Anda di halaman 1dari 17

TUGAS EKONOMI MIKRO

TEORI PERMINTAN DAN PENAWARAN

EKONOMI MIKRO
Dosen Pengampu : Drs. Joko Sutrisno, MM
DISUSUN OLEH :
Sinta
(20020011)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
MANAJEMEN BISNIS INDONESIA
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan YME, sebagai pencipta atas segala kehidupan
yang

senantiasa memberikan rahmat sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah


ini. Dalam kesempatan ini, saya juga ingin mengucapkan terima kasih dengan hati
yang tulus

kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini
semoga Tuhan senantiasa membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda. saya
menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak guna perbaikan di masa yang akan datang. Harapan saya semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

ii
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Permintaan dan Penawaran.............................................2
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran........3
2.3 Harga Pasar.......................................................................................5

BAB 3 CONTOH KASUS


3.1 Contoh kasus ekonomi mikro dalam kehidupan sehari hari.............7

BAB 4 PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................12
3.2 Saran..................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 13

iii
4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam kehidupan ekonomi sehari-hari selalu terdapat permintaan


(demain) dan penawaran (supply) yang saling mempengaruhi. Dalam ilmu
ekonomi kata permintaan dan penawaran sudah tidak asing bagi kita, akan tetapi
pengetahuan kita akan pengertian dua kata tersebut masih sangat minim. Bahkan
kebanyakan ari kita hanya bisa mengucapkannya saja.
Bisa di jelaskan secara singkat bahwa :
 Permintaan : Jumlah barang yang di minta oleh konsumen pada saat
membeli suatu barang tertentu dengan jumlah tertentu dalam waktu
tertentu.
 Penawaran : Adalah banyak nya barang yang di tawarkan atau disediakan
oleh produsen dan distributor kepada konsumen

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa definisi dari permintaan dan penawaran ?


b. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran ?
c. Bagaimana harga pasar dalam permintaan dan penawaran ?

1.3 Tujuan

a. Agar mahasiswa mengetahui definisi dari permintaan dan penawaran


b. Agar mahasiswa mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi permintaan
dan penawaran
c. Agar mahasiswa mengetahui harga pasar dalam permintaan dan
penawaran

1
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Permintaan dan Penawaran

A. Pengertian Permintaan dan Penawaran


Permintaan adalah jumlah barang atau komoditi yang diminta oleh
pembeli untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar
ekonomi.
Penawaran adalah jumlah barang atau komoditi yang akan
diproduksi dan ditawarkan untuk dijual dalam rangka memenuhi
kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.
B. Hukum Permintaan dan Penawaran
Hukum permintaan adalah makin tinggi harga suatu barang, makin
sedikit jumlah barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga
suatu barang makin banyak jumlah barang yang diminta. Adanya kenaikan
permintaan menyebabkan kenaikan harga pada harga ekuilibrium maupun
kuantitas ekuilibrium. Penurunan permintaan akan menyebabkan
penurunan harga ekuilibrium maupun kuantitas ekuilibrium.
Hukum penawaran adalah makin tinggi harga suatu barang, makin
banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual dan sebaliknya
makin rendah harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang
ditawarkan. Kenaikan harga penawaran akan menyebabkan penurunan
harga ekuilibrium dan menyebabkan kenaikan kuantitas ekuilibrium.
Penurunan penawaran menyebabkan kenaikan harga ekuilibrium dan
menyebabkan penurunan kuantitas ekulibrium
Kurva permintaan adalah suatu kurve yang menggambarkan sifat
hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang
diminta oleh para pembeli. Kurva permintaan dibuat berdasarkan data riil
di masyarakat tentang jumlah permintaan suatu barang pada berbagai
tingkat harga, yang disajikan dalam bentuk table.Kurva penawaran adalah

2
garis yang menghubungkan titik-titik pada tingkat harga dengan jumlah
barang/jasa yang ditawarkan.
Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang
menunjukkan bahwa jika harga barang tinggi, para penjual atau produsen
akan menjual dalam jumlah yang lebih banyak. Di bawah ini gambar kurva
permintaan dan penawaran dengan data yang ada.

