Oleh
124219524
2020
PENDAHULUAN
undangan pada dasarnya merupakan rancangan atau hasil desain lembaga politik
(politic body). Sedangkan pemahaman atau definisi dari politik hukum secara
sederhana dapat diartikan sebagai arah kebijakan hukum yang akan atau telah
undangan merupakan bagian atau subsistem dari politik hukum, dengan demikian
demikian pula sebaliknya, karena pemahaman dari politik hukum termasuk pula
di dalamnya mencakup proses pembentukan dan pelaksanaan/penerapan hukum
dan bernegara.
merupakan garis pokok arah pembentukan hukum yang berlaku pada saat
ini.
PEMBAHASAN
(tiga) prinsip dasar yang wajib dijunjung oleh setiap warga negara yaitu:
1. Supremasi hukum;
hukum.
kepastian, rasa aman, tenteram, ataupun kehidupan yang rukun akan dapat
terwujud. Untuk itu politik hukum nasional harus senantiasa diarahan pada
sangat berkaitan dengan (antara lain) tingkat pendidikan dan proses sosialisasi
kesadaran aparat penegak hukum juga merupakan hal mutlak yang harus
pendekatan dan penyuluhan hukum oleh para praktisi dan aparatur ke dalam
berbagai persoalan yang terkait dengan hak dan kewajibannya serta bagaimana
menyelesaikan suatu permasalahan sesuai dengan jalur hukum yang benar dan
tidak menyimpang.
hukum nasional yang adil, konsekuen, dan tidak diskriminatif (termasuk bias
tingkat pusat dan daerah, serta tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundangan yang lebih tinggi, dan kelembagaan peradilan dan penegak hukum
yang berwibawa, bersih, profesional dalam upaya memulihkan kembali
Politik Perundang-undangan
dan tidak dapat dialihkan pada badan yang bukan badan negara atau bukan
badan pemerintah. Sehingga pada prinsipnya tidak akan ada deregulasi yang
penyusunannya.
undangan.
hearing". Berbagai sarana untuk berpartisipasi tersebut akan lebih efektif bila
dilakukan dalam lingkup yang lebih luas bukan saja dari kalangan ilmiah atau
agar masyarakat dapat mengetahui arah kebijakan atau politik hukum dan
Hukum yang responsive merupakan produk hukum yang lahir dari strategi
negara yang akan terjebak ke dalam tindakan yang dijalankan diluar jalur atau
landasan hukum. Bila hukum yang dihasilkan adalah hukum yang responsif, maka
tidak akan ada lagi hukum siapa yang kuat (punya kekuasaan) akan menguasai
yang lemah atau anggapan rakyat selalu menjadi korban, karena lahirnya hukum
sendiri.
sudah pasti bertumpu pada suatu landasan (yuridis), yaitu antara lain:
1. Pancasila.
perundang-undangan.
dengan prinsip-prinsip:
sistem hukum yang bersumbar pada Pancasila dan UUD Tahun 1945. Oleh
perundang-undangan.
dibiarkan dan diakui sebagai subsistem hukum nasional dan karena itu
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat dilihat bahwa apa yang dipahami sebagai hukum
dan sumber kekuatan berlakunya hukum sangat dipengaruhi oleh politik dalam
masih dapat dilihat dari produk hukum yang dibuat syarat dengan kepentingan
Upaya perbaikan hukum di Indonesia paling tidak ada beberapa faktor yang
1. struktur hukum yaitu sistem hukum, yang terdiri atas bentuk hukum,
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta, 2004.