Anda di halaman 1dari 36

PORTOFOLIO

REFLEKSI BEST PRACTICE


PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

PENINGKATAN PEMBELAJARAN SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL


PEMBELAJARAN PROBLEM BEST LEARNING BERORIENTASI HOTS PADA MATERI
MENYETRIKA BUSANA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PENYELESAIAN AKHIR
BUSANA KELAS XI SMK NEGERI 2 TUBAN
EVI ATIK US SOFA
201699629943

Diajukan Oleh :

Nama                       :     Evi Atik Us Sofa


Nama sekolah        :     Smk Negeri 2 Tuban
Kabupaten           :     Tuban
Provinsi                  :     Jawa Timur

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR


SMK NEGERI 2 TUBAN
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan penelitian PKP dengan bentuk penelitian dikelas dengan judul


“Peningkatan Pembelajaran Siswa Dengan Menerapkan Model Pembelajaran
Problem Best Learning Berorientasi Hots Pada Materi Menyetrika Busana
Kompetensi Dasar Melakukan Penyelesaian Akhir Busana Kelas Xi Smk Negeri 2
Tuban”

Nama :Evi Atik Us Sofa


Sekolah : SMK Negeri 2
Tuban Hari : Kamis

Tanggal : 9 Desember 2019

Tuban, 9 Desember 2019


Kepala Sekolah

Dra.Mudjiono,M.Pd
NIP.19630715 198803 1 019
HALAMAN PENGESAHAN PUBLIKASI

Laporan tugas PKP dengan Bentuk Best Practice Berjudul “Peningkatan


Pembelajaran Siswa Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Problem Best
Learning Berorientasi Hots Pada Materi Menyetrika Busana Kompetensi Dasar
Melakukan Penyelesaian Akhir Busana Kelas Xi Smk Negeri 2 Tuban”
Best practices ini dipublikasikan di perpustakaan SMK Negeri 2 Tuban

Nama : Evi Atik Us sofa


Asal Sekolah : Smk Negeri 2 Tuban
Hari : Jum’at
Tanggal : 13 Maret 2020

Penanggung Jawab Perpustakaan Tuban, 13 Maret 2020


SMK Negeri 2 Tuban Kepala Sekolah

Nunuk Mujisiciningtyas S.Pd Dra. Heny Indriana, MM


NIP. 19760804 200312 2 006 Pembina TK I
NIP. 19650503 199103 2 010
BIODATA PENULIS

Nama : Evi Atik Us sofa


Ttl : Tuban. 18 Juni 1990
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl.Gresik / 014
Rt/Rw : 01/02
Dusun : Panjunan
Desa : Tasikmadu
Kecamatan : Palang
Kabupaten : Tuban
Golongan Darah :A
Agama : Islam
Status : Kawin
Jabatan : Guru Produktif
Kewarganegaraan : WNI
Ijazah Terakhir : SI
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Surabaya
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan YME, karena hanya atas ijin
dan karunia-Nya Pedoman Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi (Program PKP) ini dapat
diselesaikan. Diharapkan melalui pedoman ini Program PKP dapat dilaksanakan dengan
efektif.

Program PKP merupakan salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan dalam hal ini
peserta didik. Program ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang
menekankan pembelajaran berorientasi Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi atau Higher
Order Thinking Skills (HOTS).

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Guru profesional
memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan prestasi peserta didik.
Penelitian menunjukkan bahwa 30% prestasi peserta didik ditentukan oleh faktor guru.
Dalam upaya menjaga keprofesionalannya, guru senantiasa harus meng-update diri
dengan melakukan berbagai pengembangan keprofesian berkelanjutan. Selama ini
program pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dikembangkan oleh Ditjen GTK
didasarkan pada hasil Uji Kompetensi Guru, lebih memfokuskan pada peningkatan
kompetensi guru terutama dalam kompetensi pedagogi dan profesional, adapun Program
PKP ini lebih memfokuskan pada upaya memintarkan peserta didik melalui pembelajaran
berorientasi keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Pedoman ini terdiri dari tujuh bab, yaitu: Bab I Pendahuluan, Bab II Program PKP, Bab III
Pelaksanaan Program PKP, Bab IV Penilaian, Sertifikat, dan Pelaporan, Bab V Standar
Penyelenggaraan, Bab VI Penjaminan Mutu, dan Bab VI Penutup

Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tinggi kepada tim penyusun
dan berbagai pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi positif mewujudkan
penyelesaian pedoman ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi upaya yang kita
lakukan. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warohmatulahi Wabarokatuh


DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL …………………………………………………………..........  i

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………........….…  ii

BIODATA PENULIS ....................................................................................  iii

KATA PENGANTAR …………………………………………………….......….   iv

DAFTAR ISI ………………………………………………………………..........   v

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………...........  vi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Jenis Kegiatan
C. Manfaat Kegiatan

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN


A. Tujuan dan Sasaran
B. Bahan/Materi Kegiatan
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan
D. Alat/Instrumen
E. Waktu dan Tenpat Kegiatan

BAB III HASIL KEGIATAN


A. Hasil
B. Masalah Yang Dihadapi
C. Cara Mengatasi Masalah
(menjelaskan hasil yang diperoleh, masalah yang dihadapi dan cara
mengatasi masalah tersebut)

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI


A. Simpulan
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran:

1. Langkah-Langkah Pembelajaran
2. Foto Proses Pembelajaran
3. Reviuw RPP
4. Refleksi HOTS

6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional pasal 4 menyatakan bahwa akuntabilitas penyelenggara
pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. pembelajaran
dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada
jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis
pendidikan.

