LAPORAN PENDAHULUAN
1. Pengertian
hampir seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi yang paling banyak adalah
Tuberculosis Paru adalah penyakit radang parenkim paru karena infeksi kuman
2. Etiologi
berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/μm dan tebal 0,3-0,6/μm. Spesies lain
dari kuman ini yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia adalah mycobacterium
a. Demam
b. Batuk
Batuk terjadi karena adanya iiritasi pada bronkus, batu ini berfungsi untuk
atau berulan-bulan dari peradangan bermula. Sifat batuk dimulai dari batuk
batuk berdarah pada tuberculosis terjadi kavitas, tetapi dapat juga terjadi ulkus
dinding bronchus.
c. Sesak
Pada penyakit ringan (baru tumbuh) belum dirasakan sesak nafas, akan
Gejala ini agak jarang ditemukan. Nyeri dada timbul bila infiltrasi radang
e. Mailase
ditemukan berupa anoreksia, tidak ada nafsu makan, badan makin kurus (berat
badan turun), sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam dan lain-lain.
Mailase makin lama makin berat dan terjadi hilang timbul secara tidak teratur
(Bahar, 1998)
4. Patofisiologis
TB. Primer
a. Kuman dibatukkan / bersin (droplet nudei inidinborne)
b. Terisap organ sehat
c. Menempel di jalan nafas / paru-paru
d. Menetap / berkembang biak
e. Sitoplasma makroflag
f. Membentuk sarang TB Pneumonia kecil
(sarang primer / efek primer)
g. Radang saluran pernafasan
(limfangitis regional)
h. Komplek primer
i. Sembuh
j. Sembuh dengan bekas
k. Komplikasi
TB Sekunder
a. Kuman dormat (TB Primer)
b. Infeksi endogen
c. TB DWS (TB. Post Primer)
d. Sarang pneumenia kecil
terutama pada penderita yang tidak batuk maupun batuk tetapi non
produktif.
Dalam hal ini dianjurkan satu hari sebelum pemeriksaan sputum, penderita
kuman BTApada sediaan. Dengan kata lain diperlukan 50000 kuman dalam
1 ml sputum. Pada pemeriksaan dengan biakan, setelah 4-6 minggu
c. Test Tuberculin
6. Penatalaksanaan /Pengobatan
Tujuan :
1. Menyembuhkan Penderita
2. Mencegah kematian
3. Mencegah kekambuhan
4. Menurunkan tingakat penularan ± 85%
5. Mencegah terjadinya resisten obat (Cermin Dunia Kedokteran, 2006 : 137)
Isoniasid (H)
Dikenal dengan INH, bersifat bakteriasid, dapat membunuh 90% populasi kuman
dalam beberapa hari pertama pengobatan. Obat ini sangat efektif dalam keadaan
metabolic efektif, yaitu kuman yang sedang berkembang. Dosis hariannya dianjurkan
Rifamphisin (R)
Bersifat bakteriasid, dapat membunuh kuman semi-dormant (persister) yang tidak
dapat dibunuh oleh INH. Dosis 10mg/kgNN diberikan sama untuk pengobatan harian
Pirasinamid (Z)
Bersifat bakteriasid, dapat membunuh kuman yang berada dalam sel dengan
Streptomicin (S)
pengobatan intermitten 3 kali sehari menggunakan dosis yang sama. Penderita umur
60 tahun dosisnya 0,75gr/hari. Sedangkan diatas usia 60 tahun diberikan 0,5 gr/hari.
Ethambutol (E)
Bersifat sebagai bakteriostatik. Dosis hariannya dianjurkan 15 mg/kgBB
1. Pengkajian
1) IdentitasPasien
Pengkajian ini mencakup nama klien, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
agama, suku/bangsa, status perkawinan, alamat, tanggal masuk RS,
diagnosa medis, ruang dan nomor register.
3) Aktifitas/istirahat.
Gejala : Kelelahan umum dan kelemahan.
Napas pendek karena kerja.
