Anda di halaman 1dari 14

KETIMPANGAN SOSIAL

SEBAGAI DAMPAK
PERUBAHAN SOSIAL DI
TENGAH GLOBALISASI
NICHOLAS SAMUEL BRYAN DANIEL JANNIUS
Hakikat

Ketimpangan sosial adalah sebuah


fenomena yang terjadi pada
masyarakat Indonesia dan
masyarakat dunia. Ketimpangan
sosial antara lain mencakup
ketimpangan pendapatan,
kesehatan, gender, dan pendidikan.
Bentuk bentuk ketimpangan sosial
◦ Bentuk bentuk ketimpangan sosial:
◦ -Ketimpangan Pengembangan Diri Manusia, Bentuk ketimpangan ini menjadi faktor yang sangat berpengaruh pada
kesejahteraan seseorang. Ketimpangan pengembangan diri manusia biasanya disebabkan oleh rendahnya pendidikan seseorang,
yang bisa memengaruhi pola pikir seseorang tersebut.
◦ -Ketimpangan Antara Desa dan KotaKetimpangan antara desa dan kota bisa terlihat jelas dari perbedaan pembangunan
infrastruktur di kedua wilayah tersebut. Pembangunan di kota lebih masif, dibandingkan di desa, maka dari itu banyak penduduk
desa yang datang ke kota untuk memajukan kehidupan mereka.
◦ -Ketimpangan Antarwilayah dan SubwilayahPerbedaan wilayah juga menjadi bentuk ketimpangan sosial yang kerap terjadi di
dunia. Subwilayah biasanya memiliki akses dan fasilitas yang lebih sedikit dibandingkan wilayah. Misalnya, pembangunan
infrastruktur lebih banyak dilakukan di wilayah pusat, seperti kota Bandung, daripada subwilayah, seperti Ujungberung,
Bojonagara, dan Tegalega.
◦ -Ketimpangan Antarsektor EkonomiKetimpangan antarsektor ekonomi dapat kamu lihat dari perbedaan lapangan pekerjaan,
pendapatan masyarakat, sektor budaya dan pariwisata.
◦ -Ketimpangan Penyebaran AsetKetimpangan penyebaran aset yang tidak merata terjadi karena pendistribusiannya hanya
terpusat di perkotaan, sementara di daerah-daerah biasanya sangat tertinggal.
Faktor Penyebab
◦ Faktor PenyebabKetimpangan dalam kehidupan sosial tentunya tidak terbentuk begitu saja tanpa memiliki alasan atau penyebab yang jelas.
Dilansir dari berbagai sumber, ketimpangan ini bisa muncul karena adanya dua faktor penyebab. Yaitu: A. Faktor InternalFaktor internal
dalam ketimpangan sosial adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya ketimpangan yang asalnya dari dalam diri setiap individu. Setiap
orang memiliki faktor internal yang bisa menyebabkan ketimpangan. Faktor internal bisa membuat seseorang berperilaku tidak adil dan mau
menang sendiri. Faktor internal pula yang menyebabkan seseorang bisa menyadari bahwa ada kondisi ketimpangan tengah dihadapinya saat
mengalami suatu kejadian, pengalaman, dan lain sebagainya. Faktor internal ini lebih merujuk pada kualitas individu atau seseorang yang
terbilang terbatas. Misalnya: Memiliki pendidikan yang rendah, bisa karena masalah ekonomi sehingga kesulitan mendapatkan pendidikan
sampai karakter individu tersebut yang malas sekolah.Keterampilan yang rendah, dimana keterampilan bisa menjadi aset untuk
berpenghasilan dan memperbaiki kondisi perekonomian seseorang.Kesehatan yang kualitasnya masih rendah, misalnya akses fasilitas
kesehatan yang masih susah di desa-desa terutama desa terpencil.Hambatan budaya, seperti budaya kemiskinan yang membuat seseorang
terbiasa memiliki akses yang minim ke berbagai bidang. Baik itu pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya.B. Faktor EksternalFaktor
penyebab kedua dari adanya ketimpangan sosial adalah faktor eksternal. Yaitu faktor penyebab ketimpangan yang berasal dari lingkungan
luar dan di luar kemampuan seseorang untuk mencegah maupun mengatasinya. Faktor eksternal ini bisa dalam bentuk kebijakan suatu
organisasi atau perusahaan, kebijakan dari pemerintah, dan lain sebagainya. Adanya faktor eksternal membuat ketimpangan yang terjadi di
masyarakat tidak disebabkan oleh sifat malas seseorang. Melainkan memang ada sebuah kebijakan, aturan, dan suatu budaya yang membuat
seseorang dalam masyarakat susah untuk berkembang. Misalnya saat bekerja di sebuah perusahaan, ada aturan yang bisa memangku jabatan
tinggi adalah dari pihak keluarga pendiri. Kebijakan seperti ini akan menghalangi karyawan tanpa hubungan darah dengan direksi kesulitan
untuk menjabat jabatan strategis. Sehingga kebanyakan dari mereka akan selalu menjadi bawahan dan susah untuk mengembangkan karirnya.
Ketimpangan Global
Globalisasi sektor produksi
dan konsumsi secara konkret
telah membawa keadaan baru,
yaitu polarisasi dan stratifikasi
penduduk dunia dalam
globalisasi kaum kaya dan
lokalitas kaum miskin.
Teori Ketimpangan Global
Teori Kolonialisme

