Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh pembelajaran projek di sman 1 lhokseumawe

Syarif Maulana

@anajuamjr19@gmail.com

SOSIOLOGI, SMAN 1 LHOKSEUMAWE

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui


kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang
akan datang (John Dewey). Dari pengertian tadi, dapat disimpulkan bahwa
pendidikan adalah bagian penting dari kehidupan bermasyarakat. Ini juga
menjadi salah satu alasan mengapa pendidikan perlu ditanamkan sejak dini.
tujuan pendidikan yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan juga untuk
mengembangkan manusia yang seutuhnya. Selain menjadi sarana untuk
menambah wawasan, pendidikan pun dapat mengasah kemampuan dalam
menyelesaikan masalah, meningkatkan perekonomian, hingga menciptakan
kesempatan kerja yang lebih baik. Dalam dunia pendidikan adanya kurikulum
sangatlah penting. Arah dan tujuan pendidikan diatur di dalam kurikulum
sehingga dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran
guru akan berpatokan pada kurikulum yang dipakai di satuan pendidikannya.

Menurut Daniel Tanner & Laurel Tanner. Mereka mengemukakan


pengertian kurikulum sebagai suatu pengalaman pembelajaran yang terarah,
terencana secara sistematis juga tersusun melalui proses rekontruksi
pengetahuan & pengalaman serta berada dibawah pengawasan lembaga
pendidikan sehingga para peserta didik memiliki motivasi & minat belajar yang
tinggi. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Kurikulum merupakan
panduan pembelajaran pada satuan pendidikan dimana dapat dimaknai sebagai
titik awal sampai titik akhir dari pengalaman belajar peserta didik. Kurikulum
itu kompleks dan multi dimensi, kurikulum itu dapat diibaratkan sebagai
jantung pendidikan. Kurikulum harus selalu berubah agar sesuai dengan
perkembangan zaman. Era digitalisasi saat ini menjadi salah satu tolak ukur
kemunculan kurikulum merdeka belajar. Selain itu, penerapan konsep
pendidikan di Indonesia selama ini sering sekali tidak sesuai dengan keadaan
siswa maupun guru. Sehingga, konsep Kurikulum merdeka belajar yang

SYARIF MAULANA 1
dicetuskan oleh Menteri Pendidikan Indonesia Nadiem Makarim menjadi solusi
dalam menjawab permasalahan dalam pendidikan Indonesia saat ini.

Pemerintah berupaya memulihkan kondisi pendidikan di Indonesia pada


masa pandemi Covid-19 dengan transformasi pendidikan melalui konsep
pradigma baru pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka. Lalu apa itu
kurikulum merdeka? Kurikulum merdeka merupakan kurikulum paradigma
baru yang bertujuan memberikan proses pembelajaran yang bermakna,
membahagiakan, dan menyenangkan bagi siswa dengan tujuan mempersiapkan
generasi emas tahun 2045. Salah satu program kurikulm merdeka saat ini adalah
kegian projek penguatan profil Pancasila (P5)

Profil Pelajar Pancasila merupakan sejumlah ciri karakter dan kompetensi


yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik, yang didasarkan pada nilai-
nilai luhur Pancasila.Namun, implementasinya tidak serta merta berjalan dengan
baik, sosialisasi terkait kurikulum ini nampaknya masih belum merata. Hal ini
menyababkan permasalahan bagi sekolah Adapun permasalahan yang dihadapi
guru-guru SMAN 1 LHOKSEUMAWE

mencakup hal- hal berikut ini; 1) Kurangnya pengetahuan tentang projek


penguatan profil pelajar Pancasila; 2) Kurangnya pelatihan yang diadakan oleh
dinas terkait dalam penerapan dan penyusunan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila; dan 3) Tidak memahaminya guru-guru mengenai dimensi, elemen,
subelemen dan tujuan dari Profil Pelajar Pancasila yang ingin diterapkan di
sekolah.

Pelatihan yang dilaksanakan dapat memberikan pemahaman guru-guru


mengenai dimensi, elemen dan subelemen projek penguatan profil pelajar
Pancasila. Dengan memahami hal tersebut dapat mengarahkan guru dalam
Menyusun modul projek dengan sesuai capaian tiap fase. Guru tidak lagi
mengarang dalam menentukan dimensi profil pelajar Pancasila yang ingin
dicapai dalam kegiatan projek P5. Guru dapat Menyusun modul projek sesuai
tahap fase siswa yang dapat disesesuaikan dengan pencapaian karakteristik
siswa di kelas.

