yang terdepan dalam dunia manufaktur. Revolusi industri ini merupakan salah

7
satu bagian dari kebijakan rencana pembangunannya, yang mana kebijakan pembangunan
tersebut disebut dengan High-Tech Strategy 2020. Beberapa negara pun juga ikut andil
dalam mewujudkan konsep revolusi ini.

Menurut Angelia Merkel yang berpendapat bahwasannya revolusi 4.0 ini merupakan
perubahan secara menyeluruh dari seluruh aspek dalam produksi industri melalui adanya
penggabungan tehnologi digital dan internet dengan industri konvensional. Sedangkan
menurut Schlechtendahl, menjelaskan bahwasannya revolusi 4.0 ini merupakan era yang
menekankan unsur kecepatan dari ketersediaannya informasi yang mana dalam suatu
lingkungan industri selalu mampu terhubung dan berbagi informasi satu dengan yang lain.

Dalam literasi lain, juga dijelaskan bahwasannya revolusi industri 4.0 ini merupakan
suatu istilah yang dipakai dalam era dimana era tersebut memiliki ciri khusus berupa
terjadinya pemanfaatan teknologi digitalisasi dan juga kecerdasan buatan secara kuat
dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk juga dengan aspek pendidikan.

Dalam suatu jurnal juga dijelaskan di dalamnya bahwa Hoyles dan Lagrange
menegaskan bahwasannya teknologi digital ini merupakan suatu hal yang mampu
menawarkan daya tarik yang luar biasa dalam pembelajaran terkait efektifitas dan efisiensi
sistem pendidikan di dunia.

Dari beberapa penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa revolusi industri 4.0 ini
merupakan suatu era perubahan dari berbagai sektor kehidupan yang ditandai oleh adanya
perkembangan secara pesat dalam bidang teknologi yang mempercepat tersebarnya suatu
informasi atau lebih dikenal dengan istilah era digitalisasi.

2.1.4 Pengertian Akuntan

Akuntan adalah sebutan dan gelar profesional yang diberikan kepada seorang sarjana
yang telah menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi pada suatu
Universitas atau Perguruan Tinggi dan telah lulus Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)
menurut (Ismail dan B. Lestari,2012). Ketentuan mengenai praktik Akuntan Indonesia
diatur dengan Undang-undang Nomor 5 tahun 2011 tentang pemakaian Gelar Akuntan
(Accountant) yang mensyaratkan bahwa gelar akuntan hanya dapat dipakai oleh mereka
yang telah menyelesaikan pendidikannya dari Perguruan Tinggi dan telah terdaftar pada
Departemen Keuangan Republik Indonesia. menurut undang-undang tersebut Pasal 5 ayat
8
(1). Gelar akuntan seseorang harus memenuhi syarat sebagai berikut (dalam penelitian
ismail dan B. Lestari) :

1) memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan publik yang sah

2) berpengalaman praktik memberikan jasa sebagaimana dimaksud dalam pasal 3

3) berdomisili di wilayah Negara Republik Indonesia

4) memiliki Nomor Pokok Wahib Pajak

5) tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin Akuntan Publik

6) tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan
tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih

7) menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Menteri

8) tidak berada dalam pengampunan.

2.2 Pembahasan

2.2.1 Akuntansi di era yang akan datang

Karena pengaruh dari perkembangan teknologi, dimasa depan akuntansi akan


mendapat pengaruh kekuatan dengan penggunaan Big Data. Akuntansi akan
mengintegrasikan adanya informasi keuangan non-tradisional dalam sistem modern. Data
akuntansi berbasis cloud dan pekerjaan akuntansi akan bersifat mobile dan efisien, akan
ada aplikasi mobile bagi klien, sehingga mereka bisa mengakses data akuntansi dari
telepon genggam atau smartphone. Dimasa depan akunansi akan mengelola data
korporasi berbasis internet, juga melakukan pengukuran dan penilaian menggunakan
teknologi dengan cloud computing.

Di era revolusi industri 4.0 akunasi memiliki peluang yang besar sebagai berikut:

1) Perkembangan kemajuan teknologi di masyarakat 5.0 akan menghadirkan peluang


baru bagi sektor akuntansi dalam hal pengumpulan dan analisis data.

2) Munculnya data besar dan analitik akan memungkinkan firma akuntansi untuk

9
memberikan layanan yang lebih bertarget dan disesuaikan kepada klien mereka.

3) Meningkatnya globalisasi bisnis akan menciptakan tantangan baru bagi kantor


akuntan dalam hal regulasi dan pelaporan lintas batas.

4) Meningkatnya fokus pada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial akan


menghadirkan peluang baru bagi kantor akuntan untuk memberi saran kepada klien
mereka tentang cara mencapai tujuan mereka.

5) Munculnya teknologi digital baru akan menghadirkan tantangan dan peluang bagi
kantor akuntan dalam hal otomatisasi dan keamanan data.

