Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

Asam basa merupakan larutan elektrolit. Larutan tersebut dapat pula dikenal
dengan ciri khas, seperti asam mempunyai rasa masam contohnya cuka dapur,
vitamin C, maupun jeruk nipis. Sedangkan basa mempunyai rasa pahit dan licin
bila dipegang, seperti detergen, pasta gigi, maupun kapur sirih
Larutan bersifat asam jika lakmus merah tetap berwarna merah dan lakmus biru
berubah warna menjadi merah (semua kertas lakmus berwarna merah) Larutan
bersifat basa jika lakmus merah berubah warna menjadi biru dan lakmus biru tetap
berwarna biru (semua kertas lakmus berwarna biru) Contoh asam dalam
kehidupan sehari-hari adalah:
Cuka.
Jus jeruk dan lemon.
Aspirin.
Vitamin C.
Sengatan semut.
Minuman bersoda.
Asam lambung.
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut: Rasa: masam ketika dilarutkan
dalam air. Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak
kulit, terutama bila asamnya asam pekat. Kereaktifan: asam bereaksi hebat dengan
kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Asam dan Basa Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, hingga Contohnya


Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak menjumpai asam dan basa, mulai dari
makanan hingga barang yang digunakan untuk menunjang aktivitas harian. Selain
itu, istilah asam dan basa pun bukanlah istilah baru, sudah dikenal sejak zaman
dahulu.

Di bawah ini akan dibahas secara lengkap tentang materi asam dan basa. Mulai
dari pengertian, teori menurut para ahli, ciri-ciri, hingga contohnya. Jadi, untuk
kamu yang sedang mencari informasi lengkap tentang asam & basa, simak artikel
ini hingga habis, ya!

Pengertian Asam Basa


Asam dan basa adalah larutan elektrolit yang dikenal dengan ciri khasnya, seperti
asam yang memiliki rasa masam dan basa yang memiliki rasa pahit.

Asam dan basa pengertian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), asam
adalah zat yang dapat memberikan proton, zat yang dapat membentuk ikatan
kovalen dengan menerima sepasang elektron. Sedangkan, basa adalah senyawa
yang cenderung menyumbangkan sepasang elektron untuk dipakai bersama-sama
dan menerima proton.

Sementara itu, istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin, yaitu acetum, yang
artinya cuka. Lalu, basa (alkali) berasal dari Arab, yang artinya abu. Basa banyak
dijumpai dalam pembuatan sabun, seperti yang kita ketahui di zaman dahulu
banyak ibu rumah tangga yang menggunakan abu untuk mencuci piring.

Teori Asam Basa


Ilmu pengetahuan yang semakin berkembang, membuat asam basa pun semakin
diteliti lebih lanjut. Setidaknya, ada teori asam basa dari tiga ilmuwan populer
yang perlu diketahui. Berikut penjelasannya:

2
Teori Arrhenius
Asam basa Arrhenius menyatakan bahwa asam adalah zat yang apabila dilarutkan
dalam air akan menghasilkan ion H+ dalam larutan dan basa adalah zat yang
apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH– dalam larutan.

Dari pengertian tersebut, bisa disebutkan ciri khas asam adalah apabila dalam
pelarut air, zat akan mengion menjadi hidrogen dengan muatan positif dan ion
yang bermuatan negatif tersebut adalah sisa asam. Lalu, ciri khas basa adalah
apabila dalam pelarut air, zat akan mengion menjadi ion hidroksida yang
muatannya negatif dan ion bermuatan positif disebut sisa basa.

Teori Bronsted Lowry


Teori asam basa menurut Bronsted Lowry didefinisikan berdasarkan kemampuan
(donor) atau menerima (akseptor) proton (ion H+). Senyawa yang bertindak
sebagai asam basa Bronsted Lowry disebut amfoter.

Sementara itu, konsep asam basa Bronsted Lowry bisa dijelaskan bahwa asam
adalah zat yang punya kecenderungan untuk menyumbang ion H+ pada zat lain
dan basa adalah zat yang punya kecenderungan untuk menerima ion H+ dari zat
lain.

