Anda di halaman 1dari 9

KOMUNIKASI AGRIBISNIS:

FASILITATOR

Lab. Komunikasi dan Penyuluhan Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas


Brawijaya
Email : lab.kpm@ub.ac.id

MODUL
Materi Praktikum:

5
1. Memahami Fasilitator
2. Teknik Fasilitator

Setelah mengikuti kegiatan praktikum ini, mahasiswa


diharapkan mampu:
1. Memahami prinsip-prinsip dasar fasilitator

FASILITATOR
2. Mengetahui manfaat partisipasi dan kegiatan fasilitasi masyarakat
3. Mengerti dan belajar untuk memiliki kemampuan-kemampuan
umum dan khusus fasilitator
Materi Praktikum Brawijaya University 2015

1.1 PENDAHULUAN
Fasilitator adalah seseorang yang membantu sekelompok orang memahami
tujuan bersama mereka dan membantu mereka membuat rencana guna mencapai
tujuan tersebut tanpa mengambil posisi tertentu dalam diskusi. Beberapa fasilitator
akan mencoba untuk membantu kelompok dalam mencapai konsensus pada
setiap perselisihan yang sudah ada sebelumnya atau muncul dalam rapat sehingga
memiliki dasar yang kuat untuk tindakan di masa depan.
Fasilitator bukanlah seseorang yang bertugas hanya memberikan pelatihan,
bimbingan nasihat atau pendapat. Fasilitator harus menjadi nara sumber yang baik
untuk berbagai permasalahan. Seorang fasilitator yang baik harus memiliki
ketrampilan dalam hal memimpin sebuah pertemuan termasuk juga ketepatan waktu,
mengikuti agenda yang sudah disepakati, merangkum pembicaraan, menengahi
pertentangan. Selain itu fasilitator juga harus memiliki ketrampilan untuk
mendengarkan termasuk kemampuan untuk menghentikan pembicaraan yang sudah
menyimpang, serta memastikan semua orang berpartisipasi.
Secara garis besar sikap dan perilaku fasilitator berkaitan dengan disiplin dan
kepemimpinan, bagaimana fasilitator mengolah waktu, tanggung jawab, membangun
jejaring kerja serta bagaimana memperlakukan peserta didik secara proporsional.
Faktor integritas berkaitan dengan kejujuran, ketegasan dan kepatuhan pada norma
dan etika, sedangkan kerjasama dan prakarsa berkaitan sekali dengan bagaimana
fasilitator mau menerima pendapat yang berkembang dalam proses belajar
mengajar, tidak mendikte atau mendominasi kelas, mampu mengajukan pertanyaan
dan memberikan saran secara berimbang, mampu mengendalikan diri sesuai
dengan situasi dan lingkungan.
Sebutan fasilitator biasanya digunakan dalam proses pembelajaran orang
dewasa, dan metoda yang dipakai dalam proses ini adalah metoda andragogi.
Metoda ini dirancang mengacu pada pendidikan orang dewasa, suatu
model  pendidikan yang mengutamakan penggalian, pendalaman, pengembangan,
pegejawantahan  pengalaman dan potensi individu secara optimal. Fasilitator
bukanlah seseorang yang bertugas hanya memberikan nasihat atau pendapat ahli.
Fasilitator harus menjadi nara sumber yang baik untuk berbagai permasalahan
remaja. Oleh karena itu, tugas fasilitator bagi remaja biasanya dilakukan oleh guru,
tokoh masyarakat, pembina, pembimbing.

1.2 TUJUAN

Page 2 of 9
Materi Praktikum Brawijaya University 2015

Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai landasan dasar agar fasilitator,
dapat:

• Memahami prinsip-prinsip dasar fasilitator meliputi prinsip dasar partisipasi dan peran
fasilitator.

• Mengetahui manfaat partisipasi dan kegiatan fasilitasi masyarakat

• Mengerti dan belajar untuk memiliki kemampuan-kemampuan umum dan khusus fasilitator.

1.3. DEFINISI

• Fasilitator adalah orang yang memfasilitasi masyarakat dalam usaha mereka untuk
melakukan perubahan sosial sesuai dengan cita-cita dan harapan mereka. Dengan
demikian, fasilitator adalah orang yang aktif belajar bersama-sama dengan
masyarakat menemukan prolbem serta mencari solusi problem juga bersama
masyarakat.

• Untuk menjamin keberlanjutan kegiatan, kualifikasi di atas amat penting diperhatikan


dalam pemilihan Fasilitator Masyarakat. Oleh karena itu kriteria bagi fasilitator
adalah mampu menjadi inisiator dan lokomotif penggerak untuk upaya peningkatan
penyebarluasan informasi, mampu menjadi pendamping bagi pelaksanaan rencana
aksi bersama, juga menjadi penghubung kelompok masyarakat dengan institusi lain
bahkan juga kelompok lain.

• Dengan demikian fasilitator ikut bereaksi dalam dinamika sosial tetapi juga dapat
menjaga jarak dengan dinamika itu. Ia dapat menjadi pendorong percepatan
perubahan sosial dengan memalui fungsi-fungsi fasilitasi. Fasilitasi adalah proses
sadar, sepenuh dan sekuat tenaga membantu kelompok sukses meraih tujuan
terbaiknya dengan taat pada nilai-nilai dasar partisipasi.

PRINSIP-PRINSIP DASAR FASILITATOR


PEMAHAMAN NILAI PARTISIPASI
Fasilitator selalu didorong untuk memahami pengertian dasar dari partisipasi. Ada
empat nilai dasar dari partisipasi terutama terkait dengan pengambilan keputusan dalam
kelompok yakni: (1) adanya kesadaran akan tanggungjawab bersama, (2) adanya solusi
inklusif sehingga seluruh anggota bisa memberikan masukan, (4) adanya pemahaman
bersama atas suatu masalah, serta terakhir adalah (4) partisipasi penuh seluruh anggota
dalam pengambilan keputusan. Secara detail jenis masing-masing partisipasi tersebut dapat
dilihat dalam gambar berikut:

Page 3 of 9
Materi Praktikum Brawijaya University 2015

Gambar 1.1. Tingkat parsisipasi kelompok dalam pengambilan keputusan

PERAN FASILITATOR
Fasilitator tentu saja memiliki beberapa kwalifikasi tidak hanya kualifikasi teknis
tetapi juga pemahaman tentang nilai atau kaidah-kaidah dasar yang harus diinternalisasi
menjadi rujukan aktifitasnya dimasa akan datang. Hal-hal yang perlu untuk diperhatikan
antara lain meyakini kebenaran akan data yang akan dipakai sebagai rujukan aktifitas atau
analisis sosial sekaligus harus selalu memastikan bahwa informasi yang akan diberikan ke
masyarakat adalah valid.
Selain itu fasilitator juga harus mampu untuk menjaga kemerdekaan seseorang
untuk mendefinisikan tujuan dan cara mencapai tujuan tersebut. Selain itu
keputusankeputusan tidaklah koersif atau manipulatif karena merujuk pada nilai pertama
seluruhnya harus berdasar pada informasi yang valid. Fasilitator juga harus menjaga agar
seseorang mampu bertanggungjawab atas pilihannya dan bekerja sesuai dengan
keinginannya tidak karena paksaan atau hadiah. Selain itu fasilitator dituntut untuk memiliki
jiwa empati dan respek dengan semua orang untuk memberikan jaminan bahwa ia mencitai
dan menghayati pekerjaannya sebagai tanggungjawab yang melekat dengan kehidupannya.

Table: 2.1. Nilai utama fasilitator


Page 4 of 9
Materi Praktikum Brawijaya University 2015

Nilai-nilai dasar yang dipegang tersebut selanjutnya akan menjadi kaidah dasar oleh
fasilitator dalam memerankan dirinya didalam masyarakat. Ada beberapa peran-peran
fasilitatif dalam pendampingan masyarakat yakni sebagai fasilitator dimana ia adalah pihak
ketiga, ahli dalam prosess, dimana ia adalah netral dalam kontek, dan bukanlah bagian
subtantif dalam pengambilan keputusan. Peran fasilitatif lainnya adalan fasilitatif konsultan,
fasilitatife pembimbing, fasilitatif pelatih, serta peran sebagai leader. Lebih rinci akan
masing-masing peran fasilitatif tersebut dapat dilhat dalam tabel 2.2. berikut: Table 2.2.
Peran-peran fasilitatif

Karena fasilitator bukan merupakan pekerjaan yang tanpa batas, maka fasilitator
sendiri harus memiliki target untuk keluar dari masayrakat jika suatu saat program
pemberdayaan telah mencapai hasil yang diharapkan. Meski tidak diharamkan juga bagi
fasilitator masyarakat untuk hidup dan dimasyarakat tersebut dan menjadi bagian mereka.
Terkait dengan hal tersebut maka ada dua dua bentuk fasilitatif yang bersifat dasar dan

Page 5 of 9
Materi Praktikum Brawijaya University 2015

pengembangan dimana pertama adalah proses dimana seluruh aktifitas menuntut kehadiran
fasilitator sementara kedua lebih bersifat konsultatif saja. Secara rinci bentuk dua sifat
fasilitator tersebut dapat dilihat dalam table berikut:

Tabel 2.3. Fasilitasi dasar dan pengembangan

Sementara itu kembali pada tingkatan partisipasi sebagaimana dijelaskan dalam bab
sebelumnya, terkait dengan pengambilan keputusan, maka fasilitator memiliki peran sebagai
menanamkan rasa tanggungjawab bersama, mendorong solusi yang terbuka,
mempromosikan pemahaman bersama, dan mendorong partisipasi penuh seluruh anggota.
Secara rinci dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 2.4. Peran fasilitator

Manfaat Partisipasi
Jika partisipasi terbentuk dan problem sosial diselesaikan bersama maka beberapa
keuntungan dapat dipetik dalam proses pemberdayaan masyarakat. Sebagai ilustrasi
keuntungan tersebut dapat dilihat dalam bagan berikut:

Page 6 of 9
Materi Praktikum Brawijaya University 2015

Gambar 2.5. Keuntungan nilai partisipasi

KEMAMPUAN FASILITATOR
KEMAMPUAN DASAR
Fasilitator dituntut memiliki kemampuan dasar yang cukup agar dapat dengan
mudah tidak hanya menyesuaikan diri dengan kehidupan masyarakat tetapi juga merancang
aktifitas bersama masyarakat. Gambar berikut adalah ketrampilan dasar yang harus dimiliki
oleh fasilitator yakni:

Page 7 of 9
Materi Praktikum Brawijaya University 2015

Gambar 3.1. Rumah fasilitator

KEMAMPUAN KHUSUS
Selain kemampuan standar fasilitator tersebut di atas, ada kemampuan khusus yang
jarang dikupas oleh buku-buku standar fasilitator. Kemampuan khusus seperti kritis terhadap
aktifitas-aktifitas sehari-hari masyarakat juga sangat penting. Tenaga kerja perempuan
sebagai misal dapat diterjemahkan sebagai pembagian tenaga kerja yang tradisional atau
sebagai strategi adaptasi pada ketatnya persaingan dipedesaan. Yang pertama merujuk
pada pendekatan antropologi sementara kedua merujuk pada sosiologi via livelihood
strategy. Dengan demikian tidak hanya ketrampilan memfasilitasi masyarakat, seorang
fasilitator juga harus menguasai konsep-konsep sosiologi secara mendalam agar analisis
terhadap kejadian atau aktifitas dimasyarakat menjadi kritis.

JENIS FASILITATOR
a. Fasilitator Bisnis

Fasilitator bekerja dalam bisnis, atau organisasi formal lainnya tapi fasilitator juga


dapat bekerja dengan berbagai kelompok lain dan masyarakat. Prinsip dari
fasilitasitator adalah bahwa mereka tidak akan memimpin kelompok ke arah jawaban
yang mereka pikir adalah yang terbaik bahkan jika mereka memiliki pendapat yang
berbeda terhadap masalah tersebut. Peran fasilitator adalah untuk
memudahkan kelompok untuk sampai pada keputusan sendiri, jawaban, atau hasil.

b. Fasilitator Training

Page 8 of 9
Materi Praktikum Brawijaya University 2015

Fasilitator training tidak selalu ahli tentang subjek yang di fasilitasi. Mereka bertugas


untuk membantu dan mengarahkan peserta didik untuk mempelajari suatu hal,
kemudian menyimpulkan tentang inti dari pembelajaran tersebut. Fasilitator pelatihan
fokus pada dasar-dasar sistim pendidikan dewasa dimana peserta didik aktif mencari
tau tentang topik yang sedang dipelajari.

c. Fasilitator Konflik

Fasilitator konflik bertugas membantu dalam proses perdamaian dan rekonsiliasi baik


selama dan setelah konflik. Peran mereka adalah untuk mendukung
dialog konstruktif dan demokratis antara kelompok dengan posisi beragam dan
biasanya diametris berlawanan. Fasilitator konflik tidak boleh memihak ke salah satu
kelompok, dan harus mematuhi aturan dialog demokratis. Mereka mungkin tidak
mengambil bagian atau mengekspresikan pendapat pribadi. Peran mereka yang
paling umum adalah untuk mendukung kelompok-kelompok
mengembangkan visi bersama untuk masa depan yang ideal, belajar untuk
mendengarkan satu sama lain, dan memahami dan menghargai perasaan,
pengalaman dan posisi dari 'musuh'.

REFERENSI
Rees, Fran (2005) The Facilitator Excellence Handbook, Second Edition, Wiley & Sons,
Inc.

Sam Kaner, Lenny Lind, Catherine Toldi, Sarah Fisk, and Duane Berger (2007) Facilitator’s
Guide to Participatory Decision-Making-Second Edition, Wiley & Sons, Inc.

Page 9 of 9

Anda mungkin juga menyukai