2.2.2 Tantangan akuntan dalam menanggapi kemajuan teknologi dalam revolusi


industri 4.0

Pada masa transisi dari Revolusi 4.0 ke Revolusi Industri 5.0, akuntan harus
berteknologi dan bersiap beradaptasi dengan profesinya menggunakan perangkat digital.
Karena kemajuan era digital dapat mempermudah pekerjaan akuntan dan untuk itu
dibutukan juga kemajuan dan kemauan dari profesi akuntan untuk beradaptasi dengan era
revolusi industri 4.0 ini karena adanya sistem akuntansi yang saat ini sudah
terkomputerisasi, maka dari itu, akuntan harus dapat mengetahui bagaimana
menggunakan aplikasi-aplikasi dan sistem yang digunakan akuntasni di era revolusi
industri 4.0 dengan user training .

Pernyataan diatas sesuai dengan penelitian (Kevin Dancey, 2016) yang


menyatakan bahwa Akuntan profesional perlu beradaptasi sehingga mereka dapat
merangkul kemampuan baru yang ditawarkan oleh teknologi. Mereka juga harus
memahami bagaimana mengevaluasi risiko dan mengatasi masalah keamanan di ranah
digital, yang menjadi lebih penting dari sebelumnya. Karena menurut (Amelia Setiawan
dkk, 2019) Menanggapi era Industri 4.0, hampir seluruh profesi harus berubah dan
beradaptasi, termasuk kemampuan beradaptasi dengan teknologi.

Penelitian diatas juga diperkuat oleh studi dari (Izzaty, Astuti, & Cholimah, 2021)
yang menyatakan salah satu tantangan yang dihadapi adalah disrupsi teknologi apabila
profesi akuntan tidak beradaptasi dalam waktu, hal tersebut dapat menyebabkan profesi
akuntansi dalam bahaya kepunahan.

10
2.2.3 Profesi akuntansi di era yang akan datang

Kehadiran teknologi informasi mau tidak mau mengharuskan metode kerja


tradisional berkurang dengan hadirnya teknologi. Proses akuntansi tradisional yang
cenderung lambat, melelahkan, dan rawan terjadinya kesalahan. Proses manual juga
menyebabkan tingkat perputaran karyawan yang tinggi, karena sebagian besar tidak ingin
menghabiskan sepanjang hari untuk mengerjakan tugas yang membosankan.

Dari segi tren aplikasi akuntansi tentu sudah bagus, namun dibutuhkan kerjasama
tren lama dan baru agar tidak menghilangkan sistem dasarnya. Mungkin di masa depan
kemampuan akuntan akan berubah dan berkembang menjadi keterampilan dalam
menanalisis dan menginterpretasikan akuntansi, sehingga terjadi kekhawatiran tentang
fakta bahwa staf akuntansi tidak dapat beradaptasi dengan teknologi, kemungkinan
mereka tidak menemukan segmen pasarnya. Oleh karena itu, kemungkinan besar profesi
akuntansi akuntansi terancam menghilang karena sebagian peranan akuntan akan
digantikan oleh mesin seperti robot, sistem ataupun aplikasi.

Pernyataan diatas sesuai dengan penelitian dari (Singapore, 2020) yakni Industri
saat ini menjadi proses yang lancar karena semua orang dapat melihat dan menafsirkan
data dari jarak jauh. Peningkatan dalam perangkat lunak dan aplikasi akuntansi telah
membuat pekerjaan akuntan menjadi terspesialisasi. Dampak teknologi pada akuntansi
telah menjadi sangat penting sehingga telah mendiversifikasi peran seorang akuntan.
Mempertimbangkan bahwa tugas-tugas besar yang memakan waktu dapat dilakukan
dengan mengklik tombol, akuntan sekarang dapat fokus pada analisis data untuk
membuat keputusan bisnis dan rencana strategis yang lebih baik.

2.2.4 Dampak dari teknologi dalam era revolusi industri 4.0 terhadap akuntan

Teknologi memiliki dampak positif ataupun negatif dalam revolusi industri 4.0.
Dampak negatifnya terletak pada akses, proses pencatatan, dan pelaporan. Dulu pecatatan
transaksi akuntansi memerlukan buku pembantu, namum di era yang terdapat teknologi
terbaru ini kita dapat meningkatkan efisiensi sehingga dapat mempercepat pekerjaan
dengan hanya memasukan tanggal atau menginput transaksi yang terjadi, sehingga dapat
membantu mempercepat kinerja seorang akuntan.

Revolusi industri 4.0 dan komponen pendukungnya menciptakan solusi yang lebih
efektif untuk mengakses dan mengelola data, memastikan tidak ada catatan duplikat atau

11
kesalahan dalam data klien. Sistem analitik cerdas dengan teknologi juga memilah
informasi dalam jumlah besar jauh lebih cepat dibandingkan manusia mana pun dan
dengan akurasi yang jauh lebih tinggi serta meminimalisir risiko perbedaan yang
menyebabkan masalah dengan kesehatan keuangan perusahaan.

Pernyataan diatas didukung dengan penelitian oleh (Maryville University, 2016)


yang menyatakan bahwa teknologi ini membuat kehidupan akuntan lebih efisien,
meminimalisir waktu yang dihabiskan untuk entri data manual dan meminimalisir
kesalahan manusia.

Efisiensi ini dapat memberikan akuntan lebih banyak waktu untuk mengoptimalkan
partisipasi mereka dalam strategi ekonomi perusahaan.

