PAMOTAN
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Keperawatan (S-1)
Oleh
Irfan Fauzul Mubin
112019030672
Pembimbing:
JURUSAN S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2021
v
iii
v
v
HALAMAN PENGESAHAN
Hari : Rabu
Tanggal : 15 Desember 2021
Nama : Irfan Fauzul Mubin
NIM : 112019030672
Mengetahui
Universitas Muhammadiyah Kudus
Rektor
v
PERNYATAAN
Yang bertandatangandibawahini :
Nama : IRFAN FAUZUL MUBIN
NIM : 112019030672
Menyatakan bahwa Skripsi judul judul “HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN
LUKA DAN MOBILISASI DINI DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN LUKA
POST EPISIOTOMI DI KLINIK PKU MUHAMMADIYAH PAMOTAN,
Merupakan :
1. Hasilkarya yang dipersiapkan dan di susun sendiri
2. Belum pernah disampaikan untuk mendapatkan gelar S1 Keperawatan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS.
Oleh karena itu pertanggung jawaban proposal ini sepenuhnya berada pada
dirisaya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebesar-besarnya.
vii
RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
No.Telepon : 085727080139
Riwayat Pendidikan :
v
MOTTO
v
PERSEMBAHAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan usulan penelitian ini dengan
judul “Hubungan Antara Perawatan Luka dan Mobilisasi Dini dengan Tingkat
Kesembuhan Luka PostEpisiotomi di Klinik PKU MuhammadiyahPamotan”.
Usulan penelitian ini tersusun dan selesai atas bimbingan dan dukungan
dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Rusnoto, SKM.,M.Kes.(Epid), selaku rektor Universitas Muhammadiyah
Kudus yang telah memberikan izin penelitian.
2. Yulisetyaningrum S.Kep. Ners. M.Si. Med., selaku Ka Prodi Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Kudus.
3. Indanah, M.Kep., Ns., Sp.Kep.An, selaku pembimbing I yang telah banyak
membantu, memberikan masukan dan dukungan kepada peneliti dalam
penyusunan usulan penelitian ini.
4. Rizka Himawan, S.Psi., M.Psi, selaku pembimbing II yang dengan sabar
membimbing, membantu, memberikan masukan serta selalu mendukung
peneliti dalam penyusunan penelitian ini.
5. Dan untuk semua pihak yang sudah mendukung dan membantu peneliti
dalam proses penyusunan usulan penelitian ini.
Peneliti sadar bahwa dalam penulisan usulan penelitian ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karenaitu, kritik dan saran yang sifatnyamembangun
sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan usulan penelitian ini.
Akhir kata peneliti berharap semoga usulan penelitian ini bisa bermanfaat
bagi para pembaca dan peneliti selanjutnya.
Rembang,23 Maret 2021
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL....................................................................................................ii
DAFTAR BAGAN..................................................................................................ii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................2
A. Latar Belakang..............................................................................................2
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Pertanyaan Penelitian....................................................................................2
D. Tujuan Penelitian..........................................................................................2
E. Manfaat Penelitian........................................................................................2
F. Keaslian Penelitian........................................................................................2
G. Ruang Lingkup..............................................................................................2
A. Luka Perineum..............................................................................................2
B. Mobilisasi Dini..............................................................................................2
C. Perawatan Luka.............................................................................................2
D. Kerangka Teori.............................................................................................2
A. Variabel Penelitian........................................................................................2
B. Hipotesis Penelitian.......................................................................................2
E. Etika Penelitian.............................................................................................2
F. Alur Penelitian..............................................................................................2
G. Jadwal Penelitian...........................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................2
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR BAGAN
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
ABSTRAK
Latar Belakang : Persalinan sering mengakibatkan robekan jalan lahir, robekan tersebut
terjadi hampir pada semua persalinan pertama kali dan tidak jarang pada persalinan
berikutnya. Robekan ini disebabkan laserasi spontan pada vagina atau perineum saat
bayi di lahirkan (terutama saat kelahiran kepala dan bahu) atau pada tindakan episiotomi
untuk mempercepat kelahiran bayi bila didapatkan gawat janin, penyulit kelahiran
pervaginam (sungsang, distosia bahu, ekstarksi forceps, ekstraksi vacum), jaringan parut
pada perineum atau vagina yang memperlambat kemajuan persalinan.
Tujuan :Untuk mengetahui hubungan antara perawatan luka dan mobilisasi dini dengan
tingkat kesembuhan luka post episiotomi di klinik PKU Muhammadiyah Pamotan
Metode :Jenis penelitian analitik korelasional. Metode pendekatan menggunakan cross
sectional. Populasi pada penelitian ini ibu post partum di klinik PKU Muhammadiyah
Pamotan sebanyak 28 orang. Alat ukur yang di gunakan berupa kuesioner dan checlisk.
Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji Uji Chi Square
Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil penelitian menunjukan hubungan antara mobilisasi
dini dengan tingkat kesembuhan luka pada ibu post episiotomi dengan nilai ρ value 0,001
(<0,05) sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara mobilisasi dini dengan tingkat
kesembuhan luka pada ibu post episiotomi. Sedangkam hasil uji hubungan antara
perawatan luka dengan tingkat kesembuhan luka pada ibu post episiotomi dengan nilai ρ
value 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara perawatan luka
dengan tingkat kesembuhan luka pada ibu post episiotomi.
Kesimpulan : Ada hubungan Hubungan Antara Perawatan Luka dan Mobilisasi Dini
dengan Tingkat Kesembuhan Luka Post Episiotomi di Klinik PKU Muhammadiyah
Pamotan
Kata Kunci : Mobilisasi Dini, Perawatan Luka, Tingkat Kesembuhan luka post Episiotomi
xvii
ABSTRACT
The Relationship Between Wound Care and Early Mobilization with Post
Episiotomy Wound Healing Rates at PKU MuhammadiyahPamotan Clinic
Background: Labor often results in tearing of the birth canal, these tears occur in
almost all first-time deliveries and not infrequently in subsequent deliveries. This
tear is caused by spontaneous laceration of the vagina or perineum when the
baby is delivered (especially during head and shoulder delivery) or by an
episiotomy to hasten the delivery of the baby if fetal distress is found,
complications of vaginal delivery (breech, shoulder dystocia, forceps extraction,
vacuum extraction), scarring of the perineum or vagina that slows the progress of
labor.
Method: This type of correlational analytic research. The approach method uses
cross sectional. The population in this study were 28 post partum mothers at the
PKU Muhammadiyah Pamotan clinic. The measuring tools used are
questionnaires and checklists. Data analysis used univariate and bivariate
analysis with Chi Square test
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan sering mengakibatkan robekan jalan lahir, robekan tersebut
terjadi hampir pada semua persalinan pertama kali dan tidak jarang pada
persalinan berikutnya.Robekan ini disebabkan laserasi spontan pada vagina
atau perineum saat bayi di lahirkan (terutama saat kelahiran kepala dan bahu)
atau pada tindakan episiotomi untuk mempercepat kelahiran bayi bila
didapatkan gawat janin, penyulit kelahiran pervaginam (sungsang, distosia
bahu, ekstarksiforceps, ekstraksi vacum), jaringan parut pada perineum atau
vagina yang memperlambat kemajuan persalinan (Hasana, 2012).
