Anda di halaman 1dari 20

Penggunas Aktif TikTok Dari Kalangan Siswa Sekolah Dasar (SD) di Kota Makassar

Pengguna Aktif TikTok Dari Kalangan Siswa Sekolah Dasar (SD) di Kota Makassar

Andi Alifiah Jauza Syatifa

Universitas Hasanuddin

andialifiah12@gmail.com
1. PENDAHULUAN

Anak-anak adalah seorang laki-laki dan perempuan yang masih di bawah usia
atau belum mengalami pubertas dengan batas usia di mulai dari usia 6 sampai 10
tahun setelah melewati tahap usia balita. Kemudian, definisi remaja adalah seorang
laki-laki dan perempuan yang menuju berusia belasan tahun yang telah mengalami
pubertas setelah melewati tahap usia anak-anak. Pada masa pubertas terhadap
perempuan yaitu menstruasi, perubahan pada bagian payudara, tumbuhnya rambut
pada beberapa bagian tubuh, kenaikan berat dan tinggi badan, mulai timbul bau
badan, perubahan pada area kemaluan, kulit berminyak atau berjerawat, suasana hati
berubah, dan mengalami keputihan. Sedangkan masa pubertas terhadap laki-laki yaitu
mengalami perubahan suara, tumbuhnya bulu di bagian tertentu, dada menjadi lebih
bidang, tinggi badan tumbuh lebih pesat, wajah ditumbuhi jerawat, bentuk wajah
berubah, tubuh menjadi lebih bau, dan perubahan alat reproduksi. Sedangkan dewasa
adalah seorang lelaki dan perempuan yang menuju berusia 21 tahun setelah melewati
tahap usia remaja (Lutfiah;2016, Firdaus;2018, Claudia;2021, Masa pubertas laki-laki
waktu dan ciri-cirinya:2018, dan Dnurk Sofia;2018).

Aplikasi akun tiktok adalah sebuah jejaring sosial dan platform untuk mengedit,
pembuatan suatu konten video sebagai hiburan disertai dengan musik dan filter
sebagai pendukung dengan durasi pendek yang diluncurkan pada bulan September
2016. Aktivitas pada akun tiktok yang biasanya dilakukan pada anak-anak yaitu
membuat konten video dance dengan menggunakan suatu musik yang populer.
Biasanya musik pada akun tiktok tiap bulan akan muncul musik baru untuk
pembuatan suatu konten video, ada yang untuk membuat konten dance, menjual
produk, konten mengajarkan keterampilan, promosi-promosi, edukasi dan lain-lain.

Maraknya aplikasi TikTok saat ini yang dilihat yaitu banyaknya digemari oleh
masyarakat ini bukan sesuatu hal yang aneh, terutama generasi milenial. Semakin
aktifnya karakteristik, milenial juga memiliki karakteristik yang kreatif dan inovatif.
Adanya kesamaan itu para milenial akan menggunakann berbagai cara metode utnuk
dapat menuangkan mencari ide kreativitasnya dalam membuat konten dengan
keterbatasan waktu yang singkat ini juga semakin menantang mereka. Diwaktu yang
singkat itu, mereka ditantang untuk menyuguhkan konten video yang menarik,
sehingga dapatnya para penonton semakin terhibur. Oleh karena itu, dari sekian
pengguna tiktok yaitu generasi milenial paling mendominasi. Membahas mengenai
salah satu ide konten yang menarik yaitu konten yang mengedukasi, aplikasi yang
sebelumnya pernah diblokir oleh Kominfo karena dianggap memberikan dampak
buruk pada anak-anak (CNNIndonesia, 2018)1, kini aplikasi tiktok justru sering
menjadi media untuk belajar (Annur, 2020).

Alasan memilih topik judul Penggunaan Aktif TikTok Dari Kalangan Siswa
Sekolah Dasar (SD) di Kota Makassar menarik yaitu sebagai pengenalan kepada
anak-anak Sekolah Dasar (SD) mengenai isi pembahasan di dalamnya untuk dipahami
sehingga berkeinginan untuk menggunakan aplikasi tersebut untuk membuat konten
apa saja yang diinginkan yaitu membuat konten dance, mengajarkan keterampilan,
review produk yang sudah dibeli, dan lain-lain. Apabila anak-anak Sekolah Dasar
(SD) tidak tertarik lagi, maka bisa dipastikan bahwa pembaca tidak akan melanjutkan
membaca isinya.

