N
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KONDA
KABUPATEN KONAWE SELATAN
OLEH :
I. IDENTITAS PENULIS
1. Nama : Wd. Rani Amelia
2. NIM : P00324019147
3. Tempat/Tanggal Lahir : Ereke, 7 januari 2022
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Suku/Bangsa : Buton/Indonesia
6. Agama : Islam
7. Nama Orang Tua
Ayah : La Ode. Ruslan A
Ibu : Hasni
8. Alamat : BTN GRAHA REKSA KENCANA
Tahap V,Blok D2 No. 5
II. JENJANG PENDIDIKAN
1. Tahun 2005 2006 : TK Pertiwi
2. Tahun 20062012 : SD Negeri 1 kulisusu
3. Tahun 2012 2015 : SMP Negeri 1 Kulisusu
4. Tahun 2015 2018 : SMA 1 Kulisusu
5. Tahun 2018 2021 : Politeknik Kesehatan Kemenkes
Kendari Jurusan D-IIIKebidanan
iv
KATA PENGANTAR
ini dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny.N GII PI A0 mulai
dari Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Bayi Baru Lahir Di Wilayah Kerja
Puskesmas Konda Tahun 2022” yang merupakan salah satu syarat dalam
Laporan Tugas Akhir ini penulis memperoleh banyak bantuan bimbingan, arahan
dan motivasi dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-
ini. Dan tak lupa juga penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
v
waktu untuk menguji dan memberikan arahan kepada penulis hingga Laporan
6. Teristimewa ucapan terima kasih tak terhingga kepada keluarga saya terutama
kepada Ayah Tercinta Laode. Ruslan A, Ibu Tercinta Hasni dan Kakak saya
Feni,Rasyid,Ram yang telah memberikan doa dan kasih sayang serta motivasi
7. Ny.”N” dan keluarga telah bersedia untuk menjadi subjek studi kasus
dan suasana yang sangat nyaman sehingga saya dapat mengerjakan Laporan
9. Sahabat-sahabatku Nurmila, Evi, lia,wiwin, asma, rati, mila dan sepupu saya
Devi Dan MysFam’s dan yang tidak bisa saya sebut satu-satu penulis ucapkan
terimakasih selalu ada buat saya serta dukungan yang diberikan kepada saya,
vi
Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Tugas Akhir ini tidak
luput dari kesalahan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
Laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi setiap orang yang
menggunakannya.
Kendari,2022
vii
ABSTRAK
Kata Kunci : Kehamilan, Persalinan , Masa Nifas dan Bayi Baru Lahir
1
Mahasiswa Program Studi D-III Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kendari
2
Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kendari
viii
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN SAMPUL...........................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................iii
RIWAYAT HIDUP.................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................v
ABSTRAK..............................................................................................viii
DAFTAR ISI...........................................................................................ix
DAFTAR TABEL...................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................xii
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................1
C. Tujuan Penulisan...................................................................5
D. Manfaat Penulisan.................................................................6
A. Kehamilan..............................................................................10
B. Persalinan...............................................................................42
C. Nifas.......................................................................................80
F. Pendokumentasian SOAP......................................................108
BAB III METODE PENULISAN LAPORAN
A. Jenis Penelitian.......................................................................112
C. Subjek Penelitian....................................................................112
D. Instrumen Penelitian...............................................................113
F. Trianggulasi Data...................................................................114
E. Pembahasan............................................................................196
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................210
B. Saran.......................................................................................211
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Hal
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Partograf
Lampiran 5. Dokumentasi
xii
DAFTAR ARTI, LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH
BB : Berat Badan
LD : Lingkar Dada
LK : Lingkar Kepala
LP : Lingkar Perut
TD : Tekanan Darah
N : Nadi
P : Pernapasan
S : Suhu
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia, angka kematian bayi baru lahir pada anak-anak yang ibunya
medis adalah seperlima dari angka kematian pada anak-anak yang ibunya
darurat dan perawatan bayi baru lahir, meskipun pelayanan ini tidak selalu
Survei Penduduk Antar Sensus 2015, tercatat AKI di Indonesia masih jauh
1
2
76% kematian ibu terjadi di fase persalinan dan setelah persalinan dengan
proporsi 24% terjadi saat hamil, 36% saat persalinan dan 40% setelah
risiko yang terjadi, mulai dari fase sebelum hamil yaitu kondisi wanita usia
subur yang anemia, kurang energi kalori, obesitas, dan memiliki penyakit
Indonesia dimana angka kematian Ibu bersalin yang masih cukup tinggi.
Keadaan ini disertai dengan komplikasi yang mungkin saja timbul selama
dan menurunkan angka kematian, kesakitan ibu dan perinatal (Rohani, dkk,
2013).
Bidan menjadi salah satu profesi atau tenaga medis yang berperan
penting dalam upaya kesehatan ibu dan anak. Bidan yang pertama
perkembangan kesehatan ibu hamil mulai dari awal mengandung hingga pasca
dan meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil, bayi, dan anak-anak berumur
di bawah lima tahun (balita) terutama dalam mendukung peran ibu untuk
Bidan memiliki peran penting dalam kesehatan ibu dan bayi. Selain
memeriksa kondisi kehamilan, edukasi makanan sehat untuk ibu hamil juga
pertumbuhan agar bayi dapat lahir dengan sehat dan tumbuh optimal setelah
stunting pada anak. Upaya melakukan asuhan pada ibu bersalin, proses
persalinan dilakukan dengan cara mengawasi kondisi ibu dan janinnya agar
diberikan secara menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, nifas sampai pada
hal- hal apa saja yang terjadi pada seorang wanita semenjak hamil, bersalin,
nifas sampai dengan bayi yang dilahirkannya serta melatih dalam melakukan
H., 2016).
Bidan St. Harniati Kota Kendari”. Praktek Mandiri Bidan St. Harniati
memberikan pelayanan kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan
Kesehatan ibu dan bayi merupakan salah satu masalah kesehatan yang
hingga saat ini masih mendapat perhatian pemerintah. Salah satu masalah
yang berhubungan dengan ibu dan bayi adalah bayi dan balita yang
mengalami gizi buruk,stunting dan berat badan lahir rendah (BBLR) (Kartini,
2017)
48,2%, diikuti Pakistan sebesar 10,0%, Nigeria sebesar 10,0% dan Indonesia
sebesar 8,8%. Jumlah kejadian stunting di Indonesia pada tahun 2018 sebanyak
pada masa perinatal atau risiko melahirkan bayi dengan berat bayi lahir rendah
Tingginya angka kurang gizi pada ibu hamil ini juga mempunyai
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil dengan KEK mempunyai risiko 2
kali untuk melahirkan BBLR dibandingkan dengan ibu yang mempunyai lingkar
lengan atas (LILA) lebih dari 23 cm. Ibu hamil yang mengalami KEK mempunyai
risiko melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 5 kali lebih
B. Ruang Lingkup
hamil trimester III fisiologi, ibu bersalin, nifas, dan bayi baru lahir pada Ny.A
GIP0A0.
C. Tujuan penulisan
1. Tujuan Umum
persalinan, nifas dan bayi baru lahir pada Ny. A di PMB St. Harniati
pendokumentasian SOAP.
2. Tujuan Khusus
6
pendokumentasian SOAP.
pendokumentasian SOAP.
d. Untuk memberikan asuhan pada bayi baru lahir Ny. A di PMB St.
pendokumentasian SOAP.
D. Manfaat penulisan
1. Manfaat Teoritis
nifas dan bayi baru lahir sesuai dengan prosedur manajemen kebidanan
2. Manfaat Praktik
dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 5 kali lebih besar dibandingkan
bersalin, nifas sampai pada bayi baru lahir. Asuhan kebidanan ini dilakukan
agar mengetahui hal-hal apa saja yang terjadi pada seorang wanita semenjak
hamil, bersalin, nifas sampai dengan bayi yang dilahirkannya serta melatih
kesehatan ibu yang berupaya agar setiap ibu hamil dapat melalui kehamilan
dan persalinannya dengan selamat. Upaya ini dapat tercapai bila pelayanan
Ibu dan anak yang berada di Kota Kendari Propinsi Sulawesi Tenggara.