Kesulitan tidur pada malam hari atau demam malam hari, menggigil dan atau
berkeringat.
Tanda : Takikardia, takipnea/dispnea pada kerja.
Kelelahan otot, nyeri, dan sesak (tahap lanjut).
4) Integritas Ego
Gejala : Adanya/faktor stres lama.
Masalah keuangan, rumah.
Perasaan tak berdaya/etnik : madura, dll.
Tanda : Menyangkal (khususnya selama tahap dini).
Ansietas, ketakutan, mudah terangsang.
5) Makanan/cairan
Gejala : Kehilangan nafsu makan.
Tak dapat mencerna.
Penurunan berat badan.
Tanda : Turgor kulit buruk, kering/kulit bersisik.
Kehilangan otot/hilang lemak subkutan.
6) Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Nyeri dada meningkat karena batuk berulang.
Tanda : Berhati–hati pada area yang sakit. perilaku distraksi, gelisah.
7) Pernapasan
Gejala : Batuk, produktif atau tak produktif.
Napas pendek.
Riwayat tuberkulosis/terpajan pada individu terinfeksi.
Tanda : Peningkatan frekuensi pernapasan.
Pengembangan pernapasan tak simetris.
Perkusi pekak dan penurunan fremitus (cairan pleural atau penebalan pleural).
Karakteristik sputum : Hijau/purulen, mukoid kuning, atau bercak darah.
Deviasi trakeal (penyebaran bronkogenik).
Tak perhatian, mudah terangsang yang nyata, perubahan mental (tahap lanjut)
8) Keamanan
Gejala : Adanya kondisi penekanan imun, contoh AIDS, Kanker.
Tes HIV positif.
Tanda : Demam rendah atau panas akut.
9) Interaksi Sosial.
Gejala : Perasaan isolasi/penolakan karena penyakit menular.
Perubahan pola biasa dalam tanggung jawab/perubahan kapasitas fisik untuk
melaksanakan peran.
10) Penyuluhan/Pembelajaran
Gejala : Riwayat keluarga Tuberkulosis
Ketidakmampuan umum/status kesehatan buruk
Gagal untuk membaik/kambuhnya tuberkulosis paru dan tidak berpartisipasi
dalam terapi.
Rencana pemulangan : memerlukan bantuan dengan/gangguan dalam terapi
obat dan bantuan perawatan diri dan pemeliharaan/perawatan rumah.
2. Diagnosa Keperawatan
1) Resiko tinggi infeksi ( penyebaran / aktivasi ulang ) B.d Pertahanan
2) Bersihan jalan nafas tak efektif B.d adanya secret Kelemahan , upaya
Edema bronchial.
3. Intervensi Keperawatan
1. Resiko tinggi infeksi ( penyebaran / aktivasi ulang ) B.d
– Pertahanan primer tak adekuat , penurunan kerja silia
– Kerusakan jaringan
– Penurunan ketahanan
– Malnutrisi
– Terpapar lngkungan
– Kurang pengetahuan untuk menghindari pemaparan pathogen
Kriteria hasil :
- Pasien menyatakan pemahaman penyebab / faktor resiko individu
- Mengidentifkasi untuk mencegah / menurunkan resiko infeksi
- Menunjukkan teknik , perubahan pola hidup untuk peningkatan
lingkungan yang aman
Intervensi :
1) Kaji patologi penyakit dan potensial penyebaran infeksi
2) Identifikasi orang lain yang beresiko
3) Anjurkan pasien untuk batuk /bersin dan mengeluarkan pada tissue dan
menghindari meludah
4) Kaji tindakan kontrol infeksi sementara
5) Awasi suhu sesuai indikasi
6) Identifikasi faktor resiko individu terhadap pengaktifan berulang
7) Tekankan pentingnya tidak menghentikan terapi obat
8) Kaji pentingnya mengikuti dan kultur ulang secara perodik terhadap
sputum
9) Dorong memilih makanan seimbang
10) Kolaborasi pemberian antibiotik
11) Laporkan ke departemen kesehatan local
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan B.d Kelemahan ,Sering batuk / produksi
sputum ,Anorexia ,Ketidakcukupan sumber keuangan
Kriteria hasil :
Menunjukkan peningkatan BB, menunjukkan perubahan perilaku / pola hidup
untuk meningkatkan / mempertahankan BB yang tepat
Intervensi :
1) Catat status nutrisi pasien pada penerimaan , catat turgor kulit , BB,
Integrtas mukosa oral , kemampuan menelan , riwayat mual / muntah atau
diare
6) Dorong makan sedikit dan sering dengan makanan tinggi protein dan
karbohodrat.