Salah satu penyebab terjadinya penyulit kala nifas sampai dengan pada
kematian puerperiumadalah terjadinya infeksi pada luka perineum akibat dari
perpanjangan fase penyembuhan luka. Infeksi dapat muncul dikarenakan
terlepasnya jahitan pada luka perineum karena kurangnya perawatan luka
yang memadai sehingga dapat menimbulkan pendarahan sekunder kala nifas,
dan dapat memicu timbulnya infeksi pada luka yang bersifat lokal maupun
general(Munthe et al., 2017).
Kesembuhan luka perineum ternyata mempunyai waktu yang sama dan
tidak ada perbedaan antara yang disebabkan oleh episiotomi dan robekan
perineum spontan derajat satu dan dua. Hampir seluruh ibu postpartum luka
perineumnya sembuh dalam waktu seminggu setelah persalinan dengan
kriteria jahitan menutup, kering, dan dengan jaringan parut yang halus. Hanya
lima belas dari seratus orang (15%) ibu nifas yang perineumnya mengalami
perpanjangan kesembuhan luka perineum. Akibat dariperpanjangan
kesembuhan luka perineum adalah infeksi, hematoma, dehiscence, keloid,
dan formasi hipertrofikscar(Hasana, 2012).
Faktor penyebab terjadinya infeksi nifas berasal dari perlukaan pada
jalan lahir yang merupakan media yang baik untuk berkembangnya
kuman.Hal ini bisa diakibatkan oleh daya tahan tubuh yang rendah
1
2
v
3
B. Rumusan Masalah
Perawatan dan Mobilisasi merupakan faktor yang utama dalam mempercepat
pemulihan dan dapat mencegah komplikasi pasca persalinan. Banyak
keuntungan yang bisa diraih dari latihan tidur dan berjalan pada periode dini
pasca persalinan. Perawatan dan Mobilisasi segera secara bertahap sangat
berguna untuk proses penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksi
v
4
C. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dirumuskan pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah perawatan luka pada ibu post episiotomi di klinik PKU
MuhammadiyahPamotan?.
2. Bagaimanakah mobilisasi pada ibu post episiotomi di klinik PKU
MuhammadiyahPamotan?.
3. Bagaimanakah tingkat kesembuhan luka post episiotomi di klinik
PKUMuhammadiyah Pamotan?.
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan perawatan luka dan mobilisasi dini dengan
tingkat kesembuhan luka pada ibu post episiotomi di Klinik PKU
Muhammadiyah Pamotan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui hubungan antara mobilisasi dini dengan tingkat
kesembuhan luka pada ibu post episiotomidi klinikPKU
Muhammadiyah Pamotan.
b. Untuk mengetahui hubungan antara perawatan luka dengan
kesembuhan luka pada ibu post episiotomi di klinik PKU
Muhammadiyah Pamotan.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
v
5
F. Keaslian Penelitian
Penelitian dengan judul “hubungan antara perawatan luka dan mobilisasi
dini dengan tingkatkesembuhan luka post episiotomi di Klinik PKU
Muhammadiyah Pamotan”belum pernah di teliti sebelumnya,berikut ini
penelitian terdahulu yang terkait dengan peneletian selanjutnya.
v
6
G. Ruang Lingkup
1. Ruang lingkup waktu
Waktu penelitian akan dilaksanakan bulan Oktober 2020
2. Ruang lingkup tempat
Tempat penelitian dilakukan di Klinik PKU MuhammadiyahPamotan
3. Ruang lingkup materi
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perawatan luka dan
mobilisasi dini dan tingkat kesembuhan luka post episiotomi Variabel
dependen adalah tingkat kesembuhan post episiotomi dan variabel
independen adalah perawatan luka dan mobilisasi dini. Populasi penelitian
ini adalah ibu postpartum.
v
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Luka Perineum
1. Pengertian
Ruptur adalah luka pada perineum yang di akibatkan oleh rusaknya
jaringan secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada
saat proses persalinan.Bentukruptur biasanya tidak teratur sehingga
jaringan yang robek sulit di lakukan penjahitan(Yulianti, 2013). Perineum
adalah daerah antara kedua belah paha,antara vulva dan anus.Perineum
berperan dalam persalinan karena merupakan bagian luar dasar
panggul.Perineum yang terletak antara vulva dan anus,panjangnya rat-rata
4 cm(Trinawati, 2015).
Luka perineum adalah robekan pada perineum yang umumnya
terjadi pada keadaan fisiologis, luka perineum ini akan sembuh normal
dalam 5-7 saat persalinan(Hasana, 2012).
2. Klasifikasi luka perineum
a. Luka perineum spontan
Merupakan robekan pada ruang berbentuk jajaran genjang terletak
di bawah dasar panggul yang terjadi secara alami tanpa tindakan pada
saat persalinan(Trinawati, 2015).
b. Episiotomi
Episiotomi merupakan tindakan bedah kebidanan yang paling
lazim meskipun bukan menjadi keharusan.Pada tahun 1872 dokter
FieldingOuld,mungkin merupakan dokter ahli kebidanan pertama yang
melaksanakan episiotomi.Episiotomi atau perineotomi adalah insisi
perineum yang menyebabkan terpotongnya selaput lendir
vagina,cincin selaput darah,jaringan pada septum rektovaginal,otot-
otot dan fasia serta kulit sebelah depan perineum.Hal ini di lakukan
untuk memperlebar ruang pada jalan lahir sehingga memudahkan
kelahiran janin (Ahmad, 2014).
v
8
1) Indikasi
Indikasi untuk melakukan episiotomi dapat dari kondisi janin
maupun ibu. Untuk indikasi janin biasanya dilakukan sewaktu
melahirkan janin prematur, hal ini bertujuan untuk mencegah
terjadinya trauma yang berlebihan pada kepala janin.Hal lain yang
menjadi indikasi tindakan episiotomi yakni pada waktu melahirkan
janin dengan letak sungsang,melahirkan janin dengan ekstraksi
cunam,ekstraksi vakum dan pada janin besar.
Indikasi episiotomi untuk ibu menurut (Ahmad, 2014)adalah :
a) Profilaktik: untuk melindungi integritas dasar panggul.
b) Halangan kemajuan persalinan akibat perineum yang kaku
(jaringan perineum tebal dan sangat berotot,terdapat jaringan
parut bekas operasi dan terdapat bekas episiotomi yang sudah
diperbaiki).
c) Untuk menghidari dari robekan yang tidak keluar,termasuk
robekan yang melebar ke dalam rectum (kalau perineumnya
sempit,antara bagian belakang vagina dan bagian depan rectum
hanya terdapat sedikit ruangan,pada keadaan laserasi yang
lebar tidak akan bisa di hindari).