Maksud kolonialisme di sini


adalah untuk mengeksploitasi
rakyat dan sumber daya suatu
bangsa demi keuntungan negara
kapitalis (induk).
Teori Sistem Dunia Teori Ketergantungan (Dependensi)

Immanuel Wallerstein, industrialisasi Teori ini menganggap bahwa


menghasilkan tiga kelompok bangsa, keterbelakangan sebagai akibat suatu
yaitu (1) negara inti, (2) negara sistem kapitalis internasional yang
semiperiferi, dan (3) negara periferi dominan dan bersekutu dengan elite lokal
(negara pinggiran). di Dunia Ketiga yang menggunakan
kelebihan mereka yang istimewa untuk
mempertahankan kedudukan mereka.
Pendekatan Struktural Teori Fungsionalis

Kemiskinan dan kebergantungan Dunia Ketidaksetaraan tidak bisa


Ketiga tidak disebabkan oleh keputusan
dihindari dan memainkan fungsi
kebijakan yang sengaja dibuat di Amerika,
Inggris, dan Moskow. Namun, sebaliknya, penting dalam masyarakat.
kebergantungan ini berasal dari struktur Teori Konflik
sistem internasional yang konstruksinya
dibuat sedemikian rupa sehingga bangsa- Masyarakat sebagai suatu komunitas
bangsa pengekspor bahan mentah yang memiliki ciri khas atas adanya
terpaksa kehilangan bagiannya dari ketidaksamaan. Dalam hal ini,
keuntungan produksi. masyarakat akan selalu mengalami
konflik secara terus-menerus, baik di
dalam kelompok maupun kelas sosial

Sosiologi SMAN 1 Cibeber Cikotok


Teori Pertumbuhan Neoklasik

Ketimpangan pembangunan pada


awal proses meningkat. Setelah
berangsur-angsur, ketimpangan
pembangunan antarwilayah
tersebut semakin menurun.
Klasifikasi Ekonomi Bank Dunia Koefisien Gini

◦ Negara dengan pendapatan tinggi (High Koefisien Gini atau Rasio Gini (Gini Rasio)
Income Nations) digunakan untuk mengukur tingkat
◦ Negara dengan pendapatan rendah (Middle ketimpangan distribusi pendapatan suatu
negara atau antarnegara. Koefisien Gini
Income Nations)
menghitung ketimpangan pemasukan dengan
◦ Negara dengan pendapatan rendah (Low jarak 0-1.
Income Nations)
Pengaruh Ketimpangan Global
Tahun Rasio Gini
Ketimpangan Global dalam Sejarah 1820 0.43
1850 0.53
Berikut hasil penelitian Branko 1870 0.56
Milanovic (2009) memperlihatkan
1913 0.61
perkembangan ketimpangan
global dalam sejarah  1929 0.62
1950 0.64
Perkiraan Rasio Gini, 1820-2002
1960 0.64
1980 0.66
2002 0.71
Pengaruh Ketimpangan Global pada Rakyat Pengaruh Ketimpangan Global pada Kelas
Miskin Menengah
Berdasarkan data UNDP (1992 dan 2005), Ortiz dan Cummins (2011) dengan mengambil
Ortiz dan Cummins (2011) membuat ilustrasi data dari UNDP, Bank Dunia dan Eurostat
bagaimana distribusi pendapatan secara menyatakan bahwa pada negara-negara
global memperlihatkan pemusatan dengan pendapatan rendah dan tinggi, rakyat
pendapatan terdapat pada bagian atas dan miskin dan kelompok menengah (middle class)
menetes ke bagian bawah. mengalami kemunduran pendapatan.
Cara mengatasi
◦ Cara MengatasiBentuk ketimpangan yang beragam dalam kehidupan sosial dan banyaknya dampak negatif
yang ditimbulkan.
◦ Membuatnya perlu diatasi dengan segera, dan berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
mengatasinya:
◦  Meningkatkan kualitas SDM dengan menyediakan lebih banyak program beasiswa, mengadakan kursus,
bimbingan, dampingan keterampilan, dan lain sebagainya.Mobilitas geografis, yakni upaya untuk meratakan
jumlah penduduk di seluruh wilayah. Sebab satu wilayah yang terlalu padat membuat persaingan kerja
meningkat dan memunculkan angka pengangguran terlalu tinggi.Menciptakan peluang kerja, bisa dengan
mendorong masyarakat berwirausaha yang menyerap lebih banyak tenaga kerja dari masyarakat
sekitar.Menyalurkan bantuan sosial yang tepat sasaran, agar masyarakat kurang mampu dan layak mendapat
bantuan sosial bisa terbantu untuk hidup yang layak dan meningkatkan kualitas hidupnya.Memberantas
kekurangan gizi atau gizi buruk di masyarakat, dengan menyediakan makanan bergizi menggandeng sejumlah
pihak. Sebab gizi yang buruk bisa menurunkan kualitas SDM dan menyebabkan ketimpangan semakin parah
di masyarakat.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai