Anda di halaman 1dari 26

Oleh : dr. Lucky T. Kumaat, Sp.

An
CAIRAN
Kurus Gemuk
♀ → 70% BB ♂ 70% BB 50% BB

♂ → 60% BB ♀ 60% BB 42% BB

Kurus >> cairan daripada gemuk


KOMPARTEMEN CAIRAN
Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara dua
kompartemen utama, yaitu :
1. Cairan intraselular (CIS)
2. Cairan ekstra selular (CES)
Pada orang dewasa 60% dari berat badan adalah air
(cairan dan elektrolit).
Intra cell (40%)

Cairan Tubuh
(60%)

Ekstra cell (20%)

Plasma Interstitiel
(5%) (15%)

Cairan masuk : iv dan oral


Cairan keluar : paru, keringat, ginjal, intestine
KOMPOSISI CAIRAN TUBUH
Semua cairan tubuh adalah air larutan pelarut,
substansi terlarut (zat terlarut):
1. Air adalah senyawa utama dari tubuh
manusia. Rata-rata pria Dewasa hampir 60%
dari berat badannya adalah air dan rata- rata
wanita mengandung 55% air dari berat
badannya.
2. Selain
Solutair,
(terlarut)
cairan tubuh mengandung dua jenis substansi
terlarut (zat terlarut): elektrolit dan non-elektrolit.
(a) Elektrolit :
 Substansi yg berdiasosiasi (terpisah) dlm larutan, akan

menghantarkan arus listrik.


Kation : ion-ion yang mambentuk muatan positif dalam
larutan. Kation ekstraselular utama adalah natrium (Na +),
sedangkan kation intraselular utama adalah kalium (K +).
Anion : ion-ion yang membentuk
muatan negatif dalam larutan.
Anion ekstraselular utama adalah klorida ( Clˉ ),
sedangkan anion intraselular utama adalah
ion fosfat (PO4-).

(b).Non-elektrolit :
Substansi seperti glokusa dan urea yang
tidak berdisosiasi dalam larutan. Non-
elektrolit lainnya yang secara klinis penting
,mencakup kreatinin dan bilirubin.
FUNGSI CAIRAN TUBUH
 Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel
 Mengeluarkan buangan-buangan sel
 Membantu dalam metabolisme sel
 Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
 Membantu memelihara suhu tubuh
 Membantu pencernaan
 Mempemudah eliminasi
 Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP, SDM)
Faktor yang merubah kebutuhan
cairan :
a. Kebutuhan Lebih

1. Demam bertambah 12% untuk tiap 0C diatas


37,5 0C.
2. Hiperventilasi.
3. Temperatur ruang yang meningkat.
4. Aktivitas yang berat.
5. Kehilangan cairan yang lain, seperti : diare,
poliuria.
b. Kebutuhan Berkurang

1. Hipotermia (berkurang 12% untuk tiap oC


dibawah 37,5 0C.
2. Kelembaban yang tinggi.
3. Oliguria atau anuria.
4. Aktivitas yang kurang.
↑ADH ↑ water resoption
(posterior pituitary) (renal)

↓ tonicity + ↑ ECF volume


tonicity
(posterior hypothalamus)

↑ thirst water intake


Aparatus juxta Renin
Glomerulus

Plasma Angiotensin I
Angiotensin

Vol. Ekstrasel ↓ Angiotensin II


(vol. Intravask ↓)
stimuli

Aldosteron Adrenal cortex

Absorbsi Na & Air (tubuli prox.)


Kebutuhan air pada orang dewasa 30-40
ml/kgBB/hr.
Bila febris : setiap kenaikan suhu 1 0C
kebutuhan air ditambah 10% (12%) dari
kebutuhan.
Produksi urine normal orang dewasa
½ - 1 mL/kgBB
Tonisitas : tek. osmotic efektif sebuah larutan
dibandingkan dengan plasma.
Istilah ini menggambarkan osmolalitas suatu
larutan dibandingkan dengan plasma.