2) Keuntungan episiotomi bagi ibu
Keuntungan episiotomi bagi ibu menurut Ahmad (Ahmad,
2014)adalah:
a) Luka insisi yang lurus (rata) lebih mudah diperbaiki dan lebih
cepat sembuh dibanding luka laseri yang compang-camping
serta tidak terkendali.
b) Dengan melakukan episiotomi sebelum otot dan fascia
teregang berlebihan kekuatan pada dasar panggul dapat
dipertahankan dan insidensiprolapsus,cystokel serta rectokel
bisa di kurangi.
c) Struktur di sebelah depan maupun di sebelah belakang akan
terlindungi.Dengan menambah ruang yang ada di sebelah
posterior,peregangan dan kerusakan akan menjadi kecil pada
v
9
v
10
v
11
v
12
v
13
v
14
5) Perawatan Luka
Perawatan luka perineum merupakan pemenuhan kebutuhan untuk
menyehatkan daerah antara paha dibatasi oleh vulva dan anus pada
ibu yang dalam masa masapostpartum(Martin et al., 2019)
B. Mobilisasi Dini
1. Mobilisasi dini
Mobilisasi dini adalahkebijaksanaan untuk selekas mungkin
membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya
selekas mungkin berjalan 2 jam post partum sampai 8 jam post
partum(Ambarwati, 2011). MenurutCarpeneto dalam Ambarwati (2011)
mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi
fisiologis karena hal itu esensial untuk mempertahankan kemandirian.
Konsep mobilisasi mula-mula berasal dari ambulasi dini (early
ambulation) yang merupakan pengambilan secara berangsur-angsur ke
tahap mobilisasi sebelumnya mencegah komplikasi(Ambarwati,
2011).Sekarang tidak perlu lagi menahan ibu post partum terlentang di
tempat tidurnya selama 7-14 hari setelah melahirkan. Mobilisasi Dini
sangat penting dalam mencegah thrombosis vena.Setelah persalinan
normal jika gerakannya tidak terhalang oleh pemasangan infus dan tanda-
tanda vitalnya juga memuaskan,biasanya ibu di perbolehkan untuk mandi
dan pergi kekamar mandi dengan dibantu satu atau dua jam setelah
melahirkan secara normal(Torbé et al., 2016).
2. Rentang Dalam Mobilisasi
MenurutCarpenito dalam Ambarwati (2011) dalam mobilisasi
terdapat tiga rentang gerak yaitu:
a. Rentang gerak pasif
v
15
v
16
C. Perawatan Luka
1. Definisi perawatan luka perineum
Perawatan luka perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk
menyehatkan daerah antara paha dibatasi oleh vulva dan anus pada ibu
yang dalam masa masapostpartum(Martin et al., 2019)
2. Tujuan perawatan luka perineum
v
17
v
18
v
19
a. Infeksi Kondisi perineum yang terkena lochea dan lembab akan sangat
menunjang perkembangan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya
infeksi pada perineum.
b. Komplikasi Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada
saluran kandung kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat
pada munculnya komplikasi infeksi kandung kemih maupun infeksi
pada Sjalan lahir.
c. Kematian ibu postpartum Penanganan komlikasi yang lambat dapat
menyebabkan terjadinya kematian pada ibu postpartum mengingat ibu
postpartum masih lemah.
v
20
D. Kerangka Teori
Faktor internal :
Gizi Luka Episiotomi
Keturunan
Budaya dan keyakinan
Kondisi ibu
Faktor eksternal :
Kondisi luka Tingkat Kesembuhan
Perawatan luka Luka Episiotomi
Mobilisasi dini -fase inflamasi
Obat-obatan -fase proliferasi
Sarana dan prasana -fase maturasi
Ket :
: Di teliti
: Tidak diteliti
v
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh
suatu objek penelitian. Variable adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri,
sifat, atau ukuran tentang sesuatu yang menjadi konsep penelitian
(Notoatmodjo, 2012). Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah :
1. Variabel independen (bebas)
Disebut juga dengan variabel sebab atau variabel yang mempengaruhi
variabel terikat.
Variabel independen (bebas) pada penelitian ini adalah perawatan luka
dan mobilisasi dini.
2. Variabel dependen (terikat)
Disebut variabel tergantung atau dependen karena variabel ini
dipengaruhi oleh variabel bebas (Notoatmodjo, 2012).
Variabel dependen (terikat) pada penelitian ini adalah tingkat
penyembuhan luka post episiotomi.
B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah dugaan sementara tentang ada tidaknya hubungan atau
korelasi dalam suatu penelitian (Notoatmodjo, 2012). Hipotesis dalam
penelitian ini yaitu :
Ha 1 : ada hubungan antara perawatan luka dengan tingkat penyembuhan
luka post episiotomi di Klinik PKU MuhammadiyahPamotan.
Ha 2: ada hubungan antaramobilisasi dini dengan tingkat penyembuhan luka
post episiotomi di Klinik PKU MuhammadiyahPamotan.
Ho 1: Tidak ada hubungan antara perawatan lukadengan tingkat
penyembuhan luka post episiotomi di Klinik PkuPamotan.
Ho 2 : Tidak ada hubungan antara mobilisasi dini dengan tingkat
penyembuhan luka post episiotomi di Klinik PKU
MuhammadiyahPamotan.
21
22
Perawatan Luka
Tingkat Penyembuhan
Luka Post Episiotomi
Mobilisasi Dini
D. Rancangan Penelitian
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian korelasional yaitu
penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk menggali hubungan sebab
akibat antara dua variabel atau lebih (Notoatmodjo, 2012).
2. Pendekatan waktu pengumpulan data
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
crosssectionalyaitu penelitian ini untuk mempelajari dinamika korelasi
antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi
atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat artinya tiap subyek
penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan
terhadap status karakter atau variabel subyek pada pemeriksaan
(Notoatmodjo, 2012)
3. Metode pengumpulan data
a. Data primer
Data primer disebut juga data tangan pertama. Data primer
diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan menggunakan alat
pengukur atau alat pengambilan data, langsung pada subyek sebagai
sumber informasi yang dicari(Notoatmodjo, 2012). Data primer dalam
penelitian ini berupa data mobiliasi dini, perawatan luka dan
penyembuhan luka,dimana data tersebut melalui lembar observasi.
v
23
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain,
tidak langsung diperoleh oleh penelitian dari dari subyek
penelitiannya(Notoatmodjo, 2012). Sumber data sekunder misalnya
dari buku, jurnal, sensus, catatan vital (kematian dan kelahiran), Badan
Pusat Statistik (BPS), rumah sakit, puskesmas, poliklinik(Nursalam,
2017). Peneliti mendapatkan data sekunder yang diperoleh dari catatan
rekam medis pasiendi PKU Muhammadiyah Pamotan
4. Populasi penelitian
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang
diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang mengalami luka episiotomi di
klinik PKU Muhammadiyah Pamotansebanyak 38 orang.Data populasi
yang di ambil adalah mulai bulan Juni sampai dengan Oktober 2020
berdasarkan datadari Klinik PKU Muhammadiyah Pamotan.