G2P1A0 yaitu asuhan kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir secara
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Puskesmas Konda
Puskesmas Konda
Puskesmas Konda
C. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
secara langsung dengan continuity of care dari masa kehamilan, persalinan, nifas
2. Manfaat Praktis
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), khususnya dalam memberikan informasi tentang
perubahan fisiologis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Definisi Kehamilan
nidasi atau implamantasi. Bila dihitung dari fase fertilitas hingga lahirnya
bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 37-40 minggu atau
perilaku ibu dalam pemeriksaan kehamilan antara lain faktor internal dan
eksternal. Faktor internal adalah usia dan paritas, sedangkan faktor eksternal
10
11
2. Proses Kehamilan
a. Spermatozoa
menghubungkan kepala dan bagian tengah dan ekor yang dapat bergetar
5) Spermatozoon (sperma)
b. Konsepsi
sel telur dituba uterine. Satu sperma yang dapat melintasi zona pelusida
yang disebut zigot yang terdiri atas acuan genetic dari wanita dan pria.
2) Kontraksi tuba.
blastula.
Mukosa rahim pada wanita yang tidak hamil terdiri atas stratum
1) Vagina
2) Serviks
3) Uterus
a) Ukuran
14
b) Berat
d) Posisi rahim
retrofleksi.
15
rongga pelvis
e) Vaskularisasi
Tabel 2.1
4). Ovarium
1) Timbul keluhan atau sesak dan nafas pendek. Hal ini disebabkan
rahim.
c. Perubahan Ginjal
d. Sistem Endokrin
2) Kelenjar tiroid
3) Kelenjar Paratiroid
4) Pankreas
5) Kelenjar Pituitari
1) Payudara
2) Pigmentasi
3) Spider angioma
4) Striae gravidarum
6) Sistem Muskuloskeletal.
2015).
a. Trimester I
membuktikan bahwa wanita dalam keadaan hamil. Pada saat inilah tugas
dengan suami. Wanita merasa butuh dicintai dan merasakan kuat untuk
Semua ini bagian normal dari proses kehamilan pada trimester pertama
(Kumalasari, 2015).
b. Trimester II
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sudah terbiasa dengan
kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan
terlalu besar sehingga belum dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah
pikiran secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat
c. Trimester III
Trimester ke tiga ini sering disebut sebagai priode penantian. Priode ini
menjadi tidak sabar untuk segera melihat bayinya. Trimester III adalah
2015).
dikenali dari pengakuan atau yang dirasakan oleh wanita hamil. Tanda
1) Amenorea
pada ibu hamil khusunya ibu yang baru pertama kali hamil (Walyani,
2015).
terutama pada pagi hari yang di sebut morning sickness, dalam batas
tertentu hal ini masih fisiologis, tetapi bila terlampau sering dapat
gravidarum
3) Mengidam
kehamilan
4) Syncope (pingsan)
setelah 16 minggu
5) Kelelahan
metabolisme
6) Payudra Tegang
7) Sering Miksi
penuh dan sering miksi. Frekuensi miksi yang sering, terjadi pada
kandung kemih
9) Pigmentasi kulit
wanita, ada yang merah muda pada wanita kulit putih, coklat tua
pada wanita kulit coklat, dan hitam pada wanita kulit hitam.
10) Epulis
pertama.
Varises dapat terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki dan betis, serta
wanita hamil. Tanda kemungkinan ini terdiri atas hal-hal berikut ini:
1) Pembesaran perut
2) Tanda Hegar
isthmus uteri.
3) Tanda Goodel
4) Tanda Chadwicks
27
5) Tanda Piscaseck
7) Teraba Ballothement
tangan pemeriksa.
darah), dan di ekskresi pada urin ibu. Hormon ini dapat mulai di
minggu
3) Bagian-bagian Janin
serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas
USG.
4) Kerangka Janin
perlu melakukan :
meskipun tidak berarti makanan yang mahal.gizi pada waktu hamil harus
yang mengandung, protein, zat besi, dan menu cukup cairan (menu
1) Kalori
produksi energi.
2) Protein
Jumlah protein yang dibutuhkan ibu hamill adalah 85 gram per hari.
3) Mineral
60-100 mg/hari.
4) Zat besi
Zat besi yang diperlukan ibu hamil adalah 30 mg/hari. Berupa ferrous
2014)
c. Personal Hygine
1) Perawatan gigi
kali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan
mulut harus selalu terjaga. Sementara itu, pada trimester ketiga, terkait
ibu hamil. Ibu dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan
(Prawirohardjo, 2014).
2) Pakaian
dan hak yang rendah, pakaian dalam yang selalu bersih (Kuswanti,
2014).
3) Seksual
b) Perdarahan pervaginam
terakhir kehamilan
4) Senam hamil
7. Diagnosa Kehamilan
Tabel 2.2
Diagnosa Banding Primipara dan Multipara
No. Primipara Multipara
Perut longgar,perut gantung
1. Perut tegang
dan banyak striae
2. Pusat menonjol Tidak begitu menonjol
3. Rahim tegang Rahim agak lunak
Kurang tegang dan
4. Payudara tegang tergantung ada terdapat
striae
Labia mayora tampak
5. Labia mayora tampak terbuka
Bersatu
Hymen tampak koyak
6. Kurunkula himenalis
pada beberapa tempat
Vagina sempit dengan Lebih besar, rugae kurang
7.
rugae yang utuh menonjol
Serviks licin, bulat dan Bisa terbuka dengan satu jari,
8. tidak dapat dilalui oleh kadang kala ada luka bekas
satu ujung jari robekan persalinan yang lalu.
Bekas robekan atau bekas
9. Perineum utuh dan baik
episiotomy
Pembukaan serviks a. Mendatar sambil
a. Serviks mendatar membuka hamper
dulu, baru membuka sekaligus
10.
b. Pembukaan rata-rata 1 b. Pembukaan 2 cm dalam 1
cm dalam 2 jam jam
Bagian terbawah janin Biasanya tidak terfiks pada
11. turun pada 4-6 minggu PAP sampai persalinan
akhir kehamian mulai.
Persalinan hampir
Biasanya tidak selalu dengan
12. selalu dengan
episiotomy,
episiotomy
34
a. Peradarahan pervaginam
adalah perdarahan implantasi dan normal. Pada waktu yang lain dalam
Sakit kepala pada saat kehamilan yang sering kali terjadi merupakan
menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala yang hebat
c. Masalah penglihatan
Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengak yang normal pada
kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah
muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan diikuti dengan
keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda anemia,
didapatkan pada ibu hamil. Yang dimaksud dengan nyeri perut akut
adalah setiap keadaan akut intra abdomen yang ditandai dengan rasa
nyeri, otot perut tegang,nyeri tekan serta Nyeri perut akut (acute
Nyeri perut akut adalah setiap keadaan akut intra abdomen yang ditandai
beberapa ibu dapat merasakan gerakan janinnya lebih. Jika janin tidur
paling sedikit 3 kali dalam priode jam, gerakan janin akan lebih mudah
terasa jika ibu berbaring, termasuk tanda bahaya adalah bila gerakan
janin mulai berkurang bahkan tidak ada sama sekali biasanya gerakan
g. Demam
(Saifuddin, 2011).
dilakukan untuk menapis adanya faktor risiko pada ibu hamil. Tinggi
dimana LILA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan dapat
dengan umur kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan usia
minggu.
ibu hamil harus mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama,
pada ibu hamil disesuaikan dengan status imunisasi TT ibu saat ini.
Tabel 2.3
Pemberiaan vaksin TT yang sudah pernah imunisasi
Pernah Pemberian dan selang waktu minimal
Tablet besi untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil
harus mendapat tablet tambah darah (tablet zat besi) dan asam
kotak pertama.
b) Bila ditemukan anemia pada ibu hamil, diberikan tablet zat besi 2-
8) Pemeriksaan laboratorium
9) Tatalaksana/penanganan kasus
sistem rujukan.
persalinan
42
menghadapi komplikasi
menular
epidemi meluas dan terkonsentrasi atau ibu hamil dengan IMS dan
booster) .
B. Persalinan
1. Definisi Persalinan
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan
lahir, dengan bantuan atau tanpa bantuan oleh bidan maupun dokter
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul
dengan pelepasan dan pengeluaran plasenta serta selaput janin dari tubuh
ibu. Persalianan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan
2. Tanda-tanda Persalinan
persalinan meliputi :
Secara umum tanda awal bahwa ibu hamil untu melahirkan adalah
Lendir disekresi sebagai hasil proliferasi kelenjar lendir serviks pada awal
yang membuka mulut rahim yang menandakan bahwa mulut rahim menjadi
Keluarnya air yang jumlahnya cukup banyak, berasal dari ketuban yang
yang menjadi tempat perlindungan bayi sudah pecah, maka sudah saatnya
4) Pembukaan serviks
3. Tahapan Persalinan
a. Kala I (Pembukaan)
menjadi dua fase, yaitu fase laten (8 jam) dimana serviks membuka
sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam) dimana serviks membuka dari 3-10
sering terjadi selama fase aktif. Pada permulaan his, kala pembukaan
(Sulistyawati, 2012).
1) His semakin kuat dengan interval 2-3 menit, dengan durasi 50-100
detik.
5) Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putaran paksi luar, yaitu
b) Kedua bahu bayi lahir, ketiak dikait untuk melahirkan sisa badan
bayi.
gravid 30 menit.
melahirkan plasenta
a) Perasat Kustner
kiri menekan daerah di atas simfisis. Bila tali pusat ini masuk
uterus.
b) Perasat Strassman
c) Perasat Klein
uterus.
d) Perasat Crede,
d. Kala IV
Masa sampai 1-2 jam setelah plasenta lahir. Dalam klinik, atas
dominan:
a. Estrogen
mekanis.
b. Progesteron
2012).
tertentu.
4) Teori Oksitosin
Braxton Hicks.
5) Indikasi Persalinan
(Sulistyawati, 2012).
a. Power
Otot rahim terdiri dari 3 lapis, dengan susunan berupa anyaman yang
yang terbuka setelah plasenta lahir akan terjepit oleh otot dan
b. Passage
Jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat, dasar
dirinya terhadap jalan lahir yang relative kaku, oleh karena itu ukuran
Bidang-bidang Panggul:
1) Bidang Hodge I: Bidang datar yang melalui bagian atas simpisis dan
3) Bidang Hodge III: Bidang yang sejajar dengan bidang hodge I dan
4) Bidang Hodge IV: Bidang yang sejajar dengan bidang Hodge I, II,
c. Pasanger
1) Janin
2) Plasenta
3) Air Ketuban
d. Psikologis Ibu
e. Penolong
6. Mekanisme Persalinan
menyesuaikan diri terhadap pelvis ibu. Ada tiga ukuran diameter kepala
antara lain :
presentasi kepala.
1) Penurunan kepala
pasien.
55
2) Penguncian (engagement)
3) Fleksi
Rotasi penuh dari kepala ini akan terjadi ketika kepala telah
membuka lebar.
6) Restitusi
Putaran ini terjadi bersama dengan putaran internal dari bahu. Pada
bersama dengan putaran internal dari bahu. Pada saat kepala janin
arah yang sama dengan kepala, janin agar terletak dalam diameter
yang besar dari rongga panggul. Bahu anterior akan terlihat pada
lubang vagina-vulva.
57
lain :
b. Istirahat
Istirahat sangat penting untuk pasien karena akan membuat rileks, diawal
persalinan akan berjalan lebih cepat (selama tidak ada kontra indikasi
jongkok
f. Akses intervena
minor
b. Perubahan serviks
sudah dekat agar ibu dapat mempersiapkan dirinya (Asri dkk, 2013).
c. Persalinan palsu
d. Ketuban pecah
pecah dini (KPD). Kurang lebih 80% wanita yang mendekati usia
e. Blood Show
show paling sering terlihat sebagai rabas lendir bercampur darah yang
bentuk masa. Plak yang keluar pada saat persalinan berlangsung dan
terlihat pada vagina seringkali disangka tali pusat yang lepas. Blody
f. Lonjakan energi
letih secara fisik dan lelah secara hamil, mereka terjaga pada suatu hari
dan menemukan diri mereka bertenaga penuh. Para wanita ini merasa
letih.
pasien. Keputusan itu harus akurat, komprehensif dan aman, baik bagi
bahwa jika para ibu diperhatikan dan diberi dukungan selama masa
proses persalinan dan asuhan yang akan mereka terima, mereka akan
mendapat rasa aman dan hasil yang lebih baik (APN, 2017).
c. Pencegahan Infeksi
1) Cuci tangan
a) Dekontaminasi
tubuh.
b) Desinfeksi
instrumen.
darah, dan bagian tubuh lain yang tampak pada objek mati dan
secara seksama).
e) Sterilisasi
pencegahan infeksi :
penyakit.
yang tak utuh, lecet selaput mukosa atau darah harus dianggap
terkontaminasi.
konsisten.
d. Pencatatan (Dokumentasi)
Catat semua asuhan yang telah diberikan kepada ibu dan bayinya. Jika
asuhan tidak dicatat, dapat dianggap bahwa hal tersebut tidak dilakukan.
kelahiran bayi.
diagnosis dan membuat rencanan asuhan atau perawatan bagi ibu dan
bayinya.
e. Rujukan
1) Bidan
2) Alat
nifas, dan BBL (tabung suntik, selang IV, alat resusitasi, dll)
3) Keluarga
Beritahu ibu dan keluarga mengenai kondisi terakhir ibu dan bayi
dan mengapa ibu dan bayi perlu dirujuk. Jelaskan pada mereka
4) Surat
rujukan dan uraikan hasil penyakit, asuhan atau obat- obatan yang
5) Obat
66
rujukan.
6) Kendaraan
7) Uang
8) Darah
terdiri atas :
vaginanya.
c. Perineum menonjol.
tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan
5. Memakai satu sarung tangaan DTT atau steril untuk semua pemeriksaan
dalam
68
dibasahi air disinfeksi tingkat tinggi. Jika mulut vagina, perineum, atau
amniotomi.
masih memakai sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5 % selama
10. Memeriksa Denyut Jantung Janin (DJJ) setelah kontraksi berakhir untuk
dalam partograf.
11. Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin bayi.
keinginannya.
temuan-temuan
meneran.
(pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran:
meneran.
70
h. Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera
dalam waktu 120 menit (2 jam) meneran untuk ibu primipara atau 60
menit (1 jam) untuk ibu multipara, merujuk segera. Jika ibu tidak
yang aman. Jika ibu belum ingin meneran dalam 60 menit, anjurkan
j. Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera
14. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, etakkan
15. Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
71
17. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan
18. Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi
perineum dengan satu tangan yang dilapasi dengan kain tadi , letakkan
tangan yang lain di kepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan
19. Menyeka muka, mulut, dan hidung bayi dengan kain atau kassa yang
20. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal
a. Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar , lepaskan lewat
b. Jika tali pusat melilit leher dengan erat, mengklemnya di dua tempat
dan memotongnya
21. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan di
arkus pubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan ke
23. Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi
24. Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas
punggung dan kaki lahir. Memegang kedua mata kaki dengan hati-hati
25. Menilai bayi dengan cepat (dalam 30 detik), kemudian meletakkan bayi
di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari
tubuhnya (bila tali pusat terlalu pendek, meletakkan bayi di tempat yang
26. Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan biarkan
di bawah).
73
27. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.
Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan
28. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting
bayi dengan dengan kain atau selimut yang bersih dan kering, menutupi
bagian kepala bayi membiarkan tali pusat terbuka. Jika bayi mengalami
30. Membiarkan bayi kepada ibunya dan menganjurkan ibu untuk memeluk
31. Meletakkan kain yang bersih dan kering. Melakukan palpasi abdomen
33. Waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, berikan suntikan oksitoksin 10 unit
I.M di gluteus atau 1/3 atas paha kanan ibu bagian luar, setelah
35. Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas
37. Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil menarik
tali pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas, mengikuti kurva
b. Jika tali pusat tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat
selama 15 menit :
5) Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit sejak
kelahiran bayi
sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril dan memeriksa vagina
dan serviks ibu dengan seksama. Menggunakan jari-jari tangan atau klem
atau forseps disinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk melepaskan bagian
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase uterus,
menjadi keras).
40. Memeriksa kedua plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin
41. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera
44. Menempatkan klem tali pusat disinfeksi tingkat tinggi atau steril atau
45. Mengikat satu lagi simpul mati di bagian pusat yang berseberangan
0,5%.
sesuai
52. Memeriksa tekanan darah, nadi, dan keadaan kandung kemih setiap 15
dekontaminasi.
yang sesuai.
yang diinginkan
11. Partograf
garis waspada dan garis tindakan sebagai titik tolak evaluasi pertolongan
persalinan jika patograf melewati garis waspada maka ibu harus dirujuk
(Manuaba, 2010).
Selaput utuh
0 : sutura terpisah
e. Penurunan, mengaju pada bagian kepala (di bagi 5 bagian) yang teraba
pasien di terima
k. Nadi, dicatat setiap 30-60 menit pada fase aktif serta ditandai
l. Tekanan darah, dicatat setiap 4 jam dan ditandai dengan anak panah
m. Suhu badan, dicatat setiap 4 jam pada fase laten, dan 2 jam pada
fase aktif
(Saifuddin, 2011).
