OLEH :
AMANDA TRISNA
NIM : 1914401173
OLEH :
AMANDA TRISNA
NIM : 1914401173
ii
TAHUN 2022
iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Tim Penguji
Penguji I Penguji II
Mengetahui,
NIK : 10103569014
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah
dan sumbangan gagasan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin
Perintis Indonesia’
2. Bapak Dr. rer. nat. Ikhwan Resmala Sudji, S.Si, M.Si selaku Dekan
3. Ibu Ns. Endra Amalia, M.Kep selaku Ketua Program Studi DIII
sabar
v
5. Kepada Bapak dan Ibu Dosen dari Prodi DIII Keperawatan Universitas
Perintis Indonesia
semangat, dan doa bagi penulis hingga bisa menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak dalam perbaikan Karya
Tulis Ilmiah ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan
penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................
HALAMAN JUDUL................................................................................................
PERNYATAAN PERSETUJUAN..........................................................................
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
DAFTAR TABEL.....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR................................................................................................
DAFTAF SKEMA....................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................................................
1.2 Tujuan................................................................................................................
1.2.1 Tujuan Umum..................................................................................................
1.2.2 Tujuan Khusus.................................................................................................
1.3 Manfaat...............................................................................................................
1.3.1 Bagi Pelayanan Kesehatan...............................................................................
1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan.................................................................................
1.3.3 Bagi Keluarga..................................................................................................
3.1 Pengkajian..........................................................................................................
3.1.1 Data Umum.......................................................................................................
3.1.2 Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga...................................................
3.1.3 Lingkungan.......................................................................................................
3.1.4 Striktur Keluarga...............................................................................................
3.1.5 Fungsi Keluarga................................................................................................
3.1.6 Stress dan Koping Keluarga..............................................................................
3.1.7 Pemeriksaan Fisik.............................................................................................
3.1.8 Harapan Keluarga terhadap Perawat.................................................................
viii
3.1.9 Skoring..............................................................................................................
3.1.10 Diagnosa Keperawatan....................................................................................
3.2 Rencana Asuhan Keperawatan.........................................................................
3.3 Catatan Perkembangan.....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN......................................................................................
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Skoring………………………………………………………………………
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR SKEMA
Genogram…………………………………………………………………………
Denah Rumah……………………..………………………………………………
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 SAP…………..………………………………………………………
Lampiran 2 Media……………...…………………………………………………
Lampiran 3 Foto………………………………………..…………………………
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
dunia yang terjadi seiring perkembangan dampak polusi lingkungan dan gaya
umumnya terjadi, penyakit ini dapat dicegah dan dapat diobati ditandai
dengan gejala pernapasan persisten dan keterbatasan aliran udara atau alveolar
yang biasanya disebabkan oleh paparan gas atau partikel berbahaya dan
Lung Disease (GOLD) disebutkan pada tahun 2010 sebanyak 348 juta jiwa
atau sekitar 11,7% jiwa di dunia merupakan penderita PPOK dengan angka
kematian mencapai tiga juta setiap tahunnya. PPOK menyerang 65 juta jiwa
di dunia dengan tingkat keparahan sedang sampai berat. Ditemukan lebih dari
tiga juta jiwa meninggal akibat PPOK dan merupakan penyebab kematian
1
angka lebih 30% dalam 10 tahun kedepan jika tidak ada tindakan yang
dilakukan dalam mengurangi faktor resiko dari PPOK tersebut WHO juga
angka (35%), lalu diikuti asma bronchial (33%), kanker paru (30%) dan
setelah Aceh (4,3%), dan Sumatera Utara (3,6%) dengan prevalensi terbanyak
Kapau pada tahun 2021 sebanyak 17 kunjungan dan pada tahun 2021 juga
sebanyak 17 orang.
adanya sumbatan pada aliran nafas yang biasanya terjadi karena gaya hidup
seperti merokok dan terpapar asap maupun polusi. Tindakan yang dapat
ini terdiri dari latihan dan praktik pernafasan yang dimanfaatkan untuk
2
pernafasan. Keluarga dengan penderita penyakit PPOK harus mengetahui
1.2 Tujuan
di Daerah Koto Panjang Hilir, Kapau 2022, diharapkan masalah dapat teratasi.
penuis mampu :
PPOK
3
1.3 Manfaat
4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
terdapat ayah, ibu dan anak yang disebut keluarga inti/rumah tangga (keluarga
batih).
keluarga adalah unit terkecil dalam mayarakat yang terdiri dari suami, istri
atau suami, istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.
a. Keluarga Inti
5
Keluarga inti adalah keluarga yang terbentuk karena hubungan
pernikahan yang tinggal dalam satu rumah, terdiri dari suami, istri dan
c. Keluarga Adopsi
d. Keluarga Asuh
mereka baik dalam waktu dekat maupun dalam waktu yang lama.
e. Extended Family
keluarga) atau ayah (17% keluarga) sebagai kepala rumah (U.S Bureu
6
g. Dewasa Lajang yang Tinggal Sendiri
penyakit kronik atau individu cacat, adalah orang dewasa yang tinggal
keluarganya.
dengan stress. Banyak penyatuan yang perlu dilakukan dan sering kali
ini beraptasi dengan kecepatan ysng tidak sama (Visher & Visher,
7
f. Keluarga komuni adalah keluarga yang terdiri atas lebih dari satu
pasangan monogamy dengan anak, saling berbagi fasilitas yang sama,
sumber daya, dan pengalaman, sosialisasi anak-anak seperti aktivitas
kelompok
g. Keluarga asuh merupakan rumah tangga yang terdiri atas satu orangtua
atau dua orangtua dengan anak asuh dan dapat juga anak kandung dari
orangtua tersebut.
Fungsi keluarga secara umum dapat dibagi menjadi lima yaitu fungsi
misalnya ayah sebagai pencari uang untuk kebutuhan dan ibu bertugas
disekitarnya.
8
masyarakat. Fungsi reproduksi bertujuan untuk melanjutka ngaris keturunan,
keluarga.
keluarga dalam memelihara lingkungan keluarga yang saling asuh atau saling
menyayangi.
keluarga berfokus dalam keluarga agar keluarga berfungsi dengan baik dan
hanya sebagai fungsi essensial dan dasar keluarga. Keluarga perlu mengenali
Fungsi perawatan kesehatan ini mengacu pada lima tugas kesehatan keluarga
9
1. Kemampuan keluarga dalam mengenal masaalh kesehatan yang terjadi di
mengatasi masalah
masalah
ditimbulkan
10
3. Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
sindrom metabolic
d) Kesalahan dari prosedur dari pemberian makan atau pola makan tidak
sehat
pemeliharaaan kesehatan :
sehat
yang sehat
sehat
11
5. Kemampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan. Hal ini
dipengaruhi oleh :
d) Finansial keluarga
dengan kesehatan.
12
2. Pelaksanaan : Perkenalan diri dan jelaskan tujuan, observasi lingkungan
kegiatan.
pelaksana.
13
dipenuhi di setiap perkembangannya. Tahap perkembangan keluarga terbagi
c. Merencanakan keluarga
Tahap ini bermula dari kelahiran anak pertama sampai bayi berusia
30 bulan.
