Anda di halaman 1dari 9

GLB & GLBB

BAHAN AJAR KINEMATIKA


Untuk Kelas X Semester 1

Di Susun Oleh:
1. Dita Dewinta
2. Anrolin Malau
Bahan Ajar Kinematika

A. BESARAN-BESARAN FISIKA TENTANG GERAK LURUS

1.1 Gerak, Posisi dan Titik Acuan


Suatu benda dikatakan bergerak apabila kedudukannya senantiasa berubah terhadap acuan tertentu.
Posisi merupakan kedudukan suatu benda terhadap titik acuan. Sembarang titik yang dipakai sebagai
patokan untuk menentukan posisi suatu benda disebut dengan titik acuan.
Suatu benda yang mengalami gerak lurus apabila benda itu berpindah posisi sepanjang garis lurus.
Suatu contoh misalnya buah kelapa yang jatuh, atau mobil bergerak di jalan yang lurus. Di samping itu,
gerak bersifat relatif artinya gerak tersebut relatif tergantung pada acuan tertentu. Contoh gerak relatif
misalnya seseorang yang berada di atas kereta api yang bergerak. Menurut pengamat di stasiun orang
tersebut bergerak, sedangkan menurut pengamat yang berada di dalam kereta orang tersebut diam.
Pada umumnya ditetapkan sumbu X sebagai acuan untuk benda yang mengalami lintasan
horizontal yaitu pada x0=0. Posisi suatu benda dapat terletak di kanan atau di kiri titik acuan, sehinggga
untuk membedakannya digunakan tanda negative atau positif. Posisi benda yang berada di kanan sumbu
x ditetapkan sebagi tanda positif dan posisi di sebelah kiri titik acuan memiliki tanda negatif. Perhatikan
sistem koordinat berikut.

T S O u R

-3 -2 -1 0 1 2 3

Gambar 1

Gambar 1.1 posisi suatu benda pada garis lurus pada arah sumbu -X
Gambar 1.1 menunjukkan bahwa titik R berjarak 3 di sebelah kanan O, maka dikatakan bahwa
posisi R adalah X R=+3. Posisi titik S berjarak 2 di kiri O, maka dikatakan posisi S pada X R=-2.
Bagaimanakah dengan posisi T dan U ? jelaskan jawaban kalian!

1.2 Jarak dan Perpindahan


Jarak dan perpindahan dalam fisika memiliki definisi yang berbeda. Perpindahan merupakan
perubahan posisi benda dari titik awal ke titik akhir, sedangkan jarak merupakan panjang lintasan yang
ditempuh benda. Jarak merupakan besaran skalar sedangkan perpindahan merupakan besaran vektor.
Perhatikan gambar berikut.
B D

C
A

Jarak yang ditempuh oleh benda pada gambar di atas adalah: A – B – C – D. Perpindahan yang
dialami benda adalah dari A menuju D. Lebih lanjut perbedaan tentang jarak dan perpindahan disajikan
pada contoh berikut.
Iwan berjalan ke timur sejauh 4 m kemudian berjalan ke selatan sejauh 3 m. Total perjalanan
yang ditempuh oleh Iwan adalah 4 + 3 = 7 m. Total perjalanan 7 m ini disebut jarak ditempuh Iwan.

A B

i mula-mula Iwan adalah di titik A dan


Perpindahan Iwan dapat dicari sebagai berikut. Posis

posisi akhirnya di titik C, besar perpindahan ini dapat dicari dengan rumus phytagoras sebagai berikut.
Perpindahan Budi adalah AC yang besarnya:

AC =
= 4 2 + 32
= 16 + 9
= 25
= 5 meter
Jadi perpindahan Iwan adalah 5 meter dari A ke C.

B. KECEPATAN DAN KELAJUAN


1.1 Kecepatan dan Kelajuan
Kecepatan dan kelajuan memiliki dua pengertian yang berbeda. Kecepatan merupakanperpindahan
benda dalam selang waktu tertentu dan merupakan besaran vector. sedangkan kelajuan merupakan jarak
yang ditempuh benda dalam selang waktu tertentu dan merupakan besaran skalar. Kelajuan diukur
dengan speedometer sedangkan kecepatan diukur dengan velocitometer.
1.3 Kecepatan dan Kelajuan Rata-Rata
Budi pergi ke rumah Ira dengan menempuh jalan sejauh 16 km ke timur dan 12 km ke utara. Bila
waktu yang diperlukan Budi untuk ke rumah Ira adalah 2 jam. Apakah kelajuan dan kecepatan rata-rata
Budi sama? Untuk menjawab pertanyaan ini kita harus mengetahui terlebih dahulu definisi dari kelajuan
dan kecepatan rata-rata.
Kelajuan rata-rata merupakan jarak total yang ditempuh benda dalam selang waktu tertentu
sedangkan kecepatan rata-rata adalah perpindahan yang ditempuh benda dalam selang waktu tertentu.
Jarak total yang ditempuh Budi adalah 16 + 12 = 28 meter dalam waktu 2 jam. Dalam waktu 1 jam Budi
menempuh jarak 28/2 = 14 km sehingga kelajuan rata-ratanya adalah 14 km/jam. Perpindahan Budi dapat
dicari dengan teorema phytagoras berdasarkan Gambar 1.3. Perpindahan Budi adalah:

A B

C
Gambar 1.3 Menentukan Jarak dan perpindahan

=
= 256 + 144
= 400
= 20 km
Budi berpindah sejauh 20 km dalam waktu 2 jam. Dalam waktu 1 jam Budi berpindah sejauh 20/2 = 10
km sehingga kecepatan rata-ratanya adalah 10 km/jam.
1.5 Kecepatan dan Kelajuan Sesaat
Kelajuan suatu benda yang sedang bergerak dapat berubah dari waktu ke waktu. Misalnya, seorang
pelari cepat ( sprinter) berlari paling lambat ketika memulai dari awal lomba. Ia tampak berlaripaling
cepat saat mendekati garis akhir. Kelajuannya pada saat tertentu disebut dengan kelajuan sesaat.
Sedangkan kecepatan sesaat benda adalah kelajuan sesaat benda yang disertai dengan arahnya.
Bagaimana cara agar kita bisa mengetahui kelajuan atau kecepatan sesaat suatu benda yang
bergerak pada waktu tertentu? Saat Anda naik kendaraan bermotor, untuk mengetahui kelajuan sesaat
anda tinggal melihat angka yang ditunjuk jarum pada spidometer. Kelajuan sesaat benda diukur dengan
speedometer sedangkan kecepatan sesaat diukur dengan velocitometer.
Perubahan kelajuan akan diikuti perubahan posisi jarum pada spidometer. Misalnya jarum
speedometer menunjukkan angka 80 km/jam dapat dikatakan bahwa kelajuan sesaatnya adalah 80
km/jam. Kecepatan sesaat dapat ditentukan dengan menyebutkan kelajuan sesaat dan menyebutkan
arahnya.
Kecepatan sesaat suatu benda merupakan kecepatan benda pada suatu waktu tertentu. Untuk
menentukannya dapat dilakukan perlu mengukur perpindahan dalam selang waktu yang sangat singkat,
misalnya 1/10 sekon atau 1/50 sekon. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut.
∆𝑥
𝑣 = lim
𝑡→0 ∆𝑡

1.6 Percepatan

Percepatan adalah perubahan kecepatan dalam selang waktu tertentu. Percepatan merupakan
besaran vektor. Percepatan berharga positif jika kecepatan suatu benda bertambah dalam selang waktu
tertentu. Percepatan berharga negatif jika kecepatan suatu benda berkurang dalam selang waktu tertentu
atau sering disebut dengan perlambatan.
Percepatan rata-rata dan percepatan sesaat
Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dibagi waktu yang diperlukan
untuk perubahan tersebut.
Kecepatan akhir − kecepatan awal
Percepatan =
interval waktu

v v2 − v1
a= =
t t 2 − t1
Percepatan sesaat dapat didefinisikan sebagai percepatan rata-rata pada limit Δt yang menjadi
sangat kecil, mendekati nol. Percepatan sesaat (a) untuk satu dimensi dapat dituliskan sebagai berikut:
v
a = lim
t →0 t
Dalam hal ini Δv menyatakan perubahan yang sangat kecil pada kecepatan selama selang waktu Δt
yang sangat singkat.

1.7 Gerak Lurus Beraturan (GLB)


a. Definisi Gerak Lurus Beraturan
Gerak lurus beraturan didefinisikan sebagai gerak suatu benda dengan kecepatan tetap.
Kecepatan dikatakan tetap yaitu baik besar maupun arahnya tetap. Karena kecepatannya tetap maka
dapat diganti dengan kelajuan, sehingga dapat dikatakan bahwa gerak lurus beraturan adalah gerak
suatu benda pada lintasan lurus dengan kelajuan tetap.
Kecepatan atau kelajuan benda yang mengalami GLB adalah tetap, maka percepatan (perubahan
kecepatan) atau perlajuan (perubahan kelajuan) yang dialami benda akan bernilai nol (0), karena baik
kecepatan atau kelajuan akhir dan kecepatan dan kelajuan awal besarnya sama. Berdasarkan hal itu
pula pada kasus benda yang melakukan GLB tidak terdapat kelajuan ataukecepatan sesaat.
Untuk kecepatan rata-rata v , perpindahan x, dan selang waktu t kita nyatakan hubungan
sebagai berikut:

x
v= .
t
Karena dalam GLB kecepatan adalah konstan, maka kecepatan rata-rata sama dengan kecepatan v.
x
v= atau x = vt
t

