PENGANTAR EKONOMI

PERTANIAN
KODE PTE- 101002

10. KEBIJAKAN HARGA

Suhartini, Rini Dwi Astuti, Nuhfil Hanani

Struktur Presentasi
Review surplus
konsumen & produsen

Kebijakan harga input

Kebijakan harga
output
 Review surplus
1 konsumen &
produsen
EVALUATING THE GAINS AND LOSSES FROM
GOVERNMENT POLICIES--CONSUMER AND PRODUCER
SURPLUS
 Untuk mengevaluasi manfaat dan kerugian
dari kebijakan pemerintah, terutama
dampaknya terhadap kesejahteraan
masyarakat (social welfare) bisa
menggunakan konsep surplus konsumen dan
produsen.
 Hal ini karena dari sudut pandang Ilmu
Ekonomi, masyarakat dibagi menjadi
konsumen, produsen dan pemerintah.

Chapter 9 Slide 4
 Review
 Consumer surplus is the total benefit or value that consumers
receive beyond what they pay for the good
 Jumlah manfaat atau nilai yang diterima konsumen dikurangi
jumlah aktual yang mereka bayarkan
 Misalkan= harga pasar yang terjadi adalah 5, tetapi ada konsumen
yang mampu membayar diatas 5 (misal 10), maka konsumen
tersebut punya surplus sebesar 10-5 dikalikan jumlah barang yang
dibeli.

 Producer surplus is the total benefit or revenue that producers

receive beyond what it cost to produce a good.
 Jumlah manfaat atau penerimaan yang diterima produsen karena
mampu memproduksi barang/jasa dengan biaya per unit yang
lebih rendah daripada harga pasar.
 Misalkan= harga pasar yang terjadi adalah 5, tetapi ada produsen
yang mampu menjual dibawah 5 (misal 3), maka produsen
tersebut punya surplus sebesar 5-3 dikalikan jumlah barang yang
dijual.
Chapter 9 Slide 5
CONSUMER AND PRODUCER SURPLUS

Price

10
Consumer Between 0 and Q0
Surplus consumers A and B
S receive a net gain from
buying the product =
7 consumer surplus
(Area di atas harga dan
dibawah kurva demand)

5
Between 0 and Q0
Producer producers receive
a net gain from
Surplus selling each product=
producer surplus
D (Area di bawah harga dan
di atas kurva supply)
0
Q0 Quantity
Consumer A Consumer B Consumer C
EVALUATING THE GAINS AND LOSSES FROM
GOVERNMENT POLICIES--CONSUMER AND PRODUCER
SURPLUS
 Contoh: Welfare effect dari sebuah kebijakan
pengendalian harga.
 Untuk mengevaluasi efek terhadap kesejahteraan
(welfare effect) dari sebuah kebijakan pemerintah,
kita bisa mengukur manfaat dan kerugian didalam
surplus produsen dan konsumen.
 To determine the welfare effect of a governmental
policy we can measure the gain or loss in consumer
and producer surplus.
 Welfare Effects
 Gains and losses caused by government intervention in the
market.
Chapter 9 Slide 7
CHANGE IN CONSUMER AND
PRODUCER SURPLUS FROM PRICE CONTROLS
WELFARE EFFECT DARI KEBIJAKAN PENGENDALIAN HARGA
Suppose the government
Price imposes a price ceiling Pmax
which is below the
market-clearing price P0.

S The gain to consumers is

Deadweight Loss the difference between
the rectangle A and the
triangle B.

P0
A C
The loss to producers is
the sum of rectangle
Pmax A and triangle C. Triangle
B and C together measure
the deadweight loss.
D

Q1 Q0 Q2

Chapter 9 Slide 8 Quantity

 CHANGE IN CONSUMER AND
PRODUCER SURPLUS FROM PRICE CONTROLS

 Observations:
 The total loss is equal to area B + C.
 The total change in surplus =

(A - B) + (-A - C) = -B - C
 The deadweight loss is the inefficiency of the
price controls or the loss of the producer surplus
exceeds the gain from consumer surplus.

Chapter 9 Slide 9
 CHANGE IN CONSUMER AND
PRODUCER SURPLUS FROM PRICE CONTROLS

 Observation
 Consumers can experience a net loss in consumer
surplus when the demand is sufficiently inelastic

Chapter 9 Slide 10
EFFECT OF PRICE CONTROLS
WHEN DEMAND IS INELASTIC
Price
If demand is sufficiently
inelastic, triangle B can
D be larger than rectangle
A and the consumer
suffers a net loss from
price controls.
S

P0
A C Example
Pmax
Oil price controls
and gasoline shortages
in 1979

Quantity
Q1 Q2

Chapter 9 Slide 11
 2
Kebijakan
harga input

 Subsidi harga
pupuk
 Upah minimum
SUBSIDI HARGA PUPUK
 Subsidi
harga pupuk diberikan untuk mendorong
penggunaan input pupuk oleh para petani (karena
harganya menjadi lebih murah), agar terjadi
peningkatan produksi.
 KEBIJAKAN SUBSIDI HARGA PUPUK
Output
C
100
O3
B

50 O2

pupuk
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PX C
50
O3
B

O2
20

pupuk
THE MINIMUM WAGE
(UPAH MINIMUN)
Firms are not allowed to
w pay less than wmin. This
results in unemployment.

wmin
A The deadweight loss
B
w0 is given by
C
triangles B and C.

Unemployment
D
L1 L0 L2 L

Chapter 9 Slide 15
3
Kebijakan
harga output

• Floor price
• Ceiling price
• Price supports for
output (subsidi harga
output)
PENGENDALIAN HARGA PASAR
(MARKET PRICE CONTROLS)

 Pemerintahbisa melakukan kebijakan

pengendalian harga pasar, dengan tujuan untuk
melindungi produsen atau konsumen.

 Contoh:
- Kebijakan harga dasar (floor price) dan
harga atap (ceiling price)
Di Indonesia kebijakan harga dasar dan harga
atap diberlakukan untuk komoditas padi
Kapan diberlakukannya?

Siapa yang diuntungkan?

Bagaimana mekanisme ?

Apa dampak?
HARGA DASAR DAN HARGA ATAP
(FLOOR PRICE & CEILING PRICE)
 Floor Price
 Adalah harga minimum resmi yang ditetapkan
oleh pemerintah dimana penjual dapat
menawarkan (atau pembeli harus membayar)
 Harga dasar bertujuan untuk melindungi produsen
(petani) pada saat supply berlebih (panen raya)
 Ceiling Price
 Adalah harga maksimum resmi yang ditetapkan
oleh pemerintah dimana dimana penjual dapat
menawarankan (atau pembeli harus membayar)
 Harga atap bertujuan untuk melindungi konsumen
pada saat kekurangan supply (paceklik)
FLOOR PRICE & CEILING PRICE
Supply saat paceklik
S2
S2’
Price

P2 S1’
Ceiling
Price PC
S1
Supply saat Panen Raya
Floor
Price PF
P1
Demand

Q2 Q2’ Q1’ Q1 Quantity

Supply Pemerintah Dibeli Pemerintah
FLOOR PRICE & CEILING PRICE
 Pada saat panen raya supply berlebih (S1), dengan
kuantitas Q1 dan harga rendah (P1)
 Untuk melindungi produsen (petani), pemerintah
menetapkan harga dasar (Pf)
 Pemerintah membeli kelebihan supply di pasar dengan
melakukan operasi pasar (melalui Bulog), sehingga S1
bergeser ke S1’ dan harga yang terjadi adalah Pf.
 Pada saat kekurangan supply atau pada saat
paceklik(S2), kuantitas Q2 dan harga tinggi (P2)
 Untuk melindungi konsumen, pemerintah menetapkan
harga atap (Pc)
 Pemerintah melakukan operasi pasar dengan menambah
supply, sehingga S2 bergeser ke S2’ dan harga yang
terjadi adalah Pc.
CEILING PRICE
JIKA DIGAMBAR SECARA TERPISAH
Price
Supply

Ceiling
Price
PE

PC
Demand

Quantity
Q E
Price
Supply

Supply +
operasi pasar
PE dari pemerintah

PC
Demand
Shortage

Quantity
Q S Q E
Q D
HARGA DASAR (FLOOR PRICE)
JIKA DIGAMBAR SECARA TERPISAH
Price
Supply

PF
Floor
Price
PE

Demand

Quantity
Q E
HARGA DASAR MENIMBULKAN
SURPLUS.
Price
Supply

PF

PE

Demand +
Surplus Demand Pembelian
pemerintah

Q D
Q E QS Quantity
PRICE SUPPORTS (SUBSIDI
HARGA OUTPUT)
Price
S
Qg
To maintain a price Ps
the government buys
Ps quantity Qg . The change in
D consumer surplus = -A - B,
A
B and the change in producer
P0 surplus is A + B + D

D + Qg

Q1 Q0 Q2 Quantity

Chapter 9 Slide 26
PRICE SUPPORTS
The cost to the
government is the
Price speckled rectangle
Ps(Q2-Q1) S
Qg

Ps Total welfare loss

D D-(Q2-Q1)ps
A
B
P0
Total
Welfare
Loss
D + Qg

Q1 Q0 Q2 Quantity

Chapter 9 Slide 27
REFERENSI
 Halcrow, H.G. 1984. Agricultural Policy
Analysis. McGraw-Hill Book Company.
 Tugas (Bahan Tutorial)
Buat paper tentang:
1. Kebijakan Subsidi Pupuk di Indonesia
Sejarah (historis) diberlakukannya & besaran
subsidi (nilai APBN untuk subsidi pupuk) dari
tahun ke tahun (minimal 5 tahun),
permasalahan dan rekomendasi untuk
mengatasi permasalahan tersebut.
2. Kebijakan harga dasar dan harga atap untuk
padi di Indonesia
Sejarah (historis) diberlakukannya,
implementasi kebijakan, serta kendala atau
permasalahan yang timbul serta
rekomendasi untuk mengatasi permasalahan
tersebut.
Tugas 1  kelompok nomor
ganjil (1, 3, dst)
Tugas 2  kelompok nomor
genap (2, 4, dst)