Anda di halaman 1dari 43

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA PONDOK KOPI JAKARTA

PEMANTAUAN TERAPI OBAT


TB PARU DENGAN RIWAYAT
DM DAN HIPERTENSI

MAULIDA ASMAA
FAUZIYYAH
2104026059
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
TABLE OF CONTENTS

01 TUBERKULOSIS

02 DIABETES MELITUS

03 HIPERTENSI

04 PEMBAHASAN KASUS
01 TUBERKULOSIS
DEFINISI PENYAKIT
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh infeksi bakteri berbentuk batang,
Mycobacterium tuberculosis (M.TB) penyakit TB
sebagian besar mengenai parenkim paru (TB paru)
namun bakteri ini juga memiliki kemampuan untuk
menginfeksi organ lain (TB ekstra paru).

Sumber : Tata Laksana Tuberkulosis, KEMENKES RI 2020


Penularan melalui percik renik atau droplet nucleus (<5 microns) yang keluar
P ketika seorang yang terinfeksi TB paru ketika batuk, bersin, atau bicara.

A
Setelah inhalasi, nukleus percik renik terbawa menuju percabangan trakea-
T bronkial dan dideposit di dalam bronkiolus respiratorik atau alveolus

O
Nukleus percik renik akan dicerna oleh makrofag alveolus yang kemudian akan
G memproduksi sebuah respon nonspesifik terhadap basilus.

E
Apabila basilus dapat bertahan melewati mekanisme pertahanan awal ini, basilus
N dapat bermultiplikasi di dalam makrofag.

E
Bakteri kemudian akan terus tumbuh hingga cukup untuk menimbulkan sebuah
S respon imun seluler yang dapat dideteksi dalam reaksi pada uji tuberkulin skin test.

I
Bakteri kemudian akan merusak makrofag dan mengeluarkan produk berupa
Sumber : Tata Laksana
Tuberkulosis, S tuberkel basilus dan kemokin yang kemudian akan menstimulasi respon imun
KEMENKES RI 2020
KLASIFIKASI TUBERKULOSIS
Klasifikasi berdasarkan
Klasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan :
lokasi anatomis :
a. TB paru adalah kasus TB a.Kasus baru adalah pasien yang belum pernah mendapat
yang melibatkan parenkim OAT sebelumnya atau riwayat mendapatkan OAT kurang dari
paru atau trakeobronkial. 1 bulan
(< dari 28 dosis bila memakai obat program).
b. TB ekstra paru adalah kasus
TB yang melibatkan organ di b. Kasus dengan riwayat pengobatan adalah pasien yang
luar parenkim paru seperti pernah mendapatkan OAT 1 bulan atau lebih (>28 dosis bila
pleura, kelenjar getah bening, memakai obat program). Kasus ini diklasifikasikan lagi
abdomen, saluran menjadi beberapa kelompok, diantaranya:
genitorurinaria, kulit, sendi 1. Kasus kambuh
dan tulang, selaput otak. 2. Kasus pengobatan setelah gagal
3. Kasus setelah loss to follow up
4. Kasus lain-lain
5. Kasus dengan riwayat pengobatan tidak diketahui

Sumber : Tata Laksana Tuberkulosis, KEMENKES RI 2020


Lanjutan…
KLASIFIKASI TUBERKULOSIS
Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan uji kepekaan obat

a.Monoresisten: resistensi terhadap salah satu jenis OAT lini pertama.

b. Poliresisten: resistensi terhadap lebih dari satu jenis OAT lini pertama
selain isoniazid (H) dan rifampisin (R) secara bersamaan

c. Multidrug resistant (TB MDR) : minimal resistan terhadap isoniazid (H)


dan rifampisin (R) secara bersamaan.

d. Extensive drug resistant (TB XDR) : TB-MDR yang juga resistan terhadap
salah satu OAT golongan fluorokuinolon dan salah satu dari OAT lini kedua
jenis suntikan (kanamisin, kapreomisin, dan amikasin).

e. Rifampicin resistant (TB RR) : terbukti resistan terhadap Rifampisin baik


menggunakan metode genotip (tes cepat) atau metode fenotip (konvensional),
dengan atau tanpa resistensi terhadap OAT lain yang terdeteksi.

