L
DENGAN MASALAH CA PARU RUANGAN
KARTIKA RUMAH SAKIT WIRASAKTI KUPANG
OLEH
ARISON NAU
NIM : 62502820
Identitas
GENOGRAM:
KETERANGAN :
= Laki laki
=Perempuan
=Garis keturunan
= Sudah meninggal
= Tinggal Serumah
= Pasien
IV. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda vital
S: 36,0C TD:120/80 mmHg N: 98x/menit RR: 25x/menit . Kesadaran
compos metis, GC5 15 : E:4 V:5 M:6
Tidakadamasalahkeperawatan
2. Sistem pernapasan
Klien memiliki keluhan sesak napas, batuk berdahak, irama nafas
teratur, suara nafas ronki dan menggunakan alat bantu nafas (oksigen
nasal kanul 4 Lpm).
5. Sistem Perkemihan
Klien tidakmerasakan keluhan saat BAK. Warnah kuning bauh khas
urine,tidak menggunakan alat bantu keteter.
6. Sistem Pencernaan
Mulut klien bersih, mukosa bibir lembab, tidak memiliki kesulitan
menelan, klien BAB 1x/hari, konsistensi lunak, nafsu makan baik,
porsi makan di habiskan
Kekuatan Otot 3 4
4 4
tidak memiliki kelainan pada ekstremitas atas maupun bawah, tidak
ada kelainan tulang, tidak ada fraktur, turgor kulit baik dan tidak
terdapat luka.
8. Sistem Endokrin
Klien tidak memiliki pembesaran pada kelenjar getah bening,
tidakmenderita hipoglikemia dan tidak terdapat luka gangren.
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Klien mengatakan bahwa sakit yang klien derita adalah akibat dari klien
tidak menjaga kebersihan dan kesehatan reproduksi, sehingga klien
menderita ISK (Infeksi Saluran Kemih), klien tidak memiliki gangguan
konsep diri.
SDKI SLKI
1. SELAS Bersihaan jalan Bersihan jalan napas Pemantauan respirasi
A napas Setelah dilakukan
1 observasi
27/01/2 Tidak efektif b.d proses keperawatan
a. Monitor frekuensi,
selama 1X45menit
021 spasme jalan napas Irama, kedalaman
Diharapkan :
d.d sekret Kental, dan upaya napas.
1. Batuk efektif
kelemahan upaya b. Monitor pola napas
Meningkat
Batuk buruk c. Monitor kemampuan
2. Frekuensi
Batuk efektif
napas
d. Monitor adanya
membaik
Produksi sputum
3. Pola napas
e. Monitor adanya
membaik
Sumbatan jalan napas
f. Palasi kesimetrisan
Ekspansi paru
g. Auskultasi bunyi
Napas
h. Monitor saturasi
Oksigen
2 terapiutik
a. Alur interval
Pemantauan
Respirasi sesuai
Kondisi pasien
b. Dokumentasikan hasil
pemantauan
3 Edukasi
a. Jelaskan tujuan
Dan prosedur
pemantauan
b. Informasikan hasil
pemantauan, jika
Perlu
jam 13:20
3. Memberikan posisi semi
Fowler dengan
menanyakan kenyamanan
posisi pasien.
- Respon : pasien mengatakan
nyaman dengan posisinya.
Jam 13:27
4. Mengauskultasi suara
napas, terdapat suara
tambahan ronci pada
bagian sinistra anterior
5. Menganjurkan pasien
untuk minum – minuman
hangat.
- Respon : pasien patuh
dengan anjuran perawat
jam 13:45
6. Mengobservasi tanda-tanda
Vital.
TD : 110/80mmhg
N : 120x/menit
S : 36,5oc
RR : 40x/menit
SpO2 : 56
13: 35
Lakukan latihan gerak pasif
dan aktif
jam 13:45
Mengobservasi tanda-tanda
Vital.
D. CATATAN PERKEMBANGAN
Nama klien : Tn K.L NO.RM : 084xxx
Umur : 49 tahun Diagnosa: Pneumonia
Jenis kelamin : Laki-laki Ruangan : Kartika
13: 35
Lakukan latihan gerak pasif dan aktif
E : klien mengatakan masih merasakan
lemas
2 Rabu Bersihan Jalan Pukul 14:00
28/01/2021 Napas Tidak
Efektif S : Klien mengatakan Sesak napas
Berhubungan O : Frekuensi napas tidak teratur
Dengan Sekresi
Yang Tertahan Tanda-tanda Vital :
Dan Dibuktikani Td : 110/80 mmHg
Dengan Sputum N : 92x/menit
Berlebih Dan RR : 27x/menit
Disnoe SpO2 : 92%
A : Masalah Bersihan jalan napas belum
teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
I:
Jam: 14:00
1. Mengajarkan pasien batuk
efektif
jam : 16:00
2. Menganjurkan pasien
untuk minum – minuman
hangat.
Jam 18:00
3. Memberikan posisi semi
Fowler dengan
Jam 19:45
4. Pemantauan sarturasi
Jam 08:45 93%
Jam 10:45 92%
Jam 12:45 95%
Jam 14:00 94%
16: 00
Lakukan latihan gerak pasif dan aktif
E : klien mengatakan masih merasakan
lemas
3 kamis Bersihan Jalan Jam 20:00
28/01/2021 Napas Tidak S : Klien mengatakan Sesak napas dan batuk
Efektif berkurang
Berhubungan O : Batuk efektif Meningkat
Dengan Sekresi
Yang Tertahan Frekuensi napas membaik
Dan Ditandai
Dengan Sputum Pola napas membaik
Berlebih Dan
Disnoe Tanda-tanda Vital :
Td : 110/80 mmHg
N : 88x/menit
RR : 22x/menit
SpO2 : 99%
P : Intervensi di hentikan
Setelah
Beraktivitas