Anda di halaman 1dari 8

Laporan Hasil Penelitian Observasi di PKBM Negeri 09 Ciandak

Oleh : Jihan Aulia Muzakar

Program Studi Pendidikan Masyarakat

Jihan02muzakar@gmail.com

Abstrak : Dewasa ini perkembangan di dunia dari segala aspek semakin cepat salah
satunya yaitu di dunia pendidikan. Pendidikan sudah menjadi salah satu kebutuhan untuk
memenuhi kelangsungan hidup, namun pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang
belum mengenyam pendidikan formal. Menurut Statistik data Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan (KEMENDIKBUD) tercatat pada tahun 2017/2018 jumlah siswa putus sekolah
Tingkat Sekolah Dasar sebesar 32.127 sedangkan , Tingkat Sekolah Menengah Pertama sebesar
51.190 dan pada tingkat Sekolah Menengah Atas sebesar 31.123. Berdasarkan dari data tersebut
dapat dilihat banyak angka putus sekolah dari setiap jenjang pendidikan, oleh karena itu untuk
memaksimalkan pendidikan di Indonesia tidak hanya dengan pendidikan formal saja melainkan
pendidikan non formal dan informal.

 Pendidikan Non formal itu sendiri menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003 pasal
1 ayat 12 “Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang”. Sedangkan ayat 13 menyatakan “Pendidikan
informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Berdasarkan Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional dikatakan bahwa fungsi PNF adalah mengembangkan potensi peserta didik
dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan ketrampilan fungsional serta
mengembangkan sikap dan kepribadian professional.”  Maka dari itu, pembahasan kali ini yaitu
berkait tentang pendidikan Non Formal dan lembaga apa saja di pendidikan Non Formal.

Kata Kunci : Pendidikan, Putus Sekolah, dan Pendidikan Non Formal

PENDAHULUAN

Upaya pengembangan pendidikan dalam laju pembangunan merupakan suatu keharusan


dan kewajaran. Dikatakan sebagai suatu kewajaran Karen apendidikan perlu mengembangkan
untuk lebih berperan sebagai pengembangan sumber daya manusia dan tatanan kehidupan global.
Disebut sebagai suatu kewajaran karena kehadiran pendidikan, yang merupakan budaya
masyarakat, terus berkembang untuk mencari bentuknya yang paling cock sesuai dengan
perubahan dinamis yang terjadi dalam masyarakat. Perubahan dinamis itu terjadi sebagai akibat
wajar dari perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi, perubahan nilai-nilai budaya yang
makin cepat, dan meningkatnya tuntunan masyarakat untuk memperoleh pendidikan.
Pengembangan pendidkan yang ahrus dan wajar itu merupakan bukti adanya daya tanggap
pendidikan terhadap keunggulan dan kelemahan dari dalam dunia pendidika serta peluang dan
tantangan yan timbul dari luar system pendidikan itu sendiri.

Pendidikan nasional , sebagai salah satu system dari supra system pembangunan nasional,
memiliki tiga subsistem pendidikan yaitu pndidikan formal, pendidikan non formal dan
pendidikan informal. Dalam pendidikan serta Undang – Undang No. 2 Tahun 1989 tentang
system pendidikan nasional telah menetapkan pendidika luar sekolah sebagai jalur system
pendidikan nasional, dan diselenggarakan di dalam masyarakat, lembaga-lembaga dan keluarga.
Pembahasan tentang pendidikan non formal dalam makalah ini pembaca akan diberikan
wawasan seputar pendidikan non formal, dan lembaga-lembaga pendidikan non formal seperti
PKBM ( Pusat Kegiatan Belajar Mengajar ).

METODE PENELITIAN

Observasi ini dilakukan untuk mendapatkan data dan fakta tentang sistem perencanan dan
pengelolaan program pembelajaran PNF di PKBM Negeri 09 Cilandak. Orientasinya
menyangkut pengembangan materi, metode, media, evaluasi dan semua fenomena aktivitas yang
berkait dengan pembelajaran sistem manajemen PNF di PKBM Negeri 09 Cilandak. Observasi
partisipan dan non-partisipan dilakukan peneliti sesuai konteks permasalahan yang dikaji diatas.
Observasi yang dilakukan ini pun bertujuan agar responden terbiasa, sehingga dapat berperilaku
sewajarnya dan mengungkap system perencanan da pengelolaan pembelajaran PNF di PKBM
Negeri 09 Cilandak yang sesungguhnya (tidak dibuat-buat). Untuk kepentingan dalam penelitian
ini, maka observasi ini dilakukan perekaman dan pemotretan yang akan dijadikan bahan analisis
lebih lanjut.

