Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI GURU AKIDAH AKHLAK DALAM MENCEGAH

DAMPAK NEGATIF MEDIA SOSIAL TIKTOK PADA SISWA DI MTS


MATHLABUL ULUM KAMPAR RIAU
Intan Nurul Salma
Siti Rohmah
Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta
Intannurulsalma@gmail.com
sitirohmah@iiq.ac.id

Abstrak

TikTok merupakan salah satu jenis media sosial yang sedang digandrungi oleh banyak orang,
baik dari kalangan remaja bahkan hingga orang dewasa. Namun, di balik konten nya yang
menarik aplikasi TikTok ini memiliki banyak sekali dampak negatif seperti menyita waktu,
kecanduan, hingga banyaknya konten-konten dewasa yang muncul, hal ini tentunya dapat
mempengaruhi penggunanya, termasuk peserta didik. Metode yang peneliti gunakan adalah
penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif, serta menggunakan teknik
pengumpulan data yaitu dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi guru akidah akhlak dalam mencegah
dampak negatif media sosial TikTok pada siswa di MTs Mathlabul Ulum. Hasil dari
penelitian ini adalah strategi yang digunakan guru akidah akhlak dalam mencegah dampak
negatif TikTok pada siswa yaitu dengan memberikan pemahaman kepada peserta didik,
mengadakan kegiatan diskusi mengenai fenomena-fenomena yang sedang terjadi, bekerja
sama dengan orang tua, mengadakan razia handphone, dan memberikan arahan serta nasehat
kepada peserta didik. Dengan demikian adanya strategi-strategi tersebut diharapkan agar guru
Akidah Akhlak diharapkan mampu untuk menumbuhkan sikap-sikap religius yang sesuai
dengan nilai-nilai ajaran Islam kepada peserta didik agar tidak terjadinya krisis moral seperti
yang sedang terjadi pada saat ini.
Kata Kunci: TikTok, Dampak Negatif, Strategi Guru Akidah Akhlak.

Abstract

TikTok is a type of social media that is being loved by many people, both from teenagers and
even adults. However, behind its interesting content this TikTok application has a lot of
negative impacts such as time consuming, addiction, to the amount of adult content that
appears, so that it can affect its users, including students. The method that researchers use is
qualitative research, using descriptive methods, and using data collection techniques, namely
by observation, interview, and documentation techniques. This study aims to find out how the
strategy of moral teachers in preventing the negative impact of TikTok social media on
students at MTs Mathlabul Ulum. The results of this study are strategies used by moral
teachers in preventing the negative impact of TikTok on students, namely by providing
understanding to students, holding discussion activities about phenomena that are
happening, collaborating with parents, holding cellphone raids, and providing direction and
advice to students.
Thus, the existence of these strategies is expected so that Akidah Akhlak teachers are
expected to be able to cultivate religious attitudes that are in accordance with the values of
Islamic teachings to students so that there is no moral crisis as is happening at this time.
Keywords: TikTok, Negative Impact, Akidah Akhlak Teacher Strategy.

PENDAHULUAN
Tatanan sosial dan moral yang dulu sangat dijunjung tinggi saat ini telah mengalami
banyak perubahan yang diakibatkan karena adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin kompleks. Globalisasi mengakibatkan arus informasi yang sangat
cepat dan sulit untuk dibendung. Arus informasi tersebut tidak hanya berpengaruh pada
pengetahuan, tetapi juga berdampak terhadap nilai-nilai pendidikan agama Islam. 1 Adanya
internet saat ini mulai menggeser kehadiran media tradisional. 2 Saat ini merupakan zaman
nya sosial media, adapun istilah “media sosial” mengacu pada serangkaian program berbasis
web yang mendukung pengembangan situs web interaktif dan didasarkan pada filosofi dan
teknologi web versi 2.0.3
Aplikasi TikTok merupakan salah satu platform media sosial yang saat ini sedang
digemari oleh anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa. Aplikasi TikTok ini berasal dari
China, negara yang terkenal dengan sebutan tirai bambu. Zhang Yiming merupakan seorang
insinyur perangkat lunak yang lulus dari Universitas Nankai di Cina, beliaulah yang
menemukan dan juga mengembangkan aplikasi TikTok ini. Sejak tahun 2018, aplikasi
TikTok ini mulai populer di Indonesia hingga sekarang.4 Indonesia sendiri saat ini menempati
urutan kedua dengan jumlah pengguna aktif TikTok sebesar 99,1 juta orang. Jumlah ini
menempatkan indonesia berada di urutan kedua setelah Amerika Serikat yang tercatat
memiliki pengguna aktif TikTok tersbesar di dunia, yakni mencapai 136,4 juta orang pada
bulan April tahun 2022.5
Pada tahun 2020, pengguna internet secara global adalah mereka yang berusia 16-68
tahun, dan sekitar 18% dari pengguna internet tersebut merupakan salah satu pengguna
aplikasi TikTok. Adapun untuk pengguna TikTok sendiri 42% merupakan mereka yang