Pembelajaran suatu kegiatan yang dirancang oleh guru agar siswa


melakukan keiatan belajar , untuk mencapai tujuan atau kompetensi yang
diharapkan . dalam merancang kegiatan pembeajaran ini, seorang guru
semestinya memahami karakteristik siswa, tujuan pembelajran, yang ingin
dicapai atau kompetensi yang harus dikuasai siswa, materi ajar yang akan
disajikan, dan cara yang digunakan terus mengemas penyajian materi serta
penggunaan bentuk dan jenis penilaian yang akan dipiih untuk melakukan
mengukuran terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran atau kompetensi
yang telah dimiliki siswa.

Berkaitan dengan cara atau model apa yang akan dipilih dan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran , seorang guru harus terlebih
dahulu memahami berbagai pendakatan, strategi, dan model pembelajaran.
Pemahaman tentang hal ini akan memberikan tuntutan kepada guru untuk
dapat memilah , memilih, dan menetapkan dengan tepat metode
pmbelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran yang bermuara pada peningkatan
kualitas peserta didik adalah menyelenggarakan Program Pengembangan

7
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP).

Untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, serta pemerataan mutu


pendidikan, maka pelaksanaan Program PKB melalui PKP
mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau dikenal dengan istilah
zonasi. Melalui langkah ini, pengelolaan Pusat Kegiatan Guru (PKG) TK,
kelompok kerja guru (KKG) SD, atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) SMP/SMA/SMK, Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling
(MGBK), Musyawarah Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (MGTIK)
dan yang selama ini dilakukan melalui Gugus atau Rayon, dapat
terintegrasi melalui zonasi pengembangan dan pemberdayaan guru.
Zonasi memperhatikan keseimbangan dan keragaman mutu pendidikan di
lingkungan terdekat, seperti status akreditasi sekolah, nilai kompetensi
guru, capaian nilai rata-rata UN/USBN sekolah, atau pertimbangan mutu
lainnya.

ini disusun untuk memberikan arah dalam implementasi Program


Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan
Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi yang selanjutnya akan
disebut sebagai Program PKP

Di dalam dunia pendidikan peserta didik khususnya jenjang SMK dituntut


harus terampil sehingga guru perlu menerapkan model pembelajaran
yang sesuai dengan kemampuan siswa dan mata pelajarannya.

Berbagai program telah dilakukan untuk mengembangkan potensi peserta


didik antara lain penyediaan ruang pamer, penambahan buku-buku di
perpustakaan, penambahan alat jahit, perbaikan bengkel, pelatihan guru
dalam workshop dan diklat pembelajaran. Namun upaya tersebut belum
berhasil secara maksimal untuk mengembangkan potensi dan keterampilan
siswa.

8
Salah satu perbaikan pembelajaran adalah menerapkan pembelajaran aktif
dengan model PBL. Menurut Bonwell (dalam Direktorat Pembinaan SMA,
2017:3) pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang menjadikan siswa
berpartisipasi dalam proses pembelajaran, tidak hanya mendengarkan apa
yang disampaikan oleh guru tetapi melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Joyce (1994) menyatakan bahwa guru hendaknya menjadi
desainer yang mampu menguasai teori, mengajarkan, dan menerapkan teori
pada proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran. 

B. Jenis Kegiatan
Adapun program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP)
merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa
melalui pembinaan guru dalam merencanakan, melaksanakan sampai
dengan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada ketrampilan
berfikir tingkat tinggi (HOTS). Program ini merupakan bagian dari program
pengembangan keprofesian berkelanjutan yang diamanatkan oleh Undang –
undang no.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah


pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan keprofesiannya.
Pada program PKB terdahulu yang dikembangkan oleh Ditjen GTK
sebelumnya, yang didasarkan pada hasil UKG, berfokus pada peningkatan
kompetensi guru khususnya kompetensi pedagogik dan profesional.
Sedangkan program PKP lebih berfokus pada upaya mencerdaskan siswa
melalui pembelajaran berorientasi ketrampilan berfikir tingkat tinggi.
Penyelenggaraan program PKP berbasis Zonasi.

Program peningkatan kompetensi pembelajaran berbasis Zonasi


merupakan salah satu upaya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
melalui Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK)
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas
9
lulusan dalam hal ini peserta didik. Program ini dikembangkan mengikuti
arah kebijakan Kemendikbud yang menekankan pembelajaran Ketrampilan
Berfikir Tingkat Tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS)

C. Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat yang didapat dari adanya kegiatan ini adalah :
1. Membiasakan guru untuk membuat pembelajaran yang berorientasi
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi mulai dari perencanaan,
pelaksanaan hingga penilaiannya
2. Membiasakan siswa untuk berpikir tingkat tinggi sehingga dapat
meningkatkan kompetensinya
3. Memberikan acuan kepada kepala sekolah dalam pelaksanaan
supervisi akademik
4. Memberikan acuan kepada pengawas sekolah dalam pelaksanaan
supervisi akademik dan manajerial.

