Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita mengetahui bahwa dalam kegiatan pembelajaran kimia,tentunya
juga kita berkecimpung dengan teori dan penerapan asam dan basa .
Dimana asam dan Basa ini selalu berhubungan dengan kehidupan seharihari , asam merupakan sesuatu zat yang penting dalam kehidupan kita.
Banyak kejadian di sekitar kita , bahkan di dalam tubuh kita
melibatkan

zat

asam

baik

melepas

maupun

yang

memerlukan.Proses

pencernaan dan memasak adalah contoh kejadian yang melibatkan asam


dan basa.
Dalam praktikum yang telah kita lakukan, kita meneliti kandungan
asam dan basa yang ada dalam larutan NaOH dan HCl yang di perkirakan
mengandung asam dan basa menggunakan indikator kertas lakmus.
Zat asam adalah suatu zat yang mempunyai indikator PH C7 dan
mempunyai rasa asam, sedangkan zat basa adalah suatu zat yang
mempunyai indikator PH>7 dan mempunyai rasa yang pahit.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah menguji sifat asam dan basa
beberapa senyawa organic, menggunakan kertas lakmus dan mengukur
PH.
C. Manfaat Percobaan
Di bidang kesehatan, prinsip reaksi asam-basa dimanfaatkan untuk
mengobati penyakit maag, sengatan lebah, dan sengatan tawon.
Sakit maag disebabkan kelebihan asam yang diproduksi lambung
sehingga menyebabkan iritasi di selaput lender lambung. Di dalam
lambung, makanan digiling kembali menjadi bentuk yang lebih kecil untuk
dialirkan ke duodenum (bagian awal dari usus kecil). Lambung dapat
memproduksi asam lambung yang mengandung asam klorida dan pepsin

(hormone pencernaan). Asam tersebut berfungsi mengatur pencernaan


makanan.
Meskipun asam klorida bersifat korosif, asam klorida tidak merusak
lapisan lambung karena tubuh manusia dikaruniai Tuhan lapisan mukosa
yang berfungsi melindungi lambung dan alat pencernaan lainnya dari
kekorosifan asam. Jadi, dalam kondisi normal, asam diperlukan untuk
membantu pencernaan dalam mengolah makanan. Jika produksi asam di
lambung berlebih, menyebabkan lapisan mukosa berlubang sehingga
lambung menjadi luka.
Untuk menurunkan asam lambung yang berlebihan dapat digunakan
obat maag. Obat maag yang biasa dikenal dengan nama antacid
mengandung senyawa basa atau garam bersifat basa. Senyawa basa di
dalam obat maag dapat menetralkan asam lambung sehingga dapat
mengatasi gejala sakit maag. Senyawa basa atau garam bersifat basa
yang terkandung dalam obat maag, diantaranya magnesium hidroksida,
aluminium hidroksida, aluminium karbonat, kalsium karbonat dan natrium
bikarbonat.
Prinsip reaksi asam dan basa juga dapat digunakan untuk mengobati
sengatan lebah dan tawon. Berdasarkan hasil penelitian, sengatan lebah
mengandung campuran asam amino, asam formiat, asam klorida, dan
asam fosfat. Adapun sengatan tawon mengandung senyawa basa.
Dengan mengetahui jenis senyawa yang terkandung dalam sengatan
lebah dan tawon, kita dapat memprediksi cara mengobati sengatan lebah
dan tawon. Asam yang terkandung dalam sengatan lebah dapat
dinetralkan dengan mengoleskan senyawa basa, seperti sabun ke kulit
yang tersengat. Adapun basa yang terkandung dalam sengatan tawon
dapat dinetralkan dengan menambahkan senyawa asam, seperti asam
cuka.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Asam Basa
Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid)
berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali)
berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Basa digunakan dalam
pembuatan sabun. Juga sudah lama diketahui bahwa asam dan basa
saling menetralkan. Di alam, asam ditemukan dalam buah-buahan,
misalnya asam sitrat dalam buah jeruk berfungsi untuk memberi rasa
limun yang tajam. Cuka mengandung asam asetat, dan asam tanak dari
kulit pohon digunakan untuk menyamak kulit. Asam mineral yang lebih
kuat telah dibuat sejak abad pertengahan, salah satunya adalah aqua forti
(asam nitrat) yang digunakan oleh para peneliti untuk memisahkan emas
dan perak.
Pada tahun 1884, Svante Arrhenius (1859-1897) seorang ilmuwan
Swedia yang memenangkan hadiah nobel atas karyanya di bidang
ionisasi, memperkenalkan pemikiran tentang senyawa yang terpisah atau
terurai menjadi bagian ion-ion dalam larutan. Dia menjelaskan bagaimana
kekuatan asam dalam larutan aqua (air) tergantung pada konsentrai ionion hidrogen di dalamnya.
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepakan ion
H+, sedangkan basa adalah zat yang dalam air melepaskan ion OH. Jadi
pembawa sifat asam adalah ion H+, sedangkan pembawa sifat basa
adalah ion OH. Asam Arrhenius dirumuskan sebagai HxZ, yang dalam air
mengalami

ionisasi

sebagai

berikut.

HxZ x H+ + Zx
B. Indikator Alam
Indikator alami yang dapat digunakan untuk menentukan sifat asam,
basa, dan garam suatu zat antara lain kulit manggis, bunga sepatu, dan
kubis ungu

Untuk menjadikan indikator alami, maka kulit manggis, bunga sepatu,


dan

kubis

ungu

terlebih

dahulu

dibuat

ekstrak

dengan

cara

menghaluskannya dan menambahkan air.


Ekstrak kulit manggis pada keadaan netral berwarna ungu. Jika
ekstrak kulit manggis, ditetesi larutan asam, maka warna ungu akan
berubah menjadi cokelat kemerahan dan jika ditetesi larutan basa akan
berubah menjadi biru kehitaman.

C. Indikator Buatan
Indikator buatan untuk mengidentifikasi asam, basa, dan garam, antara lain kertas lakmus,
kertas indikator, bahan indikator, dan pH meter.
Bagaimana kertas lakmus dapat digunakan untuk menentukan sifat asam, basa, dan garam?
Kertas lakmus ada dua jenis yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
Kertas lakmus merah jika dicelupkan dalam larutan asam maka akan tetap berwarna merah
begitu juga jika dicelupkan dalam larutan netral atau garam. Akan tetapi kertas lakmus merah
akan berwarna biru jika dicelupkan dalam larutan basa.
Adapun kertas lakmus biru akan berwarna merah jika celupkan dalam larutan asam, tetapi
akan tetap berwarna biru jika dicelupkan dalam larutan basa atau netral.
Jadi larutan asam memerahkan kertas lakmus biru dan larutan basa membirukan kertas
lakmus merah. Kertas lakmus merah dan biru tidak akan berubah warna dalam larutan netral
atau garam.
Selain kertas lakmus kita juga dapat menggunakan indikator buatan yang lain seperti
ditunjukkan pada Tabel berikut.

Tabel: Indikator buatan beserta trayek pH.


Indikator-indikator pada Tabel tersebut tidak secara pasti menunjukkan nilai pH suatu larutan.
Jika ingin menentukan pH suatu larutan secara pasti, maka gunakan pH meter. pH meter
dapat menunjukkan skala pH dari larutan yang diuji. Perhatikan gambar pH meter di bawah
ini.

Gambar: pH meter digital

BAB III
Prosedur

Anda mungkin juga menyukai