Seperti yang dibahas oleh CNN Indonesia bahwa sebelumnya, aplikasi TikTok
ini pernah diblokir oleh Kominfo karena dianggap memberikan dampak buruk pada
anak-anak. Apa contoh dampak buruk bagi anak-anak? Dampak buruknya yaitu
konten megandung hal negatif seperti balapan liar, tawuran, dan menyebar gosip.
Biasanya konten tersebut muncul di FYP (For Your Page). Seperti yang saya
sebutkan contoh-contoh dampak buruk pembuatan konten TikTok yaitu pelanggaran
norma-norma bisa merusak masa depan anak-anak, sehingga terjadinya berperilaku
buruk juga.

Seperti yang dikatakan Annur (2020) kini aplikasi TikTok justru sering menjadi
tempat untuk belajar. Iya, aplikasi TikTok bisa digunakan untuk menjadi media
mempelajari materi berdasarkan yang telah dipelajari di sekolah, khususnya untuk
anak-anak Sekolah Dasar (SD) untuk menambah ilmu pengetahuan. Apa saja manfaat
media belajar di aplikasi TikTok terhadap anak-anak? Manfaatnya yaitu media
pembelajaran yang menyenangkan siswa menjadi lebih aktif, dan membuat tugas
sekolah lebih menyenangkan. Oleh karena itu, cukup menantang untuk

1
https://yoursay.suara.com/kolom/2021/07/05/105553/fenomena-aplikasi-tiktok-dan-dampaknya-bagi-
masyarakat-di-tengah-pandemi , 28 September 2022
mengembangkan aplikasi TikTok untuk media pembelajaran materi terhadap siswa-
siswi sekolah dalam pembelajara sekolah. Sebagai guru sebelum mulai mengajar
harus menerapkan pembelajaran pakai aplikasi ini untukk memahami apa yang siswa-
siswi suka dan harus ikut mendalam apa yang mereka suka, agar mampu menarik
perhatian mereka dan mengajak mereka untuk menggunakan aplikasi TikTok untuk
sebagai media belajar.

Artikel ini akan membahas tentang Pengguna Akun TikTok terhadap anak-anak
Sekolah Dasar (SD). Pembahasan dalam artikel ini akan dibagi menjadi empat bagian.
Bagian pertama, membahas tentang definisi anak-anak, remaja, dan dewasa beserta
batas usia. Pada bagian kedua, membahas tentang definisi aplikasi tiktok. Pada bagian
ketiga, membahas alasan memilih topik judul yang menarik. Bagian akhir dari artikel
ini membahas fenomena maraknya aplikasi TikTok.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini merupaan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus yang
dilakukan secara tatap muka terhadap siswa-siswi dengan tujuan untuk mengetahui
alasan memilih konten-konten di TikTok dan apa yang mereka dapatkan. Observasi
akan digunakan untuk mengamati perilaku anak ketika menonton konten TikTok.

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan wawancara dan


observasi. Wawancara dilakukan secara tatap muka di gedung SDIT Nurul Fikri
Makassar untuk mengobservasi anak-anak sedang menonton konten TikTok apa saja
yang menarik, disenangi, dan dampak buruk yang didapatkan setelah menonton
konten TikTok. Observasi yang dilakukan melalui tatap muka untuk mengamati apa
yang anak-anak buka pada konten TikTok beserta dampak buruk yang mengandung
negatif didapatkan.
Tabel 1. Informan
No Nama Jenis Kelamin Usia Kela Status Asal Sekolah
. s
1. Tsaqif Laki-Laki 10 5 Siswa SDIT Nurul Fikri Makassar
2. Faqih Laki-Laki 10 5 Siswa SDIT Nurul Fikri Makassar
3. Kaysan Laki-Laki 10 5 Siswa SDIT Nurul Fikri Makassar
4. Qanisah Perempuan 10 5 Siswa SDIT Nurul Fikri Makassar
5. Losaila Perempuan 11 5 Siswa SDIT Nurul Fikri Makassar
6. Reza Laki-Laki 11 6 Siswa SDIT Nurul Fikri Makassar
7. Faiz Laki-Laki 11 6 Siswa SDIT Nurul Fikri Makassar
8. Caca Perempuan 11 6 Siswa SDIT Nurul Fikri Makassar
9. Jahra Perempuan 11 6 Siswa SDIT Nurul Fikri Makassar
10. Hanna Perempuan 11 6 Siswa SDIT Nurul Fikri Makassar

CARI ALASAN KENAPA HANYA FOKUS DI KELAS 5 DAN 6. MANA KELAS 4, 4, 2,


1?