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran

A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

1. Perilaku Konsumen atau Selera Konsumen


Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi
beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
2. Ketersediaan dan Harga Barang Sejenis Pengganti dan Pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai
dan margarin akan turun permintaannya.
3. Pendapatan atau Penghasilan Konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak
barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka
seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar
jarang beli.
4. Perkiraan Harga di Masa Depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan
menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti
bbm/bensin.
5. Banyaknya atau Intensitas Kebutuhan Konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker
pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan
belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya
akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.

3
B.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran
1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen
akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena
takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku
terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan
pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunanharga.
2. Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit
oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar
sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan
menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan
tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk
menarik minat konsumen.

 Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga
perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen
yang turun.
 Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka
konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga
terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
 Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan
mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan
harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat
berbagai faktor.

4
2.3 Harga Pasar

1. Pengertian Harga
Istilah harga biasa digunakan dalam kegiatan tukar menukar.
Untuk menyatakan harga sesuatu barang digunakan satuan uang. Dengan
demikian Pengertian Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan
dalam satuan uang. Tidak setiap barang memiliki harga, hanya barang
ekonomi sajalah yang memiliki harga sebab untuk memperolehnya
memerlukan pengorbanan yang menyebabkan adanya penawaran adalah
faktor kelangkaan atau kejarangan. Sehingga barang itu memiliki harga
karena barang itu di satu pihak berguna dan di pihak lain barang itu
jumlahnya terbatas atau langka. Sesuai dengan istilahnya, disebut hanya
keseimbangan sebab pada harga tersebut akan terjadi keseimbangan
antara jumlah barang yang diminta (dibeli) dengan barang yang
ditawarkan (dijual).
Hanya keseimbangan itu terjadi karena adanya interaksi antara
pembeli dengan mengadakan permintaan dan penjual dengan mengadakan
penawaran di pasar.

2. Harga Keseimbangan
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga
ekuilibriumadalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva
permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas
keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli
(konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan
yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai,
biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan
pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. Untuk
menentukan keadaan keseimbangan pasar kita dapat menggabungkan
table permintaan dan tabel penawaran menjadi tabel permintaan dan
penawaran.

5
Keadaan keseimbangan pasar dapat ditentukan dengan
menggabungkan kurva permintaan dan kurve penawaran menjadi kurve
permintaan dan penawaran. Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan
secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan dan
persamaan penawaran secara serentak atau simultan.

6
BAB III

CONTOH KASUS

3.1 BERIKUT BEBERAPA CONTOH KASUS DALAM KEHIDUPAN SEHARI


HARI

1) Naiknya Harga Bahan Bakar Minyak


Aktivitas pertambangan termasuk pengeboran minyak yang
dilakukan secara besar-besaran mengikis ketersediaan minyak bumi dalam
lapisan tanah. Karena kegiatan tersebut, jumlah minyak bumi semakin
lama semakin berkurang. Kondisi kelangkaan minyak mau tidak mau
menyebabkan terjadinya perubahan harga minyak dunia. Efeknya, seluruh
harga bahan bakar minyak ikut mengalami kenaikan.
Menanggapi kasus tersebut, para pelaku bisnis di bidang jasa
angkutan (bus, becak mesin, angkot, taksi, truat muatan, dan sebagainya)
adalah orang pertama yang akan merasakan dampaknya. Selain sulitnya
mendaptkan distribusi minyak dari agen atau penyalur, para pengusaha
angkutan juga harus merogoh kantong lebih dalam untuk membeli minyak.
Tanpa bahan bakar minyak, armada yang mereka miliki tentu tidak dapat
beroperasi.
Sehubungan dengan tingginya harga bahan bakar minyak,
pengusaha jasa angkutan terpaksa ikut menaikkan tarif dengan atau tanpa
instruksi pemerintah. Alasannya, laba yang akan mereka peroleh apabila
tarif angkutan tidak dinaikkan, sangat kecil sekali. Bahkan dapat dikatakan
tidak sebanding dengan usaha serta modal yang telah mereka keluarkan.
Kenaikan harga yang dilakukan oleh produsen (dalam hal ini
pengusaha jasa angkutan), tentu mendapat respons miring dari konsumen.
Konsumen merasa terbebani dengan kenaikan tarif angkutan. Pada
akhirnya, konsumen jarang menggunakan jasa angkutan umum, bahkan
tidak menggunakannya sama sekali. Sebagai gantinya, konsumen lebih
memilih alternatif lain seperti berjalan kaki, membeli kendaraan pribadi

7
dengan cara menyicil, atau menggunakan kendaraan bebas bahan bakar
minyak.
Menurunnya minat konsumen terhadap penggunaan angkutan
umum berakibat fatal pada pendapatan konsumen. Pada akhirnya,
produsen mengalami kerugian besar dan usaha yang dijalaninya bisa
terancam bangkrut.Apabila masalah tersebut dibiarkan berlarut-larut,
tingkat pengangguran dan kemiskinan akan semakin bertambah. Oleh
sebab itu, peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk memperbaiki
keadaan tersebut. Salah satu caranya dengan melakukan penyesuaian dan
penetapan tarif resmi. Dengan adanya penetapan harga resmi, maka
produsen tidak boleh seenaknya menaikkan harga kepada konsumen.

2) Penetapan Harga Dasar dan Harga Tertinggi


Krisis ekonomi dunia telah memporakporandakan kondisi
perekonomian di seluruh negara, termasuk negara-negara manju se-level
Amerika Serikat. Keadaan tersebut berlangsung cukup lama. Para ahli
ekonomi memprediksi bahwa mekanisme pasar tidak akan sanggup
memperbaiki keadaan ekonomi seperti semula. Akibatnya, seluruh faktor
produksi yang dibutuhkan oleh produsen, serta barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh konsumen melonjak tinggi. Sementara daya beli dan
pendapatan masyarakat tidak mengalami peningkatan. Ketimpangan antara
tingginya harga barang dengan rendahnya daya beli mempengaruhi tingkat
permintaan dan penawaran.
Contohnya, pada musim panen jagung, petani akan memproduksi
jagung dalam jumlah besar. Karena modal untuk membeli pupuk dan
biaya perawatan yang dikeluarkan pra panen cukup besar, maka petani
menjual jagungnya dengan harga tinggi. Sayangnya, kemampuan pembeli
menurun sehingga permintaan terhadap jagung ikut merosot. Akibatnya,
jagung tidak laku, menumpuk di gudang penyimpanan, dan akhirnya
membusuk.

8
Keadaan tersebut tentu merugikan kedua belah pihak. Olej karena
itu, pemerintah wajib mengeluarkan kebijakan tentang penetapan harga
dasar (floor price) dan harga tertinggi (ceiling price), sehingga pihak
produsen dan konsumen sama-sama bias terselamatkan. Dengan adanya
penetapan harga dasar, konsumen tidak boleh menawar harga di bawah
harga dasar tersebut, sehingga produsen tidak mengalami kerugian.
Sementara itu, penetapan harga tertinggi dilakukan agar produsen tidak
menjual harga melebihi harga tertinggi tersebut.

3) Masalah Penyaluran Barang dan Jasa


Kelangkaan suatu barang atau jasa bukan hanya disebabkan karena
stok barang tersebut menipis, tetapi juga karena distribusi barang atau jasa
tersebut tidak lancar. Akibatnya, beberapa wilayah tidak dapat
mengonsumsi beberapa jenis barang atau jasa tertentu, terutama wilayah-
wilayah yang cenderung terpencil atau jauh dari pusat kegiatan ekonomi.
Untuk tetap bisa mengonsumsi produk atau jasa tertentu,
konsumen harus membelinya dengan harga mahal dari pihak produsen.
Keadaan demikian tentu akan memberatkan konsumen. Menanggapi
masalah tersebut, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk
memperpendek jalur distribusi barang dan jasa, sehingga barang dan jasa
bisa lebih mudah dan cepat sampai di tangan konsumen. Caranya, dengan
mengoptimalkan peran pedagang eceran dan grosir. Kebijakan seperti itu
pernah dilakukan oleh sebuah produsen minuman ringan, PT. Coca Cola
Indonesia. Produsen minuman tersebut menyalurkan produk mereka
melalui 120 pusat penjualan di seluruh Indonesia.