Tentu setiap perusahaan akan terdapat pengurangan tenaga kerja. Tidak perlu
ukuran perusahaan yang besar untuk menghasilkan output yang besar sehingga sumber
daya manusia tidak perlu terlalu banyak, karena tentunya sebuah perusahaan memerlukan
informasi yang tepat tanpa harus memiliki sumber daya yang banyak, karena sebagian
dari fungsi sistem informasi sudah diambil alih oleh teknologi.

Berdasarkan sebuah studi baru-baru ini yang dirilis oleh McKinsey Global Institute
melaporkan bahwa sekitar seperlima dari tenaga kerja global akan terpengaruh oleh
adopsi AI dan otomatisasi atau teknologi. Pada tahun 2022, 50% perusahaan percaya
bahwa otomatisasi akan meminimalisir jumlah staf penuh waktu mereka dan pada tahun
2030, robot akan menggantikan 800 juta pekerja di seluruh dunia.

2.2.5 Kesempatan dan tantangan yang akan dihadapi akuntan profesional di era
revolusi industri 4.0

Di era revolusi industri banyak kesempatan bagi akuntan profesional jika akuntan
tersebut dapat mendalami dan beradaptasi dengan perubahan yang ada. Para akuntan
harus mempunyai future skill paradigm (paradigma skill masa depan) yang menjadi
kebutuhan dan bisa bersanding dengan revolusi industri 4.0, seperti kemampuan
pemecahan masalah berbasis teknologi, (complex problem solving by technology) yang
harus dikuasai, Proses skill dengan porsi yang lebih besar, kemampuan yang mencakup
logical thinking, dan active listening, Technical Skill, kemampuan bekerja bersama
teknologi seperti menginterpretasi seluruh hasil informasi akuntansi yang dihasilkan oleh
teknologi.

12
Tantangannya adalah untuk memperluas pandangan terhadap hal-hal baru yang
akan terjadi di masa depan, dari perspektif revolusi industri, akuntan tidak lagi menjadi
"akuntan" dan mungkin sama sekali tidak menyentuh sisi keuangan. Tentunya belajar dan
meneliti hal-hak baru lagi juga menciptakan disiplin ilmu yang sudah tidak ada lagi saat
ini. Berdasarkan penjelasan tersebut, akuntan harus dapat mengenali potensi perubahan
dalam jangka pendek dan panjang yang dapat meningkatkan minat pada bidang pekerjaan
baru yang membutuhkan keterampilan dan kemampuan berbeda. Kesenjangan antara
dunia kerja dan dunia akademis perlu ditutup untuk penelitian-penelitian lebih lanjut.
Hasil penelitian tersebut dapat digunakan untuk memberikan solusi konstruktif dan
bermanfaat yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar di universitas.

Dari perspektif revolusi industri, tantangan ke depannya yang akan dihadapi


akuntansi adalah akuntansi tidak lagi menjadi “akuntansi”, tetapi akan berkembang
menjadi sesuatu yang baru yang tidak menyentuh aspek keuangan. Tentu saja,
menemukan hal baru juga menciptakan keterampilan baru. Dengan gambaran di atas,
selalu ada area baru yang membutuhkan keterampilan dan kemampuan berbeda karena
kita perlu melihat potensi perubahan jangka pendek dan jangka panjang. Untuk
penelitian-penelitian baru, kita perlu menjembatani kesenjangan antara pekerjaan dan
sains. Hasil penelitian tersebut dapat digunakan untuk memberikan solusi konstruktif dan
bermanfaat yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar di universitas.

2.2.6 Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggapi tantangan industri 4.0

Di era revolusi industri 4.0 ini di perlukan kemampuan yang dapat menjadi bekal
untuk menghadapi revolusi industri 4.0 ini maupun untuk bekal di era yang akan datang,
berikut adalah upaya yang dapat diakukan untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 ini:

1) Harus selalu mengupgrade ilmu atau wawasannya dengan adanya pendidikan dan
pelatihan khusus

2) Harus mampu memanfaatkan peluang dan kesempatan yang ada

3) Akuntan perlu memiliki sertifikasi, misalnya fasih dalam bidang teknologi, agar dapat
bertahan dalam persaingan.

4) Akuntan juga harus memiliki strategi yang mencakup penguasaan keterampilan


interpersonal dan interpersonal, keterampilan pemahaman bisnis, dan keterampilan

13
teknis untuk menanggapi tantangan era digital ini.

Menanggapi revolusi 4.0, seorang akuntan milenial akan menjalani perubahan peran
yang terlebih dahulu mempersiapkan informasi akuntansi menjadi informasi agregat.
Seorang akuntan milenial harus memperdalam pengetahuannya tentang teknologi,
termasuk blockchain, namun perlu melihat dari sisi keamanan siber, seperti deteksi,
respons, serta ketahanan. Akuntan milenial perlu mengupgrade keahlian mereka untuk
bekerja dengan data dan membuat keputusan dengan data, sambil tetap kreatif. (Akhter &
Sultana, 2018)

Upaya akuntan untuk menghadapi revolusi industri 4.0 ini akuntan harus memiliki
keterampilan untuk beradaptasi dengan teknologi perubahan, seperti: Memiliki Cognitive
abbilities, System skills, Complex problem solving, Content skills, Proses Skill, Social
skills, human resource skill, physical abbilities. 36% dipengaruh Complex problem
solving dalam rangka pemecahan masalah atau pengambilan keputusan.