Bronsted Lowry juga mencetuskan teori asam basa konjugasi. Asam konjugasi
adalah basa yang memperoleh ion hidrogen, sedangkan basa konjugasi adalah
yang tersisa setelah asam memberikan proton dalam sebuah reaksi kimia. Kedua
hal tersebut disebut pasangan asam basa konjugasi.

Teori Asam Basa Lewis


Asam basa Lewis menjelaskan terkait struktur dan ikatannya. Asam menurut
Lewis adalah zat yang punya kecenderungan menerima pasangan elektron basa,
sedangkan basa adalah zat yang memberikan pasangan elektron.

Fungsi Asam Basa


Dalam kehidupan sehari-hari, asam basa dan garam memiliki fungsi yang sangat
penting. Asam bisa dijumpai dalam larutan cuka dan vitamin C pada buah.

3
Kemudian, sama halnya dengan asam yang sering dijadikan perasa makanan atau
minuman, garam juga banyak dipakai untuk menambah rasa masakan, seperti
garam dapur (NaCl).

Sementara itu, basa dipakai untuk membuat sabun dan detergen. Basa juga biasa
dipakai sebagai pereda nyeri lambung (MgOH).

Ciri-Ciri Asam Basa


Asam dan basa dapat dibedakan dari sifat-sifatnya atau ciri-cirinya, meskipun
secara garis besar memiliki karakter yang sama, yaitu sama-sama memiliki sifat
elektrolit dan dapat menghantarkan arus listrik. Di bawah ini dijelaskan asam dan
basa ciri masing-masing:

Ciri-ciri asam
Berikut ini adalah ciri-ciri asam:

Cenderung memiliki rasa asam.


pH kurang dari 7.
Cenderung memiliki rasa asam.
Bisa mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
Memiliki sifat elektrolit dan dapat menghantarkan listrik.
Bisa menghasilkan gas hidrogen saat bereaksi dengan unsur atau senyawa logam.
Asam bisa menghasilkan ion H+ bila dilarutkan ke air.

Ciri-ciri basa
Berikut ini adalah ciri-ciri basa:

Cenderung memiliki rasa pahit.


pH lebih dari 7.

4
Memiliki sifat kaustik yang bisa merusak kulit..
Bisa mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.
Memiliki sifat elektrolit dan dapat menghantarkan listrik.
Memiliki tekstur licin dan bersabun.
Menghasilkan ion OH- bila dilarutkan dalam air.

Klasifikasi Asam Basa


Asam basa diklasifikasikan menjadi dua, yaitu asam basa kuat dan asam basa
lemah. Berikut ini penjelasannya:

Asam basa kuat


Asam kuat adalah asam yang ketika dilarutkan di dalam air bisa melepaskan ion
H+ dengan mudah. Larutan tersebut bisa mengalami disosiasi total dalam larutan.
Sementara basa kuat adalah senyawa basa yang bila dilarutkan dalam air akan
melepaskan ion OH– dengan mudah.

Sementara itu, asam kuat + basa kuat = netral. Artinya apabila reaksi asam kuat
dicampurkan dengan basa kuat akan menghasilkan larutan dengan pH 7 atau
netral.

Asam basa lemah


Asam lemah adalah senyawa yang dilarutkan dalam air akan sulit melepaskan ion
H+ dan mengalami disosiasi pada larutan. Sedangkan, basa lemah adalah senyawa
yang apabila dilarutkan di dalam air akan sulit melepaskan ion OH- dan
mengalami disosiasi dalam larutan.