Informan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang yang merupakan siswa-siswi


Sekolah Dasar yang menyukai nonton konten TikTok. Kesediaan informan diperoleh secara
tatap muka dengan terlebih dahulu menginformasikan tentang topik penelitian dan tujuan
penelitian. Semua nama informan dalam penelitian ini merupakan nama asli.

Pada hari Jumat, 30 September 2022 di pagi hari pada jam 10:00 – 12:00 WITA, saya
melaksanakan penelitian Metode Penelitian Etnografi (MPE) yang berjudul “Pengguna Aktif
TikTok Pada Anak-Anak Sekolah Dasar (SD) di Kota Makassar” berlokasi di tempat SD saya
dulu, yaitu SDIT Nurul Fikri Makassar. Setelah sampai di lokasi penelitian saya, saya menuju
ke ruangan kepala sekolah terlebih dahulu untuk menyerahkan surat izin penelitian di lokasi
kepada kepala sekolah untuk meminta izin penelitian di lokasi. Kemudian, kepala sekolah
memilih tiga laki-laki dan dua perempuan siswa-siswi SD kelas 5 sama dua laki-laki dan tiga
perempuan siswa-siswi SD kelas 6 sebagai informan saya untuk melakukan wawancara dan
observasi. Analisis data dilakukan dengan terlebih dahulu mengumpulkan semua data yang
diperoleh melalui hasil wawancara dan observasi. Data kemudian dikelompokkan
berdasarkan tema-tema yang muncul pada konten TikTok pada saat siswa siswi menonton
konten tersebut, yaitu tentang edukasi, mata pelajaran dari sekolah, games yang dimainkan
sama anak-anak, karya-karya seni, membuat suatu eksperimen, dapat megetahui yang viral,
dan tutorial-tutorial membuat suatu karya yang sangat menghibur.

Penulis hanya fokus mewawancara kepada siswa-siswi kelas 5 dan 6 SD karena


menurut penulis sudah bisa mengontrol diri pada saat menonton konten dan tidak perlu
membutuhkan orang tua/wali saat diwawancara. Sedangkan siswa siswi kelas 1,2,3 dan 4 SD
tidak masuk kriteria sebagai informan untuk diwawancara karena masih sangat dini untuk
diwawancarai. Alasannya juga, anak SD kelas 1,2,3 dan 4 masih belum mengerti untuk
berpendat terhadap social media (TikTok), sehingga mereka belum bisa berfikir dengan
kesadaran penuh akan tontonan konten yang ada dalam aplikasi TikTok tersebut dalam artian
mereka masih berada difase labil untuk diwawancarai.
3. Pembahasan
 Untuk Apa Memakai Akun TikTok
Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh setiap individu untuk
melakukan peningkatan kualitas diri, baik dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan, nilai-nilai positif, dan sikap dari pengalaman-pengalaman dan
materi yang sudah dipelajari. Belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau
aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan
perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau kemahiran
berdasarkan alat indra dan pengalamannya. Oleh sebab itu, apabila setelah
belajar peserta didik tidak ada perubahan tingkah laku yang positif dalam arti
tidak memiliki kecakapan baru serta wawasan pengetahuannya tidak
bertambah, maka dapat dikatakan bahwa belajarnya belum sempurna (Maswan
dan Khoirul Musimin, 2011: 218).

Jenis edukasi yang didapatkan dari hasil wawancara terhadap informan


saya terdiri dari tiga, yaitu jenis edukasi agama, edukasi tutorial mata
pelajaran, dan edukasi karya. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
edukasi adalah perihal pendidikan. Edukasi adalah peristiwa suatu proses
pengubahan sikap seseorang maupun sekelompok menjadi yang lebih dewasa
dalam bersikap. Edukasi dilakukan pada upaya pelatihan dan pengajaran.
Edukasi bisa disebut juga pendidikan adalah suatu proses perubahan perilaku
yang dinamis, dimana perubahan tersebut bukan sekedar proses transfer materi
atau teori dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur,
akan tetapi perubahan tersebut terjadi karena adanya kesadaran dari dalam
individu, kelompok, atau masyarakat sendiri (Mubarak & Chayatin, 2009).