Hal ini sesuai dengan (Haryanto & Sudaryati, 2020) Peran profesi akuntan muda
dalam mendukung revolusi 4.0 diperlukan untuk meningkatkan kapasitas terkait analisis
big data dan pengambilan keputusan berbasis data dengan kemampuan pemecahan
masalah, topik yang kompleks, keterampilan kepemimpinan, dan keterampilan
komunikasi interpersonal.

Selain itu, akuntan harus memiliki keterampilam-keterampilan sebagai berikut:

1) Keterampilan teknis: Akuntan harus mahir dalam menggunakan perangkat lunak


akuntansi dan alat lain untuk melakukan pekerjaan mereka.

2) Keterampilan interpersonal: Kemampuan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi


secara efektif dengan orang lain sangat penting di era digitalisasi ini.

3) Keterampilan analitis: Kemampuan untuk menganalisis data keuangan dan membuat


keputusan yang tepat sangat penting di era data besar ini.

4) Keterampilan pemecahan masalah: Kemampuan untuk mengidentifikasi dan


memecahkan masalah dengan cepat dan efisien sangat penting di era perubahan yang
serba cepat ini.

5) Ketahanan: Kemampuan untuk beradaptasi dan berkembang dalam lingkungan yang


selalu berubah adalah kunci sukses dalam hal ini

14
2.2.7 Pengaruh kemajuan tekonologi di Era Revolusi Industri 4.0 dapat
menggantikan peranan akuntan sepenuhnya atau tidak

Teknologi tidak menutup kemungkinan bisa menggantikan peranan profesi akuntan


dan itu merupakan salah satu kekhawatiran. Namun, kedepannya kemajuan tekonologi di
Era Revolusi Industri 4.0 tidak bisa menggantikan peranan dari profesi akuntan
sepenuhnya. Karena sebuah sistem atau robotic dan sejenisnya tentunya masih
memerlukan intrepreter (orang yang mempunyai kemampuan atau keahlian untuk
menginterpretasikan sistem informasi akuntansi), karena sebuah sistem informasi
akuntansi meskipun menyajikan data yang komples tetap membutuhkan analisis dan
interpretasi yang tentunya hal tersebut akan dikelola oleh akuntan itu sendiri.

Menurut Accounting Today, meskipun banyak tugas akuntansi diotomatisasi dengan


menggunakan teknologi, profesi akuntansi tidak akan pernah tergantikan oleh teknologi itu
sendiri. Seperti yang ditunjukkan oleh publikasi industri, "teknologi tidak bisa - dan tidak
akan pernah bisa - memecahkan sendiri" masalah klien ditangani oleh akuntan. Faktanya,
akuntan di masa depan akan memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan
yang lebih maju, dan akan semakin mampu bertindak sebagai konsultan bisnis dan mitra
strategis, bukan sekadar sebagai ahli keuangan.

Dilansir dari laman web (Council, 2021) banyak profesional khawatir akan
digantikan oleh komputer. Kenyataannya saat ini bahwa terlepas dari kemampuan
otomatisasi yang kuat, ia rentan terhadap penipuan dan serangan dunia maya. Oleh karena
itu, profesional akuntansi harus terus mengaudit keakuratan data.

Hal ini juga sejalan dengan pendapat (C, Ece evik Ozcan, 2020) yang
mengemukakan jika penggunaan teknologi dapat membantu meminimalisir kesalahan yang
dibuat manusia dan sistem untuk bertindak lebih cepat sementara juga sistem yang
digunakan dalam akuntansi tradisional tidak sepenuhnya ditinggalkan. Namun, kekuatan
otak masih diperlukan, yang harus menganalisis hasilnya. Meskipun robot atau teknologi
mungkin lebih baik dalam menyelesaikan tugas fisik yang dapat diprediksi dengan cepat,
efisien, dan aman, tapi itu semua tidak lebih baik dalam segala hal. Saat ini, sebagian besar
teknologi tidak memiliki keterampilan sosial dan kognitif. Akibatnya, peran yang
melibatkan pengenalan kepekaan budaya, kepedulian terhadap orang lain, penalaran kreatif
atau kompleks atau persepsi dan manipulasi tidak mungkin otomatis

15
BAB III

PENUTUP

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa akuntan harus memiliki strategi untuk
menghadapi tantangan Industri 4.0. Strategi praktis meliputi sertifikasi, orientasi tujuan,
manajemen waktu, selalu up to date, dan penggunaan perangkat lunak untuk
mengoptimalkan kinerja. Untuk menghadapi tantangan Industri 4.0, akuntan perlu
melakukan lima hal: berinvestasi dalam pengembangan keterampilan digital, menyebarkan
prototipe teknologi baru, dan belajar melalui pengalaman dunia nyata, praktik, pendidikan
terakreditasi internasional, pengembangan industri, pengembangan bisnis dan teknologi,
digital dan kurikulum dan pembelajaran berbasis keterampilan manusia dan mesin.

