FASILITATOR
MODUL
Materi Praktikum:
5
1. Memahami Fasilitator
2. Teknik Fasilitator
FASILITATOR
2. Mengetahui manfaat partisipasi dan kegiatan fasilitasi masyarakat
3. Mengerti dan belajar untuk memiliki kemampuan-kemampuan
umum dan khusus fasilitator
Materi Praktikum Brawijaya University 2015
1.1 PENDAHULUAN
Fasilitator adalah seseorang yang membantu sekelompok orang memahami
tujuan bersama mereka dan membantu mereka membuat rencana guna mencapai
tujuan tersebut tanpa mengambil posisi tertentu dalam diskusi. Beberapa fasilitator
akan mencoba untuk membantu kelompok dalam mencapai konsensus pada
setiap perselisihan yang sudah ada sebelumnya atau muncul dalam rapat sehingga
memiliki dasar yang kuat untuk tindakan di masa depan.
Fasilitator bukanlah seseorang yang bertugas hanya memberikan pelatihan,
bimbingan nasihat atau pendapat. Fasilitator harus menjadi nara sumber yang baik
untuk berbagai permasalahan. Seorang fasilitator yang baik harus memiliki
ketrampilan dalam hal memimpin sebuah pertemuan termasuk juga ketepatan waktu,
mengikuti agenda yang sudah disepakati, merangkum pembicaraan, menengahi
pertentangan. Selain itu fasilitator juga harus memiliki ketrampilan untuk
mendengarkan termasuk kemampuan untuk menghentikan pembicaraan yang sudah
menyimpang, serta memastikan semua orang berpartisipasi.
Secara garis besar sikap dan perilaku fasilitator berkaitan dengan disiplin dan
kepemimpinan, bagaimana fasilitator mengolah waktu, tanggung jawab, membangun
jejaring kerja serta bagaimana memperlakukan peserta didik secara proporsional.
Faktor integritas berkaitan dengan kejujuran, ketegasan dan kepatuhan pada norma
dan etika, sedangkan kerjasama dan prakarsa berkaitan sekali dengan bagaimana
fasilitator mau menerima pendapat yang berkembang dalam proses belajar
mengajar, tidak mendikte atau mendominasi kelas, mampu mengajukan pertanyaan
dan memberikan saran secara berimbang, mampu mengendalikan diri sesuai
dengan situasi dan lingkungan.
Sebutan fasilitator biasanya digunakan dalam proses pembelajaran orang
dewasa, dan metoda yang dipakai dalam proses ini adalah metoda andragogi.
Metoda ini dirancang mengacu pada pendidikan orang dewasa, suatu
model pendidikan yang mengutamakan penggalian, pendalaman, pengembangan,
pegejawantahan pengalaman dan potensi individu secara optimal. Fasilitator
bukanlah seseorang yang bertugas hanya memberikan nasihat atau pendapat ahli.
Fasilitator harus menjadi nara sumber yang baik untuk berbagai permasalahan
remaja. Oleh karena itu, tugas fasilitator bagi remaja biasanya dilakukan oleh guru,
tokoh masyarakat, pembina, pembimbing.
1.2 TUJUAN
Page 2 of 9
Materi Praktikum Brawijaya University 2015
Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai landasan dasar agar fasilitator,
dapat:
• Memahami prinsip-prinsip dasar fasilitator meliputi prinsip dasar partisipasi dan peran
fasilitator.
• Mengerti dan belajar untuk memiliki kemampuan-kemampuan umum dan khusus fasilitator.
1.3. DEFINISI
• Fasilitator adalah orang yang memfasilitasi masyarakat dalam usaha mereka untuk
melakukan perubahan sosial sesuai dengan cita-cita dan harapan mereka. Dengan
demikian, fasilitator adalah orang yang aktif belajar bersama-sama dengan
masyarakat menemukan prolbem serta mencari solusi problem juga bersama
masyarakat.
• Dengan demikian fasilitator ikut bereaksi dalam dinamika sosial tetapi juga dapat
menjaga jarak dengan dinamika itu. Ia dapat menjadi pendorong percepatan
perubahan sosial dengan memalui fungsi-fungsi fasilitasi. Fasilitasi adalah proses
sadar, sepenuh dan sekuat tenaga membantu kelompok sukses meraih tujuan
terbaiknya dengan taat pada nilai-nilai dasar partisipasi.
Page 3 of 9
Materi Praktikum Brawijaya University 2015
PERAN FASILITATOR
Fasilitator tentu saja memiliki beberapa kwalifikasi tidak hanya kualifikasi teknis
tetapi juga pemahaman tentang nilai atau kaidah-kaidah dasar yang harus diinternalisasi
menjadi rujukan aktifitasnya dimasa akan datang. Hal-hal yang perlu untuk diperhatikan
antara lain meyakini kebenaran akan data yang akan dipakai sebagai rujukan aktifitas atau
analisis sosial sekaligus harus selalu memastikan bahwa informasi yang akan diberikan ke
masyarakat adalah valid.