Pada siswa-siswi SD Nurul Fikri Makassar kelas 5 dan 6 yang


mendapakan konten TikTok tentang edukasi ataupun belajar, yaitu 8 orang
terdiri dari 5 orang dari kelas 5 SD dan 3 orang dari kelas 6 SD. (Nadil kelas
5, 10 tahun) mendapatkan konten edukasi, yaitu jenis edukasi karya dan jenis
edukasi mata pelajaran dimana jenis edukasi karya yang didapatkan yaitu
sangat tertarik dengan suatu konten karya-karya seni dan jenis edukasi mata
pelajaran yang didapatkan yaitu dapat menambah ilmu pengetahuan. (Faqih
kelas 5, 10 tahun) mendapatkan konten edukasi, yaitu jenis edukasi mata
pelajaran dimana menambah ilmu pengetahuan dan materi-materi mata
pelajaran sekolah. (Qanisah kelas 5, 10 tahun) mendapatkan konten edukasi,
yaitu jenis edukasi mata pelajaran dan karya dimana jenis edukasi mata
pelajaran yang didapatkan tentang menambah ilmu pengetahuan dan jenis
edukasi karya yang didapatkan tentang membuat eksperimen dengan hasil
yang gagal.

(Losaila kelas 5, 11 tahun) mendapatkan konten edukasi, yaitu jenis


edukasi mata pelajaran dimana dapat pengetahuan yang viral dan
mendapatkan wawasan baru. (Caca kelas 6, 11 tahun) mendapatkan konten
edukasi, yaitu jenis edukasi kegiatan dimana dapat konten organisasi PMR
(Palang Merah Remaja) dan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) di
bangku SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan trik membaca karakter orang
lain. (Jahra kelas 6, 11 tahun) mendapatkan konten edukasi, yaitu jenis edukasi
mata pelajaran dan agama dimana jenis edukasi mata pelajaran yang
didapatkan tentang mempelajari rumus-rumus matematika dan cara bekerjanya
dan jenis edukasi agama yang didapatkan, yaitu saling mengingatkan sholat
wajib dan berdoa.

(Hanna kelas 6, 11 tahun) mendapatkan konten edukasi, yaitu jenis


edukasi karya dimana mendapatkan konten karya seni melukis, pembuatan
prakarya dari kertas origami, dan menggambar seni-seni kemudian dipajang
pada saat acara tertentu sehingga pengunjung tertarik dan berkeinginan untuk
belajar melukis dan karya seni yang menarik.

Hiburan
Jenis hiburan yang didapatkan dari hasil wawancara terhadap informan
saya terdiri dari tiga, yaitu jenis konten food vlogger, horor, dan games. Pada
siswa-siswi SD Nurul Fikri Makassar kelas 5 dan 6 yang mendapakan konten
Tiktok tentang hiburan terdiri dari tujuh orang, yaitu kelas 5 terdiri dari 4
orang dan kelas 6 terdiri dari 3 orang. (Nadil kelas 5, 10 tahun) mendapatkan
konten hiburan, yaitu jenis hiburan food vlogger dimana berisi konten pada
saat bulan puasa orang-orang mengunggah konten mukbang diluar jam waktu
buka puasa hingga sahur. (Faqih kelas 5, 10 tahun) mendapatkan konten
hiburan, yaitu jenis hiburan games dimana setelah menonton konten video
games roblok di aplikasi TikTok sehingga mendapatkan berkeinginan besar
untuk bermain games roblox hingga kecanduan.

(Kaysan kelas 5, 10 tahun) mendapatkn konten hiburan, yaitu jenis


hiburan games dimana saudara kaysan menyukai mainan mobil-mobilan.
Kemudian, mencari dibagian search akun TikTok cara mendesain mobil
dengan menggunakan tangan sendiri, agar kreatif dan inisiatif. (Qanisah kelas
5, 10 tahun) hanya mendapatkan konten hiburan komedi. (Losaila kelas 5, 11
tahun) mendapatkan konten hiburan, yaitu jenis hiburan film horor dan dapat
mengisi waktu luang. (Reza kelas 6, 11 tahun) mendapatkan konten hiburan,
yaitu jenis hiburan games dimana isi konten tersebut membuat suatu challange
dan tantangan. (Faiz kelas 6, 11 tahun) mendapatkan konten hiburan games.