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas, teknologi tidak akan menghilangkan


profesi akuntan tetapi justru membentuknya kembali dengan tanggung jawab baru yang
menantang. Otomatisasi robot akan menggantikan beberapa pekerjaan akuntansi manual,
teknologi akan mengubah peran akuntan, tetapi permintaan yang meningkat akan
dibutuhkan akuntan yang terampil dalam pengambilan keputusan dan analisis. Diperlukan
intuisi dan keterampilan yang dapat dilakukan tanpa campur tangan manusia.

3.2 Saran

3.2.1 Bagi Akuntan

Berdasarkan uraian pembahasan diatas, diharapkan akuntan maupun masyarakat


lainnya memiliki kesadaran akan pentingnya dalam meningkatkan kemampuan diri dalam
mengatur strategi untuk menanggapi tantangan revolusi industri 4.0 serta diperlukannya
langkah alternatif yang dilakukan dalam mewujudkan jawaban atas tantangan dari
industri 4.0 ini. Tak lupa pula perlu dipahami dan diingat bahwa secanggih apapun
teknologi tidak akan menghilangkan peran akuntan dalam dunia ini. Harapannya semoga
kedepannya hal tersebut dapat ditingkatkan lagi dengan memperhatikan kesiapan akuntan
selaku karyawan dalam menanggapi industri 4.0.

16
3.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya supaya bisa mengembangkan penelitian


dengan menambahkan fokus penelitian terbaru yang dapat memperluas kajian penelitian
selanjutnya, misalnya keadaan sekarang yang hampir menyentuh revolusi masyarakat 5.0.

3.2.3 Bagi Politeknik Negeri Bali

Politeknik Negeri Bali khususnya untuk jurusan akuntansi sekiranya harus dapat
menyesuaikan dan mengembangkan kurikulum bagi mahasiswanya untuk penguatan
keahlian dengan dunia kerja.

17
DAFTAR PUSTAKA

Akhter, A., & Sultana, R. (2018). Sustainability of Accounting Profession at the Age of
Fourth Industrial Revolution. International Journal of Accounting and Financial.

Amelia Setiawan, Gery Lusanjaya, T. K. (2019). RANCANGAN AKUNTANSI 4.0


DENGAN PENDEKATAN SYSTEMS THINKING. Journal of Accounting and
Business Studies.

Annas, L. E. F. (2020). APLIKASI MOBILE LEARNING SEBAGAI ARANA


PEMBELAJARAN ABAD 21 PADA ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0. Educative,
Jurnal Vol, Educational Studies Informatika, Pendidikan Teknik Tarbiyah, Fakultas
Keguruan, Ilmu Email, Iain Bukittinggi Informatika, Pendidikan Teknik Tarbiyah,
Fakultas Keguruan, Ilmu Email, Iain Bukittinggi

Bahri, S. (2016). Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: CV Andi Offset.

C, Ece evik Ozcan, B. A. (2020). The Effect of Industry 4.0 on Accounting in Terms of
Business Management. Agile Business Leadership Methods for Industry 4.0.
Retrieved from https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/978-1-
80043-380-920201009/full/html

Council, C. (2021). Top 10 Accounting Trends That You Should Know. Retrieved from
https://controllerscouncil.org/top-10-accounting-trends-that-you-should-know/

Haryanto, S. D., & Sudaryati, E. (2020). The Ethical Perspective of Millennial


Accountants in Responding to Opportunities and Challenges of Blockchain 4.0.
Journal of Accounting and Investment.

Industri, R., Tantangan, D. A. N., & Sosial, P. (2018). Revolusi Industri 4.0 Dan
Tantangan Perubahan Sosial. IPTEK Journal of Proceedings Series.

Izzaty, R. E., Astuti, B., & Cholimah, N. (2021). PENGARUH HARDSKILL


MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KOMPETENSI AUDITOR ERA
REVOLUSI INDUSTRI 4.0. Angewandte Chemie International Edition.

Kevin Dancey. (2016). Adapting to Survive and Thrive in a World of Change. Retrieved
from https://www.ifac.org/knowledge-gateway/contributing-
global- economy/discussion/adapting-survive-and-thrive-world-change
18
Maryville University. (2016). Exciting Accountant Technology for the Future. Retrieved
from https://online.maryville.edu/blog/accounting-technology-for-the-future/

Merlina, M., & Nuraini, A. (2020). Analisis Persepsi Dosen Akuntansi Dan Mahasiswa
Akuntansi Mengenai Peranan Akuntan Di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal
Analisis Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia.

Singapore, L. S. of B. and F. (2020). How has Technology Impacted the Finance


and Accounting Industry? Retrieved from
https://www.lsbf.edu.sg/blog/innovation- and-technology/how-has-technology-
impacted-the-finance-and-accounting- industry/

Winarno, W. W. (2007). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Warren, C. S., Reeve, J. M., Duchac, J., Wahyuni , E. T., & Jusuf, A. A. (2014).
Accounting Indonesia Adaptation. Jakarta: Salemba Empat.