10
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran

Adapun Tujuan dari adanya kegiatan Program Peningkatan


Kompetensi Pembelajaran (PKP) ini adalah : untuk meningkatkan
kompetensi siswa melalui pembinaan guru dalam merencanakan,
melaksanakan, sampai dengan mengevaluasi pembelajaran yang
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order
Thinking Skills/HOTS

Sedangkan sasaran dari program ini adalah Guru bidang studi


yang tergabung dalam MGMP dalam tingkat Kabupaten

B. Bahan/Materi Kegiatan
Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP)
merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkatkan kompetensi
siswa melalui pembinaan guru dalam merencanakan, melaksanakan,
sampai dengan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada
ketrampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS).
Program ini merupakan bagian dari program pengembangan
keprofesian berkelanjutan (PKB). PKB merupakan pengembangan
kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai kebutuhan, bertahap,
berkelanjutan untuk meningkatkan keprofesiannya.
Dalam mengikuti program ini, guru harus mempelajari materi yang
telah disiapkan. Berikut beberapa materi yang dipelajari dalam mengikuti
program PKP berbasis Zonasi adalah :

11
Kumpulan materi PKP berbasis Zonasi Mapel Tata Busana adalah :
1. Tagihan ke Tutor
 Instrumen penilaian diri
 LK .1 Kajian dan reviuw pembelajaran
 LK.2 Analisis vidio embelajaran HOTS
2. Tagihan Di LMS (Online dan Tutor )
1) Tagihan IN – 2
1.1 LK – 3 : Format desain pembelajaran berdasarkan model
pembelajaran
1.2 LK – 4 : Penilaian berorientasi HOTS
3. Tagihan Di LMS (Online dan Tutor )
2) Tagihan ON – 1
2.1 LK.5 : Pengembangan RPP (Unit ke – 1)
2.2 LK.3 : Format Desain Pembelajaran berdasarkan model
(unit ke 2)
2.3 LK.4 : penilaian berorientasi HOTS (unit ke 2)
2.4 Jurnal belajar OJL ke 1 (ON – 1)
4. Tagihan Di LMS (online dan Tutor)
3) Tagihan IN – 3
3.1 LK.6 : Review RPP
3.2 LK- 4d : Telaah soal
5. Tagihan ON -2 pengumpulan 6 Nopember 2019
4.1 lembar pengamatan praktik mengajar
4.2 LK – 7: Jurnal Praktek mengajar (unit ke – 1)
4.3 LK – 5 : pengembangan RPP (unit ke – 2)
4.4 Jurnal belajar OJL ke – 2 (ON – 2)
6. Tagihan IN – 4
5.1 LK – 8 : Catatan refleksi praktik pembelajaran unit ke 1
5.2 Lk – 6 : Review RPP
5.3 LK – 4d : Telaah Soal
7. Tagihan ON – 3
6.1 Lembar Pengamatan
6.2 Lk – 7 : jrnal praktek mengajar (unit Ke 2)
6.3 Jurnal mengajar OJL ke – 3 (On-3)
12
8. Tagihan IN – 5
7.1 Laporan Best Practice
7.2 Format Monitoring dan penilaian Hasil belajar /tagihan
9. Post Test

Adapun bahan yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah


buku informasi Menjahit Rok (Melakukan Penyelesaian Akhir Busana) ,
GAR.CM02.008.01, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Berbasis kompetensi, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan R.I
DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN, Pusat
Penembanagn dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bidang Bisnis dan Pariwisata, Depok.

C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan


PKP berbasis zonasi adalah kegiatan proses pembelajaran dan
peningkatan kompetensi guru melalui pembinan guru dalam
merencanakan, melaksanakan, sampai dengan mengevaluasi
pembelajaran yang berorientasi pada ketrampilan berfikir tingkat tinggi
dengan tujan untuk meningkatkan kompetensi siwa.

Pelaksanaan PKP berbasis zonasi dilakukan secara tatap muka


dengan pola In – On – In, dimana kegiatan pembelajaran dilakukan
sebagian secara tatap muka dan sebagian dilakukan secara mandiri.
Kegiatan In - service learning (In) adalah pembelajaran melalui kegiatan
tatap muka antara peserta dengan Guru Inti (GI) sebagai fasilitator.

Sementara itu kegiatan On – The – Job Learning (On) adalah kelanjutan


proses pembelajaran dari kegiatan In. Pada tahap On, peserta
melakukan pendalaman materi dan mengerjakan tugas – tugas yang
diberikan saat In.

Pelaksanaan program PKP berbasis zonasi bagi guru sasaran


menggunakan pola 82 jam pelajaran JP @ 45 menit.