80
C. Nifas
1. Definisi Nifas
masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan dua puluh empat jam
pertama. Periode early postpartum mulai dari dua puluh empat jam sampai
satu minggu dan periode late postpartum mulai satu minggu pertama
Rahim adalah organ tubuh yang spesifik dan unik karena dapat
Setelah bayi lahir, umumnya berat rahim menjadi sekitar 1000 gram dan
Setelah 1 minggu beratnya sekitar 300gr dan tidak dapat diraba lagi.
hamil darah ibu relatif encer, karea ccairan darah ibu banyak,
menurun dari angka normal sebesar 11-12 gr%. Jika hemoglobin terlalu
sel darah dan cairan darah kembali normal. Umumnya hal ini terjadi
Tahapan yang terjadi pada masa nifas adalah sebagai berikut (Andina,
2018).
82
dan berjalan-jalan
1) Uterus
a) Pada saat bayi lahir, fundus uteri setinggi pusat dengan berat 1000
gram.
2) Lochea
83
b) Lochea Sanguiloenta
c) Lochea Serosa
d) Lochea alba/putih
(Ambarwati, 2010).
Table 2.5
Perbedaan masing-masing lochea
Lokia Waktu Warna Ciri-ciri
Merah
Sisa darah bercampur
Sanguinolenta 4-7 hari kecoklatan
Lender
Berlendir
3) Serviks
b. Sistem endokrin
proses tersebut:
1) Oksitosin
86
2) Prolaktin
Tanda-tanda vital yang harus dikaji pada masa nifas adalah sebagai
berikut:
1) Suhu
2) Nadi
Denyut nadi normal orang dewasa adalah 60-80 kali permenit. Denyut
infeksi
3) Tekanan Darah
a. Taking in period
Masa ini terjadi pada 1-2 hari setelah persalinan, ibu masih pasif dan
Ketidaknyamanan fisik yang dialami ibu pada fase ini seperti mules,
nyeri pada jahitan, kurang tidur dan kelelahan merupakan sesuatu yang
tidak dapat dihindari. Hal tersebut membuat ibu perlu istirahat yang
dapat
88
melewati fase ini dengan baik. Ibu hanya ingin didengarkan dan
perawatan bayi. Pada masa ini ibu menjadi sangat sensitive sehingga
c. Letting go period
Periode ini biasanya terjadi setelah ibu pulang ke rumah. Priode ini
2012).
a. Pada masa nifas masalah diet perlu mendapat perhatian yang serius,
berikut :
4) Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi, setidaknya
1) BAK
Ibu harus berkemih sepontan dalam 6-8 jam post partum. Pada ibu
(Kumalasari, 2015).
2) BAB
Pasien harus segara buang air besar karena semakin lama feses
tertahan dalam usus maka akan semakin sulit baginya untuk buang air
besar secara lancer. Feses yang tertahan dalam usus semakin lama
akan mengeras karena cairan yang terkandung dalam feses akan selalu
terserap oleh usus. Bidan harus dapat meyakinkan pasien untuk tidak
takut buang air besar karena buang air besar tidak akan menambah
parah luka
91
(Sulistyawati, 2012).
Hal yang biasa dilakukan pada ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan
berlebihan.
bayi tidur.
perdarahan.
e. Latihan/senam nifas
Tabel 2.6
Kunjungan masa Nifas
Kunjungan Waktu Tujuan
1 6-8 jam 1. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia
setelah
uteri
persalinan
2. Mendeteksi dan merawat penyebab
lainperdarahan: rujuk jika perdarahan berlanjut
3. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu
anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan
masa nifas
4. Memberikan ASI awal
5. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru
lahir
6. Menjaga bayi tetap hangat dengan mencegah
hipotermi
7. Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia
harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk
jam pertama kelahiran, atau sampai ibu
dan bayi dalam keadaan stabil
2 6 hari setelah 1. Memastikan involusi uterus berjalan normal:
persalinan
uterus berkontraksi dengan baik, fundus dibawah
umbilikus , tidak ada perdarahan abnormal
2. Menilai adanya tanda-tanda demam
3. Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan,
cairan dan istirahat.
4. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan
tidak memperlihatkan penyulit
93
a. Infeksi Nifas
1) Perdarahan pervagiman
keras, dan plasenta lengkap. Penyulit robekan jaalan lahir yaitu pucat,
dimana berat rahim dari 1000 gram saat setelah bersalin, menjadi
(Ambarwati, 2010).
a. Kebersihan diri
setidaknya 2x/hari.
b. Istirahat
c. Gizi (Nutrisi)
setiap hari.
4) Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya 40
d. Senggama
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri, begitu darah
vagina tanpa rasa nyeri, maka aman untuk memulai hubungan suami
e. Keluarga Berencana
Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang baru mengalami proses
Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan idividu yang
sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus
a. Sistem pernafasan
pertukaran gas melalui plasenta dan setelah bayi lahir, pertukaran gas
(stimulasi mekanik).
berkurang, maka alveoli akan kolaps dan paru- paru kaku, sehingga
terjadi atelektasis.
b. Suhu tubuh
1) Konduksi
2) Konveksi
3) Radiasi
4) Evaporasi
a. Asfiksia
bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Hal ini disebabkan
oleh hipoksia janin dalam uterus dan hipoksia ini berhubungan dengan
b. Infeksi
Infeksi pada bayi baru lahir lebih sering ditemukan pada BBLR dan
dengan kuman yang juga berasal dari orang lain dan terhadap kuman
dari orang lain, dalam hal ini bayi tidak mempunyai imunitas.
Penanganannya:
(Prawirohardjo, 2014).
c. Ikterus
Ikterus adalah perubahan warna kulit yang sering ditemukan pada bayi
1) Ikterus Fisiologis
2) Ikterus Patologis
10
d. Kejang
Kejang pada bayi baru lahir sering tidak dikenali karena bentuknya
Manifestasi kejang pada bayi baru lahir dapat berupa tremor, hiperaktif,
e. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan (pus), bau busuk, berdarah
urine tidak keluar dalam 24 jam pertama, muntak terus menerus, distensi
j. Menangis terus-menerus.
(Muslihatun, 2010).
Table 2.7
APGAR SCORE
Tanda Nilai: 0 Nilai:1 Nilai:2
Appearance Pucat/biru Tubuh merah Seluruh
(warna kulit) seluruh tubuh Ekstremitas tubuh
biru kemeraha
n
Pulse Tidak ada <100 >100
(Denyut
Jantung)
Grimace Tidak Sedikit Reaksi
(Reflex) Bereaksi Gerakan melawan
,
Activity Lumpuh Ekstermitas Gerakan aktif,
(Tonus Otot) sedikit fleksi ekstermitas
fleksi dengan
baik.
Interpretasi
1) Nilai 1-3 asfiksia berat
a. Kunjungan neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6-48 jam
b. Kunjungan neonatal ke-2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke-
3) Cegah infeksi.
2) Lakukan:
(Walyani, 2014)
a. Nutrisi
susu kurang lebih hari ke-6. Kebutuhan energi bayi pada tahun
2012).
b. Eliminasi
hari biasanya tinja sudah berbentuk dan berwarna biasa (Marmi, 2012).
empedu, asam lemak, lendir dan sel epitel, sejak hari ketiga hingga ke
Bayi baru lahir tidur 16-18 jam sehari, paling sering blog waktu 45 menit
sampai 2 jam. Bayi dapat menangis setidikitnya 5 menit per hari sampai
d. Personal hygine
10
setelah suhu bayi stabil. Mandi selanjutnya 2-3 kali seminggu. Mandi
Pencucian rambut hanya perlu dilakukan sekali atau dua kali dalam
terbuka ke udara, yang mencegah urin dan feses membasahi tali pusat.
1. Pengkajian
semua yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data dapat
pemeriksaan penunjang.
akan menetukanan proses interpretasi yang benar atau tidak dalam tahap
selanjutnya.
5. Rencana Asuhan
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah
yang berkaitan dengan masalah kesehatan lain. Pada langkah ini tugas
pembahasan
10
6. Implementasi
Langkah ini rencana asuhan yang komprehensif yang telah dibuat dapat
dilaksanakan secara efisien seluruhnya oleh bidan atau dokter atau tim
kesehatan lain.
7. Evaluasi
F. Pendokumentasian SOAP
1. Subyektif (S)
anamnesa.
b. Tanda dan gejala subyektif yang dipeoleh dari hasil bertanya pada
data belakang “S” diberi tanda “O” atau “X” ini menandakan orang
2. Obyektif (O)
laboratorium dan tes diagnostic lain yang dirumuskan dalam data focus
c. Data ini memberi bukti gejala klinis klien dan fakta yang berhubungan
Serta informasi dan keluarga dan orang lain dapat dimasukkan dalam
kategori ini. Apa yang diobservasi oleh bidan akan menjadi komponen
3. Assessment (A)
perkembangan klien.
1) Diagnosa/masalah
4. Planning (P)
a. Perencanaan
Membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan dating. Untuk
b. Implementasi
disesuaikan.
c. Evaluasi
Analisis dari hasil yang dicapai menjadi fokus dari ketepatan nilai
tindakan. Jika criteria tujuan tidak tercapai, proses evaluasi dapat menjadi
tujuan.
BAB III
A. Jenis Penelitian
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara
data dikumpulkan bukan berupa angka- angka melainkan data berasal dari
hamil trimester III tanggal 21 april 2022 sampai dengan masa nifas tanggal
13 mei 2022.
C. Subjek Penelitian
Subjek laporan kasus adalah siapa orang dan golongan mana yang
112
11
D. Instrumen Penelitian
1. Wawancara
2. Observasi
masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas dan asuhan bayi baru lahir.
3. Dokumentasi
F. Trianggulasi Data
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan
atau bukan, dan tidak lupa untuk membandingkan hasil wawancara dengan isi
Trianggulasi data dilakukan pada keluarga dalam hal ini, suami, klien
dan tenaga kesehatan yaitu bidan yang mengetahui awal dari proses
TINJAUAN KASUS
a. Identitas Istri/Suami
b. Data Biologis
2) Riwayat Obstetri
115
11
d) TP : 11-05-2022
biasanya.
keposyandu
3) Riwayat haid
a) Menarche : 14 tahun
2 Kehamilan Sekarang
5) Riwayat Ginekologi
maupun operasi.
6) Riwayat KB
lainnya.
a) Pola Nutrisi
Kebiasaan
b) Pola eliminasi
Kebiasaan
(1) BAK
(2) BAB
BAK.
c) Kebersihan diri
Kebiasaan
Kebiasaan
kefasilitas kesehatan
d. Data Sosial
kehamilanya
e. Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan umum
a) Kesadaran : Composmentis
b) BB hamil : 50 kg
c) BB sebelum hamil : 45 kg
e) LILA : 23,5 cm
12
f) Tanda-tanda vital
TD : 120/70 mmHg,
Nadi : 84x/menit,
Suhu : 36,10C,
Pernapasan : 22x/menit.
a) Kepala
Rambut hitam, lurus, panjang dan tebal, tidak ada ketombe, tidak
b) Wajah
ada oedema
c) Mata
tidak
tidak
d) Hidung
Simetris kiri dan kanan tidak ada polip, tidak ada secret dan
f) Telinga
g) Leher
vena jugularis
h) Payudara
(+)
i) Abdomen
(1) Inspeksi: tampak striae albicans dan linea nigra, bekas luka
tegang.
(2) Palpasi
(e) LP: 87 cm
j) Genetalia luar
k) Anus
l) Ekstremitas
Simetris kiri dan kanan, tidak ada oedema dan kuku tidak
anemis
n) Data penunjang
PAP dan keadaan umum ibu dan janin baik dengan masalah sakit
pinggang.
a. G2P1A0
DO :Tonus otot perut ibu nampak tidak tegang/ kendor ,tampak linea
Tonus perut nampak tidak tegang karena perut ibu sudah pernah
pernah hamil serta terdapat linea nigra yaitu garis hitam yang
HPHT : 04-08-2021
TK : 21-04-2022
09 - 4 mg 2 hr
10 - 4 mg 3 hr
11 - 4 mg 2 hr
12 - 4 mg 3 hr
01 - 4 mg 3 hr
02 - 4 mg
03 - 4 mg 3 hr
21-04-2022 - 3 mg
35 mg 1hr
c. Intrauterin
DS : Ibu mengatakan tidak pernah perdarahan dan tidak ada nyeri tekan
pada perut
d. Janin hidup
e. Janin tunggal
ibu
dan lunak difundus uteri merupakan tanda janin tunggal dan pada saat
f. Punggung Kanan
Ibu mengatakan merasakan gerakan disisi kiri perut ibu dan pada
2014).
g. Presentasi kepala
DS : -
kepala, dan apabila teraba bulat, tidak keras dan tidak melenting
DS : -
cara tangan kanan berada di bagian bawah kanan perut ibu dan tangan
(Prawirohardjo, 2014)
DS: -
TD : 120/70 mmHg
N : 84 x/ menit
S :36,1 ºC
P : 22x/ menit
kehamilan 22 minggu
kolaborasi
a. Tujuan
b. Kriteria keberhasilan
1) Ibu dan janin dalam kondisi sehat dan TTV dalam baatas
normal
S : 36,5-37,5˚C
P : 16-24x/ menit
c. Rencana tindakan
Rasional :
perkembangan kehamilannya.
Rasional:
Rasional :
III
Rasional :
5) Anjurkan pada ibu untuk tidak banyak minum pada saat malam
hari
Rasional :
ibu akan sering BAK dan ibu akan sulit tidur karena merasa
tidak nyaman
13
Rasional :
b) Personal hygene
Rasional :
Rasional :
Rasional :
bidan jika mengalami salah satu tanda bahaya ibu harus segera
9) Lakukan pendokumentasian
Rasioanal :
dilakukan
dipunggung pada saat duduk atau berbaring dalam waktu lama dan
berolahraga ringan seperti jalan kaki atau senam hamil. Hasil :Ibu
5) Menganjurkan pada ibu untuk tidak banyak minum pada malam hari
payudara
air dari jalan lahir, erdarahan pervaginam, oedema dan kejang, dan
kesehatan.
9) Melakukan pendokumentasian
komplikasi kehamilan
4) Ibu mengerti dan mau bekerja sama dengan bidan tentang tindakan
yang dilakukan.
kehamilan 22 minggu
TP : 11-05-2022
3) TTV
TD :120/80mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu :36,80C
Pernafasan :20x/menit
4) BB hamil : 57 kg
5) BB sebelum hamil : 45 kg
6) TB : 155 cm
7) LILA : 28,5 cm
8) Abdomen
b) Palpasi
xypodeus pusat ( 33 cm )
(presentasi kepala)
(5) LP: 90 cm
13
c. Assesment (A)
masuk PAP dan keadaan umum ibu dan janin baik, dengan masalah
sakit pinggang
d. Planning (P)
keadaan normal
malam hari
13
kehamilan.
10) Menganjurkan pada ibu untuk rutin berjalan-jalan pagi atau sore
14
semakin sering
No Register :-
1. Kala I Persalinan
WITA
mengganggu
a. Pola nutrisi
kadang
susu.
dirasakan.
a) Frekuensi : 4 - 5 x sehari
b) Warna : Kekuningan
a) Dysurhia : Tidak
b) Hemoroid : Tidak
c) Obstipasi : Tidak
menggunakan shampo.
sebelum tidur
d. Istirahat/tidur
perkusi
1. Kesadaran composmentis
a) TD : 120/80 mmHg
b) N : 80 ×/ menit
c) S : 36,7 º c
d) P : 20 ×/ menit
3. Abdomen
a) Inspeksi
2) Striae : Albican
b) Palpasi
14
6) Lingkar perut : 88 cm
c) Auskultasi
1) DJJ : (+)
3) Irama : Teratur
4. Genitalia Luar
b) Oedema : Tidak
5. Pemeriksaan dalam
kemajuan
persalinan
14
2) Portio : Tipis
3) Pembukaan : 5 cm
5) Presentasi : Kepala
6. Anus
a) Hemoroid : Tidak
b) Oedema : Tidak
7. Ekstremitas
b) Oedema : Tidak
punggung kanan, presentasi kepala, Kepala sudah masuk PAP (3/5), Inpartu
Kala I Fase Laten, Keadaan Ibu dan Janin baik, dengan masalah nyeri perut
1. G2P1A0
DS :Ibu mengatakan ini kehamilan keempat, melahirkan tiga kali dan tidak
pernah keguguran.
DO :Tanus otot perut ibu nampak tidak tegang/ kendor ,tampak linea nigra,
Tonus perut nampak tidak tegang karena perut ibu sudah pernah meregang
sebelumnya dan terdapat striae albicans karena ibu sudah pernah hamil
serta terdapat linea nigra yaitu garis hitam yang terbentang dari simpisis
sampai pusat pada saat kehamilan warnanya akan menjadi lebih hitam
(Prawirohardjo, 2014).