19
A. Jurnal Transaksi

PD CEPAT
SALES JOURNAL
PERIODE APRIL 2020

Inv Post Debit Credit


Date Debitors
No Ref Account Receivable Sales
April 6 126 Toko Manis Rp 12,000,000 Rp 12,000,000
2020 8 127 Toko Cempaka Rp 22,500,000 Rp 22,500,000
17 128 Toko Harmonis Rp 12,500,000 Rp 12,500,000
24 129 Toko Budi Asih Rp 11,000,000 Rp 11,000,000
28 130 Toko Harmonis Rp 10,000,000 Rp 10,000,000

Total Rp 68,000,000 Rp 68,000,000

PD CEPAT
CASH RECEIPTS JOURNAL
PERIODE APRIL 2020

Debit Credit
Post
Date Doc Descriptions
Ref Cash Sales Sales Acc Rec. Other
Discount Accounts
April 1 Investasi Awal Rp 15,000,000
2020 16 Toko Manis Rp 11,760,000 Rp 240,000 Rp 12,000,000
22 Toko Cempaka Rp 20,000,000 Rp 20,000,000

TOTAL Rp 46,760,000 Rp 240,000 Rp 32,000,000


PD CEPAT
PURCHASE JOURNAL
PERIODE APRIL 2020

Debit Credit
Inv Post
Date Creditor Other Account
No Ref
Accounts Amount Purchases Account Payable
April 4 PT. Segar Rp 8,500,000 Rp 8,500,000
2020 12 Toko Mawar Rp 20,000,000 Rp 20,000,000
15 CV. Setia Rp 7,500,000 Rp 7,500,000
20 PT. Segar Rp 17,500,000 Rp 17,500,000
27 Fa. Kasihan Rp 7,500,000 Rp 7,500,000
29 Toko Mawar Rp 12,000,000 Rp 12,000,000

Debit Credit
Post
Date Doc Description Other Purchase
Ref A/P Purchases Cash
Accounts Discount
Apri;l 2 Fa. Kasihan Rp 500,000 Rp 500,000
2020 13 PT. Segar Rp 8,500,000 Rp 170,000 Rp 8,330,000
15 Fa. Kasihan Rp 1,000,000 Rp 1,000,000

TOTAL Rp 9,500,000 Rp 500,000 Rp 170,000 Rp 9,830,000

PD CEPAT
GENERAL JOURNAL
PERIODE APRIL 2020

Date Description Ref Debit Credit


April 4 Equipment 1201 Rp 1,000,000
2020 Account Payable 2102 Rp 1,000,000
(Pembelian peralatan secara kredit dari
Fa. Kasihan)
10 Sales Return 4102 Rp 2,500,000
Account Receivable 1102 Rp 2,500,000
(Retur penjualan Toko Cempaka)
25 Sales Return 4102 Rp 2,500,000
Account Receivable 1102 Rp 2,500,000
(Retur penjualan Toko Budi Asih)
30 Account Payable 2101 Rp 2,000,000
Purchase Return 5102 Rp 2,000,000
(Retur Pembelian Toko Mawar)
B. General Ledger

PD CEPAT
GENERAL LEDGER
PERIODE APRIL 2020

Cash 1101
Date Explanation Amount Date Explanation Amount
Pembelian barang dari Fa.
April 1 Investasi Awal Tn.X Rp 15,000,000 April 2 Rp 500,000
Kasihan secara tunai
Pelunasan piutang oleh Toko Pembayaran utang kepada PT.
2020 16 Rp 11,760,000 2020 13 Rp 8,330,000
Manis Segar
Pelunasan Piutang oleh Toko Pelunasan utang kepada Fa.
22 Rp 20,000,000 15 Rp 1,000,000
Cempaka Kasihan

Total Rp 46,760,000 Rp 9,830,000


Debit Ending Balance Rp 36,930,000
Pelunasan piutang oleh Toko Pembayaran utang kepada PT.
2020 16 Rp 11,760,000 2020 13 Rp 8,330,000
Manis Segar
Pelunasan Piutang oleh Toko Pelunasan utang kepada Fa.
22 Rp 20,000,000 15 Rp 1,000,000
Cempaka Kasihan

Total Rp 46,760,000 Rp 9,830,000


Debit Ending Balance Rp 36,930,000

Account Receiveable 1102


Date Explanation Amount Date Explanation Amount
Menjual barang dagangan
Retur penjualan barang oleh Toko.
April 6 kepada Toko. Manis, syarat Rp 12,000,000 April Rp 2,500,000
Cempaka
2/10,n/30 10
Menjual barang secara kredit Pelunasan piutang oleh Toko.
2020 8 Rp 22,500,000 2020 Rp 12,000,000
kepada Toko. Cempaka 16 Manis

Total Rp 68,000,000 Rp 37,000,000


Debit Ending Balance Rp 31,000,000

Supplies 1103

Date Explanation Amount Date Explanation Amount


Membeli perlengkapan dari Fa.
April 2 Rp 500,000
Kasihan secara tunai
Debit Ending Balance Rp 500,000

Equipment 1202
Date Explanation Amount Date Explanation Amount
Membeli peralatan secara kredit
April 2 Rp 1,000,000
dari Fa. Kasihan

