KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena rahmat
dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan paper yang berjudul “Dampak Dari Era
Revolusi Industri 4.0 Terhadap Sektor Akuntansi Dan Upaya Akuntan Dalam Menghadapi
Tantangan Di Era Revolusi Industri 4.0”. Paper ini penulis susun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Dasar-dasar Akuntansi, paper ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi penulis serta pembaca.
Paper ini penulis susun dengan maksimal dan penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Drs. Ec. I Ketut Suandi, M.Pd.,Ak.,CA., selaku pembimbing dan dosen
pengampu mata kuliah Dasar-dasar Akuntansi dan semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan paper ini.
Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan paper
ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan semoga paper ini bisa memberikan
manfaat bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
2.2 Pembahasan......................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................16
3.2 Saran...............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
Istilah Revolusi Industri Keempat pertama kali di dengar saat Hannover Fair yang
dihunakan oleh pemerintah Jerman. Revolusi Industri 4.0 merupakan kombinasi dari
beberapa teknologi dan tiga disiplin ilmu: fisika, digital dan biologi (Annas, 2020). Inti
dari Revolusi Industri 4.0 adalah digitalisasi hampir setiap proses bisnis (ekonomi digital,
kecerdasan buatan, data besar, robotika) dan kebutuhan akan persyaratan bakat dan
kualifikasi. Revolusi Industri 4.0 tidak bisa dihindari, apalagi tidak bisa dihindari. Efek
positif yang dapat kita capai adalah efisiensi, efektivitas, dan penyederhanaan proses
bisnis, yang tidak terkecuali di hampir semua sektor industri. (Sumarna, 2020)
1
akuntan memiliki kesempatan untuk fokus pada strategi holistik seperti efisiensi sumber
daya daripada proses otomatis.
Pada era ini akuntan harus mampu mengenali dan beradaptasi terhadap perubahan
karena akan banyak tantangan yang akan dihadapi para akuntan pada era ini, akuntan harus
daoat beradaptasi dengan perubahan dengan melihat dan memanfaatkan peluang yang ada.
Apalagi di era revolusi industri 4.0, jika peran seorang akuntan tidak terlalu mumpuni dan
mampu menguasai teknologi informasi, kemungkinan besar teknologi akan menggantikan
fungsi akuntansi.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menyusun paper mengenai adaptasi
sektor akuntansi di era revolusi industri 4.0 khususnya pada upaya akuntan dalam
mengahadapi tantangan yang terdapat pada era revolusi industri 4.0 ini. Maka dari itu
penulis tertarik untuk mengangkat judul “DAMPAK ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
TERHADAP SEKTOR AKUNTANSI DAN UPAYA AKUNTAN DALAM
MENGHADAPI TANTANGAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0”
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang telah dijabarkan diatas, maka
dapat dirumuskan pokok permasalahan yaitu:
2
1) Bagaimana sektor akuntansi di era yang akan datang?
2) Apakah tantangan akuntan dalam menanggapi kemajuan teknologi dalam revolusi
industri 4.0?
4) Apakah dampak dari teknologi dalam era revolusi industri 4.0 terhadap akuntan?
5) Apakah kesempatan dan tantangan yang akan dihadapi akuntan profesional di era
revolusi industri 4.0?
6) Apakah Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggapi tantangan revolusi industri
4.0?
7) Apakah kemajuan tekonologi di Era Revolusi Industri 4.0 dapat menggantikan peranan
akuntan sepenuhnya atau tidak?
1. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini dilakukan guna menerapkan teori-teori atau ilmu yang didapat selama
masa perkuliahan. Dengan bekal ilmu yang dimiliki, sehingga dapat membandingkan
3
antara teori diperkuliahan dengan kenyataan yang ada di lingkungan sekitar mengenai
bidang akuntansi.
