Anda di halaman 1dari 8

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA UNIVERSITAS HAJI

SUMATERA UTARA TERHADAP PENYAKIT


MENULAR SEKSUAL
TAHUN 2022

PROPOSAL

OLEH:

ATIKA ZAHIRA
1915302001

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


PROGRAM SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS HAJI SUMATERA UTARA
TAHUN 2022/2023
TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA UNIVERSITAS HAJI
SUMATERA UTARA TERHADAP PENYAKIT
MENULAR SEKSUAL
TAHUN 2022

PROPOSAL

Diajukan Untuk Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana


Terapan Kebidanan (STr.Keb) Program Studi Sarjana Terapan
Kebidanan Universitas Haji Sumatera Utara

OLEH :
ATIKA ZAHIRA
1915302001

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


PROGRAM SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS HAJI SUMATERA UTARA
TAHUN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit menular seksual (PMS) merupakan salah satu Infeksi Saluran
Reproduksi (ISR) yang ditularkan melalui hubungan intim. Infeksi saluran reproduksi
merupakan infeksi yang disebabkan oleh masuk dan berkembangnya kuman
penyebab infeksi ke dalam sluran reproduksi. Kuman infeksi tersebut dapat berupa
jamur, virus, dan parasit. Salah satu penyakit menular seksual yaitu human
immunodeficiency virus HIV/acquired imrune deficiency syndome (AIDS)
(Ardiyanti, 2015)i.
Penyakit menular seksual (PMS) umumnya terjadi karena adanya perubahan
pola hidup masyarakat. Disisi lain, meningkatnya pelayanankesehatan menyebabkan
adanya perubahan pola evideniologi berupa peningkatan usia harapan hidup dan
prevalensi usia lanjut, termasuk lanjut usia dengan penyakit menukar seksual. Akan
tetapi, tidak semua orang memiliki resiko tinggi tertular PMS karena tidak semua
gaya hidup dapat memicu resiko terjadinya penularan PMS. Ada sejumlah perilaku
tertentu yang dapat meningkatkan resiko tertular PMS yaitu berganti - ganti
pasangan, mengenal seks sejak dini tanpa edukasi yang baik, pemakain alkohol yang
berlebihan, penggunaan obat-obatan terlarang, berhubungan seksual karena butuh
uang untuk gsys hidup, minum pil KB untuk mecegah PMS. (Kemenkes RI, 2011).
Berdasarkan data dari world health organization (WHO) jumlah kasus
HIV/AIDS pada tahun 2017 sebanyak 36,9 juta orang, yang terdiri dari 35,1 juta
orang dewasa (diatas usia 15 tahun) dan 1,8 juta anak - anak yang berusia dibawah 15
tahun. Jumlah orang yang meninggal karena infeksi HIV/AIDS pada tahun
2017berdasarkan data WHO mencapai 1,3 juta orang meninggal dunia. Negara yang
terinfeksi HIV/AIDS paling tinggi yaitu afrika (25,7 juta jiwa, kemudian disusul oleh
asia selatan dan asia timur (3,5 juta jiwa), amerika (3,4 jiwa, eropa 2,3 juta jiwa,
western pacific (1,5 juta jiwa) dan eastern mediterranean (350.000 jiwa).
(WHO,2018).
Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2018).,
HIV/AIDS pertama kali di temukan diprovinsi Bali pada tahun 1987, hingga saat ini
HIV/AIDS telah dilaporkan oleh 458 (89,1%) dari 514 Kabupaten/Kota diseluruh
provinsi di Indonesia. Jumlah infksi HIV tertinggi yaitu DKI Jakarta (57,075) diikuti
jawa timur (45,557), jawa barat (32,613), papua (3,829), dan jawa tengah (26,188).
menurut jenis kelamin persentase kasus HIV/AIDS tahun 2018 pada laki - laki lebih
besar dibandingkan perempuan, penderita HIV positif pada laki - laki sebesar (63,5%)
dan pada perempuan sebesar (36,5%).Menurut kelompok umur persentase kasus
HIV/AIDS positif tersebar pada penduduk usia produktif (15-49 tahun) (kemenkes
RI,2018).

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik melakukan penelitian


dengan judul “Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Universitas Haji Sumatera Utara
Terhadap Penyakit Menular Seksual Tahun 2022”

B. Rumusan Masalah
Bagaimana Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Universitas Haji Sumatera Utara
Terhadap Penyakit Menular Seksual Tahun 2022?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Universitas Haji Sumatera Utara
Terhadap Penyakit Menular Seksual Tahun 2022.

2. Tujuan Khusus
A. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan Mahasiswa Haji Sumatera Utara
terhadap penyakit menular seksual.
B. Untuk mengidentifikasi Mahasiswa Universitas Haji Sumatra Utara terhadap
penyakit menular seksual.
C. Untuk mengidentifikasi resiko pada Mahasiswa Haji Sumatera Utara terhadap
penyakit menular seksul.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Profesi Kebidanan
Dengan penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memenuhi ilmu
pengetahan dan referensi Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Terhadap Penyakit
Menular Seksual..
2. Bagi Institusi Pendidikan
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kurikulum baru kepada
Fakultas Kesehatan untuk menambah wawasan dosen mengenai Tingkat Pengetahuan
Mahasiswa Terhadap Penyakit Menular Seksual.
3. Bagi Peneliti
Dengan penelitian ini diharapkan peneliti dapat memperoleh ilmu yang lebih
mendalam terkait Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Terhadap Penyakit Menular
Seksual.

Klasifikasi Penelitian berdasarkan pendekatan yang dipakai :


1. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menghitung populasi dan
sampel yang diambil pada judul Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Universitas Haji
Sumatera Utara Terhadap Penyakit Menular Seksual..
2. Klasifikasi penelitian berdasarkan tempat pelaksanaan yaitu :
Penelitian ini dilakukan dilapangan dimana peneliti objek (responden) pada penelitian
ini yaitu para remaja yang dilakukan pada Mahasiswa Universitas Haji pada Tahun
2022 .
3. Klasifikasi penelitian berdasarkan pemakaiannya yaitu :
Penelitian terapan diamana seorang peneliti ingin melakukan Tingkat Pengetahuan
Mahasiswa Universitas Haji Sumatera Utara Terhadap Penyakit Menular Seksua.
4. Klasifikasi penelitian berdasarkan tujuan umumnya :
Penelitian verifikatif : Seorang peneliti melakukan penelitian dengan judul Tingkat
Pengetahuan Mahasiswa Universitas Haji Sumatera Utara Terhadap Penyakit
Menular Seksual dengan tujuam untuk membuktikan suatu kebenaran teori terdahulu.
5. Klasifikasi penelitian berdasarkan metode :
Penelitian cross sectional (Cross sectional research) waktu yang dibutuhkan dalam
penelitian ini yaitu kurang dari dua bulan dengan jumlah populasi sampel yaitu 20
responden dengan judul Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Universitas Haji Sumatera
Utara Terhadap Penyakit Menular Seksual.
6. Klasifikasi penelitian berdasarkan tarafnya :
Pengertian descriftif dimana penelitian dalam melakukan penelitian berkaitan dengan
Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Universitas Haji Sumatera Utara Terhadap Penyakit
Menular Seksual.
7. Klasifikasi penelitian berdasarkan intervensi terhadap variabel :
Penelitian ini bukan menggunakan tekhnik kuesioner akan tetapi hanya untuk
mengetahui Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Universitas Haji Sumatera Utara
Terhadap Penyakit Menular Seksual dengan menggunakan kuessioner.
DAFTAR PUSTAKA
i
Ardhiyanti, (2015). Konsep Dasar HIV/AIDS. Di Bahan Ajar AIDS Pada Asuhan Kebidanan. Edisi Pertama
Penerbit : Penerbit Yogyakarta.

Kemenkes RI, (2018). Profil Kesehatan Indonesia, Kementerian Kesehatan RI.

Kemenkes RI, (2011). Pedoman Nasional Penangan Infeksi Menular Seksual.

Anda mungkin juga menyukai