13
Struktur program PKP
Program PKP berbasis zonasi dilaksanakan dengan pola pembelajaran
In – On – In.
a. Pelaksanaan In (in servise learning)
Pada kegiatan in, peserta dan fasilitator akan melakukan
ertemuan tatap muka ditempat kegiatan yang telah ditentukan.
Selama kegiatan ini, partisipasi dan sikap peserta selama
kegiatan berlangsung dinilai oleh fasilitator sebagai salah satu
unsur penilaian kegiatan PKP berbasis zonasi. Hasil kegiatan
yang diharapkan selama kegiatan In disesuaikan dengan materi
yang disampaikan. Baik teori maupun praktik. Serta tagihan yang
diselesaikan oleh peserta

b. Pelaksanaan On (on the job learning)


Peserta On adalah guru yang telah mengikuti kegiatan In-1 dan
In-2. Setiapkegiatan On dilakukan di sekolah tiap-tiap peserta
selama sekitar 1 minggu atau setara dengan 10 jam pelajaran,
dengan asumsi 2JP/hari. Hasil yang diharapkan selama kegiatan
On disesuaikan dengan praktik yang harus dilakukan peserta,
serta tagihan yang harus dikerjakan selama kegiatan On

Peserta pada program PKP Berbasis Zonasi harus berperan aktif


dalam seluruh proses pembelajaran, antara lain:
 
a) Mengikuti seluruh rangkaian kegiatan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
b) Melaksanakan proses pembelajaran secara aktif dan
berkomitmen tinggi.

14
c) Melaksanakan pembelajaran secara kolaboratif. 
d) Berbagi pengalaman kepada peserta lain.5.
e) Mencari jawaban terhadap permasalahan melalui berbagai
sumber antaralain melalui internet, buku, dan lain-lain.6.
f) Mengungkapkan permasalahan terkait pembelajaran yang
dihadapi.
g) Menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran (tagihan) yang
ditetapkan

D. Penilaian
Pada Program PKP Berbasis Zonasi, komponen yang dinilai
meliputi
proses kegiatan pelatihan  dan produk atau hasil belajar. Berdasarkan
pada hasil penilaian proses dan penilaian produk, maka fasilitator dan
Pengawas Sekolah akanmelakukan penilaian secara menyeluruh kepada
peserta dengan menggunakanformat Penilaian Kompetensi.Peserta
dinyatakan KOMPETEN jika:
a) Memenuhi minimal kehadiran 90% dari seluruh kegiatan in
b) Memperoleh penilaian proses dengan nilai minimal baik.
c) Telah mengerjakan dan menyelesaikan semua tagihan-tagihan yang
telah diberikan.
d) Dinyatakan KOMPETEN oleh fasilitator dan pengawas sekolah.
e) Pemilihan model pembelajaranModel pembelajaran yang dipilih
adalahProblem based learning (PBL)
f) Merancang Kegiatan pembelajaran Sesuai dengan
Model pembelajaran Pengembangan desain pembelajaran Dilakukan
dengan merinci kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuaidengan
sintak PBL
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan model PBL.
TAHAP ALOKAS
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN I WAKTU

A. Kegiatan Pendahuluan

15
Pendahuluan - Mengucapkan salam
(persiapan/
- Berdoa sebelum pelajaran
orientasi)
dimulai
- Memeriksa kehadiran
siswa
- Guru menyampaikan
pokok materi yang akan
dipelajari dan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai

Apersepsi Review materi sebelumnya,


atau Meninjau sampai sejauh
mana materi yang sudah
dipelajari sebelumnya tentang
K3
Motivasi Memberikan motivasi kepada
siswa tentang pentingnya
menjahit busana dengan
proses melakukan
penyelesaian akhir busana
pada setiap finishing busana
dengan benar
B. Kegiatan Inti

Sintak Model Orientasi peserta didik pada


masalah
Pembelajaran 1 - Peserta didik mengidentifikasi
alat mengidentifikasi proses
wash auxellary sesuai untuk
jenis bahan busana
yang akan dicuci dan
berdasarkan takaran
- Peserta didik Menjelaskan
pengaruh dalam proses
pencucian serat berkelompok

Sintak Model - Mengorganisasikan peserta


didik untuk belajar
Pembelajaran 2 membimbing peserta didik
untuk Menyebukan peralatan
steaming disiapkan sesuai
dengan kebutuhan busana
yang akan disteam / disetrika
yang tepat
- Peserta didik Menjelaskan

16
pengaturan suhu/ temperatur,
uap disesuaikan dengan jenis
bahan
- Guru mendemonstrasian cara
Menganalisis busana disetrika
dengan rata,licin, dan bersih
dengan menggunakan dengan
benar
- Peserta didik
memperhatikan dan
mencatat
Sintak Model Membimbing penyelidikan
individu maupun kelompok
Pembelajaran 3
- Guru membimbing peserta
didik untuk memasang alat
jahit tangan dengan benar

Sintak model Mengembangkan dan


menyajikan hasil karya
Pembelajaran 4
- Peserta didik
menyimpulkan hasil
identifikasi
- Peserta didik menyiapkan
penyelesaianrok dengan
alat jahit tangan

Sintak model Menganalisis dan


mengevaluasi proses
Pembelajaran 5
pemecahan masalah

- Bersama – sama
menyimpulkan hasil
idntifikas
- Siswa mencatat hasil
diskusi
C. Kegiatan Penutup

- Guru memeriksa hasil kerja kelompok dan memberikan


penilaian serta penghargaan terhadap hasil kerja siswa
- Menginformasikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya
- Membersihkan area kerja

17
- Mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan pulang

18
E. Waktu dan Tenpat Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 23 Nopember sampai dengan 15
Desember 2019, bertempat di SMK Negeri 1 Tuban.