4
BAB II
2.1 Teori
Pada Tahun 1494 seorang ilmuan yaitu Luca Pacioli yang dikenal juga sebagai Friar
(Romo) Luca dal Borgio menerbitkan dan mempublikasikan buku dengan judul Summa De
Aritmatica, Geometrica Proortioni et propotionallia. Di dalam buku tersebut terdapat
subjudul “Tractus de Computies et Scriptoris” yang mengajarkan tentang sistem
pembukuan berpasangan. Subjudul tersebutlah yang menjadi cikal bakal adanya akuntansi
karena setelah 1 tahun buku tersebut dipublikasikan akuntansi mulai diterapkan di Italia.
Karena itulah Luca Pacioli dijuluki sebagai Bapak Akuntansi.
Setelah selesai Perang Dunia ke-II tahun 1945 akuntansi semakin popular dan
dibutuhkan dalam dunia barat. Akuntansi disetiap negara akan berbeda-beda. Karena
dipengaruhi oleh regulasi, seprofesional dan hukum yang berlaku dimasing-masing negara.
Selain itu sistem akuntansi diberi nama sesuai dengan masing-masing orang yang
mengembangkannya atau nama negara masing-masing. Contohnya seperti sistem Anglo
Saxon yang berasal dari Inggris dan Amerika Serikat beserta sistem Kontinetal dari
Belanda. Namun yang paling banyak digunakan adalah sistem Anglo Axon sampai saat ini
karena dirasa dapat mencatat berbagai transaksi dengan mudah dan efisien.
Dan buku berbahasa inggris pertama kali dipublikasikan oleh John Gouge atau
Gough pada tahun 1543. Dari sinilah asal muasal ilmu akuntansi mendunia dan banyak
diterapkan dibeberapa negara di seluruh dunia.
Kemudian, pada awal abad ke-18 Direktur perusahaan South Sea Company
menggunakan jasa akuntan yang berpusat di London untuk memperdagangkan bursa
perusahaannya. Laporannya pun diuraikan dalam buku Sawbridge and Company oleh
Charles Snell yang kemudian memuat tentang konsep dan tujuan dari akuntansi.
5
2) Sejarah Akuntansi Indonesia
Dan faktor lainnya adalah adanya PMA (Penanaman Modal Asing) ini tentunya
memberikan dampak yang positif bagi perkembangan akuntansi di Indonesia. Dan untuk
saat ini akuntansi di Indonesia berpedoman pada Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Ini
adalah salah satu upaya penyesuaian terhadap kondisi global, peningkatan transparasi
laporan keuangan dan peningkatan kualitas laporan keuangan di Indoneisa.
Akuntansi merupakan salah satu komponen penting yang berperan sebagai sumber
informasi keuangan perusahaan yang dapat membantu dan memudahkan suatu perusahaan
6
dalam mengambil suatu keputusan. Terdapat berbagai teori dari para ahli untuk
menjelaskan makna dari akuntansi.
Akuntansi mengalami perkembangan yang pesat dalam dunia usaha, tetapi tidaklah
berarti akuntansi hanya tertutup dalam ruang lingkup perusahaan. Menurut Abdullah
Shahab (1998:2) dalam buku Accounting Principles bahwa : “Fungsi akuntansi pada
hakekatnya diterapkan oleh setiap unit dalam kegiatan masyarakat.”
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari
laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang
terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang.
Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer /
manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
Istilah revolusi industri 4.0 merupakan istilah dari suatu ide yang didasari adanya
revolusi industri yang ke empat kalinya. Istilah industri ini muncul di Negara Jerman tahun
2011 ketika diadakannya Hannover Fair. Dimana negara Jerman tersebut berkepentingan
besar terhadap hal ini. Dengan hal tersebut Jerman bertujuan untuk mampu senantiasa
menjadi yang terdepan dalam dunia manufaktur. Revolusi industri ini merupakan salah
7
satu bagian dari kebijakan rencana pembangunannya, yang mana kebijakan pembangunan
tersebut disebut dengan High-Tech Strategy 2020. Beberapa negara pun juga ikut andil
dalam mewujudkan konsep revolusi ini.
