Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

TBC (TUBERKULOSIS)
OLEH :
HUSNUL KHATIMAH
119201724
SEMESTER VI (Enam)
1. PENGERTIAN
Tuberkulosis paru adalah penyakit
infeksius yang menular yang terutama
menyerang parenkim paru yang disebabkan
oleh kuman Mycobacterium tuberkulosis
(Brunner dan Suddarth, 2002).
Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi
menahun menular yang disebabkan oleh kuman
TB (Mycobacterium Tuberculosis). Kuman
tersebut biasanya masuk ke dalam tubuh
manusia melalui udara (pernapasan) kedalam
paru-paru, kemudian kuman tersebut menyebar
dari paru-paru ke organ yang lain melalui
peredaran darah, yaitu : kelenjar limfe, saluran
pernapasan atau penyebaran langsung ke organ
tubuh lain.
3. PATOFISIOLOGI
1. Tuberkulosis Primer
Tuberkulosis primer ialah penyakit TB yang timbul
dalam lima tahun pertama setelah terjadi infeksi basil TB
untuk pertama kalinya (infeksi primer) (STYBLO,1978
dikutip oleh Danusantoso,2000:102).
Dari sarang primer akan timbul peradangan saluran
getah bening menuju hilus (limfangitis lokal) dan juga
diikuti pembesaran kelenjar getah bening hilus
(limfangitis regional) yang menyebabkan terjadinya
kompleks primer.
Kompleks primer ini selanjutnya dapat menjadi:
2. Sembuh sama sekali tanpa meninggalkan cacat.
3. Sembuh dengan meninggalkan sedikit bekas
(kerusakan jaringan paru).
4. Berkomplikasi dan menyebar
2. ETIOLOGI Sebagian besar pasien menunjukkan
demam tinngkat rendah, keletihan, anoreksia,
penurunan berat badan, berkeringat malam
hari, nyeri dada dan batuk menetap. Pada
awalnya mungkin batuk bersifat nonproduktif,
tetapi dapat berkembang ke arah pembentukan
sputum mukopurulen dengan hemoptisis.
(Brunner dan Suddarth, 2002 ).
Penyebab Tuberkulosis adalah
Mycobacterium tuberculosis. Kuman lain yang
dapat menyebabkan TBC adalah
Mycobacterium Bovis dan M. Africanus (
www.tempointeraktif.com). Kuman
Mycobacterium tuberculosis adalah kuman
berbentuk batang aerobic tahan asam yang
tumbuh dengan lambat dan sensitive terhadap
panas dan sinar ultraviolet (Smeltzer, 2001)
Lanjutan
Adalah kuman yang dormant pada tuberkulosis primer
akan muncul bertahun-tahun kemudian sebagai infeksi endogen
menjadi tuberkulosis dewasa (tuberkulosis post-primer).
Tuberkulosis post-primer ini dimulai dengan sarang dini
di regio atas paru-paru. Sarang dini ini awalnya juga berbentuk
sarang pneumonia kecil. Tergantung dari jenis kuman,
virulensinya dan imunitas penderita, sarang dini ini dapat
menjadi :
1. Diresorbsi kembali tanpa menimbulkan cacat
2. Sarang mula-mula meluas, tapi segera menyembuh dengan
sembuhan jaringan fibrosis
3. Sarang dini yang meluas dimana granuloma berkembang
menghancurkan jaringan sekitarnya dan bagian tengahnya
mengalami nekrosis dan menjadi lembek membentuk
jaringan keju
4. Bila tidak mendapat pengobatan yang tepat penyakit ini
dapat berkembang biak dan merusak jaringan paru lain atau
menyebar ke organ tubuh lain
4. MANIFESTASI KLINIK
Hilangnya nafsu Sesak nafas akan
makan dan ditemukan pada
penyakit yang sudah
penurunan berat
berlanjut, dimana
badan. Kemudian infiltrasinya sudah
Batuk darah atau setengah bagian paru.
dahak bercampur
darah

1 2 3 4 5

Demam. Terjadi Keringat malam Nyeri dada. Timbul


bila infiltrasi radang
lebih dari hari tanpa sudah sampai ke pleura
sebulan, biasanya kegiatan dan sehingga menimbulkan
pada pagi hari. kelelahan. pleuritis. Gejala ini
jarang ditemukan.
5. KLASIFIKASI
TUBERKULOSIS
Di Indonesia klasifikasi yang banyak dipakai adalah :
1. TB paru : sputum BTA (+)
2. TB paru tersangka : sputum BTA (-) dengan klinis dan
radiologis (+)
3. Bekas TB paru : riwayat obat anti tuberkulosis (OAT)
adekuat dengan sputum (-), klinis (-), radiologis
menetap. Klasifikasi TB paru yaitu :
1) TB paru
2) Bekas TB paru
3) TB tersangka, yang terbagi dalam :
a) TB paru tersangka yang diobati : sputum BTA
(-), tapi tanda-tanda lain (+)
b) TB paru tersangka yang tidak diobati : sputum
BTA (-) dan tanda-tanda lain juga meragukan.
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan
Laboratorium:
Pemeriksaan c
Radiologis
dada b
a
02 Tes Tuberkulin

01 Pemeriksaan
Sputum
Pemeriksaan
Darah
7. PENATALAKSANAAN

1. Pengobatan TBC Paru


Tujuan pemberian obat pada penderita
tuberkulosis paru yaitu; untuk menyembuhkan,
mencegah kematian dan kekambuhan (
www.kompas.kom). Obat yang sekarang
digunakan adalah Fix Drugs Combination (FDC)
4 obat ini merupakan obat baru yang memiliki
kandungan sama dengan obat lama yaitu;
Rivampisin,Isoniazid (INH), Etambutol, dan
Pyrazinamid. Dengan adanya obat FDC 4 ini
penderita hanya cukup satu butir saja.
Lanjutan
b). Pengobatan untuk penderita kambuhan atau
gagal pada pengobatan pertama yang dilakukan selama 8 bulan, yaitu :

1. Obat diminum setiap hari selama 3


bulan

2. Suntikan Streptomicyn
setiap hari selama 2 bulan

3. Obat diminum 3 kali seminggu selama


5 bulan
Lanjutan

85% 35% 65% 45% Dalam pembarian obat ada beberapa


macam cara pengobatan :

a). Pengobatan untuk penderita aktif selama


6 bulan, dilakukan dua tahap yaitu:
1. Tahap awal : obat diminum tiap hari,
lama pengobatan 2 atau 3 bulan
tergantung berat ringannya penyakit.
2. Obat lanjutan : diminum 3 kali seminggu
lama pengobatan 4 atau 5 bulan
tergantung berat ringannya penyakit.
2. Perawatan bagi penderita TBC
Perawatan yang harus dilakukan pada penderita tuberkulosis
adalah :
1. Awasi penderita minum obat, yang paling
berperan disini adalah orang terdekat
penderita yaitu keluarga.
2. Mengetahui adanya gejala samping obat
dan rujuk bila diperlukan.
3. Mencukupi kebutuhan gizi yang seimbang
penderita.
4. Istirahat teratur minimal 8 jam perhari.
5. Mengingatkan penderita untuk periksa
ulang dahak pada bulan kedua, kelima, dan
keenam.
6. Menciptakan lingkungan rumah dengan
ventilasi dan pencahayaan yang baik
(Pepkes RI,1998)
3. Pencegahan penularan TBC

1 4
Menutup mulut bila batuk Memisahkan alat makan
dan minum bekas penderita

2 Perawa
5
Doctor
Membuang dahak tidak di t Memperhatikan lingkungan
sembarang tempat rumah, cahaya dan
ventilasi yang baik

3 6
Makan makanan bergizi Untuk bayi diberikan
imunisasi BCG
  1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas berhubungan
8. DIAGNOSA dengan secret yang berlebihan ditandai dengan suara
nafas adventif, gelisah, batuk tidak efektif, dyspnea.
KEPERAWATAN
NANDA
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
ketidakseimbangan perfusi ventilasi, perubahan
membran kapiler alveolar

3. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan


hiperventilasi, nyeri, kecemasan, penurunan energi
atau kelemahan, hipoventilasi sindrom

4. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan anoreksia, mual, dan mengurangi metabolisme
nutrisi oleh hati yang dibuktikan dengan intake yang tidak memadai,
keengganan untuk makan, dan berat badan 20% atau lebih dibawah
yang ideal
Lanjutan 5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan sekunder
akibat penurunan cardiac output atau penurunan fungsi paru dan
perfusi jaringan, ditandai dengan kelelahan dengan sedikit aktivitas,
ketidakmampuan pasien untuk merawat dirinya sendiri, sesak nafas
dan peningkatan denyut jantung

6. Anxietas berhubungan dengan yang dirasakan atau


kerugian akut kontrol
Thank You
SEMOGA BERMANFAAT UNTUK KITA SEMUA

Anda mungkin juga menyukai