N osmolalitas plasma = 285-290 osm/L

Cairan isotonis : osmolalitas cairan = plasma


Cairan hipertonis : osmolalitas cairan > plasma
Cairan hipotonis : osmolalitas cairan < plasma
Excessive fluid

Decreased extra-vascular fluid

Decreased systemic blood flow

Decreased glomerular filtration rate


Decreased tissue perfusion

1. CNS → Kesadaran menurun


2. Kidney → gagal ginjal
3. Heart → denyut jantung meningkat
4. Lung → frekuensi pernapasan meningkat
5. Peripheral tissue → turgor kulit menurun
Cairan yang tersedia

Kristalloid

Cairan

protein → human albumin


Kolloid
non protein
Penilaian kekurangan cairan :
Anamnesa :
Muntah
Diare
Intake ↓
Rasa haus
Pemeriksaan :
Keadaan umum, kesadaran, pernapasan
Lidah, kulit, mata
Temperature, nadi, tekanan darah
Urine
CVP
Laboratorium :
 Elektrolit, BUN, kreatinin, Hb & Hct, dan BD urine meningkat
Cairan Kristalloid
BM < 30.000
Cairan Dextrose → di metabolisme → hipotonis
Diberikan pada : - kekurangan kalori, mencegah hipoglikemia
- kekurangan cairan
- mencegah katabolisme protein

Ringer lactat : - lactat metabolisme di hepar


- dapat mengurangi asidosis
Ringer acetat : acetat metabolisme di sel jaringan tubuh.
Cairan yang banyak digunakan sebagai pengganti :
ringer lactat/ringer acetat atau NaCl 0,9 n
Pada perdarahan banyak diberikan 2-3 kali volume darah
yang hilang.
Isotonik Lactated Ringers (275)
Ringers (275)
Normal Saline (308)
D5W (260)
Hipotonik Half Normal saline (154)
0,33% sodium cloride (103)
D2,5W (126)

Hipertonik Dextrose 5% in half NS (406)


D5% in NS (560)
3% sodium cloride (1.025)

19
Cairan Kolloid merupakan cairan yang mempunyai berat
molekul lebih besar.

Cairan Koloid diberikan pada keadaan :


1. Kekurangan albumin
2. Perdarahan banyak karena telah menggunakan NaCl
atau Ringer Lactat yang banyak

Dapat menigkatkan tekanan onkotik plasma dan menarik


cairan masuk kedalam cairan intravaskuler.
Cairan koloid dapat dikelompokkan menjadi dua bagian
yaitu
Cairan koloid protein (Albumin 5%, Albumin 20% dan
Albumin 25%)
Cairan koloid non-protein (Hydroxyethyl starch,
Gelatin urea linked, Gelatin succinylated dan Dekstran).
(Roberts, 2001; Lee, 2006; Tierney, et.al.,2002; Annane, 2013)
Tujuan pemberian cairan Intra Vena
a. Pengobatan syok
b. Menggantikan kehilangan cairan dan elektrolit
dalam tubuh karena berbagai sebab.
c. Memberikan air, elektrolit dan zat makanan untuk
kebutuhan harian.
d. Mencegah terjadinya gangguan baru terhadap
keseimbangan air dan elektrolit yang terjadi akibat
terapi sebelumnya.
Penyebab kekurangan cairan
a. Intake kurang/tidak ada
 Tidak makan/minum
 Tidak sadar, sehingga sulit untuk makan/minum
 Trauma serebral yang menyebabkan kehilangan rasa haus
b. Output yang banyak
 Penguapan melalui kulit dan paru
 Febris tinggi
 Keringat banyak
 Muntah dan diare
 Cairan dari pipa lambung
c. Sekresi ADH kurang
d. Translokasi cairan
 Peritonitis
 Obstruksi Illeus
Selama Pembedahan Perhatikan :
Kekurangan cairan prabedah
Kebutuhan cairan pemeliharaan
Suhu kamar
Hiperventilasi
Translokasi cairan pada daerah operasi kedalam ruang
ke III dan interstitial
Adanya perdarahan

Pemberian cairan selama operasi dasar = 2 mL/kgBB/jam


Operasi trauma minimal = 2 mL/kgBB/jam
Operasi trauma sedang = 4 mL/kgBB/jam
Operasi trauma besar = 6 mL/kgBB/jam
Jadi, jika luka ringan beri cairan : 2 mL/kgBB/jam +
4 mL/kgBB/jam

Perhatikan :
Cairan yang masuk dan keluar
Tanda vital
Urine
INDIKATOR KEBERASILAN
RESUSITASI
Tanda-tanda peningkatan volume
MAP >65 mmHg
Urin output > 0,5 ml/kgBB

26

Anda mungkin juga menyukai