Menurut Angelia Merkel yang berpendapat bahwasannya revolusi 4.0 ini merupakan
perubahan secara menyeluruh dari seluruh aspek dalam produksi industri melalui adanya
penggabungan tehnologi digital dan internet dengan industri konvensional. Sedangkan
menurut Schlechtendahl, menjelaskan bahwasannya revolusi 4.0 ini merupakan era yang
menekankan unsur kecepatan dari ketersediaannya informasi yang mana dalam suatu
lingkungan industri selalu mampu terhubung dan berbagi informasi satu dengan yang lain.
Dalam literasi lain, juga dijelaskan bahwasannya revolusi industri 4.0 ini merupakan
suatu istilah yang dipakai dalam era dimana era tersebut memiliki ciri khusus berupa
terjadinya pemanfaatan teknologi digitalisasi dan juga kecerdasan buatan secara kuat
dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk juga dengan aspek pendidikan.
Dalam suatu jurnal juga dijelaskan di dalamnya bahwa Hoyles dan Lagrange
menegaskan bahwasannya teknologi digital ini merupakan suatu hal yang mampu
menawarkan daya tarik yang luar biasa dalam pembelajaran terkait efektifitas dan efisiensi
sistem pendidikan di dunia.
Dari beberapa penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa revolusi industri 4.0 ini
merupakan suatu era perubahan dari berbagai sektor kehidupan yang ditandai oleh adanya
perkembangan secara pesat dalam bidang teknologi yang mempercepat tersebarnya suatu
informasi atau lebih dikenal dengan istilah era digitalisasi.
Akuntan adalah sebutan dan gelar profesional yang diberikan kepada seorang sarjana
yang telah menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi pada suatu
Universitas atau Perguruan Tinggi dan telah lulus Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)
menurut (Ismail dan B. Lestari,2012). Ketentuan mengenai praktik Akuntan Indonesia
diatur dengan Undang-undang Nomor 5 tahun 2011 tentang pemakaian Gelar Akuntan
(Accountant) yang mensyaratkan bahwa gelar akuntan hanya dapat dipakai oleh mereka
yang telah menyelesaikan pendidikannya dari Perguruan Tinggi dan telah terdaftar pada
Departemen Keuangan Republik Indonesia. menurut undang-undang tersebut Pasal 5 ayat
8
(1). Gelar akuntan seseorang harus memenuhi syarat sebagai berikut (dalam penelitian
ismail dan B. Lestari) :
1) memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan publik yang sah
5) tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin Akuntan Publik
6) tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan
tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih
7) menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Menteri
2.2 Pembahasan
Di era revolusi industri 4.0 akunasi memiliki peluang yang besar sebagai berikut:
2) Munculnya data besar dan analitik akan memungkinkan firma akuntansi untuk
9
memberikan layanan yang lebih bertarget dan disesuaikan kepada klien mereka.
5) Munculnya teknologi digital baru akan menghadirkan tantangan dan peluang bagi
kantor akuntan dalam hal otomatisasi dan keamanan data.
Pada masa transisi dari Revolusi 4.0 ke Revolusi Industri 5.0, akuntan harus
berteknologi dan bersiap beradaptasi dengan profesinya menggunakan perangkat digital.
Karena kemajuan era digital dapat mempermudah pekerjaan akuntan dan untuk itu
dibutukan juga kemajuan dan kemauan dari profesi akuntan untuk beradaptasi dengan era
revolusi industri 4.0 ini karena adanya sistem akuntansi yang saat ini sudah
terkomputerisasi, maka dari itu, akuntan harus dapat mengetahui bagaimana
menggunakan aplikasi-aplikasi dan sistem yang digunakan akuntasni di era revolusi
industri 4.0 dengan user training .
Penelitian diatas juga diperkuat oleh studi dari (Izzaty, Astuti, & Cholimah, 2021)
yang menyatakan salah satu tantangan yang dihadapi adalah disrupsi teknologi apabila
profesi akuntan tidak beradaptasi dalam waktu, hal tersebut dapat menyebabkan profesi
akuntansi dalam bahaya kepunahan.