DS :
HPHT : 04-08-2021
DO :
b. Pertengahan px
(Prawirohardjo, 2014).
3. Intrauterin
14
DS : Ibu mengatakan tidak pernah perdarahan dan tidak ada nyeri tekan
pada perut
dan interpretasi :
intrauterin
(Prawirohardjo, 2014).
4. Janin hidup
kehamilan
dan pada pemeriksaan DJJ terdengar jelas dan kuat menandakan bahwa
5. Janin tunggal
DS : Ibu mengatakan merasakan gerakan janin pada sisi kiri perut ibu
DO: Pembesaran perut sesuai masa kehamilan, leopold satu, 3 jari dibawah
lunak difundus uteri merupakan tanda janin tunggal dan pada saat
dilakukan pemeriksaan DJJ terdengar pada satu bagian disisi kanan perut
6. Punggung Kanan
DS : Ibu mengatakan merasakan gerakan janin pada sisi kiri perut ibu
Ibu mengatakan merasakan gerakan disisi kiri perut ibu dan pada
DS : -
2014).
DS :
DO :
dan saat serviks mulai tertarik dan menipis karena kontraksi lendir
DS :
minggu.
DO :
TD : 120/80 mmHg
2) N : 80 ×/ menit
3) S : 36,7º c
4) P : 20 ×/ menit
menit.
bercampur darah
lendir bercampur darah pada tanggal 10-04-2022 jam 03.10 wita Data
Objektif :
b. Lendir yang bercampur darah ini berasal dari lendir kanalis karena
a. Tujuan :
b. Kriteria keberhasilan :
15
1) Ibu bisa menerima nyeri yang dirasakan, ditandai saat nyeri wajah
b) N : 60 – 90 x / menit
c) S : 36,5oC – 37,5 ° C
d) P : 16 – 24 x / menit
c. Rencana Asuhan :
oleh bidan
berkontraksi.
5. Observasi kontraksi uterus, tanda- tanda vital dan detak jantung janin.
Rasional : Untuk mengetahui kontraksi yang adekuat pada saat ada his
9. Ajarkan pada ibu untuk mengedan yang baik dan benar saat ada his.
15
Rasional : His dan proses mengedan yang baik dan benar berguna
lancar karena semua alat telah disiapkan dengan baik dan ergonomis.
Hasil : Ibu dapat merespon dengan baik tentang nyeri yang di alaminya
dan dapat beradaptasi dengan nyeri akibat kontraksi uterus ditandai dengan
5. Mengobservasi kontraksi uterus, tanda- tanda vital dan detak jantung janin.
Hasil :
2) Portio : Tipis
3) Pembukaan : 10 cm
5) Presentasi : Kepala
9. Mengajarkan pada ibu untuk mengedan yang baik dan benar saat ada
his.
1 buah gunting tali pusat, 2 buah pengikat tali pusat dan kasa
secukupnya
c. Hecting set
f. Pakaian bayi
15
Menyiapkan handuk, sarung,baju bayi, kaos tangan dan kaki dan loyor
detik, tanda – tanda vital ibu dan DJJ dalam batas normal.
6. Ibu mengerti dengan cara mengedan yang baik dan benar saat ada his.
Objektif (O)
a. TD : 120 / 80 mmHg
15
b. N : 80x / menit
c. S : 36,70 C
d. P : 20x / menit
vagina
ketuban (-), presentasi kepala, posisi UUK depan, tidak ada moulage,
penurunan kepala hodge IV, tidak ada penumbungan tali pusat, tidak
teraba bagian–bagian kecil janin seperti kaki dan tangan, kesan panggul
Assesment (A)
Planning (P)
11. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
baik.
janinnya baik.
setengah duduk.
13. Memimpin ibu meneran jika ada his dan anjurkan ibu istirahat
diantara kontraksi.
14. Mengajurkan ibu untuk mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum
15. Memasang handuk bersih dan kering di atas perut ibu Hasil
16. Memasang kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dan diletakkan di
17. Membuka partus set untuk memastikan kelengkapan alat dan bahan.
kepala.
22. Melahirkan kepala dan bahu dengan kedua tangan secara biparietal.
23. Melahirkan seluruh badan bayi kemudian sanggah dan susur sampai
tungkai.
24. Menilai bayi dengan cepat yaitu tangis, gerak, dan warna kulit Hasil :
bergerak aktif
Hasil : tali pusat dijepit menggunakan klem kocher dan dilakukan pemotongan tali
pusat.
16
Assesment (A)
Planning (P)
5. Meletakan tangan kiri diatas perut ibu dan tangan kanan memegang
klem pada tali pusat. Perhatikan tanda pelepasan plasenta yaitu uterus
secara tiba-tiba.
vagina lahirkan plasenta dengan kedua tangan putar searah jarum jam
Hasil : plasenta lahir lengkap, kotiledon utuh dan selaput amnion utuh
Ibu mengeluh masih nyeri pada perut bagian bawah dan perineum Data
Objektif (O)
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x / menit
S : 36,7° C
P : 20 x / menit
5. Perdarahan ± 100 cc
Assesment (A)
Kala IV (Pengawasan)
Planning (P)
b. Nadi : 80x/menit
c. Suhu : 36,70C
16
d. Pernapasan : 20x/menit
menit
tempatnya
8. Membersihkan ibu dari darah, lendir dan sisa air ketuban Hasil
duk/pembalut.
pada ibu
%.
12. Mencelup tangan dalam larutan clorin, buka sarung tangan secara
bayi.
15. Melakukan pemberian salep mata dan suntikan vitamin K pada pada
kiri bayi.
A. Data Biologis
tidur
16
3. Riwayat obstetric
1. Menarche : 14 tahun
05.30 WITA
pernah keguguran
5. Penolong : bidan
14. Terapi yang diberikan : Amoxylin 3x1 dosis 500 mg/tab dan
4. Pola nutrisi
5. Pola eliminasi
a. BAK
1) Frekuensi : 3-4x/hari
b. BAB
1) Frekuensi : 1-2x/hari
2) Konsistensi : lunak
waktu pengkajian
6. Pola istirahat/tidur
melahirkan.
tahu
17
C. Data Sosial
bayinya
bayi tersebut
D. Pemeriksaan
1. Kesadaran : composmentis
2. Berat badan : 58 kg
4. LILA : 25 cm
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,40C
P2A0, post partum 6 jam dengan masalah nyeri perut bagian bawah
1. P2A0
DS :
a. Setelah plasenta lahir, uterus merupakan alat yang keras karena kontraksi
dan retraksi otot-otot fundus uteri ± 3 jari dibawah pusat, selama 2 hari
terus mengecil dengan cepat sehingga pada hari ke 10 tidak teraba lagi
b. Lochea rubra berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel- sel
hormone ( MSH). Linea pada dinding perut nampak hitam disebut linea
hormone MSH. Kulit juga nampak seperti retak, warnanya berubah agak
Dasar
DS :
a. Dari tanggal 11-05-2022 pada pukul 05.50 WITA saat plasenta lahir
teraba 2 jari dibawah pusat karena involusi uteri jaringan ikat dan
mengecil dan setiap hari TFU akan turun setiap 1 cm setiap harinya.
b. Lochea rubra adalah sekret luka plasenta yang keluar dari vagina yang
darah segar dari sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks kaseosa,
2014).
Dasar
DS :
ini lebih terasa bila ibu sedang menyusui dan timbul bila masih terdapat
segara/kolaborasi
a. Tujuan
biologisnya
ibu nifas
7. Memberi pemahaman kepada ibu tentang ASI dan manfaat ASI serta
teknik menyusui.
b. Kriteria Keberhasilan
3. Ibu memberikan ASI kepada bayinya dengan teknik yang baik dan benar
4. Pemenuhan kebutuhan dasar ibu nifas dapat dipahami dengan baik oleh
5. Ibu dan suami bersedia jika ibu menggunakan KB minimal pada 40- 42
c. Rencana tindakan
tindakan.
17
Rasional : TTV merupakan indikator untuk menilai kondisi ibu dan menentukan
Rasional :
perdarahan
6. Ajarkan pada ibu teknik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri seperti
menarik napas.
Rasional : teknik relaksasi akan membuat ibu lebih rileks dan sirkulasi O2
7. Anjurkan ibu untuk mengganti pembalut saat terasa penuh atau terasa
tidak nyaman.
zink, DHA, vitamin, magnesium. Selain itu ibu nifas juga perlu
c. Eliminasi
17
d. Personal hygiene
f. Istirahat
ibu nifas yaitu 8 jam pada malam hari dan 1-2 jam pada siang hari.
g. Perawatan payudara
mengetahui apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan
10. Anjurkan ibu untuk ber-KB minimal 40-42 hari pasca persalinan Rasional
11. Anjurkan ibu untuk meminum obat-obatan yang telah diberikan secara
teratur
Rasional : agar proses pemulihan ibu berlangsung baik dan ibu dalam
keadaan sehat
tindakan
Hasil :
TD : 120/80 mmHg
18
N : 86 x/menit S
: 36,4 0c
P : 20 x/menit
4. Hasil : Kontraksi ibu baik, teraba keras dan bundar serta nampak pengeluaran
lochea rubra
Hasil : Fundus ibu teraba 2 jari di bawah pusat teraba keras dan bundar
7. Ajarkan pada ibu teknik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri seperti
menarik napas
tidak nyaman
b. Ambulasi dini
c. Eliminasi
d. Istirahat
e. Perawatan payudara
18
12. Menganjurkan ibu untuk ber-KB minimal 40-42 hari pasca persalinan.
secara teratur.
3. Kontraksi ibu baik, teraba keras dan bundar, serta nampak pengeluaran lochea
rubra.
melakukannya.
Subyektif (S)
penyakit menahun.
4. Ibu mengatakan tidak ada riwayat alergi terhadap obat atau makanan.
Obyektif (O)
x/menit).
Asesment (A)
Planning (P)
Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan bersedia untuk
Hasil : tekanan darah= 110/70 mmhg, Nadi= 80x/menit, suhu= 36,5 0C, pernapasan=
20x/menit.
sanguiloneta
ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan oleh bidan dan mau
melaksanakannya
Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan mau melaksanakannya.
Dasar
A. Identitas Bayi
Umur : 6 jam
Anak ke : 2 (Dua)
B. Data Biologis
f. LK : 32 cm
g. LD : 31 cm
h. LP : 30 cm
18
i. LILA : 12 cm
Menit
Nilai tanda 0 1 2 Menit 5
1
Seluruh
Appearance (warna Tubuh lemah
Pucat tubuh 2 2
kulit) ekstremitas biru
kemerahan
Pulse ( frekuensi
Tidak ada 100x/menit 100x/menit 2 2
jantung)
Respiration Menangis
Tidak ada Lambat 2 2
( pernapasan) kuat
Jumlah 9 10
1. Pola nutrisi
2. Pola eliminasi
a. BAK
b. BAB
18
3. Pola tidur
tertidur
C. Pengetahuan Ibu
D. Data Sosial
2. Keluarga dari ayah maupun ibu sangat senang dengan kelahiran bayi
E. Pemeriksaan Fisik
3. Tanda-tanda vital
Nadi : 110x/menit
Suhu : 36,60c
Pernapasan : 46x/menit
18
1. Kepala
Rambut hitam dan tipis, terdapat sisa ketuban, tidak ada caput
2. Wajah
3. Mata
ikterus.
4. Hidung
sekret.
5. Mulut
6. Telinga
7. Leher
tyroid.
8. Dada
18
Gerakan dada sesuai dengan gerakan napas, dada simetris kiri dan
kanan.
9. Payudara
10. Abdomen
12. Anus
13. Kulit
14. Ekstremitas
a. Tangan
b. Kaki
Simetris kiri dan kanan, jari kaki lengkap, warna kuku merah.
b. Lingkar dada : 31 cm
c. Lingkar perut : 30 cm
d. Lingkar lengan : 12 cm
Bayi baru lahir aterm, sesuai masa kehamilan (SMK), umur 6 jam, dan
DO :
b. PBL : 48 cm
c. UK : 40 minggu
Bayi aterm adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37-42 minggu
dengan berat badan lahir 2500 gram–4000 gram. Dari HPHT 04-08-2021
DS :
DO :
c. Bayi lahir spontan letak belakang kepala, bayi langsung m6nangis kuat.
b. Bayi lahir normal melalui persentase kepala melalui vagina dan tanpa
3100 gram dan PBL 48 cm, serta tidak terjadi komplikasi lain yang
b. Tanda-tanda vital
1. Nadi : 110x/menit
2. Suhu : 36,60c
3. Pernapasan : 46x/menit
Pada pemeriksaan fisik bayi tidak ditemukan kelainan, dan tanda-tanda vital
Wijaksono,2014)
a. Tujuan
b. Kriteria keberhasilan
c. Rencana Tindakan
dilakukanpada bayinya
Rasional : untuk merangsang produksi ASI dan refleks hisap bayi, ASI
Rasional : agar bayi tumbuh sehat dan cerdas serta tidak mudah Sakit
Rasional: agar ibu dapat mengetahui tanda dan gejala infeksi tali pusat
6. Melakukan pendokumentasian.
diberikan
1. Memberitahu ibu tindakan yang akan dilakukan pada bayi Hasil: Ibu
Hasil : Ibu bersedia menyusui bayinya sesering mungkin jika bayinya membutuhkan
6. Melakukan pendokumentasian.
Nadi : 110x/menit
Suhu : 36,6oc
Pernapasan : 46x/menit
3. Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran yang diberikan oleh bidan
Subjektif (S)
19
Ibu mengatakan tidak ada keluhan, bayi dapat menyusui dengan benar, BAB 3
kali/hari (kuning) BAK 7-8 kali/hari (kuning jernih) gerak bayi aktif dan tidak
Objektif (O)
A. Pemeriksaan Umum
3. TT
: 40 x/m
Suhu : 36,8 0c
5. PB Saat Lahir : 48 cm
PB Saat Ini : 49 cm
Assesment (A)
Planning (P)
: 40 x/m
Suhu : 36,8 0c
Hasil : ibu mengerti dan tidak terdapat salah satu tanda bahaya neonatal.
imunisasi.
bersih dan kering dan menjaga suhu bayi agar tetap hangat. Hasil : Ibu
anjuran bidan
6. Melakukan pendokumentasian
E. Pembahasan
1. Kehamilan
sekarang 21 tahun. Usia ini merupakan usia yang baik untuk bereproduksi.
Ibu yang melahirkan pada usia diatas 40 tahun, memiliki penyakit yang
yang disebabkan oleh otot rahim kurang baik untuk menerima kehamilan.
(Prawirohardjo, 2014).
sangat penting dinyatakan untuk mengetahui lebih pasti usia kehamilan ibu
memakai rumus neagle. Pada Ny.N mengatakan hari pertama haid terakhir
persalinan.
K2, K3 dan K4. K merupakan singkatan dari kunjungan. Hal ini berarti
satu kali kunjungan pada trimester kedua dan dua kali kunjungan antenatal
pada trimester ke tiga. (Manuaba, 2014). Sesuai dengan teori tersebut, Ny.N
trimester III.
yang sangat penting bagi proses dan output persalinan. Berat badan Ny.N
yang dianjurkan yaitu 11,5 – 16 kg untuk kategori IMT normal (IMT 19,8 –
pada Ny. N Mengukur tekanan darah pada ibu hamil guna mendeteksi
normal 110/80 mmHg, bila tekanan darah lebih besar atau sama dengan
140/90 mmHg, ada faktor risiko hipertensi (tekanan darah tinggi) dalam
guna penilaian status gizi didapatkan LILA ibu adalah 28 cm. Ambang
batas LILA wanita usia subur dengan risiko KEK di Indonesia adalah 23,5
cm. Bila < 23,5cm menunjukkan ibu hamil menderita Kurang Energi Kronis
(Ibu hamil KEK) dan beresiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah
bahwa
19
TFU Ny. N pada usia kehamilan 35 minggu 1 hari adalah 31 cm, Sesuai
dengan teori Manuaba (2014) panjang fundus uteri pada usia kehamilan 35
minggu adalah 31 cm, usia kehamilan 32 minggu adalah 29,5 cm, dan usia
baik, pengukuran tinggi fundus uteri dapat menghitung taksiran berat janin
berat janin yang didapatkan saat usia kehamilan 40 minggu dan sudah
masuk pintu atas panggul, dengan tinggi fundus uteri 37 cm adalah 3100
gram. Keadaan ini masih dalam batas normal sesuai dengan teori yang
menyatakan berat badan bayi lahir normal adalah 2500 gram-4000 gram
(Prawirohardjo, 2014).
143 x/menit. Hasil pemeriksaan ini masih sesuai dengan teori yang
(Wiknjosastro, 2014).