9
3.2 Contoh perhitungan mencari harga keseimbagan dan jumlah keseimbangan

Untuk menghitung harga dan jumlah keseimbangan berdasarkan fungsi


permintaan dan penawaran, maka dapat menggunakan rumus syarat
keseimbangan, yaitu sebagai berikut
Qd= Qs atau Pd= Ps
Keterangan : Qd = jumlah yang diminta
Pd = harga yang diminta
Qs = jumlah yang ditawarkan
Qd = harga yang ditawarkan
Berdasarkan rumus diatas maka terlihat ada dua rumus, lalu kapan kita
menggunakan rumus yang pertama dan kapan kita menggunakan rumus yang
kedua? Kita dapat menggunakan rumus yang pertama jika dalam soal fungsi yang
diketahui dalam bentuk Q = ..., sedangkan kita menggunakan rumus yang kedua
apabila dalam soal fungsi diketahui dalam bentuk P = ..., agar lebih memahami
langkah dalam menghitung harga dan jumlah keseimbangan makadibawah ini ada
beberapa contoh soal dan pembahasannya :

1. Diketahui fungsi Qd = 40 – p dan fungsi penawaran Qs = 4P – 50.


Tentukan berapa harga dan jumlah keseimbangan !
Jawab ; syarat keseimbangan adalah Qd = Qs
Qd = Qs
40 – P= 4P – 50
(-P) – 4P = (-50) – 40
-5P = (-90)
P = (-90) : (-5)
P = 18
Jadi, harga keseimbangan (P) = 18. Untuk mencari keseimbangan (Q) kita
harus, memasukan harga keseimbangan sebesar 18 ke salah satu fungsi
diatas dan boleh pada fungsi permintaan atau kedalam fungsi penawaran.

10
Q = 40 – P
Q = 40 – 18
Q = 22
Berdasarkan perhitungan diatas maka didapat jumlah keseimbangan
sebesar 22.
2. Diketahui fungsi permintaan Pd = -2Q + 150 dan fungsi penawaran Ps =
Q + 60. Tentukan harga dan jumlah keseimbagannya !
Jawab,
Syarat keseimbangan adalah Pd = Ps
Pd = Ps
(-2Q) + 150 = Q + 60
(-2Q) – Q = 60 – 150
-3Q = -90
Q = 30
Diperoleh jumlah keseimbangan sebesar 30, untuk mencari harga
keseimbangan, maka kita harus memasukan jumlah keseimbangan yang
telah ditemukan yaitu 30 ke dalam salah sau fungsi,,
P = Q + 60
P = 30 + 60
P = 90
Maka diperoleh harga keseimbangan sebesar 90.

11
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hukum permintaan dalam ekonomi menyebutkan makin tinggi harga suatu
barang, makin sedikit jumlah barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah
harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang diminta.

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya,sebaiknya para
penjual tidak memainkan harga dan sengaja “membuat” suatu barang terlihat
langka sehingga membuat nmasyarakat merasa terbebani dengan kenaikan harga
mendadak seperti contohnya daging sapi,cabai dan kebutuhan lainnya. Pemerintah
juga sebaiknya lebih memperhatikan adanya kecurangan dalam pendistribusian
barang-barang sehingga tidak terjadi penimbunan barang yang dapat
mengakibatkan kenaikan harga.

12
DAFTAR PUSTAKA

Karim, Adiwarman. 2001. Ekonomi Mikro Islami. IIIT Indonesia. Jakarta.


SJ, T Gilarso. 2003. Pengantar ilmu Ekonomi Mikro.Yogyakarta: Kanisius.
Manurung dan Rahardja. 2004. Uang, perbankan dan ekonmi moneter. Jakarta:
Fakultas Ekonomi UI.
N. Gregory Mankiw; Principle of Microeconomics. 1998. jilid 1. Jakarta: edisi
terjemahan. Erlangga.
Antonio, Syafi’i. 2001. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek. Jakarta: Gema
Insani Press.

13

Anda mungkin juga menyukai