B. PENGKAJIAN
x x
R t
D
D S
D D
Keterangan :
ny. S berasal dari suku ambon n Ny.S juga berasal dari suku ambon -
hari adalah Bahasa Sunda, Tn. Sa sudah lama tinggal di purwakarta dan
istrinyapun sudah tinggal diPurwakarta sejak lahir. Lingkungan tempat
tinggal klien saat ini dikelilingi dengan orang-orang dengan suku yang
sama yaitu sunda, yang memang kampung mereka sendiri.
C. DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Rumah yang sekarang ditempati adalah rumah warisan dari orang tua
bangunannaya terbuat dari kayu, rumah tak memiliki halaman hanya sedikit
teras yang masih belum diplester, tidak tampak tanaman hias yang ditanam
dirumah. Secara umum rumah tampak bersih, namun masih terlihat barang-
namun jendela paten yang tidak dapat dibuka sehingga untuk ventilasi udara
kurang baik. Air bersih didapatkan dari sumur pompa. Pembuangan air limbah
dibakar.
Luas
untuk menaiki kendaraan umum harus berjalan terlebih dahulu ke jalan utama,
rustu dengan jarak sekitar setengah km. Bisa diakses menggunakan ojek atau
angkutan umum. Mushola juga sangat dekat karena berada di lingkungan RT.
3. MobilitasGeografis Keluarga
Ny.S.
sekitar rumahnya. Di sekitar rumahnya pun tidak ada pengajian untuk ibu-ibu.
sakit dan tidak bisa disembuhkan dengan obat warung. Dan itu pun hanya ke
meiliki jaringan sosial keluarga seperti asuransi kesehatan. Bisanya saat sakit
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola-Pola Komunikasi
sudah malam dan istrinya Ny.S selalu berinteraksi dengan anaknya walaupun
harus bekerja pada dari pagi hingga sore namun setelah pulang bekerja ia
dengan anak baik, terlihat dari anak keduanya An.I yang selalu ingin
2. Struktur Kekuatan
Menurut Ny.S dirinya lebih dekat dengan anak-anaknya dan ibu nya
yang tinggal berdekatan dengannya, karena Ny.S karena interaksi yang begitu
dengan Ny.S.