Wawancara dilakukan dengan tujuan menggali informasi mengenai sistem perencanan


dan pengelolaan program pembelajaran PNF di PKBM Negeri 09 Cilandak . Bersandar pada
klasifikasi Patton (Moleong, 2008:187-188) bahwa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, wawancara percakapan informal (the informal
conversation interview), ialah wawancara yang sepenuhnya didasarkan pada susunan pertanyaan
spontan ketika interaksi berlangsung khususnya pada proses observasi partisipatif di lapangan.
Terkadang orang yang diwawancarai tidak diberitahu bahwa mereka sedang diwawancarai.
Sehingga dalam hal ini peneliti bisa mendapatkan informasi yang apa adanya di lapangan.
Kedua, wawancara umum dengan pendekatan terarah (the general interview guide approach),
ialah jenis wawancara yang menggariskan sejumlah isu yang harus digali dari setiap responden
sebelum wawancara dimulai. Pertanyaan yang diajukan tidak perlu dalam urutan yang diatur
terlebih dahulu atau dengan kata-kata yang dipersiapkan.
Peneliti memanfaatkan sumber-sumber berupa catatan dan dokumen (non human resources)
untuk pengembangan analisis kajian. Sebagaimana Lincoln dan Guba (1985:276-277) menjelaskan bahwa
catatan dan dokumen ini dapat dimanfaatkan sebagai saksi dari kejadian-kejadian tertentu atau sebagai
bentuk pertanggungjawaban. Kajian dokumen difokuskan pada aspek materi dan substansi yang terkait
dengan sistem perencanan dan pengelolaan program pembelajaran PNF di PKBM Negeri 09
Cilandak. Dokumen-dokumen itu adalah foto sarana dan prasarana PKBM, Profil PKBM, dan
sebagainya yang mendukung informasi dan data kajian.

HASL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

i. Perencanaan Program Peserta Didik PKBM Negeri 09 Cilandak

Program perencanaan bagi peserta didik di PKBM Negeri 09 Cilandak yaitu program
keaksaran , keterampilan, dan pelatihan. Program keaksaraan di PKBM Negeri 09 Cilandak
terdiri dari paket A ( setara SD ) , paket B ( setara SMP ) dan , paket C ( setara SMA ). Program
keterampilan di PKBM Negeri 09 Cilandak terdiri dari Paket B program keterampilannya yaitu
pertanian ( vertical garden ), dan paket C program keterampilannya Handy Craft, Daur Ulang,
dan Desain Grafis. Sedangkan program pelatihan di PKBM Negeri 09 Cilandak terdiri dari paket
B program pelatihannya yaitu pelatihan paket b program nya yaitu pelatihan menjahit, dan paket
C program pelatihannya yaitu pelatihan montir mobil dan pelatihan computer. Selain dengan
program pendidikan keaksaraan dan keterampilan, program lainnya juga ada di PKBM seperti
progam kerjasama, study tour, dan program pengembangan diri peserta didik juga ada di PKBM
Negeri 09 Jakarta.

Program kerja sama yang dilakukan oleh PKBM Negeri 09 Cilandak yaitu , pertama
kerjasama dengan SMKN 20 Jakarta yaitu meminjam Lab Komputer untuk melaksanakan Ujian
Nasinal Berbasis Komputer, kedua bekerjasama dengan perusahaan yang bergerak dibidang
pendidikan yaitu Ruang Guru, dengan kerjasama oleh Ruang Guru peserta didik dilatih untuk
menghadapi Ujian Nasional atau biasanya disebut dengan simulasi UNBK atau Try Out
emnjelang dekat-dekat Ujian Nasonal. Tryout ini dilakukan mendekati Ujian Nasional atau
sekitar 3 Bulan sebelum Ujian Nasional. Ketiga, bekerja sama juga dengan STMIK (Sekolah
Tinggi Management Informatika dan Komunikasi ) untuk melatih kemampuan peserta didik
dalam mengembangkan ilmu teknologi seperti Komputer, dan Desain Grafis.