14
Tahap perkembangan ini diawali saat anak pertama berusia 2,5 tahun
dan berakhir saat anak berusia 5 tahun. Sekarangn keluarga mungkin terdiri
dari tiga hingga lima orang, dengan posisi suami-ayah, istri-ibu, anak laki-
privasi, keamanan
b. Mensosialisasikan anak
Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai
masuk sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa
remaja
15
2.1.4.5 Keluarga dengan Anak Remaja
Ketika anak pertama melewati umur 13 tahun, tahap kelima dari siklus
tahun, meskipun tahap ini dapat lebih singkat jika anak meninggalkan
keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak masih tinggal di rumah hingga
19 atau 20 tahun.
Permulaan dari fase ini ditandai dari anak pertama sampai anak terakhir
kosong.
c. Membantu orangtua lanjut usia dan sakit-sakitan baik dari pihak suami
maupun istri.
16
Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan salah satu
meninggal.
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan pada lansia yang berkaitan dengan
c. Sering menyendiri
g. Minum obat penenang dan obat penghilang rasa sakit tanpa aturan
17
c. Menjalin hubungan yang baik dengan keluarga dan masyarakat
18
Pada tahun-tahun sesaat sesudah pemberhentian kerja, pasangan
sederhana
19
emosional dan ekonomi serta diperlukan penyesuaian dalam
dukungan antara orang tua dan anak. Orang tua akan mendapat
perhatian lebih dari anaknya saat usianya sudah mencapai lanjut usia
terjaga.
integritas hidup)
sistem anatomi dan fisiologi pada lansia. Perubahan tersebut menjadi salah
satu faktor terjadinya masalah kesehatan yang terjadi pada lansia. Masalah
1. Masalah Kardiovaskular
20
Pada masalah ini terjadi penurunan struktur dan fungsi kardiovaskular
2. Masalah Respirasi
menurun.
3. Masalah Pencernaan
pencernaan.
5. Masalah Muskuloskeletal
6. Diabetes Melitus
21
Penyakit diabetes melitus pada lansia menyebabkan komplikasi berupa
kekuatan.
2.1.5.2 Struktur Peran : serangkai perilaku yang diharapkan sesuai posisi sosial
yang diberikan.
2.1.5.4 Struktur Nilai dan Norma : nilai adalah sistem ide-ide, sikap kenyataan yang
sekitar keluarga.
Ayah berperan sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya
22
rasa aman. Juga sebagai kepala keluarga, anggota kelompok sosial, serta
2.1.7.1 Pendidik/educator
23
2.1.7.2 Perawat sebagai penghubung/coordinate/kolabolator
dirumah saat pasien pulang dari rumah sakit namun masih membutuhkan
sebagai klien.
pelayanan kesehatan.
24
2.1.7.8 Sebagai pelaksana pelayanan perawatan
kesehatan.
maupun tidak
25
2.2 Konsep Dasar PPOK
penyakit yang dicirikan oleh keterbatasan aliran udara yang tidak dapat pulih
mukus, dan perubahan pasa sistem pembuluh darah paru. (Brunner &
Suddarth, 2013).
udara pada saluran nafas yang tidak sepenuhnya reversible yang bersifat
yang dapat dicegah dan diobati, ditandai dengan adanya hambatan pada aliran
26
PPOK ringan memiliki gejala ringan dengan atau tanpa batuk, dengan atau
tanpa produksi sputum, sesak napas derjat sesak 0 sampai dengan derjat
sesak 1 (tidak ada sesak kecuali dengan aktivitas berat, sesak mulai timbul
bila berjalan cepat atau naik tangga 1 tingkat), dengan spirometri VEP1 >
PPOK sedang memiliki gejala klinis dengan atau tanpa batuk, dengan atau
tanpa produksi sputum, sesak napas dengan derjat 2 (sesak timbul saat
prediksi.
PPOK berat memiliki gejala klinis sesak napas derjat 3 dan 4 dengan gagal
VEP <30% prediksi atau VEP1>30% dengan gagal napas kronik. Gagal
napas kronik ini ditunjukan dengan hasil pemeriksaan analisa gas darah
hiperkapnia.
27
2.2.3.1 Anantomi Jalan Nafas Atas
a. Hidung
merupakan bagian menonjol dari wajah disangga oleh tulang hidung dan
dipisah menjadi kanan dan kiri oleh pembagi vertikel yang sempit
b. Sinus Paranasal
28
Termasuk empat pasang rongga yang bertulang dan dilapisi oleh
sensitive.
Faring dibagi menjadi tiga region yaitu nasal, oral, dan laring.
29
tulang hyoid ke kartilago krikoit. Faring ini berfungsi sebagai saluran
e. Laring
Laring disebut juga dengan organ suara yang merupakan struktur epitel
kartilago tiroid
laring
30
a. Trakea
semu yang mengandung sel goblet atau sel penghasil mucus serta
b. Paru-paru
31
bergantian akan meningkatkan dan menurunkan kapsitas dada. Ketika
dan trakea.
ventilasi.
3) Lobus : Paru kiri terdiri dari lobus bawah sedangkan paru kanan
atas, tengah dan bawah. Setiap lobus dibagi menjadi dua segmen
32
kiri, bronkus terdiri dari 6-8 cincin dan memiliki tiga cabang.
Bronkus kiri lebih panjang dan ramping dan terdiri dari 9-12 cincin
laring.
jenis sel-sel alveoli yaitu sel aveoli tipe I yang merupakan sel epitel
penting.
2.2.4 Etiologi
partikel gas yang dihirup oleh seseorang. Faktor resiko tersebut diantaranya
33
Asap rokok merupakan faktor penyebab utama terjadinya PPOK. Asap
kesehatan baik pada perokok maupun orang yang terpapar oleh asap rokok
response. Hal ini dapat dilihat dari Index Brigman yaitu jumlah konsumsi
batang rokok perhari dikali jumlah hari lamanya merokok (tahun). Reaksi
telah terbukti.
obstruksi aliran udara. Pekerjaan yang sering terpapar ialah penambang batu
bara, penambang emas, dan debu kapas tekstil yang diketahuo beresiko
Infeksi saluran respirasi telah diteliti sebagai tatis resiko potensial dalam
saluran nafas bawah berulang. Infeksi saluran respirasi yang terjadi sewaktu
34
2.2.4.5 Defisiensi alfa 1 antitripsin
sebagai batuk normal seorang perokok. Selain itu nyeri kepala dan pilek.
Pilek disertai batuk berdahak berwarna kuning atau hijau akibat infeksi
skunder oleh bakteri. Gelaja lain yang bisa direasakan yaitu mengi/bengek.
Pada penderita usia 60 tahun sering timbul sesak napas saat bekerja dan
bisa bertambah parah perlahan. Akhirnya sesak napas akan dirasakan ketika
PPOK mengalami penurunan berat badan setelah sesak napas yang berat
dan kurannya nafsu makan. Gejala lain yang mungkin terjadi ialah
stadium akgir bisa terjadi sesak napas berat dan bahkan bisa tu=imbul saat
35
2.2.6 Patofisiologi
yang mensekresi lendir dan sel-sel goblet, fungsi silia menurun, dan lendir
yang dihasilkan dari batuk bertambah banyak, batuk selama lebih kurang
tiga bulan. Hal ini akan mengakibatkan bronkhiolus sempit dan tersumbat
dalam darah.
36
mengakibatkan kurangnya kadar oksigen dan meningkatnya
menyebabkan defisit energi sehingga pasien menjadi lemah dan energy yang
2007).
