Indonesia
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akademik Individu Mata Kuliah Politik Hukum Grup B
Paralel T.A 2017/2018
OLEH :
177005096
MEDAN 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan ridhonya
kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah POLITIK HUKUM yang berjudul “POLITIK
HUKUM DALAM SISTEM KETATANEGARAAN ini tepat waktu.
Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.Mirza,
S.H., M.Hum selaku dosen pengampu mata kuliah Politik Hukum yang telah memberikan
arahan yang bimbingan yang sangat membantu.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa resume ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
agar kami dapat menjadi lebih baik lagi ke depannya. Semoga resume ini berguna dan
bermanfaat bagi mahasiswa khususnya dan kita semua. Terima kasih.
Penyusun
BAB I
POLITIK HUKUM
Kata politik hukum terdiri dari politik dan hukum. Politik yaitu the art of
possibilities, het kiezen van alternatieven. Menurut C.F. Strong: political science is the
science of the state.
Negara merupakan organisasi kekuasaan, karena di dalam Negara selalu kita jumpai
pusat-pusat kekuasaan, baik dalam supraktur yang meliputi partai politik, golongan
kepentingan, golongan penekanan, alat komunikasi politik, dan tokoh politik. Pengertian
“hukum” menurut Immanuael Kant.
Variable politik
Variable Hukum
-Berkarakter responsif
Kebijaksanaan hukum (legal policy) yang akan atau telah dilaksanakan secara
nasional oleh pemerintah.
- Bagaimana politik mempengaruhi hukum dengan cara melihat konfigurasi
kekuatan yang ada dibelkaang pembuatan dan penegakan hukum itu.
- Hukum bukan hanya berarti pasal-pasal yang bersifat imperatif atau
keharusan-keharusan yang bersifat das sollen, melainkan harus dipandang sebagai subsistem
yang dalam kenyataan (das sein) dapat ditentukan oleh politik, baik dalam perumusan materi,
dan pasal-pasalnya maupun dalam implementasi dari penegakannya.
Sarana dan Prasaran hukum yang meliputi fisik . Budaya hukum yang dianut oleh
warga masyrakat, termasuk para pejabatnya dan pendidikan hukum. Unsur-Unsur itu
merupakan satu kesatuan. Sistem hukum bukan hukum positif, tetapi hukum positif termasuk
dalam sistem hukum.
BAB 2
SISTEM HUKUM
Sistem hukum Indonesia adalah suatu sistem dalam bidang hukum yang berlaku pada saat ini
di Indonesia. Sistem hukum Nasional adalah sistem hukum yang dicita-citakan. Kalau nanti
berlau baru akan menjadi sistem hukum Indonesia. Pembangunan budaya hukum dapat
dilakukan antara lain melalui:
-Pengalaman dan penegembangan falsafah hukum nasional
-Pengembangan ilmu hukum nasional
-Pengembangan perilaku hukum nasional
Perkembangan awal dari masa ini adalah adanya kebijakan untuk membina tata
hukum secara sadar, dimana kebijakan unifikasi versus realita dualisme sepanjang abad.
Selain itu, pada masa ini ini ditandai dengan bewuste rechtspolitik dan penataan organisasi
badan-badan pengadilan serta eksprimentasi dengan hukum perundang-undangan.
Periode ini bermula dengan tamppil dan pasang naiknya gagasan politik etis,
dilanjutkan dengan upaya-upaya realisasinya (baik sebagai kebijakan, maupun tindakan , dan
berakhir dengan tumbangnya kekuasaan kolonial adalah lebih dipilihnya cara untuk sedapat
mungkin mempertimbangkan eksistensi kaidah-kaidah agama serta lembaga dan adat
kebiasaaan yang masih dianut rakyat pribumi.
Dalam melakukan pembaharuan hukum paling tidak teradapat tiga hal penting : 1. Hukumnya
sendiri, 2 aparatur penegak hukum, dan 3 kesadaran hukum dari masyarakat secara
keseluruhannya. Ketiga aspek ini saling berkaitan .
Sebagaimana telah digariskan dalam berbagai peraturan yang betlaku, pada dasarnya
tata hukum nasiona kita , sepanjang berkaitan dengan perangkat-perangkat hukumnya tampak
diarahkan pada paham hukum tertulis. Walaupun yurispeudensi ini diberi tempat dalam
pembangunan hukum nasional, namun jika kita merujuk pada UUD 1945, GBHN, dan
berbagia peraturan lainnya, tampak bahwa peraturan hukum berupa peraturan dasardan
peraturan perundangan.
BAB IV
b. Jenis-Jenis Nomokrasi
Nomokrasi Islam
Memiliki prinsip-prinsip umum :
Konsep Barat
Dua orang pemikir barat yang berjasa dalam pemikiran negara hukum yaitu
Immanuel Kant dan Friedrich Julius Stahl. Immanuel Kant memahami negara hukum sebagai
nachtwachterstaat yang tugasnya adalah menjamin ketertiban dan keamanan masyarakat.
Gagasan Kant ini dinamakan Negara hukum liberal.
Konsep Stahl terdapat 4 unsur pokok yaitu: (1) Pengakuan dan perlindungan
terhadap hak asasi manusia, (2) negara didasarkan pada teori trias politica, (3) pemerintahan
diselenggarakan berdasarkan undang-undang, (4) peradilan administrasi negara yang bertugas
menangani kasus pelanggaran hukum oleh pemerintah. Gagasan ini dinamakan negara hukum
formal.
Konsep Socialist Legality
Suatu konsep yang dianut di negara komunis yang dipelopori oleh negara-negara
Anglo-Saxon. Berbeda dengan konsep barat dalam socialist legality hukum ditempatkan
dibawah sosialisme. Dengan demikian konsep negara socialist legality sulit untuk dapat
dikatakan sebagai konsep dilihat dari segi kepentingan negara sosialis merupakan sosialisme.
Dibandingkan dengan konsep barat yang bertujuan ingin melindungi individu sebagai
manusia bermartabat terhadap tindakan yang sewenang-wenang dari pemerintah, maka dalam
sosialis legality yang terpenting adalah realisasi sosialisme itu sendiri.