Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN TEORI


PRODUKSI

DISUSUN OLEH :

NAMA : NUR FITRI KAOKAB


NIM : 2301162

INSTITUT ILMU SOSIAL DAN BISNIS ANDI SAPADA


TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai.
Tak lupa, penulis juga ingin mengungkapkan rasa terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi baik dalam memberikan gagasan dan
pandangan maupun dukungan finansial.
Penulis berharap bahwa makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan
wawasan tambahan kepada para pembaca. Bahkan, lebih dari itu, kami berharap
agar isi makalah ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari pembaca.
Penulis sadar bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, terutama karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca untuk
membantu meningkatkan kualitas makalah ini.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pare-pare, 10 November 2023

Nur Fitri Kaokab

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i


DAFTRA ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................... 2
C. TUJUAN ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. PERMINTAAN
1. Teori Permintaan........................................................................ 3
2. Hukum Permintaan .................................................................. 4
3. Kurva Permintaan .................................................................... 5
B. PENAWARAN
1. Teori Penawaran ..................................................................... 6
2. Hukum Penawaran ................................................................. 7
3. Kurva Penawaran ................................................................... 9
C. TEORI PRODUKSI
1. Tahapan Produksi ................................................................... 11
2. Fungsi Produksi ....................................................................... 12
3. Faktor Produksi ..................................................................... 13
4. Biaya Produksi.........................................................................14
5. Proses Produksi........................................................................14
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN .............................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Permintaan dan penawaran adalah konsep dasar dalam ekonomi.
Permintaan mencerminkan sejauh mana konsumen ingin membeli suatu
produk atau jasa pada berbagai tingkat harga, Dengan memahami teori
permintaan, ekonom dapat memberikan wawasan tentang bagaimana
perubahan dalam harga atau faktor-faktor lainnya dapat memengaruhi
perilaku konsumen, serta bagaimana pasar dapat mencapai keseimbangan di
mana jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. Ini
memberikan dasar untuk pemahaman dinamika pasar dan kebijakan ekonomi
yang dapat memengaruhi tingkat permintaan dalam suatu masyarakat.
sementara penawaran menggambarkan sejauh mana produsen bersedia
menawarkan produk atau jasa pada tingkat harga tertentu. Keseimbangan
antara permintaan dan penawaran menentukan harga pasar dan jumlah yang
diperdagangkan. Dengan memahami teori penawaran, ekonom dapat
memberikan wawasan tentang bagaimana perubahan dalam harga atau faktor-
faktor lain dapat memengaruhi perilaku produsen, serta bagaimana pasar
dapat mencapai keseimbangan di mana jumlah yang ditawarkan sama dengan
jumlah yang diminta.
. Teori produksi berkaitan dengan cara produsen menghasilkan barang
dan jasa. Ini melibatkan pemahaman tentang faktor produksi seperti tenaga
kerja, modal, dan bahan baku. Konsep efisiensi dan produktivitas juga
penting dalam teori produksi. Teori produksi umumnya berkaitan dengan
produktivitas, efisiensi, dan alokasi sumber daya. Para ekonom mempelajari
bagaimana perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan input untuk
mencapai tingkat output maksimal atau bagaimana kebijakan ekonomi dapat
mempengaruhi produksi secara keseluruhan dalam suatu masyarakat. Dalam
konteks ini, terdapat konsep seperti fungsi produksi, biaya produksi, dan

1
2

tingkat produksi yang merupakan bagian integral dari teori produksi. Dengan
memahami teori produksi, ekonom dapat memberikan wawasan tentang
bagaimana keputusan produksi diambil, bagaimana sumber daya
dialokasikan, dan bagaimana kebijakan ekonomi dapat memengaruhi kegiatan
produksi.
Dalam keseluruhan, ketiga konsep ini saling terkait dan membentuk
dasar analisis ekonomi untuk memahami perilaku pasar dan keputusan
produsen.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan apa yang dimaksud tentang Permintaan dan Penawaran
2. Menjelaskan tentang Teori Produksi

C. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetauhi serta memahami tentang Permintaan dan Penawaran
2. Untuk memahami tentang teori produksi
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERMINTAAN
1. Teori Permintaan
Teori permintaan adalah teori yang menjelaskan sifat hubungan antara
jumlah barang yang diminta atau dibeli oleh masyarakat dengan berbagai
faktor yang mempengaruhinya. Teori permintaan juga menggambarkan
hubungan antara jumlah yang diminta dan harga serta pembentukan dalam
kurva permintaan.
Permintaan dapat didefinisikan sebagai keinginan seseorang atau
konsumen terhadap berbagai barang tertentu yang diperlukan maupun
diinginkannya. Namun, permintaan tidak hanya ditentukan oleh keinginan
saja, tetapi juga oleh kemampuan untuk membeli barang tersebut atau yang
disebut dengan purchasing power
.
PERMINTAAN = KEINGINAN + PURCHASING POWER

Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga dapat dibuat


grafik kurva permintaan. Permintaan adalah kebutuhan masyarakat / individu
terhadap suatu jenis barang tergantung kepada faktor-faktor yang
mempengaruhi.
Bunyi atau pernyataan yang benar tentang hukum permintaan adalah
“Ketika permintaan mengalami kenaikan dan harga suatu produk turun, maka
jumlah permintaan produk akan meningkat.”
permintaan terbagi menjadi 2 jenis, yaitu berdasarkan daya beli
pelanggan dan berdasarkan jumlahnya. Untuk permintaan berdasarkan daya
beli pelanggan, terdiri atas:
a. Permintaan efektif, yaitu permintaan yang diikuti dengan daya beli dan
adanya aktivitas transaksi.

3
4

b. Permintaan potensial, yaitu permintaan yang diikuti dengan daya beli, tetapi
belum melakukan transaksi.
c. Permintaan absolut, yaitu permintaan yang sama sekali tidak diikuti dengan
daya beli.

Sementara, permintaan berdasarkan jumlahnya dalam hukum


permintaan adalah meliputi:
a. Permintaan individu, yaitu permintaan terhadap sebuah barang atau jasa
tertentu secara individu.
b. Permintaan pasar, yaitu total penjumlahan dari seluruh permintaan individu
terhadap sebuah barang atau jasa tertentu secara bersamaan.

2. Hukum Permintaan
Dalam teori ekonomi dikatakan bahwa jumlah permintaan
berhubungan negatif dengan harga, artinya jika harga turun maka jumlah
permintaan bertambah dan jika harga naik maka jumlah permintaan
berkurang. Inilah yang disebut dengan Hukum Permintaan (Low of
Demand).
Faktor-faktor yang memengaruhi teori permintaan terdiri dari dua
jenis, yaitu faktor harga dan faktor bukan harga. Faktor harga adalah harga
dari barang itu sendiri, sedangkan faktor bukan harga adalah faktor-faktor lain
yang berkaitan dengan permintaan, seperti:
 Pendapatan konsumen: Pendapatan konsumen menentukan purchasing
power atau kemampuan untuk membeli barang. Jika pendapatan
konsumen naik, maka permintaan akan barang normal akan naik, dan
sebaliknya. Barang normal adalah barang yang permintaannya naik
seiring dengan kenaikan pendapatan
 Jumlah penduduk: Jumlah penduduk menentukan jumlah konsumen
potensial yang akan membeli barang. Jika jumlah penduduk naik, maka
permintaan akan barang akan naik, dan sebaliknya.
5

 Harga barang lain: Harga barang lain yang berkaitan dengan barang yang
diminta dapat memengaruhi permintaan.
 Selera konsumen: Selera konsumen adalah preferensi atau
kecenderungan konsumen terhadap suatu barang. Selera konsumen dapat
dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti mode, tren, iklan, budaya, agama,
dll. Jika selera konsumen terhadap suatu barang naik, maka permintaan
akan barang tersebut akan naik, dan sebaliknya.
 Ramalan mengenai masa depan: Ramalan mengenai masa depan adalah
ekspektasi atau harapan konsumen terhadap kondisi ekonomi di masa
mendatang. Ramalan mengenai masa depan dapat memengaruhi
keputusan konsumen untuk menunda atau memajukan pembelian suatu
barang. Contohnya adalah jika konsumen meramalkan bahwa harga suatu
barang akan naik di masa depan, maka mereka akan cenderung membeli
barang tersebut sekarang untuk menghemat biaya.

