Anda di halaman 1dari 38

Peran dan Fungsi Fasilitator dalam

Pemberdayaan Masyarakat

Ns. Farid Hs., S.Kep., M.K.M


BIOGRAFI Nama : Farid Hidayat Siregar S.Kep., Ns., M.K.M
TL : Huraba, Kec. Marancar. Tapsel
Usia: Tergantung bagaimana anda melihat
Riwayat Karier :
2013 Dosen Tetap Akper Wirahusada, Dosen tidak tetap
Akbid Sundari
2015 Guru SMK Kesehatan Haji Sumut
2017 Kepala Sekolah SMK Kesehatan Haji Sumut
Ketua Yayasan Mata Pena Madani
Riwayat Organisasi :
Sekjen PERSEMKI SUMUT (Persatuan SMK Kesehatan
Indonesia) Wilayah Sumut
Sekretaris APVOKASI SUMUT (Asosiasi Pendidikan Vokasi)
Relawan HIPGABI (Himpunan Perawat Gawat Darurat dan
Bencana)
Relawan ORARI (Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia)
TUJUAN PEMBELAJARAN

 Mampu menjelaskan peran fasilitator


 Mampu menjelaskan fungsi fasilitator
 Mampu menjelaskan pengertian pemberdayaan masyarakat
 Mampu menganalisis peran dan fungsi fasilitator dalam
pemberdayaan masyarakat
LATAR BELAKANG

Kemiskinan merupakan masalah yang sangat kompleks.


Indikator utama kemiskinan terkait dengan pemenuhan
kebutuhan primer, realitas penduduk Indonesia masih
banyak yang sulit dan dibawah garis kemiskinan.
Sumatera Utara di urutan ke 18
dengan persentase 9,01% =
212,67 ribu jiwa penduduk miskin
Fasilitator

Seseorang yang membantu sekelompok orang untuk


memahami tujuan/capaian bersama dan membantu
untuk merencanakan upaya-upaya yang bisa dilakukan
untuk mencapai tujuan tanpa mempunyai kepentingan
khusus dalam proses diskusi
(Buku Saku Fasilitator, CTC 2014)
Pemberdayaan Masyarakat

adalah upaya mengembangkan mayarakat dari


keadaan kurang atau tidak berdaya menjadi punya
daya dengan tujuan agar masyarakat tersebut dapat
mencapai /memperoleh kehidupan yang lebih baik.
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah program
yang disusun sendiri oleh masyarakat, mampu menjawab kebutuhan dasar masyarakat,
mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan lainnya, dibangun
dari sumber daya lokal, sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal, memperhatikan dampak
lingkungan, tidak menciptakan ketergantungan, berbagai pihak terkait terlibat
(instansi pemerintah, lembaga penelitian, perguruan tinggi, LSM, swasta, dan lainnya),
serta berkelanjutan.
Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat

Merupakan tenaga profesional yang bertugas memfasilitasi proses

kemandirian dan kedaulatan masyarakat dalam pembangunan dengan

melibatkan stakeholder melalui kegiatan penyadaran, pembelajaran,


dan penguatan kelembagaan masyarakat. Kedaulatan masyarakat berarti

bahwa pengelolaan program pembangunan dilakukan oleh, dari, dan untuk

masyarakat melalui proses demokrasi.


• Tugas utama Fasilitator adalah membantu semua
orang untuk dapat mengeluarkan pendapat, pikiran
dan melakukan yang terbaik dalam sebuah
pertemuan atau diskusi.
• Fasilitasi merupakan proses untuk membantu
peserta untuk belajar dengan cara terbaik yang
memungkinkan dengan menggunakan kegiatan-
kegiatan yang mengarahkan individu dan
kelompok untuk mencapai/meningkatkan
pemahaman yang lebih baik.
Dapat dikatakan seorang fasilitator berarti
“seseorang yang membuat sesuatu menjadi
mudah” Atau “Tindakan Yang Dapat
Membuat Sesuatu Lebih Mudah”
Fokus Utama Fasilitator
Fokus seorang fasilitator pada muatan dan
proses sebuah pertemuan/lokakarya. Berlaku
sebagai pemimpin “muatan dan proses”

• Muatan = daftar tugas/aktivitas, subjek dan


materi pembahasan.
• Proses = rangkaian pelaksanaan pembahasan dilakukan, termasuk:
a. Metode yang digunakan,
b. Prosedur yang dilakukan,
c. Format pertemuan,
d. Alat-alat yang digunakan
e. Gaya/cara berinteraksi
f. Norma/aturan kelompok
g. Dinamika kelompok
h. Suasana kelompok
PERAN FASILITATOR
PERAN FASILITATOR
• Fasilitator sebagai pelatih (trainer) melakukan tugas
pembimbingan, konsultasi dan penyampaian materi untuk
peningkatan kapasitas dan perubahan perilaku pembelajar.

