Anda di halaman 1dari 14

KINEMATIKA

FISIKA DASAR 1

Disusun Oleh :
1. MELATI SUKMA SITOMPUL
NIM : 2020900004
2. TIKA RAHMADANI DALIMUNTHE
NIM : 2020900005
KINEMATIKA

A. KINEMATIKA DALAM SATU DIMENSI


Apa itu KINEMATIKA ?
Kinematika merupakan penjelasan mengenai bagaimana benda bergerak.
Untuk gerak satu dimensi kita perlu membedakan antara jarak yang telah ditempuh
sebuah benda dan perpindahannya, untuk melakukahn perpindahan pasti dimulai
dari kedudukan suatu benda.
Kedudukan adalah letak awal suatu benda pada suatu waktu terhadap suatu
titik acuran tertentu. Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu
benda. Perpindahan adalah perpindahan posisi suatu benda.
. Cara kerja perpindahan misalnya, suatu benda pada kedudukan awal X 1 lalu
berpindah ke kedudukan akhir X2, maka perpindahan benda dirumuskan

Δx = x2-x1

1. KECEPATAN DAN PERCEPATAN


a. KECEPATAN
Kecepatan adalah besaran yang bergantung pada arah,sehingga
kecepatan merupakanbesaran vektor.
1. Kecepatan rata-rata
Aspek yang paling nyata dari gerak benda adalah
seberapa benda tersebut bergerak – laju atau
kecepatannya. Laju rata-rata didefenisikan didefenisikan
sebagai hasil bagi antara jarak total yang ditempuh
dengan selang waktu untuk menempuhnya.

v = s/t

Dengan : v = kelajuan rata-rata


s = jarak tempuh
t = waktu
Sedangkan kecepatan rata-rata didefenisikan sebagai
sebagai hasil bagiantara perpindahan dengan selang
waktu.
v = ∆ x x 2−x 1
∆t = t 2−t 1

Dengan : v = kecepatan rata-rata


∆ x = perpindahan
Δt = selang waktu
2. Kecepatan sesaat
Kecepatan sesaat adalah kecepatan benda pada suatu saat.
∆x
v= lim
∆ t →0 ∆t

Contoh Soal :

1. Suatu benda bergerak lurus ke arah utara sejauh 4 m , kemudian


berbalik arah ke timur sejauh 3 m dalam selang waktu10 s.
Hitunglah jarak benda, perpindahan benda, kelajuan, dan kecepatan ?

Penyelesaian :
Dik : x1 = 4 m
x2 = 3 m
t=

Dit : s? Perpindahan ? perpindahan ? kelajuan ?


Jwb : 1. s = s utara + s timur
s = 4+3 = 7
2. Perpindahan = √( 44 + 32

√( 16 + 9)

√ 25 =5

3. Kecepatan = perpindahan / t
= 5 / 10 = 0,5 m/s

4. Kelajuan (v) = s / t

= 7/10 = 0,7 m/s

5. Sebuah mobil melaju dari kota A menuju kota C selama 3 jam, mobil
tersebut melaju dengan kecepatan 70 km/jam. Berapa km jarak kota A
dengan kota C ?

Penyelesaian :
Dik : v = 70 km/jam
t= 3 jam
Dit : s?
Jawab : s = v . t
s = 70 km / jam . 3 jam
s = 210 km / jam
Jadi , jarak antara kota Adengan kota C adalah 210 km

b. PERCEPATAN
Percepatan dinyatakan seberapa cepat kecepatan sebuah benda.
1. Percepatan rata-rata
Percepatan rata-rata didefenisikan sebagai perubahan
kecepatan dibagi waktu yang diperlukan untuk peruban.

a = Δv/Δt

Dengan : a = percepatan rata-rata ( m/s2 )


Jika terjadi perubahan kecepatan maka rumusnya :

a = Δv/ Δt
v2−v 1
a= t 2−t 1

2. Percepatan Sesaat
Percepatan sesaat adalah perubahan kecepatan yang
berlangsung dalam waktu singkat.

∆x
a= lim
∆ t →0 ∆t

Contoh Soal :