3. Kurva Permintaan
Kurva permintaan dalam hukum permintaan meliputi gradien
kemiringan atau slope negatif. Dengan kata lain, slope pada kurva ini
menurun dari sumbu kiri atas (X) ke sumbu kanan bawah (Y). Hal tersebut
menunjukkan terdapat hubungan terbalik antara harga dengan permintaan.
Kurva menurun dari sumbu X atas ke sumbu Y bawah menunjukkan bahwa
kondisi naik turunnya suatu komoditas pasar.
ciri-ciri utama dari kurva permintaan dalam hukum permintaan
adalah sebagai berikut:
a. Kurva berupa garis lurus
b. Pergerakan kurva permintaan diakibatkan oleh besarnya jumlah
permintaan akan barang atau jasa
c. Antara harga dengan jumlah barang berbanding terbalik
d. Kurvanya memiliki slope negatif

RUMUS FUNGSI PERMINTAAN


6

P = a – Bq
Q = a - bP
Keterangan :
P = Harga produk
Q = Jumlah permintaan produk
a = Konstanta
b = Gradien atau tingkat kemiringan

B. PENAWARAN
1. Teori Penawaran
Penawaran, dalam ilmu ekonomi, adalah banyaknya barang atau jasa
yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada
setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu, atau secara singkat adalah
jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu dan waktu
tertentu.
Teori penawaran merupakan teori yang membahas hubungan antara
jumlah barang yang ditawarkan dan tingkat harga barang itu sendiri. Produsen
dapat mengubah penawaran kepada konsumen menggunakan faktor harga
barang dan mengasumsikan faktor-faktor lain yang bersifat tetap.
Apabila ditinjau dari barang yang ditawarkan, penawaran dibagi
menjadi 2 macam, yaitu penawaran perorangan dan penawaran kolektif.
a. Penawaran perorangan (individu), merupakan jumlah barang yang akan
dijual oleh seorang penjual;
b. Penawaran kolektif (penawaran pasar), merupakan keseluruhan jumlah
suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar. Penawaran pasar
merupakan penjumlahan dari keseluruhan penawaran perorangan.
Bentuk umum dari fungsi penawaran linear adalah :
Qs = a + bPs
Ket:
a dan b = konstanta, dimana b harus bernilai positif
b = ▲Qs / ▲Ps
7

Ps = harga barang per unit yang ditawarkan


Qs = banyaknya unit barang yang ditawarkan

2. Hukum Penawaran
Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan
tentang sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut
yang ditawarkan para penjual, dalam hukum ini dinyatakan bagaimana
keinginan para penjual untuk menawarkan barangnya apabila harganya tinggi
dan begitu pula jika sebaliknya. Jadi, hukum penawaran berbunyi : Semakin
tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan
ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang
semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.
Apabila kurva penawaran bergeser ke kiri artinya harga barang yang
ditawarkan ke pasar mengalami penurunan. Tentunya hal tersebut berbanding
lurus dengan jumlah barang yang ditawarkan, sehingga jumlah barang yang
ditawarkan ke pasar juga mengalami penurunan. Menurut hukum penawaran,
harga dan jumlah barang dalam kurva penawaran akan berbanding lurus.
Artinya saat harga barang naik, jumlah komoditas yang ditawarkan akan
meningkat. Begitu juga sebaliknya jika harga barang turun, jumlah komoditas
yang ditawarkan juga ikut menurun.
Penawaran suatu barang atau jasa tidak hanya dipengaruhi oleh
harga baraang atau jasa itu sendiri, tetapi juga oleh faktor-faktor lain yang
dapat memengaruhi biaya produksi, teknologi, preferensi, dan harapan dari
produsen atau penjual. Beberapa faktor-faktor yang memengaruhi penawaran
adalah sebagai berikut:
 Harga barang lain yang terkait, dapat berupa subsitusi atau barang
komplementer. Barang subsitusi merupakan barang yang dapat ssaling
menggantikan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen, misalnya teh dan
kopi. Barang komplementer merupakan barang yang saling melengkapi
dalam pemenuhan kebutuhan konsumen, misalnya teh dan gula. Jika
harga barang substitusi naik, maka penawaran barang tersebut akan
8

