A. Asam
Asam adalah zat (senyawa) yang menyebabkan rasa masam pada berbagai materi.
Berdasarkan assal terbentuknya, asam dapat dibedakan menjadi asam organik dan asam
mineral. Asam organik adalah asam yang diperoleh secara alami dalam hewan dan
tumbuhan.
Contoh asam yang dihasilkan dari berbagai tumbuhan:
Asam sitrat adalah senyawa yang menyebabkan rasa masam pada buah jeruk dan
lemon.
Asam maleat adalah senyawa yang menyebabkan rasa masam pada buah apel dan
pir.
Asam tartrat adalah senyawa yang menyebabkan rasa masam pada buah anggur.
Vitamin C yang terdapat dalam berbagai buah dan sayuran, sebenarnya juga
merupakan asam, yaitu asam askorbat.
Asam asetat (CH3COOH) dihasilkan dalam proses pembuatan minuman
beralkohol dari buah anggur.
Asam benzoat dihasilkan dari tanaman genus Styrax.
Contoh asam organik yang dihasilkan oleh hewan, bahkan tubuh kita
Semut menghasilkan asam format (HCOOH) atau asam semut untuk
memperhatikan dirinya dari serangan hewan lainnya.
Sengatan lebah akan terasa sakit di kulit karena mengandung asam. Sengatan pada
lebah mengandung campuran asam amino, asam formiat, asam klorida, dan asam
fosfat.
Di dalam lambung, kita menghasilkan asam lambung / asam klorida (HCl) untuk
mencerna makanan yang kita makan.
Beberapa bakteri tertentu dapat menghasilkan asam asetat.
Seiring dengan semakin berkembangnya ilmu kimia, para ahli kimia kemudian
dapat membuat berbagai jenis asam dari berbagai bahan mineral. Asam yang diperoleh
dari mineral ini disebut asam mineral.
Contoh asam mineral:
Asam sulfat (H2SO4) Asam Nitrat (HNO3)
Asam Klorida (HCl) Asam fosfat (H3PO4)
B. Basa
Basa adalah zat (senyawa) yang dapat bereaksi dengan asam, menghasilkan
senyawa yang disebut garam. Sifat basa umumnya ditunjukkan dari rasanya yang pahit
dan licin.
Basa yang larut dalam air disebut alkali. Beberapa hewan tertentu juga
menghasilkan basa untuk mempertahankan diri dari serangan hewan lain, misalnya
sengatan tawon.
Beberapa contoh basa:
Amonia (NH3), digunakan dalam pembersih kaca
Amonium hidroksida (NH4OH), digunakan dalam pupuk
Kalsssium hidroksida (Ca(OH)2), digunakan oleh para petani untuk mengurangi
keasaman tanah
Aluminium hidroksida (Al(OH)3), digunakan dalam obat sakit maag
D. Garam
Garam adalah senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi antara asam dan basa.
Reaksinya disebut reaksi netralisasi. Garam yang dihasilkan dari reaksi ini dapat bersifat
asam, bersifat basa, maupun bersifat netral.
Berdasarkan sifatnya, garam dibedakan menjadi 3 macam, yaitu garam netral,
garam asam, dan garam basa.
1. Garam netral
Garam netral adalah garam yang terbentuk dari basa kuat dengan asam kuat. Garam
ini bersifat netral dan mempunyai pH = 7.
Contoh: NaCl, KCl, K2SO4, MgSO4, KBr
2. Garam asam
Garam asam adalah garam yang terbentuk dari basa lemah dengan asam kuat. Garam
ini bersifat asam dan mempunyai pH < 7.
Contoh: NH4NO3, NH4Cl, (NH4)2SO4
3. Garam basa
Garam basa adalah garam yang terbentuk dari basa kuat dengan asam lemah. Garam
ini bersifat basa dan mempunyai pH > 7.
Contoh: NaCN, CH3COONa, K2CO3, KCN, KF, BaCO3
E. Teori Asam Basa
1. Asam dan Basa Menurut Arrhenius
Menurut Svante August Arrhenius asam merupakan senyawa-senyawa yang
mengandung hidrogen yang menghasilkan ion-ion hydrogen (H+) ketika dilarutkan
dalam air. Begitu juga, Arrehenius mengemukakan bahwa basa didefinisikan sebagai
senyawa-senyawa yang menghasilkan ion-ion hidroksida (OH-) ketika dilarutkan
dalam air.
Asam → H+ (aq) + Anion(aq)
Basa → OH-(aq) + Kation(aq)
2. Asam dan Basa dalam kehidupan sehari-hari
Senyawa asam dapat ditemukan dalam buah-buahan seperti asam sitrat (jeruk)
dan dalam tubuh manusia seperti protein terbentuk dari asam amino. Senyawa asam
yang sering digunakan dalam makanan adalah cuka (asam asetat). Selain itu, dalam
susu juga terdapat senyawa asam yaitu asam laktat.
Senyawa Basa dapat ditemukan dalam berbagai bahan seperti batu kapur
mengandung senyawa kalsium hidroksida dan umumnya, beberapa cairan pembersih
mengandung larutan ammonium hidroksida dan obat maag yang mengandung
senyawa-senyawa basa, yaitu alumunium hidroksida dan magnesium hidroksida.
Senyawa-senyawa basa juga digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan pupuk.
Jika tanah terlalu asam, maka, para petani menaburkan pupuk yang mengandung
senyawa basa, umumnya kalsium hidroksida [Ca(OH)2]