3. Struktur Peran
keluarganya. Ny.S berperan sebagai Ibu Rumah Tangga yang mengasuh anak-
anaknya dirumah namun Ny.S juga bekerja sebagai buruh dikonveksi jika
sedang ada pekerjaan saja, jika tidak Ny.S hanya sebagai IRT, Ny.S juga
berangkat bekeeja. An.Si berperan sebagai siswa SD dan anak. Saat ini usia
An.Si sudah 11 thn. Setiap harinya An.Si sekolah didekat balai desa dengan
jarak ± 500 km, biasanya An.Si diantar untuk kesekolah dan pulang jam 12
siang. Setelah sampai dirumah biasanya An.Si makan siang dan mengajak
adiknya bermain sambil mengasuhnya. An.I berperan sebagai anak saat ini
4. Nilai-Nilai Keluarga
Nilai-nilai yang dianut oleh keluarga adalah nilai-nilai agama islam
dan budaya sunda Tn.Sa dan Ny.S sudah mengajarkan kepada anak-anaknya
untuk shalat 5 waktu. Dan mengikutkan anaknya untuk pengajian anak pada
sore hari. Nilai budaya sunda yang mempengaruhi seperti berperilaku sopan
kepada orang yang lebih tua. Selalu mengucapkan salam setiap ingin masuk
rumah dan selalu meminta izin apabila ingin pergi keluar rumah.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Ny.S dirinya akan selalu menunggu suaminya pulang dulu dan baru
ketika kedua orangtuanya tidak ada, dan mematuhi perintah paman dan
2. Fungsi Sosialisasi
dirasakan baik, setiap memiliki waktu luang di sela libur kerjanya Tn.S
Begitu juga dengan Ny.S, An.Si dan An. I yang terlihat dapat bersosialisasi
walaupun sekarang ini sudah ada jaminan untuk masyarakat. Keluarga juga
mengatakan tidak memiliki waktu luang. Oleh sebab itu, keluarga Tn.Sa
F. KOPING KELUARGA
1. Stresor-stresor (baik jangka pendek mau-pun jangka panjang)
jauhnya puskesmas dan tidak memiliki waktu luang karena harus bekerja.
karena menurut Ny.S, anak-anak belum cukup umur untuk diikutkan dalam
mengambil keputusan.
G. Pemeriksaan fisik (Head to Toe)
Leher dan Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan Tidak ada Tidak ada kesulitan
Tenggorokan menelan, menelan, kesulitan menelan, menelan,
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar getah kelenjar getah kelenjar getah kelenjar getah
bening bening bening bening
(-) distensi vena (-) distensi vena (-) distensi vena (-) distensi vena
jugularis(-), tidak jugularis(-), tidak jugularis(-), tidak jugularis(-), tidak
ada tanda radang. ada tanda radang ada tanda radang ada tanda radang
Dada Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
bronkovesikuler, bronkovesikuler, bronkovesikuler, bronkovesikuler,
RR: 20X/ menit. RR: 18 X/ menit. namun pada saat RR: 24 X/ menit.
batuk suara
nafas terdapat
ronchi RR: 22 X/
menit.
Abdomen Tidak ada nyeri ada nyeri tekan, Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan, tidak ada saat maag tekan, tidak ada tekan, tidak ada
keluhan kambuh keluhan keluhan
Ekstremitas Gerakan tak Gerakan tak Gerakan tak Gerakan tak
terbatas, mampu terbatas, mampu terbatas, mampu terbatas, mampu
fleksi/ ekstensi fleksi/ ekstensi fleksi/ ekstensi fleksi/ ekstensi
tanpa rasa nyeri tanpa rasa nyeri tanpa rasa nyeri tanpa rasa nyeri
tidak ada benjol tidak ada benjolan, tidak ada tidak ada benjolan,
bengkak (-), benjolan, bengkak bengkak (-),
an, bengkak (-),
kemerahan (-), (-), kemerahan (-), kemerahan (-),
kemerahan (-),
kekuatan otot kekuatan otot kekuatan otot
kekuatan otot
normal mampu normal mampu normal mampu
normal mampu
menahan tahan an, menahan tahan an, menahan tahan an,
menahan tahan
refleks (+) refleks (+) refleks (+)
55555 55555
55555 55555 55555 55555 55555 55555
55555 55555
Kulit Turgor baik, tanda Turgor baik, tanda Turgor baik, tanda Turgor baik, tanda
radang (-), sawo radang (-), kuning radang (-), kuning radang (-), kuning
matang, tekstur langsat, tekstur langsat, tekstur langsat, tekstur
sedikit kasar. halus halus halus
Kuku Tidak ada yang Tidak ada yang Sedikit panjang, Tidak ada yang
panjang, terawat panjang, terawat sianosis (-), tanda panjang,
bersih,sianosis(-), bersih,sianosis(-), radang (-), bersih,sianosis(-),
tanda radang (-) tanda radang (-) terawat. tanda radang (-).