 Panutan di TikTok
Aplikasi akun TikTok adalah sebuah jejaring sosial dan platform untuk
mengedit, pembuatan suatu konten video sebagai hiburan disertai dengan
musik dan filter sebagai pendukung dengan durasi pendek yang diluncurkan
pada bulan September 2016. Aktivitas pada akun TikTok yang biasanya
dilakukan pada anak-anak yaitu membuat konten video dance dengan
menggunakan suatu musik yang populer. (Nadil kelas 5, 10 tahun) dapat
follow akun Tiktok seorang TikTokers yang bernama @khaby.lame dengan
jumlah followers 9,7 jt dimana berisi konten tentang suatu kekeliruan yang
akan diperbaiki menjadi yang lebih baik. Karakter yang disenangi pada
saudara Nadil dalam konten TikTok tersebut, yaitu Khaby Lame seorang
pemilik akun TikTok sendiri. Dalam konten TikTok pada akun Khaby Lame
tidak ada berisi tutorial belajar.
Gambar 1. Akun TikTok Khaby Lame: Berisi
konten tentang suatu kekeliruan yang akan
diperbaiki menjadi yang lebih baik.

(Faqih kelas 5, 10 tahun) dapat follow akun TikTok seorang Tiktokers


yang bernama @iben_ma dengan jumlah followers 9,7 jt dimana berisi konten
tentang challange kuliner. Karakter yang disenangi oleh saudara Faqih dalam
konten TikTok @iben_ma yaitu seorang kekasih Iben M.A. Dalam konten
TikTok pada akun Iben M.A. tidak mendapatkan berisi tutorial belajar.
(Kaysan kelas 5, 10 tahun) dapat follow akun TikTok seorang TikTokers yang
bernama @ibnuwardani dengan jumlah followers 12 jt dimana berisi konten
prank terbaik dan rekomendasi. Karakter yang disenangi oleh saudara Kaysan
dalam konten TikTok @ibnuwardani yaitu saudara kandung dari Ibnu
Wardani yang bernama Ilal Wardani. Dalam konten TikTok pada akun Ibnu
Wardani tidak mendapatkan berisi tutorial belajar.
Gambar 2. Akun TikTok Iben Gambar 3. Akun TikTok Ibnu
M.A.: Berisi konten tentang Wardani: Berisi konten prank terbaik
challange kuliner. dan rekomendasi.

(Reza kelas 6, 11 tahun) sama seperti saudara Faqih dari kelas 5 SD


dapat follow akun TikTok seorang TikTokers yang bernama @iben_ma
dengan jumlah followers 9,7 jt dimana berisi konten tentang challange kuliner.
Karakter yang disenangi oleh saudara Reza dalam konten TikTok @iben_ma
yaitu seorang kekasih Iben M.A. Dalam konten TikTok pada akun Iben M.A
yang didapatkan saudara Reza yaitu challange pembuatan suatu kuliner. (Faiz
kelas 6, 11 tahun) dapat follow akun TikTok games Minecraft dengan nama
akun TikTok @mewithwes dengan jumlah followers 2,4 jt. Karakter yang
dapat disenangi oleh saudara Faiz pada konten TikTok dari @mewithwes
berisi konten games Minecraft, yaitu bernama Steve. Dalam konten TikTok
@mewithwes dengan berisi konten games Minecraft tidak mendapatkan berisi
tutorial belajar.
Gambar 4. Akun TikTok Mewithwes:
Berisi konten games Minecraft

(Jahra kelas 6, 11 tahun) dapat follow akun TikTok channel TV


(Telivition) cartoon yang bernama akun TikTok @nickelodeon berasal dari
negara USA (United State American) dengan jumlah followers 13,2 jt dimana
memiliki beberapa jenis film cartoon dari siaran TV (Telivition) tersebut. Film
yang disenangi dari siaran TV (Telivition) Nickelodeon, yaitu film cartoon
The Loud House. Dalam konten TikTok film cartoon The Loud House dari
siaran TV (Telivition) Nickelodeon dapat tutorial belajar science. (Caca kelas
6, 11 tahun) dapat follow akun TikTok seorang TikTokers, yaitu @regitamasri
dimana berisi konten TikTok POV dengan jumlah followers 9,6 jt. POV
adalah singkatan dari (Point Of View) dengan makna seseorang yang
memerankan karakter dalam cerita tersebut. Karakter yang disenangi dalam
konten TikTok tersebut, yaitu seorang TikTokers pemilik akun TiktTok dari
konten tersebut yang bernama Regita Masri. Dalam konten Tiktok dari akun
seorang TikTokers yang bernama Regita Masri tidak mendapatkan tutorial
belajar.
Gambar 5. Akun TikTok Gambar 6. Akun TikTok Regita
Nickelodeon: Berisi konten film Masri: Berisi konten TikTok POV
kartun berasal dari USA (United (Point of View).
State American).

(Hanna kelas 6, 11 tahun) dapat follow akun TikTok seorang TikTokers,


yaitu Felicia Tan dengan nama akun TikTok @feliciatannnn dimana berisi
konten TikTok POV (Point of View) sama seperti isi konten TikTok Regita
pada akun TikTok yang dimiliki dengan nama akun TikTok @regitamasri .
POV (Point of View) adalah seseorang yang memerankan karakter dalam
cerita tersebut. Karakter yang disenangi dalam konten TikTok tersebut, yaitu
seorang TikTokers pemilik akun TikTok dari konten tersebut yang bernama
Felicia Tan. Dalam konten Tiktok dari akun seorang TikTokers yang bernama
Felicia Tan tidak mendapatkan tutorial belajar. (Losaila kelas 5, 11 tahun)
dapat follow akun TikTok boyband BTS berasal dari Korea Selatan dengan
nama akun TikTok @bts_official_bighit dimana berisi konten TikTok dance
disertakan dengan musik yang telah dirilis oleh boyband BTS. Karakter yang
disenangi pada konten tersebut dari salah satu anggota boyband BTS, yaitu
bernama Jungkook. Dalam konten TikTok dari akun @bts_official_bighit
tidak mendapatkan tutorial belajar. (Qanisah kelas 5, 10 tahun) dapat follow
akun TikTok girlband BlackPink berasal dari Korea Selatan dengan nama
akun TikTok @bp_tiktok dimana berisi konten dance disertakan dengan musik
yang telah dirilis oleh girlband BlackPink. Karakter yang disenangi pada
konten tersebut dari salah satu anggota girlband BlackPink, yaitu bernama
Lisa. Dalam konten TikTok dari akun @bp_tiktok tidak mendapatkan tutorial
belajar.

Gambar 7. Akun TikTok Felicia Gambar 8. Akun TikTok BTS,


Tan: Berisi konten TikTok POV Boyband berasal dari Korea Selatan.
(Point of View).
Gambar 9. Konten TikTok Blackpink,
Girlband berasal dari Korea Selatan.

 Konten Yang Disenangi


Film
Film adalah gambar yang bergerak dalam TV (Telivition) maupun
tampilan diatas panggung pada suatu acara kegiatan-kegiatan, adapun
intermitten movement arti dari pergerakan dimana gerakan yang muncul hanya
karena keterbatasan kemampuan otak dan mata manusia menangkap
pergantian gambar hanya beberapa detik.

Film merupakan suatu kombinasi antar usaha penyampaian pesan


melalui gambar yang bergerak, pemanfaatan tekonologi kamera, warna, dan
suara. Unsur-unsur tersebut di latar belakangi oleh suatu cerita ang
mengandung pesan yang ingin disampaikan oleh sutradara kepada khalayak
film (Susanto, 1982:60). Gagasan untuk menciptakan film adalah dari para
seniman pelukis. Dengan ditemukannya cinematopography telah
menimbulkan gagasan kepada mereka untuk menghidupkan gambar-gambar
yang mereka lukis. Dan lukisan-lukisan itu bisa menimbulkan hal yang lucu
dan menarik karena dapat disuruh memegang peran apa saja yang tidak
mungkin diperankan oleh manusia. Si tokoh dalam film kartun dapat dibuat
menjadi ajaib, menghilang menjadi besar atau menjadi kecil secara tiba-tiba.
(Effendy, 2000 : 211 – 216).