Bukan hanya di sekolah negeri saja, PKBM Negeri 09 Cilandak ini juga mengadakan
Study Tour bagi peserta didik nya. Belum lama ini peserta didik di PKBM ini melakukan study
tour di BMKG Kemayoran dan Museum Bank Indonesia. Program ini bertujuan untuk
meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan umum peserta didik , selain itu juga mengembangkan
sosialisasi terhadap lingkungan bagi peserta didik. Bukan hanya itu, study tour ini rutin
dilakusnakan setahun sekali agar memunculkan motivasi belajar , dan juga melepas kejenuhan
bagi para peserta didik dengan program study tour ini.

Dan yang terakhir adalah program pengembangan kepribadian, program ini bertujuan
untuk mengembangkandiri peserta didik dan sebagai pengenalan diri bagi peserta didik di
lingkungan PKBM. Program kepribadian ini meliputi : PMR , Pramuka, dan Paskibra. Berbeda
dengan sekolah formal pada umumnya program yang dibuat di PKBM Negeri 09 Cilandak ini
menggabungkan program ekstrakurikuler dengan sebutan Pengembangan Kepribadian. Jadwal
program tersebut pun juga berbeda, yaitu 2 minggu sekali untuk program Pengemangan
Kepribadian dan di mix dengan jadwal olahraga. Program tersebut juga melatih peserta didik
untuk bersosialisasi terhadap teman, tutor maupun lingkungan PKBM dan juga melatih
kepemimpinan dan jiwa sosial.

ii. Perencanaan Program Eksternal dan Internal Untuk Tutor di PKBM Negeri 09
Cilandak

Dalam PKBM ( Pusat Kegiatan Belajar Mengajar ) pendidik atau yang mengajar berbeda
dengan sekolah formal yaitu guru, tetapi di pendidikan nonformal seperti di PKBM tenaga
pendidik disebut dengan fasilitator atau dikenal dengan Tutor. Tutor merupakan bantuan belajar
dalam upaya memicu dan memacu kemandirian, disiplin, dan inisiatif diri siswa dalam belajar
dengan minimalisasi intervensi dari pihak pembelajar. Tutor sangat berpengaruh terhadap proses
pembelajaran orang dewasa. Tutor memasuki kelas dengan bekal sejumlah pengetahuan dan
pengalaman. Pengetahuan dan pengalaman ini seharusnya melebihi dari yang dimiliki oleh
peserta. Tugas utama tutor adalah memberikan bantuan atau bimbingan belajar yang bersifat
akademik kepada siswa untuk kelancaran proses belajar mandiri mahasiswa secara perorangan
atau kelompok berkaitan dengan materi ajar. Sedangkan tugas tutor adalah sebagai pembimbing,
fasilitator, dan mediator” siswa dalam membangun pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan
akademik dan profesional secara mandiri, dan/atau dalam menghadapi atau memecahkan
masalah-masalah dalam belajar mandirinya; memberikan bimbingan dan panduan agar siswa
secara mandiri memahami materi; memberikan umpan balik kepada siswa secara tatap muka atau
melalui alat komunikasi; memberikan dukungan dan bimbingan, termasuk memotivasi dan
membantu siswa mengembangkan keterampilan belajarnya.

Berdasarkan peran dan tugas tutor diatas dalam melancarkan kegiatan belajar mengajar di
PKBM. Tutor perlu melakukan pelatihan untuk meningkatkan skil untuk mengajar sehingga
peyampaian ilmu yang diberikan akan mudah di pahami oleh peserta didik. Berdasarkan
observasi saya di PKBM Negeri 09 Cilandak tenaga pendidik seperti tutor juga mempunyai
program tersendiri. Program pengembangan kompetensi untuk tutor dibagi menjadi dua yaitu
program eksternal dan internal. Program ekstenal untuk melatih kompetensi tutor di PKBM
Negeri 09 Cilandak yaitu pelatihan tutor yang diadakan oleh Dinas Pedidikan (pemerintah) yaitu
pelatihan pembuatan soal dan juga pelatihan Ilmu Teknologi dan, keterampilan untuk tutor yang
dilaksanakan oleh lembaga lain. Sedangkan untuk program internal yaitu mengadakan rapat
evaluasi untuk mengevaluasi kegiatan belajar mengajar selama satu bulan persemester. Dengam
adanya program tersebut, tutor diharapkan untuk memaksimalkan proses pembelajaran dan
meningkatkan kompetensi mengajar di PBKM Neger 09 Cilandak.

iii. Meningkatkan Kemandirian , Motivasi Belajar , Dan Potensi Keterampilan Peserta


Didik

Prestasi belajar di pengaruhi oleh beberapa faktor, seperti mata pelajaran, suasana belajar
yang nyaman, motivasi belajar. Faktor internal khususnya kemandirian belajar yang sangat
memepengaruhi prestasi belajar siswa. Kemandirian belajar merupakan potensi yang dimiliki
oleh siswa untuk melakukan kegiatan belajar secara bertanggung jawab yang didorong oleh
motivasi diri sendiri demi tercapainya prestaasi belajar. Kemandirian belajar dapat
mengorganisir diri siswa terhadap kebutuhannya dalam mempelajari materi
pelajaran.Kemandirian harus ditanamkan pada siswa agar mampu mengemban tanggung
jawabnya. Dengan bertambahnya semangat untuk belajar sesuai dengan tugas perkembangan,
maka siswa dapat bangkit untuk menjadi mandiri. Kemandirian tersebut bisa berlangsung
sepanjang hayat sesuai dengan tingkat pertumbuhan dalam memenuhi kebutuhan pribadi dari
siswa. Dengan belajar yang bermotivasi dan kemandirian yang di tanam dalam diri siswa, dapat
diukur dari prestasi belajar yang di peroleh.

Dalam PKBM, usia peserta didik sangat berbeda-beda atau heterogen. Dengan usia yang
berbeda-beda dan latar belakang yang berbeda-beda, maka dari itu cara untuk mengingkatkan
kemandirian belajar, motivasi maupun potensi belajar juga tidak mudah. Berdasarkan hasil
observasi di PBM Negeri 09 Cilandak, saya mewawancarai salah satu tutor yang ada di PKBM
tersebut.Dari hasil wawancara tersebut, untuk meningkatkan kemandirian belajar untuk peserta
didik yaitu membuat peraturan didalam kelas seperti tepat waktu dalam memulai kegiatan
belajar, tepat waktu dalam mengumpulkan tugas , dan memberi sanksi apabila melanggar
peraturan. Dan untuk peseta didik yang bekerja, biasanya tutor memberi keringan dengan
memberi pilihan waktu masuk kelas sesuai dengan jadwal ia bekerja dan waktu kegiatan bealajr
di PKBM seperti hari minggu dan sabtu.

Bukan hanya kemandirian, Motivasi belajar juga perlu di berikan untuk peserta didik
yaitu dengan memberikan moivasi belajar, yaitu dengan cara menyadarkan peserta didik dengan
pentingnya belajar, manfaat bealajar bagi kehudipan sehari-hari dan juga penerapan belajar di
kehidupan sehari-hari. Bukan hanya dengan peserta didik. Tutor juga mempunyai motivasi
sendiri untuk mengajar di PKBM yaitu ingin merubah stigma masyarakat bahwa PKBM bukan
hanya tempat orang yang pitus sekolah atau semacamnya tetapi, orang yang mau belajar yang
tidak punya kesempatan belajar di pendidikan formal atau sekolah biasa.

iv. Sarana Dan Prasarana Yang Ada Di PKBM Negeri 09 Cilandak

Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah. Prasarana adalah fasilitas
dasar untuk menjalankan fungsi satuan pendidikan. Sarana terdiri dari perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan
komunikasi, serta perlengkapan lainnya. Prasarana terdiri dari lahan, bangunan, ruang-ruang, dan
instalasi daya dan jasa. Dengan itu, demi terciptanya proses pembelajaran yang baik dan nyaman
di PKBM maka harus memiliki standar mutu yang diterapkan oleh Dinas Pendidikan, standar
sarana dan prasarana meliputi :

Memiliki bangunan minimal 100 m2:

1) a.Memiliki satu ruang kantor ukuran minimal 2 x 3 meter lengkap dengan meubeler,
komputer kerja, penerangan, dan peralatan kantor.

2) b.Memiliki minimal 3 ruang belajar dengan ukuran minimal 4 x 5 meter lengkap dengan
meubeler dan sarana pembelajaran.

