MAULIDA ASMAA
FAUZIYYAH
2104026059
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
TABLE OF CONTENTS
01 TUBERKULOSIS
02 DIABETES MELITUS
03 HIPERTENSI
04 PEMBAHASAN KASUS
01 TUBERKULOSIS
DEFINISI PENYAKIT
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh infeksi bakteri berbentuk batang,
Mycobacterium tuberculosis (M.TB) penyakit TB
sebagian besar mengenai parenkim paru (TB paru)
namun bakteri ini juga memiliki kemampuan untuk
menginfeksi organ lain (TB ekstra paru).
A
Setelah inhalasi, nukleus percik renik terbawa menuju percabangan trakea-
T bronkial dan dideposit di dalam bronkiolus respiratorik atau alveolus
O
Nukleus percik renik akan dicerna oleh makrofag alveolus yang kemudian akan
G memproduksi sebuah respon nonspesifik terhadap basilus.
E
Apabila basilus dapat bertahan melewati mekanisme pertahanan awal ini, basilus
N dapat bermultiplikasi di dalam makrofag.
E
Bakteri kemudian akan terus tumbuh hingga cukup untuk menimbulkan sebuah
S respon imun seluler yang dapat dideteksi dalam reaksi pada uji tuberkulin skin test.
I
Bakteri kemudian akan merusak makrofag dan mengeluarkan produk berupa
Sumber : Tata Laksana
Tuberkulosis, S tuberkel basilus dan kemokin yang kemudian akan menstimulasi respon imun
KEMENKES RI 2020
KLASIFIKASI TUBERKULOSIS
Klasifikasi berdasarkan
Klasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan :
lokasi anatomis :
a. TB paru adalah kasus TB a.Kasus baru adalah pasien yang belum pernah mendapat
yang melibatkan parenkim OAT sebelumnya atau riwayat mendapatkan OAT kurang dari
paru atau trakeobronkial. 1 bulan
(< dari 28 dosis bila memakai obat program).
b. TB ekstra paru adalah kasus
TB yang melibatkan organ di b. Kasus dengan riwayat pengobatan adalah pasien yang
luar parenkim paru seperti pernah mendapatkan OAT 1 bulan atau lebih (>28 dosis bila
pleura, kelenjar getah bening, memakai obat program). Kasus ini diklasifikasikan lagi
abdomen, saluran menjadi beberapa kelompok, diantaranya:
genitorurinaria, kulit, sendi 1. Kasus kambuh
dan tulang, selaput otak. 2. Kasus pengobatan setelah gagal
3. Kasus setelah loss to follow up
4. Kasus lain-lain
5. Kasus dengan riwayat pengobatan tidak diketahui
b. Poliresisten: resistensi terhadap lebih dari satu jenis OAT lini pertama
selain isoniazid (H) dan rifampisin (R) secara bersamaan
d. Extensive drug resistant (TB XDR) : TB-MDR yang juga resistan terhadap
salah satu OAT golongan fluorokuinolon dan salah satu dari OAT lini kedua
jenis suntikan (kanamisin, kapreomisin, dan amikasin).
b. Tahap lanjutan
Pengobatan tahap lanjutan bertujuan membunuh sisa-sisa kuman
yang masih ada dalam tubuh, khususnya kuman persisten sehingga
pasien dapat sembuh dan mencegah terjadinya kekambuhan. Durasi
tahap lanjutan selama 4 bulan.
PENEGAKKAN DIAGNOSA
UMUR 56 tahun
NO. RM 00957511
RIWAYAT ALERGI -
HASIL PEMERIKSAAN
RENAL FUNCTION NILAI NORMAL KETERANGAN
07/02/2022
CREATININ (mg/dl) 0.75-1.24 0.67 Low
MOLECULAR 08/02/2022
TB PCR (GEN EXPERT) MTB detected low, resistensi
rifampicin (-)
TES PERKEMBANGAN UJI TB PARU
RADIOLOGI
07/02/2022
CR-THORAX AP/PA- DEWASA
Cor = tidak membesar, CTR <50%
Aorta dan mediastinum superior tidak melebar
Paru hilus kanan melebar
Tampak kesuraman diperi hiler kanan
Corakan bronkovaskuler kanan meningkat
Kedua sinus dan diafragma baik
Tulang-tulang dan jaringan lunak dinding dada baik
Resume = Cor dalam batas normal
Pulmo dengan tanda bronchopneumonia kanan
TERAPI RAWAT INAP
NAMA OBAT ATURAN TANGGAL
ORAL PAKAI 7/2/22 8/2/22 9/2/22 10/2/22 11/2/22 12/2/22
P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si S M
o
OBH SYR 3 x 15
AMBROXOL TAB 2x1 -
SUCRALFATE SYR 3 x 15
CANDESARTAN 16 1x1 IGD
OAT 4FDC 1x4
AMLODIPINE 5 MG 1x1
ISONIAZID 1 x 4 tab 5 mg/kgBB, TB Paru Menghambat sintesa mycolic Hepatitis, neuritis perifer, Tepat obat,
(75 mg) Harian: 300mg acid, yang Hipersensitivitis tepat dosis,
diperlukan untuk membangun (Tata Laksana TB 2020, hal tepat indikasi
(Martidale ed dinding bakteri. 105)
33,hal 288) (Pharmaceutical care TB
DepKes RI, hal 42)
ETHAMBUTOL 1 x 4 tab 15-30 mg/kgBB TB Paru Penghambatan sintesa RNA Neuritis optik, ketajaman mata Tepat obat,
(275 mg) pada kuman yang berkurang, buta warna merah tepat dosis,
Harian: sedang membelah, juga hijau, hipersensitivitas, tepat indikasi
1600mg menghindarkan terbentuknya Gastrointestina
(Martidale ed mycolic acid pada dinding (Tata Laksana TB 2020, hal
33,hal 274) sel. 105)
(Pharmaceutical care TB
DepKes RI, hal 52)
PYRAZINAMIDE 1 x 4 tab 25 mg/kgBB TB Paru Menghambat sintesis asam Toksisitas hepar, artralgia, Tepat obat,
(400 mg) Harian: lemak dari bakteri oleh enzim Gastrointestinal tepat dosis,
3000mg piramidase (Tata Laksana TB 2020, hal tepat indikasi
(Martidale ed (Pharmaceutical care TB 105)
33,hal 320) DepKes RI, hal 50)
NAMA OBAT DOSIS DOSIS INDIKASI MEKANISME EFEK SAMPING KETERANGAN
RESEP LITERATUR
CANDESARTAN 1 x 1 tab 8-16 mg, Hipertensi Penghambat reseptor vertigo, sakit kepala; Tepat obat,
TAB (16 mg) 1 x Sehari angiotensin II (ARB); sangat jarang mual, hepatitis, tepat dosis,
Mencegah angiotensin II kelainan darah, hiponatremia, tepat indikasi
(Martidale ed mengikat reseptornya nyeri punggung, artralgia,
33,hal 1238) (BNF ed 67, hal 125) mialgia, ruam, urti caria,
pruritus (BNF ed 67, hal 125)
AMLODIPIN 1 x 1 tab 5-10 mg, Hipertensi Memberikan afinitas yang sakit perut, mual; debaran Tepat obat,
(5 mg) 1 x Sehari besar pada kanal kalsium di jantung,kemerahan, edema; tepat dosis,
pembuluh darah sehingga sakit kepala, gangguan tidur, tepat indikasi
(Martidale ed memiliki efek vasodilatasi kelelahan; lebih gangguan
33,hal 1214) yang kuat. gastro-intestinal, mulut kering,
(BNF ed 67, hal 132) gangguan rasa, hipotensi,
nyeri dada(BNF ed 67, hal
132)
ASAM 3 x 500mg IV : 0,5-1 g, Pendarahan Menghambat plasminogen, mual, muntah, diare, dermatitis; Tepat obat, tepat
TRANEXAMAT 3 x Sehari dalam sehingga mengurangi konversi kejadian tromboemboli yang dosis, tepat
plasminogen menjadi plasmin jarang, gangguan penglihatan, indikasi
(Martidale ed (fibrinolisin). Penghambatan malaise
33,hal 1080) tersebut mampu mencegah (BNF ed 67, hal 167)
degradasi fibrin, pemecahan
trombosit, peningkatan
kerapuhan vaskular dan
pemecahan faktor koagulasi.
(BNF ed 67, hal 166)
NAMA OBAT DOSIS DOSIS INDIKASI MEKANISME EFEK SAMPING KETERANGAN
RESEP LITERATUR
LANSOPRAZOLE 1 x 30mg 15-30 mg, Tukak lambung PPI menghambat asam lambung Mual muntah, Tepat obat, tepat
1 x Sehari duodenum, dengan menghambat kerja enzim H+, konstipasi, nyeri dosis, tepat
GERD, K+)-ATPase yang akan memecah abdomen, sakit kepala indikasi
(Martidale hipersekresi enzim H+, K+, ATP menghasillkan (BNF ed 67, hal 56)
ed 33,hal patologis energi untuk mengeluarkan asam HCL
1739) dari kanakuli sel parietal ke dalam
lumen lambung (BNF ed 67, hal 55)
NOVORAPID 3 x 10 unit 0.15-0.2 DM Insulin bekerja melalui reseptor yang Masalah jantung , Tepat obat, tepat
(Insulin Aspart) unit/kgBB terikat secara spesifik pada membrane penambahan berat dosis, tepat
(Medscape) target untuk mengatur metabolism badan yang cepat, indikasi
karbohidrat, protein, dan lemak. Insulin sesak napas, rasa
memfasilitasi masuknya glukosa ke haus atau buang air
dalam otot, kelenjar adiposa, dan kecil meningkat, mati
jaringan lain (Drugs.com) rasa atau kesemutan,
kelemahan otot atau
perasaan lemas.
(Drugs.com)
Sansulin 1 x 10 unit 0.2 DM Menurunkan glukosa darah dengan Gangguan Tepat obat,
(insulin Glargine) unit/kgBB merangsang pengambilan glukosa penglihatan yang tepat dosis,
(Medscape) perifer, menghambat produksi bersifat sementara, tepat indikasi
glukosa hati(Medscape) pada pasien dengan
retinopati berat,
serangan
hipoglikemia
(Medscape)
PEMBERIAN OBAT PULANG
NAMA OBAT ATURAN PAKAI
OBH syr 3 x 15 ml
Sucralfate syr 3 x 15 ml
Amlodipin tab 5 mg 1 x 1 tab
Asam Tranexamat tab 500 mg 3 x 1 tab
Omeprazole Caps 2 x 1 caps
OAT 4FDC 1 x 1 tab
Novorapid 3 x 10 unit
Sansulin 1 x 10 unit
JADWAL PENGGUNAAN OBAT PULANG PADA PASIEN
WAKTU MINUM
ATURAN INFORMASI
NAMA OBAT (SESUDAH/ INDIKASI
PAKAI P Si So M SEBELUM MAKAN)
PERHITUNGAN INSULIN
Masing-masing insulin
● DOSIS HARIAN dilakukan perhitungan
IHT(INSULIN HARIAN TOTAL : Dosis dalam literature x BB pasien IHT terlebih dahulu