Suhu tubuh 36.6 o C 36,8 oC 36.5 o C 36.6 o C
BB 62 Kg 47 Kg 23 kg 14,5 kg
TB 165 cm 160 cm 133 cm 87 cm
TD 130/90 mmHg 110/80 mmHg 110/70 mmHg
H. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga
Ny. S mengatakan, masalah kesehatan yang saat ini dialami oleh keluarganya
adalah An.Si yang menderita flek paru berusia 11 thn. Sebelumnya An.Si pernah
mengalami pengobatan namun pngobatannya tidak tuntas klien hanya menjalani
pengobatan ± 2 bulan, keluarga mengaku tidak memiliki biaya untuk melakukan
kontrol pemeriksaan kembali. Saat ini An.Si masih sering mengalami batuk namun
dengan frekuensi yang jarang.
Bangunan rumah yang semi permanen dan belum semua bagian lantai di
plester. Ventilasi udara yang kurang baik terlihat dari kaca yang paten dan tidak bisa
dibuka, ada debu-debu yang menumpuk di sekitaran sudut rumah. Ny. H mengatakan
hanya bisa membawa anaknya ke puskesmas pembantu atau ke bidan karena
puskesmas kecamatan letaknya jauh. Dan kendalanya adalah di puskesmas pembantu
tidak lengkap untuk pemeriksaannya.
Ny.S mengatakan, dirinya memiliki maag akut sejak 2 tahun yang lalu, Ny.S
mengatakan nyeri pada ulu hati saat maagnya kambuh, Ny,S megatakan maagnya
kambuh bila ia telat makan dan jika makan tidak teratur, akibatnya Ny,S harus
menunda dahulu pekerjaannya ketika maagnya kambuh.Saat maagnya kambuh Ny,S
menyegerakan untuk makan dan beristirahat.
Penataan ruangan dirumah klien masih terlihat kurang rapih. Ada barang-
barang yang diletakkan tidak pada tempatnya. Bangunan rumah yang semi permanen
dan belum semua bagian lantai di plester. Ventilasi udara yang kurang baik terlihat
dari kaca yang paten dan tidak bisa dibuka, ada debu-debu yang menumpuk di
sekitaran sudut rumah. Ny.S hanya mengkonsumsi obat warung untuk meredakan
nyeri saat maagnya kambuh.
Masalah kesehatan ketiga yang ada pada keluarga adalah masalah ISPA pada
An.I karena ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga. Ketika
ditanya penyebab, tanda atau gejala, dan cara perawatan, Ny.S mengatakan
mengetahui tetapi tidak terlalu luas yang diketahuinya. Ny. S mengatakan sejak 2
minggu yang lalu An. I mengalami batuk pilek namun saat pengkajian An.I sudah
sembuh. Ny. S mengatakan An. I sering mengalami batuk pilek dan Ny.S mengangap
batuk pilek merupakan hal yang biasa.
Ny.S mengobati anaknya terlebih dahulu dengan obat yang dibeli di warung
dan jika tidak sembuh Ny.S membawa anaknya ke bidan. Sekitaran lingkungan
rumah Ny.S tampak kotor dan ada sampah, Penataan ruangan dirumah klien masih
terlihat kurang rapih. Ada barang-barang yang diletakkan tidak pada tempatnya.
Bangunan rumah yang semi permanen dan belum semua bagian lantai di plester.
J. ANALISA DATA
Data Obyektif:
Data Obyektif :
Ttv
3. Data Subjektif
Data Objektif
Ttv
RR 24x/mnit
Nadi 87x/mnt
Suhu 32ºC.
Sebagian : 1
Tidak Dapat : 0
Potensial masalah 3/3 X 1 1 Masalah ini sudah cukup lama,
dan keluarga berkeinginan
untuk dicegah: Cukup untuk memeriksakan dan
kontrol ke puskesmas. Dan juga
Skala
Ny.S berkeinginan untuk dapat
mengatasi masalah tersebut
Tinggi : 3
secara mandiri dirumah dengan
Cukup : 2 difasilitasi oleh perawat.
