TOPIK 5
Harapan Project
Harapan saya terhadap project yang telah di rekomendasikan pada project ini diantaranya:
1. Dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah,
2. Peserta didik memperoleh kemampuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran, dan
3. Dapat membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah yang kompleks.
1. Modul Ajar
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Iman dan Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia
Selalu bersyukur kepada Allah SWT/Tuhan YME atas dengan cara bersyukur
terhadap ciptaan Tuhan Yang Maha Esa memulai dan mengakhiri kegiatan
pembelajaran melalui berdoa menurut kepercayaan dan agama yang dianut oleh
setiap peserta didik.
2. Bekebhinekaan Global
Bekerja sama dalam kelompok ketika menyelesaikan Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) dari guru tanpa memandang SARA. Melalui pengamatan
mengenai peristiwa bersejarah pergantian pemerintahan Kerajaan Hindu Budha,
Islam, hingga masa orde baru menuju masa reformasi menunjukkan bahwa
bangsa Indonesia selalu berhubungan dengan bangsa lain.
3. Mandiri
Peserta didik memiliki inisitif ketika menyampaikan gagasan saat berdiskusi.
4. Kritis
Peserta didik dapat menyampaikan gagasan atau pendapat berdasarkan
pernyataan yang diberikan oleh guru berdasarkan argument yang ilmiah.
5. Kreatif
Menyajikan hasil kerja baik secara kelompok maupun individu dalam bentuk
tulisan baik secara non digital maupun digital sesuai kreatifitas peserta didik
masing-masing.
6. Gotong royong
Mengerjakan lembar kerja peserta didik (LKPD) secara kolaborasi atau kelompok
INFORMASI UMUM
Assessment Kelompok:
Pertemuan 1
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
1. Guru mengucapkan salam, dan berdoa bersama peserta 5 menit
didik sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
2. Guru melakukan pengecekan kehadiran peserta didik.
3. Guru melakukan perkenalan serta memberikan sapaan
hangat dan memotivasi belajar kepada peserta didik.
4. Guru menyiapkan media pembelajaran bersama peserta
didik.
5. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik terkait
materi yang diajarkan pada pertemuan sebelumnya.
6. Guru memberikan informasi mengenai materi yang akan
dipelajari.
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, materi pokok yaitu tentang kerajaan Hindu-Budha
di Indonesia.
Kegiatan Stimulation/ Pemberian Rangsangan 12 menit
Inti 1. Guru memberikan penjelasan mengenai materi yang
diajarkan dari
2. Guru menampilkan video pembelajaran yang telah
disiapkan https://youtu.be/Id-DVfa2z10 (Kutai) dan
https://youtu.be/qDja0EQfSOY (Tarumanegara).
Problem Statement/ Identifikasi Masalah 5 menit
1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan mengenai materi yang telah
disampaikan.
Data Collecting/ Pengumpulan Data 5 menit
1. Guru membagi kelas dalam 6 kelompok (disesuaikan oleh
kondisi setiap kelas masing-masing).
2. Setiap kelompok mengerjakan LKPD secara kolaboratif.
3. Setiap kelompok mengumpulkan informasi yang
diperlukan dengan melakukan literasi digital dan non
digital tentang kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di
Indonesia.
4. Guru memberikan bahan bacaan mengenai kerajaan yang
bercorak Hindu-Budha di Indonesia (Kutai dan
Tarumanegara). (materi terlampir) https://dik.si/mc4SQ
KELOMPOK 1
Anggota: 1. 4.
2. 5.
3. 6.
Kelas X-D
No. Gambar
1.
2.
KELOMPOK 2
Anggota: 1. 4.
2. 5.
3. 6.
Kelas X-D
No. Tugas
1.
a. Aspek Politik :
b. Aspek Ekonomi :
ASSESMEN FORMATIF TERTULIS
KELOMPOK 3
Anggota: 1. 4.
2. 5.
3. 6.
Kelas X-D
No. Gambar
1.
a. Aspek Agama :
KELOMPOK 3
Anggota: 1. 4.
2. 5.
3. 6.
Kelas X-D
No. Gambar
1.
a. Prasasti Tugu:
b. Prasasti Ciaruten:
No. Gambar
1.
b. Prasasti Jambu:
c. Prasasti Lebak:
No. Gambar
1.
a. Kondisi Politik:
b. Kondisi Ekonomi:
c. Kondisi Agama:
Nama :
Kelas :
Hari Tanggal :
Silakan Isi Kolom Pernyataan Dengan Pilihan Yang Tepat!
No. Pernyataan Pilihan
1. Kerajaan ini terletak di tepi Sungai Mahakam A. Prasasti Yupa
dan Berpusat di Muarakaman (…)
B. Mulawarman
2. Pendiri Kerajaan Kutai adalah seorang Raja asli C. Purnawarman
nusantara yang dibuktikan dengan Namanya
D. Aswawarman
belum dipengaruhi kebudayaan India (…)
3. “Sang Mulawarman, raja yang mulia dan E. Kerajaan Kutai
terkemuka, telah memberi sedekah 20.000 ekor
F. Kerajaan Tarumanegara
lembu kepada para brahmana yang seperti api,
(bertempat) di dalam tanah yang sangat suci
(Bernama) waprakeswara” (…)
4. Kebijakan seorang raja dari Kerajaan G. Prasasti Tugu
Tarumanegara yang memerintahkan rakyatnya
H. Prasati Kebon Kopi
untuk membuat saluran Gomati sepanjang 12km
(…)
5. Kerajaan Hindu Budha Tertua di Pulau Jawa dan I. Kudungga
merupakan cilak bakal dari Kerajaan Sunda (…)
J. Wapraweskara
RUBRIK ASSEMEN FORMATIF TERTULIS
Peserta Didik mampu Kerajaan 3 “Sang Mulawarman, raja yang Prasasti Yupa 2 20%
menjelaskan isi Hindu- mulia dan terkemuka, telah
prasasti Yupa dari Budha di memberi sedekah 20.000 ekor
Kerajaan Kutai Indonesia lembu kepada para brahmana
yang seperti api, (bertempat) di
dalam tanah yang sangat suci
(Bernama) waprakeswara” (…)
Peserta didik mampu Kerajaan 4 Kebijakan seorang raja dari Raja Punawarman 2 20%
mengidentifikasi Hindu- Kerajaan Tarumanegara yang
kebijakan Raja dari Budha di memerintahkan rakyatnya
Kerajaan Indonesia untuk membuat saluran Gomati
Tarumanegara sepanjang 12km (…)
Peserta didik mampu Kerajaan 5 Kerajaan Hindu Budha Tertua Kerajaan Tarumanegara 2 20%
mengidentifikasi Hindu- di Pulau Jawa dan merupakan
kerajaan Hindu Budha di cilak bakal dari Kerajaan Sunda
Indonesia (…)
Tujuan Bentuk No ∑ Skor
Materi Soal Jawaban Bobot
Pembelajaran Assemen Soal Capaian
Budha Tertua di
Pulau Jawa
Pedoman Penilaian
a. Setiap jawaban peserta didik yang sesuai dengan kunci dinyatakan “Benar” dan diberi skor
1, sedangkan jawaban peserta didik yang tidak sesuai dengan kunci dianggap “Salah” dan
diberi skor 0. Tidak dibenarkan memberi skor selain 0 dan 1. Apabila ada jawaban peserta
didik yang kurang sempurna, kurang memuaskan, atau kurang lengkap, pemeriksa harus
dapat menilai seberapa jauh hal itu terjadi. Dengan demikian dapat diputuskan akan diberi
skor 0 atau 1 untuk jawaban tersebut.
b. Pemberian skor disesuaikan antara kualitas jawaban peserta didik dan kriteria jawaban. Di
dalam pedoman penskoran sudah ditetapkan skor yang diberikan untuk setiap tingkatan
kualitas jawaban.
c. Apabila dalam satu tes terdapat lebih dari satu nomor soal uraian, setiap nomor soal uraian
diberi bobot.
d. perhitungan nilai dengan menggunakan rumus:
Perolehan skor
Nilai Setiap Soal = ( x 100) bobot
Skor maksimal
0 1 2 3
1. Kelengkapan Materi
1. Penulisan materi
3. Kemampuan presentasi
4. Keaktifan selama kegiatan presentasi
5. Sikap menghargai dan menghormati
pendapat orang lain
ASESMEN SIKAP
Instrumen penilaian sikap diskusi
1
2
Dst
Rubrik Penilaian Sikap
Skor:
4 = sangat baik
3= baik
2 = cukup
1= kurang
NILAI
MATERI KERAJAAN HINDU BUDHA DI INDONESIA
(KERAJAAN KUTAI DAN TARUMANEGARA)
A. Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai dianggap sebagai kerajaan Hindu-Buddha tertua di Indonesia. Hal ini
didasarkan pada peninggalan sejarah berupa Yupa yang diperkirakan berasal dari abad ke-
5 Masehi. Pusat Kerajaan Kutai terletak di daerah Muarakaman di tepi Sungai Mahakam.
Namun wilayah kekuasaannya cukup luas, yakni mencakup hampir seluruh Kalimantan
Timur. Dari Yupa diketahui pula corak kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya
Kerajaan Kutai.
a. Kehidupan Politik Kerajaan Kutai
Yupa menjelaskan tentang silsilah para pemimpin Kerajaan Kutai. Adapun raja-raja
yang pernah pemimpin Kutai yakni:
1) Kudungga
Kudungga merupakan pendiri Kerajaan Kutai. Kudungga awalnya merupakan
seorang kepala suku. Dilihat dari namanya, Kudungga masih menggunakan
nama lokal yang tidak berbau India. Oleh sebab itu para ahli berpendapat saat
Kudungga menjadi raja pengaruh agama Hindu baru mulai masuk ke nusantara.
Kudungga kemudian mewariskan tahta kepada keturunannya.
2) Aswawarman
Kudungga mempunyai putra bernama Aswawarman yang menjadi raja. Dalam
Yupa ia disebut seperti Dewa Ansuman (Dewa Matahari) dan memiliki julukan
Wamsakerta atau pembentuk keluarga/dinasti Hindu. Alasannya adalah karena
Aswawarman diperkirakan merupakan raja pertama yang telah menganut
agama Hindu saat ia memimpin. Beberapa ahli mengatakan bahwa saat
Kudungga memimpin, ia belum menganut agama Hindu. Saat itu ia masih
berperan sebagai kepala suku yang pada akhirnya mempunyai keturunan
sebagai raja-raja Kutai. Di masa pemerintahan Aswawarman, Kerajaan Kutai
mulai memperluas wilayahnya. Aswawarman memiliki tiga orang putera, salah
satunya adalah Mulawarman.
3) Mulawarman
Mulawarman merupakan raja terbesar di Kutai. Kerajaan Kutai berada pada
puncak kejayaannya di masa sang raja. Wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai
meliputi hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur. Saat itu rakyat Kutai
diketahui hidup sejahtera dan makmur.
b. Kehidupan Ekonomi
Dikutip dari buku Sejarah Indonesia Kelas X Edisi Revisi 2014 terbitan Kemdikbud,
Kerajaan Kutai terletak di tepi sungai Mahakam sehingga masyarakatnya banyak
berpencaharian di bidang pertanian. Selain pertanian, mereka juga melakukan
perdagangan. Bahkan diperkirakan sudah terjadi hubungan dagang dengan bangsa luar.
Sebab jika dilihat dari letak geografisnya, Kerajaan Kutai berada pada jalur
perdagangan antara China dan India. Jalur perdagangan internasional dari India
melewati Selat Makassar, terus ke Filipina dan sampai di China. Dalam pelayarannya
para pedagang diperkirakan singgah terlebih dahulu di Kutai. Oleh sebab itu Kutai
semakin ramai dan rakyat hidup makmur. Kemakmuran Kutai tercermin dari
kedermawanan Raja Mulawarman. Dikisahkan ia mengadakan kurban emas dan 20.000
ekor lembu untuk para brahmana.
c. Kehidupan Sosial Budaya
Dalam Prasasti Yupa tertulis bahwa masyarakat sudah banyak yang menganut agama
Hindu, sehingga pola pengaturan kerajaan kepada masyarakat sangat teratur seperti
pemerintahan Kerajaan India. Masyarakat di Kerajaan Kutai dapat menerima unsur
budaya luar (India), namun tetap memelihara dan melestarikan budayanya sendiri.
Contohnya prasasti berbentuk Yupa yang menggunakan huruf Pallawa menunjukkan
adanya pengaruh dari India Selatan. Sedangkan Yupa sendiri merupakan bentuk
perkembangan dari menhir, kebudayaan asli nenek moyang bangsa Indonesia zaman
Megalitikum. Kehidupan budaya Kerajaan Kutai juga sudah maju. Hal ini dibuktikan
dengan upcacara penghinduan Vratyastoma. Di masa Raja Mulawarman, upacara
tersebut telah dipimpin oleh pendeta Brahmana yang merupakan orang lokal. Artinya
kala itu telah ada kaum Brahmana asli nusantara yang memiliki kemampuan intelektual
tinggi, khususnya penguasaan terhadap bahasa Sansekerta.
B. Kerajaan Tarumanegara
Sebelum kita bahas kehidupan politik kerajaan Tarumanegara, sedikit
pendahuluan mengenai asal usul penamaan kerajaan ini. Tarumanegara berasal dari dua
kata, yaitu "Tarum" dan Nagara. Tarum merupakan nama sebuah sungai di Jawa Barat,
yakni Citarum. Sementara "Negara" berarti sebuah kerajaan. Keberadaan kerajaan
Tarumanegara dibuktikan dari penemuan kompleks percandian Batujaya dan Cibuaya
di muara Sungai Citarum. Salah satu sumber sejarah yang mengungkap bagaimana
kehidupan politik di kerajaan Tarumanegara adalah Naskah Wangsakerta. Di dalam
naskah ini memuat nama raja-raja Tarumanegara yang jumlahnya dari berdiri hingga
runtuh mencapai 12 raja. Memang belum ada bukti yang menyebutkan siapa pendiri
kerajaan Tarumanegara, namun pada naskah Wangsakerta disebutkan bahwa raja
pertama Tarumanegara bernama Jayasingawarman, namun banyak para pakar
meragukan isi naskah tersebut.
Menurut naskah Wangsakerta, kerajaan Tarumanegara didirikan pada tahun 258
masehi oleh Jayasingawarman. Raja pertama ini kemudian digantikan oleh puteranya
bernama Dharmayawarman. Ia memerintah dari tahun 382 hingga 395 masehi. Makam
Jayasingawarman dipusarkan di tepi kali Gomati, sementara Dharmayawarman di tepi
kali Candrabaga. Raja ke 3 sekaligus raja terkenal kerajaan Tarumanegara bernama
Purnawarman. Berdasarkan isi prasasti Tugu, pada masa pemerintahan raja
Purnawarman sering terjadi bencana alam berupa banjir. Maka dari itu belau
memerintahkan untuk menggali Sungai Candrabaga dan Gomati sepanjang 12 km
(6112 tombak). Penggalian kedua sungai ini dilakukan setelah 22 tahun masa
pemerintahan Purnawarman. Selain menghindari banjir, tujuan penggalian 2 sungai
yaitu untuk mengatasi kekeringan saat musim kemarau.
Selain ketiga raja di Kerajaan Tarumanegara diatas, berikut ini daftar silsilah raja
Tarumanegara versi naskah Wangsakerta, meliputi :
a. Jayasingawarman : tahun 358 hingga 382 masehi.
b. Dharmayawarman : tahun 382 hingga 395 masehi.
c. Purnawarman : tahun 395 hingga 434 masehi.
d. Wisnuwardana : tahun 434 hingga 455 masehi.
e. Indrawarman : tahun 455 hingga 515 masehi.
f. Candrawarman : tahun 515 hingga 535 masehi.
g. Suryawarman : tahun 535 hingga 561 masehi.
h. Kertawarman : tahun 561 hingga 628 masehi.
i. Sudhawarman : tahun 628 hingga 635 masehi.
j. Hariwangsawarman : tahun 639 hingga 640 masehi.
k. Nagajayawarman : tahun 640 hingga 666 masehi.
l. Linggawarman : tahun 666 hingga 669 masehi.