Anda di halaman 1dari 19

Askep gadar

dengan kasus
intoksikasiKlp 3
Rizka Ananda 19010083
Zinatul Hayati 19010091
Zakiatun Nufus 19010072
Nanda Riska 19010076
Rahmatunnisa 19010080
definisi
Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya
zat atau senyawa kimia dalam tubuh manusia
yang menimbulkan efek merugikan pada yang
menggunakannya
etiologi
Sumber racun bermacam-macam seperti polusi limbah
industi yang mengandung logam berat, bahan makanan
yang terkontaminasi oleh kuman salmonella, sthapilococcus
clostridium botulinum, jamur beracun. Begitu pula berbagai
macam obat jika diberikan melampaui dosis normal tidak
menyembuhkan penyakitnya melainkan memberikan efek
samping yang merupakan racun bagi tubuh.
pathway

.
Gambaran klinis
1.Intoksikasi dosis rendah sering
menimbulkan keadaan yang tidak
dapat diramalkan menyerupai.
2. Intoksikasi dengan dosis tinggi sering
menginduksi koma yang berakhir
sampai beberapa jam, sampai
beberapa hari.
komplikasi

1. KEJANG
2. Koma
3. Henti jantung
4. Henti napas
5. Syok
penatalaksaan
Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan laboratorium dengan pemeriksaan lengkap


( urin, gula darah, cairan lambung, analisa gas darah, darah
lengkap, osmolalitas serum, elektrolit, urea N, kreatinin,
glukosa, transaminase hati ), EKG, Foto toraks/ abdomen,
Skrining toksikologi untuk kelebihan dosis obat, Tes
toksikologi kuantitatif
Skenario kasus
Tn. D (33 tahun) dibawa ke IGD oleh istrinya dengan
keluhan muntah- muntah setelah makan tempe bongkrek
4 jam yang lalu. Kondisi klien mengalami penurunan
kesadaran somnolen. Klien tampak lemas. Istri klien
mengatakan Tn. D mengalami diare (sudah BAB selama 4x
setelah makan tempe bongkrek, feses cair). Dari hasil

Askep pengkajian sementara didapatkan tekanan darah : 100/60


mmHg , BB : 53 kg (BB semula 55 kg) Nadi : 58 x/ menit,
RR : 27 x/menit, Suhu : 360C. Istri klien mengatakan
kasus bahwa klien tidak memiliki riwayat alergi sebelumnya.
1. Identitas klien
Nama : Tn D
Umur : 33 tahun
TTL : Kebumen, 25 desember 1981
Jenis kelamin : llaki – laki
TB : 167 cm
BB : 53
Agama : Islam
Pendidikan : smk
Pekerjaan : pegawa swasta

pengkajian NO. Med. Rec : 2477890


Diagnosa Medis ; keracunan makanan
Tanggal Masuk : 12 april 2015
Tanggal pengkajian : 12 april 2015
Gol darah ; O
Alamat ; kedawung
2. Identitas penanggung jawab 3. Keluhan utama
Nama ; Ny.u Klien mengeluh muntah-muntah setelah makan tempe
Umur ; 30 tahun bongkrek.
Jenis kelamin ; perempuan
Agama ; islam
Pendidikan ; SMA
Pekerjaan ; irt
Alamat ; kedawung
Hub dgn klien ; istri
4. Pengkajian primer
a. AIRWAY
Ada sumbatan jalan nafas oleh lender. RR : 27X/menit, cepat dan dangkal
b. BREATHING
Irama pernafasan: cepat, kedalaman: dangkal. RR: 27x/menit .
c. CIRCULACION
TD: 100/60 mmHg, nadi : 56X/menit, CRT : <3 detik, akral teraba dingin, EKG
menunjukkan sinus bradikardia. Membran mulosa pucat
d. DISABILITY
Reaksi pupil kiri/kanan (+) terhadap cahaya, besar pupil kanan2/kiri 2. Tingkat kesadaran
somnolen. GCS 12.
e. EXPOSERE/ENVIRONMENT/EVENT :-
4. Pengkajian SEKUNDER
a. RIWAYAT KES SEKARANG
Tn. D (33 tahun) dibawa ke IGD oleh istrinya dengan keluhan muntah- muntah setelah makan
tempe bongkrek 4 jam yang lalu. Kondisi klien mengalami penurunan kesadaran somnolen.
Istri klien mengatkan Tn D mengalami diare (sudah BAB selama 5x setelah makan tempe
bongkrek, feses cair). Istri klien mengatakan bahwa klien tidak memiliki riwayat alergi
sebelumnya.
b. RIWAYAT KES DAHULU
Istri klien mengatakan , klien belum pernah mengalami penyakit seperti sekarang
c. RIWAYAT KES KEL
Istri klien mengatakan dlm kel tidak ada yg mempunyai penyakit seperti
Klien , tdk ada penyakit menurun seperti DM,TBC, dan lainnya.
d. RIWAYAT ALERGI
Istri klien mengatakan , klien tdk mempunyai alergi makanan dan lainnya
Pemeriksaan head toe
toe
Kepala : mesosephal, klien berambut lurus dan panjang, dan tidak rontok
.Mata  : besar pupil kanan kiri 2 dan reaksi pupil keduanya (+) terhadap cahaya kunjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik
.Telinga : bersih tidak terdapat serumen dan tidak mengalami gangguan pendengaran
Hidung : bentuk hidungnya simetris, tidak terdapat polip pada hidung. Wajah : wajah klien tampak
simetris.
Mulut : tampak hipersekrasi kelenjar ludah, mukosa mulut basah, bibir basah.Leher : tidak terdapat
pembesaran kelenjar tiroid
Dada : simetris, tidak ada kelainan bentuk, RR 23 x/menit, cepat dan dangkal, Nadi 56x/menit, suara
jantung s1 dan s2 tunggal.
Abdomen : tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak asites, tidak ada luka memar, peristaltik
usus 8x/mnit, perkusi hipertimpani.
Ekstremitas : tidak terdapat luka, capilari revil <3 detik, akral dingin
Genetalia : bersih tidak ada kelainan, Tidak terdapat luka/ulkus, tidak terpasang kateter.
Pemeriksaan ttv

TD : 100/60 mmHg
BB : 53 kg (BB semula 55 kg)
Nadi : 56 x/ menit
RR : 27 x/menit
Suhu : 360C
Analisa data & diagnosa kep
Intervensi kep
Implementasi & evaluasi
Implementasi
Pelaksanaan merupakan pengelolaan dan perwujudan dari rencana tindakan, meliputi beberapa
bagian yaitu validasi, rencana keperawatan, memberikan asuhan keperawatan, dan pengumpulan
data. (Lismidar, 1990),Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana tindakan yang telah disusun
dengan melihat situasi dan kondisi pasien.

evaluasi
Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan yang digunakan sebagai alat untuk menilai
keberhasilan dari asuhan keperawatan dan proses ini berlangsung terus menerus yang diarahkan pada pencapaian
tujuan yang diinginkan.
a ka si h
te ri m

Anda mungkin juga menyukai