bertambah, karena produsen atau penjual akan beralih dari barang lain
yang harganya rendah. Sebaliknya, jika harga barang komplementer naik,
maka penawaran barang tersebut akan berkurang, karena permintaan
akan barang tersebut akan menurun.
 Harga faktor produksi, merupakan sumber daya yang digunakan untuk
menghasilkan barang atau jasa, seperti tenaga kerja, modal, bahan baku,
dan lahan. Jika harga faktor produksi naik, maka biaya produksi akan
naik, sehingga penawaran barang atau jasa akan berkurang. Sebaliknya,
jika harga faktor produksi turun, maka biaya produksi akan turun,
sehingga penawaran barang atau jasa akan bertambah.
 Tingkat teknologi, Jika tingkat teknologi meningkat, maka produktivitas
dan efisiensi produksi akan meningkat, sehingga biaya produksi akan
turun, dan penawaran barang atau jasa akan bertambah. Sebaliknya, jika
tingkat teknologi menurun, maka produktivitas dan efisiensi produksi
akan menurun, sehingga biaya produksi akan naik, dan penawaran barang
atau jasa akan berkurang.
 Preferensi dan harapann produsen atau penjual, Jika produsen atau
penjual memiliki preferensi dan harapan positif terhadap pasar dan
kondisi ekonomi, misalnya mereka mengharapkan permintaan dan harga
akan meningkat di masa depan, maka mereka akan meningkatkan jumlah
produksi atau penawaran saat ini untuk memanfaatkan peluang tersebut.
Sebaliknya, jika produsen atau penjual memiliki preferensi dan harapan
negatif terhadap pasar dan kondisi ekonomi, misalnya mereka
mengharapkan permintaan dan harga akan menurun di masa depan, maka
mereka akan menurunkan jumlah produksi atau penawaran saat ini untuk
menghindari kerugian.
Perubahan jumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen
atau penjual pada periode tertentu akan terjadi akibat perubahan faktor-faktor
yang memengaruhi penawaran, perubahan tersebut dimaksud perubahan
penawaran. Perubahan penawaran dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
9

 Pergerakan sepanjang kurva penawaran, merupakan perubahan jumlah


barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen atau penjual pada
periode tertentu akibat perubahan harga barang atau jasa itu sendiri,
asumsi lain tetap. Pergerakan sepanjang kurva penawaran tidak
mengubah bentuk dan posisi kurva penawaran, tetapi hanya mengubah
titik keseimbangan di pasar.
 Pergeseran kurva penawaran, dapat mengubah bentuk dan posisi kurva
penawaran, serta titik keseimbangan di pasar. Pergeseran kurva
penawaran dapat berupa pergeseran ke kanan atau ke kiri. Pergeseran ke
kanan menunjukkan bahwa pada setiap tingkat harga, jumlah barang atau
jasa yang ditawarkan meningkat. Pergeseran ke kiri menunjukkan bahwa
pada setiap tingkat harga, jumlah barang atau jasa yang ditawarkan
menurun.

3. Kurva Penawaran
Kurva penawaran merupakan grafik yang menggambarkan hubungan
antara harga suatu barang atau jasa dengan jumlah yang ditawarkan oleh
produsen atau penjual pada periode tertentu. Kurva penawaran biasanya
berbentuk garis lurus atau kurva yang miring ke atas dari kiri ke kanan, yang
menunjukkan bahwa semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah yang
ditawarkan, dan sebaliknya.
Fungsi penawaran digunakan oleh produsen untuk menyusun strategi
pemasaran dan menganalisis produksi jumlah barang yang akan ditawarkan
ke market, dan memudahkan penjual atau produsen mengelola kegiatan
produksi secara efisien. Fungsi penawaran ini akan mengikuti hukum
penawaran.
Penyebab bentuk kurva penawaran miring ke atas dipengaruhi oleh
beberapa hal, yaitu efek subsitusi, keuntungan (profit), hukum hasil marginal
yang berkurang.
 Efek subsitusi (substitution effects), merupakan perubahan pada jumlah
dan harga barang yang dijual kepada konsumen.
10

 Keuntungan (profit), salah satu hal yang memang diinginkan oleh setiap
produsen.
 Hukum hasil marginal yang berkurang, menyatakan bahwa semakin
banyak barang yang diproduksi maka biaya produksi akan semakin besar.
Salah satu ciri-ciri kurva penawaran yaitu sifatnya yang harus
positif, selain ciri-ciri kurva penawaran yang lainnya sebagai berikut:
 Kurvanya berbentuk garis lurus
 Kurva bergerak dari kiri bawah menuju arah kanan atas
 Bila terjadi peningkatan penawaran, kurva akan bergerak ke bawah
 Dalam kurva penawaran, harga dan jumlah barang berbanding lurus

C. TEORI PRODUKSI
Produksi merupakan sebuah rangkaian proses yang meliputi semua
aktivitas dalam rangka menciptakan atau menambah nilai dari barang atau
jasa, baik menjadi produk setengah jadi atau produk jadi. Produksi dapat
dilakukan dengan cara mengubah bentuk bahan, memindah bahan ke tempat
lain, atau menyimpannya. Proses produksi memerlukan sebuah teori agar
produksi yang dilakukan oleh perusahaan dapat berjalan dengan baik
sehingga perusahaan yang menjalankan bisnis mendapatkan keuntungan yang
optimal, kualitas dan kuantitas produk terpenuhi, dan konsumen merasa puas.
Teori tersebut dapat membantu proses produksi sehingga berjalan sesuai
harapan atau setidaknya mendekati harapan.
Teori produksi sendiri bisa diartikan sebagai sebuah teori yang
menerangkan sifat hubungan antara tujuan produksi yang diinginkan dengan
faktor-faktor produksi yang terlibat. Dengan kata lain, teori produksi
mengajarkan sebuah mekanisme agar produksi dapat mencapai tujuang yang
diharapkan dengan memaksimalkan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh
produsen.
Konsep utama yang digunakan dalam teori produksi adalah
menghasilkan output semaksimal mungkin, baik dari segi kualitas maupun
kuantitas, dengan input tertentu. Dan menghasilkan sejumlah output yang
11

ditargetkan dengan biaya produksi seminimal mungkin. Jika kondisi tersebut


tercapai, perusahaan dapat mencetak keuntungan yang optimal.
Teori produksi menggunakan prinsip ilmiah dalam melakukan proses
produksi. Prinsip-prinsip ilmiah tersebut meliputi pemilihan kombinasi
sehingga menghasilkan output dengan produktivitas dan efisiensi yang tinggi
serta pemilihan teknologi yang tepat agar tercapai output yang diinginkan.
Teori produksi perlu diaplikasikan karena tanpa adanya proses
produksi, konsumen tidak akan bisa memanfaatkan nilai dari barang atau jasa
yang dibutuhkan. Agar proses produksi dalam bisnis memberikan manfaat
dan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, produsen perlu untuk
mengetahui teori produksi.
Adapun teori produksi berdasarkan jenis produk yang diproduksi
sebagai berikut:
1. Produksi ekstraksi, merupakan kegiatan produksi yang menambah atau
menciptakan nilai guna dengan mengambil langsung sumber daya alam
kemudian diolah Kembali. Contohnya nikel, besi, dan minyak bumi.
2. Produksi agraris, merupakan kegiatan produksi memberikan nilai tambah
atau menciptakan nilai pada hewan dan tumbuhan yang meliputi produksi
di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.
3. Produksi industri, merupakan kegiatan industri yang memberikan nilai
tambah atau menciptakan nilai dengan mengubah barang mentah menjadi
barang setengah jadi atau barang jadi. Contohnya pada kegiatan produksi
industry seperti pakaian, bahan-bahan konstruksi, otomotif, serta alat
elektronik.
4. Perdagangan, merupakan proses memindahkan tempat barang dari
produsen ke konsumen. Pedagang membeli barang dari produsen dengan
harga yang lebih terjangkau kemudian dijual kembali dengan selisih harga
agar mendapat keuntungan.
5. Jasa, merupakan kegiatan produksi yang memberikan pelayanan kepada
konsumen, serta tidak terlihat wujudnya karena tidak berupa barang fisik
12

yang hanya bisa dirasakan manfaatnya. Seperti layanan kesehatan,


Pendidikan, dan hiburan.

1. Tahapan Produksi
 Tahapan Primer, tahap yang menghasilkan barang yang sifatnya masih
sangat dasar, sehingga ada yang bisa dikonsumsi langsung oleh
konsumen, namun ada juga yang memerlukan pengolahan lebih lanjut
agar bisa dikonsumsi oleh konsumen.
 Tahapan Sekunder, merupakan lanjutan dari tahap primer. Bahan mentah
yang dihasilkan perlu tahapan pengolahan lebih lanjut (diolah menjadi
barang jadi atau siap pakai).
 Tahapan Tersier, tahap produksi yang tujuan utamanya adalah
memperlancar pembuatan bahan serta menyalurkan barang dari produsen
ke konsumen.

2. Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukkan jumlah
maksimum output yang dihasilkan dengan kombinasi input tertentu. Fungsi
produksi menunjukkan sifat hubungan di antara faktor-faktor produksi dan
tingkat produksi yang dihasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan
istilah input dan jumlah produksi selalu juga disebut sebagai output. Fungsi
produksi selalu dinyatakan dalam rumus seperti berikut:

Q = f (C, L, R, T)
Ket:
Q = jumlah barang yang dihasilkan dalam produksi
f = simbol dari persamaan fungsional
C = modal ataupun sarana yang digunakan untuk produksi
L = tenaga kerja
R = sumber daya alam
T = teknologi dan kewirausahaan
13

Di dalam ekonomi, pengertian fungsi produksi lainnya yaitu suatu


fungsi yang menunjukkan hubungan antara hasil produksi fisik (output)
dengan faktor-faktor produksi (input). Dalam bentuk matematika sederhana
fungsi produksi ini dituliskan sebagai berikut:

Y = f (x1, x2, ……. Xn)

Ket:
Y=hasil produksi fisik
X1, x2, ……… xn = faktor-faktor produksi

3. Faktor Produksi
Secara garis besar, faktor-faktor produksi dibedakan menjadi 2
kelompok, yaitu:
 Faktor Produksi Asli, meliputi sumber daya alam dan tenaga kerja.
Sumber daya alam yang dimaksud ialah udara, hewan, tumbuhan, dan
lainnya. Dengan bahan tersebut, manusia dapat mengolah menjadi bahan
mentah, setengah jadi, atau bahkan barang jadi.
 Faktor Produksi Turunan, merupakan faktor produksi yang tidak
berhubungan secara langsung dan merupakan karya yang berasal dari
pemikiran dan kemajuan budaya manusia. Seperti modal, entrepreneur,
dan teknologi.

Selain itu, ada pula beberapa faktor sebagai alat produksi yaitu:
 Faktor alam/tanah, merupakan faktor dasar dalam produksi. Dalam
produksi, semua itu dikategorikan sebagai sumber alam yang dapat
dimanfaatkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran umat manusia.
 Faktor tenaga kerja, faktor pendaya guna dari faktor produksi. Tenaga
kerja yang memiliki skill dan integritas yang baik merupakan modal
utama bagi suatu perusahaan. Dengan demikian, tenaga kerja
14

dibutuhkan untuk melakukan prosestransformasi dari bahan menjadi


barang jadi sesuai yang dikehendaki perusahaan.
 Faktor modal, meliputi semua jenis barang yang dibuat untuk
menunjang kegiatan produksi barang-barang lain serta jasa-jasa atau
barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan
proses produksi. Modal juga bisa berarti barang hasil produksi yang
kemudian digunakan untuk menghasilkan produk lain.
 Organisasi (manajemen), bertujuan untuk mengatur kegiatan dalam
perusahaan. Dengan adanya organisasi setiap kegiatan produksi
memiliki penanggung jawab untuk mencapai suatu tujuan perusahaan.

4. Biaya Produksi
Dalam teori produksi, biaya produksi terbagi menjadi empat jenis,
yaitu:
 Biaya Produksi Tetap (Fixed Cost), Biaya produksi tetap merupakan
biaya yang dibutuhkan untuk proses produksi dan nominalnya tetap.
Berapapun jumlah barang dan/ atau jasa yang dihasilkan, nominal biaya
ini tetap.
 Biaya Produksi Variabel (Variable Cost), biaya produksi yang
dikeluarkan perusahaan untuk proses produksi dan nominal berubah
sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan. Semakin besar volume
produksi, semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan dan sebaliknya. Besarnya biaya ini sangat bergantung pada
aktivitas usaha.
 Biaya Produksi Total (Total Cost), dihitung dari menambahkan biaya
variable dan biaya tetap.
 Biaya Produksi Rata-rata (Average Cost), didapatkan dengan cara
membagi biaya produksi total dengan jumlah produksi. Hal ini penting
diketahui agar perusahaan dapat memprediksi keuntungan yang
didapatkan setiap menjual satu unit produk.
15

