Anda di halaman 1dari 16

ASAM DAN BASA

Disusun oleh kelompok: 10

1. Daniel Ikhwa Saputra


2. Saskia Alya Anggun Chaerunnisa
3. Fadila Erma Agustia
* Pengertian Asam dan Basa

◦ Asam merupakan suatu senyawa yang dapat


menghasilkan ion hidrogen (H+) atau ion hidrogen
(H3o+) bila dilarutkan dalam air.
◦ Basa merupakan suatu senyawa yang dapat
menghasilkan ion hidroksida (OH-) bila dilarutkan
dalam air.
A. Teori Asam dan basa
Ada 7 Teori Asam Basa yaitu:
1. Teori Asam Basa Arrhenius(Svante August Arrhenius)
Teori asam basa Arrhenius didasarkan pada pembentukan ion dan pada larutan berair
(aqueous s solution).
Asam adalah spesies yang menghasilkan ion H+ atau H3O+ dalam larutan berair.
Basa adalah spesies yang menghasilkan ion OH- dalam larutan berair.

Konsep asam basa Arrhenius terbatas hanya pada larutan air, sehingga tidak dapat diterapkan
pada larutan non-air, fasa gas dan fasa padatan dimana tidak ada H+ dan OH-.
Sedangkan kekurangan atau kelemahan dari teori asam basa Arrhenius yaitu:
Teori asam basa Arrhenius terbatas dalam pelarut air, namun tidak dapat menjelaskan reaksi
asam-basa dalam pelarut lain atau bahkan reaksi tanpa pelarut.
Teori asam basa Arrhenius hanya terbatas sifat asam dan basa pada molekul, belum mampu
menjelaskan sifat asam dan basa ion seperti kation dan anion.
Asam dan basa dapat dikelompokan menjadi :
1. Asam dan Basa monovalen
2. Asam dan Basa Polivalen.
2. Teori Asam Basa Bronstes – Lowry (Bronsted dan Lowry)
Teori asam basa Brønsted-Lowry didasarkan pada transfer proton.
Asam adalah spesies pemberi (donor) proton.
Basa adalah spesies penerima (akseptor) proton.
Reaksi asam basa akan menyebabkan reaksi perpindahan proton dari asam ke basa dan membentuk asam dan basa konjugasi.
Asam kuat: basa konjugasi lemah
Basa kuat: asam konjugasi lemah
Asam konjugasi memiliki atom H lebih banyak dari pada basa konjugasinya sedangkan basa konjugasi memiliki muatan negatif lebi h banyak dari
pada asam konjugasinya.
Semua asam basa Arrhenius adalah asam basa bronsted lowry
H2PO4- HPO42-
asam konjugasi basa konjugasi
Hidrogen khlorida mendonorkan proton pada amonia dan berperan sebagai asam.
Menurut teori BrΦnsted dan Lowry, zat dapat berperan baik sebagai asam maupun basa. Bila zat tertentu lebih mudah melepas proton, zat ini akan
berperan sebagai asam dan lawannya sebagai basa. Sebaliknya, bila zuatu zat lebih mudah menerima proton, zat ini akan berpera n sebagai basa.

* Basa konjugat dari suatu asam adalah spesi yang terbentuk ketika satu proton pindah dari asam tersebut.
* Asam konjugat dari suatu basa adalah spesi yang terbentuk ketika satu proton ditambahkan ke basa tersebut.
Dalam reaksi di atas, perbedaan antara HCl dan Cl– adalah sebuah proton, dan perubahan antar keduanya adalah reversibel. Hubungan seperti ini
disebut hubungan konjugat, dan pasangan HCl dan Cl– juga disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat.
◦ Adapun kelebihan teori asam dan basa Bronsted – Lowry yaitu konsep
yang telah disampaikan Bronsted dan Lowry mengenai Teori Asam Basa
tidak terbatas hanya pada pelarut air saja, namun konsepnya dapat
dengan jelas menjelaskan dan menerjemahkan mengenai reaksi asam
dan basa dalam pelarut air, bahkan mengenai reaksi tanpa pelarut.
◦ Sedangkan kekurangan teori basa dan asam Bronsted – Lowry yaitu
teori Bronsted-Lowry memiliki kelemahan yaitu tidak mampu
menjelaskan alasan suatu reaksi asam dengan basa dapat terjadi
tanpa adanya transfer proton dari yang bersifat asam ke yang bersifat
basa.
3. Teori Asam Basa Lewis (Lewis)
Teori asam basa Lewis didasarkan pada transfer pasangan elektron.
Asam adalah spesies penerima (akseptor) pasangan elektron.
Contohnya : H+, kation logam (Fe3+, Al3+)
Basa adalah spesies pemberi (donor) pasangan elektron.
Contohnya : OH-, atom dan ion dari golongan V – VII (F-,Cl-)
Reaksi asam basa merupakan pemakaian bersama pasangan elektron (contohnya : pada
ikatan kovalen koordinasi) dan semua asam basa Arrhenius adalah asam basa Lewis
Adapun kelebihan teori asam dan basa Lewis yaitu:
Teori asam dan basa Lewis mampu menjelaskan suatu zat memiliki sifat basa dan asam
dengan pelarut lain dan bahkan dengan yang tidak mempunyai pelarut.
Teori asam dan basa Lewis mampu menjelaskan suatu zat memiliki sifat basa dan asam
molekul atau ion yang memiliki PEB atau pasangan elektron bebas. Contoh terdapat pada
proses pembentukan senyawa komplek.
Teori asam dan basa Lewis mampu menerangkan dan menjelaskan suatu senyawa bersifat
basa dari zat-zat organik, contohnya dalam DNA dan RNA didalamnya mengandung atom
N, nitrogen, dimana memiliki PEB atau pasangan elektron bebas
Sedangkan kekurangan teori basa dan asam Lewis yaitu teori Lewis memiliki kelemahan yaitu
hanya mampu menjelaskan asam-basa yang memiliki 8 ion atau oktet.
4. Teori Asam Basa Lux – Flood
Teori Asam Basa Lux-Flood merupakan penghidupan kembali teori asam basa oksigen
yang diusulkan oleh kimiawan Jerman Hermann Lux pada tahun 1939, kemudian
dikembangkan oleh Håkon Flood sekitar tahun 1947 dan masih digunakan sampai
sekarang.
Menurut teori asam basa Lux-Flood, senyawa yang bersifat asam yaitu senyawa-
senyawa yang menjadi akseptor ion oksida. Sedangkan senyawa yang bersifat basa
yaitu senyawa-senyawa yang menjadi pendonor ion oksida.
Adapun kelebihan teori asam basa lux-flood yaitu karakterisasi oksida logam dan non
logam menggunakan sistem ini bermanfaat dalam industri pembuatan logam.
Sedangkan kelemahan teori Lux-Flood yaitu teori ini terbatas hanya pada senyawa-
senyawa yang memiliki ion oksida saja. Teori ini tidak dapat menjelaskan sifat kebasaan
dan keasaman suatu senyawa yang tidak memiliki ion oksida di dalamnya.
5. Teori Asam Basa keras dan Lunak
Asam basa Lewis diklasifikasikan menurut sifat keras dan lunaknya. Logam dan ligan
dikelompokkan menurut sifat keras dan lunaknya berdasarkan pada polarisabilitas unsur
yang pada akhirnya dikemukakanlah suatu prinsip yang disebut Hard and Soft Acid
Base (HSAB). R.G Pearson awal tahun 1960 mengusulkan bahwa asam basa lewis dapat
diklasifikasikan sebagai asam basa lunak (soft) atau keras (hard).
1.Syarat-Syarat Asam-Basa Keras (Hard)
2. Syarat-Syarat Asam-Basa Lunak (Soft)
3.Interaksi Asam Basa Keras dan Lunak
6.Teori Asam Basa Sistem Pelarut
Asam basa sistem basa sistem pelarut dikembangkan oleh Cady Esley. Berdasarkan teori
ini, yaitu:
* asam sistem pelarut yaitu spesies kimia yang bila dilarutkan dalam pelarut tertentu
dapat meningkatkan konsentrasi kation karakteristik dari pelarut tersebut.
* Sedangkan basa sistem pelarut yaitu suatu spesi kimia yang bila dilarutkan dalam
pelarut tertentu dapat meningkatkan anion karakteristik plarut tersebut.
*Kelebihan dari teori ini adalah sifat keasaman dan kebasaan suatu senyawa dapat
ditingkatkan karakteristiknya.
* Kelemahan dari teori ini adalah tidak semua pelarut dapat atau mampu
meningkatkan karakteristik sifat keasaman ataupun kebasaan suatu senyawa.
7.Teori Asam Basa Usanovich
Usanovich merupakan seorang ahli kimia Rusia. Teori Asam Basa Asam Usanovich tidak
diakui oleh dunia atau bisa dibilang bukan teorinya. Hal ini disebabkan teori yang
diungkapkan tersebut merupakan gabungan dari semua teori asam basa yang pernah
diungkapkan ahli-ahli kimia yang lain.
Mikhail Usanovich telah mengembangkan teori umum yang tidak membatasi keasaman
suatu senyawa yang hanya mengandung hidrogen saja, tetapi lebih umum dari teori
asam basa Lewis. Teori Usanovich dapat diringkas:
Asam didefinisikan sebagai spesies yang dapat menyumbangkan kation untuk
kemudian bergabung dengan (menerima) anion untuk menetralkan basa menghasilkan
garam.
Basa didefinikasikan sebagai spesies yang dapat memberikan anion (elektron) untuk
bergabung dengan kation atau menetralkan asam kemudian menghasikan garam .
B. Reaksi – Reaksi Asam Basa
Reaksi asam basa merupakan reaksi kimia yang melibatkan reagen asam dan reagen
basa yang menghasilkan cairan dan garam. Reagen asam yang digunakan bisa
berupa asam kuat maupun asam lemah. Begitupun dengan reagen basa yang
digunakan bisa berupa basa kuat dan basa lemah

1. Reaksi Penetralan
Jika larutan asam san larutan basa direaksikan maka terjadi reaksi penetralan, yaitu
reaksi yang saling meniadakan sifat asam dan basa yang menghasilkan garam dan air.
2.Reaksi Oksida Asam dan Oksida Basa
Oksida asam adalah oksida bukan logam yang saat bereaksi dengan air membentuk
asam.
* Oksida asam akan bereaksi dengan larutan basa membentuk garam dan air
* Oksida basa adalah oksida logam yang saat bereaksi dengan air akan menghasilkan
basa.
Oksida basa akan bereaksi dengan larutan asam membentuk garam dan air.
C. Sifat – Sifat Asam Basa
Sifat-Sifat Asam

•Rasa masam jika dilarutkan dalam air (hanya untuk asam lemah)
•Sentuhan : terasa menyengat bila disentuh dan dapat merusak kulit (terutama jika asam pekat)
•Bersifat korosif terhadap logam. Dapat menyebabkan karat, dapat pula merusak jaringan kulit/iritasi
dan melubangi benda yang terbuat dari kain, kayu atau kertas jika konsentrasinya tinggi
(pengalaman pribadi, kalian mau coba? Dio kayanya semangat nih)
•Hantaran listrik : merupakan cairan elektrolit walaupun tidak selalu ionik (dapat menghantarkan listrik
walau tidak selalu berbentuk ion)
•Derajat keasaman (pH) lebih kecil dari 7
•Mengubah warna lakmus menjadi berwarna merah
Sifat – Sifat Basa

•Rasa pahit jika dilarutkan dalam air (hanya untuk basa lemah)
•Sentuhan : terasa licin seperti sabun bila disentuh (hanya untuk basa lemah)
•Bersifat kaustik (dapat merusak jaringan kulit/iritasi)
•Hantaran listrik : dapat menghantarkan listrik (merupakan larutan elektrolit)
•Derajat keasaman (pH) lebih besar dari 7
•Mengubah warna lakmus menjadi berwarna biru
•Dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat
•Dapat mengemulsi minyak
D. Jenis – Jenis Asam Basa
Jenis- Jenis Asam
Asam terbagi dua jenis yaitu Asam Kuat dan Asam Lemah.
A. Asam Kuat yaitu Asam yang dapat terionisasi 100% dalam larutan
Contoh asam Kuat:
•Asam sulfat (H2SO4)
•Asam klorida (HCl)
•Asam nitrat (HNO3)
•Asam bromida (HBr)
•Asam iodida (HI)
•Asam klorat (HClO4)

b. Asam lemah yaitu Asam yang tidak terionisasi seluruhnya pada saat dilarutkan dalam air.
Contoh asam lemah:
o Asam askorbat
o Asam karbonat
o Asam sitrat
o Asam etanoat
o Asam laktat
o Asam fosfat
◦ Jenis- Jenis Basa
◦ Seperti halnya asam, basa juga terbagi menjadi 2 jenis yaitu Basa Kuat dan Basa Lemah
◦ a. Basa Kuat
◦ yaitu Basa yang dapat terionisasi sempurna sesuai dengan unsure pembentuk basa tersebut.
◦ Contoh basa kuat:
◦ o Litium hidroksida (LiOH)
◦ o Natrium hidroksida (NaOH)
◦ o Kalium hidroksida (KOH)
◦ o Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
◦ o Stronsium hidroksida (Sr(OH)2)
◦ o Rubidium hidroksida (RbOH)
◦ o Barium hidroksida (Ba(OH)2)
◦ o Magnesium hidroksida (Mg(OH)2)

◦ b. Basa Lemah
◦ yaitu basa tidak berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida dalam larutan. Amonia adalah salah
satu contoh basa lemah. Sudah sangat jelas ammonia tidak mengandung ion hidroksida, tetapi
amonia bereaksi dengan air untuk menghasilkan ion amonium dan ion hidroksida
1. E. Indikator Asam Basa
2. Indikator asam – basa adalah zat kimia yang mempunyai warna yang berbeda
dalam larutan asam dan basa. Sifat itulah yang menyebabkan indikator asam –
basa dapat digunakan untuk mengidentifikasi sifat asam dan basa. Ada
beberapa jenis indikator asam – basa diantaranya fenolftalein, metil orange,
bromotimul biru, metil ungu, bromokresol ungu, fenol merah, timolftalein dan
metil orange. Jika kita meneteskan larutan asam – basa kedalam larutan
tersebut, kita akan melihat perubahan warna larutan indikator.
Kesimpulan
Asam dalam pelajaran kimia adalah senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah
suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa),
atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Asam terbagi atas
dua maca yaitu asam kuat dan asam lemah. Asam mempunyai rasa asam dan bersifat
korosif.
Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air.
Basa memiliki pH lebih besar dari 7. Seperti hal-nya asam, basa juga terbagi dua macam
yaitu basa kuat dan basa lemah.
Basa mempunyai rasa pahit dan merusak kulit, terasa licin seperti sabun bila terkena
kulit. Dan dapat menetralkan asam.
Jika pH = 7, maka larutan bersifat netral. Jika pH < 7, maka larutan bersifat asam. Jika pH
> 7, maka larutan bersifat basa.

Anda mungkin juga menyukai