37
WOC
PPOK Inflamasi
Batuk
Pembesaran alveoli
Bersihan Jalan
Hipertropi kelenjar mukosa Nafas Tidak
Efektif
Penyempitan
saluran udara
Kesiapan
Ekspansi paru
Peningkatan
menurun
Kesehatan Tidak
Efektif
Kompensasi tubuh untuk
Suplay O2 tidak
memenuhi kebutuhan O2 dengan
adekuat keseluruh tubuh
meningkatkan frekuensi nafas
Hipoksia
Kontraksi otot pernafasan
dalam penggunaan energy
Sesak meningkat
Pola nafas
Intoleransi
Tidak Efektif
Aktivitas
38
2.2.7 Pemeriksaan Penunjang
(FEV) terhadap tekanan kapasitas vital (FVC), rasio akan menjadi turun pada
menurun dan PCO2 normal atau meningkat pada penderita bronchitis kronis
dan emfisema.
program.
39
2.2.7 Penatalaksanaan
40
e. Instruksikan pasien untuk melakukan batuk terarah atau terkontrol
meningkatkan relaksasi
fisik untuk menguatkan otot ekstremitas atas dan bawah dan untuk
41
c. Rekomendasikan penggunaan alat bantu berjalan, jika perlu, untuk
takikardia
d. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala infeksi atau
komplikasi lain dan laporkan perubahan pada status fisik atau kognitif
pneumonia streptokokus
f. Ingatkan pasien untuk tidak pergi keluar rumah jika jumlah serbuk sari
banyak atau jika terdapat banyak sekali polusi udara dan untuk
kelembapan tinggi.
42
2.2.8 Komplikasi
2.2.9.1 Hipoksemia : Penurunan nilai PO2 < 55 mmJg dengan nilai saturasi o2
<85% gejala awal pasien akan mengalami kelupaan, perubahan mood dan
(hiperkapnia). Tanda yang muncul adalah nyeri pada kepala, fatigue, letargi,
menimbulkan dispnea.
nsmun bisa juga pada emfisema berat. Gagal jantung ini harus diobservasi
2.2.9.4 Disritmia Jantung : Timbul akibat dari hipokssemia, penyakit jantung lain,
2.3.1 Pengkajian
43
a. Mengidentifikasi Data
1. Nama Keluarga
2. Umur
3. Pendidikan
4. Pekerjaan
5. Alamat
6. Komposisi Keluargs
Genogram
44
1. Tahap Perkembangan Keluarga dan Riwayat Keluarga : Uraikan tahap
dimasa silam
3. Riwayat Keluarga Asal Kedua Orang Tua : Seperti apa kehidupan asal
c. Data Lingkungan
dapur, amati air di kamar mandi, fasilitas toilet, ada tidaknya sabun
serbuan serangga.
45
4. Asosiasi dan Transaksi Keluarga dengan Masyarakat : Siapa anggota
komunitasnya.
d. Struktur Keluarga
e. Fungsi Keluarga
46
hubungan anggota keluarga, apakah anggota keluarga menunjukan
47
f. Stress Koping dan Adaptasi Keluarga
eksternal
(Friedman, 2014)
sampai kaki.
kesehatan
i. Skoring
48
1. Sifat masalah 1
Skala :
Aktual 3
Resiko 2
Sejahtera 1
Sebagian’ 1
Tidak dapat 0
Tinggi 2
Cukup 1
Rendah
4. Menonjolnya masalah 1
Skala:
Berat, segera ditangani 2
Tidak dirasakan 0
49
yang mungkin muncul pada penderita PPOK yaitu (Tim Pokja SIKI DPP
PPNI, 2018):
e. Intoleransi aktivitas
50
51
Intervensi
Luaran Umum Luaran Tambahan Intervensi Utama
Tambahan
Diagnosa Kesiapan Manajemen 1. Perilaku 1. Edukasi 1. Edukasi
Peningkatan Kesehatan (L.12104) Kesehatan kesehatan latihan fisik
Manajemen hal 62 (L.12107) hal 88 (I.12383) hal 65 (I.12389) hal
Kesehatan 2. Pemeliharaan 2. Manajemen 68
(D.0112) hal Kesehatan Perilaku 2. Bimbingan
249 (L.12106) hal 72 (I.12463) hal 211 sistem
kesehatan
Kategori Perilaku (I.12360) hal
Sub 19
Penyulihan
kategori dan
Pembelajaran
Definisi Pola Kemampuan 1. Kemampuan 1. Mengajarkan 1. Mengajarkan
pengaturan mengatur dan dalam mengubah pengelolaan aktivitas fisik
dan mengintegrasikan gay hidup/perilaku faktor resiko regular untuk
pengintegrasi penanganan masalah untuk penyakit dan mempertahan
an program dalam kehidupan memperbaiki perilaku hidup kan atau
kesehatan ke sehari-hari untu status kesehatan bersih serta sehat meningkatka
dalam mencapai status 2. Kemampuan 2. Mengidentifikasi n kebugaran
kehidupan kesehatan optimal mengidentifikasi, dan mengelola atau
sehari-hari mengelola, perilaku negatif kesehatan
yang untuk Ekspektasi dan/atau 2. Mengidentifi
memenuhi meningkat menemukan kasi dan
tujuan bantuan untuk 1.Tindakan mengembang
kesehatan Kriteria hasil mempertahankan Observasi kan
dan dapat a. Melakukan kesehatan a. Identifikasi kemampuan
ditingkatkan tindakan untuk kesiapan dan untuk
mengurangi 1. Ekspektasi kemampuan mengatasi
Gejala dan faktor resiko membaik masalah
menerima
b. Menerapkan
52
tanda mayor program 2. Ekspektasi informasi kesehatan
Subjektif perawatan meningkat b. Identifikasi
a. Mengeks c. Aktivitas hidup faktor-faktor
presikan sehari-hari 1 Kriteria hasil
yang dapat
keinginan efektif a. Penerimaan
untuk memenuhi tujuan terhadap meningkatkan
mengelol kesehatan perubahan status dan menurunkan
a masalah d. Verbalisasi kesehatan motivasi perilaku
kesehatan kesulitan dalam meningkat hidup bersih dan
dan menjalani b. Kemampuan sehat
pencegah program melakukan Terapeutik
annya perawatan/pengo tindakan
pencegahan a. Sediakan materi
batan
Objektif masalah kesehatan dan media
a. Pilihan meningkat pendidikan
hidup c. Kemampuan kesehatan
sehari- peningkatan b. Jadwalkan
hari tepat kesehatan pendidikan
untuk meningkat
kesehatan sesuai
memenuh d. Pencapaian
i tujuan pengendalian kesepakatan
program kesehatan c. Berikan
kesehatan meningkat kesempatan
untuk bertanya
Gejala dan 2 Kriteria Hasil Edukasi
tanda minor a. Menunjukan a. Jelaskan faktor
Subjektif perilaku adaptif
a. Mengeks meningkat resiko yang
presikan b. Menunjukan dapat
tidak pemahaman mempengaruhi
adanya perilaku sehat kesehatan
hambatan meningkat
53
yang c. Kemampuan b. Ajarkan perilaku
berarti menjalankan hidup bersih dan
dalam perilaku sehat sehat
menginte meningkat
c. Ajarkan strategi
grasikan d. Menunjukkan
yang dapat
program minat
digunakan
yang e. perilkau sehat
untukmeningkatk
ditetapka meningkat
an perilaku hidup
n untuk
bersih dan sehat
mengatasi
masalah 2.Tindakan
kesehatan Observasi
b. Menggam a. Identifikasi
barkan harapan untuk
berkurang mengendalikan
nya perilaku
faktor Terapeutik
resiko a. Diskusikan
terjadinya tanggung jawab
masalah terhadap perilaku
kesehatan b. Jadwalkan
kegiaran
Objektif
terstruktur
a. Tidak
c. Ciptakan dan
ditemuka
pertahankan
n adanya
lingkungan dan
gejala
kegiatan
masalah
perawatan
kesehatan
konsisten setiap
atau
dinas
penyakit
d. Tingkatkan
yang
54
tidak aktivitas fisik
terduga sesuai
kemampuan
e. Batasi jumlah
pengunjung
f. Bicara dengan
nada rendah dan
tenang
g. Lakukan
kegiatan
pengalihan
terhadap dumber
agitasi
h. Cegah perilaku
pasif dan agresif
i. Beri penguatan
positif terhadap
keberhasilan
mengendalikan
perilaku
j. Lakukan
pengekangan
fisik sesuai
indikasi
k. Hindari bersikap
menyudtkan dan
menghentikan
pembicaraan
l. Hindari sikap
mengancam dan
berdebat
55
m. Hindari berdebat
atau menawar
batas perilaku
yang telah
ditetapkan
Edukasi
a. Informasikan
keluarga bahwa
keluarga sebagai
dasar
pembentukan
kognitif
56
2.3.4 Implementasi
keperawatan meliputi :
1. Tindakan keperawatan
2. Observasi keperawatan
2.3.5 Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari rangkaian proses
(Suprajitno,2004).