Sumber : Tata Laksana Tuberkulosis, KEMENKES RI 2020


FAKTOR RESIKO

Orang dengan HIV positif dan


Perokok Konsumsi alkohol tinggi
penyakit imunokompromais lain.

Orang yang mengonsumsi obat


imunosupresan dalam jangka waktu Anak usia <5 tahun dan lansia Petugas kesehatan
panjang.

Berada di tempat dengan risiko tinggi terinfeksi tuberkulosis


Memiliki kontak erat dengan orang dengan (contoh: lembaga permasyarakatan, fasilitas perawatan
penyakit TB aktif yang infeksius. jangka panjang)

Sumber : Tata Laksana Tuberkulosis, KEMENKES RI 2020


TANDA DAN GEJALA
Gejala inti meliputi :
1. Batuk> 2 minggu
2. Batuk berdahak
3. Batuk berdahak dapat bercampur darah
4. Dapat disertai nyeri dada
5. Sesak napas
Yang diikuti gejala lain seperti:
1. Malaise
2. Penurunan berat badan
3. Menurunnya nafsu makan
4. Menggigil
5. Demam
6. Berkeringat di malam hari

Sumber : Tata Laksana Tuberkulosis, KEMENKES RI 2020


A
L
G
O
R
I
T
M
Sumber : Tata Laksana Tuberkulosis, KEMENKES RI 2020
TAHAPAN PENGOBATAN
a. Tahap awal
Pengobatan ini dimaksudkan untuk secara efektif menurunkan
jumlah kuman yang ada dalam tubuh pasien dan meminimalisir
pengaruh dari sebagian kecil kuman yang mungkin sudah resistan
sejak sebelum pasien mendapatkan pengobatan. Pengobatan tahap
awal pada semua pasien baru, harus diberikan selama 2 bulan.

b. Tahap lanjutan
Pengobatan tahap lanjutan bertujuan membunuh sisa-sisa kuman
yang masih ada dalam tubuh, khususnya kuman persisten sehingga
pasien dapat sembuh dan mencegah terjadinya kekambuhan. Durasi
tahap lanjutan selama 4 bulan.

Sumber : Tata Laksana Tuberkulosis, KEMENKES RI 2020


02 DIABETES MELITUS
DEFINISI PENYAKIT
Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok
penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia
yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin atau keduanya

Sumber : Dipiro Edisi 9, 2015. Hal 172


KLASIFIKASI DIABETES MELITUS

Sumber : PERKENI, 2021


PATOGENESIS PENYAKIT

Resistensi insulin pada sel otot dan hati, serta


kegagalan sel beta pankreas telah dikenal sebagai
patofisiologi kerusakan sentral dari DM tipe 2

Sumber : PERKENI, 2021


FAKTOR RESIKO
a. Aktivitas fisik yang kurang.
b. First-degree relative DM (terdapat faktor keturunan DM
dalam keluarga).
c. Perempuan yang memiliki riwayat melahirkan bayi dengan
BBL > 4 kg atau mempunyai riwayat diabetes melitus
gestasional (DMG).
d. Riwayat prediabetes.
e. Obesitas berat.
f. Riwayat penyakit kardiovaskular.