Dengan menerapkan kurikulum merdeka dan siswa kelas X sebagai


peserta kegiatan P5 Dalam penerapan kurikulum merdeka, siswa dituntut untuk

SYARIF MAULANA 2
membuat atau melaksanakan suatu projek. Kegiatan projek pada kurikulum
merdeka ini

yaitu salah satunya dengan melaksanakan kegiatan P5. Kegiatan P5


merupakan suatu kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Kegiatan
P5 yang dilakukan disesuaikan dengan 7 tema yang diatur oleh Kemendikbud
Dikti. Hasil projek yang akan ditampilkan pada kegiatan P5 ini yaitu (1) Poster
(2) Tarian (3) Musikalisasi puisi (4) Teater (5) Vlog (6) Berjualan.

Penelitian ini akan di lakukan di SMAN 1 Lhokseumawe,


tepatnya pada kelas X-5. Alasan saya memilih kelas tersebut dikarenakan
Karena saya penasaran bagaimana sistem mereka belajar, terutama sistem
mereka belajar projek ini dan motivasi belajar mereka mengenai projek ini.
Permasalahan yang di angkat dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh
pembelajaran projek bagi hidup mereka yang emang sebelumnya mereka belum
pernah belajar projek tersebut. Apakah mereka suka/tidak suka,Apakah
pembelajaran projek ini menyenangkan/bikin mereka malas. Karena rata-rata
siswa sering mengeluh mengenai projek ini disebabkan karena dengan projek
ini menambah beban pikiran mereka, berbanding terbalik dengan orang tua
mereka yang sangat antusias mengenai projek ini. Tetapi ada juga siswa sangat
antusias mengenai projek ini. Ada berbagai alasan yang membuat mereka
sangat senang dengan projek ini.karena seru, bikin mereka lebih kreatif, dan
bikin happy. Dan ada juga orang tua yang sangat tidak suka dengan projek ini,
menurut mereka projek ini mempelajari hal yang tidak penting. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pelaksanan kegiatan P5 sebagai projek penguatan
Profil Pelajar Pancasila di suatu kelas/sekolah dan dampak dari penerapannya
terhadap siswa.

B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan berupaya memberikan
informasi yang lebih rinci dari yang tersedia. Metode dengan pendekatan
kualitatif adalah jenis penelitian yang tidak memperoleh hasil melalui prosedur
statistik, tetapi berusaha memahami dan menjelaskan makna peristiwa perilaku
manusia yang interaktif dari sudut pandang, dan cenderung menggunakan
analisis. Alih-alih menggunakan pertanyaan terperinci, pendekatan ini dimulai
SYARIF MAULANA 3
dengan pertanyaan umum dan secara bertahap dikurangi menjadi pertanyaan
yang lebih terperinci. Dipandu oleh landasan teori, fokus penelitian
digabungkan dengan situasi aktual.
Dalam evaluasi program kegiatan ini penelitian dengan menggunakan
metode wawancara (in depth interview) dengan beberapa siswa untuk menggali
informasi mengenai pengaruh pembelajaran projek ini bagi siswa/i kelas 10-5
DI SMA N 1 LHOKSEUMAWE tahun ajaran 2022/23. Mekasnisme
wawancara peneliti ini dilakukan dengan berbagai pertanyaan sesuai dengan
topic. Penelitian ini didasarkan pada Materi sosiologi yaitu sosialisasi.
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau pengalihan adat atau nilai
dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam suatu kelompok atau
masyarakat. Jika perilaku potensial Seseorang yang tidak bertentangan dengan
nilai dan norma, maka semakin berkembang Masih menjadi bagian dari
kepribadiannya. Sosialisasi juga menyerap berbagai hal dari orang lain. Hal-
hal yang Anda dapatkan dari orang lain meliputi kebiasaan, sikap, dan
gagasan. Media sosialisasi yang terkait dengan topik penelitian ini adalah
lembaga pendidikan formal dan media massa. Hal ini karena pembelajaran
projek ini baru pertama kali di terapkan di aceh sehingga para siswa/I akan
merasakan suasana belajar baru di jenjang sma ini. Suasana ini sangat
berkaitan dengan cara mereka belajar untuk beraptasi di kurikulum merdeka
ini.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dengan penelitian yang telah dilakukan di SMAN 1 LHOKSEUMAWE,


Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kesan para siswa/I mengenai
projek ini adalah dapat Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
nilai-nilai Pancasila dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari. Mengembangkan keterampilan penelitian, analisis, dan presentasi melalui
pengumpulan data, pengorganisasian informasi, dan penyusunan laporan profil
pelajar. Meningkatkan keterampilan sosial dan kerjasama dalam tim, karena
siswa harus bekerja sama dengan teman sekelas dalam pengumpulan data dan
penyusunan laporan profil pelajar. Mendorong kreativitas dan inovasi siswa
dalam menyusun laporan profil pelajar yang menarik dan informatif. Dengan
demikian, pembelajaran melalui proyek profil pelajar Pancasila dapat
memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi siswa.

