Pernah mendengar istilah asam basa? Yuk, kita belajar mengenai asam basa, mulai dari
sifat-sifat, cara membedakan, dan klasifikasinya!
Kamu pernah makan lemon, nggak? Ketika dimakan, lemon tuh rasanya ada
masam-masamnya gitu, kan? Duh, bayanginnya aja udah terasa nih, rasa
masamnya di lidah! Nah, kamu tahu nggak sih, lemon itu bisa terasa masam karena
lemon mengandung senyawa asam. Senyawa asam mengandung ion H+ dan adanya
ion H+ inilah yang membuat lemon rasanya masam.
Nah, buah yang mengandung asam dan vitamin C ini memiliki banyak manfaat, lho!
Mengonsumsi buah-buahan yang mengandung asam, dapat meningkatkan daya
tahan tubuh. Kemudian, untuk ibu hamil, buah-buahan yang mengandung asam baik
dalam membantu penyerapan zat besi dan membantu pembentukan hemoglobin.
Lihatnya aja udah terasa masam di lidah, ya! (Sumber: giphy.com)
Selain itu, pernah nggak, waktu kamu mandi dan lagi sabunan, eh nggak sengaja
sabunnya nyiprat ke mulut, terus kejilat? Berbeda dengan lemon yang terasa
masam, kalau sabun rasanya pahit, kan? Nah, itu karena sabun
mengandung senyawa basa. Senyawa basa mengandung ion OH– dan adanya ion
OH– inilah yang menyebabkan sabun rasanya pahit.
Jadi, rasa masam dan rasa pahit ini merupakan salah satu sifat atau ciri dari asam
dan basa. Kalau begitu, ada nggak ya, sifat lainnya dari asam dan basa? Tentu ada,
dong!
Kemudian, ciri selanjutnya dapat dilihat dari indikator asam basa yang biasa
digunakan yaitu lakmus. Jika suatu larutan bersifat asam, maka ia akan memerahkan
lakmus biru. Sementara itu, jika larutannya bersifat basa maka ia akan membirukan
lakmus merah. Jangan terbalik, ya! Terakhir, larutan atau senyawa asam
bersifat korosif, sedangkan basa bersifat kaustik.
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan bahan-bahan alami yang berwarna
cerah sebagai indikator untuk mengidentifikasi asam dan basa. Misalnya, bunga
sepatu dan bunga kana. Ketika bunga sepatu dan bunga kana ini dimasukan kedalam
larutan asam, maka warnanya akan berubah menjadi lebih muda dan terang daripada
warna semula. Tapi, jika dimasukan ke dalam larutan basa, maka warnanya akan
berubah menjadi lebih gelap dari warna semula.
Kita juga bisa lho, membuat larutan asam dan basa sendiri! Mau tau caranya?
Simak pembahasannya berikut, ya!
Reaksi antara oksida asam dengan air akan menghasilkan larutan asam, sedangkan reaksi
antara oksida basa dengan air akan menghasilkan larutan basa. Larutan basa juga dapat
dihasilkan dari reaksi antara logam reaktif dengan air.
Oksida sendiri merupakan senyawa yang terbentuk antara unsur tertentu dengan
oksigen. Oksida asam adalah oksida yang berasal dari
unsur nonlogam dengan oksigen, misalnya CO2, SO2, P2O5, Cl2O7 dan sebagainya.
Oksida asam akan menghasilkan larutan asam jika bereaksi dengan air. Contoh
reaksi yang menghasilkan larutan asam bisa kamu lihat pada gambar berikut.
Lanjut, kita bahas larutan basa, ya! Larutan basa dapat dibentuk dengan mereaksikan oksida
basa dengan air. Oksida basa adalah oksida yang berasal dari unsur logam dengan oksigen,
misalnya Na2O, CaO, Fe2O3, dan sebagainya. Contoh reaksi yang
menghasilkan larutan basa bisa kamu lihat pada gambar berikut.
Tapi, perlu diperhatikan, bahwa di antara senyawa oksida, ada yang disebut oksida
indiferen, yaitu oksida yang tidak dapat membentuk asam maupun basa,
misalnya CO dan NO.
Selain itu, ada juga oksida amfoter. Amfoter artinya dapat bereaksi dengan ion asam
(H+) dan ion basa (OH–). Contoh oksida amfoter adalah Al2O3 dan ZnO.
Asam kuat adalah senyawa asam yang mudah melepaskan ion H+ dalam air
dan mengalami disosiasi total dalam larutannya. Contoh asam kuat yaitu HCl, HNO3,
H2SO4, dan HCIO4.
Sedangkan basa kuat adalah senyawa basa yang mudah melepaskan ion OH– dalam
air dan mengalami disosiasi total dalam larutannya. Contoh basa kuat yaitu NaOH,
KOH, dan Ba(OH)2.
Asam lemah adalah senyawa asam yang sulit melepaskan ion H+ dalam air
dan mengalami disosiasi sebagian dalam larutannya. Contoh asam lemah yaitu H3PO4,
H2SO3, HNO2, dan CH3COOH.
Basa lemah adalah senyawa basa yang sulit melepaskan ion OH– dalam air
dan mengalami disosiasi sebagian dalam larutannya. Contoh basa lemah
yaitu NaHCO3 dan NH4OH.
Itu tadi pembahasan kita tentang asam basa, mulai dari sifat atau cirinya, cara
membedekan, hingga klasifikasinya. Gimana? Sudah paham, kan? Kalau kamu belum
puas dengan penjelasan pada artikel ini, kamu bisa belajar dengan
menggunakan video belajar beranimasi di ruangbelajar! Melalui ruangbelajar, kamu bisa
menambah pemahaman kamu tentang materi asam dan basa, tentunya dengan
bimbingan tutor yang berpengalaman!