Pada siswa-siswi SD Nurul Fikri Makassar yang mendapatkan konten


film dari aplikasi TikTok, yaitu sebanyak tiga orang dari kelas 5 dan 6 SD
dimana siswi kelas 5 SD terdiri dari dua orang dan siswi kelas 6 terdiri dari
satu orang. Jenis konten film yang didapatkan oleh informan saya dari aplikasi
TikTok terdiri dari tiga, yaitu jens film komedi, film horor, dan film kartun.
(Qanisah kelas 5, 10 tahun) mendapatkan konten film dari aplikasi TikTok
dengan jenis film komedi. (Losaila kelas 5, 11 tahun) mendapatkan konten
film dari aplikasi TikTok dengan jenis film horor. (Jahra kelas 6, 11 tahun)
mendapatkan konten film dari aplikasi TikTok dengan jenis film kartun dari
channel TV (Telivition) Nickelodeon dengan film kartun yang berjudul The
Loud House berasal dari USA (United State American).

Tutorial Keterampilan
Keterampilan adalah hasil belajar pada ranah psikomotorik dengan
melakukan pengerjaan dan pelaksanaan dengan baik berdasarkan kemampuan
yang dimiliki tiap individu masing-masing.

Sumber lain menyebutkan bahwa keterampilan (skill) dalam arti sempit,


yaitu kemudahan, kecepatan, dan ketepatan dalam tingkah laku motorik yang
disebut juga normal skill. Sedangkan dalam arti luas, keterampilan meliputi
aspek normal skill, intelektual skill, dan social skill (Vembriarto, 1981:52).
Keterampilan adalah pola kegiatan yang bertujuan, yang memerlukan
manipulasi dan koordinasi informasi yang dipelajari (Sudjana, 1996 : 17).

Pada siswa-siswi SD Nurul Fikri Makassar yang mendapatkan konten


film dari aplikasi TikTok, yaitu sebanyak empat orang dari kelas 5 dan 6 SD
dimana dari siswa kelas 5 SD sebanyak siswa-siswi kelas 5 SD terdiri dari tiga
orang dan siswi kelas 6 SD terdiri dari satu orang. (Faqih kelas 5, 10 tahun)
mendapatkan konten TikTok dengan berisi karya-karya seni sehingga tertarik
dengan karya-karya seni tersebut. (Kaysan kelas 5, 10 tahun) mendapatkan
konten TikTok cara mendesain mobil dengan menggunakan tangan sendiri,
agar kreatif dan inisiatif karena saudara kaysan sangat menyukai mainan
mobil-mobilan. (Qanisah kelas 5, 10 tahun) mendapatkan konten TikTok
pembuatan suatu eksperimen yang gagal. (Hanna kelas 6, 11 tahun)
mendapatkan konten TikTok karya seni melukis, pembuatan prakarya dari
kertas origami, dan menggambar seni-seni kemudian dipajang pada saat acara
tertentu sehingga pengunjung tertarik dan berkeinginan untuk belajar melukis
dan karya seni yang menarik.

Informasi Kuliner
Kuliner adalah pusat tempat makan, baik di rumah makan, warung,
ataupun di restoran dengan banyak stand makanan. Pengunjung bebas memilih
tempat makan beserta menu makanan dari tempat makan masing-masing.
Menurut Seogiarto (2018), kuliner adalah masakan dalam artian hasil dari
proses memasak dimana makanan tersebut dalam sementara proses dimasak.
Wisata kuliner adalah berpergian ke suatu daerah atau tempat yang
menyajikan makanan khas dalam rangka mendapatkan pengalaman baru
mengenai kuliner (Hall dan mitchell, 2001, dalam Sari, 2013).

Pada siswa-siswi SD Nurul Fikri Makassar yang mendapatkan konten


kuliner dari aplikasi TikTok, yaitu sebanyak tiga orang dari kelas 5 dan 6 SD
dimana siswa kelas 5 SD dapat terdiri dari dua orang dan kelas 6 SD terdiri
dari satu orang. (Nadil kelas 5, 10 tahun) mendapatkan konten pada saat bulan
puasa, orang-orang pada mengunggah konten mukbang diluar jam buka puasa
hingga sahur sehingga saudara Nadil sangat keberatan untuk melihat konten
tersebut pada saat bulan puasa diluar jam buka puasa hingga sahur. (Faqih
kelas 5, 10 tahun) dan (Reza kelas 6, 11 tahun) mendapatkan konten challange
kuliner dari akun TikTok seorang TikTokers yang bernama Iben M.A.

Anda mungkin juga menyukai