Selain itu fasilitator juga harus mampu untuk menjaga kemerdekaan seseorang
untuk mendefinisikan tujuan dan cara mencapai tujuan tersebut. Selain itu
keputusankeputusan tidaklah koersif atau manipulatif karena merujuk pada nilai pertama
seluruhnya harus berdasar pada informasi yang valid. Fasilitator juga harus menjaga agar
seseorang mampu bertanggungjawab atas pilihannya dan bekerja sesuai dengan
keinginannya tidak karena paksaan atau hadiah. Selain itu fasilitator dituntut untuk memiliki
jiwa empati dan respek dengan semua orang untuk memberikan jaminan bahwa ia mencitai
dan menghayati pekerjaannya sebagai tanggungjawab yang melekat dengan kehidupannya.
Nilai-nilai dasar yang dipegang tersebut selanjutnya akan menjadi kaidah dasar oleh
fasilitator dalam memerankan dirinya didalam masyarakat. Ada beberapa peran-peran
fasilitatif dalam pendampingan masyarakat yakni sebagai fasilitator dimana ia adalah pihak
ketiga, ahli dalam prosess, dimana ia adalah netral dalam kontek, dan bukanlah bagian
subtantif dalam pengambilan keputusan. Peran fasilitatif lainnya adalan fasilitatif konsultan,
fasilitatife pembimbing, fasilitatif pelatih, serta peran sebagai leader. Lebih rinci akan
masing-masing peran fasilitatif tersebut dapat dilhat dalam tabel 2.2. berikut: Table 2.2.
Peran-peran fasilitatif
Karena fasilitator bukan merupakan pekerjaan yang tanpa batas, maka fasilitator
sendiri harus memiliki target untuk keluar dari masayrakat jika suatu saat program
pemberdayaan telah mencapai hasil yang diharapkan. Meski tidak diharamkan juga bagi
fasilitator masyarakat untuk hidup dan dimasyarakat tersebut dan menjadi bagian mereka.
Terkait dengan hal tersebut maka ada dua dua bentuk fasilitatif yang bersifat dasar dan
Page 5 of 9
Materi Praktikum Brawijaya University 2015
pengembangan dimana pertama adalah proses dimana seluruh aktifitas menuntut kehadiran
fasilitator sementara kedua lebih bersifat konsultatif saja. Secara rinci bentuk dua sifat
fasilitator tersebut dapat dilihat dalam table berikut:
Sementara itu kembali pada tingkatan partisipasi sebagaimana dijelaskan dalam bab
sebelumnya, terkait dengan pengambilan keputusan, maka fasilitator memiliki peran sebagai
menanamkan rasa tanggungjawab bersama, mendorong solusi yang terbuka,
mempromosikan pemahaman bersama, dan mendorong partisipasi penuh seluruh anggota.
Secara rinci dapat dilihat dalam gambar berikut:
Manfaat Partisipasi
Jika partisipasi terbentuk dan problem sosial diselesaikan bersama maka beberapa
keuntungan dapat dipetik dalam proses pemberdayaan masyarakat. Sebagai ilustrasi
keuntungan tersebut dapat dilihat dalam bagan berikut:
Page 6 of 9
Materi Praktikum Brawijaya University 2015
KEMAMPUAN FASILITATOR
KEMAMPUAN DASAR
Fasilitator dituntut memiliki kemampuan dasar yang cukup agar dapat dengan
mudah tidak hanya menyesuaikan diri dengan kehidupan masyarakat tetapi juga merancang
aktifitas bersama masyarakat. Gambar berikut adalah ketrampilan dasar yang harus dimiliki
oleh fasilitator yakni:
Page 7 of 9
Materi Praktikum Brawijaya University 2015
KEMAMPUAN KHUSUS
Selain kemampuan standar fasilitator tersebut di atas, ada kemampuan khusus yang
jarang dikupas oleh buku-buku standar fasilitator. Kemampuan khusus seperti kritis terhadap
aktifitas-aktifitas sehari-hari masyarakat juga sangat penting. Tenaga kerja perempuan
sebagai misal dapat diterjemahkan sebagai pembagian tenaga kerja yang tradisional atau
sebagai strategi adaptasi pada ketatnya persaingan dipedesaan. Yang pertama merujuk
pada pendekatan antropologi sementara kedua merujuk pada sosiologi via livelihood
strategy. Dengan demikian tidak hanya ketrampilan memfasilitasi masyarakat, seorang
fasilitator juga harus menguasai konsep-konsep sosiologi secara mendalam agar analisis
terhadap kejadian atau aktifitas dimasyarakat menjadi kritis.
JENIS FASILITATOR
a. Fasilitator Bisnis
b. Fasilitator Training
Page 8 of 9
Materi Praktikum Brawijaya University 2015
c. Fasilitator Konflik
REFERENSI
Rees, Fran (2005) The Facilitator Excellence Handbook, Second Edition, Wiley & Sons,
Inc.
Sam Kaner, Lenny Lind, Catherine Toldi, Sarah Fisk, and Duane Berger (2007) Facilitator’s
Guide to Participatory Decision-Making-Second Edition, Wiley & Sons, Inc.
Page 9 of 9