SYARIF MAULANA 4
Faktor yang dapat membuat siswa atau pendidik suka atau tidak suka
terhadap pembelajaran projek profil pelajar Pancasila, yang membuat mereka
tidak suka seperti:Keterbatasan waktu yang terkadang menjadi kendala dalam
menyelesaikan proyek. Jika siswa tidak memiliki waktu yang cukup untuk
menyelesaikan proyek, hal ini dapat membuat mereka merasa tertekan dan tidak
nyaman.Keterampilan siswa dalam menggunakan teknologi dan sumber daya
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Jika siswa tidak memiliki
keterampilan atau pengetahuan yang cukup, mereka mungkin mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan proyek dengan baik. Keterbatasan sumber daya
yang tersedia dalam mengumpulkan data atau informasi yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan proyek. Tingkat kesulitan tugas atau proyek yang diberikan. Jika
tugas terlalu mudah atau terlalu sulit, hal ini bisa membuat siswa merasa bosan
atau kehilangan minat. Kurangnya dukungan atau bimbingan dari guru atau
pendidik. Bimbingan yang cukup dan dukungan dari guru sangat diperlukan
agar siswa dapat menyelesaikan proyek dengan baik. faktor-faktor yang diatas
dapat diatasi dengan memperhatikan persiapan yang cukup, seperti
merencanakan proyek dengan baik, mengatur waktu secara efektif, dan
memberikan bimbingan yang cukup kepada siswa. Yang membuat mereka suka
juga karena metode pembelajaran yang lebih interaktif dan partisipatif,
mendapatkan teman lebih banyak, di hargai orang lain, memperluas wawasan
hidup, mendapat banyak informasi tentang budaya lain.

informasi umum tentang pembelajaran projek profil pelajar Pancasila.


Pembelajaran projek profil pelajar Pancasila bertujuan untuk mengembangkan
pemahaman siswa tentang nilai-nilai Pancasila dan mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran ini, siswa diajak untuk melakukan
proyek atau tugas terstruktur, yang melibatkan pengumpulan data, analisis, dan
pemecahan masalah yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila.
Siswa akan mempelajari nilai-nilai Pancasila, seperti Ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Mereka juga akan belajar
tentang aplikasi nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari, seperti di sekolah,
keluarga, masyarakat, dan negara.
Selama pembelajaran ini, siswa akan mengembangkan keterampilan
analisis, kreativitas, dan pemecahan masalah. Mereka juga akan belajar cara

SYARIF MAULANA 5
berkolaborasi dengan rekan tim dan mempresentasikan hasil kerja mereka
secara efektif.
Dalam pembelajaran projek profil pelajar Pancasila, siswa tidak hanya
mempelajari tentang nilai-nilai Pancasila, tetapi juga belajar tentang
keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk sukses dalam kehidupan,
seperti keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, dan keterampilan
komunikasi.

C. KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah, Dalam pembelajaran projek profil


pelajar Pancasila, siswa tidak hanya mempelajari tentang nilai-nilai Pancasila,
tetapi juga belajar tentang keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk
sukses dalam kehidupan, seperti keterampilan berpikir kritis, keterampilan
sosial, dan keterampilan komunikasi.
Secara keseluruhan, pembelajaran projek profil pelajar Pancasila
memberikan mereka pengalaman belajar yang unik dan berguna, yang tidak
hanya membantu mereka memahami nilai-nilai Pancasila, tetapi juga membantu
mereka mengembangkan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk
sukses dalam kehidupan.

penting untuk terus meningkatkan komunikasi dan kolaborasi di antara


anggota tim proyek, memperjelas tujuan dan sasaran proyek, serta memastikan
setiap anggota tim memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas dan sesuai
dengan kemampuan masing. masing. Selain itu, feedback dari rekan tim dan
pengajar dapat membantu memperbaiki proyek dan meningkatkan kualitas hasil
akhir.

SYARIF MAULANA 6

Anda mungkin juga menyukai