Sumber : PERKENI, 2021


TANDA DAN GEJALA
Kecurigaan adanya DM perlu dipikirkan apabila terdapat keluhan
seperti:
- Keluhan klasik DM: poliuria, polidipsia, polifagia dan penurunan
berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.
- Keluhan lain: lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan
disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulva pada wanita

PENEGAKKAN DIAGNOSA

Sumber : PERKENI, 2021


ALGORITMA TERAPI

Sumber : PERKENI, 2021


03 HIPERTENSI
DEFINISI PENYAKIT

Hipertensi merupakan keadaan dimana tekanan


darah arteri terus meningkat yang dapat dideteksi
dengan melakukan pengukuran tekanan darah.
Diagnosis hipertensi ditegakkan bila TDS ≥140
mmHg dan/atau TDD ≥90 mmHg pada
pengukuran di klinik atau fasilitas layanan
kesehatan.

Sumber : Dipiro Edisi 9, 2015. Hal 98


KLASIFIKASI HIPERTENSI

Sumber : Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi, 2021


FAKTOR RESIKO

1. Jenis kelamin (laki-laki > perempuan)


2. Usia
3. Merokok (saat ini atau riwayat)
4. Kolesterol total dan HDL
5. Asam urat
6. Diabetes
7. Overweight atau obesitas
8. Riwayat keluarga atau orang tua
9. Menopause onset dini
10. Pola hidup inaktif (sedentary)
11. Faktor psikososial dan sosioekonomi
12. Denyut jantung (nilai istirahat >80 kali/menit)

Sumber : Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi, 2021


A
L
G
O
R
I
T
M
Sumber : Dipiro Edisi 9, 2015.
HIPERTENSI DENGAN PENYAKIT LAIN

Sumber : Dipiro Edisi 9, 2015.


04 PEMBAHASAN KASUS
DATA PASIEN
NAMA Tn. Usman

UMUR 56 tahun

TAGGAL LAHIR 18 Agustus 1965

JENIS KELAMIN Laki-laki

NO. RM 00957511

RUANG PERAWATAN An-Nisa 2

TANGGAL MASUK RS 07 februari 2022

KELUHAN Batuk berdarah sejak kemarin, batuk tidak berdarah sudah 10


hari, mual, nafsu makan menurun, demam (-).
RIWAYAT PENYAKIT DM dan hipertensi

RIWAYAT ALERGI -

DIAGNOSA Susp TB paru


PERKEMBANGAN KELUHAN PASIEN
SUBJEK(S)
Februari
Subjek Tanggal
8 9 10 11 12 13
Batuk Berdarah    (berkurang, dahak kecoklatan) - - -
Batuk      
Mual      
Nafsu makan  - -  - -
Sakit dada saat -   - - -
batuk
Badan pegal-pegal - -  - - -
Sulit tidur - -  - - -
PERKEMBANGAN TANDA VITAL PASIEN
OBJEK(O)
TTV
TANGGAL WAKTU SUHU TEKANAN DARAH F. NADI F.PERNAPASAN
(°C) (mmHg) (x/menit) (x/menit)
8/02/2022 19.50 37.0 152/79 87 21
07.00 36.9 146/76 81 20
10.00 36.2 134/73 74 20
9/02/2022
12.00 36.3 141/62 75 20
15.00 36.3 141/82 80 20
07.00 36.0 144/70 77 20
10/02/2022 10.00 36.5 159/78 84 20
14.00 36.6 141/79 80 20
07.00 36.4 163/89 80 20
10.00 36.5 150/79 79 20
11/02/2022
16.00 36.5 151/81 76 20
21.00 36.3 141/95 85 20
12/02/2022 09.00 36.1 140/85 85 20
15.00 36.0 162/83 74 20
21.00 36.4 148/74 72 22
OBJEK(O)
PERKEMBANGAN HASIL LAB
HASIL PEMERIKSAAN
NILAI
HEMATOLOGY 07/02/2022 KETERANGAN
NORMAL
HEMOGLOBIN (mg/dl) 13.5-17.5 14.0 Normal
RDW-CV (%) 12.2-14.8 14.9 High
MCV (fL) 82-98 86 Normal
MCH (pg) 27-33 29 Normal
MCHC (g/dl) 31-37 35 Normal
ERYTROCYTE (10^6/uL) 4.5-5.8 4.8 Normal
HEMATOCRIT (%) 40-50 41 Normal
LEUKOSIT (10^3/uL) 5.0-10.0 11.9 High
THROMBOCYTES (10^3/uL) 150-400 299 Normal
ESR (mm) 0.00-10.49 45.0 High
BASOPHIL (%) 0.0-1.49 0.6 Normal
EOSIOPHIL (%) 1.5-4.49 2.0 Normal
NEUTROFIL (%) 49.50-70.49 77.2 High
LIMFOSIT (%) 19.5-40.49 13.2 Low
MONOCYTE (%) 1.5-8.49 7.0 Normal
IMMATURE GRANULOCYTE (%) 0.0-1.0 0.7 Normal
NRBC % (%) 0.0-0.01 0.0 Normal
RETICULOSIT (%) 0.50-1.50 2.07 High
RET-HE 28.00-35.00 32.70 Normal
NLR <3.13 5.85 High
PERKEMBANGAN HASIL LAB
DIABETES NILAI NORMAL HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN
07/02/2022 GLUCOSE ad RANDOM 70.0-200.0 332.2 High
(mg/dl)

< 5.7 = Normal 14.0 High


HbA1C (%) 5.7-6.4 = Prediabetic (Diabetic)
>6.4 = Diabetic
08/02/2022 GLUCOSE ad RANDOM 70.0-200.0 318.0 High
(mg/dl)

GLUCOSE ad 70.0-200.0 High


355.0
RANDOM (mg/dl)
09/02/2022 GLUCOSE ad 70.0-200.0
RANDOM (mg/dl) 244.0 High
Jam 12.00

GLUCOSE ad RANDOM 70.0-200.0


(mg/dl) 198.0 Normal
Jam 06.00
10/02/2022 GLUCOSE ad RANDOM 70.0-200.0
(mg/dl) 270.0 High
Jam 16.00
PERKEMBANGAN HASIL LAB

HASIL PEMERIKSAAN
RENAL FUNCTION NILAI NORMAL KETERANGAN
07/02/2022
CREATININ (mg/dl) 0.75-1.24 0.67 Low

MOLECULAR 08/02/2022
TB PCR (GEN EXPERT) MTB detected low, resistensi
rifampicin (-)
TES PERKEMBANGAN UJI TB PARU

RADIOLOGI
07/02/2022
CR-THORAX AP/PA- DEWASA
Cor = tidak membesar, CTR <50%
Aorta dan mediastinum superior tidak melebar
Paru hilus kanan melebar
Tampak kesuraman diperi hiler kanan
Corakan bronkovaskuler kanan meningkat
Kedua sinus dan diafragma baik
Tulang-tulang dan jaringan lunak dinding dada baik
Resume = Cor dalam batas normal
Pulmo dengan tanda bronchopneumonia kanan
TERAPI RAWAT INAP
NAMA OBAT ATURAN TANGGAL
ORAL PAKAI 7/2/22 8/2/22 9/2/22 10/2/22 11/2/22 12/2/22
P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si S M
o
OBH SYR 3 x 15                
AMBROXOL TAB 2x1      -
SUCRALFATE SYR 3 x 15                
CANDESARTAN 16 1x1 IGD     
OAT 4FDC 1x4  
AMLODIPINE 5 MG 1x1  

NAMA OBAT ATURAN TANGGAL


INJEKSI PAKAI 7/2/22 8/2/22 9/2/22 10/2/22 11/2/22 12/2/22
P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M

AS. TRANEXAMAT 3 x 500 mg IGD


               
LANSOPRAZOLE 1 x 30mg      
NOVORAPID 3 x 10unit             
SANSULIN 1 x 10unit    
ASSASMENT OBAT
NAMA OBAT DOSIS RESEP DOSIS INDIKASI MEKANISME EFEK SAMPING KETERANGAN
LITERATUR
OBH SYR 3 x 15 ml - Batuk Ekspektoran dengan merangsang Gangguan Tepat obat,
-Succus saraf kelenjar bronchial sehingga pencernaan, mulut Tepat dosis,
Liquiritae 500 secret yang keluar menjadi lebih kering, gelisah. tepat indikasi
mg banyak.
-Ammonium
Cloride 300 mg
-SASA 300 mg
AMBROXOL TAB 2 x 1 tab Dewasa :Table Batuk Mukolitik atau pengencer dahak Mual, muntah, diare, Tepat obat,
(30mg) t 30 mg, yang bekerja memecah serat sakit perut, mulut dan tepat dosis,
2-3 kali sehari asam mukopoliakarida, sehingga tenggorokan kering. tepat indikasi
(PIONAS) secret menjadi lebih encer dan (Medscape)
mudah dikeluarkan. (Medscape)
SUCRALFATE 3 x 15 ml 1g, 4 x Sehari Lambung Secara selektif membentuk lapisan Sembelit/ sakit Tepat obat,
SYR 2g, 2 x Sehari pelindung yang bertindak secara punggung yang tepat dosis,
lokal untuk melindungi lapisan jarang terjadi. Diare, tepat indikasi
Maksimal: 8 g lambung terhadap asam peptik, pusing, mengantuk,
perhari pepsin, dan garam empedu (BNF mulut kering, sakit
2014 hlm 54) kepala, perut
(Martidale ed kembung,
33,hal 1772) ketidaknyamanan
lambung, gangguan
pencernaan, mual
dan ruam (BNF 2014
hlm 54)
NAMA OBAT DOSIS DOSIS INDIKASI MEKANISME EFEK SAMPING KETERANGAN
RESEP LITERATUR
RIFAMPICIN 1 x 4 tab 8-12 mg/kgBB, TB Paru Inhibitor spesifik dari suatu Gastrointestinal, reaksi kulit, Tepat obat,
(150mg) Harian: 600mg enzim bakteri hepatitis, trombositopenia, tepat dosis,
Ribose Nukleotida Acid (RNA)- peningkatan enzim hati, cairan tepat indikasi
(Martidale ed polimerase sehingga sintesis tubuh berwarna oranye
33,hal 325) RNA terganggu. Kemerahan
(Pharmaceutical care TB (Tata Laksana TB 2020, hal
DepKes RI, hal 46) 105)

ISONIAZID 1 x 4 tab 5 mg/kgBB, TB Paru Menghambat sintesa mycolic Hepatitis, neuritis perifer, Tepat obat,
(75 mg) Harian: 300mg acid, yang Hipersensitivitis tepat dosis,
diperlukan untuk membangun (Tata Laksana TB 2020, hal tepat indikasi
(Martidale ed dinding bakteri. 105)
33,hal 288) (Pharmaceutical care TB
DepKes RI, hal 42)
ETHAMBUTOL 1 x 4 tab 15-30 mg/kgBB TB Paru Penghambatan sintesa RNA Neuritis optik, ketajaman mata Tepat obat,
(275 mg) pada kuman yang berkurang, buta warna merah tepat dosis,
Harian: sedang membelah, juga hijau, hipersensitivitas, tepat indikasi
1600mg menghindarkan terbentuknya Gastrointestina
(Martidale ed mycolic acid pada dinding (Tata Laksana TB 2020, hal
33,hal 274) sel. 105)
(Pharmaceutical care TB
DepKes RI, hal 52)
PYRAZINAMIDE 1 x 4 tab 25 mg/kgBB TB Paru Menghambat sintesis asam Toksisitas hepar, artralgia, Tepat obat,
(400 mg) Harian: lemak dari bakteri oleh enzim Gastrointestinal tepat dosis,
3000mg piramidase (Tata Laksana TB 2020, hal tepat indikasi
(Martidale ed (Pharmaceutical care TB 105)
33,hal 320) DepKes RI, hal 50)
NAMA OBAT DOSIS DOSIS INDIKASI MEKANISME EFEK SAMPING KETERANGAN
RESEP LITERATUR
CANDESARTAN 1 x 1 tab 8-16 mg, Hipertensi Penghambat reseptor vertigo, sakit kepala; Tepat obat,
TAB (16 mg) 1 x Sehari angiotensin II (ARB); sangat jarang mual, hepatitis, tepat dosis,
Mencegah angiotensin II kelainan darah, hiponatremia, tepat indikasi
(Martidale ed mengikat reseptornya nyeri punggung, artralgia,
33,hal 1238) (BNF ed 67, hal 125) mialgia, ruam, urti caria,
pruritus (BNF ed 67, hal 125)
AMLODIPIN 1 x 1 tab 5-10 mg, Hipertensi Memberikan afinitas yang sakit perut, mual; debaran Tepat obat,
(5 mg) 1 x Sehari besar pada kanal kalsium di jantung,kemerahan, edema; tepat dosis,
pembuluh darah sehingga sakit kepala, gangguan tidur, tepat indikasi
(Martidale ed memiliki efek vasodilatasi kelelahan; lebih gangguan
33,hal 1214) yang kuat. gastro-intestinal, mulut kering,
(BNF ed 67, hal 132) gangguan rasa, hipotensi,
nyeri dada(BNF ed 67, hal
132)
ASAM 3 x 500mg IV : 0,5-1 g, Pendarahan Menghambat plasminogen, mual, muntah, diare, dermatitis; Tepat obat, tepat
TRANEXAMAT 3 x Sehari dalam sehingga mengurangi konversi kejadian tromboemboli yang dosis, tepat
plasminogen menjadi plasmin jarang, gangguan penglihatan, indikasi
(Martidale ed (fibrinolisin). Penghambatan malaise
33,hal 1080) tersebut mampu mencegah (BNF ed 67, hal 167)
degradasi fibrin, pemecahan
trombosit, peningkatan
kerapuhan vaskular dan
pemecahan faktor koagulasi.
(BNF ed 67, hal 166)
NAMA OBAT DOSIS DOSIS INDIKASI MEKANISME EFEK SAMPING KETERANGAN
RESEP LITERATUR
LANSOPRAZOLE 1 x 30mg 15-30 mg, Tukak lambung PPI menghambat asam lambung Mual muntah, Tepat obat, tepat
1 x Sehari duodenum, dengan menghambat kerja enzim H+, konstipasi, nyeri dosis, tepat
GERD, K+)-ATPase yang akan memecah abdomen, sakit kepala indikasi
(Martidale hipersekresi enzim H+, K+, ATP menghasillkan (BNF ed 67, hal 56)
ed 33,hal patologis energi untuk mengeluarkan asam HCL
1739) dari kanakuli sel parietal ke dalam
lumen lambung (BNF ed 67, hal 55)
NOVORAPID 3 x 10 unit 0.15-0.2 DM Insulin bekerja melalui reseptor yang Masalah jantung , Tepat obat, tepat
(Insulin Aspart) unit/kgBB terikat secara spesifik pada membrane penambahan berat dosis, tepat
(Medscape) target untuk mengatur metabolism badan yang cepat, indikasi
karbohidrat, protein, dan lemak. Insulin sesak napas, rasa
memfasilitasi masuknya glukosa ke haus atau buang air
dalam otot, kelenjar adiposa, dan kecil meningkat, mati
jaringan lain (Drugs.com) rasa atau kesemutan,
kelemahan otot atau
perasaan lemas.
(Drugs.com)

Sansulin 1 x 10 unit 0.2 DM Menurunkan glukosa darah dengan Gangguan Tepat obat,
(insulin Glargine) unit/kgBB merangsang pengambilan glukosa penglihatan yang tepat dosis,
(Medscape) perifer, menghambat produksi bersifat sementara, tepat indikasi
glukosa hati(Medscape) pada pasien dengan
retinopati berat,
serangan
hipoglikemia
(Medscape)
PEMBERIAN OBAT PULANG
NAMA OBAT ATURAN PAKAI
OBH syr 3 x 15 ml
Sucralfate syr 3 x 15 ml
Amlodipin tab 5 mg 1 x 1 tab
Asam Tranexamat tab 500 mg 3 x 1 tab
Omeprazole Caps 2 x 1 caps
OAT 4FDC 1 x 1 tab
Novorapid 3 x 10 unit
Sansulin 1 x 10 unit
JADWAL PENGGUNAAN OBAT PULANG PADA PASIEN

WAKTU MINUM
ATURAN INFORMASI
NAMA OBAT (SESUDAH/ INDIKASI
PAKAI P Si So M SEBELUM MAKAN)

OBH sirup 3x15ml    Sesudah makan Batuk

Sucralfate sirup 3x15ml    Sebelum makan Lambung

Amlodipin tab 5 mg 1x1  Sesudah makan Hipertensi

Asam Tranexamat 3x1    Sesudah makan Pendarahan


tab 500 mg dalam
Omeprazole 2x1   Sebelum makan Lambung

OAT 4FDC 1x1  Sesudah makan TB

Novorapid 3x10unit    Sebelum makan DM

Sansulin 1x10unit  Sebelum makan DM


ANALISA DRP
KATEGORI DRP YA TIDAK

Indikasi tanpa obat 


Obat tanpa indikasi 
Obat yang tidak tepat 
Dosis terlalu tinggi 
Dosis terlalu rendah 
Reaksi obat yang tidak diinginkan 
Interaksi obat 
Duplikasi obat 
INTERAKSI OBAT
NAMA OBAT YANG JENIS MEKANISME PLAN
BERINTERAKSI INTERAKSI

RIFAMPICIN  ISONIAZID Major Mekanisme interaksi yaitu Direkomendasikan pemantauan


Rifampisin dapat mempegaruhi laboratorium dari perubahan fungsi hati
metabolisme isoniazid dan (SGPT&SGOT) pada 1 atau 3 bulan
meningkatkan jumlah metabolit setelah penggunaan obat, pemberian
toksik, selain itu penggunaan hepatoprotektor sebagai pencegahan
bersamaan dapat memicu kerusakan hati seperti curcuma tablet.
kerusakan hati (Hepatotoksik)
(Drugs.com)
RIFAMPICIN  PYRAZINAMIDE Major Mekanisme secara pasti belum Pemberian hepatoprotektor sebagai
diketahui, penggunaan bersamaan pencegahan kerusakan hati seperti
dapat memicu kerusakan hati curcuma tablet.
(Hepatotoksik)
(Drugs.com)
RIFAMPICIN  AMLODIPINE Major Rifampicin dapat meurunkan Menghidari pemberian obat secara
konsentrasi amlodipine di plasma bersamaan.Merekomedasikan obat
jika dikonsumsi secara bersamaan antihipertensi lain seperti Candesartan
yang tidak memiliki interaksi apabila
digunakan secara bersamaan dengan
rifampicin
(Drugs.com)
THANKS

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution


Lampiran….

PERHITUNGAN INSULIN
Masing-masing insulin
● DOSIS HARIAN dilakukan perhitungan
IHT(INSULIN HARIAN TOTAL : Dosis dalam literature x BB pasien IHT terlebih dahulu

● LONG ACTING ● RAPID ACTING


INSULIN INSULIN
Setelah itu, IHT yang
DOSIS : IHT x 40% DOSIS : didapatkan dimasukan
kedalam rumus sesuai
dengan jenis insulin
yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai