dan Basa
Presented by Amel & Righina
Pengertian
ØAsam (acid : cuka)
Adalah zat yang dapat memberikan proton, zat
yang dapat membentuk ikatan kovalen dengan
menerima sepasang elektron.
Asam dan basa memiliki sifat yang berbeda, hal ini dapat
dijelaskan melalui beberapa teori. Teori asam basa yang
paling dikenal sampai saat ini diantaranya adalah teori
asam basa Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis.
Teori Arrhenius
Teori asam basa Arrhenius menyatakan bahwa
asam adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan ion H+ dalam larutan, dan basa
adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan ion OH– dalam larutan.
Menurut Bronsted-Lowry:
Ø Asam: zat/senyawa yang dapat mendonorkan proton
(H+) bisa berupa kation atau molekul netral kepada
senyawa lain.
Ø Basa: zat/senyawa yang dapat menerima proton (H+),
bisa berupa anion atau molekul netral.
Teori Bronsted-Lowy
Karena terjadinya transfer proton, maka dikenal istilah pasangan asam
– basa konjugasi. Asam konjugasi adalah basa yang menerima ion H+,
sedangkan basa konjugasi adalah asam yang telah mendonorkan atau
melepaskan ion H+.
Kelebihan Teori Bronsted-Lowry:
1. Mampu mengidentifikasikan reaksi asan-basa dalam pelarut selain air
2. Mampu menjelaskan kation dan anion yang bertindak sebagai asam
atau basanya
Kelemahan Teori Bronsted-Lowry :
1. Tidak dapat menjelaskan sifat asam-basa yang tidak melibatkan
transfer proton
Teori Lewis
Menurut Lewis:
Ø Asam: zat/senyawa yang dapat menerima pasangan elektron
bebas dari zat/senyawa lain untuk membentuk ikatan baru.
Ø Basa: zat/senyawa yang dapat mendonorkan pasangan elektron
bebas dari zat/senyawa lain untuk membentuk ikatan baru.