19
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil yang diperoleh

1. Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik ini dapat diuraikan sebagai
berikut. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan
model pembelajaran PBL berlangsung kurang
aktif. Siswa   merespon pertanyaan dari guru dengan aktif, tetapi
mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya sedikit kurang
aktif atau terbatas. Padahal seharusnya aktifitas pembelajaran yang
dirancang sesuai sintak PBL mengharuskan siswa aktif selama
proses pembelajaran.

2. Pembelajaran dilakukan dengan menerapkan


model pembelajaran PBL,  meningkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan transfer knowledge. Setelah membaca, meringkas, dan
mendiskusikan cara menyelesaikan akhir busana, peserta didik tidak
hanya memahami konsep secara teori (pengetahuan konseptual)
tetapi juga memahami prosedur yang benar
(pengetahuan prosedural) tentang cara mencuci dan menyetrika
dengan benar.  Pemahaman ini menjadi dasar siswa dalam
mempelajari materi pembuatan busana industri, khususnya
menyiapkan menyelesaikan akhir busana

3. Penerapan model pembelajaran PBL meningkatkan kemampuan


siswa untuk berpikir kritis. Tetapi dalam prkteknya dikelas XI TBs 3,
siswa kurang aktif dalam berdiskusi. Umumnya mereka kurang bisa
mengeksplor Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa
untuk bertanya dalam kegiatan tanya jawab dalam  menanggapi
topik yang dibahas dalam pembelajaran. Tetapi dalam pembelajaran
sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTSsuasana
kelas lebih cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja
sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan
guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan tugas
yang disajikan, kurang peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya
itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu
disajikan dengan pola deduktif (diawalidengan ceramah teori tentang
materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa), membuat
siswa cenderung menghapalkan teori. Pengetahuanyang diperoleh
siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru. Berbeda kondisinya
dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi HOTSdengan
menerapkan PBL ini.

4. Penerapan model pembelajaran PBL juga meningkatkan kemampuan


siswadalam memecahkan masalah (problem solving). PBL yang
diterapkandengan menyajikan teks tulis dan demonstrasi tentang
cara menyiapkan mesin jahit, mampu mendorong siswa

20
merumuskan pemecahan masalah. Sebelummenerapkan PBL,
penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan teori yang
didapat dari buku saja. Dengan menerapkan PBL, siswa tak hanya
belajar dari tekstulis, tetapi juga dari demonstrasi serta diberi
kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya

B. Masalah yang dihadapi


Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum
terbiasa siswa belajar dengan model PBL. Sehingga pada saat diskusi
siswa cenderung pasif dan hanya beberapa saja yang bisa aktif.

C. Cara mengatasi masalah


Agar siswa yakin bahwa pembelajaran dengan PBL dapat membantu
mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi
penjelasansekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat
belajar berorientasi padaketerampilan berpikir tingkat tinggi (higher order
thinkingskills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya
HOTS akan membuat siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan
konsep akan membuat siswa mau belajardengan HOTS.

21
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui
PeningkatanKompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi merupakan
salah satu upayaKementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui
Direktorat Jenderal Guru danTenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan.
Program ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang
menekankan pada pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir
tingkattinggi atau higher Order Thinking Skills (HOTS)

 Keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir


kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan,
membangun representasi, menganalisis dan membangun hubungan
dengan melibatkan aktivitas mental yang paling dasar yang sebaiknya
dimiliki olehseorang guru professional

Guru profesional memegang peranan yang sangat penting dalam


menentukan prestasi peserta didik. Penelitian menunjukkan
bahwa 30% prestasi peserta didik ditentukan oleh faktor guru. Dengan
demikian maka guru harus senantiasa meng-update dirinya dengan
melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan.Jika program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yangdikembangkan
oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikansebelumnya
didasarkan pada hasil Uji Kompetensi Guru, berfokus
pada peningkatan kompetensi guru khususnya kompetensi pedagogi dan 
profesional,maka Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran
Berbasis Zonasi lebih berfokus pada upaya memintarkan peserta didik
melalui pembelajaran berorientasiketerampilan berpikir tingkat tingg

B. Rekomendasi
Untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta pemerataan mutu
pendidikan,maka pelaksanaan Program PKP mempertimbangkan
pendekatan kewilayahan,atau dikenal dengan istilah zonasi. Melalui
langkah ini, pengelolaan Pusat KegiatanGuru guru atau
Musyawarah guru mata  pelajaran (MGMP) SMP/SMA/SMK, 
Dapat terintegrasi melalui zonasi pengembangan dan pemberdayaan
guru. Zonasi memperhatikan keseimbangan dan keragaman mutu
pendidikan di lingkungan terdekat, seperti status akreditasi sekolah, nilai
kompetensi guru, capaian nilai rata-rata UN/USBN sekolah, atau
pertimbangan mutu lainnya. Petunjuk teknis inidisusun sebagai acuan
bagi para pihak yang berkepentingan dalam implementasiProgram PKP