3) c.Memiliki fasilitas pendukung antara lain tempat baca, tempat ibadah, toilet, ruang
tunggu, perangkat komunikasi (web, email, telepon, faks, dan lain-lain).

Status prasarana dapat merupakan milik sendiri atau sewa atau pinjam pakai dan harus
memiliki jaminan penggunaan selama 5 tahun yang dibuktikan dokumen pendukung.

Berdasarkan hasil observasi saya di PKBM Negeri 09 Cilandak, mengacu pada standar
sarana dan prasarana diatas, bahwa PKBM Negeri 09 Cilandak sudah memenuhi standar sarana
dan prasaran yang sudah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan. Sarana dan Prasarana yang ada di
PKBM Negeri 09 Cilandak yaitu, memiliki 3 ruang kelas yaitu ruang kelas untuk Paket A, ruang
kelas untuk paket B , dan ruang keals untuk paket C. Selain itu PKBM Negeri 09 Cilandak juga
memiliki satu Ruang tata usaha, satu tempat ibadah dan toilet. PKBM Negeri 09 Cilandak juga
memiliki mesin beberapa menjahit untuk program keahian, dan juga memiliki beberapa
computer untuk program keahlian dan keterampilan yaitu desain grafis.

v. Keluaran/Lulusan Yang Dihasilkan Oleh PKBM Negeri 09 Cilandak


Dengan berkembangnya ilmu pendidikan dan teknologi saat ini, pendidikan sudah semakin
berkembang, masyarakat hanya melihat dan mengikuti perkembangan pendidikan formal saja,
namun pendidikan nonformal dipandang sebelah mata. Stigma atau presepsi terhadap pkbm
masih melekat kepada masyarakat bahwa pkbm itu tempat orang yang putus sekolah sarena
dropout atau pun tidak mempunyai biaya. Tetapi stigma tersebut bisa dihilangkan bahwa lulusan
pkbm bisa bersaing dengan lulusan pendidikan formal. Fakta tersebut saya dapat dari OKBM
Negeri 09 Cilandak bahwa lulusan PKBM tersebut mampu lolos Ujian Seleksi Bersama Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yaitu bernama Muhammad Arif yang lolos SBMPTN 2009
di Universitas Negeri Jakarta beliau diterima di Fakultas Ilmu Sosial Prodi Pendidikan Sosiologi.
Beliau saat ini menjadi guru dan tutor.

KESIMPULAN
PKBM Negeri 09 Cilandak merupakan salah satu PKBM Negeri di Jakarta , dengan
memiliki program belajar yaitu Program keaksaraan paket A, paket B , paket C dan serta
program keterampilan dan pelatihan. Sarana dan prasaran di PKBM Negeri 09 Cilandak ini
sudah memadai untuk berlangsungnya kegiatan belajar mengajar , tutor dan pengelola PKBM
Ngeri 09 Cialndak sudah melakukan pelatihan dan berkompeten dalam mengajar keaksaran.
Selain itu, fungsi PKBM Negeri 09 Cilandak untuk membantu masyarakat di sekitar wilayah
kecamatan Cilandak untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan pendidikan formal
melalui pendidikan keasaraan ini atau pendidikan nonformal.

DAFTAR PUSTAKA

Sudiapermana, Elih. 2013. Pendidikan Nonformal dan Informal. Bandung:


Edukasia Press

Sudjana.2010. Pendidikan Non-Formal : Wawasan, Sejarah Perkembangan,


Filsafah & Teori Pendukung , Serta Asas. Bandung : Cetakan ketiga Revisi Baru,
Falah Production.

Lestari Diana.2016. Laporan Penelitian PKBM Sumber Ilmu Sidoarjo


Diunduh di https://dianatrilestari.blogspot.com/2016/02/laporan-penelitian-pkbm-
sumber-ilmu.html tanggal 5 Januari 2019

PKBM Negeri 09 Cilandak.2018.Visi, Misi dan Tujuan PKBM Negeri 09 Cilandak


Diunduh di http://pkbmn09cilandak.blogspot.com/2018/08/visi-misi-dan-tujuan-
pkbm-negeri-09.html?view=flipcard tanggal 5 Januari 2019

PKBM Negeri 09 Cilandak.Profil Lembaga PKBM


Diunduh di https://pkbm09cilandak.wordpress.com/about/profil-lembaga-3/ tanggal
5 Januari 2019

Anda mungkin juga menyukai