1. Suatu benda yang sedang bergerak dengan laju 30 m/s diberi


kecepatan konstan selama 5 sekon sampai mencapai laju akhir
50 m/s. Percepatan yang dialami benda tersebut adalah
Penyelesaian :
Dik : v1 = 30 m/s
v2 = 50 m/s
t =5s
Dit :a?
v2−v 1
Jwb :a= t
50 m/s−30 m/s
a= 5s
2
a = 4 m/s

2. GLB DAN GLBB


a. GERAK LURUS BERATURAN
Gerak lurus beraturan didefenisikan sebagai gerak suatu
benda dengan kecepatan tetap. Pada GLB :
1. Kecepatan dapat diganti dengan kelajuan
2. Perpindahan dapat diganti dengan jarak

Hubungan antara jarak (s), kecepatan (v), dan selang waktu


(t) pada gerak lurus beraturan adalah :

v=s/t atau s= v.t

Dengan : v = kecepatan ( m/s )


s = jarak (m)
t = waktu (s)
Contoh Soal :
1. Sebuah mobil bergerak pada lintasan lurus dengan kecepatan
tetap 72 km/jam. Jarak yang ditempuh mobil setelah 20 menit
adalah ....

Dik : v = 72 km/jam = 20 m/s


t= 20 menit = 20 x 60 = 1200 s
Dit : s ?
Jawab : s = v . t
s = 20 . 1200 m
s = 24.000 m
s = 24 km
jadi jarak tempuh mobil setelah melaju selama 20 menit adalah
24 km.
b. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
Gerak Lurus Berubah Beraturan didefenisikan sebagai gerak
suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus dengan
percepatan tetap.
Persamaan gerak pada GLBB berlaku rumus-rumus berikut :

vt−v0
vt = v0 + a . t atau a= t

s = v0 . t + ½ at2
vt2 = v02 + 2 a . s

v +at
v = 2

Dengan : vt = v2 = kecepatan pada saat t (m/s)


v0 = v1 = kecepatan awal (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
s = jarak (m)

Contoh Soal :
1. Hitunglah percepatan sebuah mobil yang mula-mula diam lalu
dipercepat selama 8 s dan menempuh jarak 50 meter!
Penyelesaian :
Dik : v0 = 0 m/s
Δx =50 m
t=8s
Dit :a?
Jawab : s = v0 . t + ½ at2
50 = ½ . a. 82
a = 50/32 m
a = 25/16 m

B. KINEMATIKA DALAM DUA DIMENSI; VEKTOR


1. VEKTOR DAN SKALAR
1.1. Besaran Vektor
Besaran vektor adalah besarab fisika yang memiliki nilai
dan arah. Contoh besaran vektor adalah perpindahan,
kecepatan, gaya, momentun, medan listrik,dll.

→ ←
a −a

Fy

α )
x
Fx
O
Fx=F cos ∝
Fy=F sin ∝

Vektor F dapat dinyatakan dengan F = Fxi + Fyj, dengan i dan j adalah vektor
satuan.

a. Menjumlahkan dan Mengurangi Vektor

B R

R = A+B

R
-B

R = A-B


A = x i+ y
1 1 j+ z1 k

b = x2 i + y 2 j + z 2 k

Maka A ± B = ( x1 ± x2) i + (y1 ± y2) j + ( z2 ± z2)k


Untuk menentukan Resultan vektor atau besar vektor digunakan persamaan
A ± B = √ x + y +z
2 2 2

b. Perkalian Vektor
Perkalian vektor yang menghasilkan besaran skalar, jika A dan
B adalah vektor yang membentuk sudut θ maka,

A.B = AB cos θ

1.2. Besaran Skalar


Besaran yang memiliki nilai tetapi tidak memiliki arah.
Contohnya waktu, volume, massa jenis dan suhu.