22
DAFTAR PUSTAKA

Djajadisastra, jusuf * ( 1982) , Metode-metode Mengajar , Bandung


penerbit :angkasa

Djamarah, Syaiful Bakri (1996 ), Strateagi Belajar Mengajar , Jakarta Rineka


Cipta

Prihati Sri, Dasar Teknologi Menjahit 1, Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan, Direktorat Pembinaan SMK, 2013

23
R-9 Rubrik Laporan Best Practise
Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.

A. Langkah-langkah penilaian hasil kajian:

1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LK-9!


2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian anda terhadap hasil
kerja peserta sesuai rubrik berikut!

B. Kegiatan Praktik

1. Memuat Lembar Judul


2. Memuat Halaman Pengesahan yang ditanda tangani Kepala Sekolah
3. Memuat Biodata Penulis dengan lengkap
4. Memuat Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Lampiran
5. Menguraikan Latar Belakang Masalah dari kesenjangan harapan dengan
kenyataan yang ada dengan jelas
6. Menguraikan jenis dan manfaat kegiatan dengan jelas
7. Memuat tujuan dan sasaran, Bahan/Materi Kegiatan, Metode/Cara
Melaksanakan Kegiatan, Alat/Instrumen, Waktu dan Tenpat Kegiatan
dengan jelas
8. Menguraikan hasil kegiatan dengan penjelasan hasil yang diperoleh,
masalah yang dihadapi dan cara mengatasi masalah tersebut dengan jelas
9. Memuat simpulan dan rekomendasi yang relevan
10. Memuat daftar pustaka sesuai materi yang dituangkan
11. Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi, instrumen dan hasil
pembelajaran

Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik

90  nilai  100 Sebelas aspek sesuai dengan kriteria

80  nilai  90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek

24
kurang sesuai

70  nilai  80 Tujuh sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai

60  nilai  70 Lima sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai

<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang


sesuai

Laporan Best Practise


Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.

C. Langkah-langkah penilaian hasil kajian:


1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LK-9!
2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian anda terhadap hasil kerja peserta
sesuai rubrik berikut!
D. Kegiatan Praktik
1. Memuat Lembar Judul
2. Memuat Halaman Pengesahan yang ditanda tangani Kepala Sekolah
3. Memuat Biodata Penulis dengan lengkap
4. Memuat Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Lampiran
5. Menguraikan Latar Belakang Masalah dari kesenjangan harapan dengan kenyataan
yang ada dengan jelas
6. Menguraikan jenis dan manfaat kegiatan dengan jelas
7. Memuat tujuan dan sasaran, Bahan/Materi Kegiatan, Metode/Cara Melaksanakan
Kegiatan, Alat/Instrumen, Waktu dan Tenpat Kegiatan dengan jelas
8. Menguraikan hasil kegiatan dengan penjelasan hasil yang diperoleh, masalah yang
dihadapi dan cara mengatasi masalah tersebut dengan jelas
9. Memuat simpulan dan rekomendasi yang relevan
10. Memuat daftar pustaka sesuai materi yang dituangkan
11. Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi, instrumen dan hasil pembelajaran

Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik

25
90  nilai  100 Sebelas aspek sesuai dengan kriteria

80  nilai  90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai

70  nilai  80 Tujuh sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai

60  nilai  70 Lima sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai

<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai

26
Lampiran

IN-3
A. Tujuan
Peserta menemukan kekurangan dan kelebihan dari RPP yang telah dirancang dan
melakukan perbaikan terhadap RPP jika menemukan kekurangan dari hasil tinjauan RPP
tersebut.

B. Petunjuk
1. Peserta dibagi dalam kelompok dengan jumlah anggota maksimal 4 orang dan
saling bertukar RPP antara satu kelompok ke kelompok lain berdasarkan
pembagian dari Guru Inti untuk melakukan reviu RPP dengan menggunakan LK-6.
2. Peserta memberikan saran perbaikan dan mendiskusikan dengan Guru Inti terkait
RPP yang di-reviu
3. Peserta melakukan perbaikan RPP berdasarkan hasil reviu LK-6

REVIU RPP

Nama Penyusun RPP : Evi Atik Us sofa,S.Pd


Nama Penelaah RPP : Dra.Sri Wulan
FORMAT TELAAH RPP

Hasil
No. Komponen Indikator Penilaian/Saran
tindak lanjut
A. Identitas Mata 1. Menuliskan nama sekolah. Sesuai
Pelajaran/ 2. Menuliskan matapelajaran. Sesuai
Tema 3. Menuliskan kelas dan semester. Sesuai
4. Menuliskan alokasi waktu. Sesuai