5. Proses Produksi
Dalam kegiatan produksi ada beberapa tahap yang perlu dilalui untuk
bisa mengolah bahan mentah menjadi sebuah produk barang jadi, yaitu :
 Proses produksi kontinyu (continuous process), proses ini berlangsung
berlangsung secara terus menerus, dengan barang yang diproduksi secara
massal untuk dijual dan disimpan sebagai persediaan atau stok barang.
Tujuannya agar bisa tetap memenuhi kebutuhan konsumen. Ciri khas
proses produksi ini adalah adanya aliran bahan baku yang tetap dengan
pola yang sama. Biasanya dilakukan untuk menghasilkan produksi dalam
jumlah besar. Salah satu contoh proses produksi kontinyu adalah industri
produk makanan kemasan dan pabrik pupuk.
 Proses produksi intermitten (intermitten process), kegiatan produksi
sesuai dengan permintaan konsumen. Biasanya produksi ini dilakukan
oleh industri dengan skala kecil atau menengah. Ciri khas dari proses
produksi ini adalah aliran bahan baku yang tidak tetap dimana produksi
yang dibuat tergantung pada pesanan (jumlah, harga, bentuk dan kualitas.
Contohnya adalah produksi pakaian, perusahaan percetakan, dan usaha
mebel.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Permintaan dan penawaran adalah konsep dasar dalam ekonomi.
Permintaan mencerminkan keinginan konsumen untuk membeli suatu
produk atau jasa, sementara penawaran mencerminkan ketersediaan produk
atau jasa dari produsen. Keseimbangan antara permintaan dan penawaran
menentukan harga pasar.
Teori produksi sangat diperlukan oleh produsen agar memahami
persiapan yang diperlukan, proses produksi itu sendiri, dan biaya-biaya
produksi. Dengan memahami teori produksi secara menyeluruh, diharapkan
perusahaan dapat meningkatkan keefektifan dan keefisienan dalam
melaksanakan produksi.
Teori produksi ini banyak dipelajari dan diterapkan oleh perusahaan-
perusahaan yang ingin meminimalisir pemborosan atau pengeluaran yang
tidak perlu. Bagaimanapun, teori produksi ini akan bermanfaat untuk
perusahaan yang mempelajari dengan baik dan menerapkan ke dalam bisnis
mereka. Karena teori yang hanya dipelajari tanpa penerapan tidak akan
menghasilkan buah.
Secara keseluruhan, hubungan antara permintaan, penawaran, dan
teori produksi menciptakan kerangka kerja ekonomi di mana harga dan
kuantitas ditentukan oleh interaksi kompleks antara konsumen dan
produsen.

16
DAFTAR PUSTAKA

Universitas Islam An Nur Lampung. 2023. “Teori Permintaan: Pengertia, Faktor,


dan Kurva”. https://an-nur.ac.id/blog/teori-permintaan-pengertian-faktor-dan-
kurva.html

OCBCNISP. 2022. “Hukum permintaan: Pengertian, Fungsi.


https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/02/10/hukum-permintaan-adalah
- :~:text=Selain%20itu%2C%20terdapat%20juga%20bunyi,jumlah
%20permintaan%20produk%20akan%20meningkat.

CNN INDONESIA. 2023. “Pengertian Hukum Penawaran dan Faktor


Pembentuknya.https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230606134403-569-
958248/pengertian-hukum-penawaran-dan-faktor-pembentuknya - :~:text=Dari
%20sini%20dapat%20disimpulkan%20bahwa,faktor%20lain%20yang
%20bersifat%20tetap.

OSF. “Teori Penawaran (Supply). https://osf.io/3gvpz/download

Majoo. 2022. “Definisi dan Contoh Kurva Penawaran dalam Bisnis”


https://majoo.id/solusi/detail/kurva-penawaran

Gramedia. “Teori Produksi: Pengertian, Jenis, Biaya, dan Anomali”


https://gramedia.com/literasi/teori-produksi/

E-Journal Universitas Atma Jaya Yogyakarta. 2013.


http://e-journal.uajy.ac.id/3956/3/2EP18014.pdf

17

Anda mungkin juga menyukai