Indikator Asam Basa


Indikator asam basa adalah alat atau senyawa yang dipakai untuk mendeteksi
senyawa asam dan basa. Umumnya, indikator asam basa akan berubah warna
apabila dikenai senyawa asam atau basa. Ada banyak jenis indikator asam basa
yang bisa dijumpai, mulai dari buatan dan alami. Berikut jenis-jenis indikator
asam basa:

5
Kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
Indikator asam basa alami, misalnya kol ungu, kulit manggis, bunga sepatu, dan
lainnya.
Indikator asam basa berupa larutan: fenolftalein, metil merah, metil jingga, dan
bromtimol blue.
pH meter.
Indikator universal.
Contoh Asam dan Basa
Berikut ini adalah beberapa contoh asam dan contoh basa:

Asam
Asam klorida (HCl)
Asam nitrat (HNO3)
Asam sulfat (H2SO4)
Asam fosfat (H3PO4)
Asam borat (H3BO3)

Basa
Natrium hidroksida (NaOH)
Litium hidroksida (LiOH)
Amonia (NH3)
Natrium bikarbonat (NaHCO3)
Seng Hidroksida (Zn(OH)2)
Rumus asam basa
Rumus asam basa di bawah ini akan berguna saat pembuatan laporan praktikum
titrasi asam basa. Sedikit informasi, titrasi asam basa adalah prosedur untuk
menentukan kemolaran, kadar asam , atau basa berdasarkan netralisasi. Berikut ini
adalah rumus asam basa yang sering digunakan dalam titrasi asam basa.

Rumus umum: M = n/V

6
Rumus pengenceran larutan: M1 x V1 = M2 x V2
Di mana,

M = kemolaran atau molaritas (mol/L).


N = jumlah mol zat terlarut (mol).
V = Volume larutan (V).
Agar mudah untuk memahami penggunaan rumus asam basa di atas, kamu bisa
simak contoh laporan praktikum asam basa yang dapat dilihat dalam tautan ini.
Rumus titrasi tersebut juga banyak digunakan dalam beberapa penelitian ilmiah
yang kemudian diterbitkan dalam asam basa jurnal.

Contoh asam basa dalam kehidupan sehari-hari


Asam basa bisa kamu jumpai dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari. Berikut
ini contoh asam dan basa yang ada di sekitarmu:

Asam
Jeruk yang mengandung C6H8O7.
Cuka yang mengandung CH3COOH.
Sengat lebah yang mengandung HCOOH.
Aki Mobil yang mengandung H2SO4.

Basa
Sabun yang mengandung NaOH
Cara membedakan asam dan basa
Cara membedakan asam dan basa tidaklah sulit. Kamu bisa melihat dari ciri-ciri
asam dan basa yang sudah disebutkan di atas. Selain itu, kamu juga dapat
menggunakan indikator asam basa, misalnya asam yang akan mengubah lakmus
biru menjadi merah dan basa yang akan mengubah lakmus merah menjadi biru.

Demikian penjelasan terkait materi asam dan basa secara lengkap. Apabila kamu
membutuhkan penjelasan lebih dalam dari materi ini atau pelajaran sekolah

7
lainnya, kamu bisa bergabung bersama Bimbel Online Quipper Video. Dengan
bergabung, kamu akan mendapatkan akses video pembelajaran yang dijelaskan
langsung oleh para Super Teacher. Selain itu, juga akan mendapatkan soal-soal
latihan lengkap dengan pembahasannya.

8
BAB III
PENUTUP

Suatu larutan dikatakan asam jika larutan tersebut dapat merubah warna lakmus
biru menjadi merah. Sedangkan suatu larutan dikatakan basa jika larutan tersebut
dapat merubah warna lakmus merah menjadi biru. Larutan yang
bersifat asam memiliki pH antara 0-6. Larutan yang bersifat basa memiliki pH 8-
14.

9
DAFTAR PUSTAKA

cribd.com/doc/85802040/Kesimpulan#:~:text=Suatu%20larutan%20dikatakan
%20asam%20jika,basa%20memiliki%20pH%208-14.
https://www.academia.edu/8023971/Laporan_Praktikum_Asam_Basa
https://www.academia.edu/32632577/MAKALAH_ASAM_BASA

10

Anda mungkin juga menyukai