Dengan x sama dengan perpindahan atau jarak (dalam GLB perpindahan sama dengan jarak). Untuk
posisi awal x0 pada saat t0 = 0 maka
x = x − x0 dan t = t − 0
Dengan demikian,
x − x0 = vt

x = x0 + vt
b. Grafik pada Gerak Lurus Beraturan
Grafik Kecepatan terhadap Waktu
Karena kecepatan suatu benda yang melakukan GLB selalu tetap, maka grafik kecepatan terhadap
waktu (grafik v – t ) pastilah berbentuk garis lurus yang sejajar dengan sumbu waktu (t). Grafik ini
ditunjukkan sebagai berikut:
Berdasarkan gambar di samping, dapat dijelaskan bahwa pada saat atau waktu kapanpun
kecepatan benda yang melakukan GLB besarnya selalu sama.

v (m/s)

t (s)
Grafik v-t pada GLB
Grafik Posisi Terhadap Waktu
Pada grafik posisi terhadap waktu hasil bagi antara jarak tertentu terhadap selang waktu tertentu
akan menghasilkan besar kecepatan yang selalu sama, maka dapat digambarkan seperti Gambar 2.
x (m) x (m)

x0

O t (s) O t (s)

Grafik (2a) Grafik (2b)

Grafik (2a) menyatakan bahwa benda mulai bergerak dari titik pusat (titik O), sedangkan pada grafik
(2b) menyatakan benda yang mulai bergerak pada posisi tertentu (x0) terhadap titik acuan. Kemiringan
(gradien) grafik menyatakan besar kecepatan benda tersebut. Makin curam kemiringannya maka makin
besar kecepatannya.

1.8 Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


a. Definisi Gerak Lurus Berubah Beraturan
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) didefinisikan sebagai gerak suatu benda pada lintasan
garis lurus dengan percepatan tetap. Percepatan tetap berarti besar maupun arahnya tetap.
Dalam GLBB benda dapat bergerak dipercepat atau diperlambat. Benda dipercepat karena
benda selalu mengalami pertambahan kecepatan yang sama dalam selang waktu sama. Benda
diperlambat karena benda selalu mengalami pengurangan kecepatan yang sama dalam selang waktu
a (m/s2)
yang sama pula.

b. Grafik GLBB
Grafik Percepatan terhadap Waktu
t (s)
Grafik a-t pada GLBB
Benda yang mengalami GLBB akan memiliki percepatan yang tetap, artinya benda tersebut
mengalami perubahan kecepatan yang sama dalam selang waktu yang sama. Oleh karena itu
percepatan yang dialami benda setiap saat adalah sama, maka dalam grafik percepatan terhadap
waktu digambarkan dengan garis lurus horizontal yang sejajar dengan sumbu waktu (t).
➢ Grafik Kecepatan Terhadap Waktu

v (m/s) v (m/s) v (m/s)

v0
v0

t (s) t (s) t (s)


(a) (b) (c)

Seperti yang disampaikan diatas, bahwa pada GLBB kecepatan benda akan mengalami perubahan
yang sama dalam selang waktu yang sama, sehingga grafik yang ditampilkan berupa garis condong.
Gambar a menampilkan suatu benda yang bergerak dengan kecepatan awalnya adalah nol (0). Gambar
b sama seperti gambar a, hanya sudah memiliki kecepatan awal tertentu sebesar v0. Gambar a dan b
menampilkan benda yang mengalami GLBB dipercepat karena kecepatannya bertambah dengan besar
yang sama dalam selang waktu yang sama, sedangkan pada gambar cmenampilkan GLBB diperlambat
karena memiliki kecepatan awal v0 dan terjadi pengurangan kecepatan yang besarnya sama dalam selang
waktu yang sama pula hingga kecepatan akhirnya bernilai nol (0).
b. Perumusan GLBB
Percepatan secara umum dapat dicari dengan konsep percepatan rata-rata. Percepatan rata-rata
(ā) adalah hasil bagi antara perubahan kecepatan benda (Δv) dengan selang waktu berlangsungnya
perubahan kecepatan tersebut (Δt). Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
v v2 − v1 .......................................................................(1)
a= =
t t2 − t1
berdasarkan persamaan (1), jika waktu awal benda adalah nol (0), maka diperoleh:
v2 = v1 + at2
untuk lebih lanjut v2 = vt, v1 = v0, t2 = t dan t1 = t0, sehingga akan menjadi
vt = v0 + at ....................................................................... (2)
perubahan posisi (perpindahan) adalah kecepatan rata-rata dikali dengan waktu, atau dapat ditulis
sebagai berikut:
Δx = v t ........................................................................... (3)
Berdasarkan hal tersebut dapat dinyatakan bahwa kecepatan rata-rata adalah nilai tengah dari kecepatan
awal (v0) dan kecepatan akhir (vt), yaitu :
v = ½ (v0 + vt)................................................................ (4)
dengan mensubstitusi persamaan (4) ke persamaan (3) akan diperoleh
Δx = v t = ½ (v0 + vt) t
dengan mengganti nilai vt menggunakan persamaan (2) akan diperoleh
Δx = s = v t + ½at2 .......................................................... (5)
0

v − v0
Dengan menggantikan t dengan a dari persamaan (2), maka diperoleh:

v2 = v20 + 2ax.................................................................... (6)

Anda mungkin juga menyukai