B. Kompetensi Inti Menuliskan KI dengan lengkap dan benar. Sesuai

C. Kompetensi Menuliskan KD dengan lengkap dan benar. Sesuai


Dasar
D. Indikator 1. Merumuskan indikator yang mencakup Sesuai
Pencapaian kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan
Kompetensi sikap sesuai dengan KD.
2. Menggunakan kata kerja operasional relevan
dengan KD yang dikembangkan. Sesuai
3. Merumuskan indikator yang cukup sebagai
penanda ketercapaian KD.
27
Hasil
No. Komponen Indikator Penilaian/Saran
tindak lanjut
Sesuai

E Nilai Karakter 1. Menuliskan nilai-nilai karakter yang akan Sesuai


dimunculkan dalam pembelajaran
2. Butir karakter yang dituliskan adalah butir Sesuai
karakter operasional

F Tujuan 1. Tujuan pembelajaran dirumuskan satu atau Sesuai


Pembelajaran lebih untuk setiap indikator pencapaian
kompetensi.
2. Tujuan pembelajaran mengandung unsur:
audience (A), behavior (B), condition (C), dan Tidak sesuai
degree (D).
Sesuai
3. Tujuan pembelajaran dirumuskan untuk satu
pencapaian KD.
G. Materi 1. Memilih materi pembelajaran reguler, remedial Sesuai
Pembelajaran dan pengayaan sesuai dengan kompetensi yang
dikembangkan.
2. Cakupan materi pembelajaran reguler, remedial,
dan pengayaan sesuai dengan tuntutan KD, Sesuai
ketersediaan waktu, dan perkembangan peserta
didik.
3. Kedalaman materi kemampuan peserta didik. Sesuai

H. Metode 1. Menerapkan satu atau lebih metode Sesuai


Pembelajaran pembelajaran.
2. Metode pembelajaran yang dipilih adalah Sesuai
pembelajaran aktif yang efektif dan efisien
memfasilitasi peserta didik mencapai indikator-
indikator KD beserta kecakapan abad 21.

28
Hasil
No. Komponen Indikator Penilaian/Saran
tindak lanjut
I. Media dan 1. Memanfaatkan media sesuai dengan indikator, Sesuai
Bahan karakteristik peserta didik dan kondisi sekolah.
2. Memanfaatkan bahan sesuai dengan indikator, Sesuai
karakteristik peserta didik dan kondisi sekolah
3. Memanfaatkan media untuk mewujudkan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik atau Sesuai
model memadai.
4. Memanfaatkan bahan untuk mewujudkan Sesuai
pembelajaran dengan pendekatan saintifik atau
model memadai.
5. Memilih media untuk menyampaikan pesan yang Sesuai
menarik, variatif, dan sesuai dengan indikator
pencapaian kompetensi.
6. Memilih bahan untuk menyampaikan pesan yang
menarik, variatif, dan sesuai dengan indikator Sesuai
pencapaian kompetensi.

J Sumber Belajar 1. Memanfaatkan lingkungan alam dan/atau sosial. Sesuai


2. Menggunakan buku teks pelajaran dari pemerintah
(Buku Peserta didik dan Buku Guru). Sesuai
3. Merujuk materi-materi yang diperoleh melalui
perpustakaan. Sesuai
4. Menggunakan TIK/merujuk alamat web tertentu
Tidak Sesuai
sebagai sumber belajar.

K Penilaian 1. Mencantumkan teknik, bentuk, dan contoh Sesuai


instrumen penilaian pada ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan
indikator.
2. Menyusun sampel butir instrumen penilaian sesuai Sesuai
kaidah pengembangan instrumen
Sesuai
3. Mengembangkan pedoman penskoran (termasuk
rubrik) sesuai dengan instrumen.

29
Hasil
No. Komponen Indikator Penilaian/Saran
tindak lanjut
L Pembelajaran 1. Merumuskan kegiatan pembelajaran remedial Sesuai
Remedial yang sesuai dengan karakteristik peserta didik,
alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.
2. Menuliskan salah satu atau lebih aktivitas kegiatan
pembelajaran remedial, berupa: Kurang sesuai
 pembelajaran ulang,
 bimbingan perorangan
 belajar kelompok
 tutor sebaya

M Pembelajaran Merumuskan kegiatan pembelajaran pengayaan Sesuai


Pengayaan yang sesuai dengan karakteristik peserta didik,
alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.

N Bahan Ajar Menguraikan bahan ajar sesuai dengan KD Sesuai

30
JURNAL PRAKTEK MENGAJAR
Nama Peserta : Evi Atik Us sofa

Sekolah : Smk Negeri 2 Tuban

Jenjang : SMK

Aspek Praktek Pembelajaran Deskripsi Dokumentasi

- Berdo’a sebelum pelajaran


Kegiatan Pendahuluan
dimulai.