1
Zulkifli Lubis dan Dewi Anggraeni, “Paradigma Pendidikan Agama Islam di Era Globalisasi Menuju
Pendidik Profesional,” Jurnal Studi Al-Qur’an: Membangun Tradisi Berfikir Qur’ani, vol 15, no. 1 (2019), h.
134, https://core.ac.uk/download/pdf/296306753.pdf. (27 Januari 2022).
2
Rulli Nasrullah, Komunikasi Antar Budaya, (Jakarta: Prenada Media, 2018), h. 24.
3
Feri Sulianta, Keajaiban Sosial Media, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2015), h. 5-6.
4
Wandi, “Social Media Tik Tok in Islamic Perspective”, Palakka: Media and Islamic Communication
1, no. 1, Juni (2020), h. 16, https://jurnal.iain-bone.ac.id/index.php/palakka/article/view/698, (17 Februari 2022)
5
Monavia Ayu Rizaty, Pengguna TikTok Indonesia Terbesar Kedua di Dunia, 12 Juli 2022,
https://dataindonesia.id/digital/detail/pengguna-tiktok-indonesia-terbesar-kedua-di-dunia, (diakses pada tanggal
20 Agustus 2022, pukul 22.03 WIB)
berusia 18-24 tahun.6 Dalam era globalisasi yang sangat berkembang seperti saat ini,
perkembangan anak-anak sangat mudah dipengaruhi oleh teknologi modern seperti media
sosial.7
Tak dapat dipungkiri bahwa penggunaan perangkat-perangkat modern seperti internet
banyak sekali memberikan kemudahan bagi penggunanya. Namun penggunaan internet yang
tidak terkontrol dapat menyebabkan banyak dampak negatif di dalamnya, salah satunya
adalah menyebabkan kecanduan di antara penggunanya. Oleh karena itu, pendidikan dan
pengajaran ilmu agama Islam saat ini sangatlah penting dan haruslah ditanamkan sedini
mungkin. Dalam hal ini, orang tua dan guru di sekolah memiliki peran yang sangat penting
tidak hanya dalam mendidik tetapi juga dalam menanamkan akhlak mulia pada setiap peserta
didik.8 Akhlak merupakan pendidikan mendasar bagi setiap manusia yang terlahir, karena
dengan adanya akhlak yang baik, manusia akan dapat mengendalikan dirinya dari sifat dan
perangai yang buruk.9 Realita yang terjadi sekarang berupa jauhnya kehidupan anak-anak
dari nilai-nilai agama merupakan salah satu bentuk dampak negatif kemajuan teknologi yang
sangat pesat. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidik Islam dalam upaya pembentukan
kepribadian peserta didik yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama Islam tidak dapat
dipandang sebelah mata.
Strategi dalam penanaman akhlak-akhlak religius harus disesuaikan dengan tingkat
perkembangan siswa. Pada titik ini, tugas seorang guru yakni sebagai panutan yang dapat
memberikan contoh yang baik bagi peserta didik menjadi sangat penting. Oleh karena itu,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian di MTs Mathlabul Ulum dan penulis
menganggap bahwa penelitian ini penting untuk dikaji karena bertujuan untuk mengetahui
tentang bagaimana strategi yang dilakukan oleh guru akidah akhlak dalam mencegah dampak
negatif TikTok pada siswa di Mts Mathlabul Ulum, dan bagaimana guru akidah akhlak
dengan menanamkan sikap-sikap religius kepada peserta didik.