5. Prosedur sample dan sampel penelitian
a. Sampel
Sampel adalah obyek yang diteliti dan dianggap mewakili
seluruh populasi(Nursalam, 2017). Sampel yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagian ibu postpartum dalam masa nifas
yang melakukan pemeriksaan di Klinik PKU Muhammadiyah
Pamotan Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang sebanyak 38
sampel.
Menurut (Notoatmodjo, 2012)dalam menentukan besar sampel
untuk skala kecil (<10.000) dapat menggunakanrumus sebagai berikut.
N
n=
1+ N (d 2)
Keterangan :
n : jumlah sample
N : jumlah populasi
d : tingkat signifikansi / 0,1
berdasarkan rumus tersebut maka perhitungannya adalah :
v
24
38
n=
1+38 (0,12)
38
¿
1,38
b. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah suatu cara pengambilan populasi
menjadi sampel atau subyek yang diteliti dengan memperhatikan isi
penelitian yang dilakukan(Nursalam, 2017). Teknik sampling yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling dimana
merupakan teknik penentuan sample dengan mengambil seluruh
anggota populasi sebagai responden.Adapun kriteria-kriteria sampel
yang di tetapkan dalam penelitian ini, yaitu ;
1) Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang harus di
penuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai
sampel (Notoatmodjo, 2012). Kriteria inklusi dalam penelitian ini
terdiri dari:
a) Ibu postpartum yang dilakukan tindakan episiotomi grade II-IV
di klinik PKU MuhammadiyahPamotan.
b) Bersedia menjadi responden.
2) Kriteria Ekslusi
Kriteria ekslusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak
dapat di ambil sebagai sampel(Notoatmodjo, 2012). Kriteria
ekslusi dalam penelitian ini terdiri dari :
a) Ibu postpartum yang tidak di lakukan tindakan episiotomi
gradeII-IV di klinik PkuPamotan.
b) Tidak bersedia menjadi responden.
v
25
6. Definisi Operasional
Definisi operasional ini juga bermanfaat untuk mengarahkan
kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel yang
bersangkutan,serta pengembangan instrument (alat ukur) (Notoatmodjo,
2012).
v
26
v
27
n ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
r xy = ¿¿
√¿¿¿
keterangan :
r : koefisien korelasi
X : skor pertanyaan
Y : skor total
n : jumlah sampel
xy :skor pertanyaan dikalikan skor total
Hasil perhitungan tiap-tiap item dibandingkan dengan tabel
nilai product momen .bila r hitung lebih besar dari r tabel (0,374) pada
taraf signifikasi 5%,maka kuesioner dikatakan valid dan dapat dipakai
untuk pengambilan data penelitian. Namun sebaliknya jika r hitung
lebih kecil dari r tabel (0,374),maka pertanyaan tersebut tidak valid
dan harus dikeluarkan dari kuesioner(Sugiyono, 2019)
b. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas adalah yang menunjukan sejauh mana suatu alat
alur ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan(Arikunto, 2011).
Untuk menguji reliabilitas instrumen dengan menggunakan teknik
alphacronbachsebagai berikut :
k ∑si 2
ri = {1- }
k−1 st 2
keterangan :
ri = reliabilitas instrumen
k =banyaknya item
v
28
v
29
(1) Ya : kode 1
(2) Tidak : kode 0
e) Variabel perawatan luka
(1) STS : kode 1
(2) TS : kode 2
(3) KS : kode 3
(4) S : kode 4
(5) SS : kode 5
f) Variabel tingkat penyembuhan luka post episiotomi
(1) Ya : kode 1
(2) Tidak : kode 0
2) Tabulating
Tabulatingadalah pekerjaan membuat tabel jawaban, jawaban
yang telah di beri kode kemudian dimasukkan kedalam tabel
(Arikunto, 2011). Hal ini dapat dilakukan dengan bantuan program
komputer.
b. Analisa data
Penelitian merupakan media untuk menarik kesimpulan dari
seperangkat data hasil pengumpulan (Notoatmodjo, 2012). Analisa
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan
analisa bivariat.
1) Analisa Univariat
Yaitu analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel dan hasil
penelitian pada umumnya. Dalam analisis ini hanya menghasilkan
distribusi Mean, Modus, dan Median dari tiap variabel
(Notoatmodjo, 2012)
Rumus :
f
p=
N ×100 %
Keterangan :
p = Prosentase hasil
f = Frekuensi yang dihasilkan
v
30
E. Etika Penelitian
Penelitian kesehatan pada umumnya dan penelitian kesehatan
masyarakat pada khusunya menggunakan manusia sebagai obyek yang diteliti
disatu sisi, dan sisi lain manusia sebagai peneliti atau yang melakukan
penelitian. Hal ini berarti bahwa ada hubungan timbal balik antara orang
sebagai peneliti dan orang sebagai yang diteliti(Notoatmodjo, 2012)
1. InformedConsent (persetujuan penelitian)
Informedconsent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan persetujuan untuk menjadi responden (Arikunto, 2011)
2. Anomity (tanpa nama)
v
31
F. Alur Penelitian
Langkah- pengambilan data pada penilitian ini di Klinik PKU
Muhammadiyah Pamotan adalah sebagai berikut :
1) Meminta surat ijin dari akademik untuk melakukan penelitia
2) Menyerahkan surat ijin melakukan penelitian dari akadmik ke
KlinikPKU Muhammadiyah Pamotan.
3) Menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada petugas atau
karyawan di Klinik PKU Muhammadiyah Pamotan
4) Melakukan penelitian dengan memberikan checklist dan kuesioner
kepada responden untuk di isi.
5) Uji validitas dan rehabilitas
6) Manfaatpenlitian dan pengambilan sampel sebanyak 28 pasien, 14 pasien
di beri perlakuan dan 14 pasien tidak di beri perlakuan selama sepuluh
hari.
7) Evaluasi/tabulasi/pengumpulan data.
G. Jadwal Penelitian
Terlampir
v
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini di lakukan di Klinik Pku Muhammadiyah Pamotan
Kabupaten Rembang.
Klinik Pku Muhammadiyah Pamotan berkedudukan di Jl. Raya
lasem – Pamotan Km 1,9 Pamotan kecamatan Pamotan Kabupaten
Rembang.
Adapun batas wilayah dari Klinik Pku Muhammadiyah Pamotan adalah :
Sebelah barat : Wilayah Kecamatan Rembang
Sebelah timur : Wilayah Kecamatan Sedan
Sebelah utara : Wilayah Kecamatan Pancur
Sebelah selatan : Wilayah Kecamatan Gunem
Klinik Pku Muhammadiyah Pamotan memiliki 23 desa binaan,
dengan jumlah karyawan sebanyak 43 orang.Terdiri dari 4 dokter umum, 2
dokter gigi,11 perawat, 5 bidan, 2 analis, 2 Apoteker, 1 asisten, 3 Tenaga
radiologi, 1 sisten apoteker, 1 Pengemudi, 2 rekam medis, 2 administrasi,
1 tukang masak, 3 tenaga kebersihan, 3 Satpam.
B. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Klinik PKU
MuhammadiyahPamotan tahun 2021 maka dapat digambarkan
karakteristik responden sebagai berikut .
v
33
1. Usia
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi %
Mean ± SD (28.64 ±
0.476)
9 32,1
- 20 – 27 tahun
19 67,9
- 28 – 35 tahun
Total 28 100,0
2. Pendidikan
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Frekuensi %
- SD 5 17,9
- SMP 14 50
- SMA 9 32,1
Total 28 100,0
v
34
3. Agama
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi
Karakteristik Responden Berdasarkan Agama
Pendidikan Frekuensi %
- ISLAM 16 57,1
- KATOLIK 6 21,4
- HINDU 6 21,4
Total 28 100,0
C. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan karakteristik
penelitian. Secara rinci hasil penelitian dijelaskan sebagai berikut :
1. Mobilisasi Dini
Tabel 4.4
Frekuensi Variabel Mobilisasi dini
Mobilisasi Dini Frekuensi %
v
35
- Baik 16 57,1
- Tidak Baik 12 42,9
Total 28 100,0
2. Perawatan luka
Tabel 4.5
Frekuensi Variabel Perawatan Luka
Mobilisasi Dini Frekuensi %
- Baik 18 64,3
- Tidak Baik 10 35,7
Total 28 100,0
v
36
- Baik 19 67,9
- Tidak Baik 9 32,1
Total 28 100,0
D. Analisis Bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis yang digunakan untuk
mengetahui hubungan empiris dua variabel. Sebelumnya dilakukan
terlebih dahulu uji normalitas dan homogenitas untuk menentukan jenis
analisis yang akan digunakan. Untuk mengetahui hasil kemaknaan
perhitungan statistik digunakan batas kemaknaan 95 % artinya jika ρ
value< 0,05 hasilnya signifikan atau ada pengaruh. Jika ρ value> 0,05
hasilnya tidak signifikan atau tidak ada pengaruh.
1. Hubungan antara mobilisasi dini dengan tingkat kesembuhan luka
pada ibu post episiotomi di klinik PKU MuhammadiyahPamotan.
Tabel 4.5
Hasil uji hubungan antara mobilisasi dini dengan tingkat
kesembuhan luka pada ibu post episiotomi
Variabel N Mean±SD ρ value
Independen : mobilisasi dini 40,64± 1,850
28 0,001
DDependen : tingkat 4,46±2,603
kesembuhan luka
ρ value<0.05 basedon Chi Squaretest
Tabel 4.5 menunjukkan hasil uji hubungan antara mobilisasi dini
dengan tingkat kesembuhan luka pada ibu post episiotomi dengan
v
37
Tabel 4.6
Hasil uji hubungan antara perawatan luka dengan tingkat
kesembuhan luka pada ibu post episiotomi
Variabel N Mean±SD ρ value
Independen : Perawatan 33,36±1,831
Luka 28 0,000
4,46±2,603
Dependen : tingkat
kesembuhan luka
ρ value<0.05 basedon Chi Squaretest
Tabel 4.6 menunjukkan hasil uji hubungan antara perawatan luka
dengan tingkat kesembuhan luka pada ibu post episiotomi dengan
nilai ρ value 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan ada hubungan
antara perawatan luka dengan tingkat kesembuhan luka pada ibu post
episiotomi. Adapun nilai rata-rata variabel perawatan luka adalah
33,36 dengan nilai standar deviasi 2,831, sedangkan nilai rata-rata
variabel tingkat kesembuhan luka adalah 4,46 dengan nilai standar
deviasi 2,603.
v
38
Tabel 4.7
Hasil tabulasi silang antara mobilisasi dini
dengan tingkat kesembuhan luka
Tingkat Kesembuhan
Variabel
Luka OR
Total
Tidak (95% CI)
Mobilisasi Baik
Baik
Dini
N % N % N %
30,000
Baik 15 53,6 1 3,6 16 57,1
2,85 – 315,6
Tidak Baik 4 14,3 8 28,6 12 42,9
Tabel 4.8
Hasil tabulasi silang antara perawatan luka
dengan tingkat kesembuhan luka
Tingkat Total OR
Variabel
Kesembuhan Luka (95% CI)
v
39
Baik
Luka
N % N % N %
10,000
Baik 18 64,3 0 0 18 64,3
1,55 – 64,1
Tidak Baik 1 3,6 9 32,1 10 35,7
v
40
BAB V
PEMBAHASAN
v
41
menerima informasi yang benar dan kesulitan mengambil keputusan yang baik
untuk kesembuhan luka ibu(Intiyaswati, 2020)
Pendidikan mempengaruhi pengetahuan ibu tentang perawatan pasca
persalinan sangat menentukan lama penyembuhan luka perineum. Apabila
pengetahuan ibu kurang, terlebih masalah kebersihan maka penyembuhan
lukapun akan berlangsunglama. Hal ini menunjang kemampuan ibu dalam
menyediakan sarana prasarana dalam perawatan perineum misalnya
kemampuan ibu dalam menyediakan antiseptik(Rohmin et al., 2019)
v
42
dan kiri, berjalan-jalan ringan, bergerak keluar kamar dan memandikan bayi
(Rohmin et al., 2019)
Penelitian yang dilakukan Astuti (2021) juga menunjukkan adanya
hubungan mobilisasi dini terhadap tingkat kesembuhan luka post episiotomy
pada ibu post partum dengan hasil perhitungan uji chisquare diperoleh nilai
Fisher’sExacttest sebesar 0,000 < α (0,05). Mobilisasi dapat mengurangi
terjadinya resiko dekubitur dan kekakuan otot akibat lamanya tirah baring.
Mobilisasi dini juga mempercepat peredaran darah sehingga mendukung
kebutuhan nutrisi unttuk proses pergantian sel yang rusak dan menutup luka
pada perineum(Astuti et al., 2019)
C. Hubungan tindakan perawatan luka terhadap tingkat kesembuhan luka
pada ibu post episiotomi
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara perawatan luka
dengan tingkat kesembuhan luka pada ibu post episiotomi. Berdasarkan table
4.5 diketahui bahwa sebanyak 18 responden dari 28 responden memiliki
perawatan luka yang baik dengan tingkat penyembuhan luka yang baik,
sedangkan sebanyak 10 responden memiliki perawatan luka yang buruk. Hal
ini membuktikan bahwa perawatan luka ibu post partum berpengaruh terhadap
hasil kesembuhan luka episiotomy.
