Anda di halaman 1dari 6

PENGEMBANGAN PROFESI GURU

01.01.2-T5-6 Koneksi Antar Materi - Pendidikan yang Memerdekakan dari Perspektif lain

Mata Kuliah

Filosofi Pendidikan Indionesia

PPG Prajabatan
Gelombang 2 Tahun 2022

Disusun Oleh

Muhammad Nurdiansyah
NIM : 06214822326018

Dosen Pengampuh : Dr. Wahyu Indra Bayu M.Pd.

PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2 TAHUN 2022


PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022
Nama               : MUHAMMAD NURDIANSYAH

Nim : 06214822326018

Mahasiswa membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan pemahaman
dari Topik V dengan Topik I, Topik II, Topik III dan Topik IV. Sejauh mana topik tentang
pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam
pendidikan abad ke-21 dapat diimplementasikan pada pendidikan nasional dan sekolah
mitra mahasiswa secara khusus.

Mengaitkan pemahaman topik V dengan topik I:

Menurut Ki Hadjar Dewantara, manusia merdeka adalah yang hidupnya bersandar

pada kekuatan sendiri baik lahir maupun batin, tidak tergantung pada orang lain.

Pendidikan itu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka

mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pendidik/guru itu

menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar dapat

memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.

Hal ini tentu berkaitan dengan topik V bahwasanya pendidikan haruslah memerdekakan
peserta didik, dapat bersandar pada kekuatan sendiri baik lahir maupun batin, dan tidak
tergantung dengan orang lain.
Implementasi terhadap sekolah mitra Mahasiswa yaitu di Smp N 40 Palembang pada
topi ini adalah Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan kepercayaan diri Sekolah
dapat memberikan ruang dan kesempatan bagi peserta didik untuk mengeksplorasi dan
mengembangkan kepercayaan diri mereka melalui berbagai aktivitas seperti pembelajaran
kolaboratif, proyek-proyek yang menantang, atau kegiatan ekstrakurikuler. Dengan
membangun kepercayaan diri, peserta didik dapat merasa lebih percaya diri dalam mengambil
keputusan dan bertindak sesuai dengan keinginan dan kemampuan mereka sendiri.

Mengaitkan pemahaman topik V dengan topik II:

Ki Hadjar Dewantara menjelaskan dalam proses “menuntun”, anak diberi kebebasan

namun pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak

kehilangan arah dan membahayakan dirinya. KHD juga menjelaskan bahwa budi pekerti juga

dapat diartikan sebagai perpaduan antara cipta (kognitif), karsa (afektif) sehingga
menciptakan karya (psikomotor). Keluarga menjadi tempat yang utama dan paling baik

untuk melatih pendidikan sosial dan karakter baik bagi seorang anak.

Hal ini tentu berkaitan dengan topik V bahwasanya pendidikan yang memerdekakan para
peserta didik dalam mencapai tumbuh kembang yang diharapkan. Guru hanya menjadi
fasilitator bagi para peserta didiknya.
Implementasi terhadap sekolah mitra Mahasiswa yaitu di Smp N 40 Palembang pada
topi ini adalah Menyediakan lingkungan yang mendukung pengembangan diri peserta didik
Sekolah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan diri peserta didik
dengan memberikan fasilitas yang memadai dan nyaman, seperti perpustakaan, laboratorium,
atau ruang belajar yang bersih dan tertata rapi. Selain itu, sekolah juga dapat memfasilitasi
kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik.

Mengaitkan pemahaman topik V dengan topik III:

Indonesia adalah negara yang memiliki keragaman etnis, suku, budaya, bahasa, dan

agama yang nyaris tiada tandingannya di dunia. Selain enam agama yang paling banyak

dipeluk oleh masyarakat, ada ratusan bahkan ribuan suku, bahasa dan aksara daerah, serta

kepercayaan lokal di Indonesia. Dengan kenyataan beragamnya masyarakat Indonesia itu,

dapat dibayangkan betapa beragamnya pendapat, pandangan, keyakinan, dan kepentingan

masing-masing warga bangsa, termasuk dalam beragama.

Keberagaman ini tentunya berkaitan dengan topik V bahwasanya para peserta didik

memiliki kemerdekaan dalam mengenyam pendidikan, tidak ada yang menghalanginya

seperti permasalahan etnis, suku, budaya, dan Bahasa. Dan juga pendidikan yang

berlangsung harus berpihak kepada peserta didik, atau biasa dikenal dengan student

oriented.

Implementasi terhadap sekolah mitra Mahasiswa yaitu di Smp N 40 Palembang pada

topi ini adalah Melalui implementasi pendidikan yang memberikan kemerdekaan kepada

peserta didik untuk mengenyam pendidikan tanpa ada hambatan seperti permasalahan

etnis, suku, budaya, dan bahasa, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang inklusif dan

ramah terhadap keanekaragaman. Hal ini dapat membantu peserta didik merasa dihargai

dan diterima sebagai individu yang unik dan berbeda, sehingga mereka dapat meraih potensi

terbaik mereka dalam belajar.


Mengaitkan pemahaman topik V dengan topik IV:

Pendidikan Demi Kesatuan Bangsa Pancasila menjadi entitas dan identitas bangsa

Indonesia dalam kebhinekaan dalam setiap latar belakang kehidupan sosial-budaya,

ekonomi dan agama. Profil Pelajar Pancasila yaitu Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa dan Berakhlak Mulia; Berkebinekaan Global; Gotong Royong; Kreatif; Bernalar

Kritis dan Mandiri menjadi profil lulusan pelajar dalam pendidikan Indonesia Salah satu

karakter bangsa Indonesia adalah kebhinekaan (diversity) dalam suku, ras, agama dan

budaya. Masyarakat Indonesia hidup tersebar di wilayah Indonesia yang terdiri ribuan

pulau, suku, dan wilayah yang dikelilingi laut. Ada lebih dari 740 bahasa daerah di Indonesia.

Kesadaran multikultural- religius menjadi titik pijak dan bagian dari proses pengembangan

hidup bersama di Indonesia (Eliharni, 2016). Artinya, nilainilai kemanusiaan Indonesia

bertumbuh di dalam hati warga Indonesia yang hidup dalam kebhinekatunggalikaan yang

kaya dengan nilai-nilai religius.

Pendidikan Pancasila adalah pendidikan ideologi di Indonesia. Tujuan pendidikan

Pancasila dapat membentuk warga negara yang baik dan paham akan hak dan kewajibannya

sebagai warga negara serta memiliki rasa cinta dan nasionalisme terhadap negara Indonesia.

Pendidikan Nasional Indonesia bermuara pada Profil Pelajar Pancasila (PPP) sebagai

perwujudan manusia Indonesia yang kuat dengan nilai-nilai luhur budaya yang menjadi akar

pendidikan dalam upaya memaknai dan menghayati nilai-nilai kemanusiaan.

Hal ini berkaitan erat dengan topik V bahwasanya pendidikan yang berpihak dan

memerdekakan peserta didik yang berlandaskan Pancasila sudah tertuang dan diatur

sedemikian rupa dalam sebuah gagasan yang bernama profil pelajar Pancasila

Implementasi terhadap sekolah mitra Mahasiswa yaitu di Smp N 40 Palembang pada topi ini
adalah Kurikulum inklusif: Implementasi pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan
memerdekakan peserta didik juga dapat dilihat dari kurikulum yang inklusif. Kurikulum harus
dapat mempertimbangkan kebutuhan dan minat individual dari peserta didik, serta
mengakomodasi perbedaan dalam kemampuan dan gaya belajar peserta didik. Selain itu,
kurikulum harus mengintegrasikan isu-isu sosial dan lingkungan dalam pembelajaran sehingga
peserta didik dapat mengembangkan pemikiran kritis dan mempersiapkan diri untuk hidup
dalam masyarakat yang kompleks.

Kesimpulan : Pendidikan indonesiansudah mengalami perubahan dari zaman ke zaman.


Tugas kita sebagai calon guru di abad-21 adalah melanjutkan perjuangan para pejuang
pendidikan Indonesia. Walaupun pendidikan di zaman sekarang dapat diakses tanpa intervensi
dari negara lain, kita sebagai calon guru profesionel harus mendidik anak-anak sesuai dengan
tuntutan zaman tanpa meninggalkan identitas bangsa Indonesia. Pada pendidikan di abad ini
dikenal dengan merdeka belajar. Hal itu berarti kita sebagai guru harus menciptakan
lingkungan belajar yang memerdekakan peserta didik. Salah satunya adalah dengan
pembelajaran yang berpihak pada siswa. Pembelajaran yang berpihak pada siswa salah
satunya dengan memberi kesempatan siswa untuk mengemukakan pendapat. Kemudian
memberi kebebasan membangun sendiri pengetahuannya, tidak selalu mengikuti keinginan
gurunya.

Anda mungkin juga menyukai