Disusun Oleh:
: Juleha
Sem/Unit : V/IV
2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. Tuhan seru
sekalian alam, berkat hidayah dan pertolongan-Nya. Shalawat dan salam semoga
Penulis yakin bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan-
isinya. Untuk itu, kritik yang membangun dari pembaca selalu penulis harapkan.
tanggung jawab penulis. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Pengertian Kepemilikan...........................................................................3
Kesimpulan......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tidak berarti hanya menciptakan secara fisik sesuatu yang tidak ada,
Produksi tidak bisa lepas dari faktor sebagai alat produksi berupa faktor
1
Setiap orang berkeinginan memiliki segala sesuatu, baik berupa
iman, amal saleh dan akhlak mulia itulah kekayaan yang tidak pernah
sirna.
B. Rumusan Masalah
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemilikan
Ia merupakan kata serapan dari kata "al-milk" dalam bahasa Arab. Secara
etimologi kata "al-milk" terambil dari akar kata " - - - " yang artinya
memiliki. Dalam bahasa Arab kata" " berarti memelihara dan menguasai
cara yang dibolehkan oleh syara', sehingga orang lain tidak diperkenankan
4
B. Konsep Kepemilikan Perspektif Al-Qur'an dan Hadits
yang diciptakan Allah untuk manusia. Islam mengakui hak manusia untuk
memberikan hak itu secara absolut (mutlak).1 Berikut ini adalah beberapa
bumi.
bertanya: "Apakah demikian itu berlaku pula, sekalipun sesuatu benda yang
1
Muhammad, Ekonomi Mikro Dalam Perspektif Islam, (Yogyakarta: BPFE-
YOGYAKARTA, 2004), hlm. 100.
2
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya (Bandung: CV. Media Fitrah
Rabbani, 2011), hlm. 75.
5
Dalam hadits di atas memberikan pengertian bahwa kita sebagai
seorang muslim tidak boleh saling merampas hak milik sesama, sekecil
apapun itu. Kita sebagai umat muslim harusnya saling menolong dalam
Kita sebagai manusia harus sadar bahwa hak yang dimiliki hanyalah
jika Dia berkehendak maka Dia akan mengambilnya dari kita. Sekecil
apapun hak yang kita rampas dari sesama maka Allah akan sangat
pemilik relatif.
yang proporsional antara hak milik individu, hak milik kolektif dan hak
milik negara. Meskipun hak milik ini sangat dilindungi, tetapi ketiganya
bukan hak milik yang bersifat mutlak. Hak milik dapat berubah dan diubah
6
sesuai dengan tingkat kepentingan dan urgensinya, tentunya melalui cara-
keseluruhan sistem ekonomi. Konsep ini akan menjadi dasar tentang apa,
bagaimana dan mengapa mengelola, serta untuk siapa seluruh sumber daya
ekonomi di muka bumi ini. Maka dari itu dalam pandangan islam, terdapat
Pemilik mutlak (the absolute owner) alam semesta ini adalah Allah Swt.
Swt atas sumber daya ekonomi , dimana batasan kepemilikan dan cara
terbatas ini kepada Allah Swt kelak di yaumul qiyamah (hari kiamat).
Manusia hanya bisa memiliki kemanfaatan atas fasilitas yang ada, seperti
3
Ibid, hlm.96.
7
Kepemilikan yang ada hanya sebatas mengambil manfaat dan tidak bisa
Allah atas segala fasilitas kehidupan yang telah diturunkan di atas bumi.
adalah masalah hak milik dan hak hukum, sehingga orang tersebut dan
dengan persyaratan tertentu boleh memiliki kekayaan. Hak ini akan bisa
karena itu, wajar kalau pembatasan hak milik tersebut mengikuti ketentuan
Di pihak lain ada sistem ekonomi Islam yang dibangun berdasarkan al‐
terdapat hak kepemilikan orang lain yang harus di tunaikan. Oleh karena itu
4
M. Faruq An‐Nabahan., Sistem Ekonomi Islam: Pilihan setelah Kegagalan Sistem
Kapitalis dan Sosialis, Yogyakarta, UI Press. 2000. hlm. 68.
8
dalam sistem ekonomi Islam mengakui dan menghargai hak kepemilikan
yang besar, akan tetapi hak kepemilikan pribadi tersebut harus sesuai
atau tidak bahwa dewasa ini sulit untuk mengkritik kapitalisme secara
kenyataannya bahwa kita dan seluruh dunia dewasa ini hidup dalam tahapan
5
Abu A’la Al‐Maududi., Menjadi Muslim Sejati, (terj). M. Abdullah, Yogyakarta, Mitra
Pustaka, 2003. hlm. 20.
9
baru dari sistem ekonomi kapitalis dan sosialis, tentu ini bahasa yang
inklusif dan tidak populer di dalam menahan arus balik sikap sistem
atau menambah nilai terhadap sesuatu produk, barang dan jasa yang
tidak ada, melainkan yang dapat dilakukan oleh manusia adalah membuat
produksi, karena tidak ada seorang pun yang dapat menciptakan benda yang
6
Mohamed Aslam Haneef, Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer. terj. Suherman
Rosyidi. Jakarta: Rajawali. 2010.
10
memiliki daya jual yang yang tinggi. Tujuan produksi dalam perspektif fiqh
Harta memiliki peranan besar dalam Islam. Sebab dengan harta, dunia
dan agama dapat ditegakkan. Tanpa harta, seseorang bisa saja tidak
fiqh ekonomi Umar r.a. terdapat banyak riwayat yang menjelaskan urgensi
11
harta, dan bahwa harta sangat banyak dibutuhkan untuk penegakan berbagai
masalah dunia dan agama. Sebab, di dunia harta adalah sebagai kemuliaan
orang lain. Karena itu, Umar r.a menyerukan kepada manusia untuk
dimanfaatkan
Rezeki yang diciptakan Allah Swt. bukan hanya harta yang berada
oleh Allah Swt. di muka bumi ini sehingga dapat dijadikan sebagai alat
12
7. Taqarrub kepada Allah SWT Seorang produsen
Muslim akan meraih pahala dari sisi Allah Swt. disebabkan aktivitas
7
Lukman Hakim, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam. Jakarta: Erlangga. 2012.
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
yang diciptakan Allah untuk manusia. Islam mengakui hak manusia untuk
memberikan hak itu secara absolut (mutlak). Berikut ini adalah beberapa
menambah nilai terhadap sesuatu produk, barang dan jasa yang diproduksi
itu haruslah hanya yang dibolehkan dan menguntungkan (yakni halal dan
14
DAFTAR PUSTAKA
YOGYAKARTA, Yogyakarta.
15