Rendah : 1
Menonjolnya masalah: 2/2 X 1 1 Ny.S menginginkan agar dapat
masalah perlu segera membantu mengatasi masalah
ditangani An. Si dengan segera saat
keluhannya timbul
Skala
Segera : 2
Tidak dirasakan : 0
Jumlah 4
Potensial : 1
2 Kemungkinan masalah ½X2 1 Ny.S mengetahui jika dirinya
dapat diubah: telat makan mkan maka
Sebagian maagnya akan kambuh namun
prilaku Ny.S belum bisa ia
Skala
kontrol.
Mudah : 2
Sebagian : 1
Tidak Dapat : 0
Potensial masalah 2/3 X 1 2/3 Masalah ini sudah lama,Ny,S
untuk dicegah: Cukup berkeinginan agar dia bisa
mengontrol pola makannya.
Skala
Tinggi : 3
Cukup : 2
Rendah : 1
Menonjolnya masalah: 2/2 X 1 1 Ny.S mengatakan nyeri saat
masalah perlu segera gastritis nya kambuh itu sangat
ditangani mengganggu ia sangat ingin
sekali disembuhkan.
Skala
Segera : 2
Tidak perlu segera 1:
Tidak dirasakan : 0
Jumlah 3
2/3
Potensial : 1
2 Kemungkinan masalah ½X2 1 Masalah dapat diubah sebagian
dapat diubah: Sebagian karena rumah Keluarga Ny.S
dekat dengan klinik bidan,
Skala
namun Ny,S lebih memilih
memberi obat warung terlebih
dahulu karena Ny.S
Mudah : 2
mengatakan tidak pnya waktu
untuk berobat.
Sebagian : 1
Tidak Dapat : 0
Potensial masalah untuk 2/3 X 1 2/3 Masalah ini sudah sering terjadi
dicegah: Cukup . keluarga perduli dengan
kesehatan dengan memberikan
Skala
obat secara mandiri namun
keluarga tidak menyegerakan
Tinggi : 3
periksa ke fasilitas kesehatan.
Cukup : 2
Rendah : 1
Menonjolnya masalah: 1/2 X 1 ½ Keluarga mengatakan hanya
tidak perlu segera dengan diberi obat warung dan
ditangani perawatan tradisional anaknya
dapat sembuh.
Skala
Segera : 2
Tidak dirasakan : 0
Jumlah 3
Dari skoring di atas diagnosa keperawatan pada keluarga Tn. Sa adalah sebagai
berikut:
1. Resiko penularan ditandai dengan ketidakmampuan keluarga dalam menjaga
lingkungan (Score 4)
2. Penatalaksanaan pemeliharaan rumah tak efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan dalam usaha
mengatasi masalah kesehatan ditandai dengan kondisi rumah kurang rapi dan
bersih (Score 3 2/3)
3. Potensial penatalaksanaan terapeutik yang efektif berhubungan dengan
keadekuatan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit ditandai
dengan klien mengatakan rajin kontrol kepuskesmas (Score3)
Intervensi Keperarawatam
Kriteria Standar
1 Resiko penularan TUM : Verbal Keluarga dapat Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang
ditandai dengan menyebutkan 3cara cara penularan TB Paru
ketidakmampuan Setelah diberikan askep selama 4 dari 5 penularan TB
- Diskusikan dengan keluarga tentang cara
keluarga dalam hari diharapkan keluarga dapat paru penularan TB paru
menjaga mengerti tentang penularan - Anjurkan keluarga untuk menjaga
penyakit TB paru dan tidak terjadi lingkungan agar tetap bersih
lingkungan
penularan lebih lanjut - Memotivasi keluarga untuk menghindari
hal-hal yang dapat menularkan TB Paru
TUK :
Kriteria Standar
teratur
3. Setelah diberikan perawatan Psikomotor - Keluarga mampu - Diskusikan dengan keluarga cara penularan
selama 1 kali kunjungan merawat klien. TB Paru
selama 30 menit diharapkan - Dapat menghindari - Ajarkan keluarga merawat diri dan klien
keluarga mampu merawat hal-hal yang dapat - Jelaskan pada keluarga cara menghindari
