Anda di halaman 1dari 17

Ma r i M enge na l

TBC
DEWI ESAWATIN

2201035

KEPERAWATAN KELUARGA

STIKES ISTARA NUSANTARA JAKARTA 2023


CONTENTS
01 Pengertian, Penyebab 03 Perjalanan Penyakit

02 Tanda dan Gejala 04 Pengobatan, dan Pencegahan


Apa Itu TBC ??

Penyebab tuberculosis adalah


Tuberculosis (TBC) adalah mycobacterium tuberculosis, sejenis
penyakit yang disebabkan kuman berbentuk batang dengan
Mycobacterium tuberculosis yang ukuran panjang 1-4/μm dan tebal 0,3-
hampir seluruh organ tubuh dapat 0,6/μm. Spesies lain dari kuman ini
terserang olehnya, tapi yang yang dapat menyebabkan infeksi
paling banyak adalah paru-paru pada manusia adalah mycobacterium
(IPD, FK, UI, 2005). bovis, mycobacterium kansasii,
mycobacterium intracellulare.
Tanda dan Gejala TBC ??
Demam
Biasanya sub febris menyerupai demam influenza. Tapi kadang-kadang panas badan mencapai
40ºC-41ºC.

Batuk
Batuk terjadi karena adanya iiritasi pada bronkus, batu ini berfungsi untuk membuang produk-
produk radang keluar. Karena terlibatnya bronkus pada setiap penyakit berkembang dalam
jaringan paru yakni berminggu-minggu atau berulan-bulan dari peradangan bermula. Sifat batuk
dimulai dari batuk kering (non produktif) kemudian setelah timbul perandangan menjadi produktif
( menghasilkan sputum). Keadaan yang lanjut adalah berupa batuk darah (hemapnoe) karena
terdapat pembuluh darah yang pecah. Kebanyakan batuk berdarah pada tuberculosis terjadi
kavitas, tetapi dapat juga terjadi ulkus dinding bronchus

Sesak
Pada penyakit ringan (baru tumbuh) belum dirasakan sesak nafas, akan ditemukan pada
penyakit yang sudah lanjut. Dimana infiltrasinya sudah setengah bagian paru.
Tanda dan Gejala TBC ??

Nyeri dada
Gejala ini agak jarang ditemukan. Nyeri dada timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura
sehingga menimbulkan pleuritis.

Mailase
Penyakit tuberculosis bersifat radang yang menahun. Gejala mailase sering ditemukan berupa
anoreksia, tidak ada nafsu makan, badan makin kurus (berat badan turun), sakit kepala,
meriang, nyeri otot, keringat malam dan lain-lain. Mailase makin lama makin berat dan terjadi
hilang timbul secara tidak teratur (Bahar, 1998)
Pemeriksaan Diagnostik TB
Sputum
Darah (LED normal atau meningkat, Pemeriksaan sputum BTA memastikan diagnosis
limfositosis) tuberculosis paru. Disamping itu juga dapat memberikan
evaluasi terhadap pengobatan yang diberikan. Kadang-kadang
tidak mudah untuk mendapatkan sputum terutama pada
Test Tuberculin
penderita yang tidak batuk maupun batuk tetapi non produktif.
Biasanya memakai cara Mantaux Dalam hal ini dianjurkan satu hari sebelum pemeriksaan
yakni yakni dengan menyuntikan 0,1 sputum, penderita dianjurkan minum sebanyak ± 2 liter dan
cc Tuberculin PPD (Purified Protein idanjurkan melakukan batuk efektif. Dapat juga memberikan
Derivate) intra cutan 5 tambahan obat-obatan mukolitik ekspektoran atau dengan
TU(intermediate strength). Setelah inhalasi larutan garam hipertonik slama 20-30 menit. Bila
48-72 jam tuberculin disuntukkan masih sulit sputum dapat diperoleh dengan bronchoscopy.
akan timbul reaksi berupa indurasi Sputum yang sudah didapat harus mengandung kuman BTA.
kemerahan yang terdiri dari infiltrat Kriteria sputum BTA positif adalah bila sekurang-
limfosit yakni persenyawaan antara kurangnya ditemukan 3 batang kuman BTA pada sediaan.
anti bodi dan antigen tuberculin. Dengan kata lain diperlukan 50000 kuman dalam 1 ml sputum.
Pada pemeriksaan dengan biakan, setelah 4-6 minggu
penanaman sputum dalam medium biakan, koloni kuman
tuberculosis mulai tampak. Bila setelah 8 minggu pananaman,
kolini tidak tampak, biakan dinyatakan negatif. Medium biakan
yang sering digunakan adalah Lowenstien Jensen dan ATS.
.Penatalaksanaan /Pengobatan TB

Tujuan :
1. Menyembuhkan Penderita
2. Mencegah kematian
3. Mencegah kekambuhan
4. Menurunkan tingakat penularan ± 85%
5. Mencegah terjadinya resisten obat (Cermin
Dunia Kedokteran, 2006 : 137)
JENIS OBAT DAN DOSIS OBAT
(Obat anti tuberculosis)

Isoniasid (H) Rifamphisin (R) Pirasinamid (Z)


Dikenal dengan INH, bersifat Bersifat bakteriasid, dapat  Bersifat bakteriasid, dapat
bakteriasid, dapat membunuh membunuh kuman semi- membunuh kuman yang
90% populasi kuman dalam dormant (persister) yang tidak berada dalam sel dengan
beberapa hari pertama dapat dibunuh oleh INH. suasana asam.
pengobatan. Obat ini sangat Dosis harian dianjurkan 25
efektif dalam keadaan metabolic Dosis 10mg/kgNN diberikan mg/kgBB, sedangkan untuk
efektif, yaitu kuman yang sedang sama untuk pengobatan pengobatan intermitten 3
berkembang. harian maupun intermitten kali seminggu diberikan
Dosis hariannya dianjurkan seminggu 3 kali  dengan dosis 35mg/kgBB
5mg/kgBB, sedangkan untuk
pengobatan intermitten 3 kali
seminggu diberikan dengan dosis
10mg/kgBB.
JENIS OBAT DAN DOSIS OBAT
(Obat anti tuberculosis)

Ethambutol (E) Streptomicin (S)


     Bersifat sebagai bakteriostatik. Dosis Bersifat baketriasid, dosis hariannya dianjurkan
hariannya dianjurkan 15 mg/kgBB 15 mg/kgBB sedangkan untuk pengobatan
sedangkan untuk pengobatan intermitten 3 intermitten 3 kali sehari menggunakan dosis
kali seminggu dosis 30mg/kgBB yang sama. Penderita umur 60 tahun dosisnya
0,75gr/hari. Sedangkan diatas usia 60 tahun
diberikan 0,5 gr/hari.
Ta n d a e f e k S a m p i n g O AT

Anda mungkin juga menyukai