10
2.2.3 Profesi akuntansi di era yang akan datang
Dari segi tren aplikasi akuntansi tentu sudah bagus, namun dibutuhkan kerjasama
tren lama dan baru agar tidak menghilangkan sistem dasarnya. Mungkin di masa depan
kemampuan akuntan akan berubah dan berkembang menjadi keterampilan dalam
menanalisis dan menginterpretasikan akuntansi, sehingga terjadi kekhawatiran tentang
fakta bahwa staf akuntansi tidak dapat beradaptasi dengan teknologi, kemungkinan
mereka tidak menemukan segmen pasarnya. Oleh karena itu, kemungkinan besar profesi
akuntansi akuntansi terancam menghilang karena sebagian peranan akuntan akan
digantikan oleh mesin seperti robot, sistem ataupun aplikasi.
Pernyataan diatas sesuai dengan penelitian dari (Singapore, 2020) yakni Industri
saat ini menjadi proses yang lancar karena semua orang dapat melihat dan menafsirkan
data dari jarak jauh. Peningkatan dalam perangkat lunak dan aplikasi akuntansi telah
membuat pekerjaan akuntan menjadi terspesialisasi. Dampak teknologi pada akuntansi
telah menjadi sangat penting sehingga telah mendiversifikasi peran seorang akuntan.
Mempertimbangkan bahwa tugas-tugas besar yang memakan waktu dapat dilakukan
dengan mengklik tombol, akuntan sekarang dapat fokus pada analisis data untuk
membuat keputusan bisnis dan rencana strategis yang lebih baik.
2.2.4 Dampak dari teknologi dalam era revolusi industri 4.0 terhadap akuntan
Teknologi memiliki dampak positif ataupun negatif dalam revolusi industri 4.0.
Dampak negatifnya terletak pada akses, proses pencatatan, dan pelaporan. Dulu pecatatan
transaksi akuntansi memerlukan buku pembantu, namum di era yang terdapat teknologi
terbaru ini kita dapat meningkatkan efisiensi sehingga dapat mempercepat pekerjaan
dengan hanya memasukan tanggal atau menginput transaksi yang terjadi, sehingga dapat
membantu mempercepat kinerja seorang akuntan.
Revolusi industri 4.0 dan komponen pendukungnya menciptakan solusi yang lebih
efektif untuk mengakses dan mengelola data, memastikan tidak ada catatan duplikat atau
11
kesalahan dalam data klien. Sistem analitik cerdas dengan teknologi juga memilah
informasi dalam jumlah besar jauh lebih cepat dibandingkan manusia mana pun dan
dengan akurasi yang jauh lebih tinggi serta meminimalisir risiko perbedaan yang
menyebabkan masalah dengan kesehatan keuangan perusahaan.
Efisiensi ini dapat memberikan akuntan lebih banyak waktu untuk mengoptimalkan
partisipasi mereka dalam strategi ekonomi perusahaan.
Tentu setiap perusahaan akan terdapat pengurangan tenaga kerja. Tidak perlu
ukuran perusahaan yang besar untuk menghasilkan output yang besar sehingga sumber
daya manusia tidak perlu terlalu banyak, karena tentunya sebuah perusahaan memerlukan
informasi yang tepat tanpa harus memiliki sumber daya yang banyak, karena sebagian
dari fungsi sistem informasi sudah diambil alih oleh teknologi.
Berdasarkan sebuah studi baru-baru ini yang dirilis oleh McKinsey Global Institute
melaporkan bahwa sekitar seperlima dari tenaga kerja global akan terpengaruh oleh
adopsi AI dan otomatisasi atau teknologi. Pada tahun 2022, 50% perusahaan percaya
bahwa otomatisasi akan meminimalisir jumlah staf penuh waktu mereka dan pada tahun
2030, robot akan menggantikan 800 juta pekerja di seluruh dunia.