Tujuan perawatan perineum menurut Morison (2003) adalah mencegah
terjadinya infeksi sehubungan dengan penyumbatan jaringan. infeksi
menyebabkan tingkat inflamasi dan nekrosis yang menghambat penyembuhan
luka. Adanya benda asing, pengelupasan jaringan yang luas akan
memperlambat penyembuhan dan kekuatan regangan luka menjadi tetap
rendah. Karena perawatan yang kasar dan salah dapat mengakibatkan kapiler
darah baru rusak dan mengalami perdarahan serta penyembuhan luka terhenti.
Kemungkinan terjadinya infeksi pada luka karena perawatan yang tidak benar,
dapat meningkat dengan adanya benda mati dan benda asing(Afni & Pitriani,
2019)
Benda asing dapat bertindak sebagai fokus infeksi pada luka dan jika luka
terkontaminasi oleh benda asing atau jaringan nekrotik, pembersihan luka
diperlukan untuk mencegah perlambatan penyembuhan. Luka yang kotor
v
43
harus dicuci bersih. Bila luka kotor, maka penyembuhan sulit terjadi.
Kalaupun sembuh akan memberikan hasil yang buruk. Jadi, luka bersih
sembuh lebih cepat daripada luka yang kotor. Penggunaan ramuan obat untuk
perawatan luka dan tehnik perawatan luka yang kurang benar adalah penyebab
terlambatnya penyembuhan(Afni & Pitriani, 2019)
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Utami (2017) yang
dilakukan pada 30 ibu post partum menunjukkan bahwa sebanyak 24
responden (80%) dengan perawatan luka perineum yang baik memiliki
tingkat kesembuhan yang lebih cepat.
Perawatan luka perenium yang dilakukan dengan baik dapat mempercepat
penyembuhan luka perenium, sedangkan perawatan luka perenium yang
dilakukan secara tidak benar dapat menyebabkan infeksi. Infeksi tidak hanya
menghambat proses penyembuhan luka tetapi dapat juga menyebabkan
kerusakan pada jaringan sel penunjang, sehingga akan menambah ukuran dari
luka itu sendiri, baik panjang maupun kedalaman luka(Utami, 2017)
Perawatan luka sederhana dapat dilakukan dengan membersihkan secara
rutin area luka pada saat BAB dan BAK menggunakan sabun dan rutin
mengkompres perineum dengan air dingin. Pengunaan air hangat tidak
disarankan dalam penggunaan karena dapat memfaasilitasi mikroorganisme
karena sebagianbakteri dan jamur menyukai daerah yang hangat. Selain itu air
hangat dapat melunakan benang jahit yang mengikat luka jahitan di daerah
perineum karena benang tersebut terbuat dari protein yang akan menyatu
dengan dengan jaringan tubuh. (Utami, 2017)
Menurut asumsi peneliti, penelitian ini sesuai dengan teori yang
mengemukakan bahwa mobilisasi dini dan perawatan luka yang baik
berpengaruh terhadap tingkat kesembuhan luka episiotomy pada ibu post
partum.
D. Keterbatasan penelitian
1. Penelitian dilakukan pada saat pandemi Covid-19 sehingga terjadi sedikit
hambatan interaksi antara respondendan peneliti
2. Penelitian ini menggunakan kuesioner sehingga terkadang jawaban yang
diberikan oleh responden tidak menunjukkan keadaan yang sesungguhnya.
v
44
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
a. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan hubungan antara mobilisasi dini
dengan tingkat kesembuhan luka pada ibu post episiotomi dengan nilai ρ
value 0,001 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara
mobilisasi dini dengan tingkat kesembuhan luka pada ibu post
episiotomi.NilaiOR = 30,000, artinya responden yang memiliki mobilisasi
dini yang baik mempunyai peluang tingkat kesembuhan 30 kali lebih baik
dari pada responden yang mempunyai mobilisasi dini tidak baik.
b. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan hasil uji hubungan antara
perawatan luka dengan tingkat kesembuhan luka pada ibu post episiotomi
dengan nilai ρ value 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan ada
hubungan antara perawatan luka dengan tingkat kesembuhan luka pada ibu
post episiotomi.nilai OR = 10,000, artinya responden yang memiliki
perawatan luka yang baik mempunyai peluang tingkat kesembuhan 10 kali
lebih baik dari pada responden yang mempunyai perawatan luka yang
tidak baik.
2. SARAN
a. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti tentang efektifitas
penggunaaan air hangat dalam perawatan luka terhadap tingkat
penyembuhan luka post episiotomI
b. Bagi Universitas Muhammadiyah Kudus
Instansi dapat meningkatkan referensi tentang penyembuhan luka post
episiotomi dan menjadikan kegiatan pengabdian masyarakat tentang
penyuluhan mobilisasi dini dan perawatan luka untuk meningkatkan
kesembuhan luka
c. Bagi PKU Muhammadiyah Pamotan
Perawat dapat mengajarkan mobilisasi dini dan perawatan luka secara
mandiri untuk meningkatkan kesembuhan luka post episiotomi
v
DAFTAR PUSTAKA
Afni, R., & Pitriani, R. (2019). Pencegahan Infeksi Perineum Dengan Perawatan
Luka Perineum Pada Ibu Hamil Trimester Iii - Nifas. Jurnal Pengabdian
Masyarakat Multidisiplin, 2(3), 221–226.
Https://Doi.Org/10.36341/Jpm.V2i3.812
Astuti, D., Hartinah, D., Kesehatan, F., Muhammadiyah Kudus, U., Afni, R.,
Pitriani, R., Lestari, P., Utami, Intiyaswati, I., Rohmin, A., Octariani, B., &
Jania, M. (2019). Hubungan Perawatan Perineum Dengan Kesembuhan Luka
Perineum Pada Ibu Nifas Di Klinik Bersalin Widuri Sleman. Jurnal
Kebidanan, Viii(3), 95. Https://Doi.Org/10.36341/Jpm.V2i3.812
Bobak, L., & Jansen. (2004). Buku Ajaran Keperawatan Maternitas. Jakarta. Egc.
Martin, N., Taylor, C., Hachach-Haram, N., & Hona, T. (2019). Wound Care In
Patients With Perineal Reconstruction. Gastrointestinal Nursing, 17(Sup9),
S44–S52. Https://Doi.Org/10.12968/Gasn.2019.17.Sup9.S44
Munthe, N. B. G., Sembiring, I. M., Indra, P., Sitepu, K., Hutabarat, V., & Sitepu,
S. A. (2017). Hubungan Mobilisasi Dini Dengan Kesembuhan Luka Perineum
Derajat Dua Pada Ibu Postpartum. 8.
Rohmin, A., Octariani, B., & Jania, M. (2019). Faktor Risiko Yang
Mempengaruhi Kejadian Infeksi Postpartum. Jurnal Kesehatan, Viii(3), 449–
454.
v
47
Torbé, D., Stolarek, A., Lubkowska, A., & Torbé, A. (2016). [Physical
Activity Recommended In The Early Postpartum Period]. Pomeranian
Journal Of Life Sciences, 62(3), 53–56.
v
48
LAMPIRAN
v
49
v
50
v
51
v
52
v
53
v
54
v
55
v
56
v
58
59
60
61
Kepada :
Yth. Calon responden penelitian
Dengan hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Nim :
Alamat :
Saya adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus yang sedang
melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Perawatan Luka Dan
Mobilisasi Dini dengan Tingkat Kesembuhan Luka PostEpisiotomi di Klinik PKU
MuhammadiyahPamotan”.