57
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
b. Umur : 77 tahun
c. Pendidikan : SLTP
f. Komposisi Keluarga :
Jenis Hubungan
No. Nama Umur Pendidikan Pekerjaan
Kelamin dengan KK
Genogram
asma
kari (1996) darisna (2001) suki (1998) darlis (1989)
77 66 64 62
66 6 60
jalil zul fauzi
iw ha ye
2
sarial (2010)
janan (2015) safri(2018)
2
3
58
Keterangan :
Pria X Meninggal
Wanita Menikah
Narasi :
ini menderita penyakit asma dan Ibu Y adalah anak ke empat dari
sudah lanjut usia. Orang tua laki-laki dari Ibu Y menderita penyakit
sama dan sehat tanpa penyakit bawaan apapun. Orang tua dari Ibu Y
g. Tipe Keluarga
yang terdiri dari ayah, ibu, dan seorang anak. Bapak J sebagai seorang
ayah sekaligus kepala keluarga, Ibu Y sebagai seorang ibu dan istri,
59
h. Latar Belakang Budaya
keturunan menurut ibu, maka anak Bapak J dan Ibu Y memiliki suku
yang sama dengan Ibu Y yaitu Guci. Dalam berpakaian Bapak J sering
i. Agama
dari jualan bensin yang dikelola berdua dengan anaknya. Hal ini
dari jualan tersebut laludi bagi dua bersama anaknya. Keluarga Bapak
60
sebesar Rp 300.000 dan bantuan sembako, namun penerimaan bantuan
mereka terpenuhi.
61
mampu berhemat dalam membelanjakan uang hasil jualannya dan
mereka.
Maha Kuasa.
62
Bapak J menikah dengan Ibu Y di Koto Panjang Hilir. Pernikahan
seorang anak.
3.1.3 Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
dengan luas 8x11m2, rumah ini memiliki 1 ruang tamu, 2 kamar tidur,
bersih baik di kamar tidur, dapur maupun kamar mandi. Pada masing-
cukup .Kondisi dinding dan lantai rumah Bapak J juga terlihat bersih.
kemudian di bakar.
Denah Rumah :
63
Ruang Tamu
Dapur
Kamar
mandi
Kamar 2 Kamar1
manapun.
64
Keluarga Bapak J sangat antusisas jika ada bantuan yang akan di
bersama, dan hal itu sering mereka lakukan. AntaraBapak J dan Ibu Y
masalah besar.
h. Struktur Peran
1) Bapak J
65
Peran formal berperan sebagai suami, ayah, dan bertanggung
2) Ibu Y
3) An. L
a. Fungsi Afektif
An.L selaku anak dari Bapak J dan Ibu Y, yang selalu menyempatkan
66
sibuk. An.L diketahui terakhir mengunjungi orang tuanya pada hari
lebaran.
b. Fungsi Sosialisasi
belakang keluarga, karena menurut bapak J dan Ibu Y hal itu penting
yang Ibu Y dan Bapak J berikan, An.L tumbuh menjadi anak mandiri.
penyakit asma sejak tahun 2016, gejala yang muncul saat itu nafas
Bapak J tiba-tiba sesak saat sedang jalan, dan Ibu Y segera membawa
pada paru, dan tidak di rawat inap hanya di berikan obat dengan resep
dokter. Saat di tanya Bapak J dan Ibu Y tidak lagi ingat dengan obat
67
itu yaitu Salbutamol Sulfat, Loratidine 10mg, Almiodipine Besilate,
pola hidup Bapak J, PPOK sudah tidak ada lagi. Ibu Y juga
68
mampu menjawab pertanyaan dengaa baik. TD 120/80 mmHg, S:
36,4, RR : 18 x/menit
asma, saat ditanya lebih lanjut apa itu PPOK Ibu Y tidak dapat
PPOK.
mereka. Hal itu bertujuan agar sesak nafas pada Bapak J tidak
kambuh lagi.
69
5) Kemampuan Keluarga Memanfaatkan Pelayanan Kesehatan
d. Fungsi Reproduksi
e. Fungsi Ekonomi
pokok, hal ini juga disebabkan karena harga kebutuhan ekonomi yang
Ibu Y memikirkan keadaan ekonomi saat ini yang begitu sulit, dan
70
c. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
pusksmas terdekat serta tak lupa berdoa kepada Tuhan YME agar di
beri kesembuhan
71
Mulut Mulut simetris, gigi tidak Mulut simetris,gigi
lengkap, gigi kurang bersih tidak lengkap, gigi
bersih
Leher dan Warna sama dengan kulit lain, Warna sama dengan
tenggorokan tidak ada bengkak, tidak ada kilit lain, tidak ada
nyeri bengkak, tidak ada
nyeri
Dada Pergerakan dada simetris kiri dan Pergerakan dada
kanan, frekuensi nafas normal, simetris kiri dan kanan,
tidak ada suara nafas tambahan frekuensi nafas normal,
tidak ada suara nafas
tambahan
Abdomen Perut datar ,tidak ada benjolan Perut datar, tidak ada
benjolan
Ekstremitas Tidak ada bengkak Tidak ada bengkak
Kulit Kulit tampak keriput,berwarna Kulit tampak keriput ,
sawo matang berwarna sawo matang
Kuku Kuku bersih Kuku bersih
No Data Diagnosa
1 DS : Defisit
a. Ibu Y tidak mengetahui apa itu penyakit PPOK Pengetahuan
b. Ibu Y tidak dapat menjawab pertanyaan
mengenai penyakit Bapak J dengan baik
c. Ibu Y menanyakan apa itu penyakit PPOK
DO:
a. Ibu Y mengatakan bahwa PPOK adalah penyakit
menular
2 DS : Kesiapan
a. Bapak J mengatakan sangat ingin meningkatkan Peningkatan
kesehatan, setelah shalat Bapak J melakukan Manajemen
72
aktivitas olahraga namun masih kurang tepat dan Kesehatan
waktu yang dibutuhkan Bapak J untuk olahraga
belum sesuai anjuran.
b. Ibu Y mengatakan selalu mengupayakan untuk
meningkatkan aktivitas fisik Bapak J dengan
memotiviasi Bapak J melakukan olahraga sepeda
dan melakukan kegiatan-kegiatan ringan lainnya
c. Ibu Y mengatakan selaku istri sangat mendukung
peningkatan kesehatan Bapak J. Ibu Y mengatakn
semenjak Ibu Y merubah pola hidup Bapak J,
PPOK sudah tidak ada lagi.
d. Ibu Y juga mengatakan jika ada keluhan yang
dirasakan Bapak J, langsung pergi memeriksa
kesehatan.