• Tugas fasilitator sebagai pelatih sangat menonjol dalam


setiap kegiatan training, lokakarya, seminar dan diskusi.
Penguasaan terhadap pola perubahan perilaku baik
pengetahuan keterampilan dan sikap menjadi penting
untuk menentukan proses (metodologi) dan hasil dari
suatu pembelajaran.
• Peran mediator dilakukan ketika terjadi
ketegangan dan konflik antar kelompok yang
berlawanan.

• Peran mediasi akan dilakukan oleh fasilitator


untuk menjembatani perbedaan dan
mengoptimalisasikan berbagai sumber daya
yang mendukung terciptanya perdamaian.

• Fasilitator sebagai penggerak lebih berperan


sebagai pihak yang memberikan dorongan atau
motivasi kerja kepada kelompok untuk
berpartisipasi dalam pembangunan
FUNGSI FASILITATOR

1. Fungsi Penyadaran
Fungsi Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat
terbagi menjadi dua fungsi utama:
a) Mengembangkan komunikasi dialogis
• Membangun relasi sosial,
• Membangun jejaring kemitraan,
• Membangun solidaritas sosial.
b) Memberikan motivasi
• Mengembangkan kesadaran
masyarakat untuk menuju kondisi hidup
yang lebih baik,
• Merancang perubahan kehidupan
masyarakat.
FUNGSI FASILITATOR
2. Fungsi Pembelajaran
a) Mengembangkan proses pembelajaran,
b) Mengembangkan profesionalisme fasilitator.
3. Fungsi Pelembagaan/Pengorganisasian
a) Pengorganisasian masyarakat
• Mengembangkan kapasitas kelembagaan
masyarakat dan pemerintahan,
• Memperkuat posisi tawar, agar suara
masyarakat lebih didengar oleh pemerintah
daerah.
b) Melakukan mediasi
• Meningkatkan akses antarpemangku
kepentingan,
• Mengelola konflik di tengah
masyarakat.
c) Menciptakan sistem sosial yang dinamis
• Membangun visi dan kepemimpinan
masyarakat,
• Mengembangkan kontrol sosial,
• Mengoptimalkan pemanfaatan sumber
daya manusia.
FUNGSI FASILITATOR
4. Fungsi Pengembangan Kemandirian/ Otonomi/
Kedaulatan
Memfasilitasi pembaruan di masyarakat:
• Mengembangkan inovasi untuk pemberdayaan
masyarakat,
• Memfasilitasi penerapan inovasi
pemberdayaan masyarakat di bidang/sektor
kegiatan.
FUNGSI FASILITATOR
ASTD Training & Performance Yearbook
(1998) mengemukakan 4 fungsi utama
fasilitator kegiatan pemberdayaan masyarakat
yaitu :
a) Nara sumber,
b) Pelatih,
c) Mediator, dan
d) Penggerak. 
Nilai-nilai Dalam Memfasilitasi
• Demokrasi
Seorang Fasilitator yang demokratis, mampu mendorong
setiap orang untuk mempunyai kesempatan yang sama
untuk ikut ambil bagian dalam proses belajar dimana dia
menjadi peserta tanpa prasangka; perencanaan untuk
pertemuan apa saja terbuka luas dan dilakukan secara
bersama-sama oleh fasilitator dan para peserta;
• Tanggung Jawab
Setiap orang bertanggungjawab atas kehidupannya
masing-masing, pengalaman pengalaman dan
tingkah lakunya sendiri. Sebagai
fasilitatorbertanggungjawab terhadap rencana
fasilitasi yang sudah dibuat dan seberapa besar
para peserta bersedia dan mampu memikul
tanggungjawab bersama pada setiap perencanaan
yang sudah dibuat
Nilai-nilai Dalam Memfasilitasi

• Kerjasama
Fasilitator dan para peserta bekerjasama untuk mencapai
tujuan bersama. Dan sesuatu yang dilakukan oleh seseorang
bersama dengan sebuah kelompok.

• Kejujuran
Fasilitator mewakili secara jujur nilai-nilai dirinya sendiri,
perasaan, keprihatinan dan prioritas dalam bekerja bersama
seluruh anggota kelompok dan fasilitator menentukan
suasana bagi suatu harapan agar kelompok menjaga
kejujurannya.
• Kesamaan Derajat
Setiap individu mempunyai sesuatu yang
dapat disumbangkan pada individu lainnya
dan perlu diberikan kesempatan yang adil
untuk melakukan hal itu dan Fasilitator
menyadari bahwa dia juga dapat belajar
dari kelompok
Etika Fasilitator

Ada Etika minimal yang harus dipegang seorang fasilitator


adalah sebagai berikut:

• Fasilitator bukan “Manusia Super”. Jangan pernah menjadi


“tempat tumpuan” dan jangan merasa mampu
“menyelesaikan semua masalah”. Fasilitator harus tetap
sebagai“Manusia”
• Jangan tergoda menjadi “DIKTATOR”. Peserta belajar
mungkin menyerahkan sebagian dari wewenang mereka
sebagai peserta kepada fasilitator. Atau tidak jarang,
peserta meminta kepada fasilitator untuk membuat
keputusan, mendefinisikan suatu situasi dan lain-lain.
Godaan untuk menggunakan wewenang yang
didelegasikan kepada fasilitator untuk mengisi
kebutuhannya sendiri akan menjadi kuat. Kebutuhan
sendiri seorang fasilitator itu, seperti meningkatnya
harga diri, manipulasi dari suatu situasi demi untuk
keuntungan diri sendiri, dan sebagainya. Kalau seorang
fasilitator berada dalam situasi tersebut, maka harus
segera sadar diri.
• Jangan pernah memainkan peran sebagai
“MANIPULATOR”. Sebuah potensi penyalahgunaan
yang sama timbul dari kenyataan bahwa fasilitator itu
memainkan suatu peranan yang cerdik dan tanpa
memerintah. Fasilitator yang pasif, ramah, bermaksud
baik bisa menjadi manipulatif dalam cara-cara dimana
seorang pemimpin yang agresif dan kuat tidak akan
pernah bisa menghindarinya.
TUGAS
1. Diskusikan contoh-contoh Peran
dan Fungsi Fasilitasi yang
dilakukan oleh Fasilitator dalam
Pemberdayaan Masyarakat
2. Diskusikan Sikap Dasar dan
Keterampilan yang harus dimiliki
seorang Fasilitator Pemberdayaan
Masyarakat
FASILITASI
• Sosialisasi/lokakarya tingkat Masyarakat
Kelurahan/desa
• Pengembangan relawan dan BKM (Badan
Keswadayaan Masyarakat)
• Kerjasama BKM dengan Perguruan Tinggi
• Memberikan kapasitas terhadap masyarakat
• Mendampingi masyarakat dalam pelaksanan
tahapan kegiatan (siklus)
Mediasi

• Antara BKM Dengan Pemerintah


• BKM Dengan Perguruan Tinggi
• BKM Dengan Swasta
• Musyawarah Warga antar keluarahan
KETERAMPILAN YANG HARUS
DIMILIKI
• Komunikasi interpersonal :
- Menyimak, bertanya, menggali,
merangkum.
• Mengelola dinamika kelompok :
- Mendorong dialog multiarah.
- Merancang proses :
- Merancang struktur dan alur
pertemuan.
Sikap Dasar Fasilitator
 MINAT. Fasilitator bekerja bertumpu pada ketertarikan
tinggi pada materi yang akan digeluti.

 EMPATI. Fasilitator dapat menjalankan perannya secara


optimal bila mampu merasakan kebutuhan orang lain.

 BERPIKIR POSITIF. Fasilitator dapat membantu


kelompok mencapai tujuannya bila selalu berfikir positif pada
keseluruhan isi, proses dan dinamika kelompok.

 PERCAYA PADA KEKUATAN KELOMPOK.


Fasilitator hanya pemandu proses, dan harus tetap content
neutral. karenanya harus benar-benar percaya pada
kekuatan kelompok (tanpa syarat).

Anda mungkin juga menyukai