-Mengisi daftar hadir siswa

-Memotivasi siswa
-Menanyakan pertemuan
minggu sebelumnya
-Menyiapkan materi

Kegiatan Inti

- Mengamati
1 Proses Saintifik (5M)
- Menanya
- Mengumpulkan Informasi
- Menalar
- Mengkomunikasikan

2 Aktivitas Pembelajaran
HOTS

31
Diskusi kelompok tentang
a. Transfer Knowledge
meteri penyelesaian akhir
busana (mencuci busana
dan menyetrika busana )

Mempresentasikan hasil
b Critical Thinking,
diskusi kelompok
. Creativity

- Siswa menanyakan yang


c. Problem Solving
belum dipahamami oleh
kelompok yang presentasi
- Guru membantu siswa
untuk menjawab
pertanyaan dari temannya
- Guru memberikan
kesimpulan dari hasil
presentasi tiap kelompok
dan memberikan
penjelasana yang belum
dimengerti

Menjelaskan materi
3 Kecakapan Abad 21 (PPK,
dengan menggunakan LCD
Literasi,

32
- Faktual
4 Dimensi Pengetahuan
- Konseptual
- Prosedural
- Metakognitif

Memberikan penilaian dan


5 Pelaksanaan Penilaian
reward pada siswa yang
aktif

- Mengevaluasi hasil
Kegiatan Penutup
pembelajaran dan
menyiapkan materi
pertemuan selanjutnya
- Berdo’a setelah pelajaran
usai.

33
FORMAT CATATAN REFLEKSI

Tujuan

1. Peserta melakukan refleksi untuk mengetahui tingkat kelebihan dan kekurang salama
melakukan OJL
2. Reviu RPP Unit ke 2
3. Penyusunan Laporan Best Practice
Petunjuk:

1. Melakukan refleksi untuk mengetahui tingkat kelebihan dan kekurang salama


melakukan OJL dengan langkah sebagai berikut:
a. Peserta dibagi kedalam beberapa kelompok yang beranggotakan 4 orang
dalam satu kelompok.
b. Secara mandiri peserta melakukan refleksi dengan menggunakan LK-8,
c. Peserta melakukan Curah Pendapat dan membuat kesimpulan di kelompok
masing-masing terkait LK-8 ,
d. Setiap kelompok mempresentasikan hasil dari kesimpulan ke depan kelas.
2. Reviu RPP Unit ke 2 dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Peserta dan Guru Inti berdiskusi tentang teknik melakukan Reviu RPP
berorientasi HOTS
b. Peserta dibagi dalam kelompok dengan jumlah anggota maksimal 4 orang
dan saling bertukar RPP antara satu kelompok ke kelompok lain
berdasarkan pembagian dari Guru Inti untuk melakukan Reviu RPP dengan
menggunakan LK-6.
c. Peserta memberikan saran perbaikan dan mendiskusikan dengan Guru Inti
terkait RPP yang di-Reviu
d. Peserta melakukan perbaikan RPP berdasarkan hasil Reviu LK-6
3. Penyusunan Laporan Best Practice
a. Peserta dan Guru Inti berdiskusi tentang teknik melakukan Reviu RPP
berorientasi HOTS
b. Peserta secara mandiri melakukan identifikasi terhadapat kegiatan-kegiatan
yang dilakukan selama In dan On untuk dijadikan dasar dalam penyusunan
laporan Best Practice

34
c. Peserta menyusun laporan Best Practice sesuai dengan rambu-rambu
pelaporan

FORMAT CATATAN REFLEKSI

1. Bagaimanakah penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan


Kecapakan Abad 21 di dalam RPP yang disusun?
Pengunaan aspek HOTS dalam pembelajaran meliputi :
Aspek HOTS mencakup faktual, konseptual, dan prosedural, meliputi :
Sudah disusun dengan baik tetapi belum begitu sempurna, sehingga perlu
perbaikan dengan bimbingan

2. Bagaimanakah penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan


Kecapakan Abad 21 di dalam proses pembelajaran di kelas?
Sudah diimplementasi akan tetapi masih ada kekurangan di dalam proses belajar
mengajar di dalam kelas
3. Apa kendala yang ditemui selama menerapkan pembelajaran beriorientasi HOTS?
Kendalanya siswa masih belum bisa aktif dalam pembelajaran karena siswa masih
terbiasa dengan menggunakan pembelajaran yang lama, jadi di dalam kelas masih
terlihat pasif.

Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.

A. Langkah-langkah penilaian hasil kajian:


1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LK-8!
2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian anda terhadap hasil kerja
peserta sesuai rubrik berikut!
B. Kegiatan Praktik
1. Penggunaan Aspek HOTS, 5M, dimensi pengetahuan dan kecakapan abad 21, sesuai
RPP yang disusun.

35
2. Penggunaan Aspek HOTS dalam proses pembelajaran dilaksanakan dengan baik.
3. Penggunaan 5M dalam proses pembelajaran dilaksanakan dengan baik.
4. Penggunaan dimensi pengetahuan dalam proses pembelajaran dilaksanakan secara
runut dan baik.
5. Penggunaan kecakapan abad 21 dalam proses pembelajaran dilaksanakan dengan
baik.
6. Menguraikan kendala selama menerapkan pembelajaran HOTS secara jelas.

Rubrik Penilaian:

Nilai Rubrik

90  nilai  100 Enam aspek sesuai dengan kriteria

80  nilai  90 Lima aspek sesuai dengan kriteria, satu aspek kurang sesuai

70  nilai  80 Empat sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai

60  nilai  70 Tiga sesuai dengan kriteria, tiga aspek kurang sesuai

<60 Dua aspek sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai

36

Anda mungkin juga menyukai