2.2.5 Kesempatan dan tantangan yang akan dihadapi akuntan profesional di era
revolusi industri 4.0
Di era revolusi industri banyak kesempatan bagi akuntan profesional jika akuntan
tersebut dapat mendalami dan beradaptasi dengan perubahan yang ada. Para akuntan
harus mempunyai future skill paradigm (paradigma skill masa depan) yang menjadi
kebutuhan dan bisa bersanding dengan revolusi industri 4.0, seperti kemampuan
pemecahan masalah berbasis teknologi, (complex problem solving by technology) yang
harus dikuasai, Proses skill dengan porsi yang lebih besar, kemampuan yang mencakup
logical thinking, dan active listening, Technical Skill, kemampuan bekerja bersama
teknologi seperti menginterpretasi seluruh hasil informasi akuntansi yang dihasilkan oleh
teknologi.
12
Tantangannya adalah untuk memperluas pandangan terhadap hal-hal baru yang
akan terjadi di masa depan, dari perspektif revolusi industri, akuntan tidak lagi menjadi
"akuntan" dan mungkin sama sekali tidak menyentuh sisi keuangan. Tentunya belajar dan
meneliti hal-hak baru lagi juga menciptakan disiplin ilmu yang sudah tidak ada lagi saat
ini. Berdasarkan penjelasan tersebut, akuntan harus dapat mengenali potensi perubahan
dalam jangka pendek dan panjang yang dapat meningkatkan minat pada bidang pekerjaan
baru yang membutuhkan keterampilan dan kemampuan berbeda. Kesenjangan antara
dunia kerja dan dunia akademis perlu ditutup untuk penelitian-penelitian lebih lanjut.
Hasil penelitian tersebut dapat digunakan untuk memberikan solusi konstruktif dan
bermanfaat yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar di universitas.
2.2.6 Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggapi tantangan industri 4.0
Di era revolusi industri 4.0 ini di perlukan kemampuan yang dapat menjadi bekal
untuk menghadapi revolusi industri 4.0 ini maupun untuk bekal di era yang akan datang,
berikut adalah upaya yang dapat diakukan untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 ini:
1) Harus selalu mengupgrade ilmu atau wawasannya dengan adanya pendidikan dan
pelatihan khusus
3) Akuntan perlu memiliki sertifikasi, misalnya fasih dalam bidang teknologi, agar dapat
bertahan dalam persaingan.
13
teknis untuk menanggapi tantangan era digital ini.
Menanggapi revolusi 4.0, seorang akuntan milenial akan menjalani perubahan peran
yang terlebih dahulu mempersiapkan informasi akuntansi menjadi informasi agregat.
Seorang akuntan milenial harus memperdalam pengetahuannya tentang teknologi,
termasuk blockchain, namun perlu melihat dari sisi keamanan siber, seperti deteksi,
respons, serta ketahanan. Akuntan milenial perlu mengupgrade keahlian mereka untuk
bekerja dengan data dan membuat keputusan dengan data, sambil tetap kreatif. (Akhter &
Sultana, 2018)
Upaya akuntan untuk menghadapi revolusi industri 4.0 ini akuntan harus memiliki
keterampilan untuk beradaptasi dengan teknologi perubahan, seperti: Memiliki Cognitive
abbilities, System skills, Complex problem solving, Content skills, Proses Skill, Social
skills, human resource skill, physical abbilities. 36% dipengaruh Complex problem
solving dalam rangka pemecahan masalah atau pengambilan keputusan.
Hal ini sesuai dengan (Haryanto & Sudaryati, 2020) Peran profesi akuntan muda
dalam mendukung revolusi 4.0 diperlukan untuk meningkatkan kapasitas terkait analisis
big data dan pengambilan keputusan berbasis data dengan kemampuan pemecahan
masalah, topik yang kompleks, keterampilan kepemimpinan, dan keterampilan
komunikasi interpersonal.
14
2.2.7 Pengaruh kemajuan tekonologi di Era Revolusi Industri 4.0 dapat
menggantikan peranan akuntan sepenuhnya atau tidak
Dilansir dari laman web (Council, 2021) banyak profesional khawatir akan
digantikan oleh komputer. Kenyataannya saat ini bahwa terlepas dari kemampuan
otomatisasi yang kuat, ia rentan terhadap penipuan dan serangan dunia maya. Oleh karena
itu, profesional akuntansi harus terus mengaudit keakuratan data.
Hal ini juga sejalan dengan pendapat (C, Ece evik Ozcan, 2020) yang
mengemukakan jika penggunaan teknologi dapat membantu meminimalisir kesalahan yang
dibuat manusia dan sistem untuk bertindak lebih cepat sementara juga sistem yang
digunakan dalam akuntansi tradisional tidak sepenuhnya ditinggalkan. Namun, kekuatan
otak masih diperlukan, yang harus menganalisis hasilnya. Meskipun robot atau teknologi
mungkin lebih baik dalam menyelesaikan tugas fisik yang dapat diprediksi dengan cepat,
efisien, dan aman, tapi itu semua tidak lebih baik dalam segala hal. Saat ini, sebagian besar
teknologi tidak memiliki keterampilan sosial dan kognitif. Akibatnya, peran yang
melibatkan pengenalan kepekaan budaya, kepedulian terhadap orang lain, penalaran kreatif
atau kompleks atau persepsi dan manipulasi tidak mungkin otomatis
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa akuntan harus memiliki strategi untuk
menghadapi tantangan Industri 4.0. Strategi praktis meliputi sertifikasi, orientasi tujuan,
manajemen waktu, selalu up to date, dan penggunaan perangkat lunak untuk
mengoptimalkan kinerja. Untuk menghadapi tantangan Industri 4.0, akuntan perlu
melakukan lima hal: berinvestasi dalam pengembangan keterampilan digital, menyebarkan
prototipe teknologi baru, dan belajar melalui pengalaman dunia nyata, praktik, pendidikan
terakreditasi internasional, pengembangan industri, pengembangan bisnis dan teknologi,
digital dan kurikulum dan pembelajaran berbasis keterampilan manusia dan mesin.
3.2 Saran
16
3.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya
Politeknik Negeri Bali khususnya untuk jurusan akuntansi sekiranya harus dapat
menyesuaikan dan mengembangkan kurikulum bagi mahasiswanya untuk penguatan
keahlian dengan dunia kerja.
17
DAFTAR PUSTAKA
Akhter, A., & Sultana, R. (2018). Sustainability of Accounting Profession at the Age of
Fourth Industrial Revolution. International Journal of Accounting and Financial.
C, Ece evik Ozcan, B. A. (2020). The Effect of Industry 4.0 on Accounting in Terms of
Business Management. Agile Business Leadership Methods for Industry 4.0.
Retrieved from https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/978-1-
80043-380-920201009/full/html
Council, C. (2021). Top 10 Accounting Trends That You Should Know. Retrieved from
https://controllerscouncil.org/top-10-accounting-trends-that-you-should-know/
Industri, R., Tantangan, D. A. N., & Sosial, P. (2018). Revolusi Industri 4.0 Dan
Tantangan Perubahan Sosial. IPTEK Journal of Proceedings Series.
Kevin Dancey. (2016). Adapting to Survive and Thrive in a World of Change. Retrieved
from https://www.ifac.org/knowledge-gateway/contributing-
global- economy/discussion/adapting-survive-and-thrive-world-change
18
Maryville University. (2016). Exciting Accountant Technology for the Future. Retrieved
from https://online.maryville.edu/blog/accounting-technology-for-the-future/
Merlina, M., & Nuraini, A. (2020). Analisis Persepsi Dosen Akuntansi Dan Mahasiswa
Akuntansi Mengenai Peranan Akuntan Di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal
Analisis Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia.
Warren, C. S., Reeve, J. M., Duchac, J., Wahyuni , E. T., & Jusuf, A. A. (2014).
Accounting Indonesia Adaptation. Jakarta: Salemba Empat.
19
A. Jurnal Transaksi
PD CEPAT
SALES JOURNAL
PERIODE APRIL 2020
PD CEPAT
CASH RECEIPTS JOURNAL
PERIODE APRIL 2020
Debit Credit
Post
Date Doc Descriptions
Ref Cash Sales Sales Acc Rec. Other
Discount Accounts
April 1 Investasi Awal Rp 15,000,000
2020 16 Toko Manis Rp 11,760,000 Rp 240,000 Rp 12,000,000
22 Toko Cempaka Rp 20,000,000 Rp 20,000,000
Debit Credit
Inv Post
Date Creditor Other Account
No Ref
Accounts Amount Purchases Account Payable
April 4 PT. Segar Rp 8,500,000 Rp 8,500,000
2020 12 Toko Mawar Rp 20,000,000 Rp 20,000,000
15 CV. Setia Rp 7,500,000 Rp 7,500,000
20 PT. Segar Rp 17,500,000 Rp 17,500,000
27 Fa. Kasihan Rp 7,500,000 Rp 7,500,000
29 Toko Mawar Rp 12,000,000 Rp 12,000,000
Debit Credit
Post
Date Doc Description Other Purchase
Ref A/P Purchases Cash
Accounts Discount
Apri;l 2 Fa. Kasihan Rp 500,000 Rp 500,000
2020 13 PT. Segar Rp 8,500,000 Rp 170,000 Rp 8,330,000
15 Fa. Kasihan Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
PD CEPAT
GENERAL JOURNAL
PERIODE APRIL 2020
PD CEPAT
GENERAL LEDGER
PERIODE APRIL 2020
Cash 1101
Date Explanation Amount Date Explanation Amount
Pembelian barang dari Fa.
April 1 Investasi Awal Tn.X Rp 15,000,000 April 2 Rp 500,000
Kasihan secara tunai
Pelunasan piutang oleh Toko Pembayaran utang kepada PT.
2020 16 Rp 11,760,000 2020 13 Rp 8,330,000
Manis Segar
Pelunasan Piutang oleh Toko Pelunasan utang kepada Fa.
22 Rp 20,000,000 15 Rp 1,000,000
Cempaka Kasihan
Supplies 1103
Equipment 1202
Date Explanation Amount Date Explanation Amount
Membeli peralatan secara kredit
April 2 Rp 1,000,000
dari Fa. Kasihan
Total Rp 1,000,000
Debit Ending Balance Rp 1,000,000
Total Rp 15,000,000
Debit Ending Balance Rp 15,000,000
Sales 4101
Date Explanation Amount Date Explanation Amount
Menjual barang dagang kepada
April 6 Toko. Manis, syarat pembayaran Rp 12,000,000
2/10, n/30
Menjual barang secara kredit
2020 8 Rp 22,500,000
kepada Toko. Cempaka
Menjual barang secara kredit
17 Rp 12,500,000
kepada Toko. Harmonis
Menjual barang secara kredit
24 Rp 11,000,000
kepada Toko. Budi Asih
Total Rp 68,000,000
Debit Ending Balance Rp 68,000,000
Total Rp 5,000,000
Debit Ending Balance Rp 5,000,000
Total Rp 73,000,000
Debit Ending Balance Rp 73,000,000
Total Rp 2,000,000
Debit Ending Balance Rp 2,000,000
Total Rp 73,000,000
2020
Total Rp 2,000,000
Debit Ending Balance Rp 2,000,000
PD CEPAT
SUBSIDIARY ACCOUNTS RECEIVEABLE
PERIODE APRIL 2020
Toko Manis
Date Explanation Amount Date Explanation Amount
Dijual barang daganga
secara kredit kepada Toko Pelunasan tagihan oleh
April 6 Rp 12,000,000 April 16 Rp 12,000,000
Manis, dengan syarat Toko Manis
pembayaran 2/10, n/30
2020 2020
Toko Harmonis
Date Explanation Amount Date Explanation Amount
Penjualan barang secara
April 17 kredit kepada Toko Rp 12,500,000
Harmonis, No. Faktur 128
Total Rp 22,500,000
Debit Ending Balance Rp 22,500,000
CEPAT
SUBSIDIARY ACCOUNTS PAYABLE
PERIODE APRIL 2020
PT. Segar
Date Explanation Amount Date Explanation Amount
Pembelian barang dagang
Pelunasan piutang kepada
kepada PT. Segar secara
April 13 PT. Segar atas pembelian Rp 8,500,000 April 4 Rp 8,500,000
kredit, dengan syarat
barang tertanggal 4 April
pembayaran 2/10, n/30
Pembelian barang dagang
2020 2020 20 kepada PT. Segar secara Rp 17,500,000
kredit
CEPAT
SUBSIDIARY ACCOUNTS PAYABLE
PERIODE APRIL 2020
PT. Segar
Date Explanation Amount Date Explanation Amount
Pembelian barang dagang
Pelunasan piutang kepada
kepada PT. Segar secara
April 13 PT. Segar atas pembelian Rp 8,500,000 April 4 Rp 8,500,000
kredit, dengan syarat
barang tertanggal 4 April
pembayaran 2/10, n/30
CEPAT
SUBSIDIARY ACCOUNTS PAYABLE
PERIODE APRIL 2020
PT. Segar
Date Explanation Amount Date Explanation Amount
Pembelian barang dagang
Pelunasan piutang kepada
kepada PT. Segar secara
April 13 PT. Segar atas pembelian Rp 8,500,000 April 4 Rp 8,500,000
kredit, dengan syarat
barang tertanggal 4 April
pembayaran 2/10, n/30
CEPAT
SUBSIDIARY ACCOUNTS PAYABLE
PERIODE APRIL 2020
PT. Segar
Date Explanation Amount Date Explanation Amount
PD CEPAT
TRIAL BALANCE
As at April 30 2020
Account
Account Name Debit Credit
Number
1101 Cash Rp 36,930,000
1102 Accounts Receiveable Rp 31,000,000
1103 Supplies Rp 500,000
1202 Equipment Rp 1,000,000
2101 Account Payable Rp 62,500,000
3101 Tn. X's Capital Rp 15,000,000
4101 Sales Rp 68,000,000
4103 Sales Return Rp 5,000,000
4102 Sales Discount Rp 240,000
5101 Purchase Rp 73,000,000
4102 Purchase Return Rp 2,000,000
5103 Purchase Discount Rp 170,000
Total Rp 147,670,000 Rp 147,670,000
PD CEPAT
GENERAL JOURNAL
PERIOD 1-30 APRIL 2020
Adjusting
Revenues :
Sales Rp 68,000,000
Sales Return -Rp 5,000,000
Sales Discount -Rp 240,000
Net Sale Rp 62,760,000
Operating Expense :
Equipment Expense Rp 100,000
Electricity Expense Rp 100,000
Rp 200,000
Total Operating Expense Rp 71,030,000
Net Income -Rp 8,270,000
PD CEPAT
INCOME STATEMENT
FOR THE YEAR ENDED APRIL 30 2020
Revenues :
Sales Rp 68,000,000
Sales Return -Rp 5,000,000
Sales Discount -Rp 240,000
Net Sale
PD CEPAT
INCOME STATEMENT
FOR THE YEAR ENDED APRIL 30 2020
Revenues :
Sales Rp 68,000,000
Sales Return -Rp 5,000,000
Sales Discount -Rp 240,000
Net Sale Rp 62,760,000
PD CEPAT
GENERAL JOURNAL
PERIODE 1-30 APRIL 2020
Accounts
Accounts Name Debit Credit
Number
1101 Cash Rp 36,930,000
1102 Accounts Receiveable Rp 31,000,000
1103 Supplies Rp 500,000
1201 Equipment Rp 1,000,000
1202 Accum. Dep. Equipment Rp 100,000
2101 Account Payable Rp 62,500,000
2102 Account Expense Rp 100,000
3102 Tn. X Capital Rp 6,730,000