Anda di halaman 1dari 4

IPAS

SOSIALISASI

ANGGOTA KELOMPOK:
 ELYZA SAVITRI
 SHABRINA NADZIFA QOLBI
 FITERZOON
 YEDDY SATYA KARSA
Sosialisasi

Sosialisasi adalah suatu upaya menanamkan nilai budaya kepada individu agar dapat
menjadi warga masyarakat yang baik. Selama proses sosialisasi berlangsung , komunikan
diajarkan berbagai peran yang harus dilakukan sebagai bagian dari masyarakat. Sebagai makhluk
social dalam lingkungan masyarakat, manusia dituntut untuk dapat menyesuaikan diri sehingga
keteraturan sosial dapat terwujud.

Tujuan sosialisasi adalah:


 Memberi pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan masyarakat.
 Mengembangkan kemampuan seseorang agar dapat berkomunikasi secara efektif dengan
orang lain.
 Menanamkan nilai dan norma bertingkah laku sesuai peraturan dan kepercayaan
masyarakat.
 Untuk memahami peranan dan status social masing – masing individu.

Fungsi sosialisasi dalam kehidupan manusia adalah:


 Membentuk pola perilaku dan kepribadian individu berdasarkan nilai dan norma di
masyarakat.
 Menjaga keteraturan hidup masyarakat berdasarkan nilai dan norma yang diajarkan.
 Menjaga integrasi kelompok dalam masyarakat

1. Tipe, Bentuk, dan Agen Sosialisasi


a. Tipe Sosialisasi
Sosialisasi yang umum dilaksanakan dibagi menjadi dua tipe, yaitu sebagai berikut:
1. Sosialisasi Formal adalah sosialisasi yang dilakukan melalui lembaga-
lembaga berwenang yang sesuai ketentuaan negara atau lembaga yang
dibentuk sesuai Undang-Undang dan peraturan pemerintah. Contohnya,
sosialisasi UU lalu lintas.
2. Sosialisasi informal adalah sosialisasi yang bersifat kekeluargaan
dimasyarakat atau pergaulan. Contohnya, sosialisasi tidak merokok di
sembarang tempat.
b. Bentuk sosialisasi
Sosialisasi dapat dibagi menjadi dua bentuk, yaitu sebagai berikut:
1. Sosialisasi Primer adalah bentuk sosialisasi yang terjadi pada tahap awal
dijalani manusia, yaitu sosialisasi semasa kanak – kanak ketika belajar
perannya sebagai anggota keluarga atau masyarakat. Contohnya, orang tua
mengajarkan anak untuk bersikap jujur.
2. Sosialisasi sekunder adalah bentuk sosialisasi pada proses sosialisasi
selanjutnya yang dilakukan oleh pihak – pihak di luar keluarga. Contohnya,
sosialisasi yang dilakukan di lingkungan sekolah dalam proses belajar
mengajar.
c. Agen sosialisasi
Pihak – pihak yang berperan mensosialisasikan nilai dan norma disebut sebagai agen
sosialisasi. Ada lima agen sosialisasi utama yang ada, yaitu sebagai berikut:
1. Keluarga, merupakan agen sosialisasi primer yang memiliki intesitas tinggi untuk
mengawasi perkembangan pola perilaku anggota keuarga. Tujuan agen sosialisasi
ini adalah untuk membentuk ciri khas kepribadian individu sejak dini. Contoh
sosialisasi dikeluarga bisa dilihat ketika menonton tv bersama, orang tua
cenderung menyampaikan nasihat tentang cara berperilaku di sekolah atau
masyarakat.
2. Lembaga Pendidikan, merupakan sosialisasi sekunder yang memiliki tujuan
menanamkan nilai kedisiplinan dan berorientasi mempersiapkan bekal pendidikan
generasi muda dimasa mendatang. Contoh sosialisasi dilembaga pendidikan yaitu
saat seorang guru berinteraksi dengan para siswa dalam kegiatan belajar
mengajar.
3. Kelompok permainan (peer group), yaitu agen yang melalukan sosialisasi melalui
kelompok permainan. Tujuan agen sosialisasi ini adalah agar anak atau remaja
dapat mempelajari bagaimana beriteraksi dengan orang lain tanpa pengawasan
langsung dari orang tua. Contoh sosialisasi dikelompok permainan yaitu ketika
sekelompok remaja makan bersama disebuah restoran.
4. Lingkungan kerja, yaitu sosialisasi yang dilakukan dalam lingkungan kerja untuk
mencapai kesuksesan dan keunggulan dalam bekerja. Contoh sosialisasi
dilingkungan kerja adalah saling mengenal, bergaul antara sesama pekerja di
lingkungan kerja.
5. Media massa, yaitu alat penyampaian pesan yang bersifat umum. Perkembangan
dan perubahan social memiliki peran penting dalam penyampaian nilai dan norma
untuk menghadapi masyarakat yang beragam atau heterogen. Contoh sosialisasi di
media massa adalah seorang brand ambassador yang mempromosikan suatu
produk/brand dari suatu perusahan tempat ia bekerja.
2 Pengaruh Sosialisasi
a. Keselarasan individu dan lingkungan social
Sosialisasi yang efektif dapat menginspirasi individu untuk berpikir dan bertindak
sesuai dengan kepentingan social melalui beberapa tahap yang meleputi hal – hal
berikut:
1. Tahap persiapan (preparatory stage)
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan , yaitu saat seorang anak
mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya. Pada tahap ini, anak
juga mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna. Contohnya ,
kata “mamah’’ yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita
diucapkan “mah’’. Makna kata tersebut juga belum dipahami tepat oleh anak.
2. Tahap meniru (play stage)
Pada tahap ini, seorang anak belajar beberapa peran yang dilihatnya, tetapi
belum mengerti serta tidak menyadari aturan dan objek permainan.
Contohnya, ketika seorang anak bermain menjadi seorang polisi, ia belum
mengetahui alasan polisi menangkap penjahat.
3. Tahap siap bertindak (game stage)
Pada tahap ini, seorang anak mulai menyadari objek permainan. Anak mulai
menyadari bahwa setiap permainan ditentukan oleh aturan. Mereka terus
mengadaptasi perilaku mereka pada kebutuhan tim untuk mencapai tujuan.
Jika pada tahap play stage seorang anak hanya mengetahui perannya, pada
tahap ini anaka mulai mengetahui peran pihak lain yang berinteraksi
dengannya. Contohnya, dalam permainan voli, seorang anak menyadari peran
pemain, wasit, tosser, dan posisi lainnya.
4. Tahap penerimaan norma kolektif (generalized stage)
Pada tahap ini, seseorang telah dianggap dewasa kerana sudah dapat
menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Ia dapat berintraksi
dengan masyarakat luas atau orang lain di sekitarnya. Ia mulai menyadari
pentingnya peraturan yang berlaku pada masyarakat dan tidak melanggar
aturan yang berlaku. Contohnya, seorang anak yang mulai memahami
perannya sebagai peserta didik dan peran guru sebagai pengajar.

b. Komitmen sosial
Komitmen sosial adalah suatau tindakan untuk melakukan sesuatu dalam proses
sosialisasi ketika individu memiliki kebebasan berpartisipasi aktif dalam suatu
komunitas sosial dan kebebasan dalam mengekspresikandiri. Individu mulai memberi
pengaruh atau melalukan sosialisasi kepada kelompoknya.

Anda mungkin juga menyukai