Date Explanation Amount Date Explanation Amount


Pelunasan utang kepada PT.
April 13 Rp 8,500,000 April 2 Membeli peralatan secara kredit dar Rp 1,000,000
Segar
Pelunasan utang kepada Fa. Membeli barang secara kredit dari
2020 15 Rp 1,000,000 2020 4 Rp 8,500,000
Kasihan PT. Segar
Retur pembelian barang dari Membeli barang secara krdit dari
30 Rp 2,000,000 12 Rp 20,000,000
Toko. Mawar Toko. Mawar
Membeli barang secara krredit dari
15 Rp 7,500,000
CV. Setia
Membeli barang secara kredit dari
20 Rp 17,500,000
PT. Segar
Membeli barang secara kredit dari
27 Rp 7,500,000
Fa. Kasihan
Membeli barang secara kredit dari
29 Rp 12,000,000
Toko. Mawar

Total Rp 11,500,000 Rp 74,000,000


Debit Ending Balance Rp 62,500,000

Total Rp 1,000,000
Debit Ending Balance Rp 1,000,000
Total Rp 15,000,000
Debit Ending Balance Rp 15,000,000

Sales 4101
Date Explanation Amount Date Explanation Amount
Menjual barang dagang kepada
April 6 Toko. Manis, syarat pembayaran Rp 12,000,000
2/10, n/30
Menjual barang secara kredit
2020 8 Rp 22,500,000
kepada Toko. Cempaka
Menjual barang secara kredit
17 Rp 12,500,000
kepada Toko. Harmonis
Menjual barang secara kredit
24 Rp 11,000,000
kepada Toko. Budi Asih

Mejual barang dagang secara


28 Rp 10,000,000
kredit kepada Toko. Harmonis

Total Rp 68,000,000
Debit Ending Balance Rp 68,000,000

Sales Return 4103


Date Explanation Amount Date Explanation Amount

Total Rp 5,000,000
Debit Ending Balance Rp 5,000,000

Sales Discounts 4102


Date Explanation Amount Date Explanation Amount
Membeli barang dari Fa.
27 Rp 7,500,000
Kasihan
Membeli barang secara kredit
29 Rp 12,000,000
dari Toko. Mawar

Total Rp 73,000,000
Debit Ending Balance Rp 73,000,000

Purchase Return 4102


Date Explanation Amount Date Explanation Amount
Retur penjualan barang yang telah
April 30 Rp 2,000,000
dibeli dari Toko. Mawar
2020

Total Rp 2,000,000
Debit Ending Balance Rp 2,000,000

Membeli barang secara kredit


20 Rp 17,500,000
dari PT. Segar
Membeli barang dari Fa.
27 Rp 7,500,000
Kasihan
Membeli barang secara kredit
29 Rp 12,000,000
dari Toko. Mawar

Total Rp 73,000,000

2020

Total Rp 2,000,000
Debit Ending Balance Rp 2,000,000

Purchase Discounts 5103


Date Explanation Amount Date Explanation Amount
Subsidiary Account Receiveable

PD CEPAT
SUBSIDIARY ACCOUNTS RECEIVEABLE
PERIODE APRIL 2020

Toko Manis
Date Explanation Amount Date Explanation Amount
Dijual barang daganga
secara kredit kepada Toko Pelunasan tagihan oleh
April 6 Rp 12,000,000 April 16 Rp 12,000,000
Manis, dengan syarat Toko Manis
pembayaran 2/10, n/30
2020 2020

Total Rp 12,000,000 Rp 12,000,000


Debit Ending Balance Rp0
Date Explanation Amount Date Explanation Amount
Dijual barang daganga
secara kredit kepada Toko Pelunasan tagihan oleh
April 6 Rp 12,000,000 April 16 Rp 12,000,000
Manis, dengan syarat Toko Manis
pembayaran 2/10, n/30
2020 2020

Total Rp 12,000,000 Rp 12,000,000


Debit Ending Balance Rp0

Debit Ending Balance Rp0

Toko Harmonis
Date Explanation Amount Date Explanation Amount
Penjualan barang secara
April 17 kredit kepada Toko Rp 12,500,000
Harmonis, No. Faktur 128
Total Rp 22,500,000
Debit Ending Balance Rp 22,500,000

Subsidiary Account Payable

CEPAT
SUBSIDIARY ACCOUNTS PAYABLE
PERIODE APRIL 2020

PT. Segar
Date Explanation Amount Date Explanation Amount
Pembelian barang dagang
Pelunasan piutang kepada
kepada PT. Segar secara
April 13 PT. Segar atas pembelian Rp 8,500,000 April 4 Rp 8,500,000
kredit, dengan syarat
barang tertanggal 4 April
pembayaran 2/10, n/30
Pembelian barang dagang
2020 2020 20 kepada PT. Segar secara Rp 17,500,000
kredit

Total Rp 8,500,000 Rp 26,000,000

CEPAT
SUBSIDIARY ACCOUNTS PAYABLE
PERIODE APRIL 2020

PT. Segar
Date Explanation Amount Date Explanation Amount
Pembelian barang dagang
Pelunasan piutang kepada
kepada PT. Segar secara
April 13 PT. Segar atas pembelian Rp 8,500,000 April 4 Rp 8,500,000
kredit, dengan syarat
barang tertanggal 4 April
pembayaran 2/10, n/30
CEPAT
SUBSIDIARY ACCOUNTS PAYABLE
PERIODE APRIL 2020

PT. Segar
Date Explanation Amount Date Explanation Amount
Pembelian barang dagang
Pelunasan piutang kepada
kepada PT. Segar secara
April 13 PT. Segar atas pembelian Rp 8,500,000 April 4 Rp 8,500,000
kredit, dengan syarat
barang tertanggal 4 April
pembayaran 2/10, n/30
CEPAT
SUBSIDIARY ACCOUNTS PAYABLE
PERIODE APRIL 2020

PT. Segar
Date Explanation Amount Date Explanation Amount

SCHEDULE ACCOUNT RECEIVEABLE AS AT APRIL 30 2020


NO. CUSTOMER AMOUNTS
1 Toko Manis -
2 Toko Cempaka -
3 Toko Harmonis Rp 22,500,000
4 Toko Budi Asih Rp 8,500,000

SCHEDULE ACCOUNT RECEIVEABLE AS AT APRIL 30 2020


NO. CUSTOMER AMOUNTS
1 Toko Manis -
2 Toko Cempaka -
3 Toko Harmonis Rp 22,500,000
4 Toko Budi Asih Rp 8,500,000
C. Trial Balance

PD CEPAT
TRIAL BALANCE
As at April 30 2020

Account
Account Name Debit Credit
Number
1101 Cash Rp 36,930,000
1102 Accounts Receiveable Rp 31,000,000
1103 Supplies Rp 500,000
1202 Equipment Rp 1,000,000
2101 Account Payable Rp 62,500,000
3101 Tn. X's Capital Rp 15,000,000
4101 Sales Rp 68,000,000
4103 Sales Return Rp 5,000,000
4102 Sales Discount Rp 240,000
5101 Purchase Rp 73,000,000
4102 Purchase Return Rp 2,000,000
5103 Purchase Discount Rp 170,000
Total Rp 147,670,000 Rp 147,670,000

PD CEPAT
GENERAL JOURNAL
PERIOD 1-30 APRIL 2020
Adjusting

Date Explanation Post Ref. Debit Credit


April 30 Dep. Expense Rp 100,000
2020 Acc. Dep. Equipment Rp 100,000
(Beban penyusutan peralatan)
30 Electricity Expense Rp 100,000
Account Payable Rp 100,000
(Utang listrik yang belum dibayar)
Total Rp 200,000 Rp 200,000
PD CEPAT
INCOME STATEMENT
FOR THE YEAR ENDED APRIL 30 2020

Revenues :
Sales Rp 68,000,000
Sales Return -Rp 5,000,000
Sales Discount -Rp 240,000
Net Sale Rp 62,760,000

Cost of goods sold :


Purchase Rp 73,000,000
Purchase Return -Rp 2,000,000
Purchase Discount -Rp 170,000
Net Purchases Rp 70,830,000

Operating Expense :
Equipment Expense Rp 100,000
Electricity Expense Rp 100,000
Rp 200,000
Total Operating Expense Rp 71,030,000
Net Income -Rp 8,270,000

PD CEPAT
INCOME STATEMENT
FOR THE YEAR ENDED APRIL 30 2020

Revenues :
Sales Rp 68,000,000
Sales Return -Rp 5,000,000
Sales Discount -Rp 240,000
Net Sale
PD CEPAT
INCOME STATEMENT
FOR THE YEAR ENDED APRIL 30 2020

Revenues :
Sales Rp 68,000,000
Sales Return -Rp 5,000,000
Sales Discount -Rp 240,000
Net Sale Rp 62,760,000

Cost of goods sold :


Purchase Rp 73,000,000
Purchase Return -Rp 2,000,000
Purchase Discount -Rp 170,000
Net Purchases Rp 70,830,000

PD CEPAT
GENERAL JOURNAL
PERIODE 1-30 APRIL 2020

Date Explanation Post Ref. Debit Credit


April 30 Sales 4101 Rp 68,000,000
2020 Purchase Return 5101 Rp 2,000,000
Purchase Discount 5103 Rp 170,000
Income Summary Rp 70,170,000

30 Income Summary Rp 78,440,000


Sales Return 4102 Rp 5,000,000
Purchases 4103 Rp 240,000
Equipment Depreciation 5101 Rp 73,000,000
Wxpense Payable 5104 Rp 100,000
5105 Rp 100,000
30 Tn. X's Capital
Income Summary 3101 Rp 8,270,000
Rp 8,270,000
PD CEPAT
POST CLOSING TRIAL BALANCE
As as April 30 2020

Accounts
Accounts Name Debit Credit
Number
1101 Cash Rp 36,930,000
1102 Accounts Receiveable Rp 31,000,000
1103 Supplies Rp 500,000
1201 Equipment Rp 1,000,000
1202 Accum. Dep. Equipment Rp 100,000
2101 Account Payable Rp 62,500,000
2102 Account Expense Rp 100,000
3102 Tn. X Capital Rp 6,730,000

Anda mungkin juga menyukai