20
Pada pemeriksaan tersebut didapatkan Hb ibu sebesar 11,5 gr/dl. Dari hasil
Karena batasan anemia pada ibu hamil yaitu memiliki Hb < 11 gr/dl pada
fisiologis yaitu nyeri pinggang, sering berkemih, dan Braxton Hicks, hal
ini merupakan hal yang fisiologis pada kehamilan trimester ke III. Sering
berkemih dikeluhan oleh ibu selama kehamilan akibat dari meningatnya laju
pada bagian punggung ibu dialami oleh ibu hamil, keluhan ini dimulai pada
peyebab persalinan palsu. Salah satu dampak klinis yang baru-baru ini
dibuktikan adalah bahwa 75% wanita dengan 12 atau lebih kontraksi per
2014)
bahaya pada kehamilan seperti perdarahan dari jalan lahir, gerakan janin
2. Persalinan
didapatkan ibu sudah masuk kala I fase laten yaitu pembukaan 2. Sesuai
berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika
emosional dan fisiknya, komplikasi pada bayi yang akan dilahirkan, serta
akan memudahkan persalinan. Teknik relaksasi nafas dalam dan terapi pijat
tenaga yang akan digunakan saat ibu memasuki kala II. Serta
mempersilahkan ibu untuk tidak menahan BAK dan BAB demi lancarnya
proses kala 1 fase laten. Asuhan kebidanan yang penulis lakukan sesuai
05.00 WITA. Menurut teori yang ada, fase laten berlangsung hampir 8 jam
dan fase aktif berlangsung selama 7 jam. Dalam hal ini tidak terjadi
kesenjangan antara teori dan prektek, hal ini normal karena dipantau
dengan adanya power, pasenger, dan passege ketiga faktor utama ini
05.00 WITA dan bayi lahir spontan pukul 05.30 WITA. Menurut teori yang
ada, Kala II berlangsung 30 menit pada primi dan ½ jam pada multi. Dalam
hal ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek hal ini dikarenakan
oleh beberapa faktor seperti paritas (multipara), his yang adekuat, faktor
janin dan faktor jalan lahir sehingga terjadi proses pengeluaran janin yang
lebih cepat (Saifuddin, 2016). Setelah dilakukan pemotongan tali pusat bayi
diletakkan di dada ibu dengan posisi tengkurap untuk IMD. Kala III
berlangsung selama 5 menit. Menurut teori yang ada, Kala III berlangsung
selama kurang dari 30 menit, dalam hal ini tidak terjadi kesenjangan antara
3. Nifas
Dengan tujuan memonitor masa nifas klien, dan mendeteksi apakah adanya
2015).
tanda vital dalam batas normal. Proses involusi uteri pada Ny.N
pusat tampak pengeluaran loche rubra, kontraksi uterus baik. Pada hari ke
14 post partum TFU teraba di atas simpisis. Hal ini sesuai dengan teori yang
Pada masa nifas ibu memiliki keluhan pada pola eliminasi, BAB
yang tidak teratur dan konsistensi yang sedikit keras yang muncul pada hari
eliminasi BAB, dan tetap memenuhi hidrasi agar tidak terjadi dehidrasi.
BAB yang tidak teratur pada masa nifas nyatanya adalah hal yang wajar
Bila usaha ini tidak berhasil dalam waktu 2 atau 3 hari dapat ditolong
dengan pemberian huknah atau glyserin spuit atau diberikan obat yang lain
(Wiknjosastro, 2014).
Lokhea adalah secret yang berasal dari kavum uteri dan vagina pada
warna kemerahan. Pada pemeriksaan nifas kedua yaitu 14 hari post partum,
pengeluaran lokhea pada Ny.N adalah lokhea alba dengan warna putih
bahwa Ny.N memiliki pengeluaran lokhea yang fisiologis. Hal ini sesuai
Selama masa nifas, proses laktasi berjalan dengan baik dan tidak
menganjurkan agar ibu memberikan hanya ASI saja tanpa makanan atau
karena hingga pada kunjungan nifas ke 14 hari ibu masih tetap memberikan
ASI kepada bayinya dan bertekad akan memberikan ASI Ekslusif hingga
dari pemberian ASI, sesuai dengan teori yang dikemukakan, Air Susu Ibu
pernafasan dan paru-paru, otitis media, karena air susu ibu mengandung
masa nifasnya usai, Ny.N memilih suntik 3 bulan karena ibu bertekad untuk
Dini) bersama ibu dengan meletakkan bayi diatas ibu dengan posisi
telungkup tanpa menggunakan baju agar terjadi kontak kulit antara ibu dan
bayi, bayi diselimuti badan dan ujung kaki bayi sebagai upaya pencegahan
kehilangan panas, selama satu jam pertama dan IMD telah berhasil terbukti
dengan bayi tampak mencari puting susu ibu (Kemenkes 2015). Bayi juga
peluang 2-8 kali lebih besar untuk memberikan ASI eksklusif. Kontak
awal ini
20
lengkap mulai dari pengukuran berat badan, panjang badan terhadap bayi
baru lahir. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap bayi Ny.N
didapatkan bahwa berat badan bayi Ny.N sebesar 3500 gram, hal tersebut
dengan ciri-ciri bayi baru lahir normal menurut Pawirohardjo (2014) bahwa
berat badan bayi baru lahir normal ialah berkisar dari 2500 gram–4000
gram. Panjang badan bayi Ny.N ialah 48 cm, sesuai dengan teori yang
lahir normal ialah 48 cm – 52 cm. Selain berat badan dan panjang badan,
lingkar kepala dan lingkar dada bayi baru lahir normal ialah 33-35 cm, dan
merahan, licin dan diliputi verniks caseosa, rambut lanugo telah tidak
terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna, kuku telah agak panjang
dan lemas, pada alat genetalia testis sudah turun dan berbagai refleks telah
konjungtiva mata, yang berguna untuk mencegah penularan infeksi dari ibu
ke bayi. Sesuai dengan teori, setiap bayi baru lahir perlu diberi salep mata.
memberikan vitamin K setelah 1 jam persalinan pada 1/3 paha luar kiri.
Menurut teori, semua bayi baru lahir harus diberikan vitamin K untuk
perawatan tali pusat seperti menjaga tali pusat dalam kondisi kering dan
bersih, hal ini sesuai dengan asuhan kebidanan yang diberikan pada bayi
Pada kunjungan neonatus kedua yaitu pada usia 6 hari (09 April
mengatakan bahwa tali pusat bayi belum puput. Hal ini sesuai dengan teori
setelah lahir, beberapa kasus dapat lebih lambat hingga 10-14 setelah bayi
Bayi Ny.N juga diberikan imunisasi HB-0 yang pertama kali pada
paha 1/3 paha kanan secara I.M dengan dosis 0,5 cc. Imunisasi HB-0
penularan ibu ke bayi. Dalam buku kesehatan Ibu dan Anak (2016) yang
menyatakan bahwa pemberian imunisasi HB-0 adalah saat bayi berusia 0-7
hari.
ditemukannya tanda bahaya bayi baru lahir seperti, sulit bernapas atau lebih
dari 60 kali/menit, suhu terlalu tinggi (>38oC) atau terlalu dingin (< 36oC),
biru, pucat atau memar, hisapan saat menyusui lemah, rewel, sering muntah,
infeksi seperti suhu tubuh meningkat, merah, bengkak, bau busuk, keluar
cairan dan pernapasan sulit, tidak BAB dalam 3 hari, tidak BAK dalam 24
jam, tinja lembek/encer, berwarna hijau tua ada lendir atau darah,
(Saifuddin, 2016).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
3. Asuhan Kebidanan masa Nifas pada Ny.N umur 21 tahun nifas normal,
4. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada Ny.N umur 21 tahun neonatal
normal, tidak ada kelainan atau komplikasi pada bayi Ny.N dan tidak
standar kebidanan pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru
lahir.
210
21
B. Saran
Pendidikan
kebidanan pada ibu hamil TM III, bersalin, nifas, neonatus, dan KB sesuai
2. Tempat PMB
pada ibu hamil TM III, bersalin, nifas, neonatus, dan KB. Secara
masa kehamilan TM III, bersalin, neonatus, nifas, dan KB keluarga serta klien
Daftar Pustaka
room/fact-sheet/detail/maternal-mortality
Gavi. 2015. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak Pusat Pendidikan dan
Penelitian, 9, 10–14.
https://doi.org/10.31764/mj.v5i1.1093
12(1).
Jakarta: Salemba
Legawati. 2018. Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Malang : Wenika
Medika.
21
Medika.
Jakarta.
DOKUMENTASI