2. GERAK PELURU
Benda –benda yang bergerak di udara dalam dua dimensi.
Misalnya , bola golf,bola yang dipukul atau dilempar pada permainan
baseball, bola yang ditendang, peluru, dan para atlet yang melakukan
lompat jauh dan lompat tinggi.
Persamaan yang berlaku untuk gerak peluru adalah dengan
ketentuan a = g

Vt = v0 + g.t
h = v0. t + ½ g.t2
vt = v0 sin θ

3. GERAK MELINGKAR
Benda yang bergerak membentuk suatu lingkaran dengan radius( r) dan
laju konstan (v ) mempunyai percepatan yang arahnya menuju pusat
lingkaran dan besarnya adalah
v2
aR = r
1. Kecepatan Sudut


ω=
ω=V / R atau ω=2 πf atau T

Hubungan antara periode dan frekuensi dinyatakan dengan :

1 1
f=
T = f atau T

Dimana : ω = Kecepatan Sudut


v = kecepatan linear (m/s)
r = jari-jari lintasan (m)
π =22/ 7 atau 3.14
f = frekuensi (Hz)
T = periode (s)
2. Kecepatan Sentripetal
Kecepatan sentripetal adalah percepatan sebuah benda yang
menyebabkan benda tersebut bergerak melingkar.
2
as = ω r atau as = v 2 / r

Dimana : as = Percepatan Sudut (m/s2)


ω = kecepatan sudut
v = kecepatan linear (m/s)
r = jari-jari lintasan (m)
3. Gaya Sentripetal

∑ F=m .a s

∑ F=m .ω 2

∑ F=m .v 2
r

Dengan : F = Gaya Sentripetal


m = massa benda (kg )
ω = kecepatan sudut
v = kecepatan linear ( m/s)
r = jari-jari pintasan (m)
Contoh Soal :
1. Sebuah benda bermassa 8 kg bergerak melingkar dengan laju liner 4
m/s dan jari-jari lintasan 8 m, maka berapakah :
a. Waktu putar / periode putaran
b. Percepatan Sentripetal
c. Kecepatan sudut

Penyelesaian :
Dik : m = 8 kg
v = 4 m/s
r = 8m
Dit : a. v ?
b. as ?
c. ω ?
Jawab :
2 πR πR 2 π .8
atauT = =4 π
1. v = T V = 4 s

v2 42
2. as = = =2 m/s 2
R 8

v 4
ω= = =0,5 rad / s
3. R 8

4. KECEPATAN RELATIF
Kecepatan Relatif adalah kecepatan sebuah benda A relatif
terhadap kecepatan benda B.

v 1 ±v2

Rumus Dasar : v12 = 1± 2


v 1.v 2

Keterangan :
 v12 = kecepatan relatif benda 1 dan
benda 2(m/s)
 v1 = kecepatan benda 1 (m/s)
 v2 = kecepatan benda 2 (m/s)
 c = kecepatan cahaya ( 3.108 m/s)

Contoh soal :
1. Seorang pengamat di stasiun ruang angkasa mengamati adanya
dua pesawat antariksa A dan B yang datang menuju stasiun
tersebut dari arah yang berlawanan dengan laju VA= VB= ¾ c
(c adalah cepat rambat cahaya). Kelajuan pesawat A menurut
pilot pesawat b adalah ........
a. 9/16 c
b. 8/9 c
c. 24/25 c
d. 4/3 c
e. 3/2 c

Penyelesaian : :
v 1 ±v2

VAB = 1± 2
v 1.v 2

3 3
c+ c
4 4
VAB = v A .V
1+ 2 B

6
C
4
VAB = 9
1+ C 2
16
C2

6
C
4
VAB = 9
1+ C 2
16
C
6 6
C C
4 4
VAB = 9
=
15
1+
16 16

6.16 C 24
VAB = 25.4
= C
25

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Zaelani,dkk.,1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Fisika untuk


SMA/MA, Bandung :Yrama Widya.

Giancoli, Douglas C., Fisika Jilid 1. (Edisi Kelima),Jakarta : Erlangga.

Nugraha, Siti, Intisari Fisika SMA/MA., Jakarta Timur : Laskar Aksara.

Anda mungkin juga menyukai