Dengan ini memohon kesediaan ibu untuk menjadi responden dalam
penelitian ini. Kerahasiaan semua informasi dijaga dan hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian. Apabila ibu menyetujui, maka kami mohon kesediaannya
untuk menandatangani persetujuan dan mengisi kuesioner yang peneliti berikan.
Atas perhatian dan kesediaannya menjadi responden saya ucapkan terima
kasih.
(……………………………….. )
LEMBAR KUESIONER MOBILISASI DINI
A. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Agama :
B. Lembar Observasi Mobilisasi Dini
Petunjuk !!
1. Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan teliti sebelum anda
menjawab.
2. Untuk kelancaran penelitian ini mohon isilah jawaban sesuai dengan
keseharian anda dan jawab dengan jujur apa adanya.
3. Berilah centang (√) pada jawaban yang paling mendekati kehidupan
andasebenarnya, tidak ada jawaban yang baik/buruk, atau benar/salah dalam
pernyataan.
No Mobilisasi Dini STS TS S SS
1 Apakah ibu setelah melahirkan tidak
melakukan aktivitas karena masih terasa
nyeri?
2 Apakah ibu takut miring kekanan dan kekiri
setelah melahirkan?
3 Apakah ibu setelah melahirkan sesudah 6 jam
ibu sudah bisa duduk-duduk?
4 Apakah ibu setelah melahirkan membatasi
untuk bergerak?
5 Apakah setelah melahirkan 12 jam ibu sudah
turun dari tempat tidur?
6 Apakah setelah melahirkan sesudah 6 jam ibu
sudah menggerakkan otot betis serta menekuk
dan menggeser kaki?
7 Apakah setelah melahirkan sesudah 6 jam ibu
sudah melakukan gerakan-gerakan kecil
seperti,keluarkamar,jalan-jalan?
8 Apakah ibu setelah melahirkan 6 jam sudah
menggerakkan ujung jari kaki dan memutar
pergelangan kaki?
9 Apakah setelah melahirkan ibu sudah turun
sendiri dari tempat tidur?
10 Apakah setelah melahirkan 12 jam ibu sudah
dapat berjalan-jalan?
11 Apakah ibu melakukan gerakan sendiri seperti
berbaring sambil menggerakkan kaki?
12 Apakah setelah melahirkan ibu sudah belajar
aktivitas memandikan bayi?
13 Apakah setelah melahirkan ibu sudah
melakukan pijat untuk relaksasi?
14 Apakah setelah melahirkan ibu sudah
aktivitas menyapu,memasak dan mengepel?
15 Apakah ibu setelah melahirkan 12 jam ibu
sudah turun dari tempat tidur?
C. Lembar Observasi Perawatan Luka Post Episiotomi
(Bobak, 2004)
Petunjuk pengisian :
Lembar ini akan diisi oleh peneliti dengan memberi tanda check list pada praktik
yang bisa dilakukan oleh ibu dan tanda silang parktik yang tidak dilakukan ibu
No :
Nama :
b. Cara menggunakan
pembalut
Mencuci tangan sebelum
mengganti pembalut
dengan air bersih,
menggunakan pembalut
dari bagian depan
kebelakang, setekah itu
mencuci tangan
c. Menggunakan botol
percik
Mengisi air hangat
sampai sepertiganya,
meletakan mulut botol di
antara kedua tungkainya
sehingga percikan air
dapat mencapai perineum
saat duduk ditoilet.
Mengeringkan perineum
dengan tisue atau handuk
halus
d. Duduk berendam
Duduk berendam didalam
tempat yang sudah
disedikan dengan air
hangat selama 20 menit.
Sambil mengecangkan
otot gluteus dan
mempertahankannya
sejenak, kemudian
merelaksasikannya
setelah berendam,
kemudian keringkan
dengan handuk halus.
Keterangan:
STS : Sangat tidak sesuai
TS : Tidak sesuai
KS : Kurang Sesuai
S : Sesuai
SS : Sangat sesuai
D. Lembar observasi
Lembar Observasi Tingkat Kesembuhan Luka Post Episiotomi
No :
Tanggal pengkajian :
Nama :
Usia :
Pendidikan :
Pendidika
No. Umur Kode Kode Agama Kode
n
1 31 2 SMA 3 ISLAM 1
2 32 2 SMP 2 ISLAM 1
3 23 1 SD 1 ISLAM 1
4 32 2 SD 1 ISLAM 1
5 28 2 SMP 2 ISLAM 1
6 23 1 SD 1 ISLAM 1
7 30 2 SMP 2 ISLAM 1
8 24 1 SD 1 ISLAM 1
9 32 2 SMP 2 ISLAM 1
10 29 2 SMA 3 ISLAM 1
11 30 2 SMP 2 ISLAM 1
12 30 2 SMA 3 ISLAM 1
13 33 2 SD 1 ISLAM 1
14 35 2 SMP 2 ISLAM 1
15 30 2 SMP 2 ISLAM 1
16 29 2 SMA 3 ISLAM 1
17 23 1 SMA 3 ISLAM 1
18 25 1 SMP 2 ISLAM 1
19 26 1 SMP 2 ISLAM 1
20 25 1 SMP 2 ISLAM 1
21 22 1 SMP 2 ISLAM 1
22 33 2 SMA 3 ISLAM 1
23 33 2 SMA 3 ISLAM 1
24 28 2 SMA 3 ISLAM 1
25 29 2 SMP 2 ISLAM 1
26 32 2 SMP 2 ISLAM 1
27 24 1 SMP 2 ISLAM 1
28 33 2 SMA 3 ISLAM 1
Tingkat kesembuhan luka
No. Redness Edema echymosis Discharge Approximation Total Mean Coding Keterangan
1 0 1 0 0 2 3 4.46 1 Baik
2 0 0 1 1 0 2 4.46 1 Baik
3 1 0 1 1 1 4 4.46 1 Baik
4 0 1 1 1 0 3 4.46 1 Baik
5 0 1 0 0 2 3 4.46 1 Baik
6 2 2 2 1 0 7 4.46 2 Tidak Baik
7 0 0 1 1 1 3 4.46 1 Baik
8 2 2 1 1 2 8 4.46 2 Tidak Baik
9 0 0 0 1 0 1 4.46 1 Baik
10 2 1 2 1 1 7 4.46 2 Tidak Baik
11 1 0 1 1 1 4 4.46 1 Baik
12 1 0 0 1 0 2 4.46 1 Baik
13 0 0 1 1 0 2 4.46 1 Baik
14 2 1 2 2 2 9 4.46 2 Tidak Baik
15 1 1 0 0 1 3 4.46 1 Baik
16 1 1 1 0 0 3 4.46 1 Baik
17 1 2 1 1 2 7 4.46 2 Tidak Baik
18 0 1 0 0 1 2 4.46 1 Baik
19 0 0 1 0 2 3 4.46 1 Baik
20 2 1 2 2 1 8 4.46 2 Tidak Baik
21 0 0 2 1 0 3 4.46 1 Baik
22 0 1 1 1 1 4 4.46 1 Baik
23 1 0 0 1 0 2 4.46 1 Baik
24 2 2 2 1 2 9 4.46 2 Tidak Baik
25 0 0 0 1 2 3 4.46 1 Baik
26 2 2 2 1 2 9 4.46 2 Tidak Baik
27 1 2 0 0 0 3 4.46 1 Baik
28 2 2 1 1 2 8 4.46 2 Tidak Baik
Mobilisasi dini
P1 P1
No. P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 0 P11 P12 3 P14 P15 Total Mean Coding Keterangan
1 4 4 3 4 2 3 3 4 2 2 2 1 2 2 3 41 40.64 1 Baik
2 3 4 4 4 2 3 4 4 2 1 2 1 2 2 4 42 40.64 1 Baik
3 3 3 4 4 2 3 2 4 1 1 2 2 1 2 4 38 40.64 2 Tidak Baik
4 4 4 4 3 2 4 3 2 3 3 3 2 2 1 3 43 40.64 1 Baik
5 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 1 3 41 40.64 1 Baik
6 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 2 2 2 2 39 40.64 2 Tidak Baik
7 3 3 4 4 2 3 2 2 4 2 4 3 3 2 3 44 40.64 1 Baik
8 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 40 40.64 2 Tidak Baik
9 4 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 42 40.64 1 Baik
10 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 1 3 41 40.64 1 Baik
11 3 3 4 4 2 4 2 4 2 1 2 3 1 3 4 42 40.64 1 Baik
12 4 4 4 3 2 4 3 2 3 3 3 2 2 1 3 43 40.64 1 Baik
13 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 40 40.64 2 Tidak Baik
14 4 3 3 4 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 1 39 40.64 2 Tidak Baik
15 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 1 3 37 40.64 2 Tidak Baik
16 2 2 3 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 42 40.64 1 Baik
17 4 4 3 4 2 3 3 3 2 2 2 1 2 1 3 39 40.64 2 Tidak Baik
18 3 4 4 4 1 3 3 4 2 1 2 1 2 3 4 41 40.64 1 Baik
19 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 2 2 2 4 41 40.64 1 Baik
20 3 3 4 3 2 3 2 2 2 2 4 3 2 2 3 40 40.64 2 Tidak Baik
21 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 43 40.64 1 Baik
22 4 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 42 40.64 1 Baik
23 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 1 3 41 40.64 1 Baik
24 4 4 3 4 2 3 3 3 2 2 2 1 2 1 3 39 40.64 2 Tidak Baik
25 3 4 4 4 1 3 3 4 2 1 1 1 2 2 4 39 40.64 2 Tidak Baik
26 3 3 4 4 2 3 2 4 1 1 2 2 1 2 4 38 40.64 2 Tidak Baik
27 4 4 4 3 2 4 3 2 3 3 3 2 2 1 3 43 40.64 1 Baik
28 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 1 2 1 3 38 40.64 2 Tidak Baik
Perawatan luka
No. P1a P1b P1c P1d P1e P1f P2a P2b P2c P2d total Mean Coding Keterangan
1 4 3 4 4 2 4 2 4 3 4 34 33.36 1 Baik
2 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 35 33.36 1 Baik
3 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 34 33.36 1 Baik
4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 34 33.36 1 Baik
5 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 35 33.36 1 Baik
6 4 4 4 4 3 2 2 2 3 2 30 33.36 2 Tidak Baik
7 3 3 4 3 4 4 4 4 2 3 34 33.36 1 Baik
8 4 4 2 2 2 4 3 3 2 2 28 33.36 2 Tidak Baik
9 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 34 33.36 1 Baik
10 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 30 33.36 2 Tidak Baik
11 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 35 33.36 1 Baik
12 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 36 33.36 1 Baik
13 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 35 33.36 1 Baik
14 3 4 3 3 3 4 2 2 3 3 30 33.36 2 Tidak Baik
15 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 37 33.36 1 Baik
16 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 36 33.36 1 Baik
17 4 4 3 4 2 3 2 3 3 2 30 33.36 2 Tidak Baik
18 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 35 33.36 1 Baik
19 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 36 33.36 1 Baik
20 4 3 2 3 2 4 4 2 3 3 30 33.36 2 Tidak Baik
21 4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 34 33.36 1 Baik
22 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 36 33.36 1 Baik
23 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 38 33.36 1 Baik
24 4 4 3 3 3 3 2 3 2 3 30 33.36 2 Tidak Baik
25 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 30 33.36 2 Tidak Baik
26 4 4 3 4 3 2 2 3 3 3 31 33.36 2 Tidak Baik
27 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 37 33.36 1 Baik
28 3 4 2 3 4 3 2 3 3 3 30 33.36 2 Tidak Baik
LAMPIRAN HASIL SPSS
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Usia1 28 22 33 28.64 3.704
Valid N (listwise) 28
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 20-27 Tahun 9 32.1 32.1 32.1
28-35 Tahun 19 67.9 67.9 100.0
Total 28 100.0 100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 5 17.9 17.9 17.9
SMP 14 50.0 50.0 67.9
SMA 9 32.1 32.1 100.0
Total 28 100.0 100.0
Agama
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ISLAM 28 100 100 100
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 11.476a 1 .001
Continuity Correction b
8.873 1 .003
Likelihood Ratio 12.407 1 .000
Fisher's Exact Test .001 .001
Linear-by-Linear Association 11.066 1 .001
N of Valid Cases 28
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.86.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Mobilisasi 30.000 2.852 315.612
Dini (Baik / Tidak Baik)
For cohort Tingkat 2.813 1.251 6.323
Kesembuhan Luka Post
Episiotomi = Baik
For cohort Tingkat .094 .013 .652
Kesembuhan Luka Post
Episiotomi = Tidak Baik
N of Valid Cases 28
Hubungan Perawatan Luka Perinium dengan Tingkat Kesembuhan Luka Post Episiotomi
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 23.874a 1 .000
Continuity Correction b
19.926 1 .000
Likelihood Ratio 28.663 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 23.021 1 .000
N of Valid Cases 28
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.21.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
For cohort Tingkat 10.000 1.558 64.198
Kesembuhan Luka Post
Episiotomi = Baik
N of Valid Cases 28
HASIL UJIAN VALIDITAS DAN UJIAN RELIABELITAS
Cronbach's N of Items
Alpha
.955 15
Tabel
Uji validitas Mobilisasi Dini (N=44)
r-product
momen
Pertanyaan r-hitung perbandingan keterangan
(r-tabel)