DO :
a. Bapak J dan Ibu Y telah menjalankan perilaku
hidup bersih dan sehat
b. Tidak ditemukan adanya gejala masalah
kesehatan atau penyakit PPOK
3.1.9 Skoring
Informasi
73
Tidak dapat 0
Potensial 3/3 x 1 1 Karena bapak J dan Ibu Y
masalah ingin lebih tahu apa itu
untuk penyakit PPOK
dicegah 3
Skala : 2
Tinggi 1
Cukup
Rendah
Menonjolny 2/2 x 1 1 Bapak J dan Ibu Y ingin
a masalah mengetahui apa itu PPOK
Skala : agar tidak keliru dalam
Berat, segera 2 memahami maksud
di tangani penyakit tersebut.
Tidak perlu 1
segera di
0
tangani
Tidak
dirasakan
Jumlah 4
74
Skala : 3 cukup dan melakukan
Tinggi 2 olahraga yang cukup
Cukup 1
Rendah
Menonjolnya 0x1 0 Masalah yabg dialami
masalah oleh Bapak J masih
Skala : merupakan peningkatan
Berat, segera 2 upaya kesehatan dan
di tangani mempertahankan agar
Tidak perlu 1 tetap menjalankan
segera di perilaku sehat
0
tangani
Tidak
dirasakan
Jumlah 3 1/3
75
4
76
4.1 Rencana Asuhan Keperawatan
Intervensi
Luaran utama Luaran tambahan Intervensi utama
tambahan
Diagnosa Defisit Tingkat Proses Edukasi kesehatan 1. Bimbingan
Pengetahuan pengetahuan(L.12111) Informasi(L.10100) (I.12383) hal 65 Sistem
(D.0111) hal 246 hal 97 Kesehatan
Kategori (I.12360) hal 19
Perilaku
Subkatego
ri Penyuluhan dan
pembelajaran
Definisi Ketiadaan atau Kecukupan informasi Kemampuan untuk Mengajarkan 1. Mengidentifikas
kurangnya kognitif yang berkaitan mencari, pengelolaan faktor i dan
informasi kognitif dengan topic tertentu mengorganisasi resiko penyakit dan mengembangka
yang berkaitan dan menggunakan perilaku hidup bersih n kemampuan
dengan topic Ekspektasi meningkat informasi dan sehat untuk
tertentu mengatasi
Kriteria hasil Ekspektasi Tindakan masalah
Gejala dan Tanda a. Perilaku sesuai membaik Observasi kesehatan
Mayor anjuran meningkat a. Identifikasi
Subjektif b. Verbalisasi minat Kriteria hasil kesiapan dan
a. Menanyakan dalam belajar a. Memahami kemampuan
masalah yang meningkat cerita membaik menerima infirm\
dihadapi c. Kemampuan b. Menyampaikan asi
menggambarkan pesan yang b. Identifikasi
77
Objektif pengelaman koheren faktor-faktor yang
a. Menunjukan sebelumnya yang c. Proses pikir dapat
perilaku tidak sesuai dengan topic teratur meningkatkan
sesuai anjuran d. Perilaku sesuai meningkat dan menurunkan
b. Menunjukan dengan pengetahuan motivasi perilaku
persepsi yang e. Persepsi yang keliru hidup bersih dan
keliru terhadap terhadap masalah sehat
masalah Terapeutik
a. Sediakan materi
Gejala dan Tanda dan media
Minor pendidikan
Subjektif kesehatan
(Tidak Tersedia) b. Jadwalkan
pendidikan
Objektif kesehatan sesuai
a. Menenjalani kesepakatan
pemeriksaan c. Berikan
yang tidak tepat kesempatan untuk
b. Menunjukan bertanya
perilaku yang Edukasi
berlebihan a. Jelaskan faktor
( mis.apatis, resiko yang dapat
bermusuhan, mempengaruhi
agitasi, histeria) kesehatan
b. Ajarkan perilaku
hidup bersih dan
78
sehat
c. Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan
untukmeningkatk
an perilaku hidup
bersih dan sehat
Diagnosa Kesiapan Manajemen Kesehatan 1. Perilaku a. Edukasi 1. Edukasi latihan
Peningkatan (L.12104) hal 62 Kesehatan kesehatan fisik
Manajemen (L.12107) hal (I.12383) hal 65 (I.12389) hal 68
Kesehatan 88 b. Manajemen 2. Bimbingan
(D.0112) hal 249 2. Pemeliharaan Perilaku sistem
Kesehatan (I.12463) hal 211 kesehatan
Kategori Perilaku (L.12106) hal (I.12360) hal 19
72
Sub Penyulihan dan
kategori Pembelajaran
Definisi Pola pengaturan Kemampuan mengatur 1. Kemampuan 1. Mengajarkan 1. Mengajarkan
dan pengintegrasian dan mengintegrasikan dalam pengelolaan aktivitas fisik
program kesehatan penanganan masalah mengubah gay faktor resiko regular untuk
ke dalam dalam kehidupan hidup/perilaku penyakit dan mempertahank
kehidupan sehari- sehari-hari untu untuk perilaku hidup an atau
hari yang untuk mencapai status memperbaiki bersih serta sehat meningkatkan
memenuhi tujuan kesehatan optimal status 2. Mengidentifikasi kebugaran atau
kesehatan dan kesehatan dan mengelola kesehatan
dapat ditingkatkan Ekspektasi meningkat 2. Kemampuan perilaku negatif 2. Mengidentifika
mengidentifika si dan
Gejala dan tanda Kriteria hasil si, mengelola, mengembangk
mayor a. Melakukan tindakan dan/atau 1.Tindakan an kemampuan
79
Subjektif untuk mengurangi menemukan Observasi untuk
a. Mengekspresik faktor resiko bantuan untuk a. Identifikasi mengatasi
an keinginan b. Menerapkan mempertahanka kesiapan dan masalah
untuk program perawatan n kesehatan kemampuan kesehatan
mengelola c. Aktivitas hidup
menerima
masalah sehari-hari efektif 1. Ekspektasi
kesehatan dan memenuhi tujuan membaik informasi
pencegahannya kesehatan 2. Ekspektasi b. Identifikasi
d. Verbalisasi meningkat faktor-faktor yang
Objektif kesulitan dalam dapat
a. Pilihan hidup menjalani program 1 Kriteria hasil meningkatkan
sehari-hari tepat perawatan/pengobat a. Penerimaan
dan menurunkan
untuk an terhadap
memenuhi perubahan motivasi perilaku
tujuan program status hidup bersih dan
kesehatan kesehatan sehat
meningkat Terapeutik
Gejala dan tanda b. Kemampuan a. Sediakan materi
minor melakukan dan media
Subjektif tindakan
pendidikan
a. Mengekspresik pencegahan
an tidak adanya masalah kesehatan
hambatan yang kesehatan b. Jadwalkan
berarti dalam meningkat pendidikan
mengintegrasik c. Kemampuan kesehatan sesuai
an program peningkatan kesepakatan
yang ditetapkan kesehatan c. Berikan
untuk meningkat
mengatasi d. Pencapaian kesempatan untuk
masalah pengendalian bertanya
80
kesehatan kesehatan Edukasi
b. Menggambarka meningkat a. Jelaskan faktor
n berkurangnya resiko yang dapat
faktor resiko 2 Kriteria Hasil
mempengaruhi
terjadinya a. Menunjukan
masalah perilaku adaptif kesehatan
kesehatan meningkat b. Ajarkan perilaku
b. Menunjukan hidup bersih dan
Objektif pemahaman sehat