6
Kinnon Ross MacKinnon, et al., eds, “Examining TikTok’s Potensial foe Community-Engaged
Digital Knowledge Mobilization With Equity-Seeking Groups”, Journal Of Medical Internet Research, Vol 23,
Iss. 12, 2021, h. 3
7
Siti Marpuah, et al., eds., “The Implications of Modern Technoloogy (Gadget) For Students Learning
Development in University”, Turkish Jurnal of Computer and Mathematics Educations, Vol. 12, No. 2, 2021, h.
589
8
Afriantoni, Prinsip-Prinsip Pendidikan Akhlak Generasi Muda, (Yogyakarta: Deepublish, 2015), h. 62.
9
Chotibul Umam, Inovasi Pendidikan Islam: Strategi dan Metode Pembelajaran PAI di Sekolah
Umum, (Riau: DOTPLUSH Publisher, 2020), h. 20.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan dari
penggunaan media sosial TikTok pada siswa di MTs Mathlabul Ulum dan bagaimana strategi
guru Akidah Akhlak dalam mencegah dampak negatif dari penggunaan media soisal TikTok
pada siswa di MTs Mathlabul Ulum. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
kualitatif, yaitu proses penelitian untuk memahami fenomena-fenomena sosial yang terjadi
dalam masyarakat dengan menciptakan gambaran yang menteluruh dan kompleks sehingga
dapat disajikan dengan kata-kata, melaporkan pandangan terinci yang diperoleh dari sumber-
sumber informan, serta dilakukan dalam latar setting yang alamiah.10
Adapun bentuk dari penelitian ini adalah studi kasus, yaitu berusaha memperoleh
gambaran secara lengkap dan detail tentang kejadian dan fenomena tertentu pada suatu objek.
Dengan demikian pelaksanaan penelitian dengan metode ini adalah untuk menggali informasi
dengan sebanyak-banyaknya dan sedalam-dalamnya kemudian mendeskripsikannya dalam
bentuk narasi sehingga memberikan gambaran secara utuh tentang fenomena yang terjadi.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik-teknik pengumpulan data dengan cara
observasi, wawancara dan dokumentasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani “strategos” yang berarti upaya
untuk mencapai kemenangan pada suatu peperangan. Istilah strategi ini awalnya
berasal dari dunia militer, dimana kata tersebut mengacu pada cara dalam
menggunakan seluruh kekuatan militer yang tersedia untuk memenangkan sebuah
konflik.11 Quinn mendefinisikan strategi sebagai sebuah struktur atau rencana yang
menyatukan tujuan utama, kebijakan-kebijakan dan urutan tindakan dalam suatu
organisasi menjadi suatu kesatuan yang utuh.12 Dari beberapa sudut pandang para
ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu rencana yang dibuat oleh
para pimpinan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.13

10
Muhammad Rijal Fadli, “Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif”, Jurnal Humanika: Kajian
Ilmiah Mata Kuliah Umum, Vol. 21, No. 1, 2021, h. 35
11
Arin Tentrem Mawati, et al., eds., Strategi Pembelajaran, (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2021), h. 2
12
Cameron and Quinn, Diagnosing and Changing Organizational Culture: Based on the Competing
Values Framework, Reading, (Mass: Addison Wesley, 1999), h. 10.
13
Sesra Budio, “Strategi Manajemen Sekolah”, …, h. 59-60
Dalam Islam, strategi juga digunakan untuk mencapai segala sesuatu secara
efektif dan efisisen. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam surah An-Nahl
ayat 125:
َ ‫م بِالَّتِ ْي ِه َي اَحْ َس ۗنُ اِ َّن َربَّكَ هُ َو اَ ْعلَ ُم بِ َم ْن‬eُْ‫ع اِ ٰلى َسبِ ْي ِل َربِّكَ بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْله‬
‫ض َّل‬ ُ ‫اُ ْد‬
١٢٥ َ‫ع َْن َسبِ ْيلِ ٖه َوهُ َو اَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِد ْين‬
“Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah424) dan pengajaran yang
baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang
paling tahu siapa yang mendapat petunjuk” (QS. An-Nahl [16]: 125).14

Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya,


Muhammad SAW. agar menyeru umat manusia dengan penuh hikmah. Ibnu jarir
mengatakan: “Yaitu apa yang telah diturunkan kepada beliau berupa Al-Qur’an dan
as-Sunnah serta pelajaran yang baik, yang di dalamnya terdapat larangan dan
berbagai peristiwa yang disebutkan agar mereka waspada terhadap siksa Allah
SWT”. dan barangsiapa yang membutuhkan dialog dan tukar pikiran, maka
hendaklah dilakukan dengan cara yang baik, lemah lembut, serta tutur kata yang
baik.
Sedangkan pengertian pembelajaran menurut Poerwadarminta adalah
terjemahan dari kata “instruction” yang berarti menyampaikan pikiran. Menurut
Muhammad Surya, pembelajaran adalah suatu proses yang dilalui oleh manusia
untuk mengubah tingkah lakunya secara umum sebagai hasil interaksinya dengan
lingkungan sekitarnya.15 Sedangkan menurut Thobroni pembelajaran adalah suatu
proses, cara, atau tindakan yang menyebabkan seseorang belajar. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu proses
transfer ilmu dari seorang pendidik kepada anak didik nya melalui berbagai mavam
strategi pembelajaran.16
Ketika digunakan dalam konteks pendidikan, strategi mengacu pada sebuah
metode yang digunakan untuk menyampaikan materi dalam lingkungan belajar
mengajar. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai pola dalam kegiatan
pembelajaran yang secara kontekstual dipilih dan digunakan oleh guru sesuai dengan