anggota keluarga yang sakit menularkan penyakit hal-hal yang dapat menularkan TB paru
TB paru
4. Setelah diberikan perawatan Psikomotor - Keluarga selalu
- Anjurkan keluarga agar selalu menjaga
selama 1 kali kunjungan membersihkan kebersihan rumah, manata barang-barang
selama 30 menit diharapkan rumah, menata dan membedakan peralatan untuk makan
keluarga mampu barang-barangnya - Motivasi keluarga untuk memelihara
memodifikasi lingkungan dan membedakan lingkungan rumah agar tetap bersih dan
rumah peralatan untuk membuka jendela setiap hari agar sinar
makan matahari menyinari seluruh kamar
- Sinar matahari dapat
menyinari seluruh
ruangan
5. Setelah diberikan perawatan Psikomotor - Keluarga dapat- Diskusikan dengan keluarga tentang
selama 1 kali kunjungan memanfatkan pentingnya fasilitas kesehatan dalam
selama 30 menit diharapkan fasilitas kesehatan perawatan kesehatan keluarga
keluarga mampu yang ada - Motivasi keluarga untuk mengajak anggota
memanfaatkan fasilitas - Keluarga dapat keluarga yang sakit berobat ke puskesmas
pelayanan kesehatan yang ada mengajak anggota
keluarga yang sakit
untuk berobat
2 Penatalaksanaan Tupan :
pemeliharaan
Setelah diberikan askep selama 4
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Kriteria Standar
Kriteria Standar
selama 1 kali kunjungan perabotan agar rapi dari lingkungan yang kotor
selama 30 menit diharapkan dan bersih - Berikan dorongan pada keluarga untuk
keluarga mampu menata dan - Keluarga menyapu membersihkan lingkungan rumah
memelihara lingkungan rumah di dalam dan di luar
- Anjurkan keluarga untuk menyapu di dalam
rumah setiap hari dan di luar kamar setiap hari
4. Setelah diberikan perawatan Psikomotor - Keluarga dapat - Memotivasi keluarga agar mampu
selama 1 kali kunjungan membuat kamar memodifikasi lingkungan rumah agar
selama 30 menit diharapkan tidak lembab dan tampak bersih dan rapi
keluarga mampu memodifikasi - Anjurkan keluarga untuk meningkatkan
pengap
lingkungan rumah untuk kesehatan keluarga dengan cara
meningkatkan kesehatan - Sinar matahari dapat membersihkan lingkungan, barang-barang
keluarga masuk keseluruh tertata rapi dan menjemur bantal, kasur
ruangan minimal 2 kali seminggu
- Jendela terbuka
setiap hari
- Peralatan tertata rapi
- Bantal dan kasur
dijemur minimal 2
kali seminggu
5. Setelah diberikan Psikomotor - Keluarga - Diskusikan untuk menentukan fasilitas
perawatan selama 1 kali memanfaatkan kesehatan yang tepat untuk dipilih
kunjungan selama 30 fasilitas kesehatan - Anjurkan keluarga untuk memanfaatkan
menit diharapkan keluarga yang ada sesuai fasilitas kesehatan yang ada
mampu memanfaatkan dengan kebutuhan - Motivasi keluarga untuk memeriksakan
fasilitas kesehatan yang anggota keluarganya yang sakit kepelayanan
terkait dengan kesehatan kesehatan terdekat
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Kriteria Standar
lingkungan
3 Potensial Tupan :
penatalaksanaan
terapeutik yang Setelah diberikan askep selama 4
efektif hari diharapkan keluarga mampu
berhubungan melaksanakan program pengobatan
dengan keluarga yang efektif
keadekuatan
keluarga dalam Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang
merawat anggota Tupen : penyakit TB paru