a. Tidak perilaku sehat c. Ajarkan strategi
ditemukan meningkat yang dapat
adanya gejala c. Kemampuan digunakan
masalah menjalankan untukmeningkatk
kesehatan atau perilaku sehat an perilaku hidup
penyakit yang meningkat bersih dan sehat
tidak terduga d. Menunjukkan
minat perilkau 2.Tindakan
sehat Observasi
meningkat a. Identifikasi
harapan untuk
mengendalikan
perilaku
Terapeutik
a. Diskusikan
tanggung jawab
terhadap perilaku
b. Jadwalkan
kegiaran
terstruktur
c. Ciptakan dan
81
pertahankan
lingkungan dan
kegiatan
perawatan
konsisten setiap
dinas
d. Tingkatkan
aktivitas fisik
sesuai
kemampuan
e. Batasi jumlah
pengunjung
f. Bicara dengan
nada rendah dan
tenang
g. Lakukan kegiatan
pengalihan
terhadap dumber
agitasi
h. Cegah perilaku
pasif dan agresif
i. Beri penguatan
positif terhadap
keberhasilan
mengendalikan
perilaku
j. Lakukan
pengekangan fisik
sesuai indikasi
k. Hindari bersikap
82
menyudtkan dan
menghentikan
pembicaraan
l. Hindari sikap
mengancam dan
berdebat
m. Hindari berdebat
atau menawar
batas perilaku
yang telah
ditetapkan
Edukasi
a. Informasikan
keluarga bahwa
keluarga sebagai
dasar
pembentukan
kognitif
Hari Diagnosa
No Jam Implementasi Jam Evaluasi
/Tanggal Keperawatan
1. Sabtu, 14 Defisit 10.30 a. Mengidentifikasi kesiapan dan 11.00 S: Bapak J dan Ibu Y
Mei 2022 Pengetahuan kemampuan menerima informasi mengatakan mengerti dan
b. Mengidentifikasi faktor-faktor yang paham dengan penjelasan
dapat meningkatkan dan tentang PPOK dan perilaku
83
menurunkan motivasi perilaku hidup hidup bersih dan sehat
bersih dan sehat
c. Menyediakan materi dan media O: Bapak J dan Ibu Y tampak
pendidikan kesehatan paham tentang penjelasan
d. Menjadwalkan pendidikan kesehatan PPOK dan perilaku hidup
sesuai kesepakatan bersih dan sehat
e. Memberikan kesempatan untuk
bertanya A: Masalah defisit
f. Menjelaskan faktor-faktor yang pengetahuan teratasi
dapat mempengaruhi kesehatan
g. Mengajarkan perilaku hidup bersih P: Intervensi dihentikan
dan sehat
2. Sabtu, 14 Kesiapan 10.30 a. Mengdentifikasi harapan untuk 11.00 S :
Mei 2022 Peningkatan mengendalikan perilaku a. Bapak J mengatakan
Manajemen b. Mendiskusikan tanggung jawab sangat ingin
terhadap perilaku
Kesehatan meningkatkan kesehatan,
c. Menjadwalkan kegiatan rentang
gerak setelah shalat Bapak J
d. Menciptakan dan pertahankan melakukan aktivitas
lingkungan dan kegiatan perawatan olahraga namun masih
konsisten setiap dinas kurang tepat dan waktu
e. Meningkatkan aktivitas fisik sesuai yang digunakan Bapak J
kemampuan untuk olahraga belum
f. Membatasi jumlah pengunjung
sesuai anjuran
g. Berbicara dengan nada rendah dan
tenang b. Saat diajarkan teknik
h. Melakukan kegiatan pengalihan rentang gerak kepada
terhadap sumber agitasi
Bapak J dan Ibu Y,
84
i. Mencegah perilaku pasif dan agresif mereka tampak
j. Memberi penguatan positif terhadap
memperhatikan teknik
keberhasilan mengendalikan
perilaku yang diajarkan
k. Melakukan pengekangan fisik sesuai
indikasi
O : Bapak J tampak kesulitan
l. Menghindari bersikap menyudutkan
dan menghentikan pembicaraan saat diminta mengulang
m. Menghindari sikap mengancam dan gerakan rentang gerak aktif
berdebat yang telah diajarkan
n. Menghindari berdebat atau menawar
batas perilaku yang telah ditetapkan A : Masalah kesiapan
o. Menginformasikan keluarga bahwa peningkatan manajemen
keluarga sebagai dasar pembentukan kesehatan belum teratasi
kognitif
P : Intervensi dilanjutkan
3. Senin , 15 Kesiapan 10.00 a. Menjadwalkan kegiaran rentang 10.30 S: Bapak J mengatakan lupa
Mei 2022 Peningkatan gerak dengan beberapa gerakan
Manajemen b. Menciptakan dan pertahankan latihan gerak aktif
lingkungan dan kegiatan perawatan
Kesehatan
konsisten setiap dinas
O: Bapak J terlihat bingung
c. Meningkatkan aktivitas fisik sesuai
kemampuan saat melakukan rentang gerak
d. Berbicara dengan nada rendah dan aktif sendiri
tenang
e. Memberi penguatan positif terhadap A: Masalah intoleransi
keberhasilan mengendalikan aktifitas teratasi sebagiaan
perilaku
f. Menghindari bersikap menyudtkan P: Intervensi dilanjutkan
85
dan menghentikan pembicaraan
g. Menghindari sikap mengancam dan
berdebat
h. Menginformasikan keluarga bahwa
keluarga sebagai dasar pembentukan
kognitif
4. Selasa, 16 Kesiapan 10.00 i. Menjadwalkan kegiaran rentang 10.30 S :
Mei 2022 Peningkatan gerak a. Bapak J mengatakan
Manajemen j. Menciptakan dan pertahankan sudah bisa melakukan
lingkungan dan kegiatan perawatan
Kesehatan gerakan rentang gerak
konsisten setiap dinas
k. Meningkatkan aktivitas fisik sesuai aktif
kemampuan b. Bapak J mengatakan
l. Berbicara dengan nada rendah dan melakukan latihan gerak
tenang aktif setiap pagi dengan
m. Memberi penguatan positif terhadap durasi yang sesuai dengan
keberhasilan mengendalikan anjuran
perilaku
c. Bapak J mengatakan
n. Menginformasikan keluarga bahwa
melakukan rentang gerak
keluarga sebagai dasar pembentukan
dengan konsisten
kognitif
O : Bapak J mampu
melakukan rentang gerak
aktif sendiri
A :Masalah kesiapan
peningkatan manajemen
kesehatan telah teratasi
86
P : Intervensi dihentikan
87
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, M. M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori & Praktik Edisi
5. Jakarta : EGC
McEWEN, M., & Nies, M. A. (2019). Keperawatan Kesehatan Komunitas dan Keluarga
EGC
Maryam Siti, dkk. 2008. Mengenal Usia Lnajur dan Perawatannya. Jakarta : Salemba
Medika
Sitanggang, Yenni Ferawati, dkk. 2021. Keperawatan Gerontik. Medan : Yayasan Kita
Menulis
Alih Bahasa H. Y Kuncara : editor edisi bahasa Indonesia Devi Yulianti, edisi 2
Jakarta : ECG
Brunner & Suddarth. 2013. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12. Jakarta : ECG
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Laporan Provinsi Sumatera Barat Rikesdas 2013.
88
Suswati Irma, dkk. 2018. Interprofessional Education (IPE) Panduan Tutorial dan
Wahyuni Rosa Dwi. Aspek Imunologi Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD).
Asyrofi Ahmad, dkk. Karakteristik dan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Paru Obstruktif
Kronik. Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan. Vol 7 Issue 1. 2021 :
13-21
PPNI DPP SDKI Pokja Tim. (2018). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta
PPNI DPP PPNI Pokja Tim. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta
PPNI DPP PPNI Pokja Tim. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta
89
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Disusun oleh
Amanda Trisna
1914401173
90
A. Latar Belakang
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit yang ditandai dengan hambatan
aliran udara di saluran nafas. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh inflamasi paru yang
disebabkan oleh pajanan gas berhahaya yang dapat memberikan gambaran gangguan
sistemik.
Gangguan ini dapat dicegah dan dapat diobati. Penyebab utama PPOK adalah rokok, asap
B. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
C. Diagnosa Keperawatan
91
D. Rencana Topic
1. Topik : PPOK
Setting Tempat :
pemateri
E. Materi
1. Pengertian PPOK
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit yang ditandai dengan
hambatan aliran udara di saluran nafas.
92
2. Klasifikasi PPOK
a. PPOK ringan
b. PPOK Sedang
c. PPOK Berat
3. Gejala PPOK
a. Sesak nafas
b. Batuk-batuk kronik dua minggu
c. Sputum yang produktif
d. Bertambahnya sesak nafas
e. Gejala non-spesifik : lesu, lemas mudah lelah
4. Faktor Resiko
a. Umur >40 tahun
b. Kebiasaan merokok
c. Polusi udara
d. Faktor keturunan
5. Pengobatan penunjang
a. Rehabilitasi
b. Terapi Oksigen
c. Operasi Paru
d. Vaksinasi influenza
G. Metode
Metode ceramah yaitu memberikan materi langsung kepada Bapak J dan Ibu Y
H. Kegiatan
Tahap Kegiatan
No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
dan Waku
1. Pembukaan a. Mengucapkan salam a. Menjawab
5 menit b. Memperkenalkan diri salam
c. Penyampaikan tujuan pokok materi b. Mendengarkan
d. Menyampaikan pokok pembahasan dan menyimak
93
e. Kontrak waktu
I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana
b. Mahsiswa sudah berada sesuai posisi
c. Tempat dan media serta alat sesuai dengan rencana
d. Sasaran menghadiri penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Waktu pelaksanaan sesuai rencan
c. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa memberikan penyuluhan dengan lancar
sampai selesai
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu mengetahui :
a. Apa yang dimaksud PPOK
b. Menyebutkan klasifikasi PPOK
94
c. Menjelaskan gejala PPOK
d. Menjelaskan faktor resiko
e. Menjelaskan pengobatan penunjang
95
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes.go.id
Kementrian Kesehatan RI Petunjuk Teknis Penerapan Pendekatan Praktis Kesehatan Paru di
Indonesia. Jakarta : Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan : 2015
96
J. Lampiran Materi
1. Pengertian PPOK
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit yang ditandai dengan hambatan
aliran udara di saluran nafas yang tidak sepenuhnya reversible. Hambatan aliran udara ini
bersifat progresif dan berhubungan dengan respons inflamasi paru terhadap partikel atau
gas beracun atau berbahaya.
2. Klasifikasi PPOK
d. PPOK ringan
Dengan atau tanpa produksi sputum
Dengan atau tanpa batuk
Sesak napas
e. PPOK Sedang
Dengan atau tanpa produksi sputum
Dengan atau tanpa batuk
Sesak napas
f. PPOK Berat
Sesak napas dengan gagal napas kronik
Disertai komplikasi gagal jantung kanan
3. Gejala PPOK
a. Sesak nafas
b. Batuk-batuk kronik dua minggu
c. Sputum yang produktif
d. Bertambahnya sesak nafas
e. Gejala non-spesifik : lesu, lemas mudah lelah
4. Faktor Resiko
a. Umur >40 tahun
b. Kebiasaan merokok
c. Polusi udara
d. Faktor keturunan
5. Pengobatan penunjang
a. Rehabilitasi
97
Edukasi
Edukasi yang dapat diberikan yaitu pentingnya berhenti merokok,
menghindari asap rokok, menggunakan masker bila berpengian agar tidak
terpapar debu dan asap
Berhenti merokok
Latihan fisik dan repirasi
Nutrisi
b. Terapi Oksigen
c. Operasi Paru
d. Vaksinasi influenza
98
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Disusun oleh
Amanda Trisna
1914401173
FAKULTAS KESEHATAN
T.A 2021/2022
99
A. Latar Belakang
Range Of Motion (ROM) adalah kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan tingkat
kemampuan pergerakan sendi secara lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus
otot. (Potter dan Perry, 2006). ROM terbagi atas ROM aktif dan ROM pasif.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
C. Diagnosa Keperawatan
D. Rencana Topic
100
Setting Tempat :
Pemateri
E. Materi
1. Pengertian ROM
ROM adalah Range Of Motion (ROM) adalah kegiatan yang dilakukan untuk
meningkatkan massa otot dan tonus otot. (Potter dan Perry, 2006).
2. Klasifikasi ROM
a. ROM aktif
ROM aktif adalah latihan pada tulang dan sendi yang dapat dilakukan sendiri tanpa
b. ROM Pasif
101
ROM Pasif adalah latihan yang diberikan kepada klien yang mengalami kelemahan
pada oto lengan ataupun kaki sehingga ia tidak mampu melakukannya sendiri dan
a. gerakan leher
b. gerakan bahu
c. gerakan siku
d. gerakan lengan
g. gerakan pinggul
h. gerakan lutut
j. gerakan kaki
G. Metode
Metode ceramah yaitu memberikan materi langsung kepada Bapak J dan Ibu Y
102
H. Kegiatan
Tahap Kegiatan
No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
dan Waku
j. Kontrak waktu
i. Memperagakan gerakan-gerakan
ROM aktif
belum
103
peran serta peserta ucapan
d. Menjawab
salam
I. Kriteria Evaluasi
4. Evaluasi Struktur
5. Evaluasi Proses
sampai selesai
6. Evaluasi Hasil
Peserta mampu :
104
DAFTAR PUSTAKA
Potter, Patricia A. & Perry, Anne Griffin (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Edisi 4,
Jakarta : EGC
Hidayat, AAA. ( 2006 ). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Aplikasi Konsep dan Proses
105
J. Lampiran Materi
1. Pengertian
ROM adalah Range Of Motion (ROM) adalah kegiatan yang dilakukan untuk
meningkatkan massa otot dan tonus otot. (Potter dan Perry, 2006).
2. Klasifikasi ROM
a. ROM aktif
ROM aktif adalah latihan pada tulang dan sendi yang dapat dilakukan sendiri tanpa
b. ROM Pasif
ROM Pasif adalah latihan yang diberikan kepada klien yang mengalami kelemahan
pada otot lengan ataupun kaki sehingga ia tidak mampu melakukannya sendiri dan
4. Gerakan-gerakan ROM
106
Gerakan bahu a. Fleksi :Angkat lengan mengarah
keatas kepala
b. Ekstensi : Gerakan lengan kembali
kearah sisi tubuh
c. Hiperekstensi :Gerakan lengan
kearah belakang tubuh
d. Abduksi : Angkat lengan menjauhi
sisi tubuh
e. Adduksi : Arahkan lengan
menyilang di depan tubuh
f. Rotasi : Lakukan fleksi pada siku 45
derjat, lakukan gerakan memutar
Gerakan siku a. Fleksi : Angkat lengan sejajar
dengan bahu, bengkokan siku dan
upayakan menyentuh bahu
b. Ekstensi : Gerakan lengan kembsli
sehingga membentuk posisi lurus
107
Gerakan a. Fleksi : Arahkan kaki kedepan dan
pinggul angkat perlahan pada posisi lurus
b. Ekstensi : Turunkan kembali hingga
pada posis sejajar dengan kaki
lainnya
c. Hiperekstensi : Gerakan tungkai
kebelakan menjauhi sisi tubuh
d. Abduksi : Arahkan tungkai
menjauhi sisi tubuh kearah samping
e. Adduksi : Arahkan tungkai
mendekati sisi tubuh hingga
menyilang dengan kaki lainnya
Gerakan lutut a. Fleksi : Bengkokkan lutut arahkan
kebelakang hingga meyentuh paha
b. Ekstensi : Arahkan kembali lutut
hingga telapak kaki menyentuh
lantai
108
LAPORAN PENDAHULUAN KUNJUNGAN 1
Kunjungan Ke : 1
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Berdasarkan pertemuan dengan keluarga Bapak J di Jorong Koto Panjang Hilir pada
tanggal 11 Mei 2022 dengan tujuan memperkenalkan diri dan meminta izin kepada
Ibu Y selaku istri dari Bapak J bahawa saya Amanda Trisna Mahasiswa D3
menjelaskan kepada Ibu Y dan anggota keluarga bahwa selama beberapa hari
kedepan saya akan mengunjungi masalah kesehatan yang sedang dialami oleh
keluarga Bapak J.
1) Data Umum
3) Lingkungan
4) Struktur Keluarga
c. Masalah Keperawatan
109
Masalah Keperawatan Belum Muncul
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Medis
PPOK
2. Tujuan Umum
3. Tujuan Khusus
C. Implementasi
1. Topik : Perkenalan
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan pendahuluan
2. Evaluasi Proses
110
3. Evaluasi Hasil
Kunjungan Ke : 2
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Berdasarkan kunjungan pertama yang dilakukan tanggal 11 Mei 2022 pada keluarga
Bapak J. Pada saat itu dilakukan diskusi dengan Bapak J dan Ibu Y. Pada pertemuan
pertama telah didapatkan data-data umum, riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Fungsi Keluarga
3) Pemeriksan Fisik
c. Masalah Keperawatan
1) Defisit Pengetahuan
111
2) Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Medis
PPOK
2. Tujuan Umum
Dalam waktu 1x90 menit terkumpul data yang menunjang timbulnya masalah kesehatan
3. Tujuan Khusus
1) Fungsi Keluarga
3) Pemeriksan Fisik
C. Implementasi
1. Topik : Pengkajian
D. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Laporan pendahuluan
112
3) Mahasiswa hadir tepat waktu
b. Evaluasi Proses
c. Evaluasi Hasil
Kunjungan Ke : 3
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Berdasarkan kunjungan kedua yang dilakukan tanggal 12 Mei 2022 pada keluarga
Bapak J. Pada saat itu dilakukan diskusi dengan Bapak J dan Ibu Y. Pada pertemuan
kedua telah didapatkan Fungsi Keluarga, Stress dan Koping Keluarga, Pemeriksan
c. Masalah Keperawatan
1) Defisit Pengetahuan
2) Intoleransi Aktivitas
113
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Medis
PPOK
2. Tujuan Umum
Dalam waktu 1x90 menit terkumpul data yang menunjang timbulnya masalah kesehatan
3. Tujuan Khusus
C. Implementasi
1. Topik : Pengkajian
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan pendahuluan
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
114
Keluarga mampu menyebutkan keluhan-keluhan yang dirasakan saat ini
115
LAPORAN PENDAHULUAN KUNJUNGAN 4
Kunjungan Ke : 4
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Berdasarkan kunjungan ketiga yang dilakukan tanggal 13 Mei 2022 pada keluarga
Bapak J. Pada saat itu dilakukan diskusi dengan Bapak J dan Ibu Y. Pada pertemuan
kepada Bapak J.
c. Masalah Keperawatan
1) Defisit Pengetahuan
2) Intoleransi Aktivitas
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Medis
PPOK
2. Tujuan Umum
116
Keluarga Bapak J dan Ibu Y memahami terkait materi yang telah dijelaskan dan
3. Tujuan Khusus
penyakit yang pernah dialaminya dan mampu mempraktekan ROM aktif yang telah
diajarkan.
C. Implementasi
D. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1. Laporan pendahuluan
b. Evaluasi Proses
c. Evaluasi Hasil
117
LAPORAN PENDAHULUAN KUNJUNGAN 5
Kunjungan Ke : 5
1. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Berdasarkan kunjungan keempat yang dilakukan tanggal 16 Mei 2022 pada keluarga
Bapak J. Pada saat itu dilakukan penyuluhan kesehatan pada Bapak J dan Ibu Y tentang
b. Tujuan Umum
Mengevaluasi kembali tentang penyuluhan kesehatan yang telah diberikan dan ROM
c. Tujuan Khusus
yang telah di ajarkan dan tidak ada keluhan-keluhan lain yang ditemukan
2. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan
1) Defisit Pengetahuan
118
2) Intoleransi Aktifitas
b. Tujuan Umum
c. Tujuan Khusus
Bapak J mampu mempraktekan ROM aktif dengan benar, melakukan ROM aktif setiap
3. Implementasi
a. Topik : Evaluasi
4. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Laporan pendahuluan
b. Evaluasi Proses
c. Evaluasi Hasil
119
120
LAPORAN PENDAHULUAN KUNJUNGAN 6
Kunjungan Ke : 6
1. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Berdasarkan kunjungan keempat yang dilakukan tanggal 16 Mei 2022 pada keluarga
Bapak J. Pada saat itu dilakukan evaluasi tentang teknik ROM yang telah diajarkan.
Diketahui Bapak J dapat melakukan ROM aktif dengan benar dan ia telah memahami
tentang materi yang telah disampaikan. Bapak J dan Ibu juga mengatakan tidak ada
keluhan lain yang mereka rasakan. Oleh karena itu saya mengakhiri pertemuan
dengan keluarga dan menyampaikan terimakasih atas kesediaan keluarga untuk saya
b. Tujuan Umum
Mengevaluasi kembali tentang penyuluhan kesehatan yang telah diberikan dan ROM
c. Tujuan Khusus
1) Mempraktekan ROM aktif yang telah di ajarkan dan tidak ada keluhan-keluhan
2. Proses Keperawatan
121
a. Diagnosa Keperawatan
1) Defisit Pengetahuan
b. Tujuan Umum
c. Tujuan Khusus
Bapak J mampu mempraktekan ROM aktif dengan benar, melakukan ROM aktif
3. Implementasi
b. Metode: Diskusi
4. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Laporan pendahuluan
b. Evaluasi Proses
122
c. Evaluasi Hasil
Keluarga mampu melaksananakn ROM aktif dengan benar, dan proses teminasi
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138