14
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah Dilengkapi Panduan Waqaf dan Ibtida’, (Jakarta:
PT. Suara Agung, 2018), h. 281
15
Haudi, Strategi Pembelajaran, (Sumatera Barat: Insan Cendekia Mandiri, 2021), h. 2
16
Suvriadi Panggabean, et al., eds., Konsep dan Strategi Pembelajaran, (Medan: Yayasan Kita Menulis,
2021), h. 33
karakteristik siswa, keadaan sekolah, lingkungan sekitar, dan tujuan pembelajaran
yang telah direncanakan.17
2. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran
Menurut Saskatchewan Education, dalam sebuah artikel yang berjudul
“Instructional Approaches A Framework for Professional Practice” ada 5 jenis
strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, di
antaranya yaitu:18
a. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Strategi pembelajaran langsung adalah suatu strategi dimana kegiatan
pembelajaran lebih banyak berpusat pada guru. Dalam pelaksanaan strategi ini
guru menjadi fasilitator dalam membantu siswa untuk menemukan informasi
terkait materi-materi yang sedang di pelajari.
b. Strategi Pembelajaran Tidak Langsung(Indirect Instruction)
Strategi pembelajaran tidak langsung merupakan jenis strategi dimana
seorang guru berperan sebagai fasilitator dan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berkembang sesuai dengan pola pikir masing-masing.
c. Strategi Pembelajaran Interaktif (Interactive Instruction)
Strategi pembelajaran interaktif merupakan strategi pembelajaran yang
didalamnya terdapat kegiatan diskusi dan saling berbagi antar siswa.
d. Strategi Pembelajaran Eksperimen (Experimen Learning)
Strategi pembelajaran eksperimen adalah strategi pembelajaran dimana
proses pelaksanaannya yaitu setiap siswa akan melakukan interaksi dengan
siswa lain, sehingga dengan adanya interaksi tersebut siswa dapat menarik
kesimpulan mengenai suatu hal yang telah di diskusikan.
e. Strategi Pembelajaran Mandiri
Strategi pembelajaran mandiri merupakan jenis strategi yang fokus
kajiannya mengatur pembelajaran setiap siswa secara mandiri, namun tetap
dengan bimbingan dan arahan guru.
Selain 4 strategi di atas, ada beberapa jenis strategi pembelajaran lainnya, di
antaranya yaitu:
a. Strategi Pembelajaran Ekspositori, merupakan jenis strategi pembelajaran
yang dalam prosesnya menekankan kepada penyampaian materi secara verbal
17
Wahyudin Nur Nasution, Strategi Pembelajaran, …, h. 3
18
Siti Hermayanti, Fajriyanti, dan Satriani, Strategi Pembelajaran, (Surabaya: Inoffast Publishing,
2022), h. 3
dari seorang guru kepada siswa dengan tujuan memastikan bahwa siswa
sepenuhnya dapat memahami materi pelajaran.
b. Strategi Pembelajaran Inkuiri, menurut Sanjaya, yang dimaksud dengan
strategi pembelajaran inkuiri adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang
dikenal sebagai strategi pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir
secara kritis dan analitis untuk mempelajari lebih lanjut lagi mengenai suatu
masalah yang diberikan.
c. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM), strategi ini dapat
dianggap sebagai serangkaian aktivitas pembelajaran yang difokuskan untuk
menemukan solusi ilmiah dari sebuah masalah.
d. Strategi Pembelajaran Kooperatif, menurut Reinhartz dan Beach, yang
dimaksud dengan strategi pembelajaran kooperatif adalah strategi dimana
siswa diminta bekerja sama dalam kelompok atau tim yang bertujuan untuk
mempelajari suatu materi tertentu.
e. Strategi Pembelajaran Afektif, merupakan salah satu jenis strategi
pembelajaran dimana kegiatan pembelajarannya lebih menekankan kepada
pembentukan sikap positif pada diri peserta didik.
f. Strategi Pembelajaran Kontekstual, menurut Sanjaya Contextual Teaching
and Learning (CTL) atau biasa disebut dengan strategi pembelajaran
kontekstual adalah salah satu strategi pembelajaran yang mendorong siswa
untuk menemukan materi yang sedang di pelajari dan menghubungkannya
dengan keadaan yang sekarang sedang mereka hadapi dalam kehidupan
nyata.19
g. Strategi Pembelajaran Aktif, menurut Zuhairi pembelajaran aktif adalah
sebuah proses dalam kegiatan belajar mengajar yang menggunakan berbagai
macam metode belajar, strategi ini memfokuskan pada keaktifan peserta didik
dan melibatkan berbagai potensi yang ada pada peserta didik, baik bersifat
fisik, mental, emosional, maupun intelektual.
h. Strategi Pembelajaran Quantum, quantum teaching dapat diartikan sebagai
strategi pembelajaran yang bertujuan untuk memotivasi siswa agar mau belajar
dengan menjadikan belajar sebagai suatu kegiatan yang dibutuhkan oleh
mereka.

19
Wahyudin Nur Nasution, Strategi Pembelajaran, …, h. 116
B. Guru Akidah Akhlak
1. Pengertian Guru
Dari sudut pandang etimologis, kata guru sering juga merujuk pada istilah
pendidik. Kata guru identik dengan kata teacher (bahasa Inggris). Kata teacher
bermakna sebagai “the person who teach, especially in school” atau guru adalah
seseorang yang mengajar, khususnya di sekolah.20 Dalam Undang-Undang Guru dan
Dosen No. 14 Tahun 2005 Pasal 1, menyebutkan bahwa guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.21
2. Pengertian Akidah
Secara etimologi, akidah berasal dari bahasa Arab yaitu “aqada-ya’qidu-
aqdan”, yang berarti ikatan, perjanjian, simpul dan kokoh. Adapun yang dimaksud
diatas adalah mengikat dan menjadi simpul atau patokan utama segala sesuatu.
Sehingga akidah adalah sesuatu yang dipegang teguh dan tertancap kuat di dalam
hati.
Sedangkan definisi akidah secara terminologis menurut Hasan al-Banna
bahwa akidah adalah perkara-perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh
setiap hati manusia dan dapat mendatangkan ketenteraman dalam jiwa, sehingga
menjadi keyakinan yang tidak bercampur dengan keraguan sedikit pun. Adapun
menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy yang dikutip oleh Yunahar Ilyas mengatakan
bahwa akidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh
manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah.22
3. Pengertian Akhlak
Kata “akhlak” secara bahasa berasal dari bahasa Arab yakni akhlaq, dan
merupakan jamak dari kata khulqu, yang berarti budi pekerti atau perangai.
Sedangkan menurut istilah akhlak adalah perbuatan seseorang yang didorong oleh
keadaan jiwa, dimana perbuatan-perbuatan tersebut dilakukan tanpa adanya
pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Akhlak merupakan perbuatan seseorang
tanpa adanya rekayasa, murni berasal dari dalam diri seseorang sebagai hasil dari

20
Shilphy A. Octavia, Etika Profesi Guru, (Yogyakarta: Deepublish, 2020), h. 10
21
Indonesia, Undang-Undang Tentang Guru dan Dosen, UU Nomor 14 Tahun 2005, Pasal 1
22
Rahmat Solihin, Akidah Akhlak Dalam Perspektif Pembelajaran Di Madrasah Ibtidaiyah, (Jawa
Barat: Penerbit Adab, 2021), h. 6
pembentukan psikologisnya. Adapun akhlak terbagi menjadi dua, yakni akhlak
terpuji (akhlak al-mahmudah) dan akhlak tercela (akhlak al-madzmumah).23
Akidah dan akhlak sangat erat hubungannya. Akidah sangat berpengaruh dan
memiliki dampak yang signifikan terhadap bagaimana perilaku seseorang dalam
situasi sehari-hari, hal ini dikarenakan akidah berfungsi sebagai landasan atau
pondasi utama agar terciptanya akhlak yang baik dalam diri seseorang. Akhlak
yang baik juga terwujud atas perjuangan antara akal dan nafsu yang saling
mendominasi antara satu sama lain sehingga seiring berjalannya waktu hal tersebut
akan berubah menjadi kebiasaan dan perangai yang tetap. Memiliki perilaku yang
baik dan akhlak yang mulia menjadi salah satu bukti seseorang memiliki keimanan
yang kuat. Oleh karena itu, akidah dan akhlak memiliki keterikatan yang sangat
erat antara satu sama lain.24
4. Strategi Guru Akidah Akhlak
Strategi pembelajaran akidah akhlak merupakan sebuah cara yang secara sadar
dan terencana sudah di siapkan dalam memberikan pengalaman belajar kepada
peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah
SWT.25 Pembelajaran Akidah Akhlak tidak hanya sekedar tentang “transfer of
knowledge” ataupun “tranfer of training”, tetapi lebih kepada suatu sistem yang
ditata di atas pondasi keimanan dan kesalehan. Pembelajaran Akidah Akhlak
adalah suatu sistem yang terkait dengan Allah SWT. secara langsung, karena berisi
kegiatan yang mengarahkan dengan sengaja dalam mengajarkan perkembangan
seseorang sejalan dengan nilai-nilai akhlakul karimah.26
Menurut Daradjat, ada beberapa metode yang biasa digunakan dalam
pembelajaran akidah akhlak, diantaranya adalah metode ceramah, metode tanya
jawab, metode pemberian tugas, metode diskusi, metode latihan dan metode
pembiasaan.27 Strategi utama bagi seorang guru ialah harus mampu memberikan
memberikan pengetahuan yang benar kepada peserta didiknya. Selanjutnya guru

23
Rahmat Solihin, Akidah Akhlak Dalam Perspektif Pembelajaran Di Madrasah Ibtidaiyah, …, h. 7
24
Rahmat Solihin, Akidah Akhlak Dalam Perspektif Pembelajaran Di Madrasah Ibtidaiyah, …, h. 7
25
Muhammad Ilham Syahputra, et al., eds., “Analisis Strategi Pembelajaran Aqidah”, Hijaz: Jurnal
Ilmu-Ilmu Keislaman, Vol. 1, No. 1, Seprember 2021, h. 9-10
26
Yatimin dan Husni Thamrin, “Strategi Pembelajaran Akidah Akhlak Melalui Pendekatan Sufistik
Untuk Madrasah Tsanawiyah Provinsi Riau”, Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 16, No. 1, Januari-Juni
2017, h. 152-153
27
Nurul Jeumpa, “Macam-macam Strategi Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak”, Al-
Fathanah: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam, …, h. 58-61
sebagai pembina akhlak peserta didik, karena akhlak merupakan pondasi utama
untuk menopang kelangsungan hidup suatu bangsa.
C. Media Sosial TikTok
Media sosial merupakan sebuah media online, dimana para penggunanya dapat
dengan mudah untuk melakukan kegiatan seperti berpartisipasi, berbagi serta
menciptakan sesuatu melalui blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual.
Pengertian media sosial menurut pendapat lain yaitu merupakan media online yang dapat
mendukung terhadap interaksi sosial dan media sosial juga menggunakan teknologi
berbasis web yang dapat merubah komunikasi menjadi sebuah dialog interaktif.28
TikTok merupakan salah satu jenis media sosial yang berupa audio visual, yakni
dapat dilihat dan juga didengar. Ada banyak sekali pengguna media sosial TikTok, mulai
kalangan orang dewasa hingga remaja. TikTok merupakan sebuah aplikasi yang di buat
oleh perusahaan ByteDance asal negeri tirai bambu, China. Perusahaan ini bergerak
dalam bidang teknologi kecerdasan buatan dan sudah dikenal oleh dunia dalam hal
distribusi informasi melalui media atau produk-produk elektronik lainnya.29
Aplikasi TikTok ini juga disebut sebagai salah satu aplikasi yang dapat menghibur
para penggunanya. Hal ini dikarenakan pengguna aplikasi TikTok dapat melihat berbagai
bentuk kreativitas pengguna lain yang muncul di beranda. Selain itu, pengguna juga
memiliki peluang menjadi terkenal karena banyaknya penonton darai video-video yang
mereka buat, hal ini dikarenakan pengguna lain juga tertarik pada konten mereka.30
Aplikasi TikTok semakin populer sejak diluncurkan pada tahun 2017 sampai saat ini
telah berhasil membukukan 1,5 miliar unduhan. Bahkan aplikasi ini juga telah mencetak
berbagai macam prestasi, salah satunya adalah dapat mengalahkan pendapatan iklan
digital di negara asalnya yakni China. Pada kuartal 3 sejak Januari hingga September
2019, TikTok berhasil mengalahkan unduhan Facebook dan Instagram. 31 Pada akhir
tahun 2019, pengguna aktif aplikasi TikTok di seluruh dunia mencapai 500 juta
pengguna. Di Indonesia sendiri pada saat awal beroperasi, aplikasi TikTok ini sempat

28
A. Rafiq, “Dampak Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Suatu Masyarakat”, Jurnal Global
Komunika, vol. 1, no. 1, Juli 2020, h. 19
29
Tri Buana dan Dwi Maharani, “Penggunaan Aplikasi TikTok (versi terbaru) dan Kreativitas Anak”,
Jurnal Inovasi, Vol. 14, No. 1, 2020, h. 3
30
Riska Marini, “Pengaruh Media Sosial Tiktok Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik di SMPN 1
Gunung Sugih Kab. Lampung Tengah”, (Skripsi Sarjana, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung, 2019), h. 35
31
Yohana Noni Bulele dan Tony Wibowo, “Analisis Fenomena Sosial Media dan Kaum Milenial: Studi
Kasus TikTok”, Jurnal Conference On Business, Social Sciences And Innovation Technology, Vol. 1, No. 1,
Agustus 2020, h. 570
diblokir oleh pemerintah Indonesia. Hal ini dikarenakan pemerintah menilai aplikasi ini
banyak mengandung konten-konten yang berbau pornografi.
Segala sesuatu tentunya memiliki sebuah dampak, baik itu dampak positif maupun
negatif. Sama halnya seperti media sosial, media sosial memiliki dampak positif dan
negatif. Dampak positif dari media sosial di antaranya adalah media sosial memudahkan
untuk berinteraksi dengan siapa saja yang ada di dunia ini, sehingga dapat memperluas
jaringan pertemanan. Sedangkan dampak negatif dari media sosial adalah dapat
menjadikan manusia sebagai makhluk individualis dikarenakan mengabaikan orang-
orang terdekat yang berada di sekitarnya. Selain itu, media sosial dapat membuat
seseorang menjadi kecanduan terhadap internet karena kepraktisan dan kemudahan yang
di sediakan, dan masih banyak lagi dampak yang disebabkan oleh media sosial.32
Dari segi positif nya aplikasi TikTok memiliki beberapa manfaat, di antaranya
adalah sebagai salah satu aplikasi yang dapat mendorong kreativitas seseorang dalam
membuat sebuah karya yang menarik. Sedangkan dampak negatif yang dapat disebabkan
dari penggunaan aplikasi TikTok adalah dapat menyita waktu, membuat anak malas
belajar, memicu sikap narsisme yang berlebihan, berkurangnya interaksi sosial, bahkan
dapat memicu potensi cyber bullying. 33
D. Hasil Analisis Mengenai Strategi Guru Akidah Akhlak Dalam Mencegah Dampak
Negatif Media Sosial TikTok Pada Siswa di MTs Mathlabul Ulum

Media sosial TikTok menimbulkan berbagai macam dampak negatif kepada siswa,
sehingga guru Akidah Akhlak berperan penting untuk mencegah adanya dampak negatif
kepada siswa. Dampak negatif dari penggunaan media sosial TikTok pada siswa-siswi di
MTs mathlabul Ulum setelah peneliti melakukan wawancara kepada beberapa informan
di antaranya adalah menyita waktu, menganggu konsentrasi dalam belajar, menjadi lalai
terhadap pekerjaan yang seharusnya di kerjakan, mengganggu kesehatan, sholat menjadi
tidak tepat waktu, menjadi kecanduan dalam bermain gadget, banyaknya konten-konten
dewasa (18+) yang tidak pantas untuk di tonton, menyebabkan rasa ingin meniru tren-
tren yang sedang booming, hingga dapat membahayakan nyawa sendiri.
Adapun berdasarkan hal tersebut guru Akidah Akhlak di MTs Mathlabul Ulum
melakukan beberapa strategi saat di sekolah untuk mencegah dampak-dampak negatif
tersebut. Di antara strategi yang dilakukan adalah memberikan pemahaman kepada
32
A. Rafiq, “Dampak Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Suatu Masyarakat”, Jurnal Global
Komunika, …, h. 26
33
Nurwidya, “Ekspresi Wanita Dalam Aplikasi TikTok Ditinjau Dari Perspektif Al-Qur’an”, (Skripsi
Sarjana, Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2021), h. 19-21
peserta didik, mengadakan kegiatan berdiskusi mengenai fenomena-fenomena yang
sedang terjadi, bekerja sama dengan orang tua, mengadakan razia handphone, dan
memberikan arahan serta nasehat kepada peserta didik.
Dengan demikian, dari hasil temuan ini, dapat disimpulkan bahwasanya media sosial
TikTok membawa banyak dampak negatif kepada para penggunanya apabila tidak cerdas
dalam menyaring informasi-informasi yang masuk. Oleh karena itu, sebagai guru Akidah
Akhlah diharapkan mampu mencegah terjadinya hal-hal negatif tersebut dengan
melakukan strategi yang tepat kepada peserta didik. Adapun berdasarkan hasil temuan
pada saat observasi bahwasanya dapat dinyatakan adanya strategi-strategi tersebut dapat
membantu guru Akidah Akhlak untuk mencegah dampak negatif media sosial TikTok
kepada siswa di MTs Mathlabul Ulum secara efektif dan tidak lupa hal ini juga harus
seimbang dengan pola asuh yang diberikan orang tua ketika berada di luar sekolah.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang diuraikan dalam skripsi ini, dengan
judul “Strategi Guru Akidah Akhlak dalam Mencegah Dampak Negatif Penggunaan Media
Sosial TikTok pada Siswa di MTs Mathlabul Ulum, Kampar, Riau”. Kesimpulan yang dapat
dijabarkan yaitu hasil penelitian bahwasanya media sosial TikTok membawa banyak dampak
negatif kepada para penggunanya apabila tidak cerdas dalam menyaring informasi-informasi
yang masuk. Dampak negatif dari penggunaan media sosial TikTok pada siswa-siswi di MTs
mathlabul Ulum setelah peneliti melakukan wawancara kepada beberapa informan di
antaranya adalah menyita waktu, menganggu konsentrasi dalam belajar, menjadi lalai
terhadap pekerjaan yang seharusnya di kerjakan, mengganggu kesehatan, sholat menjadi
tidak tepat waktu, menjadi kecanduan dalam bermain gadget, banyaknya konten-konten
dewasa (18+) yang tidak pantas untuk di tonton, menyebabkan rasa ingin meniru tren-tren
yang sedang booming, hingga dapat membahayakan nyawa sendiri.
Adapun berdasarkan hal tersebut guru Akidah Akhlak di MTs Mathlabul Ulum melakukan
beberapa strategi saat di sekolah untuk mencegah dampak-dampak negatif tersebut. Di antara
strategi yang dilakukan adalah memberikan pemahaman kepada peserta didik, mengadakan
kegiatan berdiskusi mengenai fenomena-fenomena yang sedang terjadi, bekerja sama dengan
orang tua, mengadakan razia handphone, dan memberikan arahan serta nasehat kepada
peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA

Afriantoni. Prinsip-Prinsip Pendidikan Akhlak Generasi Muda, Yogyakarta: Deepublish,


2015.

Budio, Sesra. “Strategi Manajemen Sekolah”, Jurnal Menata, vol. 2, no. 2, Juli-Desember
2019.

Bulele, Yohana Noni dan Tony Wibowo. “Analisis Fenomena Sosial Media dan Kaum
Milenial: Studi Kasus Tiktok”, Journal Conference on Business, Social Sciences and
Inovation Technology, Vol. 1, No. 1, Agustuts 2020.

Cameron and Quinn. Diagnosing and Changing Organizational Culture: Based on the
Competing Values Framework, Reading. Mass: Addison Wesley, 1999.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah Dilengkapi Panduan Waqaf dan Ibtida’.
Jakarta: PT. Suara Agung, 2018.

Fadli, Muhammad Rijal. “Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif”, Jurnal


Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum. Vol. 21, No. 1, 2021.

Haudi. Strategi Pembelajaran. Sumatera Barat: Insan Cendekia Mandiri, 2021.

Indonesia, Undang-Undang Tentang Guru dan Dosen, UU Nomor 14 Tahun 2005, Pasal 1
Jeumpa, Nurul. “Macam-macam Strategi Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Akidah
Akhlak”. Al-Fathanah: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam, Vol. 1, No. 1,
April 2021.

Lubis, Zulkifli dan Dewi Anggraeni. “Paradigma Pendidikan Agama Islam di Era Globalisasi
Menuju Pendidik Profesional.” Jurnal Studi Al-Qur’an: Membangun Tradisi Berfikir
Qur’ani. vol, 15. no. 1, 2019.

MacKinnon, Kinnon Ross, et al., eds, “Examining TikTok’s Potensial foe Community-
Engaged Digital Knowledge Mobilization With Equity-Seeking Groups”, Journal Of
Medical Internet Research, Vol 23, Iss. 12, 2021.

Marpuah, Siti, et al., eds. “The Implications of Modern Technoloogy (Gadget) For Students
Learning Development in University”, Turkish Jurnal of Computer and Mathematics
Educations. Vol. 12, No. 2, 2021.

Marini, Riska. “Pengaruh Media Sosial Tiktok Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik di
SMPN 1 Gunung Sugih Kab. Lampung Tengah”. Skripsi Sarjana, Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2019.

Mawati, Arin Tentrem, et al., eds., Strategi Pembelajaran. Medan: Yayasan Kita Menulis,
2021.
Nasrullah, Rulli. Komunikasi Antar Budaya. Jakarta: Prenada Media, 2018.

Nasution, Wahyudin Nur. Strategi Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing, 2017.

Nurwidya, “Ekspresi Wanita Dalam Aplikasi TikTok Ditinjau Dari Perspektif Al-Qur’an”.
Skripsi Sarjana, Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau, 2021.

Octavia, Shilphy A. Etika Profesi Guru. Yogyakarta: Deepublish, 2020.

Panggabean, Suvriadi, et al., eds., Konsep dan Strategi Pembelajaran,. Medan: Yayasan Kita
Menulis, 2021.

Rafiq, A. “Dampak Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Suatu Masyarakat”, Jurnal
Global Komunika. vol. 1, no. 1, Juli 2020.

Rizaty, Monavia Ayu. “Pengguna TikTok Indonesia Terbesar Kedua di Dunia”. 12 Juli 2022,
https://dataindonesia.id/digital/detail/pengguna-tiktok-indonesia-terbesar-kedua-di-
dunia, (diakses pada tanggal 20 Agustus 2022, pukul 22.03 WIB)

Siti Hermayanti, Fajriyanti, dan Satriani. Strategi Pembelajaran. Surabaya: Inoffast


Publishing, 2022.

Solihin, Rahmat. Akidah Akhlak Dalam Perspektif Pembelajaran Di Madrasah Ibtidaiyah.


Jawa Barat: Penerbit Adab, 2021.

Sulianta, Feri. Keajaiban Sosial Media. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2015.

Syahputra, Muhammad Ilham, et al., eds., “Analisis Strategi Pembelajaran Aqidah”, Hijaz:
Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman. Vol. 1, No. 1, Seprember 2021.

Tri Buana dan Dwi Maharani, “Penggunaan Aplikasi TikTok (versi terbaru) dan Kreativitas
Anak”, Jurnal Inovasi, Vol. 14, No. 1. 2020.

Umam, Chotibul. Inovasi Pendidikan Islam: Strategi dan Metode Pembelajaran PAI di
Sekolah Umum. Riau: DOTPLUSH Publisher, 2020.

Wandi, “Social Media TikTok in Islamic Pespective”, Jurnal Palakka: Media and Islamic
Communication. Vol. 1, No. 1, June 2020.

Yatimin dan Husni Thamrin. “Strategi Pembelajaran Akidah Akhlak Melalui Pendekatan
Sufistik Untuk Madrasah Tsanawiyah Provinsi Riau”, Al-Fikra: Jurnal Ilmiah
Keislaman. Vol. 16, No. 1, Januari-Juni 2017.

Anda mungkin juga menyukai