keluarga yang - Jelaskan pada keluarga tentang pengertian,
sakit ditandai 1. Setelah diberikan perawatan penyebab, tanda dan gejala, cara
dengan klien selama 1 kali kunjungan pencegahan dan pengobatan TB paru
selama 30 menit diharapkan Verbal Keluarga mengerti Diskusikan dengan keluarga tentang akibat
-
mengatakan rajin keluarga mampu mengenal
tentang bila tidak minum obat
kontrol penyakit TB paru tersebut
kepuskesmas
penyakit TB paru
- Keluarga mengerti
tentang penyebab,
tanda dan gejala
TB paru, cara
penularan TB paru,
cara pencegahan dan
pengobatan TB
paru, cara minum
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Kriteria Standar
2. Setelah diberikan perawatan Verbal - Keluarga mengerti - Diskusikan dengan keluarga tentang
selama 1 kali kunjungan tentang akibat bila manfaat minum obat secara teratur dan
selama 30 menit diharapkan putus obat dan bila akibat bila putus obat
keluarga mampu mengambil minum obat tidak - Motivasi keluarga untuk menjaga dan
keputusan dalam pengobatan teratur mengawasi klien saat minum obat
yang sedang dijalani oleh Klien - Keluarga termotivasi
dalam perawatan
klien
3. Setelah diberikan perawatan Psikomotor - Keluarga mengerti - Motivasi klien untuk tetap minum obat
selama 1 kali kunjungan tentang manfaat secara teratur
selama 30 menit diharapkan minum obat secara - Anjurkan keluarga untuk mengambil obat
keluarga mampu merawat teratur bila obat klien sudah habis
anggota keluarga yang - Keluarga mengambil
menderita TB paru obat di puskesmas
bila obat klien habis
4. Setelah diberikan perawatan Psikomotor - Keluarga membuka - Diskusikan dengan keluarga tentang
selama 1 kali kunjungan Jendela setiap hari, manfaat mempertahankan lingkungan rumah
selama 30 menit diharapkan kamar tidak lembab yang sehat bagi anggota keluarga yang sakit
keluarga mampu dan pengap, barang- - Anjurkan keluarga membuka jendela setiap
mempertahankan suasana barang tertata rapi, hari, membuang ludah pada tempat
rumah yang sehat bagi anggota membuang ludah pembuangan ludah yang sudah diisi larutan
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Kriteria Standar
Setelah diberikan perawatan selama Psikomotor - Keluarga mengajak- Motivasi klien agar kontrol ke puskesmas
1 kali kunjungan selama 30 menit klien kontrol dan untuk mendapatkan pengobatan
diharapkan keluarga mampu melanjutkan - Anjurkan keluarga untuk selalu mengontrol
pengobatan apabila obat klien
memanfaatkan sumber dan fasilitas
obat habis
kesehatan yang ada
Intervensi Jurnal
Implementasi Keperawatan
Data
Tanggal Dan Jam No DX/TUK Implementasi
Pertemuan 1 TUK : Bersihan Jalan Nafas tidak efektif pada An.Si TUK 1 :
dikeluarga Tn. Sa
1. Mendiskusikan dengan keluarga
tentang;
Pengertian TB Paru
Penyebab TB Paru
Tanda dan gejala TB Paru
Paru.
gejala TB Paru.
Paru.
5. Mengevaluasi pengetahuan keluarga dan
Pertemuan 2 TUK 2 :
penyakit TB Paru
akibat TB Paru
mengatasi TB Paru.
Pertemuan-3 TUK 3:
benar
Paru
4. Menganjurkan kelien
tempatnya.
5. Memberikan reinforcement positif
Pertemuan-4 TUK 4:
penyembuhan TB Paru
kemampuan keluarga
mengungkapkan kembali apa yang
telah didiskusikan
jelas
Pertemuan-5 TUK 5